Anda di halaman 1dari 3

SOP ABORTUS INKOMPLIT

No. Dokumen : SOP/UKP/0


No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : //
Halaman : 1/2
UPT KESEHATAN ELZA SUMITRA,SKM
PUSKESMAS
NIP.197803132005012009
KAMBANG
1. Pengertian Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar
dari kavum uteri masih ada yang tertinggal.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


menyembuhkan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Kesehatan Puskesmas


Kambang Nomor : /KAPUS/ / tentang

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter diFasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama

5.Prosedur/ a. Alat dan bahan : buku , atk , stetoskop, tensimeter,


Langkah- oksigen dan nebuliser
langkah b. Petugas yang melakukan : perawat dan dokter
c. Langkah-langkah :
Menanyakan faktor risiko seperti :
1. Faktor Maternal
a. Penyakit infeksi
b. Kelainan hormonal, seperti hipotiroidisme
c. Gangguan nutrisi yang berat
d. Penyakit menahun dan kronis
e. Alkohol, merokok dan penggunaan obat-obatan
f. Anomali uterus dan serviks
g. Gangguan imunologis
h. Trauma fisik dan psikologis
2. Faktor Janin

Adanya kelainan genetik pada janin

3. Faktor ayah

Terjadinya kelainan sperma

B. Pemeriksaan Fisik

1. Petugas melakukan informed consent tentang tindakan


yang akan dilakukan.
2. Petugas cuci tangan dan menggunakan APD
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign
4. Petugas melakukan fisik umum menyeluruh dan
pemeriksaan fisik lokalis

5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila


diperlukan

6. Petugas melakukan cuci tangan


A. Penatalaksanaan Umum

Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan


menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah penilaian cepat terhadap tanda vital (nada, tekanan
darah, pernasapan dan suhu).

Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau dugaan abortus


dengan komplikasi, berikan antibiotika dengan kombinasi:

1. Ampicilin 2 gr IV /IM kemudian 1 gr setiap 6 jam


2. Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam
3. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan
Sekunder / RS
a. Lakukan konseling
b. Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
c. Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena
perdarahan, pasang IV line (bila perlu 2 jalur) segera
berikan infus cairan NaCl fisiologis atau cairan ringer
laktat disusul dengan darah.
d. Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan <16
minggu, gunakan jari atau forcep cincin untuk
mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari serviks
e. Jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 minggu,
lakukan evakuasi isi uterus. Aspirasi vakum manual
(AVM) merupakan metode yang dianjurkan. Kuret tajam
sebaiknya hanya dilakukan apabila AVM tidak tersedia.
Jika evakuasi tidak dapat dilakuka segera: berikan
ergometrin 0.2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian
bila perlu)
f. Jika usia kehamilan > 16 minggu berikan infus oksitosin
40 IU dalam 1 L NaCl 0,9% atau RL dengan kecepatan 40
tetes per menit
g. Lakukan pemantauan paska tindakan setiap 30 menit
selama 2 jam, Bila kondisi baik dapat dipindahkan ke
ruang rawat.
h. Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan
kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium

Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam,


tanda akut abdomen, dan produksi urin tiap 6 jam
selama 24 jam. Periksa kadar Hb setelah 24 jam. Bila
kadar Hb > 8gr/dl dan keadaan umum baik, ibu
diperbolehkan pulang

6. Unit Terkait Ruang pelayanan pengobatan, Poli KIA/KB,UGD,Rawat


Inap

7. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal


Historis mulai
Perubahan diberlakuka
n

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Dokumen
Terkait

Anda mungkin juga menyukai