Anda di halaman 1dari 6

Nomor Dokumen : 440/ /KAK-PPN/PKM-WL/ /2023

Nomor Revisi :

Tanggal Terbit :

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU DAN BAYI (AMP)

UPTD PUSKESMAS WOLO


KECAMATAN WOLO KABUPATEN KOLAKA
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Audit maternal perinatal perinatal adalah suatu proses penelaahna bersama kasus
kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksanaannya, dengan menggunakan
berbagai informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat, untuk mendapatkan
masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan KIA di suatu wilayah.

Dengan demikian, kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan
dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan, ruang
lingkup wilayah dibatasi pada kabupaten/kota, sebagai unit efektif yang mempunyai
kemampuan pelayanan obstetrik-perinatal dan didukung oleh pelayanan KIA sampai
ketingkat masyarakat.
Audit maternal perinatal merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan
dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa
yang akan datang. Penulusuran ini memungkinka tenaga kesehatan menentukan hubungan
antara faktor penyebab yang dapat dicegah dan kesakitan/kematian yang terjadi. Dengan
kata lain istilah audit maternal dan perinatal merupakan kegiatan death and case followup.
Lebih lanjut kegiatan ini akan membantu tenaga kerja untuk menentukan pengaruh
keadaan dan kejadian yang mendahului kesakitan/kematian. Dari kegiatan ini dapat
ditentukan :
 Sebab dan faktor-faktor terkait dalam kesakitan/kematian ibu dan perinatal
 Dimana dan mengapa berbagai sistem program gagal dalam mencegah
kematian
 Jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan.

Audit maternal perinatal juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan sistem
rujukan. Agar fungsi ini berjalan dengan baik, maka dibutuhkan :
 Pengisian rekam medis yang lengkap dengan benar disemua tingkat pelayanan
kesehatan
 Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan cara otopsi
verbal, yaitu wawancara kepada keluarga atau oranglain yang mengetahui riwayat
penyakit atau gejala serta tindakan yang diperoleh sebelum penderita meninggal
sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian

B. LATAR BELAKANG
Beberapa program penurunan AKI dan AKB di Indonesia telah dilakukan melalui
kebijakan Making Pregnancy Safer ( MPS) salah satunya adalah dengan meningkatkan
mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta neonat di tingkat
pelayanan dasar dan pelayanan rujukan . Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengembangkan konsep audit maternal perinatal / neonatal (AMP) tingkat kabupaten /
kota . Ruaang lingkup AMP yang dikembangkan dalam pedoman ini mencakup audit
untuk ibu, bayi pada masa perinatal , hingga neonatal.
AMP dapat di manfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas kejadian
morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien / keluarga melalui kegiatan ini
diharapkan para pengelola program KIA di kabupaten/ kota dan para pemberi pelayanan
ditinkat pelayanan dasar (Puskesmas dan jajarannya) dan ditingkat pelayanan rujukan
( Rumah Sakit Kabupaten / Kota) dapat menetapkan ptrioritas untuk mengatasi factor-
faktor yang berpengaruh tersebut.
Data dari AMP dari tingkat kabupaten/ kota diharapkan akan dapat digunakan untuk
proses audit ditingkat provinsi untuk menghasilkan kebijakan tingkat tinggi melalui
mekanisme Confidential Enguiris Into Maternal Dan Neonatal Deaths (CEMD). Pada
tingkat ini, dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang (misalnya terkait
transfortasi, dan lain-lain) untuk menghasilkan intervensi yang berbasis bukti dan
diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan perinatal / neonatal dalam
kaitanyya dengan kegiatan CEMD di tingkat provinsi, dinas kesehatan provinsi
berkepentingan mengumpulkan data AMP dari seluruh kabupaten / kota di wilayahnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan AMP di
kabupaten/ kota dalam hal bila terjadi kematian lintas batas dan menyediakan pengkaji
eksternal bagi kabupaten/ kota yang memerlukannya.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum:
Meningkatkan mutu pelayanan KIA diseluruh wilayah kabupaten/kota dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal
2. Tujuan Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal
secara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota,rumah sakit pemerintahatau swasta dan puskesmas,rumah
bersaliin (RB), bidan praktek swasta atau BPS diwilayah kabupaten/kota dan
dilintas batas kabupaten/kota provinsi
b. Menentukan intervesi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di
perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan
kasus.
c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan
kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah/swasta, puskesmas, rumah sakit bersalin
dan BPS dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap
intervensi yang di sepakati

D. RENCANA POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Pelacakan kasus Pembentukan tim AMP
kematian Penyebarluasan informasi dan petunjuk
ibu/bayi Menyusun rencana (POA) AMP
Orientasi pengelola program KIA dalam
Pelaksanaan kegiatan AMP
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Pemantauan dan evaluasi

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Menyampaikan informasi kepada staf puskesmas terkait mengenai upaya
peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan AMP.
2. Melakukan pencatatan atas kasusu kesakitan dan kematian ibu selama perinatal dan
penanganan atau rujukannya. Kemudian di laporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota.
3. Melakukan pelacakan sebab keamatian ibu/perinatal (otopsi verbal) selambat-
lambatnya 7hari setelah menerima laporan, informasi harus dilaporkan ke dinas
kesehata kabupaten/kota selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan.
4. Membahas Kasus di Pertemuan AMP di Puskesmas
5. Mengikuti/melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA
sebagai tindak lanjut dari kegiatan audit.
6. Membahas hasil tindak lanjut AMP non medis dengan lintas sektor terkait.
F. SASARAN
Seluruh ibu hamil yang berada di desa-desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Wolo
kecamatan Wolo , kabupaten Kolaka.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap ada kasus kematian

H. PEMBIAYAAN

Pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari Dana Bantuan


Operasional Kesehatan (BOK ) Tahun Anggaran 2023 Puskesmas Wolo dengan
Rincian biaya sebagai berikut :

1org x 14 kasus x Rp. 150.000,- = Rp. 2.100.000,-

1org x 8 kasus x Rp. 100.000,- = Rp. 800.000,-

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Sasaran terlayani dengan baik, target persalinan oleh tenaga kesehatan
penjaringan resti bumil dan dapat tercapai, cakupan target bumil terpenuhi.

J. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada Pelacakan Kasus Kematian

Mengetahui Wolo, 2023


Kepala Puskesmas Wolo Bidan Koordinator

Amir Syam,S.ST Chandra A.Md Keb


NIP.19750502 200604 1 019 NIP. 19711201 199502 2 001

Anda mungkin juga menyukai