I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pembangunan masyarakat juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat. Melalui program dan kegiatannya, puskesmas
berperan serta mewujudkan keberhasilan pembangunan kesehatan
masyarakat Indonesia khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Salah satu hak asasi manusia adalah mendapatkan pelayanan
kegawatdaruratan yang merupakan salah satu upaya kesehatan
perorangan. Pelayanan kegawatdaruratan meliputi pelayanan
kegawatdaruratan bencana dan pelayanan kegawatdaruratan sehari-hari.
Pelayanan kegawatdaruratan ini harus ditingkatkan secara terus menerus
untuk memenuhi harapan masyarakat yang selalu menginginkan kualitas
pelayanan yang bermutu tinggi. Untuk mencapai pelayanan yang bermutu
tinggi tersebut perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
disamping peningkatan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan
kesehatan, tanpa meninggalkan prinsip pelayanan yang terjangkau
biayanya bagi masyarakat.
Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang merupakan virus baru yang
menyerang manusia dan belum pernah teridentifikasi sebelumnya.
Transmisi penularan COVID-19 yaitu melalui droplet dan kontak langsung
serta beberapa tindakan medis yang memicu terjadinya aerosol dimana
dapat memicu terjadinya resiko penularan melalui airbone. Tanda dan
gejala umum infeksi COVID-19 yaitu demam, batuk, sesak napas yang
dapat memberat menjadi pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal hingga kematian. Kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia pertama
kali pada 2 Maret 2020 dan terus bertambah mencapai 11.192 kasus
dalam 62 hari sehingga COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh
WHO.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan Kesehatan perlu
melakukan berbagai upaya dalam penanganan, pencegahan dan
pembatasan penularan infeksi. Peran puskesmas sangat penting dalam
mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
dalam mengubah perilaku hidup sehat, kemauan dan kemampuan hidup
sehat serta hidup dalam lingkungan sehat. Sebanyak 20% pasien terinfeksi
COVID-19 memerlukan perawatan di rumah sakit sedangkan 80% dapat
melakukan isolasi mandiri di rumah oleh karena itu puskesmas harus
berupaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat guna pencegahan
dan pengendalian COVID-19 di wilayah kerjanya.
Tujuan Khusus :
a. Memberikan penanganan medis segera untuk menyelamatkan nyawa
dan mencegah kecacatan pada penderita gawat darurat, hingga dapat
hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
b. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan yang sesuai
dengan standart dan indikasi untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai.
c. Menanggulangi korban bencana.
d. Melaksanakan program-program sesuai dengan standar akreditasi
puskesmas.
d. Mengurangi angka penularan dan kematian akibat COVID-19 dengan
memperhatikan prinsip PPI dalam mendeteksi kemungkinan adanya
kasus COVID-19 pada pasien di unit gawat darurat.
e. Membuat komitmen yang diikuti dan dipatuhi oleh seluruh petugas unit
gawat darurat dalam rangka memberikan pelayanan kegawatdaruratan
yang cepat dan tepat.
VIII. PEMBIAYAAN
NO KEGIATAN JENIS VOLUME SUMBER
PELAYANAN KEGIATAN DANA
1 Melakukan 30-31 hari kerja Operasional
pelayanan Gawat BLUD
Darurat sesuai
standart selama
24 jam