Anda di halaman 1dari 2

KETUBAN PECAH DINI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Dr. Bambang Wahyu N
Prabumulih Barat Nip.198411262010011019
1. Pengertian Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37
minggudisebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas untuk menegakkan
diagnosis ketuban pecah dini yang tepat dan terapi yang rasional, sehingga
pasien memperoleh kesehatan dan kepuasan pelayanan.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Prabumulih Barat No.
440/91.7/PKM.B/SK/2018 Tentang Layanan Klinis Berorientasi Pasien
4. Referensi  KMK Nomor HK.02.02/MENKES/514/ tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama

5. Alat  Inspekulo
 Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan pH vagina (cairan ketuban),
dengan tes lakmus (Nitrazin test)
 Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin (terutama
leukosit darah)
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas memanggil pasien di PONED
langkah 2. Petugas melakukan anamnesis pasien adanya riwayat keluarnya air
ketuban berupa cairan jernih keluar dari vagina yang kadang-kadang
disertai tanda-tanda lain dari persalinan, warna cairan yang keluar dari
vagina, dan adanya demam, rasa gatal.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik menentukan pecahnya selaput
ketuban dengan adanya cairan ketuban di vagina, pastikan bahwa cairan
tersebut adalah cairan amnion dengan memperhatikan bau cairan ketuban
yang khas.
4. Petugas melakukan kemungkinan diagnosis klinik adalah ketuban pecah
dini
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan pH vagina
(cairan ketuban) dengan kertas lakmus (Nitrazin test) dari merah menjadi
biru. Pemeriksaan mikroskopis tampak gambaran pakis yang mengering
pada sekret serviko vaginal. Pemeriksaan darah rutin, leukosit >
15.000/mm3.
6. Petugas melakukan penatalaksanaan:
a. Pembatasan aktivitas pasien
b. Apabila belum in partu berikan eritromisin 4 x 250 mg selama 10 hari
c. Apabila sudah in partu segera dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis obstetri dan
ginekologi.
7. Hal yang perlu di 1. Bekerja dengan teliti
perhatikan 2. Lapor Dokter bila ada perubahan
(Jika Perlu)
8. Unit Terkait 1. Loket Pendaftaran
2. Laboratorium
3. Ruang Rujukan (Bila perlu)
4. Apotek
9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Buku Register Harian Umum
10. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai