Anda di halaman 1dari 9

ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No. :
SOP Dokumen
No. Revisi :
IKATAN Tanggal :
BIDAN Terbit
INDONESIA Halaman : 1/8
Disetujui Oleh
Praktik Mandiri Bidan

1. Pengertian Asfiksia suatu keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera setelah
lahir
2. Tujuan 1. Umum :
 Melakukan penilaian, klasifikasi pada bayi baru lahir untuk mencegah
terjadinya asfiksia bayi baru lahir.
2. Khusus :
 Mencegah terjadinya asfiksia bayi baru lahir
Melakukan penatalaksanaan asfiksia bayi baru lahir
3. Kebijakan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2016 tentang
Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur/ I. PERSIAPAN RESUSITASI BBL
Langkah- Menyiapkan resusitasi BBL sebelum menolong setiap persalinan
langkah A. Persiapan keluarga
Membahas dengan keluarga persiapan resusitasi BBL
B. Persiapan tempat
a. Menyiapkan ruangan yang bersih, hangat tidak ada angin, terang
b. Menyiapkan tempat resusitasi yang datar, rata, keras, bersih, kering, hangat.
C. Persiapan alat resusitasi
Menyiapkan alat lengkap yaitu :
a. Kain 2 helai
b. Alat penghisap lendir de lee yang steril dan atau balon karet didalam bok
c. Menyediakan tabung dan sungkup atau balon di dalam bok
d. Jam atau pencatat waktu ( stop wacth) untuk mencatat waktu
e. Sarung tangan untuk pencegahan infeksi
f. Meletakkan kain ke 1 di perut ibu atau kira-kira 45 cm dari perinium ibu
g. Menggelar kain ke 2 menutupi tempat resusitasi
h. Menggulung kain ke 3 untuk ganjal bahu bayi
i. Lampu 60 watt dengan jarak dari lampu ke bayi sekitar 60 cm.
j. Meletakkan kotak alat dekat tempat resusitasi
D. Persiapan Diri
a. Mengenakan alat pelindung diri pada persalinan
b. Mencuci ke dua tangan dengan air mengalir & sabun lalu keringkan
c. Mengenakan ke dua sarung tangan menjelang kelahiran

II. PENILAIAN – KEPUTUSAN – TINDAKAN BAYI BARU LAHIR


A. Penilaian resusitasi BBL
Sebelum bayi lahir
a. Apakah kehamilan cukup bulan?
Sebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah
b. Menilai apakah air ketuban bersih, tidak bercampur mekonium
Segera sesudah bayi di lahirkan (jika bayi cukup bulan)
c. Menilai apakah menangis atau bernafas/megap-megap
B. Menilai apakah tonus otot baik/tidak baik
C. Keputusan resusitasi BBL
a. Memutuskan resusitasi bila air ketuban bercampur mekonium
b. Memutuskan resusitasi bila kehamilan tidak cukup bulan dan atau bayi
megap–megap/tidak bernafas dan atau tonus otot tidak baik
c. Tindakan resusitasi BBL
d. Memotong tali pusat dengan cepat, tidak diikat atau dibubuhi apapun
e. Memberitahu keluarga minta jaga ibu, dan siap memulai resusitasi

III. TINDAKAN RESUSITASI BBL : LANGKAH AWAL


Bila bayi tidak bernafas atau megap – megap lakukan langkah berikut:
A. Jaga bayi tetap hangat
a. Menyelimuti bayi dengan kain yang ada di dekat ibunya
b. Memindahkan bayi terselimuti ke tempat resusitasi yang disiapkan
B. Atur posisi bayi
a. Meletakkan bayi terlentang dengan ganjal kain di bawah bahunya
b. Mengatur posisi kepala bayi sedikit ekstensio agar jalan nafas terbuka
C. Isap lendir
a. Menghisap lendir dengan alat penghisap lendi de lee atau bola karet

2/8
b. Melakukan penghisapan lendir pada mulut dulu sedalam <5 cm
c. Melakukan hisap lendir pada hidung sampai batas cuping hidung
D. Menghisap lendir saat ujung kateter di dalam mulut dan saat menarik khateter
keluar, tidak waktu memasukannya
E. Keringkan dan rangsang bayi
a. Mengeringkan bayi mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit tekanan
b. Menepuk atau menyentil telapak kaki bayi atau menggosok punggung atau
perut/dada/tungkai bayi dengan telapak tangan
c. Menyelimuti bayi dengan kain kering, muka dan dada terbuka
F.Atur posisi kepala bayi
a. Mengatur kembali posisi kepala bayi agar sedikit ekstensio
b. Seluruh kegiatan langkah awal di seleasaikan dalam waktu 30 detik
c. Lakukan penilaian-keputusan – tindakan BBL
d. Menilai apakah bayi bernafas normal, megap–megap atau tak bernafas
e. Melakukan asuhan paska resisitasi jika bernafas normal
f. Memulai ventilasi jika megap – megap atau tak bernafas
g. Bila air ketuban bercampur mekonium lakukan langkah berikut :
h. Setelah seluruh badan bayi lahir
i. Menilai apakah menangis atau bernafas/bernafas normal/ megap–megap/tak
bernafas
j. Jika menangis atau bernafas normal
k. Memotong tali pusat dengan cepat, tidak di ikat, dan tidak dibubuhi apapun di
lanjutkan dengan langkah awal
l. Jika bayi megap–megap/tidak bernafas
m. Membuka lebar mulut bayi, usap mulut bayi, isap lendir. memotong tali pusat
dengan cepat

IV. VENTILASI
A. Pasang sungkup
Memasang sungkup pada muka bayi, menutup hidung, mulut, dagu
B. Lakukan ventilasi 2X
a. 40. Meniup udara melalui alat tabung dan sungkup atau memompa alat balon
dan sungkup ke mulut dan hidung bayi 2X ( dengan tekanan 30 cm air )
b. Melihat apakah dada bayi mengembang saat ditiup atau dipompa
Jika dada bayi tidak berkembang
c. Memeriksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara bocor
3/8
d. Memeriksa posisi kepala dan membetulkan agar sedikit ekstensi
e. Memeriksa apakah ada cairan/lendir di mulut dan menghisap bila ada
f. Meniup udara melalui alat tabung dan sungkup/memompa alat balon dan
sungkup ke mulut dan hidung bayi 2X ( dengan tekanan 30 cm Jika dada bayi
mengembang
g. Melanjutkan langkah ventilasi jika dada bayi berkembang

C. Lakukan ventilasi 20X dalam 30 detik


a. Melakukan ventilasi sebanyak 20X dalam 30 detik (tekanan 20 cm )
b. Lakukan penilaian–keputusan – tindakan BBL
c. Menilai usaha nafas Jika bernafas spontan
d. Menghentikan ventilasi bertahap
e. Melakukan asuhan paska resusitasi, Jika megap–megap/tidak bernafas
f. Mengulangi ventilasi sebanyak 20X dalam 30 detik, Hentikan ventilasi dan
nilai bayi tiap 30 detik
g. Menghentikan ventilasi setiap 30 detik
h. Menilai usaha nafas, Jika bernafas spontan
i. Menghentikan ventilasi bertahap
j. Melakukan asuhan paska resusitasi, Jika megap – megap atau tidak bernafas
k. Mengulangi ventilasi sebanyak 20 X dalam 30 detik.
l. Hentikan ventilasi dan nilai frekuensi jantung, nafas tiap ventilasi 30 detik
D. Jika megap – megap atau tidak bernafas sesudah 2 menit resusitasi
a. Meneruskan ventilasi 20 X dalam 30 detik
b. Hentikan ventilasi dan nilai nafas tiap 30 detik
c. Menyiapkan rujukan bayi bersama ibunya sesuai dengan pedoman
E. Bila tidak bernafas sesudah resusitasi 10 menit
Pertimbangkan menghentikan ventilasi sesudah resusitasi 10 menit dan tidak
terdengar denyut jantung

V. MEMBUAT CATATAN RESUSITASI


a. Tanggal dan jam lahir
b. Kondisi bayi saat baru lahir
c. Jam mulai resusitasi
d. Tindakan resusitasi yang dilakukan
e. Hasil resusitasi

4/8
VI. PEMANTAUN DAN DUKUNGAN
Asuhan paska resusitasi, bila resusitasi berhasil
A. Lakukan pemantauan tanda bahaya pada bayi
a. Mengamati adanya nafas megap – megap
b. Mengamati apakah bayi merintih
c. Mengamati adanya tarikan dinding dada
d. Mengamati apakah tubuh dan bibir biru
e. Menghitung frekuensi nafas, apakah <40X permenit atau >60X permenit
f. Menghitung frekuensi jantung apakah <20X/menit atau >160 X/menit
g. Mengamati apakah tubuh bayi pucat
h. Mengamati apakah tubuh bayi kuning, Mengamati apakah bayi lemas
i. Mengamati apakah bayi kejang
j. Merujuk segera bila ada salah satu tanda–tanda bahaya
k. Melakukan tindakan pra rujukan
B. Lakukan pemantauan dan perawatan tali pusat
a. Memantau perdarahan tali pusat jika ikatan lepas betulkan
b. Menjelaskan perawatan tali pusat yang benar
C. Bila nafas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi kepada ibunya
a. Meletakan bayi di dada ibu ( kulit ke kulit ) menyelimuti ke duanya
b. Membantu ibu untuk menyusui bayi dalam 1 jam pertama
c. Menganjurkan ibu mengusap bayinya dengan kasih sayang
D. Pencegahan hipotermi
a. Membaringkan bayi dalam ruangan lebih dari 25 °c bersama ibunya
b. Mendekap bayi dengan lekatan kulit ke kulit sesering mungkin
c. Menunda memandikan bayi sampai dengan 6 – 24 jam
d. Mengukur panjang badan dan lingkar kepala bayi
e. Menimbang BB terselimuti, kurangi berat selimut
f. Menjaga bayi tetap hangat selama pemeriksaan, buka selimut bayi sebagian–
sebagian
E. Pemberian vitamin K
Memberikan suntikan Vit. K1 di paha kiri 1 mg IM
F. Pencegahan infeksi
a. Memberikan salep mata antibiotika
b. Memberikan suntikan Hepatitis B di paha kanan 0,5 mg 1 – 2 jam setelah
pemberian vit. K 1

5/8
c. Memberitahu ibu dan keluarga cara pencegahan infeksi pada bayi
G. Pemeriksaan fisik
a. Melihat dan meraba kepala bayi
b. Melihat mata bayi
c. Melihat mulut dan bibir bayi
d. Melihat dan meraba tulang punggung bayi
e. Melihat dan meraba lengan dan tungkai, gerakan tumit, menghitung jumlah
jari
f. Melihat alat kelamin dan menentukan jenis kelamin, adakah kelainan
g. Memastikan adakah lobang anus dan uretra, adakah kelainan
h. Memastikan adakah BAB, BAK, Pencatatan dan pelaporan
i. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus

H. BILA PERLU RUJUKAN


a. Melakukan konseling untuk merujuka bayi beserta ibu dan keluarga
b. Melanjutkan resusitasi
c. Memantau tanda bahaya
d. Memantau tali pusat
e. Mencegah hipotermi
f. Memberikan Vit. K1
g. Mencegah infeksi
h. Membuat surat rujukan
i. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus

I. BILA RESUSITASI TIDAK BERHASIL


a. Melakukan konseling kepada ibu dan keluarga
b. Memberikan petunjuk perawatan payudara
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus

V. ASUHAN PASKA LAHIR ( 2–24 JAM )


A. Lakukan pemantauan tanda bahaya
a. Mengamati adanya nafas megap–megap
b. Mengamati apakah bayi merintih
c. Mengamati adanya tarikan dinding dada
d. Mengamati apakah tubuh dan bibir biru
e. Menghitung frekuensi nafas, apakah < 40X permenit atau >60 X permenit

6/8
f. Mengamati apakah tubuh bayi pucat
g. Mengamati apakah tubuh bayi kuning
h. Mengamati apakah bayi lemas
i. Mengamati apakah bayi kejang
j. Memberitahu keluarga untuk ikut memantau tanda bahaya
k. Merujuk segera bila ada salah satu tanda – tanda bahaya
l. Melakukan tindakan pra rujukan
B. Lakukan pemantauan dan perawatan tali pusat
a. Menjelaskan perawatan tali pusat yang benar
b. Memantau perdarahan tali pusat
c. Jika lepas betulkan, jika keluar nanah dan berbau, bersihkan tali pusat
dengan kasa bersih dan air hangat, oleskan gentian violet 0,5 % atau povidon
iodin 2,5 %, RUJUK
C. Pencegahan hipotermi
a. Membaringkan bayi dalam ruangan lebih dari 25 °c bersama Ibunya
b. Mendekap bayi dengan lekatan kulit ke kulit sesering mungkin
c. Menunda memandikan bayi sampai dengan 6 – 24 jam
D. Konseling menyusui
a. Memberikan konseling ASI Eksklusif
b. Melanjutkan menyusui
c. Memastikan posisi menyusui benar
d. Memastikan perlekatan mulut bayi ke payudara ibu benar
E. Pencatatan dan pelaporan kasus
Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus

7/8
6. Bagan Alir

Penilaianbayibarula
hir

ya  Cukupbulan?
Asuhan BBL normal
 Air ketubanjernih?
 Bernafasataumenan
gis?
 tonusototbaik?
tidak

LANGKAH AWAL

berhasil Asuhanpascaresusitasi
Penilaian

tidak

VENTILASI

Penilaian
berhasil
tidak
Ulangiventilasi

Bila tidak bernafas sesudah


resusitasi 10 menit, Pertimbangkan
Hentikan ventilasi dan nilai
menghentikan ventilasi sesudah
nafas tiap 30 detik
resusitasi 10 menit dan tidak
terdengar denyut jantung
Jika megap – megap atau tidak
bernafas sesudah 2 menit
resusitasi Lakukanpencatatan

a. Meneruskan ventilasi 20 X
7. Hal-hal yang dalam 30 detik1. Keadaan umum bayi
perlu b. Hentikan ventilasi dan nilai
2. Keadaan lingkungan
nafas tiap 30 detik
diperhatikan
8. Unit terkait c. Menyiapkan
Puskesmas, RS rujukan bayi
bersama ibunya sesuai
9. Dokumen dengan pedoman
terkait
10. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
historis diberlakukan

8/8
perubahan

9/8

Anda mungkin juga menyukai