Anda di halaman 1dari 44

RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

PUSKESMAS CUBO
2020

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA


DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS CUBO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

LATARBELAKANG

Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota


yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan, puskesmas harus menerapkan azas
penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban
wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas dapat
menghasilkan luaran yang efektif dan efisien puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas yang baik terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban seluruh
kegiatan secara keterkaitan dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP
Nomor 25 Tahun 2000, daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan
masalah kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan
serta menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga
mempunyai kewenagan untuk melakukan integrasi perencanaan dan anggaran.
Melalui pelaksanaan otonomi – desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-
kegiatan yang lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan penyususan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan semua
komponen yang ada di Puskesmas Cubo dapat:
a) Menganalisis Situasi Wilayah Kerja, Prilaku Kesehatan masyarakat, dan
Lembaga Bersumber Daya Masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Cubo.
b) Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Cubo, kemudian membuat urutan prioritas masalah yang akan
diselesaikan secara bersama-sama bersama lintas program ataupun
lintassektoral.
c) Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang akan
mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi
hambatan internal dan hambatan eksternal.
d) Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan bersama- sama lintas
program dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan yang ada.
e) Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Cubo dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat
satu atau dua tahun kedepan.
f) Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran
kegiatan yangdirencanakan.

VISI DAN MISI PUSKESMAS CUBO


Puskesmas Cubo adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah dibidang
kesehatan dimana Puskesmas Cubo merupakan perpanjangan tangan Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pidie Jaya dalam upaya
menjalankan kebijakan pembangunan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo.
Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan
kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Pidie Jaya maupun kebijakan dari daerah Kabupaten Pidie Jaya maka Puskesmas
Cubo pada tahun 2020 ini memiliki visi dan misi baru menyesuaikan dengan visi misi
Kabupaten Pidie Jaya dan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana yang baru :

a. VISI
Menjadi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Prima Dan Mandiri Menuju
Masyarakat Sehat.

b. MISI
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Prima.
2. Menggerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
3. Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat Bagi Individu, Keluarga, Dan
Masyarakat.
4. Meningkatkan Mutu Dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan.

STRATEGI

1. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh


jajaran Puskesmas Cubo baik pelayanan dalam gedung maupun luar
gedung
2. Pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan
bermutu.
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Puskesmas Cubo
4. Pemantapan kerjasama lintas sektor dengan semua pihak terkait
5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, efektif
dan efisien.

MOTTO
Kesehatan Anda Tujuan Kami, Kepuasan Anda Kebanggaan Kami.
BAB II
GAMBARAN UMUM

DATA GEOGRAFIS

Puskesmas Cubo merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kabupaten


Pidie Jaya. Kabupaten Pidie Jaya terletak di seberang utara provinsi Aceh. Secara
geografis, wilayah Puskesmas Cubo berada pada 96°6’44”BT , dan 05°13’14”-
05°54’28” LU dengan ketinggian rata-rata 28 m di atas permukaan laut. Wilayah
Puskesmas Cubo beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 26°C − 33°C.
Kabupaten Pidie Jaya memiliki 8 Kecamatan, yaitu:
– Kecamatan Bandar Dua

– Kecamatan Bandar Baru

– Kecamatan Jangka Buya

– Kecamatan Meurah Dua

– Kecamatan Meureudu

– Kecamatan Panteraja

– Kecamatan Trienggadeng

– Kecamatan Ulim

Wilayah kerja Puskesmas Cubo terletak di Gampong Kayee Jatoe Cubo


Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya yang berjarak kurang lebih 6 Km dari
Jalan Paru-Cubo, dengan 3,391 km² yang berbatasan dengan :
– Sebelah Utara : Gampong Paru Keude

– Sebelah Timur : Kecamatan Tangse

– Sebelah Selatan : Kecamatan Pante Raja

– Sebelah Barat : Kemukiman Langien

Secara Administratif Wilayah Kerja Puskesmas Cubo terbagi dalam 8 gampong


yakni Gampong Blang Baro, Gampong Kayee Jatoe, Gampong Blang Sukon,
Gampong Sarah Panyang, Gampong Jijiem, Gampong Blang Krueng, Gampong
Abah Lueng, Gampong Aki Neungoh. Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah
satunya dapat dilihat dari jarah tempuh, yang paling Lama ± 40 Menit dan mudah
dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya baik dengan menggunakan
moda transportasi roda 4 maupun roda 2.
Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Cubo dapat dilihat pada
gambar dibawah ini

Gambar 2.1

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUBO


Tabel 2.1
Situasi Geografi Di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo Tahun 2018

Kondisi rata-rata

Jumlah Dusun
keterjan waktu
Jarak
gkauan tempuh
terjauh ke
ke

Roda 2
Roda 4
fasilitas

Jalan
No Gampong Kategori
Puskes
kesehatan
mas

1 Blang Baro Pedesaan 3 ± 6Km √ √ √ ± 15 menit


2 Kayee Jatoe Pedesaan 4 ± 0,5Km √ √ √ ± 1 menit
3 Blang Sukon Pedesaan 3 ± 1Km √ √ √ ± 5 menit
4 Sarah Panyang Pedesaan 2 ± 4Km √ √ √ ± 11 menit
5 Jijiem Pedesaan 2 ± 9Km √ √ √ ± 25 menit
6 Blang Krueng Pedesaan 2 ± 10Km √ √ √ ± 30 menit
7 Abah Lueng Pedesaan 4 ± 11Km √ √ √ ± 35 menit
8 Aki Neungoh Pedesaan 2 ± 12Km √ √ √ ± 40 menit
Sumber : Bidan Desa Puskesmas Cubo 2017

Dari Tabel 2.1 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai ke
fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Cubo relatif singkat, waktu tempuh yang terjauh
40 menit dan waktu tempuh yang terdekat 1 menit ini diukur dengan menggunakan
kendaraan umum.Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Cubo adalah Gampong Aki
Neungoh yang berjarak ± 12 Km dengan jarak tempuh ± 40 menit dengan
menggunakan kendaraan roda dua.

DATA DEMOGRAFI

Wilayah Kerja Puskesmas Cubo meliputi Kecamatan Bandar Baru Kabupaten


pidie Jaya dengan jumlah penduduk pada Tahun 2018 menurut sumber data Dinkes
sebanyak 6.258 jiwa terdiri dari 3.166 jiwa penduduk laki laki dan 3.092 jiwa
perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1,682 KK (Kepala Keluarga) .
Jumlah penduduk per- Gampong di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo yang paling
banyak adalah Gampong Kayee Jatoe yaitu 1.488 Jiwa , sedangkan penduduk yang
paling sedikit adalah Gampong Aki Neungoh Keumiki yaitu 167 Jiwa.
Secara rinci jumlah kepala keluarga, rumah dan penyebaran penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Cubo ditampilkan di Tabel 2.2
Tabel 2.2
Jumlah Kepala Keluarga, Rumah dan Penyebaran Penduduk di
Wilayah kerja Puskesmas Cubo
Tahun 2018

Luas
daerah Jumlah Kepadatan Jumlah
No Gampong
(km²) KK pddk (km2) pddk

1 Blang Baro 290 km² 345 484 1405


2 Kayee Jatoe 600 km² 414 248 1488
3 Blang Sukon 560 km² 371 255 1429
4 Sarah Panyang 226 km² 110 173 393
5 Jijiem 302 km² 163 183 554
6 Blang Krueng 305 km² 60 133 407
7 Abah Lueng 610 km² 126 68 415
8 Aki Neungoh 498 km² 58 33 167

Jumlah 3,391 km² 1.652 184.6 6.258

Berdasarkan UU No. 56/1960 tentang kategori jumlah penduduk, maka kriteria


kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3
Klasifikasi Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk Klasifikasi

0 – 50 Jiwa / km2 Tidak padat


51 – 250 Jiwa / km2 Sedang / Kurang padat
251 – 400 Jiwa / km2 Padat
> 400 Jiwa / km2 Sangat padat

Luas wilayah Wilayah Kerja Puskesmas Cubo menurut data yang kami peroleh
dari BPS 2016 adalah kurang lebih 6.258 jiwa meliputi 8 Gampong. Dengan cara
pembagian jumlah penduduk dengan luas daerah maka dapat diketahui kepadatan
penduduk di satu Desa.

Kepadatan penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Cubo rata-rata 184 jiwa/km2,


dengan tingkat hunian < 4 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang Normal
untuk setiap rumah.
Wilayah terpadat penduduknya untuk Wilayah Kerja Puskesmas Cubo adalah
di Gampong Blang Sukon yaitu 484 jiwa/km2.
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin
yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo dapat dilihat pada Tabel 2.4 dibawah
ini.
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Di
Wilayah kerja Puskesmas Cubo
Tahun 2018

Jumlah Penduduk
No Kelompok Umur (th) Laki-laki Perempuan Total
1 0-4 356 311 667
2 5 – 14 682 609 1291
3 15 – 44 1540 1481 3021
4 45 – 64 450 486 936
5 > 65 138 205 343
Jumlah 3166 3092 6258
Sumber : Bidan Desa Puskesmas Cubo
Jumlah penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Cubo yang berada
pada golongan usia antara usia 15–64 tahun sebanyak 3.957 jiwa dimana golongan
usia tersebut merupakan usia produktif serta merupakan sasaran program yang
paling efektif.
Untuk mengetahui angka beban tanggungan di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo
maka digunakan formula sebagai berikut :

Beban Tanggungan Jumlah usia tidak produktif


x 100
= Jumlah usia produktif

Beban Tanggungan 2301


x 100
= 3.957

Beban Tanggungan 2301


x 100 = 58.1
= 3.957

yang berarti setiap 100 jiwa penduduk produktif harus menanggung


58.1 jiwa yang tidak produktif, tingginya rasio beban tanggungan yang mencapai
angka 58 ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo, karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia
produktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usia yang tidak produktif.
Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya
penduduk perempuan dalam data daerah dan waktu tertentu, biasanya dinyatakan
dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan (Lembaga
Demografi, FEUI dalam Supartini: 2005)
Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah pria yang
terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian di bagi oleh jumlah perempuan
yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan demikian ratio jenis kelamin
sesuai dengan definisi tersebut akan mencerminkan/100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Cubo dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah penduduk laki-laki


Sex Ratio = x 100
Jumlah penduduk perempuan

Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk Laki-laki (3.166 jiwa)
di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo lebih sedikit dari jumlah penduduk Perempuan
(3092 jiwa) dengan Sex Ratio 102.3, oleh karenanya selain perlu memberikan
perhatian pada penduduk golongan laki-laki sebagai pencari nafkah pada
keluarganya.
Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo dapat dilihat pada gambar 2.2 tentang Komposisi Penduduk Laki-
laki dan Perempuan.
Gambar 2.2

Perbandingan Jumlah Penduduk Perempuan dan Laki– Laki Di


Wilayah Kerja Puskesmas Cubo Tahun 2018

Laki - Laki;
Perempuan; 3092
3166

Sumber : Bidan Desa Puskesmas Cubo 2018

Dari jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo yaitu 6258 jiwa, 2.729
jiwa ( 43.6%) diantaranya merupakan Masyarakat Miskin (lihat Tabel 2.5), tentunya ini
merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas kebijakan
tersendiri.
Sampai Tahun 2018 ini belum ada data terbaru mengenai jumlah penduduk
menurut jenis mata pencaharian, oleh sebab itu masih menggunakan data tahun
2016 dari Wilayah Kerja Puskesmas Cubo.
Tabel 2.5
Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo
Tahun 2018

Jumlah Jumlah Proporsi


NO Desa Penduduk Penduduk Penduduk miskin
Seluruhnya Miskin (%)

1 Blang Baro 1405 550 39.1


2 Kayee Jatoe 1488 902 60.6
3 Blang Sukon 1429 630 44,1
4 Sarah Panyang 393 325 82.7
5 Jijiem 554 96 17.3
6 Blang Krueng 407 50 12.3
7 Abah Lueng 415 55 13.2
8 Aki Neungoh 167 121 72.4
JUMLAH 6.258 2.729 43.6
Sumber : Bidan Desa

Mata pencaharian penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo sebagian


besar adalah Petani, PNS/TNI/Polri dan Wiraswasta.
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Wilayah kerja
Puskesmas Cubo
Tahun 2018

No Gampong Petani PNS/TNI/Polri Swasta

1 Blang Baro 395 7 150


2 Kayee Jatoe 1000 32 90
3 Blang Sukon 208 22 230
4 Sarah Panyang 108 2 13
5 Jijiem 535 1 10
6 Blang Krueng 192 5 4
7 Abah Lueng 150 1 15
8 Aki Neungoh 142 1 9
JUMLAH 2.730 71 521
Sumber : Bidan Desa
Dari gambaran Tabel 2.7 di bawah, mayoritas penduduk Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo adalah lulusan SD/MI sebanyak 1821 orang.

Tabel 2.7
Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Di Wilayah kerja
Puskesmas Cubo
TTahun 2018

SMA /
No Gampong SD/MI SMP/MTs Diploma Universitas
SMK/MA
1 Blang Baro 408 375 202 12 8
2 Kayee Jatoe 161 96 147 10 71
3 Blang Sukon 606 230 105 5 57
4 Sarah Panyang 138 118 75 4 4
5 Jijiem 66 23 23 6 12
6 Blang Krueng 57 51 24 1 34
7 Abah Lueng 361 70 20 - 5
8 Aki Neungoh 24 18 16 - 4
Jumlah 1821 981 687 38 195
Sumber: Bidan Desa Tahun 2018

Dalam menjalankan kegiatan operasional pelayananan progam kesehatan,


Puskesmas Cubo mempunyai sasaran kelompok rentan lain yang akan menerima
pelayanan kesehatan dipuskesmas yaitu meliputi ibu hamil, ibu bersalin dan
neonatus (Tabel 2.8). Dimana data tersebut adalah data hasil proyeksi/estimasi
tingkat kota. Data sasaran di Tahun 2018 ini tidak ada perubahan dalam jumlah,
tetapi berbeda dengan Tahun 2018 dalam sebaran sasaran tiap Desa nya.
Tabel 2.8
Jumlah Sasaran di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo Tahun 2018
Sasaran
Neonatus
Ibu hamil

Bayi 0-11
Ibu nifas

Lansia
bersalin

Balita
bln
Ibu

Nama
No Gampong

1Blang Baro 34 33 33 33 33 118 108


1
2Kayee Jatoe 35 34 34 34 34 117 124
3Blang Sukon 33 31 31 31 31 112 100
4Sarah Panyang 10 9 9 9 9 32 47
5Jijiem 14 13 13 13 13 44 38
6Blang Krueng 4 9 9 9 9 32 25
7Abah Lueng 11 4 4 4 4 33 44
8Aki Neungoh 4 4 4 4 4 14 34
Jumlah 144 137 137 137 137 502 520
520
Sumber: Data Sasaran Wilayah Puskesmas Cubo 2018
Yang merupakan sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya adalah
masyarakat miskin. Di wilayah kerja Puskesmas Cubo, jumlah penduduk miskin
yang mendapat jaminan program BPJS sebanyak 5573 jiwa. Proporsi penduduk
miskin terhadap jumlah penduduk seluruhnya juga tinggi yaitu sebesar 48.9 % di
Wilayah Kerja Puskesmas. Keadaan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap
status kesehatan masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Cubo dan keberhasilan
intervensi program Puskesmas Cubo.

Tabel 2.9
Masyarakat Miskin yang mendapatkan kartu kis dan BPJS Di
Wilayah Kerja Puskesmas Cubo
Tahun 2018

No Jumlah BPJS Jumlah total

1. Laki- laki 2770 2770

2. Perempuan 2803 2803

Jumlah 5573 5573

Sumber: Data Puskesmas Cubo 2017

Dari jumlah seluruh masyarakat miskin yang mendapatkan Kartu BPJS yaitu
sebanyak 5573 jiwa

KEADAAN SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI.


Penduduk wilayah kerja Puskesmas Cubo Berlatar belakang 99,43 suku
Aceh dengan 100 % beragama Islam. Perilaku masyarakat Sangat dipengaruhi
oleh adat istiadat setempat, seperti persatuan yang diwujudkan dalam sikap
kegotong royongan yang kokoh. Ini terlihat pada acara-acara seperti selamatan,
pernikahan dan masih banyak lagi acara-acara lain yang sangat mencerminkan
budaya atau adat istiadat setempat. Mata pencaharian penduduk pada umumnya
adalah petani dan kebun. Sarana transportasi yang digunakan adalah angkutan
umum RBT.

KEADAAN FASILITAS PENDIDIKAN


Tingkat pendidikan/Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh terhadap
kesehatan, baik kesehatan secara personal maupun kesehatan lingkungan. Untuk
menunjang sumber daya manusia maka diperlukan sarana pendidikan sebagai
sarana pengembangan sumber daya manusia secara formal.
Berikut adalah tabel distribusi sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Cubo.

Jumlah Sekolah
Sekolah
2017 2018

Jumlah TK 4 4
Jumlah SD 6 6
Jumlah SMP 2 2
Jumlah 12 12

KEADAAN FASILITASKESEHATAN
Puskesmas Cubo berlokasi di Jl. Paru – Cubo Km 6 Kecamatan Bandar Baru
Kabupaten Pidie Jaya. Terbagi atas ruang rawat jalan, dengan luas bangunan 406 m.
Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka
sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Cubo terdiri atas :
1. Sarana Prasarana

NO Nama Sarana Dan Prasarana Jumlah


1 Mobil Ambulance 1 Unit
2 Komputer dan Laptop 7 Unit
3 Rumah Dinas 3 Unit
4 Pustu 1 Unit
5 Poskesdes 5 Unit
6

2. Data Ruangan

No Nama ruang Jumlah ruangan


1 Ruang Kepala Puskesmas 1
2 Ruang tata usaha/ Kepegawaian 1
3 Ruang aula 1
4 Ruang UGD 1
5 Ruang PPI 1
6 Ruang TB Paru / Kusta 1
7 Gudang obat 1
8 Ruang Farmasi 1
9 Ruang Rekam Medis 1
10 Ruang Pemeriksaan Umum 1
11 Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut 1
12 Ruang KIA dan KB 1
13 Ruang laboratorium 1
14 Ruang MTBS 1
15 Ruang Imunisasi 1
16 Ruang Konseling Promosi 1
17 Kesehatan
Ruang Konseling Kesling 1
18 Ruang Konseling Gizi 1
19 Ruang Konseling Keuangan 1
20 Ruang Konseling Keswa 1
21 Ruang Konseling P2P 1

3. Data Personil (SDM)

Jumlah
NO Jenis ketenagaan

1 Dokter umum 3
2 Dokter gigi 1
3 S1 Keperawatan 1
4 D3 Keperawatan 18
5 S1 Kesmas 1
6 S1 Pangan dan Gizi 1
7 S1 Komputer 1
8 S3 Komputer 1
9 D3 Kebidanan 35
11 D3 Farmasi 2
12 D3 Kesling 7
13 D3 Perawatan Gigi 2
14 D3 Analis 1
15 D3 Gizi 3
16 SMAK 1
16 SMA 3
JUMLAH 80
Sumber: Data Puskesmas Cubo 2018
UPAYA KESEHATAN WAJIB
KIA DAN KB
Hasil Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan, Yang Ditolong Oleh Nakes di
Wilayah Kerja Puskesmas Cubo Tahun 2018

Nama Cakupan Trend


No Target Ket.
Kegiatan 2018
2017 2018
1 2 3 4 5 6 7

Kurang dari
1 K1 100% 90% 92 ↓
target

Kurang dari
2 K4 100% 80% 87 ↓
target

Kurang dari
4 Persalinan 100% 89% 88 ↓
target

Kunjungan Kurang dari


5 100% 89% 88 ↓
Ibu Nifas target

Neonatus Kurang dari


6 100% 100% 88 ↓
ditangani target

Kunjungan Kurang dari


7 95% 89% 84 ↓
Bayi Target

Pelayanan Mencapai
8 100% 90% 94 ↔
P4K Target

Cakupan Program KIA / KB Puskesmas Cubo Tahun 2017- 2018 masih perlu
peningkatan yang lebih baik lagi, masih banyak / hampir seluruh cakupan kegiatan
yang belum memenuhi target, diantaranya yaitu kegiatan K1, K4, Persalinan, KN 1,
N2, N3, dan P4K dan ada juga peningkatan di tahun 2018.
Kesenjangan K1 dan K4 di Tahun 2018 ini tidak terlalu besar, pencapaian K1
dan K4 belum tercapai target dari Target yang di tetapkan.
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Hasil Cakupan Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Wilayah
Kerja Puskesmas CuboKabupaten Pidie Jaya Tahun 2018

Trend
No Nama kegiatan Target 2017 2018 Ket 2018
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyuluhan & Tidak
Pembinaan PHBS Mencapai
di Tatanan RT 65% 18 % 26% Target

Hasil Cakupan Program PROMOSI KESEHATAN di Puskesmas Cubo Tahun


2017- 2018 masih perlu peningkatan yang lebih baik lagi, masih banyak / hampir
seluruh cakupan kegiatan yang belum memenuhi target, diantaranya yaitu kegiatan
Pengkajian PHBS Rumah Tangga dan ada juga peningkatan di Tahun 2018.
Kesenjangan Pengkajian PHBS Rumah Tangga di Tahun 2018 ini tidak terlalu
besar, pencapaian PHBS Rumah Tangga belum tercapai target dari Target yang di
tetapkan.

KESEHATAN LINGKUNGAN

Hasil Cakupan Rumah Sehat di Wilayah Kerja Kesehatan Puskesmas Cubo


Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018

Cakupan
Nama Trend
No Target Ket.
Kegiatan 2017 2018 2018

Mempunyai
Sasaran
dan
1 100% 81% 67,0% telah ↔
mengunakan
tercapai
SAB

Menggunaka Sasaran
2 n jamban 100% 79% 26,0% telah ↔
keluarga tercapai

Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Cubo


belum maksimal masih ada program yang belum tercapai sasaran , yaitu program
pengawasan dan pembinaan TTU, disini perlu adanya peningkatan kerjasama antara
petugas dan lintas terlkait . sedangkan Program pembinaan dan Kunjungan rumah
sudah mencapai sasaran meskipun demikian tetap di perlukan pembinaan dan
kerjasama yang baik antara lintas sektor terkait, masyarakat dan petugas kesehatan
lingkungan agar terwujudnya Wilayah Kerja Puskesmas Cubo yang bersih dan
sehat dengan demikian diharapkan derajat kesehatan masyarakat Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo pun akanmeningkat.

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Hasil Cakupan Program Gizi Balita Yang Ditimbang di Wilayah Kerja Puskesmas
Cubo Tahun 2018

Cakupan
NO Nama kegiatan Target Trend 2018 Ket
2017 2018
1 2 3 4 5 6 7
Balita Gizi Buruk Yg Mencapai
--
Mendapat Perawatan 100% 100% 100% target
1
Mendapat Perawatan
Tidak
Balita yg Ditimbang
100% 55% 45% ↓ mencapai
2 Berat Badannya D/S target

Tidak
Bayi Usia < 6 Bulan
80% 24% 27% ↓ mencapai
3 Mendapat ASI Eksklusif target

Rumah Tangga Yg Tidak


Mengkonsumsi Garam 90% 5% 24.5% ↓ mencapai
4 Beryodium target

mencapai
Balita 6-59 Bulan ↓ target
Mendapat Kapsul 85% 81% 81%
5 Vitamin A

Bumil Kurang Mencapai


Energi Kronis
-- target
yang Mendapat 50% 92% 100%
6 Makanan
Tambahan
Balita Kurus yang -- Mencapai
7 Mendapat 75% 100% 100% target
Makanan
Tambahan

Hasil kegiatan program Gizi pada Tahun 2018 di Puskesmas Cubo mengalami
peningkatan. hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian, cakupan Garam Beryodium
(24.5%) mengalami peningkatan.
Secara kualitas masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain perlunya
perhatian khusus/intervensi lebih intensif mengenai Asi eklusif oleh karena masih
ada sebanyak 27% bayi belum mendapat Asi eklusif. Diperlukan kerjasama yang baik
antara lintas program dan lintas sektor dalam pembinaan/intervensi bayi yang
tidak/sulit Mendapat Asi eklusif tersebut.
Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Cubo
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, diharapkan penurunan ini
udah tidak ada lagi ikuti pula dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu yang
memiliki bayi dan balita tentang prilaku hidup ber-PHBS, sehingga bayi, balita serta
anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Cubo dapat tumbuh dengan sehat. dengan
perhatian yang lebih serta intervensi yang tepat tidak ada lagi balita gizi buruk di
wilayah kerja Puskesmas Cubo Tahun 2018.

PENCEGAHAN DAN PEMBRANTASAN PENYAKIT MENULAR


1. Program Imunisasi
Hasil Cakupan Program Imunisasi Desa / Kelurahan UCI Di Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo Kabupaten pidie Jaya Tahun 2018

Nama Cakupan Trend


No Target Ket
kegiatan 2017 2018 2018
23.07 Kurang dari
1 HBO 90% 41.8 % ↓
% target
17.39 Kurang dari
BCG 40.3% target ↓
2 90% %
Kurang dari
3 DPT-HB-HIB1 90% 32% 33,6 % ↓
target
35.29 Kurang dari
4 DPT-HB-HIB2 90% 20,1 % ↓
% target
Kurang dari
5 DPT-HB-HIB3 90% 33.3% 18,6% ↓
target
17.39 Kurang dari
6 POLIO 1 95% 40.3% ↓
% target
Kurang dari
7 POLIO 2 90% 32% 33,6 % ↓
target
35.29 Kurang dari
8 POLIO 3 90% 20,1 % ↓
% target
Kurang dari
9 POLIO 4 90% 33.3% 18,6% ↓
target
Kurang dari
10 CAMPAK 90% 16% 15,7 ↓
target
Kurang dari
11 IPV - - - ↓
target

Pencapaian program imunisasi melebihi target disebabkan karena jumlah


sasaran bayi/balita di wilayah kerja Puskesmas Cubo berdasarkan proyeksi
terlalu besar dibandingkan jumlah riil bayi/balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Cubo.Selain itu, tingakat mobilisasi penduduk Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo sangat tinggi, banyak penduduk yang hanya andon untuk
beberapa lama, kemudian pindah / pulang ke tempat asal.
Selain adanya kesenjangan antara data sasaran hasil proyeksi dan data
sasaran riil, juga mobilisasi penduduk yang cukup tinggi hasil cakupan imunisasi
di beberapa Desa rendah karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa
masyarakat bahwa bahan baku untuk pembuatan vaksin berasal dari bahan
yang tidak halal sehingga masyarakat tidak mau membawa anaknya
diimunisasi.

Sehingga upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya


imunisasi bagi bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok rentan perlu
dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun kelompok
agar program imunisasi dapat berjalan dengan baik sehingga bayi dan balita di
wilayah Puskesmas Cubo dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Cubo
Tahun 2017 – 2018

Cakupan

NO Jenis Imunisasi Target KETERANGAN Trend


TREND
2017

2018

Ket 2018

Kurang dari target


1 DT 90% 81% 41.9% ↓
Kurang dari target
2 TD 95% - 49.31% ↓

Kurang dari target


3 Campak 95% 53% - ↓

Hasil kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Tahun 2018
mengalami penurunan, oleh karena pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) pada Tahun 2018 ada beberapa sekolah yang anak didiknya tidak
diijinkan oleh orang tuanya untuk di imunisasi di sekolah karena ada pemahaman
yang meragukan kehalalan Vaksin.

Untuk kedepannya kerjasama yang sudah baik antara petugas imunisasi,


petugas UKS dan pihak sekolah termasuk guru UKS agar lebih ditingkatkan lagi
agar hal- hal tersebut dapat diantisipasi sebelumnya misalnya dengan kegiatan
sosialisasi/penyuluhan tentang imunisasi bagi orang tua murid di sekolah.
2. Program TB Paru

Hasil Cakupan Program TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Cubo


Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018

2018

Capaian

Kesenjan

2018
Target

Tren
d
gan
No Kegiatan

1 penderita drop out 100% 33% 67% ↑

Pencegahan transmisi
2 penularan penyakit dari 100% 61% 39% ↔
penderita ke orang lain

pemeriksaan kontak
3 serumah pasien TB Paru 100% 24% 76% ↔

Cakupan pada kegiatan penemuan TB Paru tahun 2018 masih sangat kurang
dari target nasional, hal ini di sebabkan masih kurang efektifnya kerja sama lintas
program, sehingga beberapa ada yang tidak terdeteksi. Selain SDM petugas yang
kurang, saat petugas turun ke desa, masyarakat sering tidak berada di tempat
karena sedang bekerja.Dan masalah yang juga dirasakan perlu ditingkatkan adalah
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terutama kesehatan paru-paru.

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


Usaha Kesehatan Jiwa
Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa Puskesmas
Cubo Tahun 2018

Tahun 2018
Target

Trend

Nama
2017
Sasara

Capaia

Cakup

No Kegiatan
an
n

1 2 3 4 5 6 10
Konseling
pada
1 ↔
keluarga
100% 16% 100% 100%
pasien
Kunjungan
rumah pasien
2 ↔
jiwa 100% 16% 100% 100%
Deteksi dini
3 kasus baru ↔
100% 4% 100% 100%

Pelaksanaan Program Kesehatan Jiwa di wilayah kerja Puskesmas Cubo


pada tahun 2016 sudah maksimal. Beberapa kasus telah mendapatkan penanganan
oleh Petugas Kesehatan Jiwa melalui kegiatan Konseling. Kedepan diperlukan
penambahan dokter GP Plus untuk melatih dokter Puskesmas dan Petugas
Kesehatan Jiwa dalam melakukan deteksi dini, dan penanganan kasus gangguan
jiwa lainnya, karena tenaga medis terlatih dalam menangani kasus jiwa masih
kurang.

Usaha KesehatanSekolah
Hasil Cakupan Program Upaya Kesehatan Pengembangan Penjaringan
Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2016.
Target

2016
Cakupan
Ket.

Tren
Nama
No

d
Kegiatan
2017 2018
Mencapai
1 Penjaringan SD 100% 93% 95% ↔
target
Mencapai
2 Penjaringan SMP 100% 92% 95% ↔
target

Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas


Cubo telah berjalan cukup baik, cakupan program seluruhnya telah mencapai target.
Koordinasi lintas program antar petugas serta koordinasi lintas sektor antara
Puskesmas Cubo dengan Dinas Pendidikan dan pihak sekolah sudah terjalin cukup
baik.
Usaha Kesehatan Usia Lanjut/Lansia
Hasil Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin Di
Wilayah Kerja Puskesmas Cubo Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018.

2018
No Nama Trend 2018
kegiatan

Target

cakupan
Sasaran

Capaian

Hasil
Pelayanan
1 lansia 30% 1020 874 85 % ↑

Pelayanan Kesehatan Lansia di wilayah kerja Puskesmas Cubo belum berjalan


dengan baik trendnya meningkat antara tahun 2018. Pelayanan pra lansia dan lansia
resti belum terlayani sesuai harapan karena lansia yang secara aktif datang ke
posyandu dan puskesmas belum mencapai target sasaran. Hal ini menunjukkan bahwa
target cakupan Puskesmas Cubo sudah sesuai harapan yang mana target cakupan
lansia dalam satu tahun sebear 30 %. Namun demikian Pra Lansia, Lansia dan Lansia
Resti yang telah di layani oleh petugas baik di lapan maupun di puskesmas harus di
tingkatkan dan selalu di lakukan pemantauan oleh petugas dan kader kesehatan
Puskesmas Cubo memiliki 8 posyandu, dimana masing – masing posyandu akan di
kunjungi oleh petugas puskesmas sebulan sekali.

Usaha Kesehatan Penyakit Tidak Menular (PTM)


Hasil Cakupan Program Penyakit Tidak Menular (PTM) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Cubo Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2018.

2018
No Nama Trend 2018
kegiatan
Target

cakupan
Sasaran

Capaian

Hasil

Pelayanan
1 Pelayanan 30% 1020 874 85 % ↑
Hipertensi
2 Pelayanan
Pelayanan
DM
Pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Cubo
belum berjalan maksimal, Pelayanan posbindu belum terlayani sesuai harapan
karena posyandu dan puskesmas belum mencapai target sasaran cakupan program
seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas program antar petugas serta
koordinasi lintas sektor antara Puskesmas Cubo dengan Dinas Pendidikan dan pihak
sekolah sudah terjalin cukup baik.
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH


Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang
ditemukan di Puskesmas Cubo, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan
bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun
sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan Prioritas Masalah
3. Mencari Penyebab Masalah
4. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Cubo dengan cermat, diharapkan Puskesmas Cubo dapat
menemukan alternative pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatan
intervensi secara efektif dan efisien, sehingga dapat membantu dan meningkatkan
pembangunan khususnya bidang kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Cubo .

IDENTIFIKASI MASALAH
A. UPAYA KESEHATAN WAJIB
Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan Wajib Di Puskesmas Cubo Tahun 2018

No Program Target Cakupan Kesenjangan


A KIA
1 K1 100% 90% 10%

2 K4 100% 80% 20%

3 Persalinan 100% 88% 12%

4 Kunjungan Ibu Nifas 100% 88% 12%

5 Neonatus ditangani 100% 88% 12%

6 Kunjungan Bayi 95% 84% 11%

7 Pelayanan P4K 100% 100% 0%


B Gizi
Persentase Balita yg
1 100% 46% 54%
Ditimbang Berat Badannya
D/S
Persentase Bayi Usia < 6 Bulan
2 80% 20% 60%
Mendapat ASI Eksklusif
Persentase Rumah Tangga Yg
3 90% 18% 72%
Mengkonsumsi Garam
Persentase Balita 6-59 Bulan
Beryodium
4 85% 78% 7%
Mendapat Kapsul Vitamin A
C Imunisasi
1 Imunisasi BCG 90% 40% 50%

2 Bias DT 95% 42% 53%

3 Bias TD 95% 49% 46%

D Promosi kesehatan

1 PHBS RT 65% 26% 39%

Series1 Series2

100%
K1 100%
100%
PHBS RT K4

95% 65% 80% 100%


Bias TD Persalinan
60%

40% 100%
Kunjungan Ibu
Bias DT
Nifas
95%
20%

0% 100%
Neonatus
Imunisasi BCG
ditangani
90%

Balita 6-59
95%
Bulan Mendapat Kunjungan Bayi
Kapsul… 85%
Mengkonsumsi
Garam 90% Pelayanan P4K
80% Balita yg100%
Beryodium
ASI Eksklusif Ditimbang Berat
100%
Badannya D/S
B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan Pengembangan Di Puskesmas Cubo
Tahun 2018.

NO PROGRAM TARGET CAKUPAN KESENJANGAN

1 Penjaringan SD 100 % 94% 6%

2 Penjaringan SMP 100 % 98% 2%

PRIORITAS MASALAH
Setelah melakukan identifikasikan masalah kesehatan yang ada di
Puskesmas Cubo baik dari Upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan, maka didapatlah 5 Masalah yaitu :
1. Rendahnya Cakupan Garam Beryodium
2. Rendahnya Cakupan Imunisasi Puskesmas
3. Rendahnya cakupan Asi Eklusif
4. Rendahnya cakupan PHBS RT
5. Rendah Cakupan K4

Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan


masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah
kesehatan lainya. Untuk penentuan prioitas masalah kesehatan yang ada, dilakukan
menggunakan analisis USG dengan pertimbangan criteria sebagai berikut :
U : Urgency ( Tingkat kepentingan yang mendesak)
S : Seriousness (Tingkat Kseungguhan, bukan dengan waktu untuk
penangananmasalah)
G : Growth (Tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

KRITERIA
NILAI
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat penting
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup penting
3 Urgen Serius Penting
2 Kurang urgen Kurang penting Kurang penting
Sangat kurang Sangat kurang
1 Sangat kurang urgen
serius penting
Tabel Analisis Penetapan Prioritas Masalah

MASALAH
NO U S G TOTAL Ranking
POKOK

Rendahnya
1 3 3 3 9 3
Cakupan K4

Rendahnya
2 cakupan Garam 2 2 3 7 5
Beryodium

Rendahnya
3 cakupan ASI 4 4 5 13 1
Ekslusif
Rendahnya
cakupan
4 3 4 4 11 2
Imunisasi
Puskesmas
Rendahnya
5 3 3 3 9 4
cakupan PHBS RT
A. Pemberian ASI Ekslusif Masih Rendah

MANUSIA METODE

Metode pendataan
Perekrutan petugas gizi
kurang tersosialisasi
masih kurang
Kurang pengetahuan petugas
dalam hal penyuluhan asi eksklusi

Terbatasnya petugas
Rendahnya
Cakupan Asi
Faktor adat isti adat dan Eksklusif
kebudayaan turun temurun
Tidak ada ruang laktasi
untuk ibu menyusui
Mencukupi Kurangnya dukungan anggota
keluarga pada ibu menyusui
)

SARANA DANA LINGKUNGAN


B. Rendahnya Cakupan Imunisasi

METODE DANA MANUSIA

Kurang Tepatnya Sasaran Takut Kalau di Imunisasi


Penyuluhan Mencukupi Anaknya Sakit
Lintas sektor yg di undang
tdk hadir dalam pertemuan Beban Kerja
Tinggi

Rendahnya Partisipasi
Masyarakat RENDAHNYA
CAKUPAN
IMUNISASI

Distribusi Vaksin Sosial Budaya


Sudah Tercukupi (Vaksin Haram)

MATERIAL LINGKUNGAN
C. Rendahnya Cakupan K4

MANUSIA METODE

Perpindahan
Tenaga Kurang Penduduk
Terampil Pencatatan pelaporan
tidak akurat
Pelayanan ibu hamil belum
sesuai dengan SOP

Rendahnya
cakupan K4

Pelaksanaan kelas Kurang kerjasama


ibu hamil rutin lintas sektor
setiap bulan Dana tercukupi

Tingkat pendidikan rendah

MATERIAL DANA LINGKUNGAN


D. Rendahnya Cakupan PHBS Rumah Tangga

DANA MANUSIA LINGKUNGAN

Sosial Budaya

Dampak Lingkungan Kebiasaan Merokok disembarang


Tidak Langsung dirasa Tempat
Tidak ada dana
Beban Kerja Tingggi
pembinaan RT
Kesadaran Masyarakat
Kurang
Rendahnya
cakupan PHBS
Rumah Tangga
Kunjungan rumah/ Pendekatan keluarga Peningkatan pelayanan
monitoring kurang kunjungan rumah tangga

Tidak ada pertemuan Kurangnya penyuluhan


linmas dan linsek
Inovasi dalam pemberdayaan
masyarakat kurang mampu
Gerakan masyarakat untuk
kerja bakti

METODE MATERIAL
E. Rendahnya Cakupan Garam Beryodium

DANA MANUSIA LINGKUNGAN Kesadaranmasyarakat


kurang

Tidak ada dana Kurangnya Keterbatasan sarana


khusus untuk
(-) peran lintas tekhnologi produksi
sekto pengetahuan dalam
penanganan memproduksi garam
r
Sosial Budaya

Rendahnya
cakupan garam
beryodium
Kurangnya
penyuluhan
Monitoring dan Kurangnya
evaluasi yang penyuluhan Pemantauan status
kurang garam beryodium di
masyarakat

Kunjungan Rumah

METODE MATERIAL
MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH
1. PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan diwilayah kerja Puskesmas Cubo dilakukan dengan
menganalisia data-data hasil cakupan program Puskesmas Cubo dalam kurun waktu satu tahun yaitu dari bulan Januari
sampai dengan Desember tahun 2018. Dari hasil analisa data-data
Dimana
Masalah kesehatan Yang terkena Besarnya masalah terjadinya Kapan masalah
No
masalah masalah tersebut terjadi
1 2 3 4 5 6
1 Rendahnya Cakupan Bayi - Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Wilayah Dalam 1 tahun
Pemberian - Daya tahan anak terhap penyakit sangat rendah
Puskesmas Cubo terakhir
EksklusifASI - Kecerdasan anak menurun
2 Rendahnya Cakupan Balita - Anak/balita tidak mempunyai kekebalan terhadap
Imunisasi pada balita beberapa penyakit. Wilayah Dalam 1 tahun
- Anak/balita dapat mudah terserang penyakit Timbul Puskesmas Cubo terakhir
wabah
3 Rendahnya Cakupan Ibu hamil - Pasien tidak datang pada pemeriksaan ANC lengkap Wilayah Dalam 1 tahun
K4 - Tidak terdetesi dini permasalahan pada ibu hamil Puskesmas Cubo terakhir
4 Rendahnya cakupan Masyarakat - Masyarakat dapat mudah terserang penyakit Wilayah Dalam 1 tahun
PHBS RT - Timbulnya wabah Puskesmas Cubo terakhir
5 Rendahnya cakupan Masyarakat - Gangguan Tumbuh kembang anak Wilayah Dalam 1 tahun
garam beryodium - Keterbelakangan mental puskesmas Cubo terakhir
2. PENYEBAB MASALAH
Setelah dilakukan pengkajian terhadap 6 (enam) pokok masalah, maka dari ketiga pokok masalah tersebut dianalisa lagi terhadap faktor-
faktor resiko yang mempengaruhinya.

Masalah Faktor Resiko (Determinan)


No Kesehatan Lingkungan Prilaku Yan-Kes Kependudukan
1 Rendahnya - Masih rendahnya perhatian - Sebagian besar masyarakat - Promosi Kesehatan - Sebagian status sosial
cakupan masyarakat thd kesehatan masih menganut Paradigma belum maksimal ekonomi masihrendah
Pemberian ASI anak sakit - budaya masyarakat yang
Esklusif - Pengambilan keputusan - Kurangnya Kesadaran ttg - Kurangnya Koordinasi menganggap ASI tidak
masih banyak dilakukan tumbuh kembangbalita lintassektoral terlalu penting untuk
oleh kepalakeluarga - Kesadaranmasyarakat - Perencanaan belum balita
masihrendahdalam menjaga optimal
kesehatanbalita - Mobilisasi masyarakat
- Kesadaranmasyarakat masih yangtinggi
rendah dalam pencegahan
penyakit thd balita
2 Rendahnya - Adapersepsidari beberapa - Sebagian besar masyarakat - KurangnyaKoordinasi - Sebagian status sosial
cakupan golongan masyarakat yang masih menganut Paradigma lintas lintas sector. ekonomi masihrendah
imunisasi pada meyakinivaksinyang sakit - Data sasaran estimasi - Mobilisasi masyarakat
balita digunakan diragukan - Kesadaran masih rendah tidak sinkron dengan yangtinggi
kehalalannya dan tentang pencegahan penyakit datariil - Sasaran estimasi terlalu
mamfaatnya. - Kurangnya pengetahuan - Kompetensi petugas tinggi
tentang pentingnya imunisasi kesehatan belumoptimal
- Ada sebagian kecil Perencanaan kurang
masyarakat yang menolak sempurna
anaknya diimunisasi
3 Rendahnya - Masih rendahnya perhatian - Sebagian besar masyarakat - Promosi Kesehatan - Sebagianmasyarakatstat
cakupan K4 masyarakat thd kesehatan masih menganut Paradigma kurang ussocialekonomi
ibu &anak sakit - Kurangnya Koordinasi masihrendah
- Pengambilan keputusan - Kurangnya pengetahuan ttg lintas program & lintas - Mobilisasi masyarakat
masih banyak dilakukan pentingnya memeriksakan sector yangtinggi
oleh kepalakeluargaAda kehamilan dan perencanaan - Tugas rangkappetugas
budaya dari beberapa persalinan yangbaik - Kompetensi petugas
golongan masyarakat yang - Kesadaran masyarakat kesehatan belum
meyakini sakit merupakan masihrendah dalam menjaga optimal
takdir. kesehatan ibu hamil - Perencanaan kurang
- Kesadaran masyarakat sempurna
masih rendah dalam
pencegahan penyakit thd
bumil &bulin

4 Rendahnya - Ada budaya dari beberapa - Sebagian besar masyarakat - Promosi Kesehatan perlu - Sebagianmasyarakatstatu
cakupan PHBS golongan masyarakat yang masih menganut Paradigma peningkatan ssosial ekonomi
RT meyakini sakit merupakan sakit - Kurangnya Koordinasi masihrendah
takdir.. - Kesadaran masih rendah lintas lintassector - Mobilisasimasyarakat
tentangpencegahan penyakit - Perencanaan belum yangtinggi
- Kurangnyakesadaran sepenuhnya sempurna
tentang pentingnyaPHBS
5 Rendahnya - Masih rendahnya perhatian - Sebagian besar masyarakat - PromosiKesehatan - Sebagian status sosial
cakupan Garam masyarakat terhadap masih menganut paradigm belum optimal ekonomi masihrendah
beryodium kesehatan anak sakit - Masih ada masyarakat
- Pengambilan keputusan - Kurangnya pengetahuan - Kurangnya Koordinasi yang menganggap balita
masih banyak dilakukan tentang tumbuh kembang lintassektoral tidak perlu ke Posyandu
oleh kepala keluarga balita - Kompetensi petugas yang pentingsehat
- Kesadaran masyarakat Kesehatan belumoptimal
masih rendah dalam - Perencanaan belum - Mobilisasi masyarakat
menjaga kesehatan balita sempurna yangtinggi
- Kesadaran masyarakat
masih rendah dalam
pencegahanpenyakit
terhadap balita
BAB IV

RENCANA USULAN KEGIATAN

Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan untuk
tahun 2020.Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya berasal dari JKN /
BOK.
Dalam Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Cubo tahun 2020 ini, meliputi
upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan
penunjang yaitu berupa:
a) Kegiatan tahunan yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana,
operasional dan program hasil analisismasalah)
b) Kebutuhan sumber dana berdasarkan ketersediaan sumber dana yang ada
pada tahun 2020
c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber dana yang dibutuhkan ke
dalam format RUK Puskesmas yaitu dalam bentuk matrik ( daftar terlampir).

Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Cubo tahun 2020, disusun dengan


memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional,
maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan
informasi yang tersedia di Puskesmas
BAB V
PENUTUP

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan


yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan
Puskesmas Yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber
dana lainnya dan untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu
melaksanakan pelayanan kesehatan secara efisien, efektif dan dapat di pertanggung
jawabkan.
Dengan telah disusun Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Cubo tahun 2020
ini, semoga di tahun mendatang Puskesmas Cubo dapat melaksanakan fungsinya
sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan masayarakat secara maksimal
sehingga dapat tercipta Masyarakat dan Lingkungan yang sehat di kecamatan Bandar
Baru.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh Puskesmas Cubo ,
untuk kemajuan kami sebagai petugas kesehatan juga untuk kemajuan masyarakat
Puskesmas Cubo .
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami aturkan kepada pihak-pihak
yang telah membatu dalam penyelesaian Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Cubo
tahun 2020 ini.

Anda mungkin juga menyukai