Anda di halaman 1dari 5

GASTRITIS

RAWAT INAP

No.
:
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
:
Terbit

Halaman :

UPT
dr. Hanuke Ari Rachmawati B.,MM
PUSKESMAS
NIP. 19760526 200212 2 006
BRAGOLAN

Pengertian Masalah Kesehatan


Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi
bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis,
difus, atau lokal.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tata laksana Gastritis

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 188.4/ /2016 tentang Kebijakan


Kebijakan
Pelayanan Klinis Unit Puskesmas Bragolan

Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada
perut bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan,
mual, muntah dan kembung.
Faktor Risiko
1. Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis makanan pedas,
porsi makan yang besar
2. Sering minum kopi dan teh
3. Infeksi bakteri atau parasit
4. Pengunaan obat analgetik dan steroid
5. Usia lanjut
6. Alkoholisme
7. Stress
8. Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron disease

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik Patognomonis
1. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
2. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan saluran
cerna berupa hematemesis dan melena.
3. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis.

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
pemeriksaan:
1. Darah rutin.
2. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaanUreabreath test
dan feses.
3. Rontgen dengan barium enema.
4. Endoskopi

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Untuk
diagnosis definitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
-119-
Diagnosis Banding
1. Kolesistitis
2. Kolelitiasis
3. Chron disease
4. Kanker lambung
5. Gastroenteritis
6. Limfoma
7. Ulkus peptikum
8. Sarkoidosis
9. GERD

Komplikasi
1. Pendarahan saluran cerna bagian atas
2. Ulkus peptikum
3. Perforasi lambung
4. Anemia

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker 2x/hari (Ranitidin
150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400-800 mg/kali), PPI 2x/hari
(Omeprazol 20 mg/kali, Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-
1000 mg/hari.
Konseling dan Edukasi
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya
keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering dengan porsi
kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut
kembung seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.
Kriteria rujukan
1. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
2. Terjadi komplikasi.
3. terdapat alarm symptoms

Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang, komplikasi, dan
pengobatannya. Umumnya prognosis gastritis adalah bonam, namun dapat
terjadi berulang bila pola hidup tidak berubah.

Unit Terkait Pelayanan Umum Rawat jalan

Rawat Inap

KIA
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


PENDAFTARAN PASIEN

Disahkan Oleh Kepala


Puskesmas

dr. Hanuke ARB.,MM.


NIP. 19760525 200212 2
UPT 006
PUSKESMAS
No :
BRAGOLAN
Dokumen

No Revisi :
DAFTAR
TILIK Tgl Mulai :
Berlaku

Halaman :

Unit : ........................................................................................

Nama Petugas : ........................................................................................

Tanggal Pelaksanaan : ........................................................................................

Tida Tidak
No Langkah Kegiatan Ya
k Berlaku
1 Apakah petugas mendapatkan hasil anamnesis?

2 Apakah petugas mendapatkan hasil pemeriksaan


fisik dan penunjang?
3 Apakah petugas menegakkan diagnosis klinis dan
diagnosis banding?
4 Apakah petugas melakukan penatalaksanaan
komprehensif?
5 Apakah petugas melakukan edukasi dan
konseling?
6 Apakah petugas melakukan kriteria rujukan?
7 Apakah petugas melakukan dokumentasi?

CR = ……% Bragolan, ………….…

Pelaksana/ Auditor

…………………

Anda mungkin juga menyukai