Anda di halaman 1dari 4

PELACAKAN DAN PELAPORAN KEMATIAN

DAN PELAKSANAAN OTOPSI VERBAL


KEMATIAN BAYI
No. dokumen : / PKM-BT / VI / 2023
SOP No. Revisi : 00
Halaman : 1/4
Tanggal terbitan : 1 juni 2023
PUSKESMAS NORA AMINAYANTI
BABAT TOMAN NIP. 19831109 201001 2 001

1. Pengertian Adalah suatu kegiatan untuk mengecek kebenaran informasi laporan dengan
cara melakukan penemuan dan penelusuran kasus kematian dengan
menggunakan informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terkait
Merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui
pengkajian dan pembahasan kasus perinatal sebagai upaya pembelajaran
bersama dalam menyikapi kasus kematian yang telah terjadi sehingga di temukan
cara penanganannya.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Kegiatan pelacakan dan


pelaporan kematian dan pelaksanaan otopsi verbal kematian bayi di wilayah kerja
Puskesmas Babat Toman.

3. Kebijakan Surat Keputusan.Kepala Puskesmas Babat Toman Nomor: /PKM-BT/ VI /2023


Tentang Pelacakan dan Pelaporan Kematian Dan Pelaksanaan Otopsi Verbal
Kematian Bayi

4. Referensi Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15
Tahun 2010 dan Nomor 162/MENKES/PB/I/2010 tentang Pelaporan Kematian dan
Penyebab Kematian

5. Alat dan  Formulir OVP ( otopsi verbal perinatal – neonatus )


bahan  Buku KIA
6. Prosedur/ 1. Petugas di puskesmas menerima laporan tentang adanya kasus kematian
langkah- bayi dan melapor kepada kepala puskesmas atau bidan koordinator
langkah 2. Petugas pelacakan kematian bayi melakukan monitoring evaluasi mengecek
kebenaran informasi atau laporan kematian
3. Petugas pelacakan kematian bayi ke lapangan mendatangi rumah pasien
menggunakan protokol kesehatan.
4. Petugas melakukan pelacakan kasus kematian dengan melakukan
wawancara ke pihak keluarga diantaranya mengenai :
a. Identitas responden
b. Lokasi dan waktu terjadinya kematian neonatal dan perinatal – neonatal
c. Identitas neonatus, ibu dan bapak
d. Keterangan neonatus meninggal
e. Kronologis kasus
f. Kondisi saat melahir
g. Neonatus lahir mati/ lahir hidup
h. Kondisi terburuk
i. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
j. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu
k. Masalah Non Medis
l. Resume
5. Petugas melakukan otopsi verbal dengan wawancara kepada orangua bayi/
keluarga
6. Petugas melakukan otopsi verbal dengan wawancara kepada Bidan penolong
persalinan jika persalinan ditolong oleh bidan.
7. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Diagram Alir
1. Petugas di puskesmas menerima laporan
tentang adanya kasus kematian bayi dan
melapor kepada kepala puskesmas atau bidan
koordinator

2. Petugas pelacakan kematian bayi melakukan monitoring


evaluasi mengecek kebenaran informasi atau laporan kematian

3. Petugas pelacakan kematian bayi ke lapangan mendatangi


rumah pasien menggunakan protokol kesehatan.

4. Petugas melakukan pelacakan kasus kematian dengan melakukan


wawancara ke pihak keluarga diantaranya mengenai :
a. Identitas responden
b. Lokasi dan waktu terjadinya kematian neonatal dan perinatal
– neonatal
c. Identitas neonatus, ibu dan bapak
d. Keterangan neonatus meninggal
e. Kronologis kasus
f. Kondisi saat melahir
g. Neonatus lahir mati/ lahir hidup
h. Kondisi terburuk
i. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
j. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu
k. Masalah Non Medis
l. Resume

5. Petugas melakukan otopsi verbal dengan wawancara


kepada orang tua bayi/ keluarga

6. Petugas melakukan otopsi verbal dengan wawancara kepada


Bidan penolong persalinan jika persalinan ditolong oleh bidan
7. Petugas melakukan pencatatan dan
pelaporan

9. Hal yang perlu Ketelitian dalam mengali informasi kematian


di perhatikan

10. Unit terkait 1.Dokter Puskesmas’ 2..Bidan Puskesmas 3.Petugas Jejaring 4.Lintas sektor

11. Dokumen Formulir OVP ( Otopsi verbal Perinatal ), Buku KIA


terkait
12. Rekam historis No Yang di rubah Isi Perubahan Tanggal mulai di
berlakukan

Anda mungkin juga menyukai