Anda di halaman 1dari 42

PROFIL PUSKESMAS

KREJENGAN 2016
[Document subtitle]

Dr. H. ACHMAD HANAFI, M.Si


196703152000121003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

hidayah Nya maka Profil Puskesmas Banguntapan I dapat diselesaikan dengan

baik. Profil kesehatan ini disusun sebagai gambaran situasi kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas Krejengan yang dilihat dari upaya kesehatan yang telah

dilaksanakan di Puskesmas Krejengan yang meliputi upaya kesehatan wajib.

Upaya kesehatan pengembangan dan pelayanan penunjang sesuai Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Kebijakan Dasar

Puskesmas.Penyusunan profil Puskesmas ini melibatkan berbagai pihak, lintas

program dan lintas sector yang terkait.

Akhir kata kami menyadari profil ini masih jauh dari sempurna sehingga

masukan saran dan kritik yang membangun diharapkan agar lebih sempurnanya

Profil Puskesmas ke depannya.

Krejengan, Februari 2017


Kepala Puskesmas Krejengan

dr. H. ACHMAD HANAFI, M.Si


NIP. 19670315 200012 1 003
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat

yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan

tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,

untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di

wilayah kerjanya.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

Puskesmas mempunyai fungsi :

1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;

2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;

3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan

perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)

Semua kegiatan di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2014 dirangkum

dalam bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2015. Profil ini memuat data

dan informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas


kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja Puskemas

Banguntapan III yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel,

peta dan grafik.

B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Krejengan tahun 2016 ini adalah:

1. Tujuan ke dalam

a. Tujuan Umum

Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja

Puskesmas Krejengan, Kecamatan Krejengan.

b. Tujuan Khusus

1) Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan

pelayanan kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta

manajemen puskesmas pada akhir tahun.

2) Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah

kerja Puskesmas Krejengan, Kecamatan Krejengan.

3) Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan

kesehatan tahun selanjutnya.

2. Tujuan ke Luar

Agar masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas Krejengan secara keseluruhan baik berupa organisasi

maupun program Puskesmas.

C. SISTEMATIKA
Sistematika Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III adalah sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil

Kesehatan Puskesmas Krejengan, serta sistematika penyajian diuraikan

secara ringkas.

Bab II Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas

Bab ini menyajikan tentang gambaan umum wilayah kerja Puskesmas

Krejengan yang meliputi keadaan geografi, batas wilayah, keadaan

kependudukan dan tingkat pendidikan masyarakat yang ada.

Bab III Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka

kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

Bab IV Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan Puskesmas yang

meliputi kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, imunisasi,

kesehatan usila dan pra usila, keluarga berencana, kejadian luar biasa,

pelayanan kesehatan masyarakat miskin, promosi kesehatan dan

kesehatan lingkungan, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular.

Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang susunan komposisi tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan, program-program yang ada di Puskesmas

Krejengan dan jenis-jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas

Krejengan.
Bab VI Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Krejengan

Tahun 2016, serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam

rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Krejengan.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KREJENGAN

1.1.DATA UMUM
a. Keadaan Geografis
Puskesmas Krejengan terletak di wilayah Kecamatan Krejengan
Kabupaten Probolinggo yang berada di sebelah tenggara Kecamatan
Krejengan serta berada pada ketinggian 10 sampai 50 meter diatas
permukaan air laut.Kecamatan Krejengan berada di wilayah timur
Kabupaten Probolinggo dengan luas sebesar 34,458 km2 dan memiliki
batas :
Barat dengan Kecamatan Pajarakan
Utara dengan Kecamatan Kraksaan
Timur dengan Kecamatan Besuk
Selatan dengan Kecamatan Gading
Seperti dapat dilihat pada gambar berikut:
b. Keadaan Demografis
1. Jumlah penduduk dan perkembangannya
Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Krejengan Tahun 2016
berdasarkan katalog BPS kecamatan krejengan dalam angka tahun
2016 sebanyak 41.393 Jiwa, yang terdiri dari 20.843 penduduk laki laki
dan 20.649 penduduk perempuan. Jumlah kepala keluarga 12 Secara
rinci jumlah penyebaran penduduk di wilyah kerja Puskesmas
Krejengan sebagai berikut :

Undang undang nomer 56 PRN tahun 1960 membagi empat klasifikasi


kepadatan penduduk yaitu :
tidak padat, dengan tingkat kepadatan 1 50 jiwa/ km2;
kurang padat antara 51 250 jiwa/ km2;
cukup padat 251 400 jiwa/ km2; dan
sangat padat dengan tingkat kepadatan lebih besar dari 401
jiwa/km2).
Luas wilayah kerja Puskesmas Krejengan menurut data dari katalog
kecamatan krejengan dalam angka tahun 2016 yaitu 34,77 km2
Meliputi 17 desa, dengan cara pembagi jumlah penduduk dengan luas
daerah maka dapat diketahui kepadatan penduduk dilwilayah kerja
Puskesmas Krejengan rata-rata 1193 jiwa /km2 denga tingkat hunian
rata-rata 3 jiwa / rumah, dan ini termasuk dalam tingkat hunian kurang
padat sehingga tidak terlalu potensial terhadap penularan penyakit.
Wilayah yang ter padat untuk wilayah kerja Puskesmas Krejengan
adalah 1935 jiwa/km2

2. Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur


Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin yang ada di wilayah kerja Puskesmas Krejengan dapat dilihat
pada table 2 dibawah ini :

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Krejengan terbanyak


pada golongan usia antara 15- 64 tahun yaitu 27.000 jiwa (71,26%),
dimana golongan tersebut merupakan usia produktif serta merupakan
sasaran program yang paling efektif.
3. Jumlah Penduduk menurut Rasio Ketergantungan
Untuk mengetahui angka beban tangggungan di wilayah kerja
Puskesmas Krejengan maka di gunakan formula sebagai berikut :
Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk
65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja)
dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan
kerja).

Yang berarti setiap 100 jiwa penduduk produktif harus menanggung


kurang lebih 31 jiwa yang tidak produktif, tingginya rasio
ketergantungan yang mencapai angka 31,45% ini merupakan factor
penghambat pembangunan ekonomi di wilayah Kecamatan Krejengan,
karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia
produktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usia yang
tidak produktif.

4. Jumlah Penduduk menurut Rasio Jenis Kelamin ( Sex Rasio )


Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah
atau negara pada suatu waktu tertentu.

Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah


pria yang terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian di bagi oleh
jumlah perempuan yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan
demikian ratio jenis kelamin sesuai dengan definisi tersebut akan
mencerminkan/100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk wilayah Kecamatan Krejengan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
SR : Sex Ratio ( Rasio Jenis Kelamin )
Pl : Jumlah Penduduk Laki laki
Pp : Jumlah penduduk perempuan

Dari perhitungan diatas diperoleh rasio jenis kelamin sama dengan


101, maka bisa dikatakan bahwa dalam 100 penduduk perempuan
terdapat 101 penduduk laki-laki.
Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk perempuan
(20.649jiwa) di Wilayah kerja Puskesmas Krejengan lebih sedikit dari
jumlah penduduk laki-laki (20.843 jiwa) dengan Sex Ratio 100,94 %,
oleh karenanya selain perlu memberikan perhatian pada penduduk
golongan perempuan upaya yang lebih intensif juga perlu dilakukan
terhadap penduduk golongan laki-laki sebagai pencari nafkah pada
keluarganya.

5. Jumlah Penduduk Laki laki dan perempuan dan jumlah Gakin dan KK
Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di wilayah
kerja Puskesmas Krejengan dapat dilihat pada Tabel 3 tentang
Komposisi Penduduk Laki-laki dan Perempuan.

Selanjutnya uraian mengenai jumlah penduduk dengan kriteria


masyarakat miskin di wilayah kerja Puskesmas Krejengan terdiri dari
24.658 jiwa (59,4%) dari jumlah penduduk 41.492 jiwa, tentunya ini
juga merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta
prioritas kebijakan tersendiri. Jumlah penduduk Miskin di wilayah
Puskesmas Krejengan dapat di lihat pada tabel 3.
6. Bentuk piramida penduduk menurut kelompok umur
Bentuk piramida penduduk mendekati stationer, meskipun demikian
masih cukup banyak usia muda pada dasar piramida yang meyatakan
bahwa penduduk di Kecamatan Krejengan lebih banyak pada usia
muda dan usia dewasa.

7. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian


Sampai Tahun 2016 data terbaru dari BPS kecamatan Krejengan mata
pencaharian pada sektor pertanian masih mendominasi, baik bagi yang
menggarap sendiri lahan miliknya maupun yang bekerja sebagai
buruh, untuk petani 4.252 jiwa (29%) dan untuk buruh tani 6.476 jiwa
(45%), berikut ditunjukkan dengan grafik seperti dibawah ini :

8. Tingkat Pendidikan penduduk Krejengan


Masih banyak penduduk di Kecamatan Krejengan yang belum
mengenyam bangku sekolah (3791 jiwa, 21,01%) dan yang belum
menamatkan SD sebanyak 4105 jiwa (22,75%), seperti dapat dilihat
pada diagram berikut:
9. Sasaran Palayanan Kesehatan
Dalam menjalankan kegiatan operasional pelayananan progam
kesehatan, Puskesmas Krejengan mempunyai sasaran kelompok rentan
lain yang akan menerima pelayanan kesehatan dipuskesmas yaitu
meliputi ibu hamil, ibu bersalin dan balita (Tabel 4). Dimana data
tersebut adalah data hasil proyeksi/estimasi dari Dinas Kesehatan. Data
sasaran di tahun 2017 diperoleh data sebagai berikut :

10. Sasaran Keluarga Miskin


Di wilayah kerja Puskesmas Krejengan jumlah penduduk miskin yang
mendapat jaminan progam Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak
24.658 jiwa (Tabel 5) . Proporsi penduduk miskin terhadap jumlah
penduduk seluruhnya yaitu sebesar 59% di wilayah kerja Puskesms
Krejengan. Persentase penduduk miskin diatas 50 % keadaan ini
tentunya berpengaruh terhadap status kesehatan masyarakat di wilayah
PuskesmasKrejengan sehingga masih diperlukan intervensi dalam
bentuk penyuluhan atau sosialisasi program kesehatan untuk
tercapainya kesehatan yang optimal pada masyarakat miskin selain
perbaikan dalam bidang ekonomi tentumya.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Derajat Kesehatan Masyarakat


Peran serta masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan terwujud dari
terbentuknya posyandu, posbindu, kegiatan mitra dukun bayi serta terlatihnya
kader-kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan dari Puskesmas dalam
menyampaikan informasi kesehatan,yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
(Tabel 9) :
c. Kesehatan Lingkungan
Indikator yang digunakan untuk menilai capaian pembangunan kesehatan
di Kecamatan Krejengan program kesehatan lingkungan yaitu Penilaian Kinerja
Puskesmas tahun 2017. Capaian tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 10
CAPAIAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS KREJENGAN TAHUN 2016

Kegiatan Indikator Proses Indikator Output Capaian 2014


SAB yang diperiksa 64 % dari SAB 100 %
1. Inspeksi SAB
150 yang dipriksa
85 % dari jumlah 33 %
2. Inspeksi TPM TPM yang ada 30
TPM
Jumalah rumah yang 83% dari jumlah 17 %
3. Survey rumah sehat
ada 11415 rumah
82 % dari jumlah 62 %
4.Inspeksi TTU TTU yang ada 47
TTU
11 % dari jumlah 0%
5.Jumlah Desa ODF 17 desa
desa

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari hasil survey ada yang
belum mencapai target,antara lain inspeksi TPM dari 30 TPM yang ada hanya 10
TPM yang dilakukan inspeksi, hal tersebut disebabkan petugas belum memahami
tupoksi dari sanitasi karena petugas masih baru dan belum pernah mendapatkan
pelatihan mengenai sanitasi. Kegiatan lain yang belum mencapai target adalah
inspeksi TTU, dari 47 TTU yang ada hanya 29 TTU yang diperiksa. Hal tersebut
dikarenakan petugas masih baru dan masih banyak TTU yang masih belum
memenuhi syarat kesehatan. Kegiatan survey rumah sehat,jumlah desa yang
ODF dan survey jamban juga belum mencapai target, hal tersebut disebabkan
masih banyak rumah yang tidak sehat dan tidak memiliki jamban. Selain itu juga
masih banyak masyarakat krejengan yang MCK di sungai.
Selain Pencapaian SPM kegiatan bisa dilihat dari hasil Survei Rumah
Tangga Sehat di Kecamatan Krejengan untuk Pencapaian PHBS Rumah Tangga
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11
PENCAPAIAN RUMAH TANGGA
KECAMATAN KREJENGAN TAHUN 2016

Yang Rumah
Jmlh Yg Pencapaian Indikator Masalah
Tatanan memenuhi 10 Tangga Sehat
Total Dikaji Prioritas
Indikator Sehat Tidak Indikator KK
Rumah 579
12917 3072 579 2493 Persalinan Nakes 2219 97,15%
Tangga (18,85%)
KK dg
404 ASI Eksklusif 206 50,99%
bayi
kk dg Menimbang Bayi
1960 2077 90,94%
balita & Balita
Cuci tangan
2284 2367 77,05%
dengan sabun
Tersedia air bersih 2088 97,27%
Tersedianya
1772 57,60%
jamban
Memberantas
2538 82,62%
jentik di rumah
Makan sayur &
2916 94,92%
buah
Aktivitas fisik
2925 95,21%
setiap hari
Tidak Merokok
1038 33,79%
dalam rumah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pencapaian rumah tangga sehat di
Kecamatan Krejengan dari 3072 (23,78 %) KK yang disuryei sebesar 18,85%.
Sedangkan dilihat berdasarkan indikator 3 masalah terbesar yaitu tidak merokok
dalam rumah (33,79 %), ASI ekslusif (50,99%), dan tersedianya jamban (57,60
%). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Krejengan
tentang kesehatan yang belum maksimal.
Dilihat dari Survey PHBS Institusi dapat diketahui pada tabel dibawah
ini :

Tabel 12
SURVEY PHBS INSTITUSI
PUSKESMAS KREJENGAN TAHUN 2016

Strata (Persentase) Sasaran


Jml Yang Intervensi
N yang Fre
Tatanan Tot Dikaj Masalah Prioritas yang
o I II III IV Diinterven k
al i Dilakukan
si
Institusi
1 Pendidikan
SD 48 48 0 20 12 16 1.Blm ada kantin 48 SD Advokasi 1
2. Belum ada tempat SLT Penyuluh
SLTP 19 19 0 10 6 3 CTPS 16 P an 1
SMU 14 15 0 6 7 2 3. Msh merokok 9 SMU
Institusi
2 Kesehatan
a Swasta
RSU/ RS
Khusus 0 0 0 0 0 0 -- 0 RS -- 0
BP/ RB/ BP/R
Klinik 0 0 0 0 0 0 -- 0 B -- 0
b Pemerintah
RSU/ RS
Khusus 0 0 0 0 0 0 -- 0 RS -- 0
Puskesmas 1 1 0 0 0 1 1 PKM Perbaikan 1
Puskesmas larangan
Pembantu 4 4 0 0 0 4 4 merokok,
buang
Ponkesdes 6 6 0 0 0 6 6 sampah,
dan
Polindes 6 6 0 0 0 6 6 meludah
3 Tempat Kerja
Advokasi
Kantor 1. Msh merokok di Kant pd
a Pemerintah 23 23 0 1 11 11 ruangan 23 or pimpinan 1
Kantor 2. Tidak ada tempat Kant Penyuluh
b Swasta 0 0 0 0 0 0 CTPS 0 or an 1
Pabri
c Pabrik 0 0 0 0 0 0 0 k
4 Tempat Umum
Tempat ada berjentik, sampah penyuluha
a Ibadah 23 23 0 8 10 5 berserakan 23 n 1
Warung merokok diruangan, penyuluha
b Makan 26 26 0 16 10 0 tidak ada CPTS 26 n 1
c Pasar 0 0 0 0 0 0 -- 0 -- 0
d Terminal 0 0 0 0 0 0 -- 0 -- 0
e Pelabuhan 0 0 0 0 0 0 -- 0 -- 0
Pondok banyak merokok, Ponp penyuluha
5 Pesantren 14 14 0 3 11 0 tidak ada kader santri 14 es n 2

Dari hasil capaian survey indikator PHBS institusi di Kecamatan


Krejengan Tahun 2016, dapat dilihat bahwa institusi pendidikan dari 81 sekolah
hanya 21 (25,93%) klasifikasi sehat/strata IV. Pada tatanan kesehatan dari 17
pelayanan kesehatan yang berstrata IV/ klasifikasi sehat sebesar 100 % (17
yankes). Pada tatanan tempat kerja dari 23 kantor yang klasifikasi sehat/strata IV
sebanyak 11 (47,83%). Pada tempat-tempat umum yaitu 23 masjid yang
klasifikasi sehat sebesar 21,74% (5 masjid) dan warung sebanyak 26 yang
termasuk klasifikasi sehat tidak ada. Sedang pada pondok pesantren dari 14 yang
termasuk klasifikasi sehat tidak ada (0%)

d. Data Kunjungan
Data kunjungan pasien yang di laporkan di Puskesmas Krejengan Tahun 2016 terdiri
dari pasien umum, askes/BPJS,serta pasien tidak mampu menggunakan (KTP dan
KK termasuk pasien JKN), jumlah cakupannya selama Tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
e. 10 Besar Penyakit
Pencatatan data kesakitan 10 besar penyakit di Puskesmas Krejengan dilakukan
dengan menggunakan software Sistem Informasi Puskesmas, dengan cara menginput
semua register hasil pemeriksaan pasien di semua Poli. Hasil cakupan 10 besar
penyakit terbanyak di Puskesmas Krejengan dapat di lihat pada tabel dibawah ini
(Tabel 14) :

f. Hasil Cakupan Program Puskesmas


1. Promosi Kesehatan
a) Pencapaian IndikatorStandar Pelayanan Minimal (SPM)
Indikator yang digunakan untuk menilai capaian pembangunan kesehatan di
Kecamatan Krejengan yaitu Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta
Penilaian Kinerja Puskesmas. Capaian tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 13
Indikator SPM
Puskesmas Krejengan Tahun 2016

No Indikator SPM Target Pencapaian


1 2 3 4
1 Desa Siaga Aktif 80% 100%
(14 Desa Siaga 17 Desa
Aktif)

Salah satu kegiatan Promosi Kesehatan yanga ada di SPM 2016 adalah Desa
Siaga Aktif, dengan target sebesar 80 %. Saat ini pencapaian Desa Siaga
Aktif adalah 100%, dengan maksud bahwa dari 17 Desa Siaga yang ada di
Kecamatan Krejengan semuanya adalah Desa Siaga Aktif. Tetapi Desa Siaga
yang ada semua masih berstrata pratama, ini merupakan masalah yang harus
segera diselesaikan. Apabila keadaan Desa Siaga tetap seperti sekarang, dan
ada peningkatan target Desa Siaga dikatakan aktif minimal Madya, maka
Kecamatan Krejengan tidak mempunyai Desa Siaga Aktif.

b) Indikator Pencapaian Survey PHBS Rumah Tangga


Selain Pencapaian SPM kegiatan bisa dilihat dari hasil Survei Rumah Tangga
Sehat di Kecamatan Krejengan untuk Pencapaian PHBS Rumah Tangga
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14
Indikator Pencapaian Survey PHBS Rumah Tangga
Puskesmas Krejengan
Tahun 2016

Yang Rumah Masalah


Jmlh Yg Pencapaian Indikator
Tatanan memenuhi 10 Tangga Sehat Prioritas
Total Dikaji
Indikator Sehat Tidak Indikator KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rumah 579
12917 3072 579 2493 Persalinan Nakes 2219 97,15%
Tangga (18,85%)
KK dg
404 ASI Eksklusif 206 50,99%
bayi
kk dg Menimbang Bayi
1960 2077 90,94%
balita & Balita
Cuci tangan
2284 2367 77,05%
dengan sabun
Tersedia air bersih 2088 97,27%
Tersedianya
1772 57,60%
jamban
Memberantas
2538 82,62%
jentik di rumah
Yang Rumah Masalah
Jmlh Yg Pencapaian Indikator
Tatanan memenuhi 10 Tangga Sehat Prioritas
Total Dikaji
Indikator Sehat Tidak Indikator KK
Makan sayur &
2916 94,92%
buah
Aktivitas fisik
2925 95,21%
setiap hari
Tidak Merokok
1038 33,79%
dalam rumah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pencapaian rumah tangga sehat di
Kecamatan Krejengan dari 3072 (23,78 %) KK yang disuryei sebesar
18,85%. Sedangkan dilihat berdasarkan indikator 3 masalah terbesar yaitu
tidak merokok dalam rumah (33,79 %), ASI ekslusif (50,99%), dan
tersedianya jamban (57,60 %). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran masyarakat Krejengan tentang kesehatan yang belum maksimal.

c) Pencapaian Survey PHBS Institusi


Untuk melihat pencapaian kegiatan Program Promosi Kesahatan bisa melihat
pencapaian institusi sehat yang ada di Kecamatan Krejengan. Survey PHBS
Institusi dapat diketahui pada tabel dibawah ini :

Tabel 15
Survey PHBS Institusi
Puskesmas Krejengan tahun 2016

Strata (Persentase) Sasaran Intervensi


Jml Yang
N yang yang
Tatanan Tot Dikaj Masalah Prioritas Frek
o I II III IV Diinterve Dilakuka
al i
nsi n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Institusi
1 Pendidikan
SD 48 48 0 20 12 16 1.Blm ada kantin 48 SD Advokasi 1
2. Belum ada tempat SLT Penyuluha
SLTP 19 19 0 10 6 3 CTPS 16 P n 1
SMU 14 15 0 6 7 2 3. Msh merokok 9 SMU
Institusi
2 Kesehatan
a Swasta
RSU/ RS
Khusus 0 0 0 0 0 0 -- 0 RS -- 0
BP/ RB/ BP/R
Klinik 0 0 0 0 0 0 -- 0 B -- 0
b Pemerintah
RSU/ RS
Khusus 0 0 0 0 0 0 -- 0 RS -- 0
Puskesmas 1 1 0 0 0 1 1 PKM 1
Perbaikan
Puskesmas larangan
Pembantu 4 4 0 0 0 4 4 merokok,
Ponkesdes 6 6 0 0 0 6 6 buang
Strata (Persentase) Sasaran Intervensi
Jml Yang
N yang yang
Tatanan Tot Dikaj Masalah Prioritas Frek
o I II III IV Diinterve Dilakuka
al i
nsi n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
sampah,
dan
Polindes 6 6 0 0 0 6 6 meludah
3 Tempat Kerja
Advokasi
Kantor 1. Msh merokok di Kant pd
a Pemerintah 23 23 0 1 11 11 ruangan 23 or pimpinan 1
Kantor 2. Tidak ada tempat Kant Penyuluha
b Swasta 0 0 0 0 0 0 CTPS 0 or n 1
Pabri
c Pabrik 0 0 0 0 0 0 0 k
4 Tempat Umum
Tempat ada berjentik, penyuluha
a Ibadah 23 23 0 8 10 5 sampah berserakan 23 n 1
Warung merokok diruangan, penyuluha
b Makan 26 26 0 16 10 0 tidak ada CPTS 26 n 1

c Pasar 0 0 0 0 0 0 -- 0 -- 0

d Terminal 0 0 0 0 0 0 -- 0 -- 0

e Pelabuhan 0 0 0 0 0 0 -- 0 -- 0
Pondok banyak merokok, Ponp penyuluha
5 Pesantren 14 14 0 3 11 0 tidak ada kader santri 14 es n 2

Dari hasil capaian survey indikator PHBS institusi di Kecamatan Krejengan


Tahun 2016, dapat dilihat bahwa institusi pendidikan dari 81 sekolah hanya
21 (25,93%) klasifikasi sehat/strata IV. Pada tatanan kesehatan dari 17
pelayanan kesehatan yang berstrata IV/ klasifikasi sehat sebesar 100 % (17
yankes). Pada tatanan tempat kerja dari 23 kantor yang klasifikasi
sehat/strata IV sebanyak 11 (47,83%). Pada tempat-tempat umum yaitu 23
masjid yang klasifikasi sehat sebesar 21,74% (5 masjid) dan warung
sebanyak 26 yang termasuk klasifikasi sehat tidak ada. Sedang pada pondok
pesantren dari 14 yang termasuk klasifikasi sehat tidak ada (0%).

d) Pencapaian Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)


Sedangkan untuk melihat pencapaian kegiatan promosi kesehatan yang lain
dapat dilihat pada indikator pada Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2016
untuk Program Promosi Kesehatan, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 16
Pencapaian Penilaian Kinerja Puskesmas Program Promosi Kesehatan
Puskesmas Krejengan Tahun 2016

PENCA- CAKUPAN
SASARAN / DATA DASAR TARGET SASARAN SUB
JENIS KEGIATAN
NO PAIAN VAR VARIABEL
Uraian Jumlah Target (T) Jumlah (H) (SV) (V)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A PENGEMBANGAN DESA SIAGA
Desa/kelurahan Siaga Aktif (Pratama, Madya, Purnama, Desa
Mandiri) 17 85 % juml desa 14 17 117.6 117.6
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
B PHBS
1 Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
Tatanan Rumah Tangga
a. Rumah Tangga dikaji rumah tangga 12728 20 % rumah tangga 2546 3072 120.7 85.0
b. Rumah tangga sehat (indikator 10) rumah tangga dikaji 2840 53 % rumah tangga 1505 579 38.5
Intervensi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
2 Sehat
a. Kelompok Rumah Tangga Posyandu 50 6 kali juml Posyandu 300 98 32.7
b. Institusi Pendidikan (sekolah) Sekolah 80 2 kali juml sekolah 160 320 200.0
c. Institusi Sarana Kesehatan Sarkes 17 2 kali juml sarkes 34 34 100.0
d. Jumlah Tempat-tempat Umum (Tempat ibadah,
warung, Ponpes dll) TTU 49 2 kali juml TTU 98 49 50.0
e. Jumlah tempat kerja (kantor, pabrik, home industri) tempat kerja 23 2 kali juml tempat kerja 46 40 87.0
f. Pondok Pesantren Ponpes 14 42 % juml Ponpes 6 3 51.0
C PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN
BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
1 Pembinaan Posyandu Posyandu 50 6 kali juml Posyandu 300 127 42.3 68.2
2 Posyandu Purnama Mandiri Posyandu 50 68 % juml Posyandu 34 32 94.1
D KAMPANYE PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN NAPZA
PENCA- CAKUPAN
SASARAN / DATA DASAR TARGET SASARAN SUB
JENIS KEGIATAN
NO PAIAN VAR VARIABEL
Uraian Jumlah Target (T) Jumlah (H) (SV) (V)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penyuluhan Napza total penyuluhan 547 22 % dari total kegiatan 120 62 51.5 73.3
penyuluhan yg
dilaksanakan / kelompok
2 Penyuluhan HIV-AIDS remaja usia 15 - 24 6563 40 % juml remaja usia 15 - 2625 2497 95.1
tahun 24 tahun (dalam dan luar
sekolah)
E PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DLM PHBS
1 Institusi Pendidikan klasifikasi IV 80 67 % juml sekolah 54 21 39.2 51.1
2 Institusi Sarana Kesehatan klasifikasi IV 17 100 % juml institusi kesehatan 17 17 100.0
3 Tatanan Tempat-tempat Umum klasifikasi IV 49 62 % juml TTU 30 5 16.5
4 Tatanan Tempat Kerja klasifikasi IV 23 47 % juml tempat kerja 11 11 100.0
5 Tatanan Pondok Pesantren klasifikasi IV 14 27 % juml Ponpes 4 0 0.0
F PENGEMBANGAN UKBM
1 Pembinaan Poskesdes 17 2 kali juml Poskesdes 34 23 67.6 68.4
2 Poskesdes PURI 17 85 % juml Poskesdes 14 0 0.0
3 Pembinaan Polindes 2 2 kali juml Polindes 4 5 125.0
4 Polindes PURI 2 85 % juml Polindes 2 2 117.6
5 Pembinaan Poskestren 1 3 kali juml Poskestren 3 3 100.0
6 Poskestren PURI 1 27 % juml Poskestren 1 0 0.0
HASIL CAKUPAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 478.1
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa ada beberapa capaian yang
belum mencapai target, seperti rumah tangga sehat, hal tersebut
disebabkan karena jumlah intervensi penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat Rumah Tangga masih kurang. Seharusnya target
penyuluhannnya sebanyak 300 kali tetapi pencapaiannya masih 96 kali
penyuluhan PHBS RT di posyandu. Demikian juga intervensi pada
tatanan institusi masih belum memenuhi target, sehingga banyak institusi
yang belum klasifikasi sehat/strata IV. Pencapaian yang belum tercapai
lainnya adalah Posyandu Puri masih sebesar 64% dengan target sebesar
68%, hal ini disebabkan karena frekuensi pembinaan yang kurang yang
seharusnya ada pembinaan sebanyak 300 kali tetapi hanya dilakukan
sebanyak 127 kali. Pencapaian penyuluhan Napza juga belum memenuhi
target yang harusnya ada 120 penyuluhan Napza (20% dari semua
penyuluhan), masih terlaksana hanya 62 kegiatan atau sebesar 11,33%
saja.
Pada pemberdayaan masyarakat melalui UKBM masih rendah yaitu
Poskesdes Purnama Mandiri (PURI) seharusnya harus ada 14 (85%)
tetapi di Kecamatan Krejengan belum ada yang PURI. Sedang Poskestren
strata Purnama Mandiri (PURI) juga tidak ada seharusnya ada 1
Poskestren yang PURI.

2. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana


a) Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Indikator yang digunakan untuk menilai capaian pembangunan kesehatan
di Kecamatan Krejengan yaitu Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta
Penilaian Kinerja Puskesmas. Capaian tersebut dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 17
Pencapaian Penilaian Kinerja Puskesmas Program Kesehatan Ibu dan Anak
dan Keluarga Berencana
Puskesmas Krejengan Tahun 2016

Target Pencapaian
NO INDIKATOR SPM Ket
2016 tahun 2016
1 Cakupan kunjungan ibu hamil 95 91.5% Tidak Tercapai
K-4
2 Cakupan komplikasi 80 240% 100% komplikasi
kebidanan yang ditangani kebidanan ditangani
3 Cakupan pertolongan 95 107.4% Tercapai
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 95 105% Tercapai
5 Cakupan neonatus dengan 84.7%
80 Tercapai
komplikasi yang ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 90 103.2% Tercapai
7 Cakupan desa/kelurahan 95 100 Tercapai
Universal Child
Immunization
8 Cakupan pelayanan anak 90 100.2% Tercapai
balita
9 Cakupan pemberian makanan 100 Tercapai
pendamping ASI pada anak
usia 6-24 bulan
10 Cakupan balita gizi buruk 100 Tercapai
mendapat perawatan
11 Cakupan penjaringan 100
kesehatan siswa SD dan
setingkat
12 Cakupan peserta KB aktif 70 72.02% Tercapai
13 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit :
a. Penemuan penderita AFP 2 Tercapai
b. Penemuan dan penanganan 100 Tercapai
penderita pneumonia balita
c. Penemuan dan penanganan 90
pasien baru TB BTA positif
d.penemuan dan penanganan 100 Tercapai
DBD
e. Penangana penderita Diare 100 Tercapai
14 Cakupan pelayanan kesehatan 100
dasar masyarakat miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan 100 Tercapai
rujukan pasien masyarakat
miskin
16 Cakupan pelayanan gawat 100 Tercapai
darurat level 1 yang harus
diberikan
sarana kesehatan (RS) di
Kab/Kota
17 Cakupan desa/kelurahan 100 Tercapai
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
18 Cakupan desa siaga aktif 80 Tercapai

Sedangkan berdasarkan indikator pada Penilaian Kinerja Puskesmas


Tahun 2016 untuk Program KIA dan KB, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 18
Capaian Penilaian Kinerja Puskesmas Program KIA dan KB
Puskesmas Krejengan Tahun 2016

JUMLAH PENCAPAIAN CAKUPAN


JENIS KEGIATAN TARGET(T)
NO URAIAN JML SUB
JML % VAR
VAR
KESEHATAN IBU DAN ANAKTERMASUK KELUARGA BERENCANA
IV 78,33

A Kesehatan Ibu 75,46

Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai 626 573 92 93,62


1 bumil 97 % ibu hamil 612,07
standard, untuk kunjungan lengkap / K4
2 Drop Out K1- K4 K1 -K4 626 10% 10,80 79 13 62,00
Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan 598 ibu 642 107 112,07
3 bulin 95 % 572,85
sesuai standart bersalin
4 Pelayanan ibu Nifas ( Paripurna ) bufas 598 95 % ibu nifas 572,85 628 105 109,63
Pelayanan komplikasi kebidanan yang 125 dari 20% 275 220 43,58
5 bumil 100 % 631,00
ditangani ibu hamil

B Kesehatan Bayi 74,67


dari 15 %
1 Penanganan neonatus komplikasi bayi 85 80 % sasaran 68,40 72 100 105,26
bayi
Pelayanan Neonatal sesuai standart untuk 565 643 106 125,00
2 bayi 90 % bayi 513,00
kunjungan lengkap (KN2)
bayi 17 39 100 68,42
3 Cakupan BBLR ditangani 100 % bayi BBLR 57,00
BBLR

C Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah 105,93


1 Pelayanan anak balita ( Paripurna ) Balita 2349 90 % Balita 2094,30 2364 102 112,88
2 Pelayanan anak pra sekolah ( Paripurna ) APRAS 587 90 % APRAS 1062,90 1052 89 98,97

D Upaya Kesehatan Anak Usia sekolah dan Remaja


1 Jumlah murid yang dilakukan penjaringan
murid
murid kls
a. Murid kelas I SD / MI SD/MI klas 1024 100 % 1024,00
I SD/MI
I
murid murid kl. I
b
Murid kelas I SLTP / MTS SLP/MTs 561 100 % SLP / 561,00
.
klas I MTs
murid murid kl. I
c. Murid kelas I SMA / MA SLA / MA 125 100 % SLA / 125,00
klas I MA

2 Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah


kali /
a. Di SD / MI SD /MI 1024 4 4096,00
tahun
b kali /
Di SLTP / MTS 561 2 1122,00
. SLTP/MTS tahun
kali /
c. Di SMA / MA SMA/MA 125 2 250,00
tahun

Frekuensi Penyuluhan Kesehatan Reproduksi


3
Remaja ( KRR )
kali /
a. Di Sekolah sekolah 1710 2 3420,00
tahun
b luar kali /
Di luar Sekolah 700 2 1400,00
. sekolah tahun
kali /
c. Jumlah Konseling Remaja SMA/MA 125 2 250,00
tahun
E Pelayanan Keluarga Berencana 46,51
102,8
1 Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU) PUS 8476 70% PUS 4883 72 101,34
9
Akseptor ( tidak ada 828 122 62,00
2 Akseptor KB baru 824 10% 125,00
Baru target )
3 Akseptor KB Drop Out Cu 8476 2% CU 1954 40 34,00 125,00
4 Akseptor KB mengalami komplikasi Cu 8476 3,5% CU 4 0 2,36 0,34
Akseptor KB yg mengalami kegagalan 0,19 4 0 43,56
5 Cu 8476 CU 0,00
kontrasepsi %
12,5 207 4 34,26
6 Akseptor KB efeksamping Cu 8476 CU 23,50
%
3. Kesehatan Lingkungan
b) Capaian Indikator Kesehatan Lingkungan
Indikator yang digunakan untuk menilai capaian pembangunan
kesehatan di Kecamatan Krejengan program kesehatan
lingkungan yaitu Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2017.
Capaian tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Kegiatan Indikator Proses Indikator Output Capaian 2014
SAB yang diperiksa 64 % dari SAB 100 %
1. Inspeksi SAB
150 yang dipriksa
85 % dari jumlah 33 %
2. Inspeksi TPM TPM yang ada 30
TPM
Jumalah rumah yang 83% dari jumlah 17 %
3. Survey rumah sehat
ada 11415 rumah
82 % dari jumlah 62 %
4.Inspeksi TTU TTU yang ada 47
TTU
11 % dari jumlah 0%
5.Jumlah Desa ODF 17 desa
desa

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari hasil survey


ada yang belum mencapai target,antara lain inspeksi TPM dari
30 TPM yang ada hanya 10 TPM yang dilakukan inspeksi, hal
tersebut disebabkan petugas belum memahami tupoksi dari
sanitasi karena petugas masih baru dan belum pernah
mendapatkan pelatihan mengenai sanitasi. Kegiatan lain yang
belum mencapai target adalah inspeksi TTU, dari 47 TTU yang
ada hanya 29 TTU yang diperiksa. Hal tersebut dikarenakan
petugas masih baru dan masih banyak TTU yang masih belum
memenuhi syarat kesehatan. Kegiatan survey rumah
sehat,jumlah desa yang ODF dan survey jamban juga belum
mencapai target, hal tersebut disebabkan masih banyak rumah
yang tidak sehat dan tidak memiliki jamban. Selain itu juga
masih banyak masyarakat krejengan yang MCK di sungai.
Selain Pencapaian SPM kegiatan bisa dilihat dari hasil Survei
Rumah Tangga Sehat di Kecamatan Krejengan untuk
Pencapaian PHBS Rumah Tangga dapat dilihat pada tabel
berikut:

4. Perbaikan Gizi Masyarakat


Indikator yang digunakan untuk menilai capaian
pembangunan kesehatan di Kecamatan Krejengan yaitu Standar
Pelayanan Minimal (SPM) serta Penilaian Kinerja Puskesmas.
Capaian tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Target Pencapaian Tindak


NO INDIKATOR SPM Analisis Ket
2016 tahun 2016 Lanjut
Cakupan pemberian makanan
1. pendamping ASI pada anak 100 100
usia 6-24 bulan Tercapai
Cakupan balita gizi buruk
2. 100 100
mendapat perawatan Tercapai

Sedangkan berdasarkan indikator pada Penilaian Kinerja Puskesmas


Tahun 2016 untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Kegiatan Indikator Proses Indikator Output Capaian 2016
1. Pemberian kapsul
Semua bayi
vitamin A (dosis 106%
mendapatkan vitamin A 95% jumlah bayi
100.000 SI) pada
100.000 SI
bayi
2. pemberian kapsul 96%
Semua Balita
vitamin A (dosis
mendapatkan vitamin A 95% jumlah anak
200.000 SI) pada
200.000 SI
balita 2 kali
Semua ibu hamil 91,5%
3. Pemberian tablet
mendapatkan tablet besi
besi (90 tablet) pada 90% Ibu hamil
minimal (90 tablet)
ibu hamil
selama kehamilannya
Ibu hamil diperiksa 10,8%
4. Bumil KEK 20% bumil
LILA < 23,5cm
Semua Balita gizi buruk
5. Balita gizi buruk
mendapatkan perawatan 100%
mendapatkan 100% anak
sesuai tata laksana gizi
perawatan
buruk
Semua anak usia 6-24 100%
6. MP ASI pada anak
bulan telah 100% anak
usia 6-24 Gakin
mendapatkan MP-ASI
7. Pemberian PMT Semua Balita gizi buruk 100%
pemulihan balita mendapatkan PMT 100% anak
gizi buruk pemulihan
8. Balita bawah garis Jumlah Balita yang di <5% anak 2,7%
merah bawah garis merah
9. Cakupan rumah 80,92%
Semua rumah tangga
tangga yang
mengkonsumsi garam 80% rumah tangga
mengkonsumsi
beryodium
garam beryodium
10. Desa bebas rawan 17 desa bebas rawan 50 %
80% desa
gizi gizi
11. Balita naik berat Semua Balita naik berat 61,1%
85% anak
badannya badannya
12. Prosentase balita Semua Balita datang 92,7%
yang ditimbang diposyandu dan 85% balita
berat badannya. ditimbang
13. Jumlah Pasien yang Pasien rawat jalan 3,18%
30% jumlah pasien
mendapat pelayanan dengan rujukan dari
yang berkunjung
gizi poli umum/KIA

Berdasarkan tabel diatas, dapatdilihat bahwa ada beberapa


capaian yang belum mencapai target, antara lain cakupan rumah
tangga yang mengkonsumsi garam beryodium, Balita yang naik
berat badannya dan jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan
gizi.
Rendahnya cakupan garam beryodium disebabkan karena
masih ada rumah tangga yang mempergunakan garam krosok/curai
dalam memasak,ada juga yang menggunakan garam briket/kotak
dengan alasan harga lebih murah dibanding garam halus yang
bungkusan,untuk garam jenis kotak /briket ketika dilakukan test
menggunakan iodine test menghasilkan hasil yang kurang
mengandung yodium ,bagian luar dari garam briket/kotak saja yang
mengandung yodium,sedangkan bagian dalam tidak ada kandungan
yodiumnya.
Capaian Balitayang naik berat badannya masih dibawah
target hal ini dikarenakan masih rendahnya capaian asi eksklusif
kecamatan Krejengan,kemudian Pemberian MP-ASI terlalu dini
sebelum memasuki usia 6 bulan,MP-ASI yang diberikan juga tidak
sesuai usia,frekuensi,jumlah,tekstur,variasi,dan responsive,factor
lain yaitu pola asuh dan hygiene sanitasi keluarga masih kurang.
Untuk jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan gizi juga
masih jauh dari target,Faktor keterbatasan jumlah nutrisionist
menjadi penyebabnya,karena sesuai SKP untuk puskesmas rawat
inap jumlah nutrisionist minimal 2,satu bertugas untuk perbaikan
gizi masyarakat,satunya lagi untuk pelayanan gizi baik rawat inap
maupun rawat jalan.
Untuk prosentase Pemberian kapsul vitamin A (dosis
100.000 SI) pada bayi dan Balita 2 kali (dosis 200.000 SI)capaiannya
melebihi 100%.Hal ini dikarenakan jumlah sasaran riil pada bayi
dan Balita dibanding jumlah sasaran supas di kecamatan Krejengan
lebih banyak riilnya,sehingga pencapaian vitamin A(dosis 100.000
SI) pada bayi dan vitamin A (dosis 200.000 SI) pada Balita melebihi
100%.
Desa bebas rawan gizi capaiannya masih kurang dari
target,hal ini dikarenakan masih tingginya jumlah Balita berat badan
sangat kurang dan Balita gizi kurang di tiap tiap desa di kecamatan
Krejengan.
Prosentase Balita yang ditimbang berat badannya melebihi
target karena jumlahsasaran Balita riil dan jumlah sasaran Balita
supas lebih banyak jumlah Balita riil.
Selain capaian StandarPelayanan Minimal dan Penilaian
Kinerja PuskesmasTahun 2016, hasil kegiatan Survey KADARZI
pada 1042 KK di seluruh Kecamatan Krejengan dapat dilihat pada
tabel berikut:
KADARZI Tidak KADARZI
No Nama Desa Jumlah
Jumlah % Jumlah %

1 Opo- Opo 69 34 49,28 35 50,72

2 Rawan 59 22 37,29 37 62,71

3 Seboroh 100 80 80 20 20

4 Karangren 95 60 63,16 35 36,84

5 Kedung Caluk 49 22 44,90 27 55,10

6 Sokaan 206 57 27,67 149 72,33

7 Dawuhan 92 85 92,39 7 7,61

8 Gebangan 0 0 0 0 0

9 Widoro 0 0 0 0 0

Sumber
10 99 41 41,41 58 58,59
Katimoho

11 Krejengan 100 74 74 26 26

12 Kamal Kuning 100 78 78 22 22

13 Tanjungsari 93 67 72,04 26 27,96

14 Patemon 97 47 48,45 50 51,55

15 Temenggungan 95 3 3,16 92 96,84

16 Jatiurip 99 56 56,57 43 43,43

17 Sentong 143 120 83,92 23 16,08

Puskesmas 1496 846 56,55 650 43,45


Dari hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa prosentase
KADARZI (keluarga sadar gizi ) 56,55%,masih di bawah target
SPM yang seharusnya 80%,indicator yang masih rendah salah
satunya ada di pemberian ASI eksklusif.
Selain Survey KADARZI,juga dilaksanakan Survey
pemantauan garam beryodium di masyarakat,bisa dilihat pada tabel
berikut:
NO NAMA DESA JML CUKUP KURANG TDK ADA
n % n % n %

1 Opo-Opo 52 23 44,23 12 23,08 17 32,69


2 Rawan 52 40 76,92 6 11,54 6 11,54
3 Seboroh 52 8 30,77 5 19,23 13 50
4 Karangren 52 42 80,77 10 19,23 0 0
5 Kedung Caluk 52 27 51,92 0 0 25 48,08
6 Sokaan 52 9 17,31 24 46,15 19 36,54
7 Dawuhan 52 43 82,69 3 5,77 6 11,54
8 Gebangan 52 21 80,77 1 3,85 4 15,38
9 Widoro 52 45 86,54 1 1,92 6 11,54
10 Sumber Katimoho 52 41 78,85 7 13,46 4 7,69
11 Krejengan 26 19 73,08 5 19,23 2 7,69
12 Kamal Kuning 26 12 46,15 5 19,23 9 34,62
13 Tanjungsari 26 15 57,69 7 26,92 4 15,38
14 Patemon 26 21 80,77 3 11,54 2 7,69
15 Temenggungan 26 13 50 6 23,08 7 26,92
16 Jatiurip 26 23 88,46 3 11,54 0 0
17 Sentong 26 22 84,62 4 15,38 0 0
650 424 65,23 102 15,69 124 19,08
Puskesmas

Dari hasil capaian survey pemantauan garam beryodium di masyarakat di


Kecamatan Krejengan, dapat dilihat bahwa rumah tangga yang hasil iodine test
garam beryodiumnya cukup 65,23%,kurang 15,69%,dan tidak ada 19,08%.Kondisi
ini memiliki gambaran bahwa cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam
beryodium sudah mencapai target sasaran dari 80% rumah tangga yang di survey.

Anda mungkin juga menyukai