Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

No. Dokumen : /2022

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 08/02/2022
Halaman : 1-3
UPTD dr. Iskandar
NIP:19710112 200212 1 001
PUSKESMAS
DEWANTARA

1. Pengertian Hipertensi, ialah timbulnya desakan darah sistolik ≥ 140 mmHg


dan diastolik ≥ 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah
penderita istirahat
KLASIFIKASI
1. Hipertensi kronik
Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan,
dibawah 20 minggu umur kehamilan, dan hipertensi
tidak menghilang setelah 12 minggu pasca
persalinan.
2. Preeklamsia – eklamsia
Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah
umur kehamilan 20 minggu.
3. Hipertensi kronik (superimposed preeklamsi)
Hipertensi kronik yang disertai proteinuria
4. Hipertensi gestational
Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak
disertai proteinuria hingga 12 minggu
pascapersalinan. Bila hipertensi menghilang setelah
12 minggu persalinan, maka dapat disebut juga
“Hipertensi Transien”.

2. Tujuan Mampu melakukan penilaian klinik,klasifikasi dan


penatalaksanaan serta mencegah komplikasi hipertensi karena
kehamilan
3. Kebijakan SK Kepala PUSKESMAS LENEK No: A/II/SK/6/15/002/2015
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan di PUSKESMAS
LENEK

4. Referensi PONED 2008


MNH, 2002
OBSTETRI, 2015
5. Prosedur/langkah- Dilakukan
langkah 1. Anamnesis pada pasien/ keluarganya
Adanya gejala-gejala : nyeri kepala, gangguan visus, rasa
panas dimuka, dyspneu, nyeri dada, mual muntah, kejang.
a. Penyakit terdahulu : adanya hipertensi dalam
kehamilan, penyulit pada pemakaian kontrasepsi
hormonal, penyakit ginjal, dan infeksi saluran
kencing.
b. Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan riwayat
kehamilan dan penyulitnya pada ibu dan saudara
perempuannya.
2. Riwayat gaya hidup : keadaan lingkungan sosial, apakah
merokok dan minum alkohol.
3. Pemeriksaan fisik :
- Kardiovaskuler : evaluasi desakan darah, suara jantung,
pulsasi
- perifer
- paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru
- Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada
hepar
- Refleks : adanya klonus
- Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade
I-III
4. Pemeriksaan Obstetri : Tinggi Fundus uteri, Denyut jantung
janin
5. Pemeriksaan penunjang : Protein Urine.

PEMERIKSAAN KESEJAHTERAAN JANIN


Hipertensi gestasional
Pada waktu pertama kali diagnosis,
Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin.

PENGELOLAAN DALAM KEHAMILAN


Jika kehamila <35 minggu, lakukan pengelolaan rawat jalan
1. Lakukan pemantauan tekana darah dan proteinuria serta
kondisi janin setiap minggu.
2. Jika tekanan darah meningkat,kelola sebagai
preeklampsia.
3. Jika kondisi janin memburuk,atau terjadi pertumbuhan
janin yang terhambat,rawat dan pertimbangkan terminasi
kehamilan.

PENGELOLAAN HIPERTENSI KRONIK


1. Jika pasien sebelum hamil sudah mendapatkan
pengobatan dengan obat anti hipertensi dan terpantau
dengan baik,maka lanjutkan pengobatan tersebut.
2. Jika tekanan diastolik >110 mmHg, atau tekanan sistolik
≥ 160mmHg, berikan anti hipertensi.
3. Jika terdapat proteinuria,pertimbangkan superimposed
preeclampsia.
4. Pasien harus istirahat.
5. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin.
6. Jika tidak terdapat komplikasi,tunggu persalinan sampai
ateerm
7. Jika terdapat preeklampsia,pertumbuhan janin terhambat
atau gawat janin,lakukan:
- Jika serviks matang,lakukan induksi dengan
oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml dekstrose melalui
infus 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.
- Jika serviks belum matang,berikan prostaglandin,
misoprostol, atau kateter foley.
Observasi komplikasi seperti solusio plasenta atau
superimposed preeclampsia.
6. Distribusi 1. Dokter Umum
2. Bidan
7. Dokumen terkait 1. Status Pasien
2. Register Poned
3. Sikda

1. Distribusi 1. Dokter Umum


2. Bidan

3. Dokumen terkait 1. Status Pasien


2. Register Poned
3. Sikda

Anda mungkin juga menyukai