Anda di halaman 1dari 81

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

DIBUAT UNTUK MEMENUHI KELENGKAPAN


PERSYARATAN KEPEGAWAIAN

DISUSUN OLEH :
PRIMARTI ENDANG PALUPI
19740309199301002

UPT PUSKESMAS CIKEUSIK


Jln. Alun-alun Selatan No 4 Cikeusik-Pandeglang Kode Pos 42286
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

DIBUAT UNTUK MEMENUHI KELENGKAPAN


PERSYARATAN KEPEGAWAIAN

DISUSUN OLEH :
PRIMARTI ENDANG PALUPI
19740309199301002

UPT PUSKESMAS CIKEUSIK


Jln. Alun-alun Selatan No 4 Cikeusik-Pandeglang Kode Pos 42286
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan Kebidanan pada Kasus
Kehamilan Letak Sungsang.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada Ibu Iyot Sadi’ah selaku UPT Puskesmas
Kecamatan Cikeusik yang telah memberikan support dan memfasilitas saya dalam menyusun
makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi kelengkapan kepengurusan kepegawaian.
Dengan segala keterbatasan yang ada, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Cikeusik, 25 Juni 2019

Penulis
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. S G1P0A0
UMUR KEHAMILAN 24+1 MINGGU DENGAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIS DI PUSKESMAS CIKEUSIK
TAHUN 2019

Latar Belakang : Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu
penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. Ibu hamil dengan KEK
adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil mengalami kekurangan energi
dan protein yang terjadi karena konsumsi bahan pangan pokok yang tidak
memenuhi kebutuhan disertai hidangan yang tidak seimbang dan pengabsorbsian
metabolisme zat gizi yang terganggu. Kehamilan dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) merupakan salah satu penyebab tidak langsung pada kematian ibu
hamil di Indonesia sekitar 19,1%.
Tujuan : Memperoleh pengalaman nyata serta mampu dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis sesuai manajemen
kebidanan menurut 7 langkah Varney, mampu menemukan kesenjangan antara
teori dan kasus nyata di lapangan, mampu menentukan alternatif pemecahan
masalah pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.
Metode : Studi kasus yang digunakan menggunakan metode deskriptif, lokasi
studi kasus di BPS Ariyanti Sragen, subyek pengambilan kasus ini ibu hamil Ny.
S G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis, waktu studi kasus pada tanggal 01
Juni – 07 Juli 2012, tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer
yang meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan data sekunder
meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 1 bulan 1 minggu didapatkan hasil :
keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu
bersedia mengkonsumsi tablet Fe, ibu mengerti tentang makanan tambahan bagi
ibu hamil, BB badan ibu mengalami kenaikan, LILA bertambah 1,5 cm, ibu
bersedia ANC teratur.
Kesimpulan : Pada studi kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara
teori dan praktek

Kata kunci : Asuhan kebidanan, Ibu hamil, Kekurangan Energi Kronis


Kepustakaan : 27 Literatur (2002 – 2010)
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii

KATA PENGANTAR......................................................................................iv

INTISARI..........................................................................................................vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................vii

CURICULUM VITAE...................................................................................viii

DAFTAR ISI.....................................................................................................ix

DAFTAR TABEL.............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 3

C. Manfaat Studi Kasus..................................................................


.................................................................. 3

D. Tujuan Studi Kasus .................................................................. 4

E. Keaslian Studi Kasus................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan................................................................ 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ................................................................... 9

1. Kehamilan 9

2. Kekurangan Energi Kronis...............................................14


B. Teori Manajemen Kebidanan ............................................ 22

C. Landasan Hukum ............................................................... 40

BAB III. METODOLOGI STUDI KASUS

A. Jenis Studi Kasus ............................................................... 41

B. Lokasi Studi Kasus ............................................................ 41

C. Subyek Studi Kasus ............................................................ 41

D. Waktu Studi Kasus ............................................................. 42

E. Instrumen Studi Kasus ........................................................ 42

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42

G. Alat-alat yang Dibutuhkan ................................................. 45

BAB IV. TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ................................................................... 47

B. Pembahasan ....................................................................... 75

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 80

B. Saran .................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Contoh Menu Ibu Hamil...................................................................19


BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut pembangunan dilaksanakan secara

sistematis dan berkesinambungan (Depkes RI, 2005).

Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tentang

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2009 mencapai 226 per

100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia

adalah perdarahan (28%), eklamsia (10%), infeksi (11%), partus lama (5%),

serta abortus (5%). Kehamilan dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)

merupakan salah satu penyebab tidak langsung pada kematian ibu hamil di

Indonesia sekitar 19,1% (Depkes RI, 2009).

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu

penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang

mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. Ibu hamil diketahui

menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil

dengan resiko KEK adalah kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2007). Ibu hamil

dengan KEK adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil mengalami

kekurangan energi dan protein yang terjadi karena konsumsi bahan pangan

pokok yang tidak memenuhi kebutuhan disertai hidangan yang tidak

seimbang dan pengabsorbsian metabolisme zat gizi yang terganggu

(Soediaoetomo, 2002).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah mencapai 121 per

100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2007). Penyebab langsung kematian

pada ibu ada 3 yaitu pre eklamsi 10 – 20%, perdarahan 60 – 70% dan infeksi

10 – 20%. Penyebab tidak langsung kematian ibu hamil antara lain anemia

dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) (Saifuddin, 2007). Di Jawa Tengah

angka kejadian Ibu Hamil dengan KEK sebesar 22,2% (Heryudarini, 2007).

Kekurangan energi kronis pada ibu hamil mempunyai resiko

kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi

dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang

meninggal karena perdarahan, sehingga AKI dan AKB meningkat

(Depkes RI, 2009).

Gizi yang baik mempunyai andil yang cukup besar pada

pembentukan kualitas SDM, karena kekurangan gizi berdampak negatif pada

kesehatan dan dapat menghambat kualitas SDM. Bila kekurangan gizi terjadi

pada ibu hamil akan berakibat buruk bagi ibu itu sendiri maupun anak yang

dilahirkan (Mutalazimah, 2005).

Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan pada bulan Januari

2011 sampai dengan Desember 2011 di BPS Ariyanti Sragen, didapatkan data

ibu hamil sebanyak 171 orang. Ibu hamil normal sebanyak 154 orang

(90,05%), ibu hamil dengan komplikasi sebanyak 17 orang (9,94%) antara

lain ibu hamil dengan PEB 5 orang (29,41%), ibu hamil dengan CPD 3 orang

(17,64%), ibu hamil dengan KEK 2 orang (11,76%), ibu dengan anemia

2 orang (11,76%), ibu hamil dengan presentasi bokong 2 orang (11,76%), ibu

hamil dengan letak lintang 2 orang (11,76%) dan ibu hamil dengan gemeli

1 orang (5,88%).
Berdasarkan dari data tersebut diatas, angka kejadian KEK relatif

rendah, tetapi apabila KEK tidak segera ditangani maka akan terjadi

komplikasi pada ibu maupun janin sehingga penulis tertarik untuk

melaksanakan studi kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Ny. S G1P0A0 Umur Kehamilan 18 Minggu dengan Kekurangan Energi

Kronis di BPS Ariyanti Sragen”, dengan menerapkan manajemen kebidanan

menurut 7 langkah Varney.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan

masalah dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Bagaimana

Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. S G 1P0A0 Umur

Kehamilan 18 Minggu Dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas

Cikeusik, dengan Pendekatan manajemen Kebidanan Menurut 7 Langkah

Varney?”.

C. Manfaat Studi Kasus

1. Manfaat bagi diri sendiri

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan asuhan

kebidanan pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

2. Manfaat bagi profesi

Memberi masukan tenaga kesehatan dalam pemberian asuhan menangani

kasus Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil sesuai standar asuhan

kebidanan.
3. Manfaat bagi Institusi

a. Bagi BPS

Digunakan sebagai masukan fasilitas pelayanan dan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pada Ibu Hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil studi kasus ini dapat menjadi referensi dan sumber bacaan yang

bermanfaat bagi institusi pendidikan.

D. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis memperoleh pengalaman nyata serta mampu dalam memberikan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis

sesuai manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu:

1) Melakukan pengkajian data secara lengkap pada ibu hamil Ny. S

G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Cikeusik.

2) Menginterpretasikan data dari pengkajian yang telah dilakukan

meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan pada ibu

hamil Ny. S G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di

Puskesmas Cikeusik.

3) Merumuskan diagnosa atau masalah potensial pada ibu hamil

Ny. S G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas

Cikeusik.
4) Mengidentifikasi tindakan segera atau antisipasi pada ibu hamil

Ny. S G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas

Cikeusik

5) Menyusun rencana tindakan pada ibu hamil Ny. S G1P0A0 dengan


Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Cikeusik
.

6) Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S


G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Cikeusik

7) Mengevaluasi hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S


G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Cikeusik

.
b. Mampu menemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata pada ibu

hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di Lapangan.

c. Mahasiswa mampu menentukan alternatif pemecahan masalah pada

ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

E. Keaslian

Laporan kasus tentang Kekurangan Energi Kronis ini pernah

dilakukan oleh :

1. Dhina Maryana (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Masaran II Sragen”.

Asuhan yang diberikan berupa Pemeriksaan Hb, PMT, ANC secara

teratur, dan penyuluhan tentang nutrisi. Setelah diberikan Asuhan

Kebidanan selama 42 hari maka didapatkan hasil Berat badan mengalami

kenaikan menjadi 41 kg, LILA mengalami pertambahan menjadi 23,7 cm,


ANC teratur, ada kenaikan Hb menjadi 10,6 gr%, conjungtiva menjadi

merah muda, tidak terjadi diagnosa potensial, dan ibu telah melaksanakan

apa yang telah dianjurkan.

2. Putri Kumalasari (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu

Hamil Ny. H dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas I Colomadu

Karanganyar, asuhan yang diberikan meliputi memberikan informasi

tentang gizi ibu hamil, informasi tentang tablet besi, menganjurkan untuk

istirahat yang cukup, menganjurkan mengurangi aktivitas yang berat,

memberikan tablet besi dan pemberian tambahan makanan serta

menganjurkan periksa kehamilan secara teratur. Setelah dilakukan asuhan

selama 11 minggu yaitu keadaan umum baik, conjungtiva kemerahan,

turgor kulit normal, LILA 21,5 cm menjadi 23,8 cm, Hb 9,8 gr% menjadi

11 gr%, pola makan ibu menjadi baik, BB 43 kg menjadi 54,5 kg, ANC

teratur, tidak terjadi diagnosa potensial dan ibu telah melaksanakan semua

anjuran bidan

3. Rika Dewi Astuti (2010) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu

Hamil Trimester I Ny. R dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di BPS

Asmiyati, Surakarta”. Asuhan yang diberikan selama 4 minggu dengan

umur kehamilan 19 minggu, tekanan darah naik dari 100/60 mmHg

menjadi 110/70 mmHg, Hb dari 11 gr% menjadi 11,5 gr%, LILA dari 22

cm menjadi 23,5 cm, BB dari 38 kg menjadi 40,5 kg. Dengan hasil asuhan

yaitu ibu sudah tidak merasa lemas dan nafsu makan bertambah, tetapi

walau demikian tetap perlu dilakukan pengawasan dengan anjuran kontrol

lebih sering sehingga bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan cepat

teratasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kehamilan

a. Definisi

1) Menurut Saifuddin (2002), Kehamilan adalah masa yang dimulai

dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah

280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari

pertama haid terakhir.

2) Menurut Prawiroharjo (2006), Kehamilan adalah masa yang

dimulai dari ovulasi sampai partus. Lamanya kira-kira 280 hari (40

minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40

minggu ini disebut dengan kehamilan mature (cukup bulan), bila

kehamilan lebih dari 43 minggu disebut postmature dan kehamilan

antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan premature.

b. Proses Kehamilan

Kehamilan terjadi berawal peristiwa fertilisasi yaitu saat

spermatozoa membuahi ovum dituba fallopi, kemudian terjadilah

zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan,

enambelas, dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, didalam

morula terdapat rongga yang disebut blastosel yang berisi cairan yang

dikeluarkan oleh tuba fallopi, bentuk ini kemudian disebut blastosit.

Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit

yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon atau


ari-ari atau plasenta, sedangkan masa didalamnya disebut simpul

embrio yang merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju

uterus untuk mengadakan implantasi.

Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai

dirongga uterus, hormone progesterone merangsang pertumbuhan

uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak megandung pembuluh darah,

serta mengeluarkan secret seperti air susu (uterin milk) sebagai

makanan embrio. Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel

pada dinding uterus (melakukan implantasi dan melepaskan hormone

korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara

menstimulasi hormone estrogen dan progesteron sehingga mencegah

terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis.

Permukaannya berjonjot dengan tujuan memeperluas daerah

penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12

dari fertilisasi (Nico, 2006).

c. Tanda-tanda kehamilan menurut Prawirohardjo (2006), meliputi :

1) Tanda tidak pasti

a) Amenorea (tidak dapat haid), umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.

b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), terjadi umumnya pada bulan-bulan

pertama kehamilan, disertai emesis dan sering terjadi pada pagi hari, tetapi

tidak selalu.

c) Mengidam (ingin minum atau makanan tertentu), sering terjadi pada bulan-

bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan makin tuanya

kehamilan.
d) Pingsan, sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai.

Hilang sesudah 16 minggu.

e) Mammae menjadi tegang dan membesar.

f) Anoreksia (tidak ada nafsu makan), terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi

setelah itu nafsu makan timbul lagi.

g) Sering kencing, terjadi karena pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan

oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua hilang, dan akan

timbul lagi pada triwulan ke tiga, karena janin mulai masuk keruang

panggul dan menekan kandung kencing.

h) Konstipasi terjadi karena tonus otot menurun.

i) Pigmentasi kulit, terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas.

j) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae

k) Varises sering djumpai pada triwulan terakhir.

2) Tanda pasti kehamilan

Menurut Winkjosastro (2002), tanda pasti kehamilan yaitu :

a) Ada gerak janin (pada primigravida dapat dirasakan ibunya usia

kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur

16 minggu).

b) Palpasi atau perabaan dari Leopold I- Leopold IV. Teraba

bagian-bagian janin (20 minggu).

c) Adanya ballotemen (lentingan dari bagian bawah janin).

d) Rontgen (adanya gambaran kerangka janin).


e) Dengan memakai alat sistem Doppler dan stetoskop laennec

terdengar denyut jantung janin, dapat didengar pada kehamilan

mulai dari 18-20 minggu.

f) Ultrasonografi (scanning) dapat mengetahui ukuran kantong

janin.

d. Klasifikasi Kehamilan

Menurut Saifuddin (2006), klasifikasi kehamilan meliputi :

Trimester I : 0 – 14 minggu

Trimester II : 14 – 28 minggu

Trimester III : 28 – 40 minggu

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan menurut

Winkjosastro (2005), meliputi :

1) Faktor Fisik

Status kesehatan yang dikaji dari ujung kepala sampai dengan kaki.

2) Status Gizi

a) Berkaitan dengan berat badan, dari hamil sampai aterm 6,5

sampai 16 kg.

b) KEK (Kurang Energi Kronis), misalnya pada lingkar lengan

atas kurang dari 23,5 cm.

c) Anemia pada pemeriksaan Hb, Normal 8gr%-11gr%.

3) Gaya Hidup

a) Perokok, minuman keras.

b) Obat-obatan penenang (narkoba).

c) Pergaulan bebas (hamil pranikah, hamil tidak diinginkan).


4) Faktor psikologis

a) Lemas

Rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan dengan gejala

(tremor, berdebar-debar, kaku otot, dingin ditelapak kaki,

berkeringat, mudah lelah, dan insomnia).

b) Panik

Rasa takut dan gelisah yang hebat (tanpa sebab yang jelas).

c) Depresi berat

Adanya perasaan sedih, tidak bergairah, menyendiri, insomnia,

rasa tidak dihargai, ingin bunuh diri.

5) Faktor ekonomi

Berkaitan dengan penghasilan atau pendapatan masyarakat.

f. Komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan

1) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan

pada wanita hamil sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena

keadaan umunya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi

(Winkjosastro, 2006).

2) Pre-eklamsi

Pre-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,

oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan

(Winkjosastro, 2006).
3) Kekurangan Energi Kronis

Kekurangan Energi Kronis adalah kekurangan energi yang telah

berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dengan ditandai berat

badan kurang dari 40 kg atau tampak kurus dan LILA nya kurang

dari 23,5 cm (Depkes RI, 2002).

4) Abortus

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

hidup diluar kandungan (Winkjosastro, 2006).

5) Kehamilan Ektopik Terganggu

Kelainan Letak adalah kehamilan dengan hasil konsepsi

berimplementasi diluar endometrium rahim (Winkjosastro, 2006).

6) Kehamilan Ganda

Kehamilan Ganda adalah kehamilan dua janin atau lebih

(Winkjosastro, 2006).

2. Kekurangan Energi Kronis (KEK)

a. Definisi

1) Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana ibu penderita

kekurangan makanan yang berlangsung manahun (kronis)

kesehatan pada ibu. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat

dari pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil dengan

resiko KEK di Indonesia adalah kurang dari 23,5 cm

(Depkes RI, 2002).

2) Ibu hamil dengan kekurangan energi kronis adalah suatu keadaan

dimana seorang ibu hamil mengalami kekurangan energi dan

protein yang terjadi karena konsumsi bahan pangan pokok yang


tidak memenuhi disertai susunan hidangan yang tidak seimbang

dan pengabsorsian metabolisme zat gizi yang terganggu

(Sediaoetomo, 2002).

b. Etiologi

Menurut Sediaoetomo (2002), Penyebab dari kekurangan energi kronis

dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Penyebab langsung /primer

Defisiensi kalori maupun protein yang terjadi dalam jangka waktu

yang cukup lama.

2) Penyebab tidak langsung/Sekunder yaitu :

a) Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing

b) Hambatan utilitas zat-zat gizi

Ialah hambatan penggunaan zat-zat gizi karena susunan asam

amino didalam tubuh tidak seimbang yang dapat

menyebabkan penurunan nafsu makan dan penurunan

konsumsi makan.

c) Ekonomi

Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemberian makanan

yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan

ekonomi yang rendah maka kemungkinan besar gizi yang

dibutuhkan tidak tercukupi.

d) Pengetahuan

Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan

mempengaruhi pengambilan keputusan dan juga akan

berpengaruh pada perilakunya. Ibu hamil dengan pengetahuan


gizi yang rendah, kemungkinan akan memberikan gizi yang

kurang bagi bayinya.

e) Produksi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan

Pola konsumsi juga dapat mempengaruhi status kesehatan ibu

hamil, dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat

menimbulkan suatu gangguan kesehatan atau penyakit pada

ibu hamil (Supariasa, 2002)

f) Jumlah anak yang terlalu banyak

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial

ekonominya kurang, akan mengakibatkan berkurangnya

kebutuhan gizi (Sediaoetomo, 2002).

g) Pendapatan yang rendah

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang gizi,

karena tidak dapat menyediakan kebutuhan gizi yang

seimbang (Sediaoetomo, 2002).

c. Patofisiologis

Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada

ibu hamil sangat menentukan kesehatannya dan janin yang

dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan

masa sebelum hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil sebesar 15%,

karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah,

plasenta, air ketuban, dan pertumbuhan janin (Lubis, 2003).


Di dalam kehamilan kebutuhan akan zat-zat makanan

bertambah dan terjadi perubahan-perubahan anatomi fisiologi.

Tambahan zat besi diperlukan sekitar 800 mg untuk meningkatkan

jumlah sel darah merah dan pembentukan sel darah merah pada janin

dan plasenta (Wiknjosastro, 2002).

Cakupan gizi pada ibu hamil dapat diukur dari kenaikan berat

badan ibu hamil tersebut. Kenaikan berat badan ibu hamil antara 6,5 kg

sampai 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg. Terutama terjadi dalam kehamilan

20 minggu terakhir (Winknjosastro, 2002)

d. Tanda dan Gejala KEK

1) Tanda-tanda KEK menurut Sediaoetomo (2002), meliputi:

a) Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm

b) Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan)

c) Rambut kusam

d) Turgor kulit kering

e) Conjungtiva pucat

f) Tensi kurang dari 100 mmHg

g) Hb kurang dari normal (<11gr%)

2) Gejala KEK menurut Winkjosastro (2002), meliputi:

a) Nafsu makan kurang

b) Mual

c) Badan lemas

d) Mata berkunang-kunang
g. Akibat KEK

1) Bagi Ibu

Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya

yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus

dan infeksi (Susilowati, 2008).

2) Bagi bayi

Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan

mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR) (Susilowati, 2008).

h. Pencegahan KEK

Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah :

1) Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :

a) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan

makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan

makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,

tempe).

b) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak

mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam,

jambu, tomat, jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat untuk

meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.

2) Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum

tablet penambah darah.


g. Penatalaksanaan KEK

Terapi kekurangan energi kronis ditujukan pada pengobatan

individu disertai tindakan-tindakan preventif di masyarakat dengan

perbaikan-perbaikan pada faktor-faktor penyebab.

Penatalaksanaan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis

adalah :

1) Memberikan penyuluhan dan melaksanakan nasehat atau anjuran.

a) Tambah Makan

Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan

merupakan sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk

perkembangan janin dan tubuhnya sendiri

(Notoadmodjo, 2008).

Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik,

dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral,

dan energi (Chinue, 2009).

Tabel 2.1
Contoh Menu Ibu Hamil
Bahan Porsi Hidangan
Makanan Jenis hidangan
Sehari
Nasi 6 porsi Makan pagi :
Sayuran 3 mangkuk Nasi 1,5 porsi (150 gr)
Buah 4 potong Ikan/daging 1 potong sedang (40 gr)
Tempe 3 potong Tempe 2 potong sedang (50 gr)
Daging 3 potong Sayur 1 mangkuk
Susu 2 gelas Buah 1 potong
Minyak 5 sendok teh Selingan :
Gula 2 sendok teh Susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang :
Nasi 3 porsi (300 gr)
Lauk, sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan :
Susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam :
Nasi 2,5 porsi (250 gr)
Lauk, buah dan sayur sama dengan pagi/siang
Selingan :
Susu 1 gelas
Sumber: (Bardosono, 2008)

b) Istirahat lebih banyak

Ibu hamil sebaiknya menghemat tenaga dengan cara

mengurangi kegiatan yang melelahkan. Siang ± 4jam/hari,

malam ± 8 jam/hari (Wiryo, 2002).

2) Pemberian makanan tambahan (PMT)

PMT yaitu pemberian tambahan makanan disamping

makanan yang dimakan sehari-hari untuk mencegah kekurangan

energi kronis (Chinue, 2009). Pemberian PMT harus memenuhi

kalori dan protein, serta variasi menu dalam bentuk makanan.

Pemenuhan kalori yang harus diberikan dalam program PMT untuk

Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis sebesar 600-700

kalori dan protein 15-20 mg (Nurpudji, 2006).

a) Contoh makanan tambahan antara lain : susu untuk ibu hamil.

Makanan yang berprotein (hewani dan nabati), susu, roti, dan

biji-bijian, buah dan sayuran yang kaya vitamin C, sayuran

berwarna hijau tua, buah dan sayuran lain (Nanin Jaja, 2007).
b) Cara mengolah makanan menurut Proverawati (2009) :

Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan. Untuk jenis

sayuran segera dihabiskan setelah diolah, susu sebaiknya

jangan terlalu lama terkena cahaya karena akan menyebabkan

hilangnya vitamin B, jangan digarami daging atau ikan sebelum

dimasak dan apabila makanan yang mengandung protein lebih

baik dimasak jangan terlalu panas.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan

gizi yang seimbang bagi ibu hamil yaitu: kebutuhan actual

selama hamil berbeda-beda untuk setiap individu dan

dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya dan riwayat

kesehatan, kebutuhan terhadap satu nutrisi dapat diganggu oleh

asupan yang lain, dan kebutuhan akan nutrisi tidak konsisten

selama kehamilan.

3) Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu

dilakukan Menurut Saifuddin (2003) adalah :

a) Rujuk untuk konsultasi

b) Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil

c) Minum tablet zat besi atau tambah darah

Ibu hamil setiap hari harus minum satu tablet tambah darah (60

mg) selama 90 hari mulai minggu ke 20.

d) Periksa kehamilan secara teratur

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa

mengancam jiwanya. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan


kehamilannya secara teratur kepada tenaga kesehatan agar

resiko pada waktu melahirkan dapat dikurangi.

Pelayanan prenatal yang dilakukan adalah minimal antenatal

care 4 kali dengan ditambah kunjungan rumah bila ada

komplikasi oleh bidan.

B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam

rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan

yang berfokus pada klien (Varney, 2007).

2. Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana

setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan

pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah

tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang diaplikasikan dalam

situasi apapun. Akan tetapi setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi

langkah-langkah yang lebih rinci bisa berubah sesuai dengan kebutuhan

pasien.

Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Langkah I : Pengkajian

Pengkajian merupakan suatu proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mangidentifikasi status kesehatan pasien.


1) Data Subyektif

Data Subyektif adalah berhubungan dengan masalah dari sudut

pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan

yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis

(Mufdlilah, 2009).

a) Identitas untuk mengetahui status klien secara lengkap

sehingga sesuai dengan sarana

Menurut Nursalam (2009) Identitas meliputi :

Nama : Untuk mengetahui dan mengenal pasien/klien.

Umur : Untuk mengetahui faktor resiko yang ada

hubungannya dengan umur ibu.

Agama : Berguna untuk memberikan motivasi pada

pasien sesuai dengan agama yang dianutnya.

Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pendidikan

yang nantinya penting dalam memberikan

pendidikan kesehatan pada klien sesuai

dengan tingkat pendidikannya.

Pekerjaan : Untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi

dan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam

keluarga.

Suku/Bangsa : Berguna untuk mengetahui faktor pembawaan/

ras.

Alamat : Untuk mengetahui dimana dan bagaimana

lingkungan tempat tinggalnya.


b) Keluhan utama

Keluhan utama adalah untuk mengetahui keluhan yang

dirasakan saat pemeriksaan serta berhubungan dengan

kehamilannya (Nursalam, 2009). Pada kasus ibu hamil dengan

KEK keluhan utamanya adalah badan lemas, nafsu makan

kurang dan mudah lelah saat beraktivitas (Winkjosastro, 2002).

c) Riwayat Menstruasi

Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur atau

tidak, siklus lama haid, banyaknya darah, sifat darah (cair atau

beku, warnanya, baunya) dan ada dismenorhoe atau tidak

(Nursalam, 2009).

d) Riwayat kehamilan ini

Untuk mengetahui kapan hari pertama haid terakhir, taksiran

persalinan, gerakan janin, obat yang dikonsumsi apa saja,

keluhan selama hamil, ANC berapa kali, teratur atau tidak,

penyuluhan yang pernah didapat apa saja, imunisasi TT,

kekhawatiran khusus (Nursalam, 2009).

e) Riwayat Kesehatan menurut Nursalam (2009), meliputi :

1) Riwayat kesehatan sekarang

Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini dan mengetahui

adakah penyakit lain yang bisa memperberat keadaan klien.

2) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui keadaan apakah ibu pernah menderita

penyakit jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM,

hipertensi dan epilepsi.


3) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang

menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,

HIV/AIDS, penyakit menurun maupun keturunan kembar.

4) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai

keturunan kembar apa tidak.

5) Riwayat Operasi

Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami dioperasi

atau tidak.

f) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui kawin umur berapa tahun, dengan suami

umur berapa tahun, berapa kali kawin, lamanya perkawinan,

dan jumlah anak (Nursalam, 2009).

g) Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah

menggunakan KB atau belum, jika pernah lamanya berapa

tahun, dan jenis KB yang digunakan (Varney, 2007).

h) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu menurut

Nursalam, (2009), meliputi :

(1) Kehamilan : Adakah gangguan seperti muntah-muntah

berlebihan, hipertensi, perdarahan pada

hamil muda.
(2) Persalinan : Spontan atau buatan. Lahir aterm, preterm

atau posterm, ada perdarahan waktu

persalinan ditolong oleh siapa, dimana

tempat melahirkan.

(3) Nifas : Apakah pernah mengalami perdarahan,

infeksi dan bagaimana proses laktasinya

(4) Anak : Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau

meninggal pada usia berapa dan sebab

meninggal dan berat badan lahir.

i) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Menurut Nursalam (2009) pola pemenuhan kebutuhan sehari-

hari meliputi :

(1) Personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu mandi, gosok gigi,

ganti pakaian dalam sehari, berapa kali keramas dalam 1

minggu (Alimul, 2006).

(2) Pola nutrisi

Dikaji untuk mengetahui makanan yang biasa dikonsumsi

dan porsi makan dalam sehari serta ada pantangan atau

tidak karena dasar dari pengobatan pasien dengan KEK

adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi sebelum dan selama

hamil. Ibu hamil dengan KEK nafsu makan berkurang

sehingga kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi

(Prawirohardjo, 2005).
(3) Pola istirahat

Dikaji untuk mengetahui berapa jam ibu tidur malam dan

berapa jam ibu istirahat dan tidur siang (Saifuddin, 2002).

(4) Pola eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK

dalam sehari selama hamil, adakah kaitannya dengan

obstipasi atau tidak (Prawirohardjo, 2006).

(5) Aktivitas

Perlu dikaji untuk mengetahui apakah KEK disebabkan

karena aktivitas fisik secara berlebihan (Saifuddin, 2007).

(6) Keadaan psikososial

Menurut Nursalam (2009), keadaan psikososial meliputi :

(a) Kehamilan ini : Direncanakan / tidak direncanakan,

diterima / tidak diterima, jenis kelamin yang diharapkan

(laki-laki / perempuan).

(b) Perasaan ibu tentang kehamilan ini.

(c) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini.

2) Data Obyektif

Data obyektif adalah pendokumentasian hasil observasi yang jujur,

hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/

pemeriksaan diagnosa lain (Mufdlilah, 2009).

Menurut Nursalam (2009) data obyektif meliputi :


a) Status Generalis

(1) Keadaan Umum : Untuk mengetahui keadaan umum ibu

apakah baik, sedang, buruk

(Saifuddin, 2002). Keadaan ibu hamil

dengan KEK adalah baik

(Nugraha, 2009)

Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran

ibu meliputi: composmentis, samnolen,

apatis, delirium, (Saifuddin, 2007).

Kesadaran ibu hamil dengan KEK

adalah composmentis (Nugraha, 2009).

(2) Pemeriksaan fisik

(a) Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resiko

hipertensi atau hipotensi

(Saifuddin, 2002).

Batas normal 110/60 - 140/90 mmHg

(Prawirohardjo, 2005).

(b) Suhu : Apakah ada peningkatan atau tidak.

Normalnya suhu tubuh orang

berfrekuensi dalam rentang yang

relatife sempit. Suhu tubuh normal

35,60C - 37,60 C (Perry, 2005).


(c) Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi

pasien yang dihitung dalam 1 menit

(Saifuddin, 2001). Nadi normal 60 -

100 x/menit (Perry, 2005).

(d) Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi

pernafasan yang dihitung dalam

1 menit. Respirasi normal 16 - 20 x/

menit (Perry, 2005).

(e) Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan

pasien kurang dari 145 cm atau tidak,

termasuk resti atau tidak

(Manuaba, 2007).

(f) Berat badan : Untuk mengetahui berat badan pasien

kurang dari 40 kg atau tidak termasuk

resti atau tidak (Saifuddin, 2002).

Pada ibu hamil dengan KEK BB

< 40 kg (Winknjosastro, 2002).

(g) Lila : Untuk mengetahui lingkar lengan atas

klien, pada ibu hamil dengan KEK

LILAnya < 23,5 cm

(Ambarwati & Wulandari, 2009).


b) Pemeriksaan Sistematik

(1) Kepala

(a) Rambut : Kebersihan rambut rontok atau tidak

(Alimul, 2006). Pada ibu hamil

dengan KEK rambut kusam, tidak

bercahaya (Winknjosastro, 2002)

(b) Muka : Ada cloasma atau tidak, pucat atau

tidak Pada ibu dengan KEK muka

tampak pucat. (Alimul, 2006).

(c) Mata : Conjungtiva berwarna merah muda

atau tidak, berwarna putih atau

kuning (Alimul, 2006). Pada ibu

hamil dengan KEK conjungtiva

tampak pucat dan sklera berwarna

putih (Saifuddin, 2002).

(d) Hidung : Untuk mengetahui adanya polip atau

tidak (Nursalam, 2009)

(e) Telinga : Untuk mengetahui adanya serumen

atau tidak (Nursalam, 2009)

(f) Mulut, gigi, gusi : Bersih atau kotor, ada stomatitis

atau tidak dan ada caries atau tidak

(Nursalam, 2006).
(g) Turgor Kulit : Untuk mengetahui turgor kulit pada

ibu hamil, apakah kering atau tidak.

Turgor kulit pada ibu hamil dengan

KEK kering.

(2) Leher : Adakah pembesaran pada kelenjar

gondok kelenjar getah bening atau

tidak, tumor ada atau tidak

(Nursalam, 2009).

(3) Dada dan aksilla : Adakah benjolan pada payudara atau

tidak, puting susu menonjol atau

tidak, pengeluaran ASI/kolostrum

sudah keluar atau belum

(Nursalam, 2009)

(4) Abdomen : Untuk mengetahui ada bekas operasi

atau tidak, adanya linea, strie atau

tidak (Nursalam, 2009).

(5) Ekstremitas : Apakah terdapat adakah varices,

oedema atau tidak, betis merah atau

lembek atau keras (Saifuddin, 2007).

c) Pemeriksaan Khusus Obstetri

(1) Abdomen

(a) Inspeksi : Untuk mengetahui pembesaran perut,

bentuk perut, bentuk perut, kelainan,

pergerakan anak.
(b) Palpasi

Kontraksi : Untuk mengetahui intensitas dan

durasinya.

Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri,

untuk menentukan bagian janin.

Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan-

kiri, menentukan letak punggung janin.

Leopold III : Menentukan bagian bawah janin,

apakah bagian terbawah tersebut sudah

masuk atau masih goyang.

Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin apa

dan berapa jauh sudah masuk pintu atas

panggul.

Osborn test : Untuk mengetahui seberapa jauh kepala

janin masuk panggul

Mc.donald : Untuk mengetahui TFU dalam cm.

diukur dengan menggunakan metlyn dari

tepi atas sympisis sampai fundus uteri.

TBJ : Untuk mengetahui tafsiran berat janin.

Pada ibu hamil dengan KEK akan

mengalami BBLR, Prematur, dan

keguguran (Susilowati, 2008).

(c) Auskultasi : Dilakukan pemeriksaan DJJ untuk

mengetahui punctum maksimum,


frekuensi teratur atau tidak.

Penghitungan dilakukan dalam 1 menit

penuh (Simkin, 2005).

d) Pemeriksaan Panggul

Untuk mengetahui kesan panggul, ukuran distansia spinarum:

normal 23 - 26 cm, ukuran distansia kristarum : normal 26 -

28 cm, ukuran boudelique : normal 18 - 20 cm, dan ukuran

lingkar panggul : 80 cm (Prawirohardjo, 2006).

e) Anogenital

(1) Vulva atau Vagina : Meliputi adanya varises atau tidak,

pengeluaran pervaginam yang meliputi

perdarahan atau keputihan ada atau tidak

(Prawirohardjo, 2006).

(2) Perineum : Ada bekas luka atau tidak, ada keluhan

lain atau tidak.

(3) Anus : Ada haemoroid atau tidak, ada keluhan

lain atau tidak (Prawirohardjo, 2005).

(2) Data Penunjang

Data penunjang dilakukan untuk mendukung penegakan

diagnosa (Nursalam, 2009).

Data penunjang merupakan hasil pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium Test Hb. Pada ibu hamil dengan

KEK Hb < 11 gr% (Winknjosastro, 2002).


b. Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah kedua ini harus mampu mengidentifikasi data

yang didapat, menganalisis, serta merumuskan diagnosa dan masalah

yang dihadapi pasien. Diagnosa ini dirumuskan sesuai data yang

didapat atau tidak yang muncul yang dihadapi pasien dan merumuskan

menjadi diagnosa kebidanan. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa

yang ditegakkan dalam praktek kebidanan dan memenuhi standar

nomenklatur diagnosa kebidanan (Varney, 2007).

Berdasarkan atas tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan maka dapat disesuaikan dengan Kekurangan Energi

Kronis.

1) Diagnosa Kebidanan

Ny.X umur, G P A hamil berapa minggu, janin tunggal / ganda,

hidup intra / ekstra uteri, punggung kanan / kiri, presentasi bokong

/ kepala dengan Kekurangan Energi Kronis (Yulaikah, 2009).

Dasar :

a) Data Subyektif menurut Winknjosastro (2002) adalah:

(1)Ibu mengatakan badan lemas, mual, nafsu makan kurang,

dan mudah lelah saat beraktivitas.

(2)Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir.

(3)Ibu mengatakan ini kehamilan keberapa.

(4)Ibu mengatakan pernah/tidak keguguran.

(5)Ibu mengatakan mata berkunang-kunang.


b) Data Obyektif

(1) Pemeriksaan Vital Sign dan keadaan umum ibu

(2) Berat badan Ibu kurang dari 40 kg atau tampak kurus.

(3) LILA Ibu kurang dari 23,5 cm.

(4) Inspeksi : Rambut : Kusam, tidak bercahaya

Muka : Tampak pucat

Mata : Konjungtiva tampak pucat

(5) Turgor kulit kering

(6) Data penunjang Lab : Pemeriksaan Hb < 11 gr%

(7) Pemeriksaan DJJ (Wiknjosastro, 2002).

2) Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman

klien yang ditemukan dari hasil pengkajian (Sediaoetomo, 2002).

Masalah tidak akan muncul apabila ibu mengetahui tentang tanda

dan gejala pengaruh terhadap keadaan janinnya serta dukungan

suami dan keluarganya dalam upaya pengobatan (Saifuddin, 2002).

Masalah psikologi yang biasa terjadi pada ibu hamil dengan KEK

adalah cemas, panik, takut (Winknjosastro, 2002).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan

belum terindentifikasi dalam diagnosa masalah yang didapatkan

dengan melakukan analisa. Kebutuhan yang muncul pada ibu

kekurangan energi kronis: informasi tentang KEK (Saifuddin, 2007).


c. Langkah III : Diagnosa atau Masalah Potensial

Masalah potensial adalah Suatu pernyataan yang timbul

berdasarkan masalah yang sudah diidentifikasi dan membutuhkan

penanganan segera untuk mengatasi kemungkinan buruk yang timbul.

Pada langkah ini penting sekali untuk memberikan atau melakukan

asuhan yang aman pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis

(Varney, 2007).

Bagi ibu : Bila ibu hamil mengalami gizi kurang makan akibat

yang akan ditimbulkan antara lain : dapat melemahkan fisiknya yang

pada akhirnya menyebabkan perdarahan, abortus, dan infeksi

(Susilowati, 2008). Bagi bayi : Resiko bayi yang terlahir dari ibu hamil

yang menderita KEK akan mengalami keguguran, bayi lahir mati,

kematian neonatal, cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

(Prawirohardjo, 2005).

d. Langkah IV : Antisipasi Masalah atau Tindakan Segera

Menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus

sesuai dengan prioritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi

kliennya, setelah bidan merumuskan tindakan yang dilakukan untuk

mengantisipasi diagnosa masalah potensial yang sebelumnya

(Varney, 2007).

Dengan diagnosa atau masalah potensial, maka tindakan

antisipasi yang dilakukan antara lain meliputi : kolaborasi dengan

dokter, kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian terapi berupa


makanan tambahan, tablet FE serta memberikan motivasi pada ibu

berupa meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya keluarga Sadar

Gizi.

e. Langkah V : Perencanaan

Perencanaan adalah Perencanaan asuhan yang menyeluruh

berkaitan dengan diagnosa terdiri dari penyuluhan sehubungan dengan

kebutuhan yang muncul dan perencanaan asuhan yang menyeluruh

berkaitan dengan masalah pasien. Rencana Asuhan pada Ibu hamil

dengan Kekurangan Energi Kronis antara lain :

1) Observasi keadaan umum dan pemeriksaan vital sign

(Saifuddin, 2007).

2) Melakukan penyuluhan kesehatan menurut Saifuddin (2007),

tentang :

(a)Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi yang

dilahirkan.

(b)Pentingnya gizi selama hamil dan menyusui.

3) Beri informasi tentang tablet Fe (Saifuddin, 2007).

4) Pemberian Makan Tambahan

5) Anjurkan ibu untuk ANC teratur

6) Kolaborasi dengan dokter untuk terapi


f. Langkah VI : Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah Melaksanakan rencana asuhan secara

menyeluruh dan efisien pada langkah V (Varney, 2007). Pada langkah

ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat pada langkah V.

g. Langkah VII : Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk menilai asuhan yang

diimplementasikan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan

kebutuhan juga untuk mengetahui kapan evaluasi dapat dilakukan

(Varney, 2007).

Evaluasi hasil yang diharapkan dari tindakan yang telah

dilakukan pada Kekurangan Energi Kronis menurut Saifuddin (2002)

adalah :

1) KU ibu baik

2) Ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hanil

3) Ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe

4) Ibu mengerti tentang makanan tambahan bagi ibu hamil

5) BB badan ibu mengalami kenaikan

6) LILA bertambah

7) Hb meningkat

8) Ibu bersedia ANC teratur


3. Data Perkembangan

Dalam setiap tindakan dilakukan dicantumkan catatan

perkembangan sehingga tenaga kesehatan mampu menilai apakah tujuan

asuhan tercapai atau tidak (Varney, 2007). Evaluasi diikuti dengan tujuan

catatan perkembangan yang meliputi SOAP, yaitu :

S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa.

O: Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data focus untuk mendukung assessment.

A: Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi diagnosa atau

masalah potensial, perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,

konsultasi atau kolaborasi atau rujukan.

P: Planning

Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan pelaksanaan dan

evaluasi berdasarkan Asesment.


C. Landasan Hukum

Bidan memiliki kemandirian untuk melakukan asuhan dalam

Permenkes No. HK.02.02/MENKES/149/1/2010 BAB IV tentang Izin dan

Praktik Bidan. Pasal 8 yang isinya Bidan dalam menjalankan praktiknya

berwenang untuk memberikan pelayanan kebidanan, pelayanan kesehatan

reproduksi wanita, pelayanan kesehatan masyarakat.


BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAAN

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

Tanggal : 1 Juni 2012

Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Puskesmas Cikeusik

a. Identitas

Identitas Pasien Identitas Suami

1) Nama : Ny. S Nama : Tn. S

2) Umur : 23 Tahun Umur : 25 Tahun

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku Bangsa : Jawa / Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

7) Alamat : Cikeusik, Pandeglang

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Keluhan Utama

Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, dengan keluhan mual

muntah, sering pusing sejak 2 hari yang lalu, badan lemas, nafsu

makan kurang dan cepat lelah saat beraktivitas.

2) Riwayat Menstruasi

a) Menarche : Ibu mengatakan pertama kali haid umur

13 tahun.

b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya + 28 hari.


c) Lama : Ibu mengatakan lama haid 6 - 7 hari.

d) Banyaknya : Ibu mengatakan 2x ganti pembalut per

hari.

e) Teratut/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur tiap bulan.

f) Sifat darah : Ibu mengatakan darah menstruasinya

encer dan warnanya merah.

g) Disminorhoe : Ibu mengatakan kadang-kadang

merasakan nyeri perut pada waktu

menstrusi, sampai mengganggu aktifitas.

3) Riwayat Hamil ini

a) HPHT : 14 Desember 2011

b) HPL : 21 September 2012

c) Gerakan janin

Ibu mengatakan merasakan gerakan bayinya mulai umur

kehamilan 5 bulan.

d) Obat yang dikonsumsi

Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat pemberian bidan

berupa Vitamin C, Tablet Fe dan kalk

e) Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan mual muntah di pagi hari.

Trimester II : Ibu mengatakan sering pusing, badan lemas,

nafsu makan berkurang dan cepat lelah saat

beraktivitas.
f) ANC : 3 kali di bidan, secara teratur

Trimester I : 1 kali pada umur kehamilan 1

bulan.

Trimester II : 2 kali pada umur kehamilan 4 bulan dan 6 bulan.

g) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang tablet

zat besi.

h) Imunisasi TT

Ibu mengatakan pernah mendapat imunisasi TT 2 kali yaitu pada

saat akan menikah dan pada saat umur kehamilan 4 bulan.

i) Kekhawatiran khusus

Ibu mengatakan khawatir terhadap kehamilannya ini karena

mengeluh sering pusing, badan lemas, nafsu makan berkurang

dan cepat lelah saat beraktivitas.

4) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan merasakan pusing, badan lemas dan cepat lelah.

b) Riwayat penyakit sistematik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan dada

berdebar-debar, tidak cepat lelah saat

beraktifitas ringan, tidak mengeluarkan keringat

pada telapak tangan.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh nyeri

pinggang, tidak sering sakit saat BAK.

(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.


(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk

berkepanjangan, lebih dari 3 bulan.

(5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah melihat warna

kuning pada ujung kuku, mata dan kulit.

(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh sering

makan, minum dan tidak sering buang air kecil

lebih dari 7 kali pada waktu malam hari.

(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah tekanan darah

tinggi diatas 140/90 mmHg.

(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang

yang disertai keluar busa pada mulutnya.

(9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

penyakit apapun.

c) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan baik dalam keluarganya maupun dari keluarga

suaminya tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

hipertensi, asma dan DM, serta tidak mempunyai riwayat

penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan HIV/AIDS

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan baik dari pihak dirinya maupun dari pihak

suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar.

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun.


5) Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan status perkawinannya syah, kawin 1 kali pada umur

22 tahun dengan suami umur 24 tahun, lamanya 1 tahun dan belum

mempunyai anak.

6) Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

apapun.

7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Tgl/Thn Tempat Umur Jenis Peno- Anak Nifas Keadaan anak
No
Partus Partus Kehamilan Partus long sekarang
Jenis BB PB Kead Laktasi
1 Kehamilan sekarang
8) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

(1) Sebelum hamil

Ibu mengatakan makan 3 x sehari, porsi sedang, menu nasi 1

piring, kadang sayur, lauk tahu dan tempe. Minum + 8 – 9

gelas sehari dengan jenis air putih dan teh manis.

(2) Selama hamil

Ibu mengatakan nafsu makannya berkurang yaitu 2 x sehari

dikarenakan adanya rasa mual muntah, porsi kecil, menu nasi

½ piring, lauk tempe dan tahu, ditambah buah. Minum + 8

gelas air putih, teh manis.

b) Eliminasi

(1) Sebelum hamil

Ibu mengatakan BAB 1 x/hari, konsistensi lembek, warna

kuning dan bau khas feces. BAK 4 – 5 x/hari, warna kuning

jernih.
(2) Selama hamil

Ibu mengatkaan BAB 1 x/hari, konsistensi lembek, warna

kuning kecoklatan, bau khas feces. BAK + 5 – 6 x/hari,

warna kuning jernih.

c) Aktifitas

(1) Sebelum hamil

Ibu mengatakan melakukan aktifitas rumah tangga sendiri,

seperti mencuci, memasak dan menyapu.

(2) Selama hamil

Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah dengan bantuan

ibu mertua, contoh : menyapu, memasak, mencuci baju.

d) Istirahat / tidur :

(1) Sebelum hamil

Ibu mengatakan tidur siang + 1 jam dan tidur malam + 8 – 9

jam.

(2) Selama hamil

Ibu mengatakan tidur siang + 1 ½ jam dan tidur malam + 7 -

8 jam.

e) Seksualitas

(1) Sebelum hamil

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 minggu 3 x.

(2) Selama hamil

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual seminggu 1 x.


f) Personal hygiene

(1) Sebelum hamil

Ibu mengatakan mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas

3 x/minggu, dan ganti pakaian 2 x setiap habis mandi.

(2) Selama hamil

Ibu mengatakan mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari, keramas

3 x/minggu, dan ganti pakaian 2 x setiap habis mandi.

g) Psikososial budaya

(1) Perasaan tentang kehamilan ini

Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini, tetapi

khawatir dengan keadaannya.

(2) Kehamilan ini direncanakan / tidak

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.

(3) Jenis kelamin yang diharapkan

Ibu mengatakan tidak mempermasalahkan jenis kelamin,

laki-laki maupun perempuan sama saja yang penting lahir

selamat dan sehat.

(4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini

Ibu mengatakan semua keluarga sangat mendukung dengan

kehamilannya ini.

(5) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tinggal serumah bersama mertua dan suami.

(6) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan.


(7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan

Ibu mengatakan masih ada kebiasaan mitoni (acara syukuran

7 bulanan).

h) Penggunaan obatan-obatan / rokok

Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh

bidan dan ibu tidak pernah merokok serta suami tidak merokok.

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1) Status generalis

a) Keadaan umum : Lemah.

b) Kesadaran : Composmentis.

c) TTV : TD : 100/70 mmHg N : 80 x/mnt

R : 22 x / mnt S : 36,5o C

d) TB : 150 cm.

e) BB sebelum hamil : 39 kg.

f) BB sekarang : 43 kg.

g) LLA : 21,5 cm.

2) Pemeriksaan sistematis

a) Kepala

(1) Rambut : Lurus, panjang, kusam dan tidak rontok.

(2) Muka : Pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan

tidak ada oedema.

(3) Mata

(a) Conjungtiva : Pucat.

(b) Sclera : Putih.


(4) Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada

pengeluaran lendir.

(5) Telinga : Bersih, simetris dan tidak ada serumen.

(6) Mulut/gigi/gusi : Bersih, tidak stomatitis, tidak ada caries,

tidak bengkak, tidak berdarah.

b) Leher

(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar

gondok.

(2) Tumor : Tidak ada benjolan.

(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar

limfe.

c) Dada dan Axilla

(1) Jantung : Tidak dilakukan.

(2) Paru : Tidak dilakukan.

(3) Mammae

(a) Membesar : Ada pembesaran.

(b) Tumor : Tidak teraba benjolan.

(c) Simetris : Simetris kanan dan kiri.

(d) Areola : Hyperpigmentasi.

(e) Putting susu : Menonjol, bersih.

(f) Kolostrum : Belum keluar.

(4) Axilla

(a) Benjolan : Tidak teraba benjolan.

(b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.


d) Abdomen

(1) Luka bekas operasi : Tidak ada bekas operasi.

(2) Linea alba/nigra : Terdapat linea alba.

(3) Striae albican/livide : Tidak ada.

e) Ekstremitas

(1) Varices : Tidak ada varices.

(2) Oedema : Tidak ada oedema.

(3) Refleks patella : Positif kanan, positif kiri.

f) Turgor kulit : Kering.

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)

a) Abdomen

(1) Inspeksi

(a) Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan.

(b) Bentuk perut : Memanjang.

(c) Kelainan : Tidak ada kelainan.

(d) Pergerakan anak : Aktif, ada pergerakan.

(2) Palpasi

(a) Kontraksi : Tidak ada kontraksi.

(b) Leopold I : TFU setinggi pusat, bagian

fundus teraba bulat, lunak, tidak

melenting (bokong janin).

(c) Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras

memanjang seperti papan

(punggung janin).

Kiri : Teraba bagian-bagian kecil

janin (ekstremitas).
(d) Leopold III : Bagian terendah janin teraba

bulat, keras dan melenting

(kepala).

(e) Leopol IV : Teraba bagian terendah janin

belum masuk panggul.

(f) TFU Mc Donald : 24 cm.

(g) Osborn test :Tidak dilakukan.

(h) TBJ : TFU – (11/12) x 155

(24-12) x 155 = 1860 gram.

(3) Auskultasi

DJJ : Puctum maximum : Di bawah pusat sebelah kanan.

Frekuensi : 136 x/menit.

Teratur / tidak : Teratur.

b) Pemeriksaan panggul

(1) Kesan panggul : Normal (gynekoid)

(2) Distansia Spinarum : 22 cm

(3) Distansia Kristarum : 25 cm

(4) Conjungtiva eksterna (Bouldeloque) : 18 cm

(5) Lingkar Panggul : 80 cm

c) Anogenetal

(1) Vulva vagina

(a) Varices : Bersih, tidak ada oedema dan

varieces

(b) Luka : Tidak ada luka


(c) Kemerahan : Tidak kemerahan

(d) Nyeri : Tidak ada nyeri

(e) Kelenjar Bartolini : Tidak ada pembesaran

kelenjar bartolini

(f) Pengeluaran Pervaginam : Tidak ada pengeluaran

pervaginam

(2) Perinium

(a) Bekas Luka : Tidak ada bekas luka

(b) Lain-lain : Tidak ada

(3) Anus

(a) Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid

(b) Lain-lain : Tidak ada

4) Pemeriksaan Penunjang Tanggal 16 April 2012

a) Pemeriksaan Laboratorium : Hb : 9,8 gr%

b) Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Tanggal 1 Juni 2012 Pukul 09.20 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. S G1 P0 A0 umur 23 tahun, hamil 24+1 minggu, janin tunggal,

hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi

kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan

kekurangan energi kronis.

Data Dasar :

1) Data Subyektif

a) Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 14 Desember 2011.


b) Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah

keguguran.

c) Ibu mengatakan nafsu makannya berkurang dikarenakan

adanya rasa mual muntah.

d) Ibu mengatakan sering mudah lelah setelah berakivitas .

e) Ibu mengatakan badannya lemas dan pusing.

2) Data Obyektif

a) Keadaan umum : lemah

b) Kesadaran : composmentis

c) TTV : TD : 100/70 mmHg R : 22 x/menit

N : 80 x/menit S : 36,5oC

d) LILA : 21,5 cm BB sekarang : 43 kg TB : 150 cm

e) Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus dan tidak rontok

Muka : Pucat

Mata : Conjungtiva, sclera : Pucat

f) Palpasi

Kontraksi : Tidak ada kontraksi

Leopold I : TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat,

lunak, tidak melenting (bokong janin).

Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti

papan (punggung janin).

Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin

(ekstremitas).
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk

panggul.

TFU Mc Donal : 24 cm.

TBJ : TFU – (11/12) x 155

(24-12) x 155 = 1860 gram.

HPL : 21 September 2012.

Turgor kulit : Kering

b. Masalah

Ibu merasa cemas, takut dan panik dengan keadaan kehamilannya.

c. Kebutuhan

Memberikan informasi tentang keadaan kehamilannya, informasi

tentang KEK.

3. Diagnosa Potensial

a. Pada janin akan mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

b. Pada ibu akan dapat melemahkan fisiknya yang pada akhirnya

menyebabkan perdarahan, abortus, dan infeksi

4. Antisipasi

a. Kolaborasi dengan bidan BPS dalam pemberian makanan tambahan

supaya kebutuhan gizi ibu dan janin tercukupi.

b. Pemberian Tablet Besi.


5. Rencana Tindakan

Tanggal 1 Juni 2012 Pukul 09.40 WIB

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaaan yang telah dilakukan.

b. Beri pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi

kronis.

c. Beri pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil.

d. Anjurkan ibu istirahat yang cukup, yaitu : malam 8 jam dan siang 1 – 2

jam.

e. Beri tablet Fe 500 mg 1 x 1,Vit. C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 2 x 1

tablet, masing-masing obat jumlahnya 10 tablet.

f. Beri nutrisi kepada ibu berupa susu prenagen 450 gr

g. Beri ibu support mental.

h. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 Minggu lagi.

6. Implementasi

Tanggal 1 Juni 2012 Pukul 09.50 WIB

a. Memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan LILA

: 21,5 cm, dan memberitahu ibu bahwa ibu mengalami KEK

b. Memberi KIE tentang keadaan kehamilan ibu dan resiko tinggi

kehamilan dengan kekurangan energi kronis.

c. Memberi informasi tentang gizi ibu hamil berupa pengertian, manfaat

gizi, kebutuhan dan gizi yang diperlukan selama hamil, porsi makan ibu

hamil dan kekurangan gizi selama hamil.

d. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang

berat misalnya : mencuci baju, mengepel, yaitu : malam 8 jam dan siang

1 – 2 jam.
e. Memberi tablet Fe 500 mg 1x 1, Vit. C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 2 x

1, masing-masing obat jumlahnya 10 tablet serta menganjurkan ibu

untuk meminumnya

f. Memberi nutrisi kepada ibu berupa susu prenagen 450 gr dan mengajari

ibu cara membuat susu dengan 3 sendok makan susu dilarutkan dengan

air hangat 180 ml diaduk sampai larut dan menganjurkan ibu untuk

minum pada pagi hari

g. Memberi ibu support mental.

h. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.

7. Evaluasi

Tanggal 1 Juni 2012 Pukul 10.35 WIB

a. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan yang telah disampaikan.

b. Ibu tahu tentang keadaan dan resiko tinggi kehamilan dengan

kekurangan energi kronis.

c. Ibu dapat menerima dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan

serta bersedia dan berusaha untuk menyusun menu dari bahan

sederhana dan bernilai gizi seperti nasi, sayur dan lauk (tempe, tahu,

telur dan ikan) ditambah 1 gelas susu.

d. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup yaitu malam 8 jam dan siang

1 – 2 jam.

e. Obat Fe, Kalk, Vit. C, sudah diberikan dan ibu bersedia untuk

meminumnya sesuai anjuran bidan.

f. Ibu telah menerima nutrisi susu prenagen 450 gr dan ibu bersedia untuk

meminum susu dan ibu mengerti cara membuat susu.

g. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.


DATA PERKEMBANGAN I

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal 8 Juni 2012 Pukul 09.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan rasa pusingnya sudah berkurang

2. Ibu mengatakan sudah meminum obat yang diberikan bidan

3. Ibu mengatakan lemas sudah berkurang

4. Ibu mengatakan sudah meminum susu yang diberikan dan diminum pada

waktu pagi hari

5. Ibu mengatakan sudah makan sesuai menu gizi seimbang, 3 x/hari

dengan porsi sedang dengan menu nasi ½ piring, lauk tahu, tempe dan

ikan, minum + 7 gelas air putih dan 1 gelas air teh pada pagi hari.

6. Ibu mengatakan cemas dengan keadaan kehamilannya

7. Ibu mengatakan susah untuk makan sayuran

O : Obyektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital sign : TD : 100/70 mmHg R : 22 x / menit

N : 80 x / menit S : 36,5oC

4. LILA : 21,5 cm

5. BB : 44 Kg, ada kenaikan 1 kg

6. Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus, tidak mudah rontok

Muka : Tampak pucat

Mata : Conjungtiva tampak pucat


7. Palpasi

Lepold I : TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak,

tidak melenting (bokong janin).

Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti

papan (punggung janin).

Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).

Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk panggul.

TFU Mc Donald : 24 cm.

TBJ : TFU – (11/12) x 155

(24-12) x 155 = 1860 gram.

HPL : 21 September 2012.

Turgor kulit : Kering

8. Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kanan

Frekuensi : 136 x/menit

A : Assesment

Ny. S umur 23 tahun, G1 P0 A0, hamil 25+1 minggu, janin tunggal, hidup,

intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian

terbawah janin belum masuk panggul dengan kekurangan energi kronis.

P : Planning Tanggal 8 Juni 2012 Pukul 09.40 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

LILA : 21,5 cm dan memberitahu ibu bahwa ibu masih menderita KEK,

LILA ibu kurang dari 23,5 cm.


2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil

dengan nutrisi gizi seimbang.

3. Menganjurkan ibu untuk tetap beraktivitas yang ringan seperti menyapu,

untuk aktivitas yang berat harus dibantu suami.

4. Memberi obat Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit. C 250 mg 1 x 1

10 tablet dan menganjurkan ibu untuk meminumnya.

5. Memberi nutrisi susu prenagen 450 gr dan ibu bersedia untuk meminum

susu dan ibu mengerti cara membuat susu.

6. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.

7. Memberi pendidikan kesehatan pada ibu tentang manfaat sayuran

Evaluasi Tanggal 8 Juni 2012 Pukul 10.15 WIB

1. Ibu sudah diberitahu hasil pemeriksaan dan ibu mengerti tentang keadaan

kehamilan

2. Ibu bersedia untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai

anjuran bidan.

3. Ibu bersedia untuk melakukan aktivitas yang ringan dan aktivitas yang

berat dibantu suami.

4. Ibu bersedia minum obat yang diberikan oleh bidan sesuai dosis yang

dianjurkan.

5. Ibu telah menerima pemberian susu prenagen 450 gr

6. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.

7. Ibu mengerti manfaat sayuran dan bersedia mengkonsumsi sayuran


DATA PERKEMBANGAN II

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal 15 Juni 2012 Pukul 10.00 WIB

S : Subyekyif

1. Ibu mengatakan nafsu makan sudah bertambah, sehari 3 kali dengan 1

porsi nasi sedang, lauk 1 tempe dan 1 telur.

2. Ibu mengatakan lemasnya sudah berkurang.

3. Ibu mengatakan merasa masih cepat lelah setelah beraktivitas.

4. Ibu mengatakan pekerjaan rumah yang berat di bantu suami

5. Ibu mengatakan selalu meminum obat yang diberikan.

6. Ibu sudah sedikit-sedikit mau mengkonsumsi sayuran.

O : Obyektif

1. Keadaan Umum Ibu : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital sign : TD : 100/70 mmHg R : 22 x/menit

N : 80 x/menit S : 36,5oC

4. LILA : 21,5 cm

5. BB : 44 Kg

6. Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus, tidak mudah rontok

Muka : Tampak pucat

Mata : Conjungtiva merah muda

7. Palpasi

Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat, bagian fundus teraba bulat,

lunak, tidak melenting (bokong janin).


Leopold II : Kanan : Teraba bagian-bagian kecil janin

(ekstremitas).

Kiri : Teraba bagian keras memanjang seperti papan

(punggung janin).

Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk panggul

TFU Mc. Donald : 25 cm

TBJ : TFU – (11/12) x 155

(25-12) x 155 = 2015 gram.

HPL : 21 September 2012.

Turgor kulit : Kering.

8. Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kiri

Frekuensi : 144 x / menit

A : Assesment

Ny. S umur 23 tahun, G1 P0 A0, hamil 26+1 minggu, janin tunggal, hidup,

intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, bagian

terbawah janin belum masuk panggul dengan kekurangan energi kronis.

P : Planning Tanggal 15 Juni 2012 Pukul 10.15 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

BB : 44 kg, LILA : 21,5 cm, ibu masih mengalami KEK.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil

dengan nutrisi gizi seimbang belum ada peningkatan pada berat badan,

LILA.
3. Menganjurkan ibu untuk selalu makan makanan tambahan seperti roti,

bubur kacang hijau, susu

4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi sayuran seperti sayur

bayam, daun singkong.

5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat agar ibu tidak

mudah lelah.

6. Memberikan obat Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 1 x 1, Vit. C 1 x 1 10 tablet dan

menganjurkan ibu untuk meminumnya sesuai anjuran bidan.

7. Mengajari ibu cara mengolah masakan yang benar.

8. Menganjurkan ibu untuk mengolah sayuran yang ada di pekarangannya

9. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.

Evaluasi Tanggal 15 Juni 2012 Pukul 11.15 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Ibu bersedia untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan anjuran

bidan

3. Ibu bersedia untuk mengurangi aktivitas yang berat.

4. Ibu bersedia untuk makan, makanan tambahan seperti roti, bubur kacang

hijau, susu.

5. Ibu bersedia minum obat yang diberikan oleh bidan sesuai dosis yang

dianjurkan.

6. Ibu mengerti bagaimana cara mengolah masakan yang benar.

7. Ibu bersedia untuk mengolah sayuran yang ada di pekarangannya

8. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.


DATA PERKEMBANGAN III

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal 22 Juni 2012 Pukul 09.10 WIB

S : Subyekyif

1. Ibu mengatakan nafsu makan sudah bertambah 3 x/sehari, porsi bertambah

(nasi 1 piring, lauk 1 tempe, 1 tahu, 1 telur), sayur 1 mangkok

2. Ibu mengatakan badan sudah enak, tidak lemas.

3. Ibu mengatakan tidak cepat lelah lagi.

4. Ibu mengatakan sudah mulai suka mengkonsumsi sayuran seperti daun

singkong, sayur bayam

5. Ibu selalu memasak sayuran yang sudah diajarkan.

6. Ibu mengatakan selalu meminum obat yang diberikan.

O : Obyektif

1. Keadaan Umum Ibu : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital sign : TD : 110/70 mmHg Respirasi : 22 x/menit

Nadi : 84 x/menit Suhu : 36,8oC

4. LILA : 22 cm ada kenaikan 0,5 cm

5. BB : 45 Kg ada kenaikan 1 Kg

6. Inspeksi

Rambut : Bercahaya, panjang, lurus, tidak rontok

Muka : Bersih, berseri

Mata : Conjungtiva merah muda


7. Palpasi

Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat, bagian fundus teraba bulat,

lunak, tidak melenting (bokong janin).

Leopold II : Kanan : Teraba bagian-bagian kecil janin

(ekstremitas).

Kiri : Teraba bagian keras memanjang seperti papan

(punggung janin).

Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk panggul

TFU Mc Donald : 26 cm.

TBJ : TFU – (11/12) x 155

(26-12) x 155 = 2170 gram.

HPL : 21 September 2012.

Turgor kulit : Normal

8. Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kiri

Frekuensi : 144 x / menit

A : Assesment

Ny. S umur 23 tahun, G1 P0 A0, hamil 27+1 minggu, janin tunggal, hidup,

intra uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, bagian

terbawah janin belum masuk panggul dengan Kekurangan Energi Kronis.

P : Planning Tanggal 22 Juni 2012 Pukul 09.20 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa keadaannya sudah mulai baik, tapi ibu masih

mengalami KEK karena LILA masih < 23,5 cm.


2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil agar

berat janin dan ibu bertambah.

3. Memberikan obat Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 1 x 1, Vit. C 1 x 1 10 tablet dan

menganjurkan ibu untuk meminumnya.

4. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.

Evaluasi Tanggal 22 Juni 2012 Pukul 09.50 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

3. Ibu sudah tidak merasa cemas karena keadaannya sudah mulai membaik.

4. Ibu bersedia minum obat yang diberikan oleh bidan sesuai dosis yang

dianjurkan.

5. Ibu bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
DATA PERKEMBANGAN IV

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal 07 Juli 2012 Pukul 09.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang dan suka ngemil.

2. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas

3. Ibu mengatakan sudah suka mengkonsumsi sayuran seperti bayam,

kangkung dan daun singkong.

O : Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : TD : 110/70 mmHg Respirasi : 22

x/menit Nadi : 84 x / menit Suhu : 36,8oC

4. LILA : 23,5 ada kenaikan 1,5 cm

5. BB : 46 kg ada kenaikan 1 kg

6. Inspeksi

Rambut : Bercahaya, panjang, lurus, tidak rontok

Muka : Bersih, berseri

Mata : Conjungtiva merah muda

7. Palpasi

Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat, bagian fundus teraba bulat,

lunak, tidak melenting (bokong janin).

Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti

papan (punggung janin).

Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).


Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk panggul

TFU Mc Donald : 27 cm.

TBJ : TFU – ( 11/12) x 155

(27 – 12) x 155 = 2325

HPL : 21 September 2012.

Turgor kulit : Normal.

8. Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kanan

Frekuensi : 144 x / menit

Pemeriksaan Hb tanggal 4 Juli 2012 : 10,4 gr%

A : Assesment

Ny. S umur 23 tahun, G1 P0 A0, hamil 28+1 minggu, janin tunggal, hidup,

intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian

terbawah janin belum masuk panggul.

P : Planning Tanggal 07 Juli 2012 Pukul 09.20 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa keadaan ibu sudah baik dan sudah tidak

mengalami kekurangan energi kronis.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi sayuran dan memenuhi

kebutuhan nutrisi agar berat janin dan ibu bertambah.

3. Memberikan obat pada ibu berupa Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 1 x 1, Vit. C

1 x 1 10 tablet dan menganjurkan ibu untuk meminumnya.

4. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan

Evaluasi Tanggal 07 Juli 2012 Pukul 09.50 WIB

1. Ibu sudah tahu dengan keadaannya saat ini


2. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi sayuran hijau dan memenuhi kebutuhan

nutrisinya

3. Ibu sudah minum obat yang telah diberikan bidan

4. Ibu bersedia untuk melakukan kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada

keluhan.
B. PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas

tentang kendala atau hambatan selama melakukan Asuhan Kebidanan pada

klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan

pemecahan masalah untuk perbaikan atau masukan demi meningkatkan

asuhan kebidanan.

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. S Umur 23 tahun G 1 P0

A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Cikeusik. Penulis akan

membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori dengan

kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan pengkajian, interprestasi

data, diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, implementasi dan

evaluasi, penulis uraikan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pada Pengkajian Penulis memperoleh data dari data subyektif dan

data obyektif. Data Subyektif diperoleh dari hasil wawancara dengan

pasien, sedangkan Data Obyektif diperoleh dari basil pemeriksaan pasien

secara menyeluruh.

Berdasarkan data subyektif yang diperoleh dari Ny. S yaitu Ibu

mengatakan datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilan yang

pertama, dengan keluhan sering pusing, badan lemas, nafsu makan kurang

dan cepat lelah saat beraktivitas dan dari hasil pemeriksaan fisik didapat

LILA 21,5 cm, rambut kusam, conjungtiva pucat, turgor kulit kering, TD

100/70 mmHg, berat badan 43 kg.


Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana ibu penderita

kekurangan makanan yang berlangsung manahun (kronis) kesehatan pada

ibu. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA,

adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko KEK di Indonesia adalah

kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2002). Gejala dari Kekurangan Energi

kronis adalah nafsu makan kurang, cepat lelah, mual, badan lemas dan

mata berkunang-kunang. Tanda-tanda dari Kekurangan Energi Kronis

adalah badan tampak kurus atau kurang dari 40 kg, lingkar lengan atas

kurang dari 23,5 cm, rambut kusam tidak bercahaya, turgor kulit kering,

tensi kurang dari 100 mmHg, Hb kurang dari normal (< 11 gr%)

(Wiknjosastro, 2002).

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek

yaitu pada kasus TD : 100/70 mmHg, BB 43 kg, dan Hb 8,9 gr%..

2. Interprestasi Data

Dalam Interprestasi Data diperoleh Diagnosa Kebidanan Ny. S G1

P0 A0 umur 23 tahun, hamil 24+1 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri,

letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah

janin belum masuk panggul dengan kekurangan energi kronis. Masalah

yang muncul pada kasus ini adalah ibu merasa cemas, panik dan takut

dengan keadaan kehamilannya disebabkan ibu cepat lelah saat beraktifitas,

pusing dan nafsu makan yang berkurang. Kebutuhan yang diberikan pada

ibu hamil Ny. S adalah Memberikan informasi tentang keadaan

kehamilannya, informasi tentang KEK (kekurangan energi kronis).


Menurut Wiknjosastro (2002) Masalah yang muncul pada ibu

hamil dengan Kekurangan Energi Kronis yaitu masalah psikologi yang

biasa terjadi pada ibu hamil dengan KEK adalah cemas, panik, takut

(Winknjosastro, 2002). Kebutuhan yang diberikan adalah informasi

tentang Kekurangan Energi Kronis (Winkjosastro, 2002).

Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori

dan praktek.

3. Diagnosa Potensial

Pada kasus Ny. S diagnosa potensial tidak terjadi karena adanya

kerjasama yang baik antara petugas kesehatan dengan pasien.

Menurut Prawirohardjo (2005) diagnosa potensial bagi ibu : bila

ibu hamil mengalami gizi kurang makan akibat yang akan ditimbulkan

antara lain : dapat melemahkan fisiknya yang pada akhirnya menyebabkan

perdarahan, abortus, dan infeksi. Bagi bayi : Resiko bayi yang terlahir dari

ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami keguguran, bayi lahir

mati, kematian neonatal, cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR).

Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan praktek yang ada dilahan.

4. Antisipasi

Tindakan Antisipasi pada ibu hamil Ny. S dengan Kekurangan

Energi Kronis adalah kolaborasi dengan bidan BPS dalam pemberian

makanan tambahan supaya kebutuhan gizi ibu dan janin tercukupi,

pemberian Tablet Besi.


Dengan diagnosa atau masalah potensial, maka tindakan antisipasi

yang dilakukan antara lain meliputi : kolaborasi dengan dokter ahli gizi

untuk pemberian terapi berupa makanan tambahan, tablet FE serta

memberikan motivasi pada ibu berupa meningkatkan pengetahuan tentang

pentingnya keluarga Sadar Gizi (Dinkes, 2010).

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yaitu pada kasus dilakukan kolaborasi dengan bidan BPS.

5. Rencana Tindakan

Dalam langkah perencanaan pada kasus Ny. S dengan Kekurangan

Energi Kronis yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaaan yang telah

dilakukan, beri pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan

kekurangan energi kronis, beri pendidikan kesehatan tentang Gizi ibu

hamil, anjurkan ibu istirahat yang cukup, yaitu : malam 8 jam dan siang 1

– 2 jam, beri tablet Fe 500 mg 1 x 1,Vit. C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 2 x

1 tablet, masing-masing obat jumlahnya 10 tablet, beri nutrisi kepada ibu

berupa susu prenagen 450 gr, Beri ibu support mental, beritahu ibu akan

dilakukan kunjungan rumah 1 Minggu lagi.

Rencana Asuhan pada Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis

menurut Saifuddin (2007), antara lain :

7) Observasi keadaan umum dan pemeriksaan vital sign.

8) Melakukan penyuluhan kesehatan tentang :

(a)Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi yang

dilahirkan.

(b)Pentingnya gizi selama hamil dan menyusui.

9) Beri informasi tentang tablet Fe.


10) Pemberian makan tambahan

11) Anjurkan ibu untuk ANC teratur

Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

6. Implementasi

Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan

yang telah dibuat. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek.

7. Evaluasi

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 1 bulan 1 minggu

didapatkan : keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang

dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe, ibu mengerti

tentang makanan tambahan bagi ibu hamil, BB badan ibu mengalami

kenaikan 2 kg, LILA bertambah, Hb : 10,4 gr%, ibu bersedia ANC teratur.
BAB V

PENUTUP

Pada tahap akhir dari pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis penulis

mencoba membuat kesimpulan dan beberapa saran guna meningkatkan asuhan

kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis yang

penulis ambil kasusnya di BPS Ariyanti Sragen.

A. Kesimpulan

1. Pada pengkajian diperoleh data dari data subyektif dan data obyektif.

Diperoleh data subyektif yaitu Ibu hamil Ny. S mengatakan ini kehamilan

yang pertama, dengan keluhan sering pusing, badan lemas, nafsu makan

kurang dan cepat lelah saat beraktivitas dan dari data objektif didapat

LILA 21,5 cm, rambut kusam, conjungtiva pucat, turgor kulit kering, TD

100/70 mmHg.

2. Pada interpretasi data diperoleh diagnosa kebidanan Ny. S G1 P0 A0 umur

23 tahun, hamil 24+1 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak

memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin

belum masuk panggul dengan kekurangan energi kronis. Masalah yang

muncul pada kasus ini adalah ibu merasa cemas dengan keadaan

kehamilannya disebabkan ibu cepat lelah saat beraktifitas, pusing dan

nafsu makan yang berkurang. Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil

Ny. S adalah memberikan informasi tentang keadaan kehamilannya,

informasi tentang KEK (kekurangan energi kronis).


3. Diagnosa potensial tidak muncul pada kasus Ny. S karena adanya

kerjasama yang baik antara pasien dan petugas kesehatan.

4. Antisipasi pada ibu hamil Ny. S dengan Kekurangan Energi Kronis adalah

kolaborasi dengan bidan Puskesmas dalam pemberian makanan tambahan

supaya kebutuhan gizi ibu dan janin tercukupi, pemberian Tablet Besi.

5. Perencanaan pada kasus Ny. S dengan Kekurangan Energi Kronis yaitu

beritahu ibu tentang hasil pemeriksaaan yang telah dilakukan, beri

pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis,

beri pendidikan kesehatan tentang Gizi ibu hamil, anjurkan ibu istirahat

yang cukup, yaitu : malam 8 jam dan siang 1 – 2 jam, beri tablet Fe 500

mg 1 x 1,Vit. C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 2 x 1 tablet, masing-masing

obat jumlahnya 10 tablet, beri nutrisi kepada ibu berupa susu prenagen 450

gr, Beri ibu support mental, beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah

1 Minggu lagi.

6. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada Ny. S sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat sehingga didapatkan hasil yang maksimal.

7. Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 bulan 1 minggu, didapatkan

hasil yaitu keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang

dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe, ibu mengerti

tentang makanan tambahan bagi ibu hamil, BB badan ibu mengalami

kenaikan, LILA bertambah, ibu bersedia ANC teratur.

8. Dalam pemberian asuhan pada kasus Ny. S dengan kekurangan energi

kronis tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.


B. Saran

Dalam penulisan karya tulis ilmiah penulis memberikan saran kepada :

1. Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan terjadinya kekurangan

energi kronis pada ibu hamil melalui program penyuluhan dan

pengelompokan ibu hamil dengan resiko tinggi.

2. Bidan

Hendaknya lebih meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan menambah

ilmu pengetahuan dalam memberikan asuhan melalui pendidikan formal

atau mengikuti seminar dan pelatihan tentang ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis.

3. Pasien

Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan

mengikuti penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil supaya ibu dapat

memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cukup.

Anda mungkin juga menyukai