Anda di halaman 1dari 5

MANUAL PLASENTA

( RETENSIO PLASENTA )
SOP No Dokumen :…..SOP/PKM/BL/II/202
No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Hj. Sukmawati, S.ST., M.
PUSKESMAS Kes

BILOKKA NIP:19800406 200604 2 026

1. Pengertian Suatu tindakan untuk mengeluarkan plasenta secara manual (menggunakan tangan) dari
tempat implantasinya
2. Tujuan 1. Untuk mengeluarkan plasenta dan kotiledon dalam uterus
2. Untuk mengurangi perdarahan berlanjut
1. Kebijakan
2. Referensi 1. Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
2. Wikjosatro. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo, Sarwono, 2014.
3. Saifuddin, Abdul Bahri, dkk. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010.
3. Prosedur / A. Alat dan bahan tindakan manual plasenta
Langkah – 1. Cairan dan selang infuse sudah terpasang.
Langkah Perut bawah dan paha sudah bersih.
2. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan
resusitasi
3. Menyiapkan kain alas bokong dan penutup
perut bawah
4. Medikamentosa:
a. Analgetika (pethidin 1-2 Mg/Kg
BB/kelamin HCI 0,5 Mg/Kg BB
/Tramadol 1-2 Mg/Kg BB)
b. Sedativa (diazepam 10 Mg)
c. Uterotonika (oksitosin, ergometrin,
prostaglandin)
d. Methadine
e. Oksigen dan regulator
5. Celemek, masker, kacamata pelindung,
sepatu boot
6. Sarung tangan panjang DTT/steril
7. Instrument:
a. Klem: 2 buah
b. Spuit 5 cc dan jarum no 23: 4 buah
c. Wadah plasenta: 1 buah
d. Kateter dan penampung air kemih: 1
buah
e. Hecting set: 1 set
8. Larutan klorin 0,5%
B. Persiapan diri
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan panjang DTT (untuk
tangan dalam)
3. Memakai sarung tangan pendek/DTT (untuk
tangan luar)
4. Matela, masker, kacamata pelindung dan
celemek

4. Pelaksanaan C. Langkah-langkah melakukan manual plasenta


Pengambilan keputusan dilakukan manual plasenta, setelah di suntikan oksitosin
10 IU yang ke dua plasenta tetap tidak lahir dan terjadi perdarahan.
1. Jelaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan
2. Memakai sarung tangan biasa/pendek
3. Pasang infuse RL
4. Lakukan anastesi verbal dan anastesi rectal
5. Siapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi. (cuci tangan pada larutan
klorin kemudian air DTT)
6. Pastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan kateterisasi
7. Kenakan sarung tangan panjang DTT/steril untuk tangan kanan
Tindakan penetrasi kedalam kavum uteri
1. Jepit tali pusat dengan klem dengan jarak 5-10 cm dari vulva, tegangkan
dengan tangan kiri sejajar dengan lantai
2. Masukan tangan kanan secara obstetrik kedalam vagina dengan menelusuri
sisi bawah tali pusat
3. Setelah mencapai pembukaan serviks, minta asisten atau keluarga untuk
memegang klem
4. Pindahkan tangan kiri ke fundus untuk menahan fundus
5. Masukan tangan kanan ke kavum uteri denga menelusuri tali pusat sehingga
mencapai tempat implantasi plasenta
6. Asisten melepaskan klem
7. Bentangkan tangan obstertrik menjadi datar seperti bersalaman
8. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta paling bawah
a. Bila plasenta berimplantasi di korpus belakang, punggung tangan
menghadap kebawah
b. Bila plasenta berimplantasi di korpus depan punggung tangan
menghadap ke atas
9. Mencari bagian plasenta yang sudah terlepas
a. Bila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta berada pada dataran yang
sama tinggi dengan dinding uterus maka jangan mengupayakan
pelepasan plasenta karena hal itu menunjukan plasenta inkreta (tertanan
dalam miometrium)
10. Melepaskan plasenta dari dinding uterus dengan sisi jari, perluas pelepasan
plasenta dengan menggerakan tangan ke kanan dan ke kiri sambil di geserkan
ke atas (cranial ibu) hingga semua plasenta terlepas dari dinding uterus.
a. Bila hanya sebagian yang dapat di lepaskan dan bagian lainnya melekat
erat maka hentikan manual plasenta karena hal tersebut adalah plasenta
akreta. Ibu di rujuk sambil terpasang infus dan telah di berikan
uterotonika tambahan
11. Setelah semua plasenta terlepas, tangan yang masih di dalam kavum uteri
melakukan eksplorasi untuk menilai kemungkinan adanya sisa plasenta yang
masih melekat pada dinding uterus
12. Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk melakukan dorso cranial
13. Keluarkan plasenta dari kavum uteri pegang plasenta di vagina
14. Tangan kiri melakukan masase uterus selama 15 detik sebanyak 15 kali
15. Jika uterus berkontraksi keluarkan plasenta bersama-sama dengan tangan
16. Periksa laserasi jalan lahir
17. Periksa kontraksi uterus
Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan  masih berlangsung periksa ulang
laserasi jalan lahir, jika ada laserasi lakukan penjahitan untuk menghentikan
perdarahan
18. Pencegahan infeksi paska tindakan
a. Bersihkan tubuh ibu dan tempat tindakan. Dekontaminasi semua alat
b. Mencuci dan melepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam
dalam larutan klorin 0,5%
c. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkannya dengan handuk bersih
Perawatan paska tindakan
1. Lakukan pemantauan paska tindakan selama 6 jam (jam pertama setiap 15
menit, selanjutnya setiap 30 menit)
2. Catat kondisi ibu dan membuat laporan tindakan yang telah di lakukan
5. Bagan Alir

Persiapan Alat

Persiapan Diri

Tindakan Penetrasi
Kedalam Kavum
Uteri

Perawatan Pasca
Tindakan

6. Hal yang 1. Patuhi prosedur pekerjaan manual plasenta


perlu di 2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
perhatikan 3. Perhatikan keadaan umum klien
4. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
5. Pusatkan perhatian pada pekerjaan serta kenyamanan klien
6. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptik
7. Unit Terkait INC

Anda mungkin juga menyukai