Disusun Oleh:
Nim: ( P27901119062 )
Seorang laki-laki berusia (60 th) dirawat di bangsal ruang anggrek RS Sehat
dengan diagnosa medis efusi pleura. Data yang didapatkan dari hasil pengkajian
pada Tn. Ibnu:
- TD: 145/95 mmHg, RR: 30x/m, N: 130x/m, T: 37.10C
- Terlihat penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, retraksi
interkostal, bunyi napas menurun dan fremitus menurun (pada sisi kiri)
- Perkusi dada : hiperresonan di area paru kecuali di kiri bawah paru
berbunyi pekak
- Pasien mengeluh sulit bernapas, batuk-batuk, nyeri saat bernapas terutama
saat menarik napas yang dalam
- Pada hari ke 6 dirawat pasien dilakukan pemasangan Water Seal Drainage
(WSD)
- Pasien mengeluh sakit pada tempat pemasangan WSD, kadang-kadang
karena sakitnya tidurnya tidak terlalu nyenyak, skala nyeri 7 (0-10), sakit
seperti tertusuk-tusuk oleh benda tajam
- Tampak luka pada tempat pemasangan WSD di dada sebelah kiri, tertutup
dengan kassa yang sudah agak kotor
- Pasien menderita TBC paru sejak 2 tahun yang lalu dan minum OBAT
secara rutin
Keterangan :
1. Buat laporan kasus (Dokumentasi Keperawatan) berdasarkan pada kasus
tersebut diatas .
2. Format pengkajian sebagai panduan dalam melakukan dokumentasi
Keperawatan dari Pengkajian –evaluasi .
3. Dokumentasi meliputi :
a.. Hasil pengkajian (lengkapi bila kurang )
b. Rumusan Diagnose keperawatan berdasarkan analisa data (DO.DS).
c. Rumusan intervensi berdasarkan diagnose Keperawatan dan tujuan
tindakan Keperawatan
d. Catatan Implementasi yg meliputi tindakan keperawatan yg dilakukan
oleh perawat berdasarkan rencana tindakan kep dan evaluasi formatif
(respon pasien) e buat catatan evaluasi sumatif/hasil tindakan keperawatan
(catatan perkembangan)
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. Ibnu
Tempat & Tgl Lahir : Bandung, 4 Januari 19
Usia : 60 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Raya Ciwidey No. 50 Bandung
Golongan Darah :B
No Medrec : 210818
Tgl Masuk RS : 11 November 2020
Tgl Pengkajian : 12 November 2020
Diagnosa Medis : Efusi Pleura
C. Perencanaan/Intervensi
No/Hari/Ta Diagnosa PERENCANAAN
Tujuan Intervensi Rasional
nggal Keperawatan
1 Senin, Pola nafas tidak Setelah dilakukan - Monitor pola nafas - Dengan memonitor
12 efektif asuhan keperawatan (frekuensi, pernafasan, kita dapat
novemb berhubungan selama 3 x 24 jam kedalaman, usaha tahu sejauh mana
er 2020 dengan ekspansi diharapkan pola napas) perubahan kondisi
paru menurun nafas tidak efektif - Monitor bunyi pasien
terhadap dapat teratasi dengan napas tambahan - Dengan memonitor
penumpukan kriteria hasil: - Monitor sputum bunyi nafas kita dapat
cairan dalam - Posisikan semi mengetahui suara nafas
rongga pleura Pola nafas fowler atau fowler
pasien
ditandai oleh:
- Dispnea - Berikan minum
- Dengan memonitor
Ds:
menurun hangat
- Pasien sputum kita dapat
- Penggunaan otot - Kolaborasi dengan
mengetahui
mengeluh sulit
bantu nafas tim medis lain untuk
bernapas, batuk- jumlah,warna dan aroma
menurun pemberian O2 dan
batuk, nyeri saat - memudahkan pertukaran
obat-obatan serta
bernapas terutama
- Pemanjangan gas agar tidak mengalami
frothorax
fase ekspirasi kesusahan pada pola
saat menarik
menurun nafas.
napas yang
dalam. - Frekuensi nafas - Dengan memberikan
Do: membaik
minum hangat
- Terlihat - Kedalaman nafas
diharapkan pasien
penggunaan otot membaik
dapat dengan mudah
aksesori
mengeluarkan sputum
pernapasan pada
- Pemberian oksigen
dada, retraksi
dapat menurunkan
interkostal, bunyi
beban pernafasan dan
napas menurun
dan fremitus mencegah terjadinya
menurun (pada sianosis akibat hiponia
sisi kiri) dengan photo toraks
- Perkusi dapat di monitor
dada kemajuan dari
hiperresonan di berkurangnya cairan
area paru kecuali dan kembalinya daya
di kiri bawah paru kembang paru.
berbunyi pekak
- Pasien
menderita TBC
paru sejak 2 tahun
yang lalu dan
minum OBAT
secara rutin.
2 Senin, Nyeri akut Setelah dilakukan - Ajarkan pada klien - Agar menurunkan
12 berhubungan asuhan keperawatan tentang manajement ketegangan otot rangka,
novemb dengan agen selama 3 x 24 jam nyeri dengan yang dapat menurunkan
er 2020 pencedera diharapkan nyeri distraksi dan intensitas nyeri.
fisiologis ditandai akut teratasi dengan relaksasi. - Nyeri dada biasanya ada
oleh: kriteria hasil: - Menentukaan dalam beberapa derajat
Nyeri akut karakteristik nyeri. pada efusi plura.
Ds: - kolaborasi dengan - Obat ini dapat digunakan
- keluhan nyeri
- Pasien dokter untuk untuk menekan batuk
menurun
mengeluh sakit
pemberian nonproduktif/paroksimal
- meringis
pada tempat
menurun analgetik sesuai atau menurunkan
pemasangan
- sikap protektif indikasi mukosa berlebihan,
WSD, kadang-
menurun meningkatkan
kadang karena
kenyamanan/istirahat
sakitnya tidurnya - gelisah menurun
umum.
tidak terlalu - kesulitan tidur
nyenyak, skala menurun
nyeri 7 (0-10), - frekuensi nadi
sakit seperti membaik
tertusuk-tusuk
oleh benda tajam.
Do:
- skala nyeri 7
(0-10),
- sakit seperti
tertusuk-tusuk
oleh benda
tajam.
- Tampak
luka pada tempat
pemasangan
WSD di dada
sebelah kiri,
tertutup dengan
kassa yang sudah
agak kotor.
D. Implementasi