Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUDIT MATERNAL PERINATAL (AMP)

PUSKESMAS MEDAENG

2022
I. PENDAHULUAN

Pengembangan upaya peningkatan mutu pelayanan pada saat ini mengarah


kepada patient safety yaitu keselamatan dan keamanan pasien. Karena itu penerapan
patient safety sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam rangka
globalisasi. Dalam World Health Assembly pda tanggal 18 Januari 2002, WHO
Excecutive Board yang terdiri dari 32 wakil dari 191 negara anggota telah mengeluarkan
suatu resolusi untuk membentuk program patient safety. Isi dari program patient safety
adalah :

Pertama, penetapan norma, standard dan pedoman global mengenai pengertian,


pengaturan dan pelaporan dalam melaksanan kegiatan pencegahan dan penerapan aturan
untuk menurunkan resiko. Kedua, merencanakan kebijakan upaya peningkatan pelayanan
pasien berbasis bukti dengan standard global, yang menitikberatkannterutama dalam
aspek produk yang aman dan praktek klini yang aman sesuai dengan pedoman, medical
product dan medical divices yang aman digunakan serta mengkreasikan budaya
keselamatan dan keamanan dalam pelayanan kesehatan dan organisasi pendidikan.
Ketiga, mengembangkan mekanisme melalui akreditasi untuk mengakui karakteristik
provider pelayanan kesehatan bahwa telah melewati benchmark untuk unggulan dalam
keselamatan dan keamanan pasien secara internasional. Dan yang terakhir adalah
mendorong penelitian terkait dengan patient safety.

Sesuai dengan isi program patient safety yang pertama, maka perlu dilaksanakan
Audit Maternal – Perinatal (AMP) sebagai salah satu upaya pencegahan sekaligus
penerapan aturan untuk menurunkan resiko kematian ibu dan bayinya.

II. Latar Belakang


Audit maternal perinatal adalah proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal serta petalaksanaannya, dengan menggunakan berbagai
informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat, untuk mendapatkan masukan
mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas
pelayanan KIA di suatu wilayah.
Dengan demikian, kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas
pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan,
ruang lingkup wilayah dibatasi pada kabupaten/kota, sebagai unit efektif yang
mempunyai kemampuan pelayanan obstetric perinatal dan di dukung oleh pelayanan KIA
sampai ketingkat masyarakat.

Dalam rangka pelaksanaan Kerangka Acuan Kegiatan ini dipandu oleh adanya
visi, misi dan tata nilai Puskesmas. Visi Pukesmas Medaeng mengacu pada visi
kabupaten Sidoarjo yaitu Kabupaten Sidoarjo yang Inovatif, Mandiri, Sejahtera dan
Berkelanjutan. Misi Puskesmas Medaeng mengacu pada misi Kabupaten Sidoarjo yang
ketiga yaitu meningkatnya kualitas dan standar pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Adapun motto Puskesmas Medaeng yaitu anda sehat kami bangga, anda sakit kami peduli
dan tata nilainya adalah BER-AKHLAK, yaitu

Berorietasi pelayanan :kami berkomitmen memberikan pelayanana prima demi kepuasan


pelanggan.

Akuntabel : Kami bertanggungjawab atas kepercayaan yang di berikan.

Kompeten :Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Harmonis : Kami saling peduli dan menghargai perbedaan.

Loyal : Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

Adaptif : Kami terus berinofasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan.

Kolaboratif : Kami membangun kerjasama yang se3inergis.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Audit Maternal – Perinatal adalah meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh
wilayah Kabupaten/kota dalam rangka mempercepat penurunaan angka kematian
ibu dan perinatal.
2. Tujuan Khusus
Audit Maternal – Perinatal adalah
a. Menerapkan pembahasan analytic mengenai kasus kebidanan dan perinatal
secara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh Dinas Kesehetan
Kabupaten/Kota, Rumah Sakit pemerintah /swasta dan puskesmas, Rumah
Bersalin, Bidan Praktek Swasta (BPS) di wilayah kabupaten / kota dan lintas
batas kabupaten/kota/provinsi
b. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam
pembahasan kasus.
c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan
kabupaten/kota, Rumah Sakit pemerintah dan swasta, puskesmas, Rumah
Bersalin dan BPS dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
terhadap intervensi yang disepakati.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
1. Tingkat kabupaten/kota
a. Menyampaikan informasi dan menyamakn persepsi dengan pihak terkait
mengenai pengertian dan pelaksanaan AMP di kabupaten/kota.
b. Menyusun tim AMP di kabupaten/kota, yang susunannya di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat
c. Melaksanakan AMP secara berkala dan melibatkan :
1. Para kepala puskesmas dan pelaksana pelayanan KIA di puskesmas dan
jajarannya
2. Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan serta dokter spesialis
anak, dokter ahli lain, Rumah sakit Kabupaten/kota
3. Kepala Dinas KEsehatan Kabupaten/Kota dan staf pengelola program
terkait
4. Pihak lain yang terkait, sesuai kebutuhan misalnya BPS, petugas rekam
medic, rumah sakit kabupaten/kota, dll.
d. Melaksanakan kegiatan AMP lintas batas kabupaten/kota/privinsi.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Langkah – langkah dan kegiatan AMP ditingkat kabupaen/kota sebagai berikut :


a. Pembentukan AMP
b. Penyebarluasan informasi dan petunjuk teknis pelaksanaan AMP
c. Menyusun rencana kegiatan (POA) AMP
d. Orientasi pengelola program KIA dalam pelaksanaan AMP
e. Pelaksanaan kegiatan AMP
f. Penyusunan rencana tindak lanjut terhadap temuan dari kegiatan audit maternal oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota bekerjasama dengan RS
g. Pemantauan dan evaluasi
VI. SASARAN KEGIATAN
a. Kasus kematian ibu
b. Kasus kematian bayi dan anak
VII. JADWAL KEGIATAN

Kegiata
No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
n
1 AMP

VIII. PERAN LINTAS TERKAIT


a. Peran lintas program terkait

N LINTAS PROGRAM PERAN/IURAN TUGAS


O
1 Kepala Puskesmas Penanggung jawab program
2 Bidan koordinator Koordinasi tentang pencatatan, pelaporan
serta evaluasi kegiatan AMP
3 Bidan Pembina desa Sebagai pelaksana kegiatan KIA didesa
binaan
b. Peran lintas sector terkait

N LINTAS SEKTOR PERAN/IURAN TUGAS


O
1 Dinas kesehatan Pengelola program terkait
2 Rumah sakit Menangani kasus yang di AMP
3 Bidan praktek mandiri Pelaksana bidan dilapangan

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Setiap ada kasus Bisa melaporkan ke Puskesmas dalam waktu 1x24 jam
2. koordinator KIA meneruskan laporan ke dinas kesehatan kabupaten
3. seminggu sekali diadakan kajian tentang kesulitan/masalah, informasi baru sehingga
dapat mendukung kefalidasian data
4. membuat evalusi sebulan sekali pencapaian setiap sasaran berdasarkan target setiap
indicator program.
X. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dalam pelaksanaan audit maternal perinatal ini diperlukan mekanisme pencatatan yang
akurat, baik ditingkat puskesmas maupun rumah sakit kabupaten/kota, pencatatan yang
diperlukan adalah sebagai berikut

1. Tingkat puskesmas

Selain menggunakan rekam medis yang sudah ada dipuskesmas ditambahkan pula :

a. Formulir R (formulir rujukan maternal perinatal)

Formulir ini dipakai oleh puskesmas, bidan desa maupun bidan swasta untuk merujuk
kasus ibu maupun perinatal.

b. Form OM dan OP ( formulir otopsi verbal maternal perinatal )


Digunakan untuk otopsi verbal ibu hamil/bersalin/nifas yang meninggal sedangkan form
OP untuk otopsi verbal perinatal yang meninggal, untuk mengisi formulir tersebut
dilakukan wawancara terhadap warga yang meninggal oleh tenaga puskesmas.

2. RS kabupaten/kota

Formulir yang dipakai adalah :

a. Form MP ( formulir maternal dan perinatal)

Form ini mencatat data dasar semua ibu bersalin/nifas dan perinatal yang masuk ke
rumah sakit. Pengisiannya dpat dilakukan oleh perawat.

b. Form MA ( formulir medical Audit )

Dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit maternal maupun perinatal. Yang
mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas dibagian kebidanan dan kandungan
(untuk kasus ibu) atau bagian anak ( untuk kasus perinatal)

Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang, yaitu :

a. Laporan dari rumah sakit kabupaten/kota ke dinas kesehatan

Laporan bulanan ini berisi informasi mengenahi kesakitan dan kematian ( serta sebab
kematian) ibu dan bayi baru lahir bagian kebidanan dan penyakit kandungan serta
bagian anak.

b. Laporan dari puskesmas ke dinas kabupaten/kota

Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas dan jumlah kasus yang
dirujuk ke RS kabupaten kota

c. Laporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota ke tingkat provensi

Laporan triwulan ini berisi informasi mengenai kasus ibu dan perinatal ditangani oleh RS
kabupaten/kota, puskesmas dan unit pelayanan KIA lainnya, serta tingkat kematian dari
tiap jenis komplikasi atau gangguan, laporan merupakan rekapitulasi dari form MP dan
form R, yang hendaknya diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaporan untuk kasus
yang dirujuk ke RS.

Pada tahap awal, jenis kasus yang dilaporkan adalah komplikasi yang sering terjadi pada
ibu dan perinatal.

Mengetahui, Sidoarjo, 2020


Kepala Puskesnas Medaeng Koordinator Pelayanan KIA

dr Dyah Laksmisari Sri Handayani S.ST


NIP. 197404212005012014 NIP. 197306221993012001

Anda mungkin juga menyukai