Nama Kelompok:
1. Diana Mariana B.22.06.480
2. Sry Deviyanti B.22-06.550
3. Hasniati Saranga B.22.06.496
4. Enjelina Titus Tandi B.22.06.483
5. Winarti B.22.06.560
6. Julisa B.22.06502
7. Serliyanti Sesa B.22.06.546
8. Venni Febriani Balalembang B.22.06.556
9. Hesli B.22.06.497
10. Maya Sari B.22.06.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Mutu
Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan (a) khususnya dengan tema Kehamilan
Remaja.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen mata kuliah kami, yang selalu memberikan dorongan, kritik dan masukan
kepada kami.
2. Teman-teman Universitas Mega Buana Palopo yang selalu memberi semangat dan
motivasi kepada kami
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang......................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
3. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
2. Saran........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan/masa transisi/masa pancaroba yang
penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Kehamilan bisa
jadi dambaan. Tetapi mungkin juga dianggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiri
tidak/belum diinginkan. masalah kehamilan remaja cenderung masih kurang untuk
negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju. Program
pendidikan seks di sekolah memainkan peran besar di kalangan remaja. Tanpa adanya
pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidak
semestinya seperti seks bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja. Para
psikolog menyatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional yang dapat
mengakibatkan perubahan psikologis dan fisiologis yang cepat. Sejumlah bayi di panti
asuhan diyakini hasil dari kehamilan remaja.
Di Indonesia rata-rata kehamilan remaja terjadi pada usia 14-19 tahun. Hal ini di
dapatkan dari hasil survei knowlegde, attitude dan praktice. Hamil di luar nikah yang
terjadi pada remaja di Indonesia yang pemerintahnya tidak peduli dengan masyarakat
belum bergerak secara siknifikan dalam masalah ini, akan menimbulkan hal-hal yang
lebih besar di kemudian hari. Masa depan pun menjadi masalah misalnya malu terhadap
teman, lingkungan dan juga masa remaja sudah musnah.
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin
meningkat dan menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada
remaja. Pertama, harapan untuk kawin dalam usia yang relative muda(20) tahun. Kedua,
makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual remaja
terutama remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan
hubungan seks pra nikah dimana pada akhirnya memberikan pada dampak terjadinya
penyakit hubungan seks dan kehamilan diluar kehamilan remaja
Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu sendiri
dari masyarakat mereka mendapat pandangan telah berperilaku di luar normal dan nilai-
nilai yang wajar, sehingga memberikan konflik kepada mereka seperti masalah putus
sekolah, psikologis, ekonomi dan masalah dengan keluarga serta masyarakat
disekitarnya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan remaja?
2. Apa saja faktor terjadinya kehamilan remaja?
3. Bagaimana dampak kehamilan remaja?
4. Bagaimana pencegahan kehamilan remaja?
5. Bagaimana penanganan kehamilan remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kehamilan remaja.
2. Untuk mengetahui faktor terjadinya kehamilan remaja
3. Untuk mengetahui dampak kehamilan remaja
4. Untuk pencegahan kehamilan remaja
5. Untuk mengetahui penanganan kehamilan remaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat.
Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatkan
informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasari dengan
perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat para remaja terjerumus ke
arah pergaulan yang salah dan sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak
sesuai dengan norma dan agama yang berlaku.
4
a. Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat
menimbulkan berbagai masalah kebidanan.
b. Putus sekolah sehingga pendidikan jadi terlantar
c. Putus kerja, karena berbagai alasan, sehingga menambah sulitnya masalah
sosial ekonomi
d. Ketergantungan sosial ekonomi pada keluarga menimbulkan stres (tekanan
batin)
e. Nilai gizi yang relativ rendah dapat menimbulkan berbagai masalah
kebidanan.
Bila remaja memilih untuk mengasuh anaknnya sendiri,masyarakat belum siap
menerima kelahiran tanpa pernikahan berbeda halnya dengan negara maju seperti
Amerika, masyarakat sudah dapat menerima kehamilan sebagai hasil hidup bersama.
5
4. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan
akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas
seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan
plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi
anemis.
5. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau
eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat
menyebabkan kematian.
6. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan
infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang
kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun). . Angka kematian
karena gugur kandung yang dilakukan dukun cukup tinggi, tetapi angka pasti tidak
diketahui. Kematian ibu terutama karena perdarahan dan infeksi. Pada kehamilan
aterm, kematian terjadi karena trias klasik yaitu : perdarahan infeksi, dan gestosis
(preeklmpsi-eklampsia).
Dari uraian diatas timbul timbul pertanyaan yang mendasar, bagaimana memecahkan
masalah kehamilan remaja? jawaban dari pertanyaan tersebut sangat sukar dan kompleks
yang menyangkut berbagai segi kehidupan masyarakat diantaranya :
1. Pengaruh Globalisasi
Arus informasi yang menyebabkan dunia makin sempit sangat memudahkan dan
mendorong remaja mempunyai perilaku seks yang makin bebas. Keadaan
bertambah sulit diatasi bila jumlah anak dalam suatu keluarga tidak terbatas
sehingga kualitas pendidikan rohani kurang mendapat perhatian. Semua agama
berpendapat bahwa kehamilan dan anak haruslah bersumber dari perkawinan
yang syah menurut adat-agama dan bahkan hukum dan disaksikan masyarakat.
Situasi demikian memerukan sikap dan perilaku orang tua yang daat dijadikan
panutan dan surf tauladan bagi remaja.
6
2. Upaya memberikan pendidikan seks
Sudah lama diperdengarkan tentang pendidikan scks pada remaja guna
memberikan pengetahuan tentang seks dan penyakit hubungan seks. Masalah
siapakah yang patut memberikannya, dan bagai mana bentuk pendidikannya
menyebabkan pendidikan scks menjadi terkatung-katung
3. Keluarga Berencana untuk Remaja
Kenyataan yang dihadapi dapat disimpulkan bahwa perilaku seks remaja
menjurus kearah liberal, tidak dapat dibendung, dan hanya mungkin
mengendalikannya sehingga penyebaran penyakit hubungan seks dan kehamilan
dikalangan remaja dapat dibatasi. Dengan mempertimbangkan itu maka perlu
dicanagkan program keluarga berencana dikalangan remaja, digalakkan sehingga
pengendalian perilaku seks dapat diapai.
4. Pelayanan gugur kandung (aborsi)
Pelayanan gugur kandung remaja banyak dilakukan oleh lembaga tertentu atau
dilakukan secara perorangan untuk mrnghilangkan keadaan dalam persimpangan
jalan pada remaja. Melakukan aborsi merupakan tindakan yang paling rasional
untuk menyelesaikan masalah hamil remaja dengan keuntungan:
a. Bebas dari stres hamil yang tidak dikehendaki
b. Bebas dari tekanan keluarga dan masyarakat
c. Masih dapat melanjutkan sekolah atau kerja
d. Bila dilakukan secara legeartis penyulit sangat minimal dan tidak
mengganggu fungsu reproduksi.
e. Biaya ringan, dibandingkan bila kehamilan diteruskam.
7
Abortus dengan konsekuensi psikososial seperti rasa bersalah yang berlebihan,
ancaman hukuman pidana dan saksi adat masyarakat , PMS, gangguan dan tekanan
psikososial dimasa lanjut yang timbul akibat hubungan seks remaja pra nikah
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14-19
tahun baik melalui proses pranikah atau nikah. Dari jumlah remaja yang hamil pada
pranikah dapat disimpulkan bahwa banyak remaja masih minim pengetahuannya akan
hubungan seksual.
Masalah yang timbul akibat kehamilan remaja diantaranya adalah masalah
kesehatan reproduksi, masalah psikologi pada kehamilan remaja. Abortus dengan
konsekuensi psikososial seperti rasa bersalah yang berlebihan, ancaman hukuman
pidana dan saksi adat masyarakat, PMS, gangguan dan tekanan psikososial dimasa
lanjut yang timbul akibat hubungan seks remaja pra nikah.
Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka remaja dapat
terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas yang dapat mengakibatkan
kehamilan remaja. Sebaiknya di dalam sebuah pergaulan perlu adanya kegiatan-
kegiatan yang positif serta dukungan dan kasih sayang dari orang tua agar seorang
remaja itu sendiri tidak salah dalam pergaulan yang bisa menyebabkan penyesalan
dikemudian hari.
B. Saran
Untuk pembaca semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan tentang apa itu kehamilan remaja.
9
DAFTAR PUSTAKA
10