PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam,
telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di
taman kanak-kanak.
Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu
memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar
dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-
tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran
seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari
usia bayi sehingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa
ibunya. (Asfryati, 2003, h.27).
Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu
sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa,
bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain
seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya
B TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat
pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia, serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Tujuan Khusus
1.1 Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap, dan
prilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga.
1.2 Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan
anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga
serta di sekolah TK.
1.3 Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak
balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.
1.4 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita.
1.5 Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat,
keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah
kesehata ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalaui
peningkatan peran ibu dalam keluarga.
B. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak
balita, dan anak prasekolah.
2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
3. Pemantauan tumbuh kembang balita.
4. Imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil
5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak prasekolah untuk
macam-macam penyakit ringan.
C. 7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama
periode neonatal (0-30 hari).
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan kader-
kader kesehatan.
D. BATASAN OPERASIONAL
. 1. Pelayanan antenatal:
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama
masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai
standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang
ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas:
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis :
Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat
badan rendah dan Masalah pemberian ASI.
Pemberian Vitamin K1, Imunisasi Hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktu
perawatan bayi baru lahir
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah termasuk perawatan
tali pusat dengan menggunakan Buku KIA.
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi
Terdapat 6 indikator kinerja penilaian standar pelayanan minimal atau SPM
untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang wajib dilaksanakan yaitu :
Cakupan Kunjungan ibu hamil K4
a. Pengertian :
Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan standar 5T dengan frekuenasi kunjungan
minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat trimester 1 minimal 1 kali, trimester II minimal
1 kali dan trimester III minimal 2 kali . Standar 5 T yang dimaksud adalah :
1. Pemeriksaaan atau pengukuran tinggi dan berat badan
2. Pemeriksaaan atau pengukuran tekanan darah
3. Pemeriksaan atau pengukuran tinggi fundus
4. Pemberian imunisasi TT
5. Pemberian tablet besi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
BAB III
STANDAR FASILITAS
2. Termometer 1
3. Bengkok 8
4. Tensimeter 2 set
5. Lampu sorot 2
7. Stetoskop 2 set
8.
• Fetoskop/stetoskop janin atau dopler
1 set
12. Tensimeter 1
13. Termometer 1
14. Cucing 1
15. Spuit 1
18. Waslap 1
19. 1
20.
21. Doppler 1
22.
23.
25. 1
26. 1
27. Timbangan berat badan 1
29.
32.
RATIO PUSKESMAS
NO. NAMA BARANG
PASIEN : ALAT DINOYO
1. Tempat tidur pasien 2
3. Incubator 1
4. Standar infuse 2
5. Almari pasien 2
6. White board 2
PUSKESMAS
NO. NAMA BARANG RATIO
DINOYO
1. Gurita 1
2. Gordyn 1
3. Selimut biasa 1
4. Sarung bantal 1
6. Tissue towel 1
1. Tensimeter 3 Baik
2. Stetoskope 4 Baik
3. Timbangan BB 1 Baik
5. Tabung O2 1 Baik
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1 PENGERTIAN
Keselamatan kerja merupakan suatu system dimana puskesmas membuat
kerja/aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi atau pun puskesmas.
7.2 TUJUAN
a. Terciptanya budaya keselamatan kerja
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Membersihkan lingkungan
- Perawatan rutin, membersihkan dan disinfeksi perlengkapan dan
perabotan di ruang asuhan pasien
Benda – benda tajam
- Hendaknya selalu memakai autodisable syringe
- Jangan memasang kembali tutup jarum suntik yang telah
digunakan
- Jangan melepas jarum dari alat suntik/semprit sekali pakai
(diposable)
- Jangan membengkokkan atau mematahkan jarum bekas pakai
dengan tangan
- Letakkan benda-benda tajam yang telah digunakan ke dalam
wadah anti tusukan
Resusitasi pasien
- Gunakan pelindung mulut, kantung resusitasi atau alat pernapasan
lainnya untuk menghindari pemberian resusitasi dari mulut ke
mulut
Penempatan pasien
- Tempatkan pasien yang dapat mengkontaminasi lingkungan
maupun yang tidak terjamin kebersihannya pada ruang
khusus/terpisah
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
3.Pertolongan Persalinan
4.Kepuasan Pelanggan
BAB IX
PENUTUP
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam,
telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di
taman kanak-kanak.
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.