Anda di halaman 1dari 3

PNEUMONIA DAN

BRONKOPNEUMONIA

No. Dokumen :SOP/UKP/RJ


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :14 Juni 2016
Halaman : 1/4
UPTD
PUSKESMAS dr. Bathseba E. Corputty, MARS
ATAMBUA NIP.19740612 200604 2 032
SELATAN

1. Pengertian Pneumonia dan bronkopneumonia merupakan peradangan/ inflamasi parenkim


paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius
dan alveoli, sertamenimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat
Sebagai bahan acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah dalam
2. Tujuan penatalaksanaan penyakit Pneumonia dan bronkopneumonia di UPTD
Puskesmas Atambua Selatan.
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Atambua Selatan Nomor : 044
3. Kebijakan /SK/PK/X/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Atambua
Selatan..
Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasilitas
4. Referensi Pelayanan Kesehatan Primer.
a. Petugas melakukan anamnesa
5. Prosedur b. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
c. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien meliputi pemeriksaan tanda-tanda
vital, pemeriksaan kepala leher, thoraks, abdomen, dan ekstrimitas.
d. Penegakan diagnosis pneumonia dan bronkopneumonia
e. Tentukan derajat keparahan penyakit
f. Penatalaksanaan
1. Pengobatan suportif seperti istirahat di tempat tidur dan minum
secukupnya untuk mengatasi dehidrasi.
2. Terapi definitif dapat dilakukan menggunakan antibiotik sebagai berikut:
a. Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP), yaitu:
1. Golongan Penisilin: amoksisilin 3x250-500 mg/hari (anak 20-40
mg/kgBB dalam 3 dosis
2. Cotrimoxazole
3. Makrolid
b. Penisilin resisten Streptococcus pneumoniae (PRSP),yaitu:
Fluorokuinolon respirasi: siprofloksasin 2x500 mg/hari.
g. Konseling dan edukasi
1. Edukasi
Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan
rekurensi dan pola hidup sehat, termasuk tidak merokok.
2. Pencegahan
Dilakukan dengan vaksinasi, terutama bagi golongan risiko tinggi, seperti
orang usia lanjut, atau penderita penyakit kronis. Vaksin yang dapat
diberikan adalah vaksinasiinfluenza (HiB) dan vaksin pneumokokal.
h. Kriteria Rujukan
1. Kriteria CURB (Conciousness, kadar Ureum, Respiratory rate>30
x/m,Blood pressure:Sistolik <90 mmHg dan diastolik <60 mmHg;
masing masing bila ada kelainan bernilai 1). Dirujuk bila total nilai 2.
2. Untuk anak, kriteria rujukan memakai Manajemen Terpadu pada Balita
Sakit (MTBS).

6. Diagram Alir
Anamnesa & Pemeriksaan fisik , amati tanda bahaya

Kartu
Status

Penegakan diagnosis : Kartu


pneumonia dan Status
bronkopneumonia

Tentukan derajat keparahan


penyakit

Penatalaksanaan
a. Pengobatan suportif seperti istirahat di tempat tidur dan minum
secukupnya untuk mengatasi dehidrasi.
b. Terapi definitif dapat dilakukan menggunakan antibiotik sebagai
berikut:
1. Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP), yaitu:
Golongan Penisilin: amoksisilin 3x250-500 mg/hari (anak 20-40
mg/kgBB dalam 3 dosis), atau sefalosporin golongan 1 (sefadroksil 500-
1000mg dalam 2 dosis, pada anak 30 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis)
Cotrimoxazole
Makrolid
2. Penisilin resisten Streptococcus pneumoniae (PRSP),yaitu:
Fluorokuinolon respirasi: siprofloksasin 2x500 mg/hari.

KIE

Apotek Resep
7. Hal-hal yang Ketersediaan obat emergency
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. LoketPendaftaran
b. Pelayanan Umum
c. Pelayanan Lansia
d. Pelayanan KIA-KB
e. UGD
f. Apotek

9. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Register Poli Umum
3. Register Ruang Tindakan

10. Rekaman
Historis No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan Diberlakukan
- - - -

Anda mungkin juga menyukai