Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA

PERDARAHAN POST
PARTUM
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :1–3

UPT. PUSKESMAS Dr. Ika Septa Lestari


Tanda Tangan :
BUGUL KIDUL NIP.19830924 201001 2 02

Memberikan pertolongan perdarahan pervaginam setelah melhirkan


1. Pengertian lebih dari 500 cc atau perdarahan disertai dengan gejala dan tanda
tanda syok
2. Tujuan Stabilisasi kondisi pasien segera dirujuk ke rumah sakit

3.1. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas......................Nomor


440/A.I.SK.50.0002.07/436.6.6.3/2015 Tentang Menjalin
Komunikasi dengan Masyarakat
3. Kebijakan
3.2. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ……………………
Nomor 440/A.I.SK.50.0009.07/436.6.6.3/2015 Tentang
Koordinasi dan Integrasi Penyelenggaraan Program

Teknologi Informasi Keperawatan : Standar Operasioanal Prosedur


4. Referensi
(SOP) Gawat Darurat Bagian 1
5.1. Alat
-APD( Masker ,kaca mata, safety ,hanscon, skort)
5.2. Bahan
-Obat emergency
5. Prosedur -Obat anti perdarahan
-Cairan infus
-Tampon
-VC set
-Hecting set
6. Langkah-langkah 1. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan, lakukan
masase uterus supaya berkontraksi (selama maksimal 15 detik)
untuk mengeluarkan gumpalan darah. Sambil melakukan masase
fundus uteri, periksa plasenta dan selaput ketuban untuk
memastikan plasenta utuh dan lengkap.
2. Jika perdarahan terus terjadi dan uterus teraba berkontraksi baik,
berikan 10 IU oxitocyn IM.
3. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi, pasang kateter ke dalam
kandung kemih.
4. Periksa laserasi pada perineum, vagina dan serviks dengan
seksama menggunkan lampu yang terang. Jika sumber perdarahan

1 |Koordinasi Lintas Program Dan Lintas


Sektor
sudah di identifikasi, klem dengan forcep uteri dan jahit laserasi
dengan menggunakan anastesi local (lidocan 1%).
5. Jika uterus mengalami atoni atau perdarahan terus terjadi. Berikan
messase uterus untuk mengeluarkan gumpalan darah.
6. Periksa lagi apakah plasenta utuh, usap vagina dan ostium serviks
untukmenghilangkan jaringan plasenta dan selaput ketuban yang
tertinggal.
7. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi,pasang kateter kedalam
kandung kemih.
8. Lakukan kompresi bimanual internal maksimal 5 menit atau hingga
perdarahan bisa dikendalikan dan uterus berkontraksi dengan baik.
9. Anjurkan keluarga untuk memulai persiapan kemungkinan rujukan.
10. Jika perdarahan dapat dikendalikan dan uterus berkontraksi dengan
baik :
a. Teruskan kompresi bimanual selama 1-2menit atau lebih.
b. Keluarkan tangan dari vagian dengan hati-hati.
c. Pantau kala 4 persalianan dengan seksama, termasuk sering
melakukan massase uterus untuk memeriksa atoni, mengmati
perdarahan dari vagina, tekanan darah dan nadi.
11. Jika perdarahan tidak terkendali dan uterus tidak berkontraksi dalam
waktu 5 menit setelah dimulainya kompresi bimanual pada uterus
maka keluarkan tangan dari vagian dengan hati-hati.
12. Jika tidak ada hipertensi pada ibu, berikan metergin 0,2 mg IM
13. Mulai IV ringer laktat 500cc + 20 unit oksitosin menggunakan jarum
berlubang besar (16/18 G) dengan teknik aseptic.berikan 500 cc
pertama secepat mungkin dan teruskan dengan RL kesua + 20 unit
Oksitosin yang kedua.
14. Jika uterus tetap atoni dan atau perdarahan terus berlangsung.
15. Ulangi kompresi bimanual internal.
16. Jika uterus berkontraksi, lepaskan tangan anda perlahan-lahan dan
pantau kala 4 persalianan dengan cermat.
17. Jika uterus tidak berkontraksi, rujuk segera dimana operasi bisa
dilakukan .
18. Bila perdarahan tetap berlangsung dan kontraksi uterus tetap tidak
ada, maka kemungkinan terjadi rupture uteri (syok cepat terjaditidak
sebanding dengan darah yang nampak keluar, abdomen teraba
keras dan fundus uteri mulai baik), lakukan kolaborasi denagn
OBSGYN.
19. Bila kompresi bimanual tidak berhasil cobalah kompresi aorta . cara
ini dilakukan pada keadaan darurat sementara penyebab
perdarahan sedang dicari.
20. Perkirakan jumlah darah yang keluar dan cek dengan teratur denyut
nadi, pernafasan, dan tekanan darah.
21. Buat catatan yang seksama tentang semua perilaku tndakan yang
dilakukan dan pengobatan yang dilakukan.

2 |Koordinasi Lintas Program Dan Lintas


7.1 Program KIA
7. Unit Terkait 7.2 Program GADAR
8. Rekaman Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
historis diberlakukan.
perubahan.

3 |Koordinasi Lintas Program Dan Lintas

Anda mungkin juga menyukai