Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUDIT MATERNAL PERINATAL SOSIAL

I. PENDAHULUAN
Audit maternal perinatal sosial adalah proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan kematian
ibu dan perinatal serta penatalaksanaannya, dengan menggunakan berbagai informasi dan
pengalaman dari masyarakat , untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling
tepat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA disuatu wilayah.
Audit maternal perinatal merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa yang akan
datang. Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatan menentukan hubungan antara faktor
penyebab yang dapat dicegah dan kesakitan/kematian yang terjadi. Dengan kata lain, istilah audit
maternal perinatal sosial merupakan kegiatan death and case follow up.
Dengan demikian, kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan
dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan, ruang
lingkup wilayah desa, sebagai unit efektif yang mempunyai kemampuan pelayan obstetrik-
perinatal dan didukung oleh pelayanan KIA sampai ketingkat masyarakat.
Lebih lanjut kegiatan ini akan membantu tenaga kesehatan untuk menentukan pengaruh keadaan
dan kejadian yang mendahului kesakitan/kematian. Dari kegiatan ini dapat ditentukan sebab dan faktor-
faktor yang terkait dalam kesakitan/kematian ibu dan perinatal, dimana dan mengapa berbagai sistem
program gagal dalam mencegah kematian, jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan, audit
maternal perinatal sosial juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan sistem rujukan.
.

II. LATAR BELAKANG


Audit maternal perinatal sosial merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal di masyarakat dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa
yang akan datang. Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatan menentukan hubungan antara
faktor penyebab yang dapat dicegah dan kesakitan/kematian yang terjadi.
Kegiatan ini akan membantu tenaga kesehatan untuk menentukan pengaruh keadaan,sikap dan
kejadian yang mendahului kesakitan/kematian. Dari kegiatan ini dapat ditentukan sebab dan faktor-
faktor terkaitan dalam kesakitan/kematian ibu dan perinatal, dimana dan mengapa berbagai sistem
program gagal dalam mencegah kematian, jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan, audit
maternal perinatal juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan sistem rujukan.
Sesuai dengan isi program patient safety (keamanan dan keselamatan pasien), maka
perlu dilaksanakan Audit Maternal-Perinatal (AMP) sebagai salah satu upaya pencegahan
sekaligus penerapan aturan untuk menurunkan resiko kematian ibu dan bayinya.

1
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah kabupaten/kota dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal
2. Tujuan khusus:
a. Melaksanakan pembahasan mengenai kasus maternal dan perinatal secara teratur
dan berkesimnambungan, yang dilakukan oleh pihak puskesmas beserta
masyarakat wilayah Puskesmas Batealit.
b. Menetukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di perlukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus
c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara masyarakat dengan Puskesmas dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi yang
disepakati.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok:
Menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibudan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan
dan kematian dimasa yang akan datang atau death and case follow up.
2. Rincian kegiatan:
a. Menyampaikan informasi kepada staf puskesmas pada saat lokakarya mini terkait
mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan AMP Sosial
b. Melakukan pencatatan atas kasus kesakitan dan kematian ibu serta perinatal dan penanganan
atau rujukannya,untuk kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas.
c. Melakukan koordinasi dengan Desa yang ada kasus AMP sosial.
d. Menentukan waktu pelaksanaan, tempat/lokasi,jumlah dan yang diundang.
e. Membahas kasus pertemuan AMP sosial sesuai rencana.
f. Membahas hasil tindak lanjut AMP sosial di rapat bulanan UKM.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara atau metode pelaksanaan AMP sosial sebagai berikut :
1. Menentukan kasus yang akan di bahas saat AMP sosial
2. Koordinasi dengan Desa yang ada kasus AMP sosial dan Bidan Desa.
3. Menentukan waktu pelaksanaan,lokasi/tempat,undangan.
4. Pelaksanaan AMP sosial sesuai hasil koordinasi.
5. Membahas RTL,TL hasil AMP sosial pada saat rapat bulanan UKM.

VI. SASARAN
Kematian/ kesakitan ibu dan bayi di wilayah Puskesmas Batealit

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan AMP menyesuaikan setiap ada kasus kematian maternal dan perinatal

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

2
AMP Sosial dapat dilaksanakan dengan pembahasan kasus menghadirkan tokoh
Masyarakat,bidan, BPM, di wilayah UPT Puskesmas Batealit dan dilakukan pembahasan
di pimpin oleh Dokter Puskesmas.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil AMP ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
dijadikan sebagai evaluasi guna menurunkan AKI dan AKB.

Mengetahui,
KEPALA UPT PUSKESMAS BATEALIT PELAKSANA UPAYA ANAK

dr. FAUZIAH LUBIS, M.M. ARRI MIOSA, S.S.T


NIP. 1975716 200501 2 010 NIP. 19750214 200212 2 006

Anda mungkin juga menyukai