Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI

Mata Kuliah Dokumentasi

Dosen Pengampu :
1. Herdini, WP, S,SiT., M.Kes
2. Ani Hartanti, SST, M.Kes

Disusun Oleh :
1. Anjas Maya K ( 12016008 )
2. Diana Novita ( 12016026 )
3. Susi Susanti ( 12016025 )
4. Tiwi Yulyana H ( 12016027 )
5. Tamer Selwi ( 12016031 )
6. Yulis Ambarwati ( 12016030 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO


BOYOLALI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta Hidayah-Nya, sehingga makalah kesehatan reproduksi. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi
Dalam kesehatan Reproduksi. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan
wawasan kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya mahasiswa STIKES Estu
Utomo Boyolali .
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun
penyajian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amien

Boyolali, 5 Mei 2017


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan Makalah....................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Gizi .......................................................................... 4
B. Prinisp-Prinsip pada Remaja dan Dewasa................................. 5
C. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja dan Dewasa............. 6
D. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi.......................... 6
E. Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat..................................... 6
F. Masalah Gizi Pada Remaja........................................................ 7
G. Penyebab Masalah Gizi pada Remaja........................................ 10
H. Pola Makan dan Kebutuhan Energi pada Masa Remaja............ 11
I. Cara Mengatasi Supaya Masalah Gizi pada Remaja tidak terjadi 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 16
B. Saran........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan disajikan sebagai berikut:
1. Apa pengertian kesehatan reproduksi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini,
yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan reproduksi.
D. Manfaat Penulisan Makalah
1. Bagi Penulis
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang
kesehatan reproduksi.
2. Bagi Remaja
Membantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya menjaga
kesehatan reproduksi.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi


Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam
segala hal yang berhubungan dalam sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta
proses-prosesnya (Kinanti, 2009). Kesehatan Reproduksi Remaja adalah
suatu kondisi sehatyang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi
yang dimilikioleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti
bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar
memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai
faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan
remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai
proses reproduksi
(Wijayanti, 2009). Pengetahuan Dasar yang perlu diberikan kepada remaja
agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik, antara lain :
1. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi(aspek
tumbuh kembang remaja).
2. Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana
merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan
pasanganya.
3. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap
kondisi kesehatan reproduksi.
4. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi.
5. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual.
6. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya.
7. Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat
kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negative.
8. Hak-hak reproduksi. (Wijayanti, 2009)
Masalah kesehatan reproduksi ditinjau dari pendekatan siklus kehidupan keluarga:
1. Praktek tradisional yang berakibat buruk semasa anak-anak (seperti
mutilasi, deskriminasi, nilai anak dsb)
2. Masalah kesehatan reproduksi remaja (kemungkinan besar dimulai masa
kanak-kanak yanghan seringa kali muncul dalam bentuk kehamilan
remaja,kekerasan/pelecehan seksual dan tindakan seksual yang tidak
aman)
3. Tidak terpenuhinya kebutuhan KB biasanya terkait dengan isu aborsi tidak
aman
4. Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak (sebagai kesatuan)selama
kehamilan. Persalinan dan masa nifas dan di ikuti dengan malnutrisi
anemia,berat bayi rendah.
5. Infeksi saluran reproduksi, yang berkaitan degan penyakit menular seksual
6. Kemandulan,yang berkaitan erat deganinfeksi saluran reproduksi dan
penyakit menular seksual.
7. Sindrom pre dan post menopause dan peningkatan resiko kanker organ
reproduksi
8. Kekurangan hormone yang menyebabkan osteoporosis dan masalah
ketuaan lainnya.
B. Faktor Risiko Kesehataan Reproduksi
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan, faktor yang
dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi,menurut Hendrik L. Blumm
(2014), yaitu :
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi
(terutama kemiskinan, tingkat,pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan
tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi
tempat,tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan
(misalnya, praktetradisional yang berdampak buruk pada kesehatan
reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang
fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling
berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
3. Faktor psikologis
(dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang
membeli kebebasannya secara materi,dsb),
4. Faktor biologis
(cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular
seksual, dsb).
C. Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi:
1. Konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB).
2. Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang
aman, pelayanan bayi baru lahir/neonatal).
3. Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual
(PMS), termasuk pencegahan kemandulan.
4. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR).
5. Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesproa.
(Kumalasari, 2009)
D. Gangguan Sistem Reproduksi
Gangguan reproduksi adalah kegagalan wanita dalam mengelola
kesehatan reproduksi. Sistem pertahanan dari alat kelamin atau organ
reproduksi wanita cukup baik, yaitu pada asam basanya. Namun sistem
pertahanan cukup rentan dan sering terjadi infeksi yang cepat menjalar segala
arah, menimbulkan infeksi mendadak dan menahun dengan berbagai keluhan.
Ada berbagai macam gangguan reproduksi sperti gangguan
menstruasi,syndrome permentruasi, kista ovarium kanker dan tumor pada
endrometrium, serta salah satunya yaitu infeksi yang di sebabkan oleh bakteri
maupun jamur yang sering disebutkan keputihan.
1. Macam-macam gangguan reproduksi

Menurut (varney,2007),ganguan menstruasi terdiri dari :


a. Amenore
Amenore merupakan perubahan umum yang terjadi pada
beberapa titik dalam sebagian besar siklus menstruasi wanita dewasa.
b. Desminore
Menstruasi yang sangat menyakitkan terutama terjadi pada
perut bagian bawah dan pinggang serta biasanya terus seperti kram.
c. Menorgia
Menorgia merupakan salah satu dari beberapa keadaan
menstruasi yang pada awalnya berbeda di bawah lebel pendarahan
uterus disfungsional.
d. Metoragia
Metoragia apabila menstruasi terjadi dngan interval tidak
teratur, Atau jika terdapat insiden bercak darah atau pendarahan di
antara menstruasi.
e. Oligomenore

Oligomenore adalah aliran menstruasi yang tidak sering atau

hanya sedikit.

f. Sindrompramenstruasi

Perubahan siklik fisik, fisiologi, dan prilaku(misalnya perut

mengembung, perubahan suasana hati, perubahan nafsu makan) yang


di cerminkan saat siklus menstruasi terjadi hampir pada semua

wanita beberapa waktu antara menarche dan menopause.

2. Nyeri Abnomen dan Panggul

a. Nyeri akut

Kemampuan untuk mengenali dan menangani nyeri abdomen akut

secara akurat merupakan keahlian penting dalam perawatan kesehatan

wanita.

b. Nyeri kronis

Wanita yang mengalami nyeri panggul kronis adalah orang yang sering

kali mengunjungi pemberian layanan kesehatan dalam jangka waktu

yang lama.

3. Inkontinesia urine

Pengeluaran urine secara tidak sadar merupakan kondisi yang membuat

stress dan yang tidak dilaporkan karena berbagai alesan, seperti rasa malu,

pengingkaran, dan adanya anggapan bahwa satu-satunya pilihan

penanganan adalah pembedahan.

4. Kista ovarium

Berbagai macam masa ovarium jinak dapat ditemukan oleh bidan baik

pada saat pemeriksaan panggul atau dari 2 hasil pemeriksaan ultra

sonograrafi.

5. Tumor/kanker pada endometrium


Wanita yang di diagnosis mengalami kanker endometrium setiap tahunnya,

tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan kanker servik.

Kemungkinan terjadi paling sering pada wanita berusia lebih dari 50

tahun.

6. Infeksi saluran genetal seperti Candidiasis vulvovagina

Pada umumnya disebabkan oleh candida albicans, gambaran klinisnya

sendiri adalah adanya rabas berwarna putih, kental, berwarna seperti keju

dan dapat juga encer atau bersifat cair yang secara umum disebut

Keputihan (FlourAlbus).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Badriah, Dewi Laelatul. 2011. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung : PT


Refika Aditama.

Marmi. 2013. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat . Jakarta : Rineka


Cipta

Anda mungkin juga menyukai