Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAYANAN KEGAWAT DARURATAN


UPT PUSKESMAS PAMOTAN
TAHUN 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG


UPT PUSKESMAS PAMOTAN
JJl. A. Yani No 68 Telp (0341)8591117 Pamotan Dampit
Email : puskesmas.pamotan@yahoo.co.id
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
UNIT GAWAT DARURAT – PELAYANAN KEGAWAT DARURATAN
PUSKESMAS PAMOTAN

I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pembangunan masyarakat juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat. Melalui program dan kegiatannya, puskesmas
berperan serta mewujudkan keberhasilan pembangunan kesehatan
masyarakat Indonesia khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Salah satu hak asasi manusia adalah mendapatkan pelayanan
kegawatdaruratan yang merupakan salah satu upaya kesehatan
perorangan. Pelayanan kegawatdaruratan meliputi pelayanan
kegawatdaruratan bencana dan pelayanan kegawatdaruratan sehari-hari.
Pelayanan kegawatdaruratan ini harus ditingkatkan secara terus menerus
untuk memenuhi harapan masyarakat yang selalu menginginkan kualitas
pelayanan yang bermutu tinggi. Untuk mencapai pelayanan yang bermutu
tinggi tersebut perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
disamping peningkatan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan
kesehatan, tanpa meninggalkan prinsip pelayanan yang terjangkau
biayanya bagi masyarakat.
Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang merupakan virus baru yang
menyerang manusia dan belum pernah teridentifikasi sebelumnya.
Transmisi penularan COVID-19 yaitu melalui droplet dan kontak langsung
serta beberapa tindakan medis yang memicu terjadinya aerosol dimana
dapat memicu terjadinya resiko penularan melalui airbone. Tanda dan
gejala umum infeksi COVID-19 yaitu demam, batuk, sesak napas yang
dapat memberat menjadi pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal hingga kematian. Kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia pertama
kali pada 2 Maret 2020 dan terus bertambah mencapai 11.192 kasus
dalam 62 hari sehingga COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh
WHO.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan Kesehatan perlu
melakukan berbagai upaya dalam penanganan, pencegahan dan
pembatasan penularan infeksi. Peran puskesmas sangat penting dalam
mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
dalam mengubah perilaku hidup sehat, kemauan dan kemampuan hidup
sehat serta hidup dalam lingkungan sehat. Sebanyak 20% pasien terinfeksi
COVID-19 memerlukan perawatan di rumah sakit sedangkan 80% dapat
melakukan isolasi mandiri di rumah oleh karena itu puskesmas harus
berupaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat guna pencegahan
dan pengendalian COVID-19 di wilayah kerjanya.

II. LATAR BELAKANG


Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat
memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok
orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya
kecacatan yang tidak perlu. Mengingat pentingnya hal tersebut, dan
semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka Puskesmas
Pamotan berupaya untuk selalu meningkatkan pelayanan Gawat Darurat
baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, pelayanan Pra Rumah
Sakit,dan selama perjalanan ke Rumah Sakit, dengan berupaya
meningkatkan kualitas SDM dan juga sarana serta prasarana. COVID-19
merupakan jenis penyakit virus baru dan dinyatakan sebagai pandemic
oleh WHO dan telah ditetapkan sebagai bencana wabah penyakit akibat
virus Corona di Indonesia. Upaya pelayanan Kesehatan seperti promotive
dan preventif perlu menjadi perhatian khusus bagi petugas Kesehatan di
Puskesmas terutama pada pelayanan gawat darurat maupun pelayanan
lainnya.
Dalam memberikan pelayanan Gawat Darurat dilaksanakan sesuai dengan
visi Puskesmas Pamotan yaitu : “MALANG MAKMUR MAJU, AGAMIS
KREATIF, MANDIRI UNGGUL RESPONSIF “. Sedangkan misi Puskesmas
Pamotan yaitu : “Terwujudnya kabupaten malang yang bersatu, berdaulat,
mandiri sejahtera dan berkepribadian unggul, dengan inovasi pelayanan
publik dalam mewujudkan keluarga bahagia, mandiri, dan sejahtera”. Tata
nilai Puskesmas Pamotan adalah :
M = MAJU, BERUPAYA UNTUK MAJU DAN BERKEMBANG DALAM
MENINGKATKAN CAPAIAN PELAYANAN
E = EDUKATIF, MEMBERIKAN EDUKASI PADA PELANGGAN
SESUAI DENGAN KOMPETENSI
W = WASPADA, SIAP SIAGA DALAM PELAYANAN
A = AKUNTABEL, SETIAP PELAYANAN DAPAT DIPERTANGGUNG
JAWABKAN
H = HANDAL , MELAYANI SESUAI KOMPETENSI
Dikarenakan sejak bulan Maret 2020 Indonesia dinyatakan sebagai negara
pandemic COVID-19, maka tenaga kesehatan di puskesmas perlu
meningkatkan kewaspaan resiko penularan terhadap COVID-19 dengan
memperketat proses triase dan memperhatikan prinsip PPI terutama di Unit
Gawat darurat. Angka terjadinya kasus COVID-19 di Indonesia per Juli
2021 mencapai 56.757 kasus terkonfirmasi maka tenaga kesehatan di
puskesmas perlu meningkatkan kewaspadaan resiko penularan terhadap
COVID-19 dengan memperketat proses triase dan memperhatikan prinsip
PPI terutama di Unit Gawat darurat. Dalam situasi pandemic COVID-19,
puskesmas sebagai pemberi pelayanan primer memiliki peran signifikan
sebagai garda terdepan pelayanan COVID-19 dan berperan dalam
prevensi, deteksi dan respon. Disamping itu, puskesmas harus tetap
memperhatikan kebutuhan pelayanan kesehatan non COVID-19 dan
menjamin pelayanan kesehatan esensial tetap dapat diterima oleh
masyarakat agar tidak menimbulkan permasalahan kesehatan baru.
Unit gawat darurat melayani pasien perorangan, BPJS PBI maupun
non PBI yang diberikan oleh dokter dan perawat yang memiliki kompetensi
pelayanan gawat darurat guna dapat menangani kegawatdaruratan sesuai
prioritas atau memilah kondisi pasien agar mendapat pelayanan sesuai
tingkat kegawatdaruratannya (Triase). Pelayanan di unit gawat darurat
pada shift pagi (07.00-14.00) dilakukan oleh 1 dokter umum, 2 perawat, 2
bidan sedangkan pada shift sore (14.00-20.00) dilakukan oleh 1 dokter
umum ( on call ) 2 perawat 2 bidan dan malam (20.00-07.00) oleh 1 dokter
umum (on-call), 3 perawat, 1 bidan ( on call )
Berdasarkan buku petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa
pandemic COVID-19, untuk pelayanan gawat darurat di UGD tetap
dilaksanakan sesuai standar pelayanan yang berlaku dengan memperketat
proses triase/skrining dan memperhatikan prinsip PPI. Pada triase wajib
dilakukan anamnesa awal, skrining suhu tubuh, memastikan semua
pengunjung memakai masker dan telah mencuci tangaan kecuali untuk
kondisi gawat darurat.petugas kesehatan melakukan skrining awal tanpa
kontak dengan pasien, jaga jarak minimal 1 m, serta menggunakan masker
bedah. Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan gejala ISPA ringan sampai
berat bahkan terjadi ARDS, sepsis dan syok septik. Pasien dengan gejala
ringan, rawat inap tidak diperlukan kecuali ada kekhawatiran untuk
perburukan yang cepat. Pada ruang tindakan dan gawat darurat dimana
petugas kesehatan secara langsung merawat/kontak dengan pasien
suspek COVID-19, maka jenis APD yang digunakan yaitu masker bedah,
gaun, sarung tangan, pelindung mata/pelindung wajah, pelindung kepala
dan sepatu pelindung. Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag) merupakan
tes untuk mendeteksi keberadaan antigen virus SARS COV-2 sehingga
dapat digunakan sebagai metode pemeriksaan untuk pelacakan kontak,
penegakan diagnosa dan skrining COVID-19. Apabila tidak dapat
ditentukan bahwa pasien memiliki potensi COVID-19 maka pasien
diperlakukan sebagai kasus COVID-19. Selama masa pandemic COVID-
19, seluruh petugas di puskesmas termasuk unit gawat darurat diwajibkan
memakai alat pelindung diri (APD) sesuai standart pencegahan COVID-19.
Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di puskesmas untuk
menekan angka kasus COVID-19 yaitu dengan menjaga kebersihan tangan
(cuci tangan 5 momen), penggunaan alat pelindung diri (APD), kesehatan
lingkungan (desinfeksi area sekitar pasien, ventilasi udara), penempatan
pasien infeksius dan non infeksius, etika batuk dan bersin, penyuntikan
yang aman, pengelolaan limbah hasil pelayanan kesehatan, dekontaminasi
peralatan perawatan pasien, penanganan dan pencucian linen yang aman,
serta perlindungan kesehatan petugas.
III. TUJUAN
Tujuan umum :
Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu
bagi setiap anggota masyarakat dalam keadaan gawat darurat.

Tujuan Khusus :
a. Memberikan penanganan medis segera untuk menyelamatkan nyawa
dan mencegah kecacatan pada penderita gawat darurat, hingga dapat
hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
b. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan yang sesuai
dengan standart dan indikasi untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai.
c. Menanggulangi korban bencana.
d. Melaksanakan program-program sesuai dengan standar akreditasi
puskesmas.
d. Mengurangi angka penularan dan kematian akibat COVID-19 dengan
memperhatikan prinsip PPI dalam mendeteksi kemungkinan adanya
kasus COVID-19 pada pasien di unit gawat darurat.
e. Membuat komitmen yang diikuti dan dipatuhi oleh seluruh petugas unit
gawat darurat dalam rangka memberikan pelayanan kegawatdaruratan
yang cepat dan tepat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Melakukan pelayanan Memberikan pelayanan gawat darurat 24
Kegawatdaruratan sesuai jam sesuai standart
standart selama 24 jam

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


NO Kegiatan Pelaksanan Kegiatan Ket
1 Melakukan pelayanan 1. Menyusun Rencana Kegiatan
Gawat Darurat sesuai 2. Membuat SOP
standart selama 24 jam 3.Memberikan pelayanan Gawat
Darurat 24 jam
4. Melakukan monitoring
5.Melakukan evaluasi dengan
membuat Laporan
VI. SASARAN
1 Petugas Klinis
2 Pasien Unit Gawat darurat

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


TAHUN 2022
N0 KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 K
ET
1 Melakukan x x x x x x x x x x x x
pelayanan
Gawat Darurat
sesuai standart
selama 24 jam

VIII. PEMBIAYAAN
NO KEGIATAN JENIS VOLUME SUMBER
PELAYANAN KEGIATAN DANA
1 Melakukan 30-31 hari kerja Operasional
pelayanan Gawat BLUD
Darurat sesuai
standart selama
24 jam

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai
dengan kegiatan dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dengan menggunakan regester dan format laporan yang telah
ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Malang setiap tgl 5 bulan
berikutnya.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan sekali sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi Puskesmas Pamotan.
Pamotan, 02 Januari 2022

Kepala Puskesmas Pamotan Koordinator Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai