DAFTAR ISI
A. Latar Belakang..................................................................................................
..........................................................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................
2
BAB
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi dan mederenisasi ini telah terjadi perubahan
dan kemajuan disegala aspek dalam menghadapi perkembangan
lingkungan, kesehatan dan kebersihan, dimana masyarakat khususnya
wanita, dituntut untuk selalu menjaga kebersihan fisik dan organ
tubuhya. Salah satu organ tubuh yang paling penting dan sensitive serta
memerlukan peraeatan khusus adalah organ reproduksi (Marlina, 2016).
Keputihan adalah kondisi vaginasaat mengeluarkan lendir atau
cairan menyerupai nanah yang disebebkan kuman. Terkadang keputihan
dapat menimbulkan rasa gatal, bau tidak enak dan berwarna.
Kebersihan genetalia yang kurang baik merupakan fakor resiko yang
dapat menyebabkan infeksi pada genetalia. Kejadian keputihan sebagai
salah satu gangguan kesehatan masih cukup tinggi berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang vulva hygiene (Umi Salamah, 2020).
Keputihn patologis menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan
dalam jangka waktu lama akan menyebabkan beberapa penyakit serius
diantaranya penyakit infeksi pada panggul dan infertilitas. Tidak hanya
bisa mengakibatkan infertilitas, keputihan juga dapat menyebabkan
kehamilan diluar kandungan dan juga merupakan gejala awal dari
kanker serviks (Fauziah Yulfitria, 2017)
Pada studi kasus fisiologi reproduksi, banyak wanita yang
mengeluhkan keputihan dan dirasakan tidak nyaman, gatal dan berbau,
bahkan terkadang perih. Setelah banyak penelitian yang berkembang
berkaitan dengan organ reproduksi wanita, ternyata berkaitan dengan
kebiasaan sehari-hari. Meskipun keputihan termasuk penyakit
5
7
bangsa-bangsa (PBB) menyebutkan kaum muda (youth) untuk usia antara 15
sampai 24 tahun. Sementara itu menurut The Health Resources dan Services
Administrations Guidelines Amerika Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21
tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahu), remaja
menengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian
disatukan dalam termiologi kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24
tahun .
b. Tumbuh Kembang Remaja
1. Perkembangan Remaja
a) Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling terkait,
berkesinambungan dan berlangsung secara bertahap. Menurut Depkes
Poltekkes Jakarta, perubahan yang terjadi pada remaja tersebut adalah
sebagai berikut: Perubahan fisik
(1) Percepatan berat badan dan tinggi badan
Selama satu tahun pertumbuhan tinggi badan rata-rata 3,5- 4,1 inci .
Berat badan pada lelaki meningkat karena perubahan otot dan pada
perempuan kerena penambahan lemak.
(2) Karakteristik seks sekunder
(a) Perubahan seks sekunder dipengaruhi oleh hormon, pada lelaki
hormon androgen dan hormon estrogen. Karakteristik sekunder
pada wanita adalah rambut pubis, rambut ketiak, serta menarche.
Sedangkan pada pria terjadi pertumbuhan penis skrotum, perubahan
suara, kumis, jenggot dan meningkatnya kelenjar lemak yang
menimbulkan jerawat Perubahan bentuk tubuh. Pada lelaki terjadi
perubahan bentuk dada yang membesar dan membidang, serta jakun
yang lebih menonjol. Sedangkan pada perempuan seperti pinggul
dan payudara yang membesar, serta keadaan yang lebih menonjol.
(b) Perkembangan otak
Pada masa remaja awal sampai akhir, otak belum sepenuhnya
berkembang sempurna, sehingga pada masa ini kamampuan
pengendalian emosi dan mental masih belum stabil.
b) Perkembangan Kognitif
(1) Tahap operasional formal (remaja dan dewasa)
(a) Remaja awal
Remaja mulai berfokus pada pengambilan keputusan, baik di dalam
8
rumah ataupun di sekolah. Ramaja mulai menunjukan cara berfikir
logis, seperti bartanya kewenangan di sekolah, menggunakan istilah
dan pandangan sendiri, memilih olahraga yang baik, memilih
kelompok bergaul, berpenampilan dan lain-lain.
(b) Remaja tengah
Pada tahap ini terjadi peningkatan interaksi dengan kelompok,
sehingga tidak selalu tergantung pada keluarga dan terjadi eksplorasi
seksual. Dengan pengalaman dan pemikiran. Dan mulai berfikir
mengembangkan identitas diri.
(c) Remaja akhir
Pada tahap ini remaja lebih berkonsentrasi pada rencana yang akan
datang dan meningkatkan pergaulan. Proses berpikir secara komplek
digunakan untuk memfokuskan dari masalah idealisme, toleransi,
keputusan, untuk kerier dan pekerjaan serta peran orang dewasa
dalam masyarakat.
c) Perkembangan psikologis
Masa remaja merupakan masa transisi emosional, yang ditandai dengan
perubahan dalam cara melihat dirinya sendiri. Sebagai remaja dewasa,
intelektual dan kognitif juga mengalami perubahan, yaitu dengan merasa
lebih dari yang lain, cenderung bekerja secara lebih kompleks dan abstrak,
serta lebih tertarik untuk memahami kepribadian mereka sendiri dan
berperilaku menurut mereka.
Transisi sosial yang dialami oleh ramaja ditunjukan dengan adanya
perubahan hubungan sosial. Salah satu hal yang penting dalam perubahan
sosial pada remaja adalah meningkatnya waktu untuk berhubungan dengan
rekan-rekan mereka, serta lebih intens dan akrab dengan lawan jenis.
d) Macam – macam gangguan reproduksi
9
4. Menoragi
Menoragi merupakan salah satu dari beberapa keadaan menstruasi yang
pada awalnya berada di bawah label perdarahan uterus disfungsional.
5. Metroragi
Metroragi apabila menstruasi terjadi dengan interval tidak teratur atau
jika terdapat insiden bercak darah atau perdarahan diantara menstruasi.
6. Oligomenore
sedikit.
7. Sindrom Pramenstruasi
8. Flour Albus
B. Keputihan
a. Pengertian
Keputihan merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina selain
darah haid. Banyak wanita yang mengalaminya, tetapi sering terabaikan
karena kurangnya informasi tentang keputihan ini. Menurut Manuaba (2011)
keputihan atau flour albus adalah suatu keadaan yang normal atau sebagai
tanda adanyasuatu masalah/penyakit (Solusi Problem Wanita Dewasa,
2005).
Keputihan adalah keluarnya cairn dari vagina secara berlebihan.
Normal saja bila seorang wanita, meskipun masih kecil, mengalami
keputihan. Namun, perlu diperhatikan, bila cairan yang keluar itu sudah
menimbulkan bau yang tak sedap, berwarna keruh, dan menimbulkan rasa
gatal, berarti keputihan sudah tidak normal. Keputihan penyakit bisa
disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri (Ibu Dari Mana Aku Lahir, 2010).
10
b. Tanda Gejala Keputihan
Keputihan abnormal gejala dan tandanya bervariasi seperti berikut :
1. Keluar cairan dalam jumlah banyak
2. Warnanya putih seperti susu basi, kuning atau kehijauan
3. Disertai rasa gatal atau pedih
4. Terkadang berbau amis atau busuk.
c. Dampak Terhadap Wanita
12
b) Kelainan alat kelamin didapat atau bawaan
Adanya fistel vesikovaginalis atau rektovaginalis akibat cacat
bawaan. Cedera persalinan dan radiasi kanker genetalia atau
kanker itu sendiri.
c) Benda asing
Kondom yang tertinggal dan pesarium untuk penderita hernia
atau prolaps uteri dapat merangsang secret vagina berlebihan.
d) Kanker
6. Sekret bercampur darah dan disertai bau khas akibat sel – sel mati,
setiap buang air dan mandi. Jangan lupa untuk tetap menjaga
14
4. Hindari terlalu sering memakai bedak talk disekitar vagina, tisu
harum atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi.
bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersih bak mandi,
ember, ciduk, water torn dan bibir kloset dengan antiseptik untuk
tidak akan mengganggu. Masalah baru ketika kondisi asam ini turun
15
i. Penatalaksanaan Flour Albus
bakteri dan parasit. Sediaan obat dapat berupa sediaan oral (tablet,
16
1. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga ringan,
berkepanjangan.
menular seksual.
4. Biasanya membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air
vagina.
17
BAB III
DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAKAN
S : Subjektif
1) Nn. M mengatakan bernama Nn. M dan berumur 16 tahun
2) Nn. M mengatakan mengalami keputihan sejak naik SMA dan sering keluar kental
yang berlebihan, berwarna putih keruh, berbau dan merasa gatal pada alat
genetalianya.
O : Objektif
1) Keadaan umum: Baik
2) Kesadaran : Composmentis
N : 80 x/menit S : 36,50 C
18
4) BB : Kg 52
A : Assesment
Remaja Nn M Dengan Flour Albus, potensial terjadi Infeksi.
P : Planing
a. Memberitahu Nn. M tentang hasil pemeriksaan, yaitu TTV: TD : 110/80 mmHg, R:
kental yang berlebihan, berwarna putih keruh, berbau dan gatal didaerah
kewanitaan.
cebok dengan benar dari depan kebelakang agar kuman yang ada di anus tidak
mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari / celana dalam basah dan
19
20