Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN ATONIA UTERI

No Dokumen :

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Asmelya Riyasanti,S.Si,M.Kes,Apt


MASSENGA Nip.197208062005022005

Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu


1. Pengertian menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan
plasenta lahir
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
2. Tujuan
penanganan Atonia Uteri
SK Kepala Puskesmas nomor
3. Kebijakan
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
4. Referensi Rujukan Edisi Pertama, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,
Tahun 2013.
A. Petugas yang melaksanakan
Bidan dan perawat
5. Prosedur B. Alat dan Bahan
1. Sarung tangan steril
2. Kateter nelaton
3. Infus set dewasa
4. Abocath no 18
5. Cairan NaCl, RL
6. Oxcitocyn
7. Metilergometrin
8. Spuit 3 cc
9. nierbeiken
10. Alas bokong/underpad
11. APD
12. Rekam medik klien
13. Alat tulis
C. Langkah langkah
1. Petugas mendapati tidak ada kontraksi uterus setelah plasenta lahir
2. Petugas memanggil bantuan
3. Petugas menilai tekanan darah, nadi, pernafasan
4. Petugas memastikan jalan nafas bebas
5. Petugas melakukan pemasangan infus
6. Petugas memposisikan ibu dalam posisi litotomi
7. Petugas memastikan kandung kemih kosong
8. Petugas mengunakan sarung tangan panjang
9. Petugas mengeluarkan bekuan darah atau sisa plasenta dari kavum uteri
10. Petugas memasukan tangannya ke dalam vagina kemudian mengepalkan
tangannya dan mendorong segmen bawah uterus ke kranio anterior serta
upayakan tangan luar mencakup bagian belakang korpus uteri sebanyak
mungkin
11. Petugas menekan secara kuat uterus diantara tangan yang ada dalam vagina
(forneks anterior) dengan mantap pada bagian bawah uterus. Kompresi uterus
ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas
implantasi plasenta di dinding uterus dan juga merangsang myometrium untuk
berkontraksi) dilakukan selama 5 menit
12. Petugas melakukan evaluasi :
a. Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan kompresi
dalam selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dan pantau
ibu secara ketat pada kala IV
b. Jika uterus berkontraksi tetapi perdarahan masih berlangsung, periksa
ulang perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi. Jika demikian
lakukan penjahitan untuk menghentikan pendarahan.
c. Jika uterus tidak berkontraksi dalam 5 menit, maka petugas lain
melakukan kompresi luar dengan meletakkan satu tangan pada dinding
abdomen depan korpus uteri dan di atas simfisis pubis dan letakan tangan lain
pada dinding abdomen belakang korpus uteri, sejajar dengan dinding depan
korpus uteri.
13. Petugas memberikan misoprostol 600-1000mcg/rectal atau 0,2 mg dan
Methylergometrin inj
14. Petugas memasang intravena line
15. Petugas melakukan resusitasi cairan kristaloid (RL/NaCl)
16. Petugas memberikan larutan Nacl 0.9%/Ringer Laktat 500 ml ditambah 20
unit oksitosin dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit IM.
17. Petugas mengevaluasi keberhasilan :
a. Jika kontraksi berhasil maka lakukan pemantauan kontraksi
b. Jika tidak berhasil lanjutkan kompresi dalam
18. Petugas menilai kontraksi uterus, jika tidak berkontraksi dalam 1-2 menit
19. Petugas menghubungi dokter
20. Petugas melakukan persiapan rujukan
21. Petugas melanjutkan pemberian infus hingga ibu tiba di tempat rujukan
a. Infus 500 ml perkolf yang pertama dihabiskan dalam waktu 10 menit.
b. Berikan tambahan 500ml/jam hingga tiba di tempat rujukan atau hingga
jumlah cairan yang di infuskan mencapai 1,5 liter dan kemudian dalam
jumlah 125cc/jam
c. Jika cairan infus tidak cukup, infuskan 500ml (botol berikutnya cairan
infus dengan tetesan sedang dan ditambahkan pemberian cairan secara
oral untuk rehidrasi

6. Diagram Alir

7. Unit Terkait Gawat darurat, Laboratorium


No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
8. Rekaman historis
perubahan
ATONIA UTERI
No Dokumen :

DAFTAR No. Revisi


TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :

Asmelya Riyasanti,S.Si,M.Kes,Apt
UPTD Puskesmas
Nip.197208062005022005
Mekar Wangi

Ruang :……………………………………………………….........……………
Nama Petugas :…………………………………………….........………………………
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………….........…………………………
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah Petugas mendapati tidak ada kontraksi uterus setelah plasenta lahir
?
2. Apakah Petugas memanggil bantuan ?
3. Apakah Petugas menilai tekanan darah, nadi, pernafasan ?
4. Apakah Petugas memastikan jalan nafas bebas ?
5. Apakah Petugas melakukan pemasangan infus ?
6. Apakah Petugas memposisikan ibu dalam posisi litotomi ?
7. Apakah Petugas memastikan kandung kemih kosong ?
8. Apakah Petugas mengunakan sarung tangan panjang ?
8. Apakah Petugas mengeluarkan bekuan darah atau sisa plasenta dari kavum uteri ?

9. Apakah Petugas memasukan tangannya ke dalam vagina kemudian mengepalkan


tangannya dan mendorong segmen bawah uterus ke kranio anterior serta upayakan
tangan luar mencakup bagian belakang korpus uteri
sebanyak mungkin
10. Apakah Petugas menekan secara kuat uterus diantara tangan yang ada dalam vagina
(forneks anterior) dengan mantap pada bagian bawah uterus. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi
plasenta di dinding uterus dan juga merangsang myometrium untuk berkontraksi)
dilakukan selama 5 menit ?
11. Apakah Petugas mendapati tidak ada kontraksi uterus setelah plasenta lahir
?
12. Apakah Petugas melakukan evaluasi ?
13 Apakah Petugas memberikan misoprostol 600-1000mcg/rectal atau 0,2 mg dan
Methylergometrin inj ?
14 Apakah Petugas memasang intravena line ?
15 Apakah Petugas melakukan resusitasi cairan kristaloid (RL/NaCl) ?
16 Apakah Petugas memberikan larutan Nacl 0.9%/Ringer Laktat 500 ml ditambah 20
unit oksitosin dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unit im ?
17 Apakah Petugas mengevaluasi keberhasilan ?
18 Apakah Petugas menilai kontraksi uterus, jika tidak berkontraksi dalam 1-2 menit ?
19 Apakah Petugas menghubungi dokter ?
20 Apakah Petugas melakukan persiapan rujukan ?
21 Apakah Petugas melanjutkan pemberian infus hingga ibu tiba di tempat rujukan
?
Jumlah
Compliancerate (CR)..................................%.

………………………………
Pelaksana/ Auditor

……………………………................

NIP

Anda mungkin juga menyukai