Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profil Kesehatan Puskesmas Tadang Palie adalah gambaran situasi

kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie yang diterbitkan setiap

tahun sekali, Dalam profil ini memuat berbagai data tentang kesehatan yang

meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan.

Profil Kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan

dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data

lingkungan dan data lainnya.

Profil Kesehatan Puskesmas Tadang Palie tahun 2021 diharapkan dapat

memberikan data yang akurat untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas

Tadang Palie ini adalah untuk memperoleh dan menghadirkan informasi

kesehatan serta factor-faktor kesehatan lainnya yang dapat dijadikan sebagai

bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan yang kelak dapat

dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah

perencanaan selanjutnya.

C. Sistematika Penyajian

Adapun sistematika penyajian dalam Profil Kesehatan Puskesmas

TADANG PALIE adalah sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan berisi maksud dan tujuan profil kesehatan serta

sistematika penyajian.

2. Bab II Gambaran Umum berisi gambaran letak geografis, kependudukan

3. Bab III Situasi Derajat Kesehatan berisi angka kematian, angka kesakitan

dan angka status gizi masyarakat.

1
4. Bab IV Situasi Upaya Kesehatan berisi pelayanan kesehatan dasar,

pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat miskin.

5. Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan berisi tentang sarana kesehatan,

tenaga kesehatan

6. Bab VI Penutup

2
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografi

Puskesmas Tadang Palie merupakan salah satu Puskesmas yang ada di

Kabupaten Pinrang. Wilayah Kerja Puskesmas Tadang Palie termasuk dalam

tiga wilayah Kec. Cempa, Kec. Duampanua dan Kec. Mattiro Sompe. Wilayah

kerja Puskesmas Tadang Palie sebagian besar daerah pantai yang terdiri dari 4

desa.

Puskesmas Tadang Palie merupakan Puskesmas yang terletak di Desa

Tadang Palie Kecamatan Cempa Kabupaten pinrang. Adapun batas-batas

wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie adalah :

1. Utara :Paria, Kecamatan Duampanua

2. Selatan :Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe

3. Timur :Desa Mattunru-tunrue, Kecamatan Cempa

4. Barat :Selat Makassar

Mata pencaharian penduduk di wilayah Kerja Puskesmas Tadang Palie

pada umumnya nelayan, petani, wiraswasta dengan sebagian besar penduduk

dibawah garis kemiskinan. Puskesmas Tadang Palie mulai di fungsikan pada

tahun 2021. Adapun luas wilayah 69,32 Km2 yang terdiri dari 4 Desa dari 3

Kecamatan yaitu Desa Tadang Palie Kecamatan Cempa ( 3 Dusun : Wakka,

Gusung Pantai, dan Baru-baru), Desa Mattiro Tasi Kecamatan Mattiro Sompe

(3 Dusun : Ammani Selatan, Ammani Utara dan Pappareang), Desa Salipolo

Kecamatan Cempa (3 Dusun : Salipolo, Tana Cicca I dan Tana Cicca II), dan

Desa Bababinanga Kecamatan Duampanua (3 Dusun : Babana, Cilallang adan

Tanroe) dengan jarak tempuh terjauh dari Desa ke Puskesmas 10 Km dan dari

Puskesmas ke kota 25 Km. Tiap desa dapat dijangkau dengan menggunakan

3
kendaraan roda 2/ roda 4. Bahkan ada wilayah kerja yang harus dijangkau

dengan menggunakan perahu. (selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.2)

Tabel 1.2. Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan


Jara Waktu Jml Fasyankes
Luas
k Ke Temp Jml
N Nama Wil
PKM uh Ke Dusu
O Desa (KM
(KM PKM n Pust Bid Poskesd Posyan Pos
2)
2) (mnt) u es es du lain
Tadang
1 Palie 19,7 3 10 3 1 1 1 3 -

2 Salipolo 17,8 3 20 3 - 3 2 3 -
Mattiro
3 Tasi 13,5 3 20 3 1 2 1 3 -
Bababina
4 nga 18,3 7 50 2 - 1 1 2 -

PUSKESMAS 69,3 16 100 11 2 7 5 11 -

B. Keadaan Demografi

Jumlah Penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie Kabupaten

Pinrang tahun 2021 sebesar 8856 dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar

4195 dan perempuan sebesar 4265 (selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2)

TABEL 2.2.Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Tadang Palie Kabupaten


Pinrang 2021
Jumlah Penduduk
No Nama Desa L P TOTAL

1 Tadang Palie 1517 1510 3027

2 Salipolo 936 824 1760

3 Mattiro Tasi 1160 1340 2500

4 Bababinanga 702 867 1569

JUMLAH 4195 4265 8856

4
C. Sosial Ekonomi

1. Perekonomian

Sebagai daerah yang mempunyai lahan pertanian yang luas sebagian

besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie bermata

pencaharian sebagai Petani sekitar 55%, nelayan sekitar 5 %, tani tambak

sekitar 30%, pedagang sekitar 7% dan pegawai negeri Sipil sekitar 3%.

2. Keagamaan

a. Islam : 99.9%

b. Kristen Protestan : 0,1%

sedangkan tempat ibadah

a. Mesjid : 8 Buah

D. Sosial Budaya

Budaya dan kebiasaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tadang

Palie tidak jauh dengan budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia pada

umumnya, yakni giat gotong royong dan kekeluargaan masih sangat menonjol

dalam kehidupan bermasyarakat.

5
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan dan kualitas

sumber daya manusia Indonesia. Sebagaimana lazimnya untuk menggambarkan

derajat kesehatan digunakan indikator kualitas utama seperti angka kematian,

kesakitan, kelahiran, status gizi.

Untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan maupun sebagai dasar

dalam menyusun rencana untuk masa yang akan datang mutlak diperlukan analisa

situasi derajat kesehatan tersebut.

A. Kematian ( Mortalitas )

Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari

berbagai penyebab kematian baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara

umum kejadian kematian manusia berhubungan erat dengan permasalahan

kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi

berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan

kematian dalam masyarakat. Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke

waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau

dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

kesehatan dan program pembangunan bidang kesehatan.

Beberapa indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Sebagaimana Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102

kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu

(AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per

100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus

6
dicapai pada tahun 2021. Di Puskesmas Tadang Palie pada tahun 2021

berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan dari tiap Puskesmas Pembantu

maupun Poskesdes terdapat kasus kematian tidak ada.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal

sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran

hidup. Nilai normatif Akaba > 140 sangat tinggi, antara 71 – 140 sedang dan <

20 rendah untuk Puskesmas Tadang Palie Kecamatan Cempa pada tahun 2021

berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan tiap Puskesmas Pembantu maupun

Poskesdes tidak ada kasus kematian balita.

3. Angka Kematian Bayi (AKB)

Adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun

AKB per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Untuk Puskesmas Tadang

Palie Kecamatan Cempa, pada tahun 2021 berdasarkan hasil pencatatan dan

pelaporan tiap Puskesmas Pembantu, tidak ada kematian bayi (AKB), dan pada

tahun 2021 tidak terdapat kematian bayi (AKB).

B. Kesakitan (Morbiditas)

1. Malaria

Malaria masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

Penyakit ini menjadi ancaman dan mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan

kematian. Penyakit Malaria di Kabupaten Pinrang merupakan salah satu

penyakit yang kronis Meskipun demikian dalam Tahun 2021 di wilayah kerja

Puskesmas Tadang Palie Kecamatan Cempa sampai pada akhir tahun 2021

Penyakit Malaria positif tidak ada ditemukan.

2. Penyakit TB Paru

Penderita TB paru dengan BTA positif yang terdeteksi di Puskesmas Tadang

Palie tahun 2021 dari 120 orang yang diperiksa ada 47 penderita (+) TB.

7
3. Penyakit Diare

Diare pada tahun 2021 menjadi salah satu dari 10 penyakit terbanyak yang

ada di wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie. Jumlah kasus diare tahun 2021

sebanyak 179 kasus

4. ISPA

Penderita ISPA di Puskesmas Tadang Palie pada pada tahun 2021 sebanyak

1.503 penderita dan juga merupakan salah satu penyakit yang masuk di 10

penyakit terbanyak.

A. Status Gizi

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan

secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat

memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya

gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam

kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu

hamil dan ibu menyusui.

Berikut ini akan disajikan gambaran keadaan status gizi yang ada di

Puskesmas

1. Bayi dengan Berat Lahir Rendah ( BBLR < 2500 gr )

Dari hasil pengumpulan data dari empat Bidan Desa proporsi BBLR pada

tahun 2021 di Puskesmas Tadang Palie terdapat Bayi dengan Berat Lahir

Rendah ( BBLR < 2500 gr ). Pada tahun 2021 terdapat 16 ( 10%) Bayi dengan

Berat Lahir Rendah.

2. Gizi Balita

Perkembangan keadaan gizi masyarakat dapat dipantau berdasarkan hasil

pencatatan dan pelaporan program gizi, dijelaskan bahwa keadaan gizi

masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie Kecamatan Cempa

8
terlihat dalam hasil penimbangan balita Tahun 2021 Tidak terdapat balita yang

berat badannya berada di BGM(bawah garis merah). jumlah balita yang naik

berat badannya sebanyak 771 (85,01 %) dan jumlah kasus balita gizi buruk

tidak ada. Pada tahun 2021 jumlah balita yang dilaporkan sebanyak 907 balita

yang dilaporkan, jumlah balita yang datang serta ditimbang di posyandu

sebanyak 771 (85,01%) balita yang ditimbang.

9
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah dilakukan

berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya-

upaya kesehatan pada tahun 2021.

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat

penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan mampu

mengatasi sebagian besar masalah kesehatan masyarakat. Berbagai pelayanan

kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai

berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan bayi

Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan

bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa

berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa

pertumbuhan bayi dan anaknya.

a. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter

umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya.

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan

gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke

fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.

Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan

pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan

10
(sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali

pada trimester ketiga). Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas

pelayanan kesehatan ibu hamil. Gambaran persentase cakupan pelayanan K1

di puskesmas Tadang Palie sebanyak 146(100% ). dan gambaran persentase

K4 di wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie sebanyak 159 (108,90%) dari

jumlah ibu hamil sebanyak 146 ibu hamil pada tahun 2021

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi

Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan

(profesional). Hasil pengumpulan data di Puskesmas Tadang Palie pada

tahun 2021 hasil pengumpulan data di Puskesmas Tadang Palie

menunjukkan bahwa persentase cakupan persalinan dengan pertolongan

tenaga kesehatan sebesar 160 (100%) dari jumlah persalinan sebanyak 160

ibu hamil dimana target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah

94%.

c. Ibu Hamil Risiko Tinggi Nakes

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan

puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko

tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. Jumlah ibu

hamil risti di Puskesmas Tadang Palie tahun 2021 sebesar 17 orang

diwilayah kerja puskesmas Tadang Palie.

2. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah

Pelayanan kesehatan pada kelompok anak usia sekolah dilakukan dengan

pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan

kesehatan, serta pemeriksaan anak sekolah dasar. Dari data tahun 2021

11
menunjukkan pemeriksaan siswa dari 10 SD yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Tadang Palie Kecamatan Cempa, mendapat pelayanan kesehatan

(penjaringan) sebanyak 905 murid (97,84 %) dari 925 Murid.

3. Pelayanan Keluarga Berencana

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) menurut hasil pengumpulan data pada

tahun 2021 sebesar 1515 sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 1061

orang (70,03%). Adapun jenis kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB aktif

adalah , MOP/MOW dan IUD memakai sebanyak 6 orang (0,5%) Implant 49

orang ( 4,6 % ), suntik 887 orang ( 83,67% ), pil 108 orang ( 10,17 % ), dan

kondom 11 orang ( 1,03 % ).

4. Pelayanan Imunisasi

Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan

suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi

secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu,

berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan

masyarakat terhadap penularan Penyakit. Pelayanan imunisasi bayi mencakup

vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali) dan Campak (1

kali) yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas pelayanan

kesehatan lainnya. Adapun cakupan pelayanan imunisasi bayi di Puskesmas

Tadang Palie pada tahun 2021 adalah : BCG sebesar 213 (100%), DPT/HB1 : 166

(95,3%), DPT/HB3: 158 (104,7%), Polio 3 208 (97,65%), Campak 192 (100%).

5. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut (>55 th) pada tahun 2021 yang

dilayani sebanyak 3060 orang (93,92 % ) dari 3258 usila.

12
6. Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program ini bertujuan

untuk menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat, meningkatkan peran serta

dan kemandirian masyarakat baik bagi individu, keluarga dan masyarakat dalam

bidang kesehatan.

Sasaran program meliputi meningkatnya perwujudan kepedulian perilaku

hidup bersih dan sehat dalam kehidupan bermasyarakat, terwujudnya komitmen

semua unsur atau stakeholders kesehatan akan pentingnya promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat, serta meningkatnya persentase rumah tangga

berperilaku hidup bersih dan sehat, adapun cakupan rumah tangga yang ber PHBS

di Wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie tahun 2021 sebanyak 598 rumah dari

860 rumah yang terdata

7. Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dibagi menjadi pelayanan kesehatan

dasar gigi (untuk masyarakat umum/semua golongan umur) dan pelayanan

kesehatan gigi untuk anak sekolah. Selama tahun 2021 di Poli Gigi Puskesmas

Tadang Palie Kecamatan Cempa, Pelayanan kesehatan dasar gigi bagi murid

SD/MI meliputi pelayanan promotif dan preventif melalui Usaha Kesehatan Gigi

Sekolah. Hal ini sejalan dengan pencapaian Indikator Indonesia sehat 2010 yaitu

minimal 2 kali setahun murid SD/MI mendapat pelayanan kesehatan gigi dan

mulut. Untuk tahun 2021 dari 943 murid SD, 73 orang (50,9%) diperiksa dan 25

yang perlu mendapat perawatan dan semuanya telah medapatkan perawatan.

B. Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Menurut teori Blum, lingkungan adalah faktor terbesar yang mempengaruhi

derajat kesehatan masyarakat. Banyak masalah kesehatan, terutama penyakit, yang

timbul disebabkan oleh lingkungan yang buruk / tidak sehat, diantaranya penyakit

pada saluran cerna, saluran nafas, kulit, mata, dan penyakit lainnya. Sebaliknya, bila

13
lingkungan terpelihara dengan baik (sehat), penyakit ini dapat dicegah atau

dikurangi. Keadaan lingkungan Fisik dan Biologik suatu daerah menjadi salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan daerah itu sendiri, khususnya

terhadap angka kesakitan yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit,

bakteri dan lainnya.

Kondisi lingkungan yang buruk dapat meningkatkan angka kesakitan, karena itu

untuk menekan lonjakan kasus penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi lingkungan

yang buruk adalah dengan meningkatkan cakupan program.

1. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,

kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari

tanah. Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan beresiko

menjadi sumber penyebab penularan berbagai jenis penyakit. Pada tahun 2021

cakupan rumah sehat mencapai 662 (56,96%) dari jumlah rumah sebanyak 1696

dari jumlah seluruh rumah, sedangkan secara nasional target yang ditetapkan

adalah 65% dan hal ini dapat diktegorikan tidak memenuhi rumah dan

lingkungan yang tidak memenuhi syarat rumah sehat.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pola

hidup bersih dan sehat masih kurang karena factor kemiskinan yang

mempengaruhi masih sangat rendahnya cakupan rumah sehat .

2. Akses Terhadap Air Minum

Sumber air minum yang digunakan rumah tangga di kategorikan menjadi 2

(dua) kelompok besar yaitu sumber air terlindung dan tidak terlindung. Sumber air

terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa dan sumur terlindung

14
sedangkan sumber air tidak terlindung terdiri dari sumur tidak terlindung, mata air

tak terlindung, air sungai dan lainnya.

Air merupakan kebutuhan utama yang tidak terlepas dari kehidupan

manusia. Oleh sebab itu bagaimana usaha kita dalam menjaga kualitas air agar air

yang kita konsumsi sehari-hari dapat memberikan perlindungan dan bukan

menjadi bumerang.

Air yang sehat adalah air yang memenuhi syarat fisik, biologis dan kimia. Syarat

fisik artinya bahwa air yang sehat harus bebas dari rasa, bau, dan warna.

Sedangkan syarat biologis artinya bahwa air yang sehat harus bebas dari bakteri,

dan syarat kimia artinya air bebas dari zat radioaktif.

Pada tahun 2021 jumlah keluarga yang mengakses air minum adalah

sebanyak 529 sumur gali dan 687 sumur bor.

3. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air

bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah

keluarga.

Hasil pendataan dari Petugas Kesling pada tahun 2021 menggambarkan

ketersediaan jamban pada Wilayah kerja Puskesmas sebanyak 1540 rumah tangga

dengan kepemilikan tempat sampah SEBANYAK 1540 dan SPAL sebanyak 554.

4. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan ( TUPM )

Pembinaan Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan ( TUPM ).

Tempat umum dan pengelolaan makanan merupakan sarana yang dikunjungi

banyak orang dan harus memenuhi syarat kesehatan. Program utama Tempat

Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) adalah kegiatan pengawasan dan

pembinaan TUPM. Tahun 2021 jumlah TUPM yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Tadang Palie sebanyak 76 TUPM yang memenuhi syarat hanya 50

15
TUPM (65,78 % ). Pada tahun 2021 jumlah TUPM yang berada di Wilayah Kerja

Puskesmas sebanyak 76 dan yang memenuhi syarat 51 TUPM (67,10%)

C. Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk

menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan

gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah Kekurangan Kalori Protein,

Kekurangan Vitamin A, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, dan anemia zat

besi

1. Pemberian Kapsul Vitamin A

Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali pada bulan Februari dan Agustus,

pemberian Capsul Vit A tahun 2021 pada balita sebanyak 614 (94 % ) dari balita

yang ada.

2. Pemberian Tablet Besi

Pada tahun 2021, ibu hamil yang ada sebesar 185 dan yang mendapatkan

pemberian Fe 185 (100 %) dari 185 bumil. Pemberian tablet Fe ini sangat

diperlukan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia ibu hamil.

3. Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

Gangguan akibat kekurangan yodium dapat mangakibatkan gagal tumbuh

pada seseorang (kate), rendahnya IQ point dan membesarnya kelenjar tiroid

(gondok). Pencegahan jangka panjang dilakukan dengan penambahan yodium

pada garam dapur. Pertimbangan garam sebagai wahana iodisasi adalah karena

garam selalu dikonsumsi oleh keluarga dan jangka waktu pemakaian setiap hari.

Syarat garam beryodium yang dapat mamberikan manfaat pada konsumen adalah

yang mengandung yodium sebanyak >30 ppm, akan tetapi masih banyak beredar

garam beryodium yang <30 ppm. Maka untuk itu perlu dilakukan pemantauan di

masyarakat tentang penggunaan garam yang dikonsumsi yakni setiap ibu yang

16
datang ke Posyandu dan murid SD disuruh membawa sampel garam untuk dites

dengan Yodium Test dan hasilnya cukup memuaskan yaitu sekitar 70%

masyarakat mengkonsumsi garam yang mengandung yodium >30 ppm.

Pada tahun 2021 masyarakat yang mengkomsumsi garam beriodium dengan

dengan hasil yodium test pada bulan agustus mencapai 100 % dengan hasil yang

sangat memuaskan, sampai pada akhir tahun 2021 masyarakat yang

mengkomsumsi tetap mencapai 100%.

D. Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin

Semua warga negara berhak atas kesehatannya termasuk masyarakat miskin,

sehingga diperlukan suatu sistem yang mengatur pelaksanaan bagi upaya pemenuhan

hak warga negara untuk tetap hidup sehat, dengan mengutamakan pada pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 119 / Menkes/

SK/II/2008 tentang Penerima Dana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan bagi

masyarakat miskin. Saat ini telah dilaksanakan Program Jamkesmas di wilayah kerja

Puskesmas Tadang Palie dengan Peserta Jamkesmas sesuai dengan data BPJS

sebanyak 8856 jiwa, dengan jumlah peserta yang memiliki kartu Jamkesmas

sebanyak 6937 jiwa Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dilaksanakan

melalui 4 kegiatan pelayanan, yaitu: pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

persalinan, operasional puskesmas/gizi dan revitalisasi posyandu. Cakupan

Kunjungan rawat jalan masyarakat miskin tahun 2021 sebanyak 2811 jiwa dari 4798

jiwa yang terdaftar atau 58,58 % dan rawat inap 242 orang.

17
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan unsur terpenting dalam meningkatkan

pembangunan kesehatan secara menyeluruh. Sumber daya kesehatan terdiri dari tenaga,

sarana dan dana yang tersedia untuk pembangunan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Ketersediaan sarana kesehatan yang cukup secara jumlah/kuantitas dan kualitas

bangunan merupakan salah satu komponen lain di dalam sumber daya kesehatan.

Pembangunan sarana kesehatan harus dilengkapi dengan peralatan medis,

peralatan non medis, peralatan laboratorium beserta reag

ensia, alat pengolah data kesehatan, peralatan komunikasi, kendaraan roda empat

dan kendaraan roda dua.

Di dalam kesehatan unit pelayanan kesehatan di bagi atas beberapa kategori

yaitu Pondok Bersalin Desa (Polindes), Puskesmas Pembantu (Pustu), Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan tehnis

lainnya.

Setiap unit-unit pelayanan yang ada harus dapat memenuhi keterjangkauan

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Pembangunan unit tersebut harus

berpedoman terhadap populasi penduduk yang akan dilayani sehingga fungsi unit

pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai target yang diharapkan.

Berikut gambaran situasi sarana kesehatan dasar Puskesmas Tadang Palie

Kecamatan Cempa:

1. Puskesmas Pembantu

Secara konseptual, Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan

dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 jiwa. Dengan jumlah

penduduk 351.161 jiwa, berarti 1 puskesmas di Kabupaten Pinrang rata-rata

melayani 11.700 jiwa. Sedangkan rasio Puskesmas Pembantu dengan Puskesmas

18
adalah 1:2,2 artinya setiap 1 Puskesmas didukung 2-3 Puskesmas Pembantu

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Jumlah Puskesmas

Pembantu dalam wilayah kerja Puskesmas T adang Palie adalah 2 unit masing

masing 1 unit di Desa Tadang Palie (Pustu Baru-baru), dan 1 unit di Desa

Mattiro Tasi (Pustu Ammani).

2. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber

daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

(UKBM) diantaranya adalah posyandu dan Polindes/Poskesdes.

a. Posyandu

Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie berjumlah 11

buah dengan perincian sbb:

a. Posyandu Pratama :-

b. Posyandu Madya :-

c. Posyandu Purnama : 11 buah

d. Posyandu Mandiri :-

d. Poskesdes

Jumlah poskesdes di wilayah kerja Puskesmas Tadang Palie adalah 5

buah dengan perincian sebagai berikut :

1) Poskesdes Ammani di Desa Mattiro Tasi

2) Poskesdes Wakka di Desa Tadang Palie

3) Poskesdes Salipolo di Desa Salipolo

4) Poskesdes Tana Cicca di Desa Salipolo

5) Poskesdes Babana di Desa Bababinanga

19
B. TENAGA KESEHATAN

Penyelenggaraan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan serta

pembangunan kesehatan memerlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang

memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat,

yakni yang lebih mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan

serta pencegahan penyakit. Peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama.

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan

yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat,

yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit.

Secara rasio tenaga kesehatan dinilai atas kecukupan tenaga kesehatan

terhadap jumlah penduduk yang dilayani. Jumlah tenaga kesehatan saat ini terdiri

dari tenaga kesehatan yang langsung melayani masyarakat dan tenaga kesehatan

yang berada pada pelayanan administrasi.

Jumlah dan jenis sumber daya kesehatan di Puskesmas Tadang Palie tahun

2021 adalah sebesar 78 orang dengan perincian PNS 15 orang, PTT 43 orang dan

magang 20 orang.

Adapun jumlah SDM kesehatan dibedakan menurut 7 kelompok, yaitu

medis, perawat-bidan, farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi, dan kesehatan masyarakat

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.5. Jumlah Tenaga SDM Kesehatan Puskesmas TADANG PALIE Tahun
2021
JNS KEL
NO URAIAN JUMLAH KET
L P

 
1 PNS 4 11 15
     

 
2 BIDAN PTT 0 27 27
     

20
PERAWAT PTT 1 9 10

ANALIS PTT 0 1 1

SKM PTT 2 2 4

3 APOTEKER PTT 1 0 1

 
4 MAGANG 3 17 20
     

JUMLAH 11 67 78  

DATA P N S PUSKESMAS TADANG PALIE


JNS KEL
NO JUMLAH KET
PENDIDIKAN
L P

1   STRATA II /PASCA SARJANA 1 0 1  

2   DOKTER        

     Dokter Umum 0 2 2  

     Dokter Gigi 0 0 0  

3   STRATA I / SARJANA        

     Umum 0 0 0  

     Kesehatan 2 5 7  

 Apoteker 0 0 0
     

4   DIPLOMA III        

     Keperawatan 1 0 1  

     Gigi 0 0 0  

     Gizi 0 0 0  

     Kesling 0 1 1  

21
Perekam Kes /
   0 0 0
  Medik  

     Analis Kes 0 0 0  

     Kebidanan 0 6 6  

5   SPK / SMA        

     D1 Bidan 0 0 0  

     SPK 0 0 0  

     SMA 0 0 0  

     SMP 0 0 0  

JUMLAH 4 11 15  

DATA MAGANG PUSKESMAS TADANG PALIE


JNS

NO KEL JUMLAH KET


PENDIDIKAN
L P

1   STRATA I / SARJANA 1 8 9  

2   D III KEPERAWATAN 0 3 3  

3 D III FARMASI 0 0 0

4   D III KEBIDANAN 0 6 6  

5   S M A 2 0 2  

JUMLAH 3 1 20  

………………..

22
BAB VI

PENUTUP

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan

organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Oleh karena itu penyediaan data dan

informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan sebagai masukan dalam proses

pengambilan keputusan.

Pengambilan dan penyusunan data dan informasi dalam pembuatan profil ini

diperoleh melalui Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas ( SP2TP ). Perlu

disadari bahwa sistem ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi

kesehatan secara optimal. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang

disajikan dalam Profil Kesehatan Puskesmas Tadang Palie yang diterbitkan saat ini,

belum sesuai dengan harapan. Namun demikian, diharapkan Profil Kesehatan

Puskesmas Tadang Palie ini dapat memberikan gambaran secara garis besar dan

menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.

Dan Profil Kesehatan Puskesmas Tadang Palie ini juga merupakan salah satu publikasi

data dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Kesehatan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua rekan staf Puskesmas

Tadang Palie terutama pengelola SP2TP dan pengalola program yang telah memberikan

data yang diperlukan dalam rangka penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2021 ini.

Tadang Palie, 13 Januari 2021


Kepala Puskesmas Tadang Palie

23
H.MUH. AGUS SAAD, SKM, M.Kes
19690506 198903 1 003

24

Anda mungkin juga menyukai