Anda di halaman 1dari 46

PROFIL KESEHATAN 2020

PUSKESMAS LARANGAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) menyebutkan bahwa

setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh pelayanan kesehatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan, pada Pasal 5 ayat (1) menegaskan bahwa setiap orang

mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di

bidang kesehatan. Selanjutnya pada ayat (2) ditegaskan bahwa setiap orang

mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,

bermutu, dan terjangkau. Kemudian pada ayat (3) menyatakan bahwa setiap

orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri

pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Selanjutnya pada pasal 6

ditegaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat

bagi pencapaian derajat kesehatan.

Pelaksanaan pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

Kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam mencapai

tujuan tersebut, salah satu strateginya adalah pemantapan dan

pengembangan Sistem Informasi Kesehatan untuk menunjang pelaksanaan

manajemen kesehatan dan pengembangan upaya kesehatan. Salah satu

produk dari sistem informasi kesehatan yang dapat digunakan untuk

memantau dan mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan yang telah

dilakukan dalam setahun adalah profil kesehatan.

1
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Profil kesehatan Puskesmas Larangan Tahun 2020 memuat berbagai

data dan informasi tentang gambaran derajat kesehatan, upaya kesehatan,

sumber daya kesehatan, dan pencapaian indikator pembangunan kesehatan

di wilayah kerja Puskesmas Larangan pada tahun 2020.

Dengan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan

proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, pemerintah, swasta dan

masyarakat dengan ditunjang oleh informasi kesehatan yang makin mantap

maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai dapat

semakin meningkat serta dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

B. TUJUAN

1) TUJUAN UMUM

Untuk mengetahui gambaran kondisi pembangunan kesehatan di

wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan.

2) TUJUAN KHUSUS

a) Untuk menggambarkan kondisi derajat kesehatan masyarakat di

wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan dengan indikator

mortalitas, morbiditas dan status Gizi.

b) Untuk menggambarkan pencapaian upaya pelayanan masyarakat

sesuai dengan indikator Indonesia sehat dan indikator SPM.

c) Untuk menggambarkan kondisi sumber daya kesehatan dan

sumber daya kesehatan di UPT Puskesmas Larangan.

d) Untuk mengetahui gambaran permasalahan dan hambatan

pencapaian pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas

Larangan.

2
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

1. Sistematika

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang maksud dan tujuan Profil

Kesehatan dan sistematika penyajian.

BAB II Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan tentang kondisi umum Puskesmas

Larangan meliputi keadaan geografis, data kependudukan

dan gambaran umum puskesmas Larangan.

BAB III Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka

kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat.

BAB IV Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menggambarkan tentang kesehatan ibu dan anak,

Keluarga Berencana, keadaan Gizi masyarakat, kesehatan

anak, usila dan remaja, kesehatan gigi dan mulut, pelayanan

kesehatan, PHBS Serta keadaan lingkungan.

BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga

kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya

kesehatan lainnya.

BAB VI Penutup

Lampiran - lampiran

2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data profil dilakukan dengan dua macam cara yaitu


secara aktif dan pasif. Secara aktif dengan mengumpulkan data dari
sektor terkait, sedangkan secara pasif melalui Profil Kesehatan
Puskesmas dan Laporan Bulanan Puskesmas

3
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
3. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang dikumpulkan kemudian dientri ke dalam format tabel


profil.
Kemudian dianalisis secara deskriptif, komparatif dan
kecenderungan yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafis.

4
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KONDISI GEOGRAFI

Kecamatan Larangan merupakan salah satu kecamatan di

Kabupaten Pamekasan. Kecamatan Larangan terdiri 14 (empat belas) desa

yang dilayani oleh 2 (dua) puskesmas yaitu UPT Puskesmas Larangan

dengan UPT Puskesmas Talang. UPT Puskesmas Larangan terletak

disebelah timur Kabupaten Pamekasan dengan jarak dari ibukota kabupaten

sejauh 5 km dan dengan luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan

24.086 km2 dengan proporsi :

Dataran rendah : 70.5%

Dataran tinggi : 29.5%

Adapun batas wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan yaitu:

Batas wilayah utara : Kecamatan Kadur

Batas wilayah barat : Kecamatan Pegantenan

Batas wilayah selatan : Kecamatan Pademawu

Batas wilayah timur : Kecamatan Galis

B. WILAYAH ADMINISTRASI

Desa-desa yang termasuk wilayah kerja UPT Pukesmas Larangan

sebanyak 7 Desa (Tujuh desa lainnya termasuk Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Talang). Adapun 7 desa yang termasuk dalam wilayah kerja UPT

Puskesmas Larangan adalah:

Tabel 1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan

5
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
NO NAMA DESA
1 Larangan Luar
2 Grujugan
3 Tentenan Timur
4 Tentenan Barat
5 Trasak
6 Peltong
7 Blumbungan

Gambar 1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan

C. KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk kecamatan larangan tahun 2020 adalah 36.026 jiwa.

Proporsi penduduk tersebut terdiri dari 17.310 jiwa laki-laki dan 18.716 jiwa

perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 10.075 rumah tangga.

Dengan demikian, maka rata-rata kepadatan penduduk di kecamatan

Larangan sebesar 1.501,71 jiwa per rumah tangga yang ada di 7 desa.

Gambaran proporsi jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

(piramida penduduk) di Kabupaten Pamekasan tahun 2020 dapat dilihat pada

gambar dibwah ini:

6
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 2. Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Larangan Tahun 2020

Kepadatan penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan

sebesar 1.501,71 jiwa/1 km2. Kepadatan penduduk terjadi di desa

Blumbungan lebih besar dibandingkan dengan desa yang lainnya.

Berdasarkan komposisi penduduk, kelompok umur produktif (15-64

tahun) masih cukup mendominasi dengan jumlah penduduk terbanyak pada

kelompok umur 30-34 tahun (8,75%) dan prosentase kelompok umur 70-74

merupakan yang terkecil (2,24%).

D. KEADAAN LINGKUNGAN

Kondisi ekonomi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas

Larangan sebagian adalah masyarakat dengan kondisi menengah ke bawah.

Mata pencaharian utama adalah bertani, sebagian lagi merupakan nelayan

dan sebagian kecil PNS.

7
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Agama mayoritas penduduk di UPT Puskesmas Larangan adalah

Islam. Data Sarana Ibadah yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas

Larangan adalah :

Masjid : 28 Buah

Musholla : 15 Buah

Gereja : 0 Buah

Lain – lain: 0 Buah

Sedangkan data pendidikan di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan

sebagai berikut :

Jumlah Sekolah

SD / MI : 5 / 14 Sekolah

SLTP / MTs : 9 / 9 Sekolah

SMU / MA / SMK : 4 / 6 / 4 Sekolah

Akademi : - Sekolah

Perguruan Tinggi : - Sekolah

Ponpes : 7 Ponpes

8
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Untuk menggambarkan situasi derajat kesehatan di wilayah kerja UPT

Puskesmas Larangan digunakan indikator-indikator pembangunan kesehatan

antara lain mortalitas, morbiditas, dan status gizi.

Mortalitas atau angka kematian dapat dilihat dari Indikator Angka

Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Ibu

melahirkan (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian karena

penyakit.

Morbiditas atau angka kesakitan dapat dilihat dari indicator angka

kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit lainnya.

Status gizi dapat dilihat dari indicator persentase bayi dengan Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR), persentase balita gizi buruk, dan lainnya.

A. ANGKA KEMATIAN ( MORTALITAS )

Kejadian kematian dalam masyarakat seringkali digunakan sebagai

indikator dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan program

pembangunan kesehatan lainnya. Data kematian di masyarakat pada

umumnya diperoleh melalui survey karena sebagian besar kejadian kematian

terjadi di rumah, sedangkan data kematian yang ada di fasilitas kesehatan

hanya memperlihatkan kasus rujukan.

1. Kejadian Kematian Bayi (AKB) dan Kejadian Kematian Balita

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi dilahirkan

sampai sebelum bayi berusia satu tahun. Tiga penyebab utama kematian

bayi menurut SKRT 1995 adalah komplikasi perinatal (pertumbuhan janin

9
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran premature, dan berat bayi

lahir rendah), infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan diare.

Berdasarkan laporan bulanan seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

UPT Puskesmas Larangan tahun 2018 tercatat 607 dan terdapat 2

kematian bayi, sedangkan angka kelahiran pada tahun 2019 terdapat 522

kelahiran, begitupun dengan angka kematian bayi terdapat pada tahun

2019 yakni sebanyak 3 kematian bayi.. Sedangkan pada tahun 2020

teractat 531 dan tidak terdapat kematian bayi. Dari data tersebut pada

tahun 2020 diketahui bahwa angka kelahiran meningkat dan angka

kematian bayi menurun dari tahun 2019.

Gambar 3. Jumlah dan Komposisi Kelahiran dan Kematian Bayi di


Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 – 2020

10
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN

2. Kejadian Kematian Ibu (AKI)

Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian ibu karena

kehamilan, melahirkan, atau selama masa nifas. Penyebab langsung

kematian ibu adalah perdarahan, eklamsia atau gangguan akibat

tekanan darah tinggi saat kehamilan, infeksi dan abortus yang tidak

aman. Selain itu ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tak

langsung, yaitu 3 terlambat dan 4 terlalu. Tiga terlambat adalah

keterlambatan keluarga mengambil keputusan kontak dengan tenaga

kesehatan, keterlambatan memperoleh pelayanan kesehatan, serta

keterlambatan merujuk. Sedangkan empat terlalu adalah terlalu

muda/tua usia ibu untuk memutuskan untuk hamil, terlalu sering

melahirkan, terlalu dekat jarak antara kehamilan/persalinan satu dengan

berikutnya.

Menurut laporan rutin seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) UPT

Puskesmas Larangan tahun 2018 tidak terdapat kasus kematian ibu,

pada tahun 2019 terdapat 1 kematian ibu, sedangkan tahun 2020

terdapat 1 kematian ibu.

Gambar 4. Jumlah dan Komposisi Kematian Ibu di Wilayah Kerja UPT


Puskesmas Larangan Tahun 2018 – 2020

11
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN

B. MORBIDITAS

Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang

diperoleh melalui angka pengamatan (surveilans) dan data yang diperoleh

dari jaringan UPT Puskesmas Larangan melalui sistem pencatatan dan

pelaporan rutin dan insidentil.

1. POLA PENYAKIT TERBESAR PUSKESMAS


Jumlah kasus pada 15 pola penyakit Terbesar di UPT
Puskesmas Larangan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1 Hipertensi 2058
2 Commond Cold 1365
3 Myalgia 703
4 DM Type 2 574
5 Cephalgia 510
6 Tipoid Fever 474
7 Katarak Senilitis 458
8 Diare 415
9 Gastritis 367
10 Gout 243
11 Kelainan Refraksi 191
12 Hiperlipidemia 148
13 Persistensi 112
14 Penyakit Kulit alergi 99
15 Faringitis 94

12
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN

Gambar 5. Pola 15 Penyakit Terbanyak di Wilayah Kerja UPT Puskesmas


Larangan Tahun 2020

a. Penyakit Menular Langsung

1. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

dan merupakan penyebab kematian yang menyerang golongan usia

produktif dan golongan sosial ekonomi tidak mampu. Penyakit TBC

lebih sering menginfeksi organ paru dibanding organ tubuh lainnya

dan ditularkan melalui droplet (percikan dahak penderita).

Penemuan kasus baru BTA positif pada tahun 2018 kasus Tb

mencapai 18 orang, pada tahun 2019 menurun mencapai 15 kasus,

namun pada tahun 2020 penemuan kasus baru BTA positif meningkat

17 kasus.

13
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 6. Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020 Jumlah Penemuan
Kasus Baru BTA+ di Wilayah Kerja UPT

Diharapkan dengan makin banyaknya penderita TB paru positif

yang ditemukan maka dapat mengurangi risiko penularan, sementara

bila ada penderita yang lepas dari deteksi/penjaringan akan menjadi

sumber penyebaran penyakit TB di sekitarnya.

2. Kusta

Penyakit kusta atau lepra masih menjadi masalah di jawa timur

khususnya di Pulau Madura. Pada tahun 2018 penderita Kusta

ditemukan sebanyak 4 kasus, namun tidak ditemukan penderita kusta

pada usia 0-14 tahun, kasus kusta kemudian menurun di tahun 2019

tidak ditemukan kasus kusta , dan tidak ditemukan penderita kusta

umur 0-14 tahun, namun pada tahun 2020 tidak ditemukan kasus

kusta, pada tahun 2018 sampai 2020 tidak ditemukan kasus

kecacatan.

14
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 7.Jumlah Penemuan Kasus Kusta di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

3. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan

kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh karena

diserang virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus).

Propinsi Jawa Timur termasuk dalam wilayah epidemi

HIV/AIDS, kasus HIV/AIDS di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan

pada tahun 2020 terdapat 2 kasus, angka ini tetap sama seperti tahun

2018 dan 2020.

15
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 8.Jumlah Penemuan Kasus HIV/AIDS di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

4. Diare

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah

kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu penyebab angka

kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada balita.

Jumlah penderita penyakit diare pada wilayah kerja UPT

Puskesmas Larangan pada tahun 2018 sebanyak 587 kasus, angka ini

meningkat ditahun 2019 menjadi 597 kasus, sedangkan di tahun 2020

kasus diare menurun menjadi 543 kasus. Dari kasus penyakit diare,

seluruh kasus (100%) ditangani sesuai standar yang berlaku.

16
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 9. Jumlah Penderita Diare di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Larangan Tahun 2018 - 2020

5. Pneumonia

Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) biasanya

berlanjut pada pneumonia. Pneumonia umumnya terjadi pada balita

terutama apabila terdapat gizi kurang dengan keadaan lingkungan

yang tidak sehat (asap rokok, polusi).

Berdasarkan laporan rutin diketahui bahwa pada tahun 2018 di

wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan terdapat 87 kasus, angka ini

meningkat pada tahun 2019 menjadi 110 kasus, namun pada tahun

2020 angka penemuan kasus pneumonia menurun menjadi 90 kasus.

Dari seluruh kasus penyakit pneumonia, seluruhnya (100%) kasus

ditangani sesuai standar yang berlaku.

17
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 10. Jumlah Balita Penderita Pneumonia di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

b. Penyakit Menular Bersumber Binatang

1. Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah

satu penyakit menular yang sering muncul sebagai Kejadian Luar

Biasa (KLB) yang penyebarannya cepat dan berpotensi menimbulkan

kematian. Pada tahun 2018 di wilayah kerja UPT Puskesmas

Larangan terdapat 13 kasus DBD dengan perincian 3 kasus dari desa

Larangan Luar, 5 kasus dari desa Trasak, 5 kasus dari desa

Blumbungan dengan rincian berdasarkan jenis kelamin yaitu laki – laki

8 orang, sedangkan perempuan 5 orang. Sedangkan pada tahun 2019

meningkat menjadi 14 kasus DBD dengan rincian 1 kasus di desa

tentenan barat dengan jenis kelamin perempuan, desa tentenan timur

4 kasus dengan rincian 1 perempuan dan 3 laki – laki, desa

blumbungan terdapat 6 kasus dengan rincian 3 perempuan dan 3 laki

– laki, desa larangan luar 3 orang dengan rincian 2 perempuan dan 1

laki – laki. Namun pada tahun 2020 menurun menjadi 11 kasus DBD

dengan rincian 6 kasus di desa Larangan Luar dengan jenis kelamin

18
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
laki – laki 4 orang dan perempuan 2 orang, desa Trasak 2 orang

dengan jenis kelamin laki – laki 1 orang dan perempuan 1 orang, desa

Blumbungan 3 kasus dengan jenis kelamin laki – laki 1 orang dan

perempuan 2 orang.

Gambar 11. Jumlah Penderita DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas


Larangan Tahun 2018 - 2020

2. Malaria

Pulau Madura bukan merupakan wilayah epidemi malaria,

sehingga pada tahun 2018 sampai tahun 2020 tercatat tidak

ditemukan kasus malaria wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan.

19
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 12. Jumlah Penderita Malaria di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Larangan Tahun 2018 – 2020

c. Penyakit Yang Dapat Dicegah Melalui Imunisasi (PD3I)

Beberapa penyakit dapat menular dengan cepat sehingga berpotensi

menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), namun diantara penyakit-

penyakit tersebut ada yang dapat dicegah dengan imunisasi atau biasa

disebut dengan PD3I, yaitu antara lain: campak, difteri, pertusis, tetanus

neonatorum dan tetanus, serta AFP (Acute Flacid Paralysis). Berdasarkan

laporan rutin, pada tahun 2018 sampai tahun 2020 tidak ditemukan kasus

PD3I di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan. Angka ini tetap sama

dengan tahun sebelumnya.

20
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 13. Jumlah Kasus PD3I di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Larangan Tahun 2018 - 2020

C. STATUS GIZI MASYARAKAT

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam

mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika

ditelusuri, masalah gizi terjadi di setiap kehidupan, dimulai sejak dalam

kandungan sampai usia lanjut seperti pada gambar di bawah ini.

1. Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah

satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian bayi. Kasus

BBLR disebabkan karena premature dan atau lahir cukup bulan tetapi

status gizi ibu hamil yang buruk atau menderita sakit yang dapat

memperberat kehamilan. Berdasarkan laporan rutin diketahui bahwa pada

tahun 2018 terdapat 38 yang lahir dengan berat badan rendah, angka ini

21
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
menurun pada tahun 2019 menjadi 7 bayi yang lahir dengan berat badan

lahir rendah, namun pada tahun 2020 angka ini meningkat lagi menjadi 28

bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah. Seluruh bayi BBLR yang

dilaporkan telah memperoleh penanganan sesuai prosedur.

Gambar 14. Jumlah Kasus BBLR di Wilayah Kerja UPT Puskesmas


Larangan Tahun 2018 – 2020

2. Pemantauan Gizi Balita

Berdasarkan laporan tahun 2018 diketahui dari 2.597 balita, yang

ditimbang terdapat 1.866 balita dan balita yang naik berat badannya

sebesar 1224 balita dari keseluruhan balita yang ditimbang. Sedangkan

pada tahun 2019 dari 2.575 balita, yang ditimbang terdapat 2.027 balita

dan balita yang naik berat badannya sebesar 863 balita dari keseluruhan

balita yang ditimbang. Dan pada tahun 2020 dari 2.575 balita, yang

ditimbang terdapat 1.393 balita dan balita yang naik berat badannya

sebesar 687 balita dari keseluruhan balita yang ditimbang

22
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN

Gambar 15. Grafik SKDN di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan


Tahun 2018-2020

23
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil sangat penting

dilakukan sedini mungkin, karena seorang ibu mempunyai peran besar

dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Oleh karena itu

pemeriksaan kesehatan tidak hanya dilakukan untuk memantau

perkembangan kesehatan ibu hamil saja tetapi juga memantau

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.

Berdasarkan laporan rutin pada tahun 2018 jumlah ibu hamil

574 dengan cakupan K1 adalah 628 atau akses pelayanan ibu hamil

adalah sebesar 109,22% dan K4 adalah 637 atau pelayanan paripurna

sebesar 110,78%, pada tahun 2019 dari 569 ibu hamil, cakupan K1

adalah 645 atau akses pelayanan ibu hamil adalah sebesar 113,35%

dan K4 adalah 576 sebesar 101,23%. Sedangkan pada tahun 2020

jumlah ibu hamil 569 dengan cakupan K1 adalah 609 atau akses

pelayanan ibu hamil adalah sebesar 107,0% dan K4 adalah 583 atau

pelayanan paripurna sebesar 102,5% Dari keseluruhan ibu hamil yang

diperiksa telah mendapatkan tablet Fe1 dan tablet Fe3.

24
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 16. Cakupan K1 dan K4 Ibu Hamil di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

Berdasarkan laporan pada tahun 2020, jumlah ibu bersalin yang

persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan adalah 98,2% dan

97,8% telah mendapatkan pelayanan nifas. Sedangkan pada tahun

2018, jumlah ibu bersalin yang persalinannya ditolong oleh tenaga

kesehatan adalah 109% dan sebesar 106% telah mendapatkan

pelayanan nifas. Angka cukup tinggi dibandingkan dengan tahun 2019

dan tahun 2020. Dan pada tahun 2019 jumlah ibu bersalin yang

persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan adalah 96,3% dan

sebesar 99,3% telah mendapatkan pelayanan nifas

25
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 17. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
nifas Di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 – 2020

2. Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja

Pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah difokuskan pada

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu upaya terpadu lintas program

dan lintas sektor dalam upaya membentuk perilaku hidup sehat pada

anak usia sekolah. Cakupan pemeriksaan kesehatan (penjaringan)

siswa SD/MI pada tahun 2018 jumlah murid sebanyak 480 siswa, pada

2019 mencapai 100% dari jumlah murid sebanyak 534 orang. Pada

tahun 2020 mencapai 100% dari jumlah murid 520 0rang Dari

keseluruhan siswa SD/MI, terdapat 100% murid yang mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar.

26
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 18. Cakupan Pemeriksaan kesehatan untuk anak usia sekolah
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 – 2020

3. Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Seiring dengan bertambahnya angka harapan hidup, maka

keberadaan lanjut usia tidak dapat diabaikan begitu saja. Di wilayah

kerja UPT Puskesmas Larangan terdapat 12 posyandu lansia, Jumlah

usila pada tahun 2018 mencapai 9.933 orang, jumlah usila pada tahun

2019 mencapai 5.086 orang, dan pada tahun 2020 jumlah usila

mencapai 6.038 orang. Sedangkan usila yang mendapatkan

pelayanan kesehatan dasar di Posyandu Lansia yang berada di

masing-masing desa pada tahun 2018 sebesar 71%, pada tahun 2019

angka tersebut menurun sebesar 62,66%, dan pada tahun 2020 angka

tersebut menurun sebesar 38,7%.

27
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 19. Cakupan usila yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di
Posyandu Di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

4. Pelayanan Keluarga Berencana

Usia subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya

kehamilan. Untuk mengatur kehamilan maka Pasangan Usia Subur

(PUS) diprioritaskan untuk mengikuti program Keluarga Berencana

(KB).

Dari laporan tahun 2018 diketahui bahwa cakupan peserta KB aktif

sebesar 62% dan KB baru 8%, sedangkan pada tahun 2019 cakupan

KB aktif meningkat mencapai 68,5% dan KB baru sebesar 9,30%,

kemudian pada tahun 2020 diketahui bahwa cakupan peserta KB aktif

59,7% dan KB baru 10,19% dari seluruh PUS.

28
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 20. Cakupan Akseptor Keluarga Berencana
Di wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 – 2020

Metode kontrasepsi yang digunakan peserta KB berturut-turut dari

tahun 2018 sampai 2020 terdiri dari Metode Kontrasepsi Jangka

Panjang (MKJP) yang terdiri dari MOW/MOP dengan rincian untuk

MOP masing-masing sebanyak 17 orang pada tahun 2018 dan 2019,

sedangkan pada tahun 2018 MOW sebanyak 36 orang dan pada

tahun 2019 MOW sebanyak 41 orang, pada tahun 2020 MOP

sebanyak 15 orang dan MOW sebanyak 46 orang, IUD tahun 2018

sebanyak 22 orang,pada tahun 2019 sebanyak 23 orang dan pada

tahun 2020 sebanyak 70 orang. dan Implant pada tahun 2018 masing-

masing yakni 291 orang, pada tahun 2019 sebanyak 287 orang, dan

pada tahun 2020 sebanyak 192 orang. sedangkan untuk kontrasepsi

jangka pendek (non MKJP) terdiri dari suntik, pada tahun 2018

sebanyak 3065 orang, pada tahun 2019 sebanyak 3225 orang dan

pada tahun 2020 sebanyak 2933 orang, penggunaan pil KB pada

tahun 2018 sebanyak 563 orang, pada tahun 2019 sebanyak 497

orang dan pada tahun 2020 sebanyak 314 orang, pengguna alat

kontrasepsi kondom pada tahun 2018 sebanyak 22 orang, pada tahun

29
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
2019 sebanyak 40 orang dan pada tahun 2020 sebanyak 26 orang.

Data pada tahun 2018 sampai 2020 menunjukkan bahwa kontrasepsi

jangka pendek lebih diminati oleh peserta KB aktif maupun KB baru

daripada metode kontrasepsi jangka panjang.

Gambar 21. Proporsi jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta


KB aktif di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 -
2020

Gambar 22. Proporsi jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta


KB baru di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 -
2020

30
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN

5. Pelayanan Imunisasi

Universal Child Immunization (UCI) merupakan indikator keberhasilan

program imunisasi. Cakupan UCI menggambarkan besarnya tingkat

kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. berdasarkan data

tahun 2018 dari keseluruhan desa di wilayah kerja UPT Puskesmas

Larangan (7 desa) cakupan desa UCI adalah 77,84%, pada tahun

2019 cakupan desa UCI sebesar 85,71%, sedangkan pada tahun

2020 cakupan desa UCI sebesar 28,57%

Gambar 23. Cakupan UCI di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan


Tahun 2018 – 2020

B. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1. Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil
Anemia (kekurangan) gizi besi pada ibu hamil dapat

mengakibatkan ibu melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR) dan perdarahan pada waktu melahirkan. Salah satu upaya

pencegahan dan penanggulangan anemia gizi ibu hamil adalah

melalui pemberian tablet Fe (zat besi). Berdasarkan data tahun 2018

dari 574 ibu hamil, dari 595 ibu hamil, yang mendapatkan tablet Fe1

sebanyak 109% dan tablet Fe3 sebanyak 108%. Sedangkan pada

31
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
tahun 2019 dari 569 ibu hamil, yang mendapat tablet Fe1 sebanyak

102,2% dan tablet Fe3 sebanyak 94,5%. Dan pada tahun 2020 dari

569 ibu hamil, yang mendapat tablet Fe1 sebanyak 107,0% dan tablet

Fe3 sebanyak 102,3%.

Gambar 24. Cakupan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

2. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita

Strategi penanggulangan kekurangan Vitamin A (KVA)

dilaksanakan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi yaitu

vitamin A biru untuk bayi (6-11 bulan) sebanyak satu kali dalam

setahun (bulan Februari atau Agustus) dan kapsul vitamin A merah

untuk anak balita (1-5) tahun sebanyak dua kali yaitu tiap bulan

Februari dan bulan Agustus.

Berdasarkan laporan rutin, cakupan kapsul vitamin A pada tahun

2018 pada bayi sebesar 84% dan pada anak balita sebesar 80%, pada

tahun 2019 angka ini meningkat yakni pada bayi sebesar 84% dan

pada anak balita sebesar 83%, pada tahun 2020 pada bayi sebesar

79% dan anak balita sebesar 65,4%.

32
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 25. Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi dan
Anak Balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan
Tahun 2018 – 2020

C. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Gambar 26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi


di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018-2020

Seperti terlihat pada grafik diatas, pada tahun 2018 jumlah capaian yang

mendapat perawatan sebesar 59,30%, tumpatan/cabut sebesar 38,47%,

dan konsultasi ( Lain – Lain ) sebesar 2,23%. Pada tahun 2019 jumlah

capaian yang mendapat perawatan sebesar 86,24%, tumpatan/cabut

sebesar 10,54%, dan konsultasi ( Lain – Lain ) sebesar 3,21%. Sedangkan

pada tahun 2020 jumlah capaian yang mendapat perawatan sebesar 3,7

33
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
%, tumpatan/cabut sebesar 50%, dan konsultasi ( lain – lain ) sebesar

39,4%. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kerjasama dan

pelayanan untuk memaksimalkan peningkatan promosi tentang kesehatan

gigi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya

kesehatan gigi dan mulut.

D. AKSES DAN MUTU PELAYANAN MASYARAKAT

Cakupan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari jumah kunjungan rawat

jalan dan rawat inap di sarana kesehatan di puskesmas dan jaringannya.

UPT Puskesmas Larangan merupakan puskesmas perawatan standar yang

menyediakan fasilitas untuk rawat jalan dan rawat inap. Pada tahun 2018

jumlah kunjungan (baru dan lama) di Puskesmas Larangan sebanyak 12.663

kunjungan, yang terdiri dari 12.223 kunjungan rawat jalan dan 440

kunjungan rawat inap. Pada tahun 2019 angka tersebut meningkat yakni

jumlah kunjungan (baru dan lama) di Puskesmas Larangan sebanyak 13.756

kunjungan, yang terdiri dari 13.219 kunjungan rawat jalan dan 537 kunjungan

rawat inap, dan pada tahun 2020 jumlah kunjungan (baru dan lama) di

Puskesmas Larangan sebanyak 13.498 kunjungan, yang terdiri dari 13.213

kunjungan rawat jalan dan 285 kunjungan rawat inap.

34
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 27. Jumlah Kunjungan di UPT Puskesmas Larangan
Tahun 2018 – 2020

E. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah rumah

tangga yang seluruh anggota keluarganya telah berperilaku hidup bersih dan

sehat yang meliputi 10 indikator di bawah ini.

Berdasarkan data jumlah Rumah Tangga (RT) yang telah dilakukan

pengkajian pada tahun 2018, didapatkan hasil bahwa rumah tangga sehat

(berPHBS) mencapai 59%, pada tahun 2019 meningkat mencapai 100%.

Sedangkan pada tahun 2020 mencapai 99,98%. Pencapaian tersebut harus

35
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
tetap diperatahankan untuk melakukan intervensi dari berbagai komponen

Lintas Program, Lintas Sektor, LSM, dan Tokoh Masyarakat untuk berperan

serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.

Gambar 28. Jumlah Rumah Tangga Sehat (berPHBS) di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

F. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi

syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan

sampah, sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi

baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak tanah.

Berdasarkan laporan pada tahun 2018, angka tersebut 6.223 rumah

yang diperiksa dari 7.795 rumah yang ada. Dari hasil pemeriksaan

tersebut sebanyak 1.601 rumah (20,5%) dinyatakan sehat. Sedangkan

pada tahun 2019 angka tersebut meningkat kembali menjadi 1204

rumah yang diperiksa dari 7.795 rumah yang ada. Dari hasil

pemeriksaan tersebut sebanyak 380 rumah (31,5%) dinyatakan sehat.

Pada tahun 2020 dari jumlah rumah yang 7.865 terdapat 2.141 rumah

yang diperiksa dan yang dinyatakan sehat sebanyak 2.224 ( 37,70%).

36
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 29. Cakupan Pemeriksaan Rumah Sehat
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

2. Sarana Air Bersih

Air bersih yang dimiliki dan dipergunakan oleh masyarakat di

wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan berasal dari air ledeng,

sumur pompa tangan, sumur gali, penampungan air hujan, dan

lainnya. Dari laporan tahun 2018 rumah tangga yang menggunakan

sumur gali sebanyak 21.589 keluarga, dan penampungan air hujan

sebanyak 3 keluarga dan sumur bor sebanyak 2.359 keluarga dan

tidak ada rumah tangga yang menggunakan sumur pompa tangan dan

PDAM sebanyak 1765 keluarga. Pada Tahun 2019 rumah tangga

yang menggunakan sumur gali sebanyak 10.228, dan penampungan

air hujan sebanyak 3 keluarga dan sumur bor sebanyak 20.228

keluarag dan PDAM sebanyak 1765 keluarga dan tidak ada rumah

tangga yang menggunakan sumur pompa tangan. Pada Tahun 2020

rumah tangga yang menggunakan sumur gali sebanyak 21.594, dan

penampungan air hujan sebanyak 3 keluarga dan sumur bor sebanyak

2.359 keluarag dan PDAM sebanyak 1765 keluarga dan tidak ada

rumah tangga yang menggunakan sumur pompa tangan.

37
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 30. Kepemilikan Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

3. Sarana Sanitasi Dasar

Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif

apabila diikuti perbaikan sanitasi yang meliputi kepemilikan jamban,

pembuangan air limbah, dan sampah di sekitar lingkungan.

Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah, maupun tinja yang

tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya

kualitas air dan menimbulkan penyakit.

Dari laporan tahun 2018 kepemilikan jamban sehat mencapai

76,62% di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan, tempat sampah

43,70% dan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) sebesar 49,58%

yang dinyatakan sehat. Sedangkan pada tahun 2019 kepemilikan

jamban sehat mencapai 92,49% di wilayah kerja UPT Puskesmas

Larangan, tempat sampah 42,33% dan Sarana Pembuangan Air

Limbah (SPAL) sebesar 30,82% yang dinyatakan sehat. Sedangkan

pada tahun 2020 kepemilikan jamban sehat mencapai 90,13% di

wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan, tempat sampah 31,40% dan

38
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) sebesar 23,40% yang

dinyatakan sehat.

Gambar 31. Cakupan Jamban Sehat, Tempat Sampah, dan SPAL Sehat di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

39
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

1. Identitas Puskesmas

a. Nama : UPT Puskesmas Larangan


b. Alamat :
Jalan : Jl.Raya Larangan km 8
Kecamatan : Larangan
Kode Pos/No.Hp. : 69384 / 087016057755
Email : puskesmaslarangankm8@gmail.co
m
Kabupaten : Pamekasan
Propinsi : Jawa Timur
d. Tipe Puskesmas : Perawatan
e. Visi : Masyarakat Larangan Larangan
Sehat dan Mandiri Tahun 2025
f. Misi : 1 Meningkatkan derajat kesehatan
secara optimal dengan
mengutamakan upaya promotif dan
preventif
2 Meningkatkan dan Mengembangkan
Kwalitas Sumber Daya Kesehatan
sesuai dengan Standart dan
Profesional serta Pemberdayaan
Masyarakat Agar Mandiri di Bidang
Kesehatan.
3 Meningkatkan Keluarga Sehat dan
Sadar Gizi seta Berprilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
4 Meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan
terjangkau.
g. Motto : Pelayanan Sepenuh Hati

2. Puskesmas dan jaringannya

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas

Kesehatan Kabupaten yang berada di wilayah kecamatan untuk

melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan.

40
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
SARANA KESEHATAN
• Puskesmas Induk 1 Buah
• Puskesmas Pembantu ( Pustu ) 1 Buah
• Polindes 10 Buah
• Puskesmas keliling ( Pusling )/Ambulance 1/2 Buah

• Sepeda motor ( Roda dua ) 8 Buah


• Poliklinik Swasta -
• Rumah dinas 1 Buah
• Ponkesdes 1 Buah

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Tabel 2. Jumlah UKBM dan Kader di UPT Puskesmas Larangan


Tahun 2020
UKBM Jumlah Jumlah Kader
Posyandu 45 buah 157 orang
Poskesdes 9 buah -
UKK 15 buah -
Batra 10 buah -
TOGA 1 buah -
Saka Bakti Husada 0 buah -
Poskestren 7 buah 10 orang
Posyandu Lansia 12 buah 18 orang

a) Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling

dikenal masyarakat. Jumlah posyandu di wilayah kerja UPT

Puskesmas Larangan pada tahun 2020 adalah sebanyak 45

posyandu yang tersebar di 7 desa, pada tahun 2018 posyandu

aktif (tingkatan purnama mandiri) sebesar 31% dan posyandu

madya sebesar 62%. Pada tahun 2019 posyandu aktif ( tingkatan

purnama mandiri ) sebesar 31% dan posyandu madya sebesar

37%, pada tahun 2020 posyandu aktif aktif ( tingkatan purnama

mandiri ) sebesar 31,1% dan posyandu madya sebesar 37,8%.

41
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 32. Proporsi Perkembangan Strata Posyandu di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

b) Desa Siaga dan Poskesdes

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki

kesiapan sumberdaya serta kemauan dan kemampuan untuk

mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan

kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa

dikatakan telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut memiliki

Poskesdes (Pos Kesehatan Desa).

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Larangan, seluruh desa

telah menjadi desa siaga karena memiliki polindes yang

difungsikan sebagai poskesdes. Tidak ada desa yang memiliki

bangunan khusus poskesdes. Pada tahun 2018 sampai 2020

cakupan desa siaga aktif adalah sebesar 100%.

42
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Gambar 33. Proporsi Perkembangan Desa Siaga di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Larangan Tahun 2018 - 2020

B. TENAGA KESEHATAN

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor


penggerak utama dalam mencapai tujuan program pembangunan dan
keberhasilan proses pembangunan kesehatan salah satunya
ditentukan oleh keberadaan SDM kesehatan yang berkualitas. Dari
data tahun 2020 jumlah tenaga kesehatan di UPT Puskesmas
Larangan sebanyak 85 orang dengan perincian:
Jumlah Karyawan PNS / PTT/ Kontrak : 45 Orang
Jumlah Karyawan Sukwan : 40 Orang
Tabel 3. Jumlah dan Proporsi Tenaga Kesehatan Berdasarkan
Kategori di UPT Puskesmas Larangan Tahun 2020
Jabatan Jumlah Keterangan

Dokter Umum 2 orang 1 PTT, 1 Kontrak

Dokter Gigi 1 orang Kontrak

SKM 1 orang Kontrak

S1 Keperawatan Ners 5 orang 2 PNS, 3 Kontrak

S1 Keperawatan 3 orang 2 PNS, 1 K2

Bidan 25 orang 16 PNS, 1 PTT, 8 Kontrak

Perawat DIII 22 orang 2 PNS, 17 Kontrak 1 PTT, 2 K2

Analis Laboratorium 2 orang 1 PNS, 1 Kontrak

Asisten Apoteker 1 orang PNS

Kesling 2 orang 1 PNS, 1 Kontrak

43
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
Petugas Gizi 2 orang 1 PNS, 1 Kontrak

Perawat gigi 2 orang 1 PNS, 1 Kontrak

Petugas Loket 1 orang K2

Petugas TU 3 orang 1 PNS, 2 Kontrak

Petugas Kamar Obat 1 orang PNS

Driver Ambulance 2 orang 1 PNS, 1 K2

Pramu Bakti 3 orang 1 PNS, 2 Kontrak

Perekam Medik 1 Orang Kontrak

44
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN
BAB VI

PENUTUP

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi

pimpinan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data

dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam

proses pengambilan keputusan. Selain itu penyajian data dan informasi yang

berkualitas sangat dibutuhkan oleh semua bidang. Di bidang kesehatan, data

informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas Larangan tahun 2020 ini dibuat

dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam rangka

pelaksanaan fungsi manajemen Puskesmas. Profil ini masih jauh dari

kesempurnaan dan kelengkapan yang diinginkan oleh penyusun. Karena itu

diharapkan masukan dari semua pihak yang terkait agar penyusunan profil

kesehatan UPT Puskesmas Larangan pada tahun selanjutnya dapat lebih

lengkap dan sempurna.

45
PROFIL KESEHATAN 2020
PUSKESMAS LARANGAN

LAMPIRAN

46

Anda mungkin juga menyukai