Anda di halaman 1dari 4

SOP PENANGANAN

DIABETES MELITUS
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit:
Halaman :
Disetujui oleh
Kepala Puskesmas Waingapu

PUSKESMAS
WAINGAPU

Tjokorda G.A.Dhanuja,SKM
NIP.19731101 199401 1 001
1. Pengertian Tata laksana menangani pasien dengan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam mengenali tanda, gejala, diagnosis dan
penatalaksanaan diabetes melitus
3. Kebijakan 1. Dokter
2. Tersediannya obat-obatan lengkap
3. Dikerjakan sesuai dengan prosedur
4. Langkah – langkah I. Menyapa pasien dengan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun)
prosedur
II. ANAMNESIS
 Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala.
 Keluhan diabetes antara lain:
Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan lain:
lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi
pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
 Faktor Risiko:
- Tidak dapat dimodifikasi: umur, jenis kelamin, riwayat DM
dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
- Dapat dimodifikas: riwayat pola makan (konsumsi gula
berlebihan), konsumsi alkohol berlebihan, aktivitas fisik
kurang, kebiasaan merokok, obesitas, dislipidemia,
hipertensi, psikososial dan stres.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pengukuran tinggi dan berat badan. Pengukuran tekanan darah,
termasuk pengukuran tekanan darah dalam posisi berdiri untuk
mencari kemungkinan adanya hipotensi ortostatik. Pemeriksaan
funduskopi. Pemeriksaan rongga mulut dan kelenjar tiroid.
Pemeriksaan jantung. Evaluasi nadi baik secara palpasi maupun
dengan stetoskop. Pemeriksaan kaki secara komprehensif (evaluasi
kelainan vaskular, neuropati, dan adanya deformitas). Pemeriksaan
kulit (akantosis nigrikans, bekas luka, hiperpigmentasi, necrobiosis
diabeticorum, kulit kering, dan bekas lokasi penyuntikan insulin).
Tanda-tanda penyakit lain yang dapat menimbulkan DM tipe lain

Klasifikasi Diabetes Mellitus Berdasarkan Penyebab (PERKENI 2015)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Diagnosis DM secaram mutlak lewat pemeriksaan penunjang.
Kriteria diagnosisnya adalah sebagai berikut.

Kriteria Diagnosis DM (PERKENI 2015)

Penapisan komplikasi harus dilakukan pada setiap penderita yang


baru terdiagnosis DMT2 melalui pemeriksaan: Profil lipid pada
keadaan puasa: kolesterol total, High Density Lipoprotein (HDL),
Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida. Tes fungsi hati Tes
fungsi ginjal: Kreatinin serum dan estimasi-GFR Tes urin rutin
Albumin urin kuantitatif Rasio albumin-kreatinin sewaktu.
Elektrokardiogram. Foto Rontgen thoraks (bila ada indikasi: TBC,
penyakit jantung kongestif). Pemeriksaan kaki secara komprehensif.

V. PENATALAKSANAAN
A. Konseling dan Edukasi
Edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu
dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan
merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM
secara holistik. Materi edukasi terdiri dari materi edukasi
tingkat awal dan materi edukasi tingkat lanjutan. a. Materi
edukasi pada tingkat awal dilaksanakan di Pelayanan
Kesehatan Primer yang meliputi:
o Materi tentang perjalanan penyakit DM.
o Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM
secara berkelanjutan.
o Penyulit DM dan risikonya.
o Intervensi non-farmakologis dan farmakologis serta target
pengobatan.
o Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat
antihiperglikemia oral atau insulin serta obat-obatan lain.
o Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil
glukosa darah atau urin mandiri (hanya jika pemantauan
glukosa darah mandiri tidak tersedia).
o Mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia.
o Pentingnya latihan jasmani yang teratur.
o Pentingnya perawatan kaki.

B. Farmakoterapi
D. Kriteria Rujukan
1. Diabetes kasus baru dengan kecurigaan komplikasi
2. Diabetes gagal pengobatan dengan 2 macam obat dan
membutuhkan insulin
3. Pasien dengan DM terkontrol yang sudah 6 bulan belum
melakukan screening komplikasi di Rumah Sakit
4. kegawatdaruratan seperti Ketoasidosis Diabetikum,
Hiperosmotik Hiperglikemik Sindrom, Hipoglikemia dengan
penurunan kesadaran
1. Unit terkait Dokter

Anda mungkin juga menyukai