Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN PWS – KIA

(PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT – KESEHATAN IBU DAN ANAK)

DISUSUN OLEH

ANDI SALZABILA BATARA BONE

BSN 18953

AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA

2019/2020
RANGKUMAN

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat
manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA untuk memantau cakupan pelayanan
KIA di suatu wilayah (puskesmas/kecamatan) secara terus-menerus, agar dapat dilakukan
tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA-nya masih
rendah (Syafrudin, 2009).

Program KIA meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengna
komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengna komplikasi,
bayi dan balita. Kegiatan PWS KIA terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi
terkait tindak lanjut untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja
Puskesmas, melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa secara terus-menerus.

Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta


mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Prinsip pengelolaan PWS KIA meliputi :
pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan kesehatan ibu nifas, pelayanan kesehatan
neonates, deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan
maupun masyarakat, penanganan komplikasi kebidanan, pelayanan neonatus dengan komplikasi,
pelayanan kesehatan bayi, pelayanan kesehatan anak balita, dan pelayanan kb berkualitas.

Indikator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS KIA meliputi : akses
pelayanan antenatal (K1), cakupan pelayanan ibu hamil (K4), cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan (Pn), cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3), cakupan pelayanan
neonates pertama (KN1), cakupan pelayanan kesehatan neonates 0-28 hari (KN lengkap), deteksi
faktor risiko dan komplikasi oleh masyarakat, cakupan penanganan komplikasi obstetri (PK),
cakupan penanganan neonates, cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari-12 bulan (kunjungan
bayi), cakupan pelayanan anak balita (12-59 bulan), cakupan pelayanan kesehatan anak balita
sakit yang dilayani dengan MTBS, dan cakupan peserta KB aktif.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat grafik PWS KIA : menentukan target
rata-rata per bulan, Hasil perhitungan pencapaian kumulatif dimasukkan secara berurutan sesuai
peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah kiri da terendah sebelah kanan, sedangkan pencapaian
untuk puskesmas dimasukkan dalam kolom terakhir. Nama desa bersangkutan dituliskan pada
lajur desa, sesuai dengan cakupan kumulatif masing-masing desa. Hasil perhitungan pencapaian
bulan ini dan bulan lalu untuk tiap desa dimasukkan ke dalam lajur masing-masing. Gambar
anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila pencapaian cakupan bulan ini lebih besar
maka digambarkan anak panahnya menunjukkan ke bawah, sedangkan untuk cakupan yang
tetap/sama digambarkan dengan tanda strip (-). Grafik PWS KIA dibuat setiap bulannya. Dengan
demikian target yang digunakan sebagai standar disesuaikan kapan grafik itu dibuat.

Status baik (cakupan di atas target dengan tren meningkat atau tetap), status kurang baik
(cakupan di atas target namun tren yang menurun), status sukup baik (desa dengan cakupan di
bawah target namun tren meningkat), status jelek (desa dengan cakupan di bawah target dan tren
yang menurun). Rencana tindak lanjut Analisis PWS KIA ditujukan untuk menghasilkan suatu
keputusan tindak lanjut teknis dan non teknis bagi Puskesmas. Bagi desa yang berstatus baik atau
cukup, pola penyelenggaraan pelayanan KIA perlu dilanjutkan, bagi desa yang berstatus kurang
dan terutama yang berstatus jelek perlu diprioritaskan untuk pembinaan selanjutnya. Intervansi
dan kegiatan yang teknis harus dibicarakan. Intervensi dan kegiatan yang bersifat non teknis
harus dibicarakan di rapat koordinasi tingkat kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai