Anda di halaman 1dari 15

Issue dan Trend Keperawatan Maternitas

Kehamilan Usia Dini

Disusun oleh:

1. M. Dimas Aditya (P133420314057)


2. Nur Inna Hadiatun (P133420314066)
3. Ciyana Apriyani (P133420314067)
4. Arum Sagitaningtyas (P133420314068)
5. Kiki Sri Rejeki (P133420314069)
6. Khairun Nikmah Aisyah (P133420314070)
7. Arini Praptiwi (P133420314071)

2 Reguler B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

D-III KEPERAWATAN PEKALONGAN

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah yang berjudul Issue dan Trend Keprawatan Maternitas
Kehamilan Usia Dini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas tahun pelajaran 2015/2016.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tanpa adanya
bimbingan, dorongan, motivasi, dan doa, makalah ini tidak akan terwujud.Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hj. Hartati, S.KM M.Kes selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Maternitas yang telah membimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan makalah
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik
dalam penulisan maupun informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi
perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Pekalongan, 31 juli 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR............................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5

1.3 Tujuan............................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 14

3.2 Saran............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja merupakan masa peralihan/masa transisi/masa
pancaroba yang penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa
dewasa mandiri. Kehamilan bisa jadi dambaan. Tetapi mungkin juga
dianggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiri tidak/belum
diinginkan. masalah kehamilan remaja cenderung masih kurang untuk
negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju.
Program pendidikan seks di sekolah memainkan peran besar di kalangan
remaja. Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka
remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas
yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja. Para psikolog menyatakan
bahwa masa remaja adalah masa stres emosional yang dapat
mengakibatkan perubahan psikologis dan fisiologis yang cepat. Sejumlah
bayi di panti asuhan diyakini hasil dari kehamilan remaja.
Di Indonesia rata-rata kehamilan remaja terjadi pada usia 14-19
tahun. Hal ini di dapatkan dari hasil survei knowlegde, attitude dan
praktice. Hamil di luar nikah yang terjadi pada remaja di Indonesia yang
pemerintahnya tidak peduli dengan masyarakat belum bergerak secara
siknifikan dalam masalah ini, akan menimbulkan hal-hal yang lebih besar
di kemudian hari. Masa depan pun menjadi masalah misalnya malu
terhadap teman, lingkungan dan juga masa remaja sudah musnah.
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja
makin meningkat dan menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang
mendasari perilaku seks pada remaja. Pertama, harapan untuk kawin
dalam usia yang relative muda(20) tahun. Kedua, makin derasnya arus
informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual remaja terutama
remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan
hubungan seks pra nikah dimana pada akhirnya memberikan pada

4
dampak terjadinya penyakit hubungan seks dan kehamilan diluar
kehamilan remaja
Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri
remaja itu sendiri dari masyarakat mereka mendapat pandangan telah
berperilaku di luar normal dan nilai-nilai yang wajar, sehingga
memberikan konflik kepada mereka seperti masalah putus sekolah,
psikologis, ekonomi dan masalah dengan keluarga serta masyarakat
disekitarnya.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana issue trend kehamilan usia dini?
2. Bagaimana factor penyebab kehamilan usia dini ?
3. Bagaimana dampak dari kehamilan usia dini ?
4. Bagaimana pencegahan kehamilan usia dini?
5. Bagaimana penanganan kehamilan usia dini?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui isu trend kehamilan usia dini.
2. Untuk mengetahui factor penyebab kehamilan usia dini.
3. Untuk mengetahui dampak dari kehamilan usia dini.
4. Untuk mengetahui pencegahan kehamilan usia dini.
5. Untuk mengetahui penanganan kehamilan usia dini.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isu trend kehamilan usia dini

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia


antara 1419 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah. Hamil di luar
nikah yang terjadi pada remaja di Indonesia yang pemerintahannya tidak
peduli dengan masyarakat belum bergerak secara signifikan dalam masalah
ini, akan menimbulkan hal-hal yang lebih besar di kemudian hari. Hal masa
depan pun menjadi masalah misalnya malu terhadap teman, lingkungan dan
juga masa remaja yang sudah musnah.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan
kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa
penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya.
(Ubaydillah, 2000).
Hal-hal yang mengakibatkan terjadinya kehamilan remaja kurangnya
pengetahuan mengenai hubungan seksual. Dari jumlah remaja yang hamil
pada pranikah dapat disimpulkan bahwa banyak remaja masih minim
pengetahuannya akan hubungan seksual. pengetahuan yang setenga-tengah
justru tidak hanya mendorong remaja untuk mencoba-coba, tapi juga
menimbilkan salah presepsi.

6
B. Faktor Penyebab Kehamilan Usia Dini
1. Orang Tua
Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap
perkembangan mental dan kejiwaan sianak. Anak yang tidak merasakan
ketentraman didalam keluarganya akan cenderung mencari ketentraman
diluar dengan berbagai cara, ada kalanya mereka melakukan hal-hal yang
banyak diantaranya yang cenderung melakukan hal hal negative sebagai
bentuk kesalahan mereka terhadap orang tuanya Kurangnya perhatian
khususnya dari orang tua remaja untuk dapat memberikan pendidikan
seks yang baik dan benar. Dimana dalam hal ini orang tua bersikap tidak
terbuka terhadap anak bahkan cenderung membuat jarak dengan anak
dalam masalah seksual. Berdasarkan penelitian yang didapat sejak
september 2007 yang dilakukan di 4 kota di Indonesia. Dengan
mengambil 450 responden dan dengan kisaran usia 15-24 tahun, kategori
masyarakat umum dan dengan kelas sosial menegah keatas dan kebawah.
Dodapatkan informassi bahwa sekitar 65% informasi tentang seks
didapat dari kawan, 35% dari film porno dan hanya 5% yang
mendapatkan informasi tentang seks dari orang tua. Para remaja juga
mengaku tahu resiko terkena PMS (29%) tapi hamya 24% dari
responden remaja ini yang melakukan preventif umtuk mencegah
penyakit AIDS yang menghinggapi mereka. Dalam penelitian ini
didapatkan juga 44% dari responden mengaku sudah pernah punya
pengalaman seks diusia 16-18 tahun, 16% mengaku pengalaman seks
sudah mereka dapatkan antara usia 13-15 tahun. Selain itu rumah
menjadi tempat vaforite (40%) untuk melakukan hubungan seks, sisanya
26% di kost, 26% di hotel.
Dari hasil penelitian diatas tampak bahwa perlunya pendidikan seks
yang diberikan orang tuia terhadap sianak sehingga anak tidak cenderung
mencari informasi dari tempat yang salah dan perlunya pengawasan ketat
dari orang tua terhadap anak. Komunikasi yang lebih terbuka antara anak
dan orang tua dapat berperan penting bagi pemantauna perilaku anak di

7
masyarakat larena dengan komunikasi orangtua dapat memasukkan hal-
hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
2. Teman, Tetangga dan Media.
Pergaulan yang salah serta penyampaian dan penyalahgunaan dari
media elektronik yang salah. Dapat membuat para remaja berpikiran
bahwa seks bukanlah hal yang tabu lagi tapi merupakan sesuatu yang
lazim Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah
untuk mendapatrkan informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal
ini tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat maka dapat
membuat para remaja terjerumus kearah pergaulan yang salah dan
sehingga terciptalah 5 perbuatan-perbuatan yang tidak sesyuai dengan
norma dan agama yang berlaku.
3. Pengetahuan Yang Minim
Pengetahuan yang minimum, Ditambah Rasa Ingin Tahu Yang
Berlebihan.Pengetahuan seksual yang setengah-setengah mendorong
gairah seksual sehingga tidak bisa dikendalikan. Hal ini akan
meningkatkan resiko dampak negatif seksual. Dalam keadaan orang tua
yang tidak terbuka mengenai masalah seksual, remaja akan mencari
informasi tersebut dari sumber yang lain, teman-teman sebaya, buku,
majalah, internet, video atau blue film. Mereka sendiri belum dapat
memilih mana yang baik dan perlu dilihat atau mana yang harus
dihindari.
4. Perubahan Zaman
Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada
kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis
oleh sistem yang lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama,
seperti fashion dan film yang begitu intensif sehingga remaja dihadapkan
ke dalam gaya pergaulan hidup bebas, termasuk masalah hubungan seks
di luar nikah.

8
5. Perubahan Kadar Hormon
Pada remaja meningkatkan libido atau dorongan seksual yang
membutuhkan penyaluran melalui aktivitas seksual.
6. Semakin Cepatnya Usia Pubertas
Semakin cepatnya usia pubertas (berkaitan dengan tumbuh
kembang remaja), sedangkan pernikahan semakin tertunda akibat
tuntutan kehidupan saat ini menyebabkan masa-masa tunda hubungan
seksual menjadi semakin panjang. Jika tidak diberikan pengarahan yang
tepat maka penyaluran seksual yang dipilih beresiko tinggi.
7. Adanya Trend Baru dalam Berpacaran Dikalangan Remaja
Dimana kalau dulu melakukan hubungan seksual diluar nikah
meskipun dengan rela sendiri sudah dianggap bebas. Namun sekarang
sudah pula 6 bergeser nilainya, yang dianggap seks bebas adalah jika
melakukan hubungan seksual dengan banyak orang.
8. Faktor Agama dan Iman
Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada
pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan
hubungan suami isteri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan, pada
kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab.

C. Dampak Kehamilan Usia Dini


Penyulit pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan kurun waktu
reproduksi sehat antara umur 20-30 tahun. Keadan ini disebabkan belum
matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan
ibu, perkembangan dan pertunbuhan janin. Keadaan tersebut akan semakin
menyulitkan bila ditambah dengan tekanan(stres) psikologis, sosial, ekonomi,
sehingga memudahkan terjadinya:

9
a. Keguguran

Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk


menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Keguguran
sengaja yang dilakukan oleh tenaga non profesional yang dapat
menimbulkan akibat efek samping yang serius.

b. Persalinan prematur, BBLR, dan kelainan bawaan.

Kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dapat


mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, BBLR, dan
kelainan bawaan.

c. Mudah terjadi infeksi

Keadaan gizi yang buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan


stress memudahkan terjadinya infeksi saat hamil.

d. Anemia

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat


besi dengan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata kunang-kunang,
dan mual pada Hamil muda.

Menurut WHO, kejadian anemia hamil berkisar antara 20 % - 89


%. Dengan menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya 9-10gr % anemia
ringan,7-8gr % anemia sedang, < 7gr % anemia berat.

e. Keracunan kehamilan ( Gestosis )

Keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia


makin menungkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-
eklampsia dan eklampsia.

10
f. Kematian ibu yang tinggi

Remaja yang stress akibat kehamilannya sering mengambil


jalan pintas untuk melakukan gugur kandungan yagng merupakan
tindakan yang paling rasional untuk menyelesaikan masalah hamil
remaja yang mempunyai keuntungan.

Bahaya Kehamilan di usia muda :

a. Hancurnya masa depan


b. Pasangan pengantin remaja sebagian besar di akhiri dengan
perceraian(umumnya terpaksa menikah karna hawa nafsu dan
cinta)
c. Di cemooh di lingkungan sekitarnya
d. Reamaja yang berusaha mengugurkan kandungannya pada tenaga
nonmedis ( dukun, tenaga non profesional ) sering mengalami
kematian tragis.

Kerugian KTD di usia remaja :

a. Remaja atau calon ibu merasa tidak siap untuk hamil, maka
dia bisa saja tidak mengurus dengan baik kehamilannya.
b. Sulit mengharapkan perasaan kasih sayang tulus pada
bayinya, sehingga masa depan anaknya nanti akan terlantar.
c. Menghindari kehamilan dengan aborsi.

11
Masalah Yang Akan Timbul

1. Masalah kesehatan reproduksi

Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua


sebaiknya mempunyai kespro yang prima, sehingga dapat
menurunkan gestasi sehat. Dikalangan remaja telah terjadi
semacam revolusi hubungan seksual yang menjurus kearah
liberaliasi yang berakibat timbulnya berbagai penyakit hubungan
seks yang merugikan alat reproduksi. Dengan demikian di anjurkan
untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk hamil dan keadaan optimal.

2. Masalah psikologis pada kehamilan remaja

Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai


masalah psikologis, yaitu rasa takut, kecewa, menyesal dan rendah
diri terhadap kehamilannya, sehingga terjadi usaha untuk
menghilangkan dengan jalan gugur kandung. Keadaan akan makin
rumit jika pemuda yang menghamili tidak bertanggung jawab,
sehingga derita di tangggung sendiri dan keluarga pun menghadapi
masalah yang sulit ditengah masyarakat.

3. Masalah sosial dan ekonomi keluarga

Perkawinan yang diaanggap dapat menyelesaikan masalah


kehamilan remaja tidak lepas dari kemelut.

12
D. Pencagahan Kehamilan Usia Dini
Pencegahan Kehamilan Usia Dini :
1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
2. Kegiatan positif
3. Hindari perbuatan yang memberi dorongan negatif misalnya perilaku
sex.
4. Jangan terjebak pada rayuan gombal
5. Hindari pergi dengan orang yang terkenal
6. Mendekatkan diri pada Tuhan
7. Penyuluhan meliputi Kesehatan Reproduksi Remaja, Keluarga
Berencana (alat kontrasepsi, kegagalan dan solusinya), kegiatan rohani
dengan tokoh agama.
8. Bagi pasangan menikah sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi yang
tingkat kegagalannya rendah, misalnya steril, AKBK, AKDR, dan
suntik.

E. Penanganan Kehamilan Usia Dini


a. Sikap bersahabat jangan mencibir
b. Konseling kepada remaja dan keluarga meliputi kehamilan dan
persalinan.
c. Membantu mencari penyelesaian masalah yaitu dengan menyelesaikan
secara kekeluargaan, segera menikah.
d. Periksa kehamilan sesuai standart
e. Gangguan jiwa atau resiko tinggi segera rujuk ke Sp.OG
f. Bila ingin abortus maka berikan konseling resiko abortus.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14-19
tahun baik melalui proses pranikah atau nikah. Dari jumlah remaja yang
hamil pada pranikah dapat disimpulkan bahwa banyak remaja masih minim
pengetahuannya akan hubungan seksual.
Masalah yang timbul akibat kehamilan remaja diantaranya adalah
masalah kesehatan reproduksi, masalah psikologi pada kehamilan remaja.
Abortus dengan konsekuensi psikososial seperti rasa bersalah yang
berlebihan, ancaman hukuman pidana dan saksi adat masyarakat, PMS,
gangguan dan tekanan psikososial dimasa lanjut yang timbul akibat hubungan
seks remaja pra nikah.
Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka remaja dapat
terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas yang dapat
mengakibatkan kehamilan remaja. Sebaiknya di dalam sebuah pergaulan
perlu adanya kegiatan-kegiatan yang positif serta dukungan dan kasih sayang
dari orang tua agar seorang remaja itu sendiri tidak salah dalam pergaulan
yang bisa menyebabkan penyesalan dikemudian hari.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan dan


pengetahuan tentang apa itu rehabilitasi khususnya pada wanita, Dan bagi
para pembaca yang kebetulan sedang terkena kasus narkoba, semoga bisa
menjadi tahu dan bisa berubah pikiran untuk mengikuti proses rehabilitasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kasmianti Neni. 2014. http://nennynenong.blogspot.com/2014/03/kebidanan-


komunitas-kehamilan-remaja_20.html. Diunduh hari Jumat 31 Juli 2015 Pukul
11:00 WIB.

Kusmiran, Eni.2011.Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita.Jakarta:


Salemba Medika

Syafrudin ,dkk.2009. Kebidanan Komunitas.Jakarta:EGC


http:www.vifinjangkeng.blogspot/kehamilan-remaja-html

15

Anda mungkin juga menyukai