Anda di halaman 1dari 7

P4K

Nomor :SOP/UKM/GT/
Terbit ke :
No.Revisi : 00
KABUPATEN SOP Tgl.Terbit :
KUANTAN SINGINGI Halaman : 1/1

Ditetapkan Kepala
Hj.Wenni Syafrita,S.Kep
Puskesmas Gunung
196611061988032005
Toar
1. Pengertian Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
( P4K ) adalah suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di
desa khususnya dalam rangka meningkatkan peran aktif
suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi
bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca
persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media
notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah – langkah Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K )
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD
4. Referensi Depkes RI. Dirjen Binkesmas Pedoman Program Perencanaan
Persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker : Dalam
rangka mempercepat penurunan AKI – Jakarta; Depkes RI.
2009.
5. Langkah- langkah/ a. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan
Prosedur stakeholder terkait di tingkat Puskesmas
b. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh
agama, tokoh masyarakat, pkk serta lintas sektor
c. Pertemuan bulanan ditingkat desa seperti posyandu yang
melibatkan kader yang difasilitasi bidan desa
d. Bidan desa bersama kader atau dukun melakukan kontak
dengan ibu hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam
pengisian stiker termasuk pemakaian KB setelah melahirkan
e. Bidan desa bersama kader mengisi dan menempel stiker di
rumah ibu hamil. Bidan desa memberikan konseling pada ibu
hamil, suami dan keluarga tentang P4K
f. Bidan desa memberikan pelayanan saat itu juga
g. Setelah melayani, bidan desa merekap hasil pelayanan
kedalam pencatatan kartu ibu, kohort ibu, PWS KIA, peta
sasaran bumil, kantong persalinan
h. Melaporkan hasil tiap bulan ke puskesmas
P4K

Nomor :SOP/UKM/GT/
Terbit ke :
No.Revisi : 00
KABUPATEN SOP Tgl.Terbit :
KUANTAN SINGINGI Halaman : 1/1

Ditetapkan Kepala Hj.Wenni Syafrita,S.Kep


Puskesmas Gunung NIP.
Toar 196611061988032005
i. Pemantauan intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin
dan nifas
j. Stiker dilepas sampai 40 hari setelah persalinan dimana ibu
dan bayi yang dilahirkan selamat
6. Unit Terkait
KIA, Poskesdes / Pustu, Kader Kesehatan, Desa

H. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
KELAS IBU HAMIL

Nomor :SOP/UKM/GT/
Terbit ke :
No.Revisi : 00
KABUPATEN SOP Tgl.Terbit :
KUANTAN SINGINGI Halaman : 1/1

Ditetapkan Kepala
Hj.Wenni Syafrita,S.Kep
UPTD Kesehatan
NIP.
Puskesmas Gunung
196611061988032005
Toar
1. Pengertian Kelas ibu Hamil adalah pembahasan materi buku KIA dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti dan tukar
pengalaman antara ibu – ibu hamil, suami, keluarga dan
petugas kesehatan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan Kelas Ibu Hamil
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : tentang
Penyelenggaraan Program
4. Referensi
5. Langkah- langkah/ A. Tahap Persiapan
Prosedur 1. Petugas melakukan identifikasi atau mendata semua ibu
hamil yang ada di wilayah kerja kemudian menentukan
peserta yang akan mengikuti kelas ibu hamil
2. Petugas mempersiapkan tempat dan sarana
3. Petugas mempersiapkan materi, alat bantu, penyuluhan
dan jadwal pelaksanaan
4. Petugas mengundang ibu hamil yang telah ditentukan
sebagai peserta
5. Petugas mempersiapkan tim pelaksana kelas ibu hamil
B. Tahap Pelaksanaan
Petugas melaksanakan 3 kali pertemuan yang berisi :
1. Penjelasan umum ibu hamil dan pengenalan peserta,
pada pertemuan berikutnya dilakukan review materi
pertemuan sebelumnya
2. Curah pendapat tentang materi yang akan disampaikan
3. Penyampaian materi
4. Evaluasi pelaksanaan pertemuan
5. Kesimpulan pelaksanaan pertemuan
6. Latihan aktifitas fisik atau senam ibu hamil
6. Unit Terkait Unit KIA
AUTOPSI VERBAL MATERNAL
DAN PERINATAL

Nomor :SOP/UKM/GT/
Terbit ke :
KABUPATEN No.Revisi : 00
KUANTAN SINGINGI SOP Tgl.Terbit :
Halaman : 1/1

Ditetapkan Kepala Hj.Wenni Syafrita,S.Kep


Puskesmas Gunung NIP.
Toar 196611061988032005
1. Pengertian Autopsi verbal adalah suatu kegiatan untuk mencari informasi
tentang sebab kematian untuk prioritas kesehatan masyarakat,
pola penyakit, tren penyakit dan untuk evaluasi dampak upaya
preventif maupun promotif
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan autopsi verbal kematian
maternal dan perinatal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : tentang
Kebijkanan Pelayanan Klinis Puskesmas
4. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan, 2013
5. Langkah- langkah/ a. Bidan menerima laporan tentang adanya kasus kematian
Prosedur ibu dan bayi dan melapor kepada puskesmas
b. Kepala puskesmas beserta tim audit mengecek kebenaran
informasi atau laporan ke lapangan dengan bertanya ke
masyarakat
c. Tim melakukan otopsi verbal dengan melakukan
wawancara ke pihak keluarga diantaranya mengenai :
1) Identitas pasien
2) Perawatan ANC
3) Kronologi persalinan
4) Riwayat rujukan
5) Tindakan dan pengobatan yang telah diberikan
kepada pasien
6) Riwayat persalinan sebelumnya
d. Tim melakukan otopsi verbal dengan wawancara kepada
bidan penolong persalinan jika persalinan ditolong oleh
bidan
e. Jika persalinan di rumah sakit maka Dinas Kesehatan
Kabupaten mengirim surat kepada pihak rumah sakit untuk
melaporkan kasus tersebut
f. Bidan melaksanakan pencatatan dan pelaporan
AUTOPSI VERBAL MATERNAL
DAN PERINATAL

Nomor :SOP/UKM/GT/
Terbit ke :
KABUPATEN No.Revisi : 00
KUANTAN SINGINGI SOP Tgl.Terbit :
Halaman : 1/1

Ditetapkan Kepala Hj.Wenni Syafrita,S.Kep


Puskesmas Gunung NIP.
Toar 196611061988032005
6. Unit Terkait Dokter

7. Rekaman Historis:
Diberlakukan Tgl.
No Halaman Yang dirubah Perubahan
KUNJUNGAN IBU HAMIL RESIKO
TINGGI

Nomor :SOP/UKM/GT/
Terbit ke :
KABUPATEN No.Revisi : 00
KUANTAN SINGINGI SOP Tgl.Terbit :
Halaman : 1/1

Ditetapkan Kepala Hj.Wenni Syafrita,S.Kep


Puskesmas Gunung NIP.
Toar 196611061988032005
1. Pengertian Kegiatan untuk melakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan
ibu hamil yang berisiko tinggi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan kunjungan ibu hamil risiko
tinggi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : tentang
Kebijkanan Pelayanan Klinis Puskesmas
4. Referensi 1. Permenkes no 35 th.2012
2. Buku Saku Kebidanan
5. Langkah- langkah/ 1. Bidan melacak ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas
Prosedur 2. Bidan melakukan skrining Bumil Resti mengacu pada faktor
risiko Bumil Resti sebagai berikut :
a. Primi muda
b. Hamil ke-1
c. Umur kurang 16 tahun
d. Primi tua
e. Terlalu lama hamil lagi, terlalu cepat hamil lagi, terlalu
banyak anak, terlalu tua
f. Tb< 145 cm
g. Pernah gagal kehamilan
h. Pernah melahirkan dengan tindakan : SC, vakum
i. Hamil kembar
j. Bayi mati dalam kandungan
k. Kehamilan lewat bulan
l. Hamil letak sungsang, letak lintang
m. Hamil dengan perdarahan
n. Pre eklampsia berat
3. Bidan melaksanakan KIE : materi KIE disesuaikan dengan
kondisi yang ditemui di lapangan
4. Melakukan rujukan ke dokter, jika diperlukan
5. Bidan melaksanakan pencatatan dan pelaporan
6. Unit Terkait Dokter
H. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai