DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 6
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH
Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare
dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Apabila diare > 30 hari disebut kronis. WHO
(World Health Organization) mendefinisikan diare akut sebagai diare yang biasanya berlangsung selama
3 7 hari tetapi dapat pula berlangsung sampai 14 hari. Diare persisten adalah episode diare yang
Pengertian
diperkirakan penyebabnya adalah infeksi dan mulainya sebagai diare akut tetapi berakhir lebih dari 14
hari, serta kondisi ini menyebabkan malnutrisi dan berisiko tinggi menyebabkan kematian.
Infeksi yang menyebabkan GE akibat Entamoeba histolytica disebut disentri, bila disebabkan oleh Giardia
lamblia disebut giardiasis, sedangkan bila disebabkan oleh Vibrio cholera disebut kolera.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yang sesuai (berat badan, suhu
tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah)
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan. (tanda-tanda utama
dehidrasi, pernapasan yang cepat, bising usus, pemeriksaan ekstremitas)
GASTROENTERITIS (KOLERA
DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 2 dari 6
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH
Halaman : 3 dari 6
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH
GASTROENTERITIS (KOLERA
DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 4 dari 6
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH
GASTROENTERITIS (KOLERA
DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 5 dari 6
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH
Halaman : 6 dari 6
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH
dapat minum oralit, Tidak ada infus set serta cairan infus di fasilitas pelayanan.
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi.
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientri.
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa, dan terapi yang sudah
tercatat dalam rekam medis ke data simpus.
Unit
Unit BP-Umum
Terkait