Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTIKUM METODOLOGI KEPERAWATAN

“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Efusi Pleura”

Dosen Pengampu : Endang Suartini SST.MKM

Disusun Oleh:

Nama: Cecep Cipta Wiwaha

Nim: ( P27901119062 )

Kelas: 2B DIII Keperawatan

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN AJARAN 2020
KASUS SOAL UJIAN METODOLOGI KEPERAWATAN
Absen 11-21

Seorang laki-laki berusia (60 th) dirawat di bangsal ruang anggrek RS Sehat
dengan diagnosa medis efusi pleura. Data yang didapatkan dari hasil pengkajian
pada Tn. Ibnu:
- TD: 145/95 mmHg, RR: 30x/m, N: 130x/m, T: 37.10C
- Terlihat penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, retraksi
interkostal, bunyi napas menurun dan fremitus menurun (pada sisi kiri)
- Perkusi dada : hiperresonan di area paru kecuali di kiri bawah paru
berbunyi pekak
- Pasien mengeluh sulit bernapas, batuk-batuk, nyeri saat bernapas terutama
saat menarik napas yang dalam
- Pada hari ke 6 dirawat pasien dilakukan pemasangan Water Seal Drainage
(WSD)
- Pasien mengeluh sakit pada tempat pemasangan WSD, kadang-kadang
karena sakitnya tidurnya tidak terlalu nyenyak, skala nyeri 7 (0-10), sakit
seperti tertusuk-tusuk oleh benda tajam
- Tampak luka pada tempat pemasangan WSD di dada sebelah kiri, tertutup
dengan kassa yang sudah agak kotor
- Pasien menderita TBC paru sejak 2 tahun yang lalu dan minum OBAT
secara rutin

Keterangan :
1. Buat laporan kasus (Dokumentasi Keperawatan) berdasarkan pada kasus
tersebut diatas .
2. Format pengkajian sebagai panduan dalam melakukan dokumentasi
Keperawatan dari Pengkajian –evaluasi .
3. Dokumentasi meliputi :
a.. Hasil pengkajian (lengkapi bila kurang )
b. Rumusan Diagnose keperawatan berdasarkan analisa data (DO.DS).
c. Rumusan intervensi berdasarkan diagnose Keperawatan dan tujuan
tindakan Keperawatan
d. Catatan Implementasi yg meliputi tindakan keperawatan yg dilakukan
oleh perawat berdasarkan rencana tindakan kep dan evaluasi formatif
(respon pasien) e buat catatan evaluasi sumatif/hasil tindakan keperawatan
(catatan perkembangan)
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. Ibnu
Tempat & Tgl Lahir : Bandung, 4 Januari 19
Usia : 60 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Raya Ciwidey No. 50 Bandung
Golongan Darah :B
No Medrec : 210818
Tgl Masuk RS : 11 November 2020
Tgl Pengkajian : 12 November 2020
Diagnosa Medis : Efusi Pleura

II. Keluhan Utama :


Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh sulit bernafas, batuk-batuk, nyeri
saat bernafas terutama saat menarik nafas yang dalam.
III. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada saat dilakukan pengkajian Pasien mengeluh sulit bernapas, batuk-batuk,
nyeri saat bernapas terutama saat menarik napas yang dalam.
Pada hari ke 6 dirawat pasien dilakukan pemasangan Water Seal Drainage (WSD)
Pasien mengeluh sakit pada tempat pemasangan WSD, kadang-kadang karena
sakitnya tidurnya tidak terlalu nyenyak, skala nyeri 7 (0-10), sakit seperti
tertusuk-tusuk oleh benda tajam. Tampak luka pada tempat pemasangan WSD di
dada sebelah kiri, tertutup dengan kassa yang sudah agak kotor.
IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
Pasien menderita TBC paru sejak 2 tahun yang lalu dan minum OBAT secara
rutin.
V. Keadaan Umum Klien :
Kurang Baik
VI. Pemeriksaan Fisik :
 Kesadaran : Composmentis
 TTV :
- TD : 145/95 mmHg
- RR : 30 X/Menit
- N : 130 X/Menit
- S : 37.10°C
 Sistem Pernafasan
- Perkusi dada berbunyi pekak
VII. Pemeriksaan Diagnostik/ Labolatorium
-
VIII. Therapi
-
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Analisa Data
Nama : Tn. I
No Medrec : 210801

No Data Etiologi Masalah


1 Ds: Efusi pleura Pola nafas tidak
- Pasien mengeluh sulit ↓ efektif
bernapas, batuk-batuk, nyeri saat Akumulasi cairan
bernapas terutama saat menarik pada rongga
napas yang dalam. pleura
Do: ↓
- Terlihat penggunaan otot
Ekspansi paru
aksesori pernapasan pada dada,
menurun
retraksi interkostal, bunyi napas

menurun dan fremitus menurun
(pada sisi kiri) RR meningkat

- Perkusi dada hiperresonan ↓

di area paru kecuali di kiri bawah Pola nafas tidak


paru berbunyi pekak efektif
- Pasien menderita TBC paru
sejak 2 tahun yang lalu dan
minum OBAT secara rutin.
2 Ds: Efusi pleura Nyeri akut
- Pasien mengeluh sakit ↓
pada tempat pemasangan WSD, Cairan menekan
kadang-kadang karena sakitnya dinding pleura
tidurnya tidak terlalu nyenyak, ↓
skala nyeri 7 (0-10), sakit seperti
Rangsangan pada
tertusuk-tusuk oleh benda tajam.
nosiseptor nyeri
Do:

- Tampak luka pada tempat
pemasangan WSD di dada sebelah Nyeri akut

kiri, tertutup dengan kassa yang


sudah agak kotor.
-

II. Diagnosa Keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru menurun terhadap
penumpukan cairan dalam rongga pleura.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

C. Perencanaan/Intervensi
No/Hari/Ta Diagnosa PERENCANAAN
Tujuan Intervensi Rasional
nggal Keperawatan
1 Senin, Pola nafas tidak Setelah dilakukan - Monitor pola nafas - Dengan memonitor
12 efektif asuhan keperawatan (frekuensi, pernafasan, kita dapat
novemb berhubungan selama 3 x 24 jam kedalaman, usaha tahu sejauh mana
er 2020 dengan ekspansi diharapkan pola napas) perubahan kondisi
paru menurun nafas tidak efektif - Monitor bunyi pasien
terhadap dapat teratasi dengan napas tambahan - Dengan memonitor
penumpukan kriteria hasil: - Monitor sputum bunyi nafas kita dapat
cairan dalam - Posisikan semi mengetahui suara nafas
rongga pleura Pola nafas fowler atau fowler
pasien
ditandai oleh:
- Dispnea - Berikan minum
- Dengan memonitor
Ds:
menurun hangat
- Pasien sputum kita dapat
- Penggunaan otot - Kolaborasi dengan
mengetahui
mengeluh sulit
bantu nafas tim medis lain untuk
bernapas, batuk- jumlah,warna dan aroma
menurun pemberian O2 dan
batuk, nyeri saat - memudahkan pertukaran
obat-obatan serta
bernapas terutama
- Pemanjangan gas agar tidak mengalami
frothorax
fase ekspirasi kesusahan pada pola
saat menarik
menurun nafas.
napas yang
dalam. - Frekuensi nafas - Dengan memberikan
Do: membaik
minum hangat
- Terlihat - Kedalaman nafas
diharapkan pasien
penggunaan otot membaik
dapat dengan mudah
aksesori
mengeluarkan sputum
pernapasan pada
- Pemberian oksigen
dada, retraksi
dapat menurunkan
interkostal, bunyi
beban pernafasan dan
napas menurun
dan fremitus mencegah terjadinya
menurun (pada sianosis akibat hiponia
sisi kiri) dengan photo toraks
- Perkusi dapat di monitor
dada kemajuan dari
hiperresonan di berkurangnya cairan
area paru kecuali dan kembalinya daya
di kiri bawah paru kembang paru.
berbunyi pekak
- Pasien
menderita TBC
paru sejak 2 tahun
yang lalu dan
minum OBAT
secara rutin.
2 Senin, Nyeri akut Setelah dilakukan - Ajarkan pada klien - Agar menurunkan
12 berhubungan asuhan keperawatan tentang manajement ketegangan otot rangka,
novemb dengan agen selama 3 x 24 jam nyeri dengan yang dapat menurunkan
er 2020 pencedera diharapkan nyeri distraksi dan intensitas nyeri.
fisiologis ditandai akut teratasi dengan relaksasi. - Nyeri dada biasanya ada
oleh: kriteria hasil: - Menentukaan dalam beberapa derajat
Nyeri akut karakteristik nyeri. pada efusi plura.
Ds: - kolaborasi dengan - Obat ini dapat digunakan
- keluhan nyeri
- Pasien dokter untuk untuk menekan batuk
menurun
mengeluh sakit
pemberian nonproduktif/paroksimal
- meringis
pada tempat
menurun analgetik sesuai atau menurunkan
pemasangan
- sikap protektif indikasi mukosa berlebihan,
WSD, kadang-
menurun meningkatkan
kadang karena
kenyamanan/istirahat
sakitnya tidurnya - gelisah menurun
umum.
tidak terlalu - kesulitan tidur
nyenyak, skala menurun
nyeri 7 (0-10), - frekuensi nadi
sakit seperti membaik
tertusuk-tusuk
oleh benda tajam.
Do:
- skala nyeri 7
(0-10),
- sakit seperti
tertusuk-tusuk
oleh benda
tajam.
- Tampak
luka pada tempat
pemasangan
WSD di dada
sebelah kiri,
tertutup dengan
kassa yang sudah
agak kotor.

D. Implementasi

Hari, Diagnosa Tindakan keperawatan dan hasil Paraf dan


Tanggal, Keperawatan nama jelas
waktu
Senin, 12 Pola nafas tidak 1. Monitor pola nafas
november
efektif berhubungan Respon/hasil:
2020
dengan ekspansi paru - Frekuensi nafas membaik
08:00
menurun terhadap - Pasien dapat mengatur nafasnya
penumpukan cairan dengan baik
08:05
dalam rongga pleura 2. Monitor bunyi nafas tambahan Wiwaha
Respon/hasil:
08:10
- Klien mengatakan suara nafas sudah
kembali normal
3. Monitor jumlah sputum
08:15
Respon/hasil:
- Klien mengatakan sputumnya sudah
berkurang
4. Kolaborasi dengan tim medis lain untuk
pemberian O2 dan obat-obatan serta Wiwaha
frothorax
Respon/hasil:
- Pasien mengggunakan dan
meminumnya
Senin, 12 Nyeri akut 1. Mengajarkan pada klien tenang
November
berhubungan dengan manajemen nyeri dengan distraksi dan
2020
agen pencedera relaksasi
08:20
fisiologis Respon/hasil:
- Pasien mengaku mengerti dan
08:25
mencobanya
2. Menentukan karakteristik nyeri
08:30
Respon/hasil: Wiwaha
- Klien mengatakan skala nyeri sudah
berkurang
3. Memberikan analgetik sesuai nyeri
Respon/hasil:
- Klien mau meminumnya
E. EVALUASI

Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Tanda


Jam Tangan
12 November 2020 Pola nafas tidak efektif S:
berhubungan dengan ekspansi - Pasien sudah bisa
13 : 00 paru menurun terhadap mempertahankan fingsi paru
penumpukan cairan dalam secara normal
rongga pleura O:
- T:120/90 mmHg, nadi:
89x/mnt, S:36,6 RR:
14x/mnt
- Terpasang nasal klaune
- Melakukan observasi RR
2x 24 jam
Wiwaha
- Memberikan oksigenasi 2
liter/menit pada pasien
- Menetapkan pasien dalam
posisi semi fowler.
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan

13 : 00 Nyeri akut berhubungan dengan S : Klien mengatakan nyeri di


agen pencedera fisiologis dadanya sudah berkurang
O:
- Kosentrasi seimbang
- Pola tidur kembali normal Wiwaha
- Dada simetris.
A : Masalh teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai