Anda di halaman 1dari 7

EPISIOTOMI

: PKM Kencong/C/ 9 /
No. Dokumen REV.SOP- 321 /20

SOP No. Revisi : 02


Tanggal Terbit : 16 Maret 2020
Halaman : 1/5

UPT. PUSKESMAS
dr. Erlina Hadi
KENCONG NIP. 19641201 200312 2 001

1. Pengertian Episiotomi adalah sayatan bedahke perineum, daerah antara bagian


bawah lubang vagina dan anus, berfungsi untuk memperluas
ukuranlubang vagina saat melahirkan.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan episiotomi pada
asuhan persalinan normal
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kencong Nomor :
445/ /311.36/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di
UPT Puskesmas Kencong
4. Referensi 1. Kemenkes Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. APN, 2008
5. Alat dan Bahan 1. Alat
1.1. Alat tulis
1.2. APD (masker, facshield, handscoon, hazmat, sepatu booth)
1.3. Sabun cuci tangan dan handuk bersih
1.4. Bak instrument
1.5. Gunting epis
2. Bahan
2.1. Sarung tangan steril
2.2. Lidocain 1% tanpa epinefrin atau 2%
2.3. Aqua des
2.4. Spuit 5 cc
2.5. Kasa steril
2.6. Upad
6. Langkah-langkah 1. Petugas sudah mencuci tangan dg sabun dan air mengalir,
keringkan dg handuk bersih
2. Petugas sudah memakai APD
3. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan episiotomy dan
pastikan bahwa episiotomitersebut penting untuk keselamatan
dan kenyamanan ibu dan/bayi
4. Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan sudah trsedia dan dalam keadaan steril
5. Gunakan teknik aseptic setiap saat
6. Jelaskan pada ibu mengapa ia memerlukan episiotomy dan
diskusikan prosedurnya dengan ibu. Berikan alasan rasional
pada ibu
7. Jelaskan pada ibu apa yang akan dilakukan dan bantu ibu untuk
merasa rileks
8. Pakai sarung tangan steril
Hisap larutan lidokain 1% tanpa epinefrin ke dalam tabung suntik
Steril (jika lidokain 1% tidak tersedia, larutkan 1 bagian lidokain
2% dengan 1 bagian larutan aqua des)
9. Letakkan dua jari kedalam vagina antara kepala bayi dan
perineum
10. Masukkan jarum di tengah fourchette dan arahkan jarum
sepanjang tempat yang akan di episiotomy
11. Aspirasi (Tarik batang penghisap) untuk memastikan bahwajarum
tidak berada di dalam pembuluh darah. Jika darah masuk ke
dalam tabung suntik, jangan suntikkan lidokain, Tarik jarum
tersebut keluar. Ubah posisi jarum dan tusukkan kembali
12. Tarik jarum perlahan sambil menyuntikkan lidokain
13. Tarik jarum bila sudah kembali ke titik asal jarum suntik
ditusukkan. Kulit melembung karena anastesi bisa terlihat dan
dipalpasi pada perineum di sepanjang garis yang akan dilakukan
episiotomy
14. Tunda tindakan episiotomy sampai perineum menipis dan pucat,
dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksi
15. Masukkan dua jari kedalam vagina di antara kepala bayi dan
perineum. Kedua jari agak direnggangkan dan berikan sedikit
tekanan lembut kearah luar pada perineum
16. Gunakan gunting tajam steril, tempatkan gunting di tengah-
tengah fourchette posterior dab gunting mengarah ke sudut yang
diinginkan untuk melakukan episiotomy mediolateral (jika anda
bukan kidal, episiotomy mediolateral yang dilakukan di sisi kiri
lebih mudah dijahit). Pastikan untuk melakukan
palpasi/mengidentifikasi sfingter ani eksternal dan mengarahkan
gunting cukup jauh kea rah samping untuk menghindari sfingter
17. Gunting perineum sekitar 3-4 cm dengan arah mediolateral
menggunakan satu atau dua guntingan yang mantap. Hindari
“menggunting” jaringan sedikit demi sedikit karena akan
menimbulkan tepi yang tidak rata sehingga akan menyulitkan
penjahitan dan waktu penyembuhan lebih lama
18. Gunakan gunting untuk memotong sekitar 2-3 cm ke dalam
vagina Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan pada
luka episiotomy dengan dilapisi kain atau kasa steril diantara
kontraksi untuk membantu mengurangi perdarahan
19. Kendalikan kelahiran kepala, bahu dan badan bayi untuk
mencegah perluasan episiotomy
20. Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati-hati apakah
episiotomy, perineum dan vagina mengalami perluasan atau
laserasi, lakukan penjahitan luka episiotomy.

7. Bagan Alir Petugas sudah mencuci tangan dg sabun dan air mengalir, keringkan dg handuk
bersih
Petugas sudah memakai APD

Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan episiotomy dan pastikan bahwa


episiotomy tersebut penting untuk keselamatan dan kenyamanan iibu dan/bayi

Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan yg diperlukan sudah


tersedia dan dalam keadaan steril

Gunakan teknik aseptik

Jelaskan pada ibu mengapa ia memerlukanepisiotomi dan diskusikan


prosedurnya dg ibu. Berikan alas an rasional pada ibu

Jelaskan kepada ibu apa yg akan dilakukan dan bantu ibu untuk rileks

Hisap lidokain 1% tanpa epinefrin ke dalam tabung suntik steril (jika lidokain 1%
tidak tersedia, larutkan 1 bagian lidokain 2% dg 1 bagian aqua des)

Letakkan dua jari ke dalamvagina di antara kepala bayi dan perineum

Masukkan jarum di tengah fourchette dan arahkan jarum sepanjang tempat yg


akan di episiotomi

Aspirasi (Tarik batang penghisap) untuk memastikan bahwa jarum tidak berada di
dalam pembuluh darah. Jika darah masuk kedalam tabung suntik, jangan
suntikkan lidokain, Tarik jarum tersebut keluar. Ubah posisi jarum dan
tusukkan kembali

Tarik jarum perlahan-sambil menyuntikkan lidokain

Tarik jarum bila sudah kembali ke titik asal jarum suntik ditusukkan. Kulit
melembung karena anastesi bisa terlihat dan dipalpasi pada perineum di
sepanjang garis yg akan dilakukan episiotomi

Tunda tindakan episiotomy sampai perineum menipis dan pucat, dan 3-4 cm
kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksi

Masukkan dua jari ke dalam vagina di antara kepala bayi dan perineum. Kedua
jari agak direnggangkan dan berikan sedikit tekanan lembut kearah luar pada
perineum

Gunakan gunting tajam steril, tempatkan gunting di tengah-tengah fourchette


posterior dan gunting mengarah ke sudut yg diinginkan untuk melakukan
episiotomy mediolateral (jika anda bukan kidal, episiotomy mediolateral yg
dilakukan di sisi kiri lebih mudah dijahit). Pastikan untuk melakukan
palpasi/mengidentifikasi sfingter ani eksternal dan mengarahkan gunting cukup
jauh kea rah samping untuk menghidari sfingter

Gunting perineum sekitar 3-4 cm dg arah mediolateral menggunakan satu atau


dua guntingan yg mantap. Hindari “menggunting” jaringan sedikit demi sedikit
karena akan menimbulkan tepi yg tidak rata sehingga akan menyulitkan
penjahitan dan waktu penyembuhannya lebih lama
Gunakan gunting untuk memotong 2-3 cm kedalam vagina

Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan pada luka episiotomy dg
dilapisi kain/ kasa steril di antara kontraksi untuk membantu mengurangi
perdarahan

Kendalikan kelahiran kepala, bahu dan badan bayi untuk mencegah perluasan
episiotomi

Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dg hati-hati apakah episiotomy, perineum
dan vagina mengalami perluasan / laserasi, lakukan penjahitan jika terjadi perluasan
episiotomy / laserasi tambahan

8. Unit Terkait VK PONED


9. Dokumen 1. Berkas Rekam Medis
Terkait
2. Buku register VK PONED
3. Lembar Partograf

10. Rekaman Historis Perubahan

N Tanggal mulai
Yang Diubah Isi Perubahan
o diberlakukan
1. Tata naskah Diubah sesuai tata naskah 16 Maret 2020
yang terbaru
2. Kebijakan : Kebijakan : 16 Maret 2020
1. SK pemberlakuan SOP Keputusan Kepala UPT.
Pengembangan Pelayanan di Puskesmas Kencong Nomor :
UPT. Puskesmas Kencong 445/ /311.36/2020
Nomor: 440/ /414/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
2. SK standart Operasional Klinis di UPT. Puskesmas
Prosedur Layanan Klinis di Kencong
UPT. Puskesmas Kencong
Nomor: 440/ /414/2015

EPISIOTOMI
No. : PKM Kencong/C/ 9 /
Dokumen REV.SOP- 321 /20
DAFTAR No.
TILIK : 02
Revisi
Tanggal : 16 Maret 2020
Terbit
Halaman : 1/2

UPT. PUSKESMAS
dr. Erlina Hadi
KENCONG NIP. 19641201 200312 2 001

Unit :……………………………………………………….........………
Nama Petugas :…………………………………………….........…………………
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………….........……………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1. Petugas sudah mencuci tangan dg sabun dan air
mengalir, keringkan dg handuk bersih

2. Petugas sudah memakai APD

3. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan


episiotomy dan pastikan bahwa
episiotomitersebut penting untuk keselamatan
dan kenyamanan ibu dan/bayi

4. Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-


bahan yang diperlukan sudah trsedia dan dalam
keadaan steril

5. Gunakan teknik aseptic setiap saat

6. Jelaskan pada ibu mengapa ia memerlukan


episiotomy dan diskusikan prosedurnya dengan
ibu. Berikan alasan rasional pada ibu

7. Jelaskan pada ibu apa yang akan dilakukan dan


bantu ibu untuk merasa rileks

8. Pakai sarung tangan steril

Hisap larutan lidokain 1% tanpa epinefrin ke


dalam tabung suntik Steril (jika lidokain 1%
tidak tersedia, larutkan 1 bagian lidokain 2%
dengan 1 bagian larutan aqua des)
9. Letakkan dua jari kedalam vagina antara kepala
bayi dan perineum

10 Masukkan jarum di tengah fourchette dan


arahkan jarum sepanjang tempat yang akan di
episiotomy
11 Aspirasi (Tarik batang penghisap) untuk
memastikan bahwajarum tidak berada di dalam
pembuluh darah. Jika darah masuk ke dalam
tabung suntik, jangan suntikkan lidokain,
Tarik jarum tersebut keluar. Ubah posisi jarum
dan tusukkan kembali

12 Tarik jarum perlahan sambil menyuntikkan


lidokain

13 Tarik jarum bila sudah kembali ke titik asal jarum


suntik ditusukkan. Kulit melembung karena
anastesi bisa terlihat dan dipalpasi pada
perineum di sepanjang garis yang akan dilakukan
episiotomy

14 Tunda tindakan episiotomy sampai perineum


menipis dan pucat, dan 3-4 cm kepala bayi sudah
terlihat pada saat kontraksi

15 Masukkan dua jari kedalam vagina di antara


kepala bayi dan perineum. Kedua jari agak
direnggangkan dan berikan sedikit tekanan
lembut kearah luar pada perineum

16 Gunakan gunting tajam steril, tempatkan gunting


di tengah-tengah fourchette posterior dab gunting
mengarah ke sudut yang diinginkan untuk
melakukan episiotomy mediolateral (jika anda
bukan kidal, episiotomy mediolateral yang
dilakukan di sisi kiri lebih mudah dijahit). Pastikan
untuk melakukan palpasi/mengidentifikasi sfingter
ani eksternal dan mengarahkan gunting cukup
jauh kea rah samping untuk menghindari sfingter

17 Gunting perineum sekitar 3-4 cm dengan arah


mediolateral menggunakan satu atau dua
guntingan yang mantap. Hindari “menggunting”
jaringan sedikit demi sedikit karena akan
menimbulkan tepi yang tidak rata sehingga akan
menyulitkan penjahitan dan waktu penyembuhan
lebih lama

18 Gunakan gunting untuk memotong sekitar 2-3 cm


ke dalam vagina Jika kepala bayi belum juga
lahir, lakukan tekanan pada luka episiotomy
dengan dilapisi kain atau kasa steril diantara
kontraksi untuk membantu mengurangi
perdarahan

19 Kendalikan kelahiran kepala, bahu dan badan


bayi untuk mencegah perluasan episiotomy
20 Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan
hati-hati apakah episiotomy, perineum dan vagina
mengalami perluasan atau laserasi, lakukan
penjahitan luka episiotomy

Compliance Rate (CR) : ..............%


CR : Y x 100%
Σ-N

Kencong, …………………….
Pelaksana / auditor

………………………….
NIP.

Anda mungkin juga menyukai