Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat dalam wujud penguasaan diri dan lingkungan menjadi sehat, sebab
itu harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mencapai hasil
yang optimal. Kesehatan yang optimal sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan masyarakat. Peran aktif
masyarakat termasuk swasta perlu diarahkan, dibina, dan dikembangkan
sehingga dapat melakukan fungsi dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra
pemerintah.

Keberhasilan pembangunan kesehatan dalam suatu wilayah ditandai


dengan meningkatnya derajat kesehatan secara umum. Ada empat pilar utama
yang harus diperkuat dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, yaitu pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen
kesehatan dan kontribusi sektor-sektor terkait.

Hasil Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa besaran masalah gizi


pada balita di Indonesia yaitu 3,9% gizi buruk, 13,8% gizi kurang, 11,5%
sangat pendek, 19,3% pendek, 3,5% sangat kurus, dan 6,7% kurus. Hasil ini
secara nasional menurun dibandingkan dengan hasil Riskesdas pada tahun
2013. Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi dengan hasil
proporsi status gizi buruk dan kurang di atas dari hasil nasional.

Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk menjamin setiap orang memiliki


akses terhadap pelayanan gizi dan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan
yang penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas baik Puskesmas Rawat Inap
maupun pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pendekatan pelayanan gizi
dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran program dan
sektor terkait harus berjalan sinergis.
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya
kesehatan tingkat pertama untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya,
puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai
puskesmas dan jajarannya. Sedangkan untuk daerah yang jauh dari sarana
pelayanan rujukan, didirikan puskesmas rawat inap.

Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu dari sekian


banyak upaya kesehatan pokok yang dilaksanakan untuk dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan gizi di Puskesmas
terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung dan di luar gedung.
Pelayanan gizi di dalam gedung bersifat individual, dapat berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan gizi di luar
gedung umumnya pelayanan gizi pada kelompok di masyarakat dalam bentuk
promotive dan preventif.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Letak Puskesmas
1. Kondisi Geografis
A. Geografi
Kecamatan Bati-Bati adalah bagian dari wilayah Kabupaten Tanah Laut,
terletak diantara 114’30’20” – 115’23’31” Bujur Timur dan 3’30;33” – 4’11’38”
Lintang Selatan. Tinggi dari permukaan laut sebagian besar 25 meter dan luas
wilayah 234,75 Km. Puskesmas Kait-Kait adalah salah satu Puskesmas yang berada
diwilayah Kecamatan Bati-Bati, beralamat di Jalan Mawar Desa Kait-Kait Baru
Kecamatan Bati-Bati.
Peta wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait meliputi 3 desa di Kecamatan Bati-
Bati, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
1. Desa Kait-Kait
2. Desa Kait-Kait Baru

3. Desa Bentok Darat

Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait meliputi 3 (tiga) desa dari 14 (empat


belas) desa yang ada di Kecamatan Bati-Bati, luas wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait
menurut desa adalah sebagai berikut :
a. Kait-Kait : 15,76 Km
b. Kait-Kait Baru : 9,24 Km
c. Bentok Darat : 40,00 Km
Dengan batas-batas :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Banjarbaru
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banjar
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tambang Ulang (Desa
Martadah)
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bentok Kampung
Jarak tempuh dari desa terjauh kurang lebih 1 jam 30 menit dengan
menggunakan kendaraan roda 2 (dua) sedangkan jarak tempuh dari Puskesmas ke
Kabupaten atau ke fasilitas rujukan kurang lebih 1 jam dengan menggunakan
kendaraan roda 4 (empat).

B. Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait meliputi 3 (tiga) desa dari 14 (empat
belas) desa yang ada di Kecamatan Bati-Bati, 11 (sebelas) desa merupakan wilayah
kerja Puskesmas Bati-Bati. Jarak tempuh masing-masing desa dari Puskesmas
adalah sebagai berikut :
a. Desa Kait-Kait Baru : ± 0 Km
b. Desa Kait-Kait : ± 2 Km
c. Desa Bentok Darat : ± 5 Km
Dari ketiga desa tersebut tentunya mempunyai perbedaan mengenai
distribusi penduduk, tradisi, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan instruktur
lainnya yang merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan sasaran dan target
dalam kegiatan suatu program. Desa Kait-Kait dan Kait-Kait Baru dulunya adalah
daerah transmigrasi , sedangkan di desa Bentok Darat terdapat perusahaan karet
besar milik PT. Bridgestone Kalimantan Plantation merupakan cabang perusahaan
Bridgestone.
Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2022

NO Nama Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 Kait-Kait 1050 1169 2319

2 Kait-Kait Baru 1075 1105 2180

3 Bentok Darat 1915 1896 3811

Jumlah 4140 4170 8310

Tabel 2.2

Jumlah RW, RT dan Kepala Keluarga

Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2022

No Nama Desa Rukun Warga Rukun Tetangga Kepala


Keluarga
(RW) (RT)
(KK)

1 Kait-Kait 3 13 536

2 Kait-Kait Baru 6 14 498

3 Bentok Darat 5 16 1.016

Jumlah 14 43 2.036
Tabel 2.3

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk

Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2022

No Nama Desa Luas Jumlah Kepadatan Rata-rata Jlh


Wilayah Penduduk Penduduk
Rumah
Km Tangga

1 Kait-Kait 15.76 2050 130.07 15.76

2 Kait-Kait Baru 9.24 1910 206.70 9.27

3 Bentok Darat 40.00 3469 86.72 40.33

Jumlah 65.00 7429 114.29 65.16

C. Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah sebagai petani sekitar 70
% karena memang penduduk disini sebagian besar adalah warga transmigrasi yang
berasal dari Jawa Timur. Kemudian sebagian lagi bekerja disektor swasta sekitar 16
%,pedagang wiraswasta sekitar 3 %, pegawai Negeri sekitar 1 % dan lain-lain
sebanyak 10 %.
D. Agama
Agama yang terbanyak dianut adalah Islam sebanyak 94,5 %, Katolik 4,8 %,
Kristen Protestan 0,6 % dan Hindu 0,1 %, sedangkan Budha tidak ada.

E. Pendidikan
Menurut pendidikan penduduk wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait masih
rendah. Hal ini terbukti dengan banyaknya penduduk yang tidak sekolah, yaitu 7,5
%, Tidak Tamat SD ± 0,6 %, Tamat SD ± 68,7 %, Tidak Tamat SLTP ± 0,9 % dan Tamat
SLTP ± 11,2 %. Tidak Tamat SLTA ± 0,9 % dan Tamat SLTA ± 9.4 %, sedangkan Tamat
Perguruan Tinggi ± 0,8 %.
F. Keadaan Lingkungan
Penyehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman
Tujuan Umum
Penyehatan perumahan dan lingkungan bertujuan meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menyehatkan
perumahan dan lingkungan.

Tujuan Khusus

a. Termotivasinya masyarakat untuk memiliki / bertempat tinggal rumah yang


memenuhi syarat kesehatan.
b. Terbantunya masyarakat / keluarga yang kurang mampu untuk membangun /
memiliki rumah sehat.
c. Terlaksananya pengawasan dan penilaian rumah sehat sesuai peraturan
perumahan yang berlaku.
d. Terlaksananya pemberian nasehat tentang rumah sehat bagi keluarga,
perusahaan dan masyarakat yang memerlukan.
B. Program Gizi yang Dilaksanakan

Dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat, Puskesmas ...


melaksanakan beberapa kegiatan yang menunjang program perbaikan gizi.
Program kegiatan gizi tersebut dilaksanakan di dalam dan di luar gedung
Puskesmas.

1. Kegiatan di dalam gedung


a. Monitoring status gizi di Puskesmas dengan menimbang dan mengukur
panjang badan serta tinggi badan.
b. Distribusi vitamin A pada bayi dan anak balita serta ibu nifas.
c. Distribusi tablet tambah darah pada ibu hamil dan nifas.
d. PMT pada Bayi, Balita dan Ibu Hamil yang bermasalah dengan Gizi.
e. Konsultasi gizi.

2. Kegiatan di luar gedung


a. Pemantauan Status Gizi di Posyandu.
b. Distribusi Vitamin A pada Bayi dan Balita.
c. Pelacakan Kasus Gizi Buruk.
d. PHN (Kunjungan Rumah) pada Bayi dan Balita.
e. Pemantauan Kesehatan Anak Balita dan Prasekolah (Pemberian Vitamin
A ke PAUD/TK).
f. Pembinaan/Refreshing kader Posyandu.
g. pemeriksaan garam beryodium tingkat rumah tangga.
h. Penyuluhan Gizi di Posyandu dan Sekolah.
i. Pemberian TTD untuk Rematri di sekolah menengah.

C. Kegiatan Gizi Lintas Sektor

Dalam upaya perbaikan gizi, Puskesmas tidak hanya melakukan kerja


sama lintas program tetapi juga memerlukan kerja sama sektoral yang
melibatkan sector-sektor terkait seperti Dinas Pendidikan, Kelurahan/PKK,
PLKB, dan lain-lain. Adanya koordinasi yang terpadu dan menyeluruh dari
pihak yang terkait untuk meningkatkan status gizi dan mengatasi masalah-
masalah yang ditemukan dalam perbaikan gizi diharapkan dapat
mengoptimalkan kesehatan masyarakat. Beberapa kegiatan gizi lintas sektoral
telah dilakukan Puskesmas Kait Kait misalnya adalah kunjungan ke sekolah,
Panti Asuhan, Posyandu Balita / Lansia, Poskesdes, Posbindu, dan lain-lain.
BAB III
HASIL YANG DICAPAI

A. CAKUPAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Keseluruhan target dan capaian progran gizi di Puskesmas Kait- Kait bisa dilihat pada Tabel
Target Cakupan
No Variabel Target Satuan Sasaran Pencapaian Sub Variabel Variabel
(T) (H) (SV) (V)
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Bumil KEK yang mendapat Tambahan PMT 80% 17 17 100,0

2. Bumil Mendapat Tablet Tambah Darah 81% 167 162 97.01


( TTD)
3. Bayi usia kurang dari 6 bln yg mendapat 128
45% 86 67.19
ASI eksklusif
4. Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini
58% 153 119 77.78
( IMD )
5. Remaja Putri yg mendapat Tablet 52% 161 136 84.47
Tambah Darah ( TTD )

B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT


HASIL RENCANA TINDAK
INDIKATOR TARGET CAPAIAN KEGIATAN ANALISIS MASALAH EVALUASI TINDAK LANJUT EVALUASI
NO LANJUT

1 Ibu Hamil 80 % 100 % 17 bumil Kebiasaan makan ibu Mencari Meningkatka Meningkatkan Keterbatasan Sarana dan
Kurang hamil yang masih tidak alternative n kerjasama komunikasi SDM
Energi suka mengkonsumsi makanan lain dengan dengan ibu
biskuit ,Ketidaksukaan yang disukai ibu keluara ibu hamil dan
Kronis
ibu hamil dengan rasa hamil yang hamil keluarga
(KEK) yang
dari biscuit, ibu hamil memiliki melalui sosial
mendapat masih sering merasa kandungan gizi media
makanan mual kurang lebih
tambahan sama

2 Ibu Hamil 81 % 97.01 % 162 bumil Tidak dianjurkannya Kurangnya Melaksanak Penyuluhan di Masih banyak ibu hamil yang
mendapatk pemberian TTD pada pengetahuan ibu an kelas ibu hamil kurang fokus saat penyuluhan
an Tablet ibu hamil di hamil tentang Penyuluhan berlangsung
Trisemester 1, pentingnya tentang
Tambah
Ketidakpatuhan ibu manfaat TTD, Manfaat TTD
darah
hamil dalam Adanya efek untuk ibu
(TTD) mengkonsumsi TTD samping mual hamil
yang sangat
mengganggu
kenyamanan ibu
hamil di
trimester 1,
Kurangnya
edukasi
terhadap
masyarakat
tentang
pentingnya TTD
bagi ibu hamil

3 Bayi usia 45 % 67.19 % 86 bayi Ibu kurang percaya diri Kurangnya Merencanak Penyuluhan Pola pikir masyarakat yang
kurang 6 dengan kualitas Asi dukungan lintas an tentang Asi masih tabu dengan Asi
bulan yang dimilikinya,Tidak sector, iklan Penyuluhan Eksklusif di , Eksklusif
mendapat dukungan susu formula Tentang Asi kelas ibu
mendapat suami serta keluarga yang lebih Eksklusif hamil, kelas
Asi terdekat, ada beberapa menarik dan ibu balita serta
Eksklusif pihak RS atau Klinik lebih sering di posyandu
Swasta yang tidak tampil dimedia
mendukung Program elektronik
Asi Eksklusif, maupun media
kurangnya social
pengetahuan ibu dan
keluarga gtentang Asi
Eksklusif, Pola piker ibu
yang masih
menganggap susu
formula lebih sempurna
nilai gizinya

4 bayi baru 58 % 77.78 % 119 Masih banyak Kurangnya Merencanak Mengadakan Kurangnya dukungan keluarga
lahir bayi masyarakat tidak tahu informasi an Penyuluhan dan lingkungan sekitar
mendapat pentingnya IMD, tentang IMD di penyuluhan tentang IMD di
rendahnya capaian Media elektronik tentang IMD kelas Ibu
Inisiasi
IMD dan Media hamil, kelas
Menyusui
Sosial ibu balita serta
Dini (IMD) di Posyandu

5 Remaja 52 % 84.47 % 136 remaja Dari hasil Pengisian Kurangnya Penyuluhan Penyuluhan Masih banyak para siswi yang
puteri form pemantauan pengetahuan tentang sudah kurang fokus saat penyuluhan
mendapat terlihat masih banyak orang tua dan manfaat dilaksanakan berlangsung
siswi yang tidak minum para siswi Tablet
Tablet
TTD tentang manfaat Tambah
Tambah
dan pentingnya Darahserta
Darah TTD cara dan
(TTD) kapan
minum
Tablet
Tambah
Darah
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Peran Puskesmas dalam upaya perbaikan gizi diantaranya adalah melakukan


pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita, memberikan PMT
pada balita gizi kurang dan gizi buruk serta ibu hamil KEK, memberikan TTD pada
remaja putri dan ibu hamil, serta memberikan vitamin A pada bayi/balita dan ibu nifas.

2. Masalah gizi dan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas ... sebagian besar sudah
memenuhi target, tetapi masih ada ditemukan beberapa masalah yang masih perlu
ditangani lebih lanjut, diantaranya balita gizi kurang dan stunting, ibu hamil KEK, dan
ibu hamil anemia.

3. Kegiatan gizi akan dilaksanakan berdasarkan data permasalahan yanng didapatkan dari
Puskesmas ..., dan tersusun dalam tabel Plan Of Action (POA). Tabel POA berisikan
kegiatan intervensi seperti pengukuran antropometri, penyuluhan gizi dan konseling
gizi.

4. Kegiatan gizi yang dilakukan dalam intervensi yang dilakukan di Puskesmas Kuin
Raya adalah:
a) Pengukuran antropometri yang dilaksanakan berdasarkan rencana intervensi
dengan cara melakukan penimbangan BB dan pengukuran PB/TB pada bayi,
balita, anak-anak, dan remaja.
b) Penyuluhan gizi yang dilaksanakan berdasarkan rencana intervensi
c) Konseling gizi yang dilaksanakan berdasarkan rencana intervensi

B. Saran

1. Melatih kader untuk meningkatkan keakuratan dalam pengukuran antropometri di


Posyandu, seperti dalam mengukur panjang dan tinggi badan agar dapat lebih teliti
dalam membaca hasil pengukuran antropometri.

2. Memberikan motivasi kepada ibu balita secara lebih lanjut oleh kader dan petugas
kesehatan agar ibu balita melaksanakan pemantauan status gizi balitanya ke
Puskesmas dan Posyandu.
LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR

KINERJA PROGRAM GIZI

TAHUN 2023

KABUPATEN TANAH LAUT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT


PUSKESMAS KAIT KAIT
TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai