Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN IBU NIFAS

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan
keluarga dengan bantuan bidan untuk mengatasi masalah yang sering dijumpai
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan adalah
ibu dan janin serta bayi baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai tugas
untuk melakukan pemeriksaan pada masa nifas dan konseling terhadap ibu nifas
serta keluarganya agar ibu nifas dapat melalui masa nifasnya dengan sehat dan
selamat.

II. LATAR BELAKANG


Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada
saat ini organ-organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah
terjadinya proses kehamilan dan bersalin. Asuhan masa nifas diperlukan setelah
proses persalinan karena masa ini merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya.
Pada masa nifas sebaiknya ibu paling sedikit melakukan tiga kali kunjungan,
dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6
jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas
diperlukan dala periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya.
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan,
dan 50% kematina masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus
merupakan masa krisis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam
4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7
hari setelah lahir.
Dalam obstetric modern terdapat pengertian potensi risiko, dimana suatu
kehamilan dan persalinan selalu dapat menyebabkan kemungkinan adanya risiko
rendah maupun risiko tinggi akan terjadinya kematian. Pendekatan risiko dimulai
dengan gagasan bahwa ukuran risiko adalah gambaran adanya kebutuhan
pelayanan yang lebih intensif, dimana kebutuhan ini sebetulnya sudah ada sebelum
kejadian yang diramalkan itu terjadi.
Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah, yang dapat dilakukan pada hari ketiga atau keenam minggu
kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu ibu dalam proses
pemulihan ibu dan memperhatikan kondisi bayi terutama penanganan tali pusat
atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan
penjelasan mengenai masalah kesehatan secara umum, kebersihan perorangan,
makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB.
Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat
mencegah beberapa kematian ibu.
Data kunjungan ibu nifas tahun 2016 untuk wilayah kerja UPT Puskesmas
Kecamatan Petir 99,6 % sebanyak dan semua ibu nifas dalam keadaan sehat selama
masa nifasnya, berdasarkan data diatas, maka UPT Puskesmas Kecamatan Petir
sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat perlu meningkatkan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya dengan meningkatkan
pelayanan ibu nifas di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Petir melalui
kunjungan rumah ibu nifas dan sweeping ibu nifas risiko tinggi.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Untuk memeriksa ibu nifas yang ada di fasilitas UKM (Posyandu) di wilayah kerja
Puskesmas termasuk ibu hamil yang tidak datang ke fasilitas UKM (Posyandu),
sehingga ibu nifas dapat mengetahui kebutuhannya selama masa nifas untuk
kesehatan diri dan bayinya.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai
dengan kebutuhan ibu.
b. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
c. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dan meningkatkan rasa nyaman
d. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
e. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi baik, kebersihan
yang aman
.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok : Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu nifas
Rincian kegiatan :
1. Pemeriksaan head to toe
2. Pemeriksaan TFU
3. Pemantauan eliminasi ibu
4. Pemantauan involusio uteri

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Bidan pembina desa mengunjungi ibu nifas dirumah pasien
2. Melakukan pemeriksaan head to toe
3. Melakukan pemeriksaan TFU
4. Melakukan pemantauan eliminasi ibu
5. Melakukan pemantauan involusio uteri

VI. SASARAN
Semua ibu nifas yang berada dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Petir.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilakukan setiap bulannya dirumah pasien dalam wilayah kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Petir.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan, bidan pembina desa membuat laporan kunjungan nifas lengkap
yang dilakukan di desanya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan
bulanan.
2. Pelaporan diserahkan setiap akhir bulan ke pengelola program KIA.
3. Pelaporan direkap oleh pengelola KIA kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten dan diketahui oleh kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai