PUSKESMAS EBAN
TAHUN 2017
*
*
*
*
*
*
*
UKM & UKP
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
1.3.1 VISI
“Menjadikan Puskesmas Eban Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar Yang
Bermutu Menuju Kecamatan Miomaffo Barat Yang Sehat dan Mandiri Tahun 2018”.
1.3.2 MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan menuju masyarakat
yang mandiri.
4. Menjalin kemitraan dengan semua pihak/sektor terkait dalam pelayanan kesehatan
dan pengembangan kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan sarana prasarana kesehatan yang memadai dalam mendukung
pelayanan prima.
1.3.3 MOTO
ANDA SEHAT HARAPAN KAMI
BAB II
GAMBARAN UMUM
Tabel 2.1
Situasi Geografi
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Kondisi Rata-
Jarak
Keterjangkauan RW Rata
Jumlah terjauh
No Kelurahan Kategori Waktu
RT ke Roda Roda
Jalan Tempuh
Faskes 2 4
ke PKM
± 30
1 Noepesu Desa 18 6 km V V V
Menit
± 25
2 Fatuneno Desa 21 5 km V V V
Menit
±5
3 Eban Desa 29 0,5 km V V V
Menit
± 10
4 Sallu Desa 24 3 km V V V
Menit
± 15
5 Suanae Desa 8 4.5 km V V V
Menit
± 15
6 Lemon Desa 8 4.5 V V V
Menit
± 20
7 Fatunisuan Desa 12 6.5 V V V
Menit
± 25
8 Haulasi Desa 12 7 km V V V
Menit
± 60
9 Noeltoko Desa 8 6 km V V V
Menit
± 45
10 Fatutasu Desa 10 9.5 V V V
Menit
± 60
11 Manusasi Desa 13 12 km V V V
Menit
± 30
12 Saenam Desa 6 5 km V V V
Menit
± 30
13 Saetab Desa 8 6 km V V V
Menit
Total 177
Dari Tabel 2.1 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai ke fasilitas
kesehatan yaitu Puskesmas Eban relatif singkat, waktu tempuh yang terjauh 60 menit dan
waktu tempuh yang terdekat 5 menit ini diukur dengan menggunakan kendaraan umum.
Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Eban adalah Desa Manusasi dan desa fatutasu sub
desa Oeletimo yang merupahkan pusat desa yang berjarak 12 km dengan jarak tempuh 60
menit dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Tabel 2.2
Jumlah Kepala Keluarga, Rumah dan Penyebaran Penduduk
di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Rata-
Luas Jumla Kepadata
Jumlah rata Jumlah
No Kelurahan daerah h n pddk
KK jiwa/K penduduk
(km²) rumah (km²)
K
1 Noepesu 18,50 322 437 3 83 1.456
2 Fatuneno 25,00 284 373 4 69 1.412
3 Eban 39,00 632 692 3 68 2.314
4 Sallu 25,03 419 533 4 92 2.109
5 Suanae 6,00 163 228 4 153 905
6 Lemon 4,10 101 108 3 103 335
7 Fatunisuan 30,00 429 493 4 63 1.886
8 Haulasi 12,00 176 232 4 76 932
9 Noeltoko 11,00 129 156 4 58 622
10 Fatutasu 10,00 244 267 7 114 1.886
11 Manusasi 9,00 198 238 4 101 895
12 Saenam 10,00 111 136 5 61 665
13 Saetab - 70 76 4 - 273
JUMLAH 199,63 3.278 4.030 4 78 16.163
Jumlah penduduk Kecamatan Miomaffo Barat yang berada pada golongan usia
antara usia 15 – 64 tahun sebanyak 9.252 jiwa ( 57,99 % ) dimana golongan usia tersebut
merupakan usia produktif serta merupakan sasaran program yang paling efektif.
Untuk mengetahui angka beban tanggungan di Kecamatan Miomaffo Barat maka
digunakan formula sebagai berikut :
Jumlah usia tidak produktif
Beban Tanggungan = x 100
Jumlah usia produktif
6.911
Beban Tanggungan = x 100
9.252
6.911
Beban Tanggungan = x 100 = 74,7%
9.252
yang berarti setiap 100 jiwa penduduk produktif harus menanggung 75 jiwa yang tidak
produktif, tingginya rasio beban tanggungan yang mencapai angka 74,7 ini merupakan
faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kecamatan Miomaffo Barat, karena sebagian
pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia produktif, harus dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan usia yang tidak produktif.
Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya
penduduk perempuan dalam datu daerah dan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam
banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah pria yang
terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian dibagi oleh jumlah perempuan yang
temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan demikian ratio jenis kelamin sesuai dengan
definisi tersebut akan mencerminkan/100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Kota Kefamenanu dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk perempuan (7.725
jiwa) di Kecamatan Kota Kefamenanu lebih sedikit dari jumlah penduduk laki-laki (8.438
jiwa) dengan Sex Ratio 109,23 %, oleh karenanya selain perlu memberikan perhatian
pada penduduk golongan perempuan upaya yang lebih intensif juga perlu dilakukan
terhadap penduduk golongan laki-laki sebagai pencari nafkah pada keluarganya.
Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Kecamatan Miomaffo
Barat dapat dilihat pada gambar 2.2 tentang Komposisi Penduduk Laki-laki dan
Perempuan.
Baerdasarkan Tabel 2.4, dari jumlah penduduk di Kecamatan Miomaffo barat yaitu
16.163 jiwa, sebanyak 9.008 jiwa ( 55,73%) diantaranya merupakan Masyarakat Miskin
sehingga ini merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas
kebijakan tersendiri.
Tabel 2.4
Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Jumlah Jumlah Proporsi
NO KELURAHAN Penduduk Penduduk Penduduk Miskin
Seluruhnya Miskin (%)
1 Noepesu 1.456 993 6,14
2 Fatuneno 1.412 885 5,48
3 Eban 2.314 836 5,17
4 Sallu 2.109 1021 6,32
5 Suanae 905 491 3,04
6 Lemon 335 336 2,08
7 Fatunisuan 1.886 1061 6,56
8 Haulasi 932 672 4,16
9 Noeltoko 622 455 2,82
10 Fatutasu 1.886 989 6,12
11 Manusasi 895 759 4,70
12 Saenam 665 118 0,73
13 Saetab 273 392 2,43
JUMLAH 16.163 9.008 55,73
Sumber : Data Kecamatan Miomaffo Barat
Tabel 2.7
Jumlah Sasaran Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Eban
Tahun 2015
SASARAN
KELURAHA Bumil Bulin Busui Neonatus Bayi 0- Bali lansia Anak SD Anak
NO
N/ DESA 11 BL ta Sekola
h
1 Noepesu 25 25 25 24 24 96 210
2 Fatuneno 19 25 25 22 20 10 148
7 SD
3 Eban 47 52 52 48 44 16 368 2252
9 siswa
4 Sallu 37 35 35 31 42 15 265
1
5 Suanae 17 22 22 19 18 51 143
SMP
6 Lemon 7 7 7 7 8 27 66
901
7 Fatunisuan 28 29 29 29 27 10 298
siswa
2
8 Haulasi 13 13 13 13 15 57 132
9 Noeltoko 16 12 12 12 13 57 118
10 Fatutasu 16 19 19 21 19 53 224 SMA
11 Manusasi 15 21 21 16 17 60 146 447
12 Saenam 14 14 14 15 16 40 128 siswa
13 Saetab 1 4 4 4 5 24 60
JUMLAH 255 278 278 261 268 99 1844 2252
4
Sumber: Data Sasaran Wilayah UPTD Puskesmas Eban 2015
Selain sasaran diatas, sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya adalah masyarakat
miskin. Di wilayah kerja Puskesmas Eban, jumlah penduduk miskin yang mendapat
jaminan progam Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 9.003 jiwa. Proporsi penduduk
miskin terhadap jumlah penduduk seluruhnya juga tinggi yaitu sebesar 55,73 % di wilayah
Kelurahan. Keadaan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap status kesehatan masyarakat
Kecamatan Miomaffo Barat dan keberhasilan intervensi program UPTD Puskesmas Eban.
Tabel 2.8
Masyarakat Miskin yang mendapatkan JKN
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
NO Kelurahan Masyarakat Miskin
yang Mendapatkan
JKN
1 Noepesu 993
2 Fatuneno 885
3 Eban 836
4 Sallu 1021
5 Suanae 491
6 Lemon 336
7 Fatunisuan 1061
8 Haulasi 672
9 Noeltoko 455
10 Fatutasu 989
11 Manusasi 759
12 Saenam 118
13 Saetab 392
JUMLAH 9.008
Sumber: Data Peserta JKN Wilayah UPTD Pusk. Eban
Tabel 2.9
Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja
di UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
UPTD Puskesmas Eban hanya memiliki 1 (satu) orang tenaga fungsional dokter
umum. Kunjungan poliklinik Umum di UPTD Puskesmas Eban rata-rata perhari ± 10-
25 pasien, dengan komposisi tenaga dokter seperti diatas, maka upaya pelayanan
kesehatan kepada masyarakat akan menjadi kurang maksimal. Hal ini disebabkan
pelayanan kesehatan di puskesmas tidak hanya upaya kesehatan perorangan didalam
gedung tetapi juga pelayanan pusling dan rawat inap, tetapi ada upaya kesehatan
masyarakat yang masih banyak memerlukan perhatian dari semua komponen puskesmas
termasuk oleh dokter umum fungsionalnya.
Ratio tenaga dokter umum yang ideal adalah 1 : 80, dimana seorang dokter
umum akan maksimal melaksanakan tugasnya jika melakukan upaya kesehatan
perorangan berkisar 80 orang / hari. Oleh sebab itu UPTD Puskesmas Eban sejak 2
tahun kebelakang telah mengusulkan untuk adanya penambahan tenaga dokter umum.
Demikian pula jumlah tenaga dokter, dokter gigi, analis lab, kesehatan
masyarakat dan promkes di UPTD Puskesmas Eban masih perlu penambahan tenaga.
Dengan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan di wilayah UPTD Puskermas
Eban, kurangnya dukungan sumber daya manusia (SDM) ini tentunya akan berdampak
pada hasil pencapaian cakupan program-program yang ada di UPTD Puskermas Eban.
NAMA TARG
NO Cakupan keterangan
KEGIATAN ET
2015
1 Cakupan (KIP/K) 5% 70% Melebihi target
Cakupan
2 Penyuluhan Kelp.di 100% 75% Kurang dari target
dalam gedung
Cakupan Institusi
3 100% 70,37% Kurang dari target
Kes.ber-PHBS
Pengkajian &
4 Pembinaan PHBS 65% 78% Melebihi target
di Tatanan RT
Perilaku tidak
4a merokok dlm 100% 69 % Tidak mecapai terget
Rumah
Penyuluhan
5 Kelompok oleh 100% 80% Kurang dari target
Petugas di Masy.
Pembinaan UKBM
6 (%) Posy. Purnama 65% 96% Melebihi target
& Mandiri
Jumlah posyandu
6a 100% 100% Mencapai target
Purmana
6b Jumlah Posyandu 1 0% Tidak mencapai target
mandiri
Pembinaan
7 Pemberd.Masy (%) 65% 61,5% Kurang dari target
Desa Siaga Aktif
Cakup. Individu/
8 Keluarga melalui 50% 67,5% Melebihi target
Kunj. Rumah
Hasil cakupan Upaya Program Promosi Kesehatan baik yang dilakukan di dalam
dan diluar gedung di wilayah kerja Puskesmas Eban secara umum telah berjalan dengan
cukup baik. Namun kegiatan pembinaan UKBM, pembinaan pemberdayaan masyarakat
melalui desa/Kelurahan Siaga Aktif perlu ditingkatkani, , selain itu kegiatan promosi
kesehatan individu dan keluarga melalui kunjungan rumah perlu ditingkatkan lagi untuk
menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara
kesehatan pribadi, keluarga dan masyarakat dengan demikian upaya untuk meningkatkan
strata UKBM dapat agar mencapai strata mandiri dan terciptanya desa/kampung siaga aktif
dapat terwujud sesuai harapan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan perorangan
dan kelompok di tiap desa/kelurahan melalui pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di seluruh wilayah kerja Puskesmas Eban.
Penanganan 80
6 217 % Melebih target
komplikasi obst. %
Hasil Cakupan Program KIA / KB UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015 secara
keseluruhan masih dibawah target proyeksi masih perlu peningkatan yang lebih baik lagi,
masih banyak / hampir seluruh cakupan kegiatan yang belum memenuhi target,
diantaranya yaitu kegiatan K1 umum, K1 standar, K4 bumil, KN1, persalinan, pelayanan
KB dan IMD, dan pada tahun 2015 kasus kematian neontakl dan bayi mencapai 17 kasus
dengan penyebab kematian teriniggi adalah prematur dan BBLR.
Diperlukan kerjasama aktif antara petugas kesehatan, petugas kesehatan dengan
kader kesehatan dan jejaring desa/kel siaga melalui kunjungan rumah dalam penemuan dan
pemantauan ibu hamil serta neonatal sehingga penanganan kasus resti baik pada ibu hamil
atau pun neonatal dan bayi dapat dilakukan sedini mungkin dalam upaya menurunkan
angka kematian ibu dan kematian bayi.
Diharapkan semua petugas memahami definisi operasional untuk tiap cakupan
sehingga dapat menghitung cakupan dengan benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan
hasil cakupan yaitu dengan memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai SOP, tertib
administrasi KIA serta meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
Evaluasi yang intensif dan berkesinambungan terhadap hasil cakupan KIA oleh
petugas dan seluruh pembina wilayah adalah upaya lain yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan hasil cakupan program KIA.
Hasil cakupan pelayanan KB perlu diperhatikan lagi, oleh karena masih banyak
akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi yang kurang mantap terutama akseptor yang
telah memiliki dua anak atau lebih.
Upaya pendekatan dan promosi pada klien/masyarakat oleh petugas puskesmas,
kader, lintar sektor dengan BKKBN tentang Pengetahuan KB bagi Masyarakat perlu
lagi digalakkan agar akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih mau dengan
kesadarannya sendiri untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mantap. Serta bagi
klien yang baru memiliki satu anak mau untuk menunda kehamilannya sampai anak
tersebut melewati masa balitanya.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut diatas dapat menekan laju pertumbuhan
penduduk khususnya di Kecamatan Miomaffo Barat sehingga kepadatan penduduk dapat
berkurang.
Tabel 2.12
Hasil Cakupan Kegiatan MTBM / MTBS
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
N NAMA CAKUPAN
TARGET KETERANGAN TREND
O KEGIATAN 2013 2014 2015
1 MTBS (2bl-5th)
Balita/ Kurang dari ↑↓
100% 38.1%
Bayi target
2 MTBM (0-2bl)
Neonatus Kurang dari ↑↓
100 % 70.3%
(0-28 hr) target
Bayi (0- 2 - ↑↓
100 %
bl)
Hasil kegiatan MTBM /MTBS UPTD Puskesmas Eban belum dilaksanakan dengan
baik baik. Dari kegiatan ini telah dapat menjaring beberapa kasus yang berpotensi menjadi
wabah seperti campak, diare serta kasus – kasus yang harus segera mendapat penanganan
yang cepat dan tepat seperti misalnya demam tinggi, pneumonia dll.
Dalam rangka menurunkan angka kematian balita, masih diperlukan kerjasama
yang aktif, evaluasi yang intensif dan berkesinambungan antara petugas lintas program,
agar pelaksanaan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dapat terlaksana dengan baik.
Dengan demikian program MTBS diharapkan akan dapat menjaring balita resti / yang
sakit, sehingga penangannya dapat dilakukan sedini mungkin.
Kegiatan MTBM/MTBS ini harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan
agar cakupan program-program yang lain ikut tercapai. Diperlukan kerjasama yang baik
antara lintas program dalam kesinambungan program MTBM/MTBS ini.
2.3.1.3 Upaya Kesehatan Lingkungan
Tabel 2.13
Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Pengawasan dan
4 Pembinaan TTU
100 % 100%
Pengawasan dan
5 Pembinaan TPM
100 % 100%
6 Pengawasan TPS 100 % 81% Kurang dari target
Tabel 2.14
Hasil Cakupan Program Gizi
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Cakupan T
2 R
N
Nama Kegiatan Target 0 20 Keterangan E
O 2015
1 14 N
3 D
1 Jumlah balita ( S ) 100% 100% Mencapai target =
Balita Yg mempunyai =
2 100% 100% Mencapai target
kartu (K)
Balita yg ditimbang naik ↑
3 80% 63,9% Kurang dari target
berat badannya ( N/D ) ↓
Balita dgn berat ↓
4 badankurang (BGM ) / 5% 4,32% Kurang dari target =
KEP nyata
Cakupan Penimbangan =
5 100 % 100% Mencapai target
(K/S)
Tingkat partisipasi Kurang dari ↑
6 100% 98,6%
masyarakat (D/S) Target(1.4 %) ↓
Pencapaian program 63.9 Kurang dari target ↑
7 100 %
(N//D) % (36.1%) ↓
8 Pemberian Tablet besi 90 57.2 Kurang dari target
100%
8 tab untuk IH (FE3) % (37.8 %)
9
Pemberian VIT A 100% 100%
14
BBLR 7.4 %
15
Anemia Bumil 1.02 %
Hasil kegiatan program Gizi pada tahun 2015 di Puskesmas Eban sudah cukup
baik. Peran serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan
posyandu oleh para kader posyandu sudah baik, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian
cakupan D/S (98,6%).walaupun tingkat partisipasi masyarakat sudah baik tetapi Secara
kualitas, masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain perlunya perhatian
khusus/intervensi lebih intensif mengenai peningkatkan berat badan tiap kali
penimbangan oleh karena masih ada sebanyak 36 ,1% balita yang tidak mengalami
peningkatan berat badan pada saat penimbangan. Diperlukan kerjasama yang baik antara
lintas program dan lintas sektor dalam pembinaan/intervensi balita yang tidak/sulit naik
berat badannya tersebut.
Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Eban
mengalami penurunan, diharapkan penurunan ini diikuti pula dengan adanya peningkatan
pengetahuan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita tentang prilaku hidup ber-PHBS,
sehingga bayi, balita serta anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Eban dapat tumbuh
dengan sehat. Diharapkan dengan perhatian yang lebih serta intervensi yang tepat tidak
ada lagi balita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Eban.
Anemia pada ibu hamil walaupun prosentasi kasus rendah tetapi bila dilihat
dampak dari anemia dan ibu hamil KEK adalah banyak bayi lahir dengan BBLR dan
mengalami kematian. Kecamatan miomaffo barat adalah kecamatan yang ada di dataran
tinggi yang berpotensi kekurangan zat yodium pada pangan yang disediakan untuk itu
alternative penggunaan garam yodium menjadi pilihan di wilayah ini namun dalam
kenyataan pada survey pengunaan garam yodium ditingkat rumah tangga masih dibawah
target.untuk itu butuh solusi –solusi baik yang dilakukan dengan lintas sector maupun
lintas program.
Tabel 2.15
Hasil Cakupan Program Imunisasi
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Nama Cakupan
NO Target KET TREND
Kegiatan 2013 2014 2015
Kurang dari ↑↓
1 Imunisasi BCG 98 % 77,9%
target
Imunisasi DPT Kurang dari ↓↓
2 98 % 79,9%
Hb1 target
Imunisasi DPT Kurang dari ↓↑
3 95 % 81,3%
Hb2 target
Imunisasi DPT Kurang dari ↓↑
4 90 % 76,5%
Hb3 target
Imunisasi Kurang dari ↑↓
5 90 % 79%
Polio1 target
Imunisasi Kurang dari ↓↓
6 95 % 79,9%
Polio2 target
Imunisasi Kurang dari ↓↑
7 93 % 80,2%
Polio3 target
Imunisasi Kurang dari ↓↑
8 90 % 13,4%
Polio4 target
Imunisasi Kurang dari ↑↑
9 90 % 76,2%
Campak target
Imunisasi lebih dari ↑↓
10 75 % 62,3%
Hepatitis unijek target
Kurang dari ↑↓
11 Imunisasi TT 1 90 % 17,7%
target
Kurang dari ↑↓
12 Imunisasi TT 2 85 % 14,4%
target
38.5 % Kurang dari
Desa UCi 85%
(5 ds) target
Pencapaian program Imunisasi yang hampir selalu tidak mencapai target ini
disebabkan karena jumlah sasaran bayi/balita di wilayah kerja Puskesmas Eban
berdasarkan proyeksi terlalu besar dibandingkan jumlah riil bayi/balita yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Eban. Selain itu, tingkat mobilisasi penduduk Kecamatan
Miomaffo Barat sangat tinggi, banyak penduduk yang hanya tinggal untuk beberapa lama,
kemudian pindah / pulang ke tempat asal, ditambah lagi dengan tingginya kasus kematian
bayi dan neonatal di pusk Eban yang mencapai 17 kss dan kss lahir mati mencapai 5 kss
yang pasti akan menambah maslah dalam target sasaran program.
Selain adanya kesenjangan antara data sasaran hasil proyeksi dan data sasaran
riil, juga mobilisasi penduduk yang cukup tinggi hasil cakupan Imunisasi di beberapa
kelurahan rendah karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa masyarakat
bahwa setelah Imunisasi anak menjadi sakit sehingga masyarakat tidak mau membawa
anaknya diimunisasi. Sehingga upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya Imunisasi bagi bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok rentan perlu
dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun kelompok agar program
Imunisasi dapat berjalan dengan baik sehingga bayi dan balita di wilayah Puskesmas Eban
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Tabel 2.16
Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Eban Tahun 2015
Hasil kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada tahun 2015 dan
tahun tahun sebelumnya cukup baik bahkan melebih target , oleh karena pada pelaksanaan
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di 19 SD pada di wilayah pusk Eban sudah
dilakukan koordinasi lintas sector terutama dengan Dinas Cabang PPO kec Miomaffo barat
dan Para kepala sekolah dan jadwal untuk imunisasai BIAS sudah diketahui oleh pihak
sekolah , selain bainya kerjasama lintas sector juga di tingkat puskemas kerjasama lintas
program dan profesi sudah cukup baik sehingga kedepannya kerjasama yang sudah baik
tersebut akan terap ditingkatkan dan dipertahankan.
Tabel 2.17
Hasil CakupanProgram DBD
UPTD Puskesmas EbanTahun 2015
N 2015
KEGIATAN KET
O Sasaran Hasil %
1 Penderita DBD 0 Tidak ada kss demam berdarah
2 Penderita DBD
0
yang Ditangani
3 Rumah yang
diperiksa 0
Jentik
4 Rumah yang
0
bebas Jentik
5 Kasus DBD
0
yang di PE
3. Surveillans
Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPTD Puskesmas sudah cukup
baik karena ditunjang dengan adanya pengumpulan data epidemiologi yang di dapat
dari kegiatan dalam dan luar gedung yang berpotensi menjadi wabah cepat dan lengkap
oleh petugas. Dengan adanya data epidemiologi yang lengkap maka kegiatan
penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat sehingga
kejadian KLB serta perluasan wilayah KLB dapat dicegah.
Pertemuan rutin antara petugas kesehatan dalam rangka menggali permasalahan
kesehatan di wilayah kerja sudah dilaksanakan dengan baik di UPTD Puskesmas Eban,
sehingga kerjasama lintas program antar petugas kesehatan sudah berjalan dengan baik.
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan
tokoh masyarakat dan upaya peran serta seluruh masyarakat dalam membangun sistem
pengamatan penyakit serta faktor-faktor resiko resikonya diharapkan dapat
mencegah timbulnya penyakit menular di masyarakat yang dapat berpotensi menjadi
KLB. Adapun penemuan kasus yang berpotensi menjadi wabah dapat dilihat pada Tabel
2.18 :
Tabel 2.18
Hasil Kegiatan Surveillans
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Tabel 2.19
Hasil Cakupan Program Diare
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
CAKUPAN
NO KEGIATAN TARGET KETERANGAN
2013 2014 2015
Penemuan 10 76 181
1 kasus (semua 10%
umur)
10 59 100
2 Diare Balita 20%
JUMLAH 181
kasus
Dalam tahun 2015 terjadi peningkatan kasus terutama pada bulan januari dan bulan
September s/d desember terjadi pada beberapa desa dan kelurahan seperti desa fatutasu –
manusasi dan Noepesu juga kelurahan Eban, dan terjadi pada musim kering dimana
persediaan air tidak ada yang akan menghamat semua proses pemeliharaan sanitasi
lingkungan.
Dalam penangan kasus diare, rehidrasi oral merupakan upaya pertolongan
pertama yang paling penting dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi dehidrasi
akibat diare. Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan kematian akibat diare
telah dilakukan melalui kegiatan rehidari oral yaitu pendistribusian oralit oleh kader
posyandu kepada penderita diare dan pojok oralit di puskesmas Eban.
5. ISPA
Pelaksanaan program ISPA di Puskesmas Eban telah berjalan cukup baik, hal ini
ditandai dengan penemuan kasus ISPA yang cukup baik. Pada kasus ISPA Pneumonia
yang memerlukan penanganan lebih lanjut telah dirujuk ke RS, yang kemudian akan
dilakukan pemantauan pasca perawatan oleh petugas dalam rangka care seeking untuk
mencegah kematian bayi / balita akibat Pneumonia.
Diharapkan dengan jumlah penemuan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
yang masih kurang dari target ini lebih menggambarkan sudah baiknya status kesehatan
masyarakat khususnya masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban.
Tabel 2.20
Hasil Cakupan Program ISPA
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Tabel 2.21
Hasil Cakupan Program TB Paru
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Targe
No Kegiatan
t
Nominal % keterangan
1 Penemuan 70% 6 Kurang dari target
kasus BTA 20%
(+)
Perkiraan 20%
2 68% 30 Kurang dari target
Suspek
Angka 100
3 85% 6 Kurang dari Target
konversi %
Angka 100
4 100% 6 Mencapai target
kesembuhan %
Angka -
5 kesalahan < 5% 0 Mencapai tareget
laborat
6 TB Anak > 10% 0 -
RO (+)BTA -
7 < 10% 0
(-)
.
Angka kesembuhan yang telah mencapai 100% didapat dari pemeriksaan sputum
ulang penderita pada bulan terakhir pengobatan yang menyatakan kuman BTA sudah
negatif (kuman BTA sudah tidak ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik apus
sputum).
Rendahnya cakupan penemuan kasus BTA terjadi karena puskesmas Eban tidak
memiliki ruang laboratorium yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan sputum BTA
7. Penyakit Kelamin
UPTD Puskesmas Eban belum memiliki tim yang khusus mengatasi masalah
termasuk penemuan kasus dan penatalaksanaan kasus penyakil kelamin termasuk HIV
AIDS
Kegiatan yang sudah di laksanakan oleh UPTD Puskesmas Eban terkait layanan HIV-
IMS, masih sangat terbatas pada penyuluhan – penyuluhan yang dilakukan dsekolah
dan di masyarakat kegiatan dapat di lihat pada tabel 2.23 dibawah ini.
Tabel 2.22
Kegiatan LKB HIV – IMS
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2013
No Kegiatan Tujuan
1 Penyuluhan penyakit kelamin dan HIV –AIDS di Sosialisasi
tingkat institusi Sekolah lanjutann tingkat pertama
dan sekolah lanjutan tingkat Atas
2 Melakukan koordianasi dengan camat dan lintas Koordinasi dan
sector dalam mengatasi masalah Penyakit kelamin membangun jejaring
dan HIV AIDS
Tabel 2.27
Data Sekolah Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Eban
Tahun 2013-2015
Sekolah
Tahun 2015
Jumlah PAUD 0
Jumlah TK 3
Jumlah SD 19
Jumlah SLTP 5
Jumlah SLTA 2
Adapun hasil kegiatan perjaringan anak sekolah dalam rangka deteksi dini penyakit pada
anak-anak sekolah dapat dilihat pada Tabel 2.28 berikut :
Tabel 2.28
Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2013-2015
Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Eban telah
berjalan cukup baik, cakupan program seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas
program antar petugas serta koordinasi lintas sektor antara UPTD Puskesmas Eban dengan
UPTD Pendidikan Kecamatan miomaffo barat dan pihak sekolah sudah terjalin cukup baik.
Tabel 2.29
Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2013-2015
Pelaksanaan Program Kesehatan Jiwa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban pada
tahun 2013-2015 belum dijalankan, keterbatasan tenaga dan obat menjadi kendala
termasuk semua tenaga belum terlatih untuk melaksanakan program kesehatan jiwa di
masyarakat
Perlu adanya pelatihan untuk dokter puskesmas dan petugas kesehatan jiwa dalam
melakukan deteksi dini dengan mengunakan metoda 2 (dua) menit pada kasus-kasus
gangguan kesehatan jiwa, karena dokter dan petugas di UPTD Puskesmas Eban belum
pernah mendapatkan pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa.
Kerjasama serta komunikasi harus ditingkatkan antara petugas pemegang program dengan
dokter pemeriksa serta dengan seluruh pembina wilayah di wilayah kerja untuk
penemuan/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa. Sehingga penderita gangguan kesehatan
jiwa bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Eban telah berjalan dengan baik pada tahun 2015
bekerjasama dengan Rumah sakit Naob dan dikerjakan secara tim. Selain itu juga
dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien penderita penyakit Katarak
senillis di masyarakat baik oleh dokter, petugas ataupun oleh kader kesehatan.
Dibawah ini akan ditampilkan jumlah kunjungan UPTD Puskesmas Eban dari tahun 2015.
Tabel 2.45
Jumlah Kunjungan
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Tabel 2.46
Jumlah Kunjungan
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Kunjungan Penderita Jumlah
Umum 1597
Askes 713
Astek 0
JKN PBI 3444
JKN Mandiri 0
Gratis Lainnya 169
Total Jumlah 5.923
Tabel 2.47
Jumlah 10 Penyakit Terbanyak
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Tahun 2015
Jumlah
No Diagnosa
Kunjunga %
n
1 ISPA 1.167 37,54
2 Penyakit pada sistem otot 505 16,24
3 Infeksi usus lain 390 12,54
4 Penyakit pada saluran 271 8,72
pernafasan bagian atas
5 Penyakit kulit alergi 209 6,72
6 Diare 158 5,08
7 Penyakit kulit infeksi 145 4,66
8 Kecelakaan 141 4,54
9 Scabies 78 2,51
10 Asma 45 1,45
Jumlah 3.109 100
Dari data kunjungan pasien di UPTD Puskesmas Eban tahun 2015, didapat informasi
mengenai 10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Eban. Dari data tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa penyakit ISPA (37,54%), penyakit pada sistem otot (16,24%),
infeksi usus lain (12,54%), penyakit pada saluran pernafasan atas (8,72%) dan
penyakit kulit alergi (6,72%) masih merupakan penyakit terbanyak di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Eban. Hal ini dapat dimengerti karena wilayah Kecamatan Miomaffo
Barat. dengan tingkat hunian 4 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang cukup
padat dan potensial terhadap penularan penyakit.
6.1. KEUANGAN
Tabel 2.48
Jumlah Penerimaan Keuangan
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2015
Penerimaan
NO Kegiatan Pengeluaran Saldo
APBN(Rp) APBD(Rp)
1 Penyetoran - 52.575.000 52.575.000 0
5 Gizi - 7.244.000 7.244.000 0
8 BOK 274.427.000 - 274.427.000 0
9 JKN Kapitasi - 596.262.000 353.563.400 242.698.6
00
10 JKN Non Kapitasi - 51.760.000 49.671.250 2.088.750
Jumlah 274.427.000 707.841.000 737.480.650 62.410.75
0
BAB. III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
Sesuai dengan arah kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten
Timor Tengah Utara serta Tugas pokok UPTD Puskesmas Eban, sasaran yang ingin dicapai
pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara pada tahun 2013 – 2018 dalam bidang kesehatan
adalah “Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas” dengan arah
kebijakan “Menyediakan Jaminan Pelayanan Kesehatan Dasar bagi seluruh Warga Kabupaten
Timor Tengah Utara dan menyediakan biaya Operasional Pelayanan Kesehatan Rujukan.
Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di UPTD
Puskesmas Eban, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan untuk
mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan
pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan Prioritas Masalah
3. Perumusan Masalah
4. Mencari Penyebab Masalah
5. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah
6. Identifikasi Kegiatan
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Eban dengan cermat, diharapkan UPTD Puskesmas Eban dapat menemukan alternatif
pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatan intervensi secara efektif dan efisien.
Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya bidang kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban.
1. IDENTIFIKASI MASALAH
A. UPAYA KESEHATAN WAJIB
3 Kesehatan Lingkungan :
1. Klinik sanitasi 10 % 5.2% 4.8 %
2. Pengawasan Kualitas air Bersih dan kaporisasi 100% 52.4%
3. Pengawasan/pembinaan Tempat Tempat Umum (TTU) 100% 100%
4. Pengawasan /pembinaan Tempat pengelolaa makanan (TPM) 100% 100%
5. Pengawasan /pembinaan Empat pembuangan sampah (TPS) 100% 81.%
6. Kunjungan Rumah 100% 52.4 %
7. Pengambilan sampel Air dan Makanan 100% 0% 100%
4 Perbaikan Gizi Masyarakat :
1. Balita yg ditimbang naik berat badannya (K/S) 100% 100%
2. Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) 100% 98.6 %
3. Pencapaian program (N/D) 85 % 63.9 %
4. Vitamin A 100% 100%
5. MP Asi 100% 100%
6. Cakupan RT pengguna garam yodium 100% 54.7 %
7. Balita BGM 0% 3.7 %
8. Pemberian Tablet Fe 3 pada Ibu hamil 100% 57.2 %
9. Ibu hamil KEK 0% 2.8 %
10. Anemia Bumil 0% 1.02%
5. Pencegahan Dan penanggulangan Penyakit
1. Imunisasi BCG 98 % 77.9 %
2. Imunisasi DPT1 –HB1 98% 79.9 %
3. Imunisasi DPT 3 –HB 3 90 % 76.5 %
4. Imunisasi Polio 3 90% 80.2 5%
5. Imunisasi HB 0 hari 75% 62.3 %
6. Imunisasi Campak 90% 76.2 %
7. Imunisasi TT2 85% 14.4 %
8. DESA UCI 85% 38.5% (5ds)
9. Imunisasi DT AS 95% 100%
10. Imunisasi TD AS 95% 100%
11. Imunisasi Campak AS 95% 100%
12. Pneumonia 0% P/M (4/1)kss
13. Diare 0% P/M (181/2)kss
14. TB BTA Positif ditemukan 30 kss 20% (6 kss)
15. Angka Konversi 100% 100% (6 kss)
16. Angka Kesembuhan 100% 100% (6 kss)
17. HIV AIDS/PMS 0%
18. Penemuan kusta –Frambusia 72.2%
19. PTM -
1. PRIORITAS MASALAH
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di UPTD Puskesmas Eban baik dari
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan maka, didapatlah 4 (empat)
masalah yaitu :
1. Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak khususnya K 4
2. Rendahnya Cakupan Balita yang berat badannya naik saat penimbangan
3. Rendahnya Cakupan Penemuan Pendeita TBC
4. Rendahnya Cakupan Pemeriksaan Air Bersih
Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan
mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya. Untuk penentuan
prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG dengan
mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
G :
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan.
Tabel ANALISIS PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan.
Dengan demikian pioritas masalah yang ada di UPTD Puskesmas Eban adalah “Rendahnya
Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak”
1. PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Eban dilakukan dengan menganalisa data-data hasil cakupan program UPTD
Puskesmas Eban dalam kurun satu tahu yaitu pada bulan Januari sampai dengan Desember
tahun 2015. Dari hasil analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan
beberapa prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 4 (empat) pokok
masalah yang akan menjadi prioritas utama dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di
wilayah UPTD Puskesmas Eban.
Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap ke-4 masalah tersebut, siapa yang terkena
dampak dari permasalahan tersebut, sebesr apa masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi
masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.
2. PENYEBAB MASALAH
Setelah dilakukan pengkajian terhadap 3 (tiga) pokok masalah, maka dari ketiga pokok masalah
tersebut dianalisa lagi terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhinya.
Alternatif pemecahan masalah didapatkan berdasarkan brainstorming anggota tim yang kemudian
akan didapatkan pemecahan masalah terpilih yang diperoleh dengan menggunakan analisis USG.
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan
S :
masalah)
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
G :
masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternatif masalah pokok yang
dominan.
Alternatif pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak adalah melaksanakan pelacakan dan
pendampingan ibu hamil K4.
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan
S :
masalah)
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
G :
masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah pokok yang
dominan
ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan
S :
masalah)
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
G :
masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternatif masalah pokok yang
dominan
Alternatif pemecahan masalah perbaikan gizi masyarakat adalah dilakukannya rujukan berjenjang
untuk kasus-kasus balita dengan berat badan kurang.
Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan untuk tahun 2017.
Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya berasal dari APBD dan APBN (JKN / BOK).
Dalam Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Eban tahun 2017 ini, meliputi upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang yaitu berupa :
a. Kegiatan tahuanan yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional dan
program hasil analisis masalah)
b. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun 2017
c. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam format RUK
Puskesmas yaitu dalam bentuk matrik.
Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Eban tahun 2017, di susun dengan
memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun
daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia
di Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Eban tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.1
sebagai berikut :
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya
kesehatan penunjang.Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan
Puskesmas Yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya
dan untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan telah disusun Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Eban tahun 2017 ini,
semoga di tahun mendatang UPTD Puskesmas Eban dapat melaksanakan fungsinya sebagai ujung
tombak pembangunan kesehatan masayarakat secara maksimal sehingga dapat tercipta
Masyarakat dan Lingkungan yang sehat di Kecamatan Kota Kefamenanu.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh UPTD Puskesmas Eban, untuk
kemajuan kami sebagai petugas kesehatan juga untuk kemajuan masyarakat Kecamatan Kota
Kefamenanu.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah
membatu dalam penyelesaian Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Eban tahun 2017 ini.
Clara M.Th.Boleng,S.Kep.Ns
NIP.19681003 198801 2 002