P4K DARI DAN KE UTD PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023
A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas 6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual 7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak 8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas 9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan. 10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 11) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan. 12) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Gambaran Umum
Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan
hidup, menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Di Puskesmas Matang Pudeng pada tahun 2022 Angka Kematian Ibu (AKI) 1 orang per 253 persalinan. Jumlah balita pada tahun yang sama adalah 1.171 balita., perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat yang sistematis dan berkesinambungan melalui kemitraan dengan OPD terkait, advokasi, pemberdayaan masyarakat, Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya kesehatan Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain. Selain itu, Impres Nomor 1 Tahun 2017 mengamanatkan para menteri kabinet kerja, kepala lembaga pemerintahan non pemerintah, Direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan dan para gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Upaya Kesehatan Masyarakat menaungi pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di bawah dinas kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu, masyarakat termasuk swasta mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil guna. Puskesmas Matang Pudeng merupakan salah satu Puskesmas di Kabupatren Aceh Timur. Tepat nya di Kecamatan Pantee Bidari. Dengan Luas wilayah 233,25 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2022 berjumlah 11.475 Jiwa, terdiri dari 12 desa. Jumlah Bidan Desa 9 orang Jumlah Pustu 1 unit dan Polindes atau Poskesdes berjumlah 8 unit. Jumlah Bumil Resti 53 orang dari 265 Bumil Jumlah Kematian Ibu 1 orang dari angka 253 ibu bersalin, Jumlah kematian bayi 1 dari 238 jumlah bayi Tahun 2010 100%, Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. PUS 2.065 KB Aktif 1.622 PUS Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjumlah 26 unit dan semua termasuk katagori Posyandu aktif. Kader Posyandu berjumlah 60 Orang. Berdasrkan data tersebut di atas kami perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan capaian masing-masing program
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat 1.1 Program Perencanaan Persalinan dan pencegahan Komplikasi( P4K ) a. Biaya Transport calon Memberikan biaya pengganti transport bagi keluarga pendonor darah untuk pasien rujukan pendarahan ke RS dalam Upaya mendukung P4K dari penurunan angka AKI dan AKB harapannya agar ibu dan/ke UTD yang mengalami pendarahan bisa cepat mendapat pendonor darah dengan di berikannya Transport bagi calon pendonor darah
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Calon Pendonor darah
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat 1 Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendukung 12 Orang ( Calon P4K dari dan/ke UTD Pendonor )) C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN Output Metode Tahapan No Rincian Menu/Komponen Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana 1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat a. Biaya Transport calon Kegiatan 1 Swakelola 1. Persiapan pendonor darah untuk Administrasi mendukung P4K dari dan/ke 2. Pelaksanaan UTD Kegiatan . 3. Waktu Pelaksanaan (Januari sd November )
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Pelasanaan Kegiatan di laksanakan selama 11 Bulan
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesarRp 1.230.000,- ( Satu Juta Dua Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
1 Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendukung Rp. 1.230.000 P4K dari dan/ke UTD .