0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas prosedur transfusi tukar pada neonatus di NICU untuk menurunkan kadar bilirubin, mengatur kadar hemoglobin, dan membantu membersihkan darah dari bakteri dan toksin. Prosedur meliputi persiapan peralatan, pemeriksaan laboratorium, penentuan jumlah darah donor, dan metode transfusi seperti isovolumetric exchange melalui kateter arteri dan vena umbilikalis. Pemeriksaan laboratorium dan monitoring harus dilakukan ses
Dokumen tersebut membahas prosedur transfusi tukar pada neonatus di NICU untuk menurunkan kadar bilirubin, mengatur kadar hemoglobin, dan membantu membersihkan darah dari bakteri dan toksin. Prosedur meliputi persiapan peralatan, pemeriksaan laboratorium, penentuan jumlah darah donor, dan metode transfusi seperti isovolumetric exchange melalui kateter arteri dan vena umbilikalis. Pemeriksaan laboratorium dan monitoring harus dilakukan ses
Dokumen tersebut membahas prosedur transfusi tukar pada neonatus di NICU untuk menurunkan kadar bilirubin, mengatur kadar hemoglobin, dan membantu membersihkan darah dari bakteri dan toksin. Prosedur meliputi persiapan peralatan, pemeriksaan laboratorium, penentuan jumlah darah donor, dan metode transfusi seperti isovolumetric exchange melalui kateter arteri dan vena umbilikalis. Pemeriksaan laboratorium dan monitoring harus dilakukan ses
LINDIMARA WAINGAPU Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH SPO DIREKTUR PELAYANAN INTENSIF 19 Januari 2015 NEONATUS Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa Pengertian Suatu rangkaian tindakan mengeluarkan darah pasien dan memasukkan darah donor untuk mengurangi kadar serum bilirubin atau kadar hematokrit yang tinggi atau mengurangi konsentrasi toksin – toksin dalam aliran darah pasien. Tujuan 1. Penurunan bilirubin semakin efisien dan mencapai keseimbangan antara bilirubin ekstra dan intravaskuler. 2. Untuk pengaturan kadar hemoglobin. 3. Membantu membuang bakteri, toksin, produk pemecahan fibrin serta akumulasi asam laktat dari bayi. 4. Untuk membuang sel eritrosit bayi yang telah tersensitisasi dengan antibodi maternal. Kebijakan Pedoman pelayanan Intensif Neonatus RSK Lindimara Waingapu Prosedur A. Persiapan peralatan : 1. Radiant warmer 2. Peralatan dan obat-obat resusitasi 3. Alat monitor lengkap (denyut jantung, frekuensi napas, suhu, pulse oxymetry dan tekanan darah). 4. Peralatan untuk pemasangan arteri dan vena umbilikal 5. Orogastric tube 5 F/6 F untuk mengosongkan lambung 6. Spuit 20 ml 2 buah (untuk mengeluarkan dan memasukkan darah) 7. Kalsium gluconas 10% (100mg/ml) 8. Heparin encer (5 U/ml dengan mencampurkan 500 unit heparin (0.1 cc) ke dalam 100 cc NaCI 0.9 %) 9. Tempat pembuangan darah (bisa dibuat dari botol infus ) yang telah dihubungkan dengan set-infus makro 10. Steril 3 way stopcock 2 buah 11. Sarung tangan steril 2 pasang 12. Spuit 5 ml/10 ml steril 2 buah, untuk Ca gluconas 10 % dan heparin encer 13. Kateter umbilikalis 1 bh ( bila tidak ada bisa menggunakan selang lambung No. 5 F). Sediakan 2 buah bila memakai teknik isovolumetric 2 volume exchange, satu dimasukkan ke vena dan 1 lagi untuk arteri umbilikalis 14. Nier-Bekken (2 buah) serta botol plastik bekas infus untuk menampung darah yang dibuang. 15. Infus set 2 buah 16. Darah harus dihangatkan ke suhu 37° C penggunaan pemanas 17. Air tidak dianjurkan B. Tata laksana Sebelum transfusi tukar : 1. Cek laboratorium lengkap Darah tepi lengkap dan hitung jenis Golongan darah (AB, O, Rhesus ) bayi dan donor TRANFUSI TUKAR PADA NEONATUS RSK DI NICU UGD LINDIMARA WAINGAPU SPO No. Dokumen Revisi Halaman PELAYANAN INTENSIF 01-47 00 2/3 NEONATUS Prosedur Bilirubin total, direct dan indirect Elektrolit dan gula dara sewaktu PT dan APTT Albumin Kultur darah kalau perlu 2. Bayi dipuaskan 3-4 jam sebelumnya dan selang lambung diaspirasi 3. 4 jam sebelum transfusi tukar diberi infus albumin 1 gr/kgBB 4. Menentukan dan memesan jumlah dana donor yang diperlukan : Jumlah volume darah yang normal pada neonatus cukup bulan 80 cc/kgBB Sedangkan berat badan lahir rendah atau berat badan lahir sangat rendah bisa sampai 95 cc/kgBB 5. Bila tali pusat sudah mulai kering harap dikompres dulu 30 menit dengan memakai kassa dibasahkan dengan NaCI 0.9% agar lebih lunak 6. Pada polisitemia dilakukan partai exchange dengan menggunakan NaCI 0.9% atau untuk anemia yang sangat berat dengan Pack Red Cell (PRC) 7. Menentukan jumlah volume setiap auquot (jumlah darah ayang akan dikeluarkan/dimasukkan ke dalam semprit setiap kali sewaktu melakukan transfusi tukar). 8. Memilih salah satu metode TT yang bisa dilakukan dengan beberapa cara : a. Metode yang paling disukai yaitu iso volumetric exchange yaitu mengeluarkan dan memasukkan darah dilakukan bersama-sama. Kateter A. Umbilikalis dipakai untuk mengeluarkandarah pasien dan kateter V. Umbilikalis dipakai untuk memasukkan darah donor. b. Teknik-teknik alternatif 1. Mengeluarkan melalui kateter A. Umbilikalis dan memasukkan melalui vena perifer 2. Metode “push-pull” melalui kateter A. Umbilikalis 3. Metode “push-pull” melalui kateter V. Umbilikalis. Bila tidak memungkinkan memasukkan kateter kedalam V. Umbilikalis, TT bisa dilakukan melalui vena sentral pada fossa antecubiti / ke dalam V. Feroralis melalui V. Saphenous. Lokasinya 1 cm dibawah hg. Inguinalis dan medial dari A. Femoralis karena adanya resiko kehilangan sirkulasi ke ekstrimitas 4. Mengeluarkan melalui arteri perifer (radialis/tibialis posterior) dengan memakai ukuran 24 angiocath, dan memasukkan melalui vena perifer pada ekstremitas sisi yang lain. Jangan menggunakan A. Brachialis dan A. Femoralis karena adanya resiko kehilang sirkulasi ke ekstrimitas. TRANFUSI TUKAR PADA NEONATUS RSK DI NICU UGD LINDIMARA WAINGAPU SPO No. Dokumen Revisi Halaman PELAYANAN INTENSIF 01-47 00 3/3 NEONATUS Prosedur 5. Asisten membuat kolom-kolom pada selembar kertas untuk mencatat identitas pasien, waktu mulai dan selesai dilakukan TT serta jumlah darah dan nomor-nomor frekwensi auquot darah yang dikeluarkan dan dimasukkan, serta waktu dan kapan rencana diberikan larutan Ca. Glukonat dan heparin encer selama TT. Sesudah tranfusi tukar : 1. Pemeriksaan laboratorium : a. Pemeriksaan elektrolit termasuk natrium, kalium, kalsium, klorida, gula darah sewaktu dan ausa gas darah kalau perlu b. Darah perifer lengkap dan hitung jenis c. Kultur darah direkomendasikan sesudah TT (masih kontroversi). d. Monitor kadar serum bilirubin : Dicek pada 2.4 dan 6 jam, lalu setiap 6 jam sesudah transfusi. Suatu rebount kadar bilirubin bisa terjadi 2-4 jam sesudah transfusi. 2. Pasien dipuaskan minimal 24 jam untuk memonitor bayi akan kemungkinan keus sesudah TT. 3. Foto Therapy : Mulai/dipasang lagi fototerapi sesudah TT untuk gangguan-gangguan dengan kadar bilirubin yang tinggi. 4. Remedication : Antibiotika atau antikonvulsan harus diberikan lagi minimal 2.4% digoksin hilang, tetapi 32.4% theophylin mungkin hilang selama valume exchange transfusion. 5. Antibiotika profilaksis Diberikan sesudah transfusi infeksi merupakan komplikasi dengan frekuensi terbanyak. Unit Terkait Dokter Anak dan Perawat