(Mengenal PWSKIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)
adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program
Kesehatan Ibu Anak (KIA) di suatu wilayah kerja secara terus
menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
a. Jenis data
Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS KIA adalah :
1. Jumlah seluruh ibu hamil
2. Jumlah seluruh ibu bersalin
3. Jumlah ibu nifas
4. Jumlah seluruh bayi
Data Sasaran
5. Jumlah seluruh anak balita
6. Jumlah seluruh PUS
b. Data Pelayanan
1. Jumlah K1
2. Jumlah K4
3. Jumlah persalinan yang ditolong oleh nakes
4. Jumlah Kunjungan Nifas (KF 3) oleh nakes
5. Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan kesehatan dalam umur 6-48 jam
6. Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan kesehatan (KN lengkap)
7. Jumlah bumil, bulin, bufas dengan risiko/komplikasi yang dideteksi
8. Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
9. Jumlah kasus komplikasi neonatal yang ditangani
10. Jumlah bayi (29 hari – 11 bulan) yang mendapat pelayanan sedikitnya 4 kali
11. Jumlah balita (12 – 59 bulan) yang mendapat pelayanan sedikitnya 8 kali
12. Jumlah balita sakit yang mendapat pelayanan sesuai standar
13. Jumlah peserta KB aktif
Data sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi) yang dihitung
berdasarkan rumus. Berdasarkan data tersebut, Bidan di Desa bersama dukun
bersalin/ bayi dan kader melakukan pendataan dan pencatatan sasaran di
wilayah kerjanya. Data pelayanan pada umumnya berasal dari:
a. Narasi : dipergunakan untuk menyusun laporan atau profil suatu wilayah kerja,
misalnya dalam Laporan PWS KIA yang diserahkan kepada instansi terkait.
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, yang juga
menggambarkan pencapaian tiap desa/ kelurahan dalam tiap bulan. Dengan demikian
tiap bulannya dibuat 13 grafik, yaitu:
Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (Mei)
untuk tiap desa/ kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-masing.
Status kurang
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan diatas target bulan Juni, namun
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Desa/ kelurahan dalam kategori ini adalah desa/
kelurahan C, yang perlu mendapatkan perhatian karena cakupan bulan lalu ini hanya
5% (lebih kecil dari cakupan bulan minimal 7,5%). Jika cakupan terus menurun, maka
desa/ kelurahan tersebut tidak akan mencapai target tahunan yang ditentukan.
Status cukup
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni, namun
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Desa/ kelurahan dalam kategori ini adalah desa/
kelurahan D, yang perlu didorong agar cakupan bulanan selanjutnya tidak lebih
daripada cakupan bulanan minimal 7,5%. Jika keadaan tersebut dapat terlaksana,
maka desa/ kelurahan ini kemungkinan besar akan mencapai target tahunan yang
ditentukan.
Status jelek
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni, dan
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun dibandingkan
dengan bulan lalu. Desa/ kelurahan dalam kategori ini adalah desa/ kelurahan E,
yang perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya
dapat ditingkatkan diatas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar
kekurangan target sampai bulan Juni, sehingga dapat pula mencapai target
tahunan yang ditentukan.
Pelaksanaan PWSKIA
Pelaporan PWSKIA