Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN PASCA KEGUGURAN

No.Dokumen : 77/SOP/KIA/Pkm-Wnj
2/2016

No. Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit : 01/06/2016

Halaman : 1/2

UPT Puskesmas
Wanareja II
H. EKO MULYONO,SKM,M.Kes
NIP. 197604021996031003

1. Pengertian Asuhan yang diberikan pada Ibu paskakeguguran yang lengkap,


meliputi asuhan medik dan preventif. berupa element-element kunci
Kegawat daruratan, Konseling dan pelayanan kontrasepsi paska
keguguran.
2. Tujuan Sebagai acuan menanggulangi kematian maternal yang disebabkan
oleh komplikasi akibat abortus inkomplit.

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Wanareja II No. 440/VII/202/SK/Pkm-


1. Wnj 2/2016 Tentang Pelayanan Medis

4. Referensi Asuhan Paska Keguguran JNPK-KR /POGI Edisi 1 Tahun 2001


5. Prosedur 1. Menyiapkan alat yang steril dan ruangan yang bersih dan
nyaman
2. Masukan spekulum secara halus perhatikan serviks adakah
robekan atau jaringan yang terjepit di ostium. Apabila ada bekuan
darah atau sisa jaringan keluarkan dengan klem ovum.
3. Bersihkan serviks usapkan larutan antiseptik
4. Lakukan blok paraservikal (jika perlu)
5. Pegang bibir atas serviks dg tenakulum tegangkan lalu ukur
bukaan ostium serviks dengan kanula.
6. SeteJah didapatkan ukuran yang sesuai dgn hati - hati masukan
(memutar ke kiri dan ke kanan dg didorong ringan) kanula
kedalam kavum uteri.
7. Sambil memasukan ujung kanula hingga mencapai fundus uteri,
perhatikan titik-titik pada sisi yang sama pada lobang kanula. Titik
yang paling dekat dengan ujung kanula menunjukan ukuran 6 sm
dan setiap titik berikut menunjukan tambahan 1 sm. Setelah
selesai tarik sedikit ujung kanula dari fundus uteri.
8. Hubungkan pangkal kanula (dipegang sambil memegang
tenakulum) dengan tabung AVM (melalui adaftor)
9. Buka katup pengatur untuk menjalankan tekanan negatif (vakum)
ke kavum uteri. Bila tekanan tersebut bekerja tampak cairan
darah dan busa masuk ke tabung AVM
10. Evakuasi sisa konsepsi dg menggerakan kanula maju - mundur
rotasi kanan - kiri sambil mundur secara sistemik.jangan melebih
180.
11. Periksa kebersihan kavum uteri dan kelengkapan evakuasi.
cukup bersih jika : Tidak terlihat busa- busa merah, mulut kanula
melewati bagian-bagian bersabut kasar, uetrus berkontraksi atau
seperti memegang kanula.
12. Keluarkan kanula Lepaskan sambungan dengan tabung AVM
dan masukan ke dalam wadah yg berisi larutan dekontaminasi.
buka katup pengatur, keluarkan isi tabung AVM (dg menekan
pendorong toraks) kedalam wadah khusus.
13. Periksa jaringan hasil evakuasi : jumlah, adanya
massa,kebersihan evakuasi,kelainan-kelainan diluar massa
kehamilan.
14. Lepaskan tenakulum dan spekulum lakukan dekontaminasi pada
alat bekas pakai.
15. Sementara masih menggunakan sarung tangan kumpulkan
bahan habis pakai ke dalam tempat sampah. Hisap larutan
khlorindg jarum dan tabung suntik lepaskan bagian-bagianya lalu
rendam selama 10 menit dim khlorin.
16. Masukan kedua tangan (masih menggunakan sarung tangan) ke
dalam larutan chlorin 0/5%. Bersihkan cemaran lepaskan secara
terbalik kedalam wadah dekontaminasi.
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih .
7. Unit terkait PKM

8.Dokumen Buku KIA,Rekam medis


Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
ASUHAN PASCA KEGUGURAN
No.Dokumen : 77/DT/KIA/Pkm-Wnj
2/2016

No. Revisi : 00
DAFTAR
TILIK Tgl Terbit : 01/06/2016

Halaman : 1/2

UPT Puskesmas
H. EKO MULYONO,SKM,M.Kes
Wanareja II
NIP. 197604021996031003

NO KEGIATAN Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Menyiapkan alat yang steril dan ruangan yang bersih
dan nyaman
2. Masukan spekulum secara halus perhatikan serviks
adakah robekan atau jaringan yang terjepit di ostium.
Apabila ada bekuan darah atau sisa jaringan keluarkan
dengan klem ovum
3. Bersihkan serviks usapkan larutan antiseptik
4. Lakukan blok paraservikal (jika perlu)
5. Pegang bibir atas serviks dg tenakulum tegangkan lalu
ukur bukaan ostium serviks dengan kanula
6. SeteJah didapatkan ukuran yang sesuai dgn hati - hati
masukan (memutar ke kiri dan ke kanan dg didorong
ringan) kanula kedalam kavum uteri
7. Sambil memasukan ujung kanula hingga mencapai
fundus uteri, perhatikan titik-titik pada sisi yang sama
pada lobang kanula. Titik yang paling dekat dengan
ujung kanula menunjukan ukuran 6 sm dan setiap titik
berikut menunjukan tambahan 1 sm. Setelah selesai
tarik sedikit ujung kanula dari fundus uteri.

8. Hubungkan pangkal kanula (dipegang sambil


memegang tenakulum) dengan tabung AVM (melalui
adaftor
9. Buka katup pengatur untuk menjalankan tekanan negatif
(vakum) ke kavum uteri. Bila tekanan tersebut bekerja
tampak cairan darah dan busa masuk ke tabung AVM
10. Evakuasi sisa konsepsi dg menggerakan kanula maju -
mundur rotasi kanan - kiri sambil mundur secara
sistemik.jangan melebih 180
11. Periksa kebersihan kavum uteri dan kelengkapan
evakuasi. cukup bersih jika : Tidak terlihat busa- busa
merah, mulut kanula melewati bagian-bagian bersabut
kasar, uetrus berkontraksi atau seperti memegang
kanula
12. Keluarkan kanula Lepaskan sambungan dengan tabung
AVM dan masukan ke dalam wadah yg berisi larutan
dekontaminasi. buka katup pengatur, keluarkan isi
tabung AVM (dg menekan pendorong toraks) kedalam
wadah khusus
13. Periksa jaringan hasil evakuasi : jumlah, adanya
massa,kebersihan evakuasi,kelainan-kelainan diluar
massa kehamilan
14. Lepaskan tenakulum dan spekulum lakukan
dekontaminasi pada alat bekas pakai
15. Sementara masih menggunakan sarung tangan
kumpulkan bahan habis pakai ke dalam tempat sampah.
Hisap larutan khlorindg jarum dan tabung suntik
lepaskan bagian-bagianya lalu rendam selama 10 menit
dim khlorin
16. Masukan kedua tangan (masih menggunakan sarung
tangan) ke dalam larutan chlorin 0/5%. Bersihkan
cemaran lepaskan secara terbalik kedalam wadah
dekontaminasi.
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga
bersih.

Compliance rate (CR) : ..............%

Wanareja,……………………
Pelaksana/Auditor

…………………………

Anda mungkin juga menyukai