Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA PASIEN DENGAN DYSPEPSIA

Oleh:

NI WAYAN SURATMINI

NIM. P07120216062
D IV KEPERAWATAN
TINGKAT III SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit saluran pencernaan


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Dispepsia
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/Tanggal : Kamis, 9 November 2018
Waktu : 25 Menit
Tempat : Rumah Ny.G, di Br. Jayakertha, gang jempiring, Ds.
Ketewel, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar

A. Latar Belakang
Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas – umumnya di bawah tulang rusuk di atas pusar
– yang disertai kembung, sendawa berlebihan, rasa panas di dada, mual, muntah, dan napas berbau
seringkali dianggap enteng. Biasanya penderita hanya minum obat bebas semisal antasida
(penawar asam lambung) yang banyak diiklankan. Namun, berhati-hatilah. Meski jarang,
kumpulan gejala yang dikenal sebagai dispepsia itu bisa jadi merupakan penyakit serius seperti
kanker lambung, maupun radang lambung dalam yang bisa menyebabkan kebocoran saluran
cerna. Dispepsia tidak memilih usia dan jenis kelamin. Semua bisa terkena. Boleh dibilang satu
dari empat orang pernah mengalami dispepsia suatu saat dalam hidupnya.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan bapak dan keluarga mengetahui tentang penyakit Dispepsia.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan bapak dan keluarga dapat:
1. Menyebutkan pengertian tentang penyakit Dispepsia
2. Menyebutkan penyebab penyakit Dispepsia
3. Menyebutkan Proses terjadinya penyakit Dispepsia
4. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Dispepsia
5. Menyebutkan bahaya penyakit Dispepsia
6. Menyebutkan cara perawatan dan pencegahan penyakit Dispepsia
7. Menyebutkan cara minum obat penyakit Dispepsia
8. Menyebutkan obat tradisional penyakit Dispepsia

D. Materi (Terlampir)
E. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

F. Media
1. Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audient
Pembukaan ( 5 Menit )
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam

2. Persepsi tentang materi yang akan 2. Merespon persepsi penyuluhan


dibahas
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan yang 3. Memperhatikan penjelasan tentang
hendak dicapai tujuan penyuluhan yang ingin dicapai

Kegiatan Inti ( 15 Menit )


1. Menjelaskan pengertian tentang 1. Memperhatikan penjelasan yang
penyakit Dispepsia diberikan
2. Menjelaskan penyebab penyakit 2. Memperhatikan penjelasan yang
Dispepsia diberikan

3. Menjelaskan Proses terjadinya 3. Memperhatikan penjelasan yang


penyakit Dispepsia diberikan
4. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit 4. Memperhatikan penjelasan yang
Dispepsia diberikan
5. Menjelaskan bahaya penyakit 5. Memperhatikan penjelasan yang
Dispepsia diberikan
6. Menjelaskan cara pencegahan penyakit 6. Memperhatikan penjelasan yang
Dispepsia diberikan
7. Menjelaskan cara perawatan penyakit 7. Memperhatikan penjelasan yang
Dispepsia diberikan
8. Menjelaskan cara minum obat penyakit 8. Memperhatikan penjelasan yang
Dispepsia diberikan
9. Menjelaskan obat tradisional penyakit 9. Memperhatikan penjelasan yang
Dispepsia diberikan
Penutup ( 5 Menit )
1. Memberikan kesempatan pada 1. Mengajukan pertanyaan dari materi
keluarga yang ingin bertanya yang disampaikan
2. Melakukan evaluasi dengan bertanya 2. Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah disampaikan
3. Memberi salam penutup 3. Menjawab salam

MATERI

A. Pengertian
Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering
dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.

B. Penyebab
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi

C. Proses Terjadi
Asam lambung adalah zat yang dihasilkan untuk mencerna, jika perut kosong atau jika produksi
asam lambung berlebih karena terangsang sehingga jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah zat
yang dicerna akan menyebabkan luka pada permukaan lambung.

D. Tanda dan Gejala


Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan
suara usus yang keras (borborigmi). Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri;
pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya. Gejala lain meliputi nafsu makan
yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut kembung).
E. Bahaya Penyakit Dispepsia
Perlukaan yang terjadi dapat berlanjut sampai ke bagian dalam lambung sehingga menyebabkan
lambung menjadi bolong dan akhirnya terjadi perdarahan dan kanker lambung.

F. Cara Perawatan dan pencegahan


1. Makan dengan porsi kecil tapi sering contoh: biscuit, roti
2. Menghindari alkohol dan kopi
3. Menghindari makanan yang merangsang lambung contoh : cabe, cuka, sambal, ketan dan lain-
lain.
4. Hindari Rokok
5. Makan teratur sesuai dan tepat waktu
6. Istirahat cukup
7. Menghindari stress
8. Minum obat bila maag kambuh, bila harus minum obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit
kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.

G. Pembuatan Obat Tradisonal untuk mengatasi penyakit Dispepsia


1. Siapkan kunir ( KUNYIT) lalu parut dan peras airnya
2. Campur air kunyit dengan madu
3. Minum setiap hari selama gejala dispepsia masih ada
LEMBAR PENGESAHAN

Gianyar, 10 November 2018


Nama Pembimbing / CI Nama Mahasiswa

Ni Wayan Pusparini, A.Md.Keb Ni Wayan Suratmini


Nrptt 22.4.048.15075 NIM. P07120216062

Nama Pembimbing / CT

Ners. I G K Gede Ngurah, S.Kep, M.Kes


NIP. 196303241983091001

Anda mungkin juga menyukai