DISPEPSIA
V. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
VI. Media
1. Leaflet
2. Flipchart
Evaluasi :
Meminta kepada bapak/ibu menjelaskan atau
menyebutkan kembali tentang:
1. Pengertian tentang penyakit Dispepsia
2. Penyebab penyakit Dispepsia
3. Proses terjadinya penyakit Dispepsia Bertanya dan
3. 15 menit
4. Tanda dan gejala penyakit Dispepsia menjawab pertanyaan.
5. Bahaya penyakit Dispepsia
6. Cara perawatan dan pencegahan
penyakit Dispepsia
7. Pengobatan penyakit Dispepsia
8. Obat tradisional penyakit Dispepsia
Penutup :
4. 5 menit Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan Menjawab salam
salam.
VIII. Evaluasi
1. Menjelaskan kembali pengertian Dispepsia
2. Menyebutkan penyebab penyakit Dispepsia
3. Menjelskan proses terjadinya penyakit Dispepsia
4. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Dispepsia
5. Menyebutkan bahaya penyakit Dispepsia
6. Menyebutkan cara perawatan penyakit Dispepsia
7. Menjelaskan kembali pengobatan penyakit Dispepsia
Materi Penyuluhan
A. Pengertian
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani yaitu dys (buruk) dan peptein (pencernaan)
yang berarti gangguan pencernaan. Berdasarkan konsensus International Panel of
Clinical Investigators, dispepsia didefinisikan sebagai rasa nyeri atau tidak nyaman yang
terutama dirasakan di daerah perut bagian atas (Abdullah & Jeffri, 2012).
Dispepsia adalah gangguan sebelah atas, tengah (bukan sisi kiri atau kanan),
ditandai dengan rasa penuh, kembung, nyeri, beberapa dengan mual-mual, perut keras,
bahkan sampai muntah (Puspitasari, 2010).
B. Penyebab
1. Perubahan Pola makan
2. Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam waktu yang lama
3. Alkohol dan nikotin rokok
4. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
5. Iritasi lambung (gastritis)
6. Tumor atau Kanker saluran pencernaan
7. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
8. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
9. Kelainan gerakan usus
10. Kecemasan atau depresi
C. Proses Terjadi
Asam lambung adalah zat yang dihasilkan untuk mencerna, jika perut kosong atau
jika produksi asam lambung berlebih karena terangsang sehingga jumlahnya tidak sesuai
dengan jumlah zat yang dicerna akan menyebabkan luka pada permukaan lambung.
F. Pencegahan
1. Makan teratur sesuai dan tepat waktu
2. Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih, perbaikan sosioekonomi dan gizi dan
penyediaan air bersih
3. Khusus untuk bayi, perlu diperhatikan pemberian makanan. Makanan yang diberikan
harus diperhatikan porsinya sesuai dengan umur bayi. Susu yang diberikan juga
diperhatikan porsi pemberiannya
4. Mengurangi makan makanan yang pedas, asam dan minuman yang beralkohol, kopi,
serta rokok.
5. Istirahat cukup
6. Menghindari stress
G. Pengobatan
1. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung
2. Tidak mengkonsumsi alkohol, makan makanan yang pedas, obat-obatan yang
berlebihan,nikotin, rokok, dan stress.
3. Atur pola makan (makan sedikit tapi sering)
4. Diet mempunyai peranan yang sangat penting. Dasar diet tersebut adalah makan
sedikit berulang kali, makanan yang banyak mengandung susu dalam porsi kecil. Jadi
makanan yang dimakan harus lembek, mudah dicerna, tidak merangsang peningkatan
dalam lambung dan kemungkinan dapat menetralisir asam HCL.
5. Perbaikan keadaan umum penderita bila dirawat
6. Pemasangan infus untuk pemberian cairan, elektrolit dan nutrisi
7. Penjelasan penyakit kepada penderita. Golongan obat yang digunakan untuk
pengobatan dispepsia adalah: antasida, antikolinergik, sitoprotektif dan lain-lain.
8. Rehabilitasi mental melalui konseling dengan psikiater, dilakukan bagi penderita
gangguan mental akibat tekanan yang dialami penderita dispepsia terhadap masalah
yang dihadapi.
9. Rehabilitasi sosial dan fisik dilakukan bagi pasien yang sudah lama dirawat di rumah
sakit agar tidak mengalami gangguan ketika kembali ke masyarakat.
Daftar Pustaka
Abdullah, M., & Jeffri. (2012). Dispepsia. Continuing Medical Education. Vol 39. No. 9. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC
Iin, Inayah. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan,
edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika
Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Jakarta: Medika aeusculapeus
Slamet, Suryono. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 2. Jakarta: FKUI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DISPEPSIA
Disusun Oleh :
Edoardo Christiano
Petronella N. Sumerar
Esterina Yemima Siahaan
Philip Firmansyah Sitompul
Santi Ariance Genakari
Isna Tresna Majiah
Yohana Ratna Sari Pada
Sartika Dewi Pangaribuan