Anda di halaman 1dari 47

Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Kecamatan Pracimantoro terletak di sebelah Barat Daya dari Ibukota
Kabupaten Wonogiri, Berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul Propinsi DIY.
Jarak dari Ibukota Kabupaten Wonogiri 35 km. Kecamatan Pracimantoro terbagi
menjadi 1 Kelurahan dan 17 Desa.
Puskesmas Pracimantoro I adalah salah satu dari 34 Puskesmas yang
berada di Kabupaten Wonogiri dan sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia dengan kode 11280801. Puskesmas Pracimantoro I berada di
Kecamatan Pracimantoro yaitu di Jln. Raya Praci - Wonogiri Km 0,5, di dusun
Ngulu Tengah Desa Pracimantoro. Secara geografis terletak pada garis lintang
8O05’ lintang selatan dan 110O81’ bujur timur. Keadaan alamnya sebagian besar
terdiri dari dataran rendah dan sebagian kecil perbukitan serta berbatasan dengan
propinsi DIY. Daerah Binaan UPT Puskesmas Pracimantoro I berbatasan dengan
sebelah timur wilayah kerja Puskesmas Pracimantoro II Kecamatan Pracimantoro,
sebelah Utara Kecamatan Eromoko, sebelah selatan Kecamatan Rongkop dan
Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunung Kidul DIY dan sebelah barat Kecamatan
Rongkop dan Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul DIY
Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal
pokok yaitu: Jumlah penduduk yang besar, persebaran penduduk yang kurang
merata, serta komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi
penduduk yang berusia muda masih relatif tinggi yang berimplikasi pada rasio
beban tanggungan.
Jumlah penduduk pada akhir tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas
Pracimantoro I sebanyak 44.297 jiwa,yang terdiri dari laki-laki 21.816 jiwa dan
perempuan 22.481 jiwa. Kepadatan penduduk 444 jiwa/ km2.
Komposisi penduduk menurut umur dapat menggambarakan tinggi
rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan
Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) yaitu perbandingan antara
penduduk umur non produktif (umur 0-14 tahun dan umur 65 tahun ke atas )
dengan penduduk produktif (umur 15-64 tahun). Tingginya Dependency Ratio
mencerminkan besarnya beban tanggungan pemerintah secara ekonomi di
wilayahnya. Rasio beban tanggungan untuk wilayah Puskesmas Pracimantoro I
tahun 2016 sebesar 43,18 %, dengan penduduk sebesar 44.297 jiwa yang terdiri

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 1


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

atas 30.939 jiwa penduduk usia produktif (15-64 tahun), 7.450 jiwa penduduk
anak-anak dan remaja (usia 0-14 tahun), 5.908 jiwa penduduk lanjut usia (> 65
tahun). Hal ini memberi gambaran terhadap besarnya beban tanggungan ekonomi
dalam masyarakat.
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujujan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
3. Wahana pendidikan tenaga kesehatan

Dalam menyelenggarakan fungsi Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di


wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi SDM Puskesmas
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di


wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyelenggarakan pel;ayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 2
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
d. Meneyelenggarakan pel;ayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerjasama inter dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagai wahana pendidikan tenaga


kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun fungsional terkait, Puskesmas
berwenang untuk menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan sebagai tempat
Praktek Kerja Lapangan, Field Laboratorium dan praktek Co-ass dokter bagi anak
didiknya.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun
2016 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota,
telah ditetapkan 12 jenis dan mutu layanan kesehatan dasar yang meliputi
Pelayanan kesehatan ibu hamil, Pelayanan kesehatan ibu bersalin, Pelayanan
kesehatan bayi baru lahir, Pelayanan kesehatan balita, Pelayanan kesehatan pada
usia pendidikan dasar, Pelayanan kesehatan pada usia produktif, Pelayanan
kesehatan pada usia lanjut, Pelayanan kesehatan penderita hipertensi, Pelayanan
kesehatan penderita Diabetes Melitus, Pelayanan Kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat, Pelayanan kesehatan orang dengan TB dan Pelayanan
kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value
Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada
besarnya kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Pada
masa sekarang ini sangat sulit untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat
sebagai pelanggan / pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini terlihat dengan
semakin maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas, dokter maupun tenaga
professional lainnya di Puskesmas.

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 3


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Dengan adanya aturan-aturan yang ada yang kadangkala justru


menimbulkan kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan
semakin menurunnya kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran,
memacu Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk mencari jalan keluar, oleh
karena itu berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu langkah strategis yang harus
ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut
adalah dengan secara aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas secara
professional dan mandiri.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur
dalam Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, lembaga-lembaga
pelayanan sosial milik pemerintah baik di Provinsi/Kabupaten/Kota dapat
mengubah statusnya dari Lembaga Birokratis menjadi Badan Layanan Umum (
BLU ) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi dalam
pengelolaan keuangannya. Dalam peraturan pemerintah tersebut, puskesmas
dapat diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha Non Profit, dengan demikian prinsip
efisiensi dan produktifitas harus menjadi bagian dari social management, hal inilah
yang nantinya dapat dijadikan starting point untuk meningkatkan sosial manajemen
di Puskesmas pemerintah
Terkait dengan adanya PP nomor 23 tahun 2005 dan Permendagri nomor 61
tahun 2007 tersebut, maka dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan
kerja Instansi Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, Puskesmas Pracimantoro
I termasuk salah satu instansi pelayanan kesehatan yang juga berkewajiban
memenuhi persyaratan pada peraturan tersebut. Dengan pengelolaan Badan
Layanan Umum diharapkan Puskesmas Pracimantoro I akan lebih mampu bersaing
dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah kedepan, disamping juga
akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis guna
menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( BLU)
disamping persyaratan sunstantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan
administratif. Dengan latar belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu
dimaksimalkan peran dan fungsi Puskesmas Pracimantoro I kearah fungsi sosial
ekonomi.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang
ada di lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Pracimantoro I dalam

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 4


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

bentuk penyusunan Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Pracimantoro I sebagai


Badan Layanan Umum Daerah.

1. Keadaan Wilayah
Keadaan wilyah terdiri dari pemukiman dan lahan pertanian perbukitan, Wilayah
kerja terdiri dari 1 Kelurahan dan 10 Desa yang meliputi: Kelurahan Kaliancar,
Desa Sumberagung, Desa Joho, Desa Sambiroto, Desa Pracimantoro, Desa
Sedayu, Desa Trukan, Desa Tubokarto, Desa Lebak, Desa Gebangharjo, Desa
Glinggang dan Desa Wonodadi. Fasilitas pelayanan kesehatan: 1 Puskesmas
Induk, 1 Rawat Inap, 5 Pustu , 12 PKD.

2. Batas wilayah
Sebelah Utara Kecamatan Eromoko
Sebelah Selatan Kecamatan Rongkop dan Kecamatan Girisubo
Kabupaten Gunung Kidul DIY
Sebelah Timur wilayah kerja Puskesmas Pracimantoro II Kecamatan
Pracimantoro
Sebelah Barat Kecamatan Rongkop dan Kecamatan Ponjong
Kabupaten Gunung Kidul DIY

3. Demografi
Luas Wilayah Puskesmas Pracimantoro I 99,699 km2 terdiri dari dataran
rendah dan sebagian kecil perbukitan serta berbatasan dengan propinsi DIY.
Jumlah penduduk pada akhir tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Pracimantoro
I sebanyak 44.297 jiwa,yang terdiri dari laki-laki 21.816 jiwa dan perempuan 22.481
jiwa. Kepadatan penduduk 444 jiwa/ km2.
Komposisi penduduk menurut umur dapat menggambarakan tinggi
rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan
Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) yaitu perbandingan antara
penduduk umur non produktif (umur 0-14 tahun dan umur 65 tahun ke atas )
dengan penduduk produktif (umur 15-64 tahun). Tingginya Dependency Ratio
mencerminkan besarnya beban tanggungan pemerintah secara ekonomi di
wilayahnya. Rasio beban tanggungan untuk wilayah Puskesmas Pracimantoro I
tahun 2016 sebesar 43,18 %, dengan penduduk sebesar 44.297 jiwa yang terdiri
atas 30.939 jiwa penduduk usia produktif (15-64 tahun), 7.450 jiwa penduduk
anak-anak dan remaja (usia 0-14 tahun), 5.908 jiwa penduduk lanjut usia (> 65

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 5


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

tahun). Hal ini memberi gambaran terhadap besarnya beban tanggungan ekonomi
dalam masyarakat.

4. Perilaku Penduduk
a. Lingkungan
Wilayah Pracimantoro termasuk padat penduduk dan masih banyak terdapat
daerah pertanian irigasi modern dalam waktu satu tahun dapat dipanen tiga kali
dengan tanaman padi maupun tanaman polowijo. Dari 2 Desa dan 6 Kelurahan
masih terdapat sejumlah 11.077 jiwa miskin namun tidak masuk dalam kategori
daerah rawan pangan karena selain penduduknya bercocok tanam, masih
mengandalkan usaha lain, misalnya: berdagang ke luar Pulau Jawa, Usaha Kecil
Menengah (UKM). Tidak ada daerah kumuh tapi masih ada daerah rawan banjir
karena ketinggian rata-rata 86 m dari permukaan laut. Sebagai wilayah yang
terdiri dari 100 % daratan yang terdiri dari 47,63 % areal pemukiman dan 52,37 %
persawahan.
b. Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya
1) Jenis Mata Pencaharian
Tabel 1.2 Mata Pencaharian
Jenis mata Jumlah Presen
pencaharian (%)
Petani,Pekebun,Peternak 6.479 9,45
Pertambangan/ 44 0,06
Penggalian 3.467 5,06
Industry Pengolahan

JUMLAH 9.990 14,57


Sumber data: Kecamatan Wonogiri dalam angka 2016
Tabel di atas menjelaskan bahwa matapencaharian penduduk dalam
memenuhi kebutuhan keluarga rata-rata mempunyai pekerjaan yang komplek
dan fleksibel menyesuaikan pangsa pasar sesuai dengan produk lokal, dengan
demikian kerasnya kehidupan saat ini dapat diimbangi dengan penghasilan
yang diperoleh.
2) Keagamaan
Dilihat dari segi pemeluk agama dapat dilihat sebagai berikut:
 Islam : 89,95%
 Katholik : 4,86%

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 6


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

 Kristen : 5,01%
 Hindu : 0,09%
 Budha : 0,09%

Tabel 1.3 Keagamaan


No Desa Masjid Langgar Mushola Gereja Wihara
1 Sine 14 0 6 3 0
2 Wonogiri 24 12 0 7 1
3 Kulon 11 0 18 8 0
4 Wonogiri 23 0 10 3 0
5 Tengah 19 0 4 0 0
6 Wonogiri 9 4 8 0 0
7 wetan 10 3 0 1 0
8 Nglorog 8 5 23 0 0
Karang
Tengah
Tangkil
Kedungupit

Jumlah 118 24 69 22 1
Sumber data: Kecamatan Wonogiri Dalam angka 2016
Tabel di atas menjelaskan bahwa kegiatan keagamaan dalam upaya
pembinaan mental spiritual masyarakat beragama rata-rata beragama Islam,
karena tersedianya fasilitas yang cukup menonjol, begitu juga untuk yang non
muslim memungkinkan untuk menjalankan ibadah masing-masing.
c. Tingkat Pendidikan Masyarakat

Tabel 1.4 Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Persentase / %
1 Tidak/Belum Sekolah 10,89
2 Tidak Tamat SD 11,28
3 Belum Tamat SD 8,28
4 SD 19,09
5 SMP 15,69
6 SLTA 25,71
7 Akademi/Perguruan Tinggi 9,06

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 7


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Sumber data: Kecamatan Wonogiri Dalam Angka 2016


Tabel di atas menjelaskan bahwa tingkat pendidikan rata-rata sudah
memenuhi program pemerintah yaitu pendidikan dasar 9 (Sembilan) tahun,
dengan demikian dalam perhitungan standarisasi Upah Minimum Regional (UMR)
penduduk terpenuhi.
5. Aspek Iegal
Puskesmas Pracimantoro I Kabupaten Wonogiri adalah Puskesmas rawat
Inap sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Nomor
440/2068/29/2016 tentang Penetapan Puskesmas Perintisan Rawat jalan Kabupaten
Wonogiri tanggal 18 Juli 2016. Sifat strategi bisnis adalah sosio ekonomi atau not to
profit dan lebih menekankan pada pelayanan sosial kepada masyarakat tidak
mampu bagi masyarakat di wilayah Wonogiri.
6. Gambaran Produk Jasa
Beberapa produk jasa yang ditawarkan oleh pihak Puskesmas kepada
masyarakat dalam memberikan pelayanan adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan rawat darurat:
1. Gawat darurat umum.

b. Pelayanan rawat jalan:


1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik gigi
3. Politik Mata
4. Poliklinik KIA/ KB
5. Poliklinik IMS
6. Poliklinik Lansia
7. Poliklinik konsultasi gizi
c. Pelayanan laboratorium klinik.
d. Pelayanan farmasi
e. Pelayanan gizi
f. Pelayanan rekam medis
g. Pengelolaan limbah
h. Pelayanan administrasi manajemen

a) Isu-isu Strategis
a. Pengelolaan keuangan Puskesmas yg transparan dan efisien, efektif serta
berjiwa entrepreneur dengan model BLUD.

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 8


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

b. Usaha-usaha mewujudkan sebagai pusat pelayanan kesehatan yang modern


dengan menambah tenaga dan jenis peralatan kesehatan.
c. Tuntutan inovasi pelayanan untuk mendukung usaha peningkatan pendapatan
fungsional dan kenyamanan pelanggan.
d. Peningkatan pelayanan dan pendapatan dengan kerjasama dengan pihak ketiga
melalui kerjasama operasional.
e. Adanya tuntutan dalam transparansi dan keamanan yang tinggi dalam pelayanan
pasien.
f. Adanya tuntutan penegakan punishment and reward terkait kinerja staf.
g. Adanya tuntutan penggunaan sistem elektronik dalam mendukung transparansi
dan akuntabilitas pelayanan.
h. Usaha pemasaran pelayanan yang inovatif dan beretika.
i. Standarisasi semua sarana dan prasarana pelayanan.
j. Peningkatan Ekonomi masyarakat seiring dengan perkembangan home industri
perumahan.
k. Globalisasi peralatan dan obat-obatan mudah didapatkan di Puskesmas.
l. Munculnya kompetitor di Puskesmas yang semakin banyak dan komplet dalam
sarana.
m. Peraturan perundang-undangan dan Peraturan daerah yang sangat
mempengaruhi kebijakan di Puskesmas.
n. Menurunnya loyalitas pelanggan.
o. Penggunaan tenaga spesialis/ahli oleh pihak kompetitor.
p. Perkembangan teknologi kedokteran yang membutuhkan biaya besar.
q. Tuntutan evidence base medicine (EBM) dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan medis.
Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Puskesmas Pracimantoro I telah
mengalami beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan
prasarana Puskesmas hingga peningkatan jumlah sumber daya manusianya.
Semula Puskesmas Pracimantoro I hanya memberikan pelayanan dasar, kemudian
ada diversifikasi layanan kesehatan berupa Konsultasi gizi, konsulasi sanitasi dan
Laboratorium.

Puskesmas Pracimantoro I adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten Wonogiri yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. Puskesmas
berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, mempunyai kedudukan

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 9


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan
kabupaten
Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:
a). Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia
usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan
kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
dan pemulihan.
b) Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini
puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
c) Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2016 tentang
standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota, telah ditetapkan 12
jenis dan mutu layanan kesehatan dasar yang meliputi Pelayanan kesehatan ibu hamil,
Pelayanan kesehatan ibu bersalin, Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, Pelayanan
kesehatan balita, Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, Pelayanan
kesehatan pada usia produktif, Pelayanan kesehatan pada usia lanjut, Pelayanan
kesehatan penderita hipertensi, Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus,
Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat, Pelayanan kesehatan orang
dengan TB dan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan (Trusty Business/ Value
Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada
besarnya kepercayaan pelanggan/ pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Pada masa
sekarang ini sangat sulit untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat sebagai
pelanggan/ pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini terlihat dengan semakin
maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas, dokter maupun tenaga professional
lainnya di Puskesmas.

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 10


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Adanya regulasi/ aturan-aturan yang ada kadangkala justru menimbulkan


kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan semakin
menurunnya kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran, maka memacu
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis daerah untuk mencari jalan keluar. Berbagai
upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu
terus dilakukan, salah satu langkah strategis yang harus ditempuh dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah dengan secara
aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas secara professional dan mandiri.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur
dalam Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2012 tentang Badan Layanan Umum dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, lembaga-lembaga pelayanan
sosial milik pemerintah baik di Provinsi/ Kabupaten/ Kota dapat mengubah statusnya
dari Lembaga Birokratis menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang merupakan badan
yang memiliki otonomi atau semi otonomi dalam pengelolaan keuangannya. Dalam
peraturan pemerintah tersebut, puskesmas dapat diklasifikasikan sebagai Lembaga
Usaha Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan produktifitas harus menjadi
bagian dari social management, hal inilah yang nantinya dapat dijadikan starting point
untuk meningkatkan sosial manajemen di Puskesmas pemerintah
Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 tahun 2012 dan Permendagri
nomor 61 tahun 2007 merupakan solusi untuk memperbaiki sistem manajemen
Puskesmas. Berdasarkan hal tersebut, maka Puskesmas merupakan Instansi
Pemerintah sebagai pelayanan publik diupaya untuk diusulkan dan ditetapkan sebagai
satuan unit pelaksana teknis dinas kesehatan untuk menerapkan PPK-BLU.
Puskesmas Wonogiri termasuk salah satu instansi pemerintah sebagai pelayanan
publik di bidang kesehatan yang juga berkewajiban memenuhi persyaratan pada
peraturan tersebut. Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan
Puskesmas Wonogiri akan lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini
sudah jauh melangkah kedepan, disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan
prinsip-prinsip manajemen bisnis guna menjawab tuntutan pelayanan kepada
masyarakat yang paripurna dan prima.
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) disamping
persyaratan substantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan administratif.
Dengan latar belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu dimaksimalkan
peran dan fungsi Puskesmas Wonogiri kearah fungsi sosial ekonomi.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang
ada di lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Wonogiri dalam bentuk
penyusunan Rencana Bisnis Strategis sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 11
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

B. VISI
“Menjadi Puskesmas Terdepan dalam pelayanan dan inovasi guna mendukung
Kecamatan Sehat “

C. MISI

1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mengembangkan


peran serta masyarakat dalam pembangunan yang berwawasan kesehatan

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang bersifat promotif preventif

3. Mengembangkan inovasi pelayanan kesehatan masyarakat yang berbasis


teknologi tepat guna dan terjangkau

4. Meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan

MOTTO
“Sehat Untuk Semua, Semua Untuk sehat “

PRINSIP – PRINSIP DASAR


Nilai nilai dasar yang dianut Puskesmas Wonogiri adalah :
SEMPURNA
Senyum, Sapa, santun
Etos Kerja Yang Tinggi
Membangun Tim yang Solid
Pelayanan prima
Upaya Peningkatan Mutu
Rela Berkorban
Niat yang Tulus
Amanah

STRATEGI yang diterapkan dalam mencapai tujuan adalah :


1. Meningkatkan kekompakan
2. Meningkatkan Kinerja Pegawai
3. Meningkatkan koordinasi lintas program – lintas sektor
4. Meningkatkan kualitas SDM
5. Meningkatkan kesejahteraan

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 12


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

D. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA

Susunan pejabat pengelola BLUD Puskesmas Wonogiri adalah sebagai


berikut :

1. Pemimpin BLUD : dr. Y. Agus Sudarmanto,MKes

2. Pejabat Keuangan : drg. Dina Listyowati

3. Pelaksana Teknis pelayanan klinis : dr. Eni Soedarwati

4. Pejab. teknis pelayanan masyarakat : Nining setyaningsih Amd.Keb

Tugas Pejabat pengelola BLUD Puskesmas Wonogiri


No Jabatan Dalam BLUD Tugas
1. Pemimpin BLUD a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi
penyelenggaraan kegiatan BLUD;
b. Menyusun renstra bisnis BLUD;
c. Menyiapkan RBA;
d. Mengusulkan calon Pejabat Pengelola Keuangan
dan Pejabat Teknis kepada Bupati sesuai
ketentuan;
e. Menetapkan Pejabat lainnya sesuai kebutuhan
BLUD selain Pejabat yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan dan;
f. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan
kinerja operasional serta keuangan BLUD kepada
Bupati.
2. Pejabat Keuangan g. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Bisnis
BLUD dan Anggaran (RBA);
h. Menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(RBA);
i. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
j. Menyelenggarakan pengelolaan Kas;
k. Melakukan pengelolaan utang piutang;
l. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, asset
tetap dan investasi;
m. Menyelenggarakan system informasi manajemen
keuangan;

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 13


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

n. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan


laporan keuangan.
3. Pejabat Teknis BLUD o. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di
bidangnya;
p. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA;
q. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di
Bidangnya.

BAB II
KINERJA BLUD TAHUN BERJALAN DAN RBA
TAHUN YANG AKAN DATANG

A. GAMBARAN KONDISI BLUD


1. Kondisi Tahun Berjalan 2016

Kinerja suatu organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang


bersumber pada internal maupun eksternal. Strategi organisasi dalam mencapai
target mengedepankan aspek pelayanan, pengerahan SDM, organisasi, keuangan
dan promosi. Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah
mengembangkan partisipasi aktif dari semua unsur puskesmas dalam pelayanan,
pembagian tugas sesuai dengan profesi, kompetensi dan ketrampilan yang dimiliki.
a. Faktor Internal
1) Organisasi

Puskesmas Wonogiri merupakan lembaga teknis daerah, secara kelembagaan


sebagai UPTD, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten
Wonogiri.
2) Sumber Daya Manusia

Faktor sumber daya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter dan


tenaga medis lainnya berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam
mencapai kinerja yang telah ditentukan mengedepankan kecepatan pelayanan.
3) Sarana Prasarana

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 14


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada sangat menentukan kinerja


Puskesmas. Untuk pengembangan layanan baru telah diupayakan
menyediakan sarana prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat
operasional sudah tidak terkendala sarana.

4) Perangkat Lunak

Dalam pencapaian kinerja, puskesmas dilengkapi dengan perangkat lunak


berupa prosedur-prosedur standar, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
surat keputusan, dan perangkat lunak sistem informasi manajemen dan
keuangan, sehingga apa yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan.
Adanya perangkat lunak, disamping memudahkan pelaksanaan kerja juga
dapat sebagai acuan dalam bertindak dan penentu arah strategi dan kebijakan.

5) Dana

Operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi


kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis pakai habis, jasa
pelayanan, operasional kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain-
lainnya.
Selama ini Puskesmas terbentur pada aturan pengelolaan keuangan
berdasarkan peraturan daerah yang berlaku, sehingga seringkali Puskesmas
menghadapai kendala dalam menggunakan dana yang dimiliki.

b. Faktor Eksternal
1) Undang-undang dan Peraturan
a) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Pemerintah daerah sangat ketat dengan program dan kegiatan yang


sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak program dan
kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk dalam
penganggaran. Hal ini menyulitkan dalam penganggaran belanja untuk
jasa pelayanan sehingga puskesmas kesulitan dalam menyusun
penganggaran jasa pelayanan.
Laporan keuangan BLUD disampaikan secara berkala kepada Bupati
sesuai dengan kewenangannya untuk dikonsolidasikan dengan laporan
keuangan pemerintah daerah. Adanya perbedaan standar akuntansi
antara laporan keuangan BLUD (SAK) dengan Laporan keuangan
pemerintah daerah (SAP), akan menimbulkan kesulitan.

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 15


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Permasalahan lain muncul bila puskesmas menerima dana dari


APBN/ APBD. Selain sebagai BLUD juga berfungsi sebagai satker yang
wajib menyusun Laporan Keuangan Tahunan atas dana APBN/ APBD
yang diterima.
b) Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah

Belum adanya peraturan pemerintah maupun peraturan daerah yang


mengatur masalah rekruitmen pegawai, membawa dampak yang besar
bagi kinerja puskesmas, karena menambah tenaga honorer harus
mendapat ijin Bupati.
2) Kondisi Ekonomi Daerah
Masyarakat Kabupaten Wonogiri sebagian besar memilik kemampuan
ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan akan
terkendala dalam masalah tarif.

3) Sosial Budaya Masyarakat


Warga Masyarakat Kecamatan Wonogiri memiliki type atau berkarakteristik
tradisionil, sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental
bahkan sangat dilestarikan. Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi
yang masih kurang mendukung dalam pembangunan kesehatan.
4) Perkembangan Tehnologi Kesehatan
Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan banyak alat-alat
kesehatan yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, sekaligus tidak ada
suku cadangnya. Hal itu menyulitkan puskesmas, karena untuk membeli alat
baru perlu dana yang cukup besar sedang alat yang lama tidak dapat
diperbaiki.
5) Perkembangan Tehnologi Informasi
Dengan adanya tehnologi informasi, akan memudahkan manajemen dalam
mengambil keputusan, karena semua informasi dapat diterangkan dalam
sistem informasi manajemen secara terintegrasi.
6) Tingkat Inflasi dan Nilai Kurs
Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan
bahan habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun tidak secara
langsung berdampak pada kinerja, namun ada kekhawatiran adanya
pengurangan dana dari berbagai sumber. Nilai kurs rupiah terhadap mata
uang asing juga memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama alat-alat
kesehatan dari luar negeri.
Puskesmas dalam menetapkan target perlu memperhatikan kondisi persaingan

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 16


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

dengan penyedia barang/ jasa di sekitarnya. Apakah mampu bersaing secara


langsung, atau Puskesmas lebih baik mencari target pasar yang berbeda
sehingga tidak perlu bersaing secara langsung dengan penyedia barang/ jasa di
sekitarnya. Terhadap kondisi internal dan eksternal, Puskesmas sebaiknya perlu
melakukan analisis yang mendetail seperti analisis SWOT dan analisis sejenis.
Asumsi nilai tukar mata uang asing terkait dengan rencana Puskesmas membeli
peralatan yang harganya sangat bergantung dengan nilai tukar mata uang asing
tersebut. Besaran nominal harga peralatan yang akan dibeli oleh unit kerja BLUD
dicantumkan dalam RBA dengan menggunakan asumsi nilai tukar yang
diperkirakan pada saat pembelian peralatan.
Perbandingan asumsi pada waktu menyusun rencana bisnis dan anggaran
dengan fakta yang terjadi:

Tabel 2.1 Asumsi Makro Tahun Berjalan


Tahun Berjalan
No Unsur Ket
(2016)
1 2 4 5
1. Pertumbuhan ekonomi (%) 6
2. Tingkat inflasi (%) 3,02
3. Pertumbuhan penduduk (%) 1,2
4. Pendapatan perkapita (Rp) 12.094
5. Nilai Tukar Rupiah / Kurs (Rp) 13.600

Asumsi tarif dan volume pelayanan digunakan untuk menyusun perkiraan target
pendapatan yang akan diterima oleh Puskesmas. Selanjutnya dengan
membandingkan antara total pendapatan dan total biaya/ belanja, dapat
diperkirakan apakah Puskesmas masih memerlukan subsidi dari Pemerintah, atau
Puskesmas memiliki surplus yang memadai sehingga tidak memerlukan subsidi
dari Pemerintah.

Tabel 2.2 Asumsi Mikro Tahun Berjalan

Tahun Berjalan
No Unsur Ket
(2016)
1 2 4 5
1. Kenaikan retribusi layanan Tidak ada -

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 17


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

2. Volume pelayanan 40.808 Kunj. pasien


3. Pengembangan Pelayanan Ada IVA,IMS
Baru
4. Total pendapatan 1.724.957.974 RJ+BOK
5. Total biaya 1.775.176.170 Ops+Non Ops

Agar diperhatikan bahwa kondisi internal Puskesmas, kondisi eksternal


Puskesmas, asumsi makro dan asumsi mikro yang digunakan/ dicantunkan dalam
RBA adalah yang benar‐benar berkaitan dengan pencapaian target BLUD, dan
dijelaskan kaitannya dengan keberhasilan pencapaian target tersebut.

2. Kondisi Tahun Yang Akan Datang 2017


a. Analisis Internal
1) Kondisi Pelayanan
Kekuatan:
a) Adanya visi dan misi yang disepakati
b) Lokasi strategis dekat dengan pasar dan perkantoran
c) Mudah dijangkau
d) Tidak bising
e) Puskesmas milik pemerintah daerah
f) Adanya jumlah tenaga yang cukup
g) Adanya sarana dan prasarana yang memadai
h) Pemanfaatan pelayanan puskesmas cukup tinggi (diatas seratus/ hari)
i) Sudah ada jasa pelayanan
j) Terbuka untuk inovasi pelayanan baru

Kelemahan:
a) Keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan belum ada
b) Motivasi dan disiplin kerja belum optimal
c) Manajemen puskesmas belum optimal
d) Jumlah SDM terbatas
e) Promosi pelayanaan kurang
f) Komitmen mutu pelayanan belum dilakukan secara konsisten
g) Beban kerja belum merata
2) Kondisi Keuangan
Untuk memenuhi kebutuhan operasional Puskesmas memerlukan dana yang
besar untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 18


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

pakai habis, jasa pelayanan, operasional kendaraan, pemeliharaan sarana


dan prasarana, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Pengeluaran pembiayaan dapat dikatakan per hari bahkan per jam pelayanan.
Namun selama ini, Puskesmas terbentur pada aturan pengelolaan keuangan
berdasarkan Peraturan daerah yang berlaku, sehingga seringkali Puskesmas
menghadapi kendala biaya operasional, dan terhambat pencapaian
kinerjanya.
Kekuatan:
a) Sudah menerapkan PPK BLUD secara bertahap dengan diberi
fleksibilitas pengelolaan keuangan.
b) Pendapatan dari pelayanan dapat langsung dimanfaatkan
c) Adanya kapitasi dari BPJS
Kelemahan:
a) Investasi, pengelolaan utang dan pengadaan barang dan jasa masih
terbatas karena status BLUD bertahap.
b) Puskesmas belum ada perbub tarif pelayanan.
c) SDM pengelola keuangan belum sesuai dengan kompetensinya

3) Kondisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia


a) Organisasi
Puskesmas Wonogiri merupakan lembaga unit pelaksana teknis daerah
dinas kesehatan, secara kelembagaan sebagai UPTD, berada langsung
dibawah Dinas Kesehatan. Secara umum tidak banyak berperan dalam
menentukan kebijakan kesehatan di Kabupaten Wonogiri, karena
kewenangan ada pada Dinas Kesehatan.
Secara organisatoris, dari sudut pandang eselonisasi yang ada, lebih
banyak sebagai pelaksana teknis, sehingga masih mempunyai kelemahan
dalam bargaining dengan pemerintah dalam hal pencarian dana-dana,
dan sumber daya lainnya.
b) Sumber Daya Manusia
Faktor sumberdaya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter
berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang
telah ditentukan, mengedepankan kecepatan pelayanan dan
kelangsungan. Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan
menyediakan dokter umum untuk setiap hari pelayanannya.
Untuk tenaga kerja medis maupun paramedis pokok yang tidak ada di
Puskesmas ditempuh dengan cara kerjasama dengan pihak III (tiga)
karena dengan adanya peraturan perundang-undangan yang baru yang
PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 19
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

melekat pada praktik kedokteran, perlu dikembangkan adanya tenaga


spesialis tertentu untuk dapat melakukan tindakan medik tertentu, yang
tidak dapat didelegasikan kewenangan dan tanggungjawabnya ke
spesialis lain atau ke tenaga ahli madya lainnya.
Kekuatan:
(1) 100% berstatus PNS
(2) Tenaga fungsional lainnya lengkap
(3) Pengembangan kompetensi dan karir berjalan baik
(4) Sistem reward dan punishment dilakukan dengan baik
Kelemahan:
(1) Beban kerja belum merata
(2) Jumlah SDM di bidang tertentu terbatas
(3) Belum ada akuntan
(4) Komitmen pegawai masih kurang
(5) Motivasi dan disiplin kerja belum optimal
(6) Sikap terhadap perubahan masih kurang
(7) Staf administrasi umum dan keuangan masih kurang
(8) Kedisiplinan belum optimal
4) Kondisi Sarana dan Prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-
prasarana yang mencukupi, terutama untuk pelayanan dasar dan pelayanan
pengembangan. Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada
sangat mendukung dalam kinerja Puskesmas. Hambatan yang ada adalah
masih minimnya tenaga trampil yang mampu mengoperasionalkan alat, dan
biaya operasional.
Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan sarana
prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional sudah tidak
terkendala sarana. Kendala lain dalam bidang sarana prasarana khususnya
untuk alat-alat medis dengan teknologi tinggi yang berpotensi menghambat
kinerja adalah biaya pemeliharaan, yang umumnya mahal, dan kadang tidak
tersedia suku cadangnya.
Kekuatan:
(1) Alat medis dalam jenis dan jumlah cukup
(2) Sarana fisik cukup
(3) Sarana transportasi cukup
(4) Inventarisasi kantor cukup
(5) Adanya anggaran dan SOP untuk mendukung kegiatan
(6) Kerjasama dengan BPJS
PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 20
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Kelemahan:
(1) Perawatan alat kurang optimal
(2) Banyak alat yang out of date
(3) Keterbatasan kemampuan keuangan pemerintah daerah
(4) Kurang merasa memiliki

b. Analisis Eksternal
Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undang;
kebijakan pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan
nasional; perkembangan sosial budaya; dan perkembangan teknologi, yaitu :
1) Undang-undang dan peraturan yang terkait
a) Permendagri
Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam
penatausahaan keuangan, semua pengeluaran belanja berdasarkan
program dan kegiatan. Dalam format aturan tersebut, bisa dimungkinkan
penambahan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan dan
kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya, pemerintah daerah
sangat restriksi dengan program dan kegiatan yang sudah ada di
Permendagri. Dengan demikian banyak program dan kegiatan upaya
kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk dalam penganggaran.
Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja, contoh
konkrit adalah belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada
aturan, format baku atau kode rekening tentang jasa pelayanan, sehingga
manajemen Puskesmas kesulitan dalam menyusun penganggaran jasa
pelayanan, sementara pemerintah daerah ragu-ragu untuk membuat
program, kegiatan dan kode rekening baru untuk dapat mewadahi belanja
tersebut.

b) Permenkeu
Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di
daerah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pengelolaan dan pertanggungjawaban daerah diatur Pasal 68 dan Pasal
69 UU No. 1 ahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah membuka
koridor baru kepada departemen/ lembaga/ provinsi/ kabupaten/ kota yang
bertugas memberikan pelayanan publik seperti layanan kesehatan,
pendidikan, pengelolaan kawasan, lisensi untuk menerapkan pola
pengelolaan keuangan yang fleksibel melalui pembentukan Badan
PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 21
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Layanan Umum yang diatur lebih lanjut dalam PP 74 tahun 2012 dan
Permendagri 61 tahun 2007.
Sebagai kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan BLUD
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan keuangan disajikan dan
disusun sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kementriann/
lembaga/pemerintah daerah. Untuk itu Laporan Keuangan BLUD
disampaikan secara berkala kepada bupati sesuai dengan
kewenanggannya untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
SKPD/pemerintah daerah.
Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD) dan pembinaan teknis dilakukan oleh Dinas
Kesehatan yang bertanggungjawab atas urusan BLUD. Pembinaan
keuangan BLUD meliputi pemberian pedoman, bimbingan, supervisi,
pendidikan dan pelatihan di bidanga pengelolaan keuangan BLUD.
Permasalahan yang timbul adalah perbedaan standar akuntansi
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan BLUD dengan dasar
penyusunan laporan keuangan SAP dan SAK. Sesuai dengan pasal 26
ayat (2) PP 74 tahun 2012 akuntansi dan laporan keuangan BLUD
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Hal
ini menjadi masalah ketika laporan tersebut dikonsolidasikan dengan
Laporan Keuangan pemerintah daerah yang menggunakan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP).
Permasalahan lain timbul ketika satuan kerja tersebut menerima
dana dari APBN seperti pada kasus Puskesmas sebagai BLUD yang
mendapat dana dari APBN/ APBD. Selain sebagai BLUD juga berfungsi
sebagai satker yang wajib menyusun Laporan Keuangan tahunan atas
dana APBN/ APBD yang diterima sesuai dengan Sistem Akuntansi
dimana Laporan Keuangannya disebut Laporan Keuangan BLUD.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2012
tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (BLUD) pasal 26 antara lain menyatakan setiap transaksi
keuangan BLUD harus diakuntansikan dan dokumen pendukungnya
dikelola secara tertib dan Akuntansi dan Laporan Keuangan BLUD
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi indonesia.
Sementara itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor
59/PMK.06/2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat Bab VIII Laporan Keuangan
PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 22
Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Kementrian Negara/Lembaga pasal 32 antara lain Laporan Keuangan


Kementrian Negara/Lembaga Tahunan dilampiri Laporan Keuangan
BLUD yang berada dilingkungan Kementrian Negara/Lembaga. Laporan
Keuangan BLUD sebagaimana dimaksud disusun berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

c) Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah


Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat
ini belum begitu jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah
daerah sesuai dengan Peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2007,
Puskesmas masih dalam koridor lembaga teknis daerah.
Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut
baru secara tegas untuk instansi vertikal, sehingga untuk Puskesmas
Wonogiri masih dalam bentuk wacana yang perlu pengkajian secara
mendalam.

2) Kebijakan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang SDM/PNS


Faktor sumberdaya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter
berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang
telah ditentukan, mengedepankan kecepatan pelayanan dan kelangsungan.
Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan menyediakan dokter
umum untuk setiap hari pelayanannya.
Untuk tenaga kerja medis maupun paramedis pokok yang tidak ada di
Puskesmas ditempuh dengan cara kerjasama dengan pihak III (tiga) karena
dengan adanya peraturan perundang-undangan yang baru yang melekat pada
praktik kedokteran, perlu dikembangkan ada tenaga spesialis tertentu untuk
dapat melakukan tindakan medik tertentu, yang tidak dapat didelegasikan
kewenangan dan tanggungjawabnya ke spesialis lain atau ke tenaga ahli
madya lainnya.
Masih belum jelasnya peraturan pemerintah tentang rekruitmen
pegawai, membawa dampak yang sangat besar bagi kinerja pelayanan di
Puskesmas, karena mulai tahun 2005 tidak menerima tenaga honorer (WB)
maupun job trainning (JT), sementara SDM yang ada di Puskesmas sudah
banyak yang memasuki masa pensiun.

3) Perkembangan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 23


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Warga Masyarakat Kecamatan Wonogiri memiliki type atau


berkarakteristik tradisionil, sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih
cukup kental bahkan sangat dilestarikan. Namun demikian ada beberapa
perilaku tradisi yang masih kurang mendukung dalam pembangunan
kesehatan.

4) Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi


Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-
prasarana yang mencukupi, terutama untuk pelayanan dasar dan
pengembangan. Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada
sangat mendukung dalam kinerja Puskesmas. Hambatan yang ada adalah
masih minimnya tenaga trampil yang mampu mengoperasionalkan alat, dan
biaya operasional.
Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan
sarana prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional sudah
tidak terkendala sarana. Kendala lain dalam bidang sarana prasarana
khususnya untuk alat-alat medis dengan teknologi tinggi yang berpotensi
menghambat kinerja adalah biaya pemeliharaan, yang umumnya mahal, dan
kadang tidak tersedia suku cadangnya.

5) Perangkat Lunak
Dalam mencapai kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan perangkat lunak
berupa Prosedur-prosedur standar, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk Teknis,
Surat-surat keputusan, dan perangkat lunak system informasi manajemen dan
keuangan, sehingga apa yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan.
Adanya perangkat lunak, disamping memudahkan pelaksanaan kerja juga
dapat sebagai acuan dalam bertindak dan penentu arah strategi dan
kebijakan.
6) Keadaan persaingan dengan industri yang sejenis
Kegiatan Utama Puskesmas Wonogiri adalah dalam usaha pelayanan
kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik
dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan
core bisnis adalah pelayanan melalui upaya kesehatan yang meliputi :
(a) Promotif (Peningkatan)
(b) Preventif (Pencegahan)
(c) Kuratif (Pengobatan)
(d) Rehabilitatif (Pemulihan)

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 24


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap


competitor layanan sejenis di Kabupaten Wonogiri, Puskesmas Wonogiri
berusaha memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan;
Leader dalam SDM, Sarana Prasarana, serta harga yang terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat. Upaya yang dilakukan Puskesmas Wonogiri
dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan berkualitas sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan yaitu dengan
:
(a) Penerapan Jaga Mutu / QA pelayanan kesehatan dasar
(b) Penerapan MTP untuk pengobatan rasional
(c) Penerapan SPMKK untuk Keperawatan dan Kebidanan
(d) Penerapan SPK Kebidanan
(e) Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS)
(f) Program inovasi lainnya
Selain itu upaya yang dilakukan Puskesmas Wonogiri dalam rangka
meningkatkan mutu pelayan kesehatan selalu melakukan perbaikan terus
menerus disegala bidang baik SDM maupun sarana dan prasarana
puskesmas.

7) Keadaan perekonomian baik nasional maupun internasional


Keadaan perekonomian nasional yang sedang lesu mempengaruhi
daya beli masyarkat. Ditambah adanya panen yang gagal karena adanya
hama pada pertanian, sedangkan sebagian besar penduduk Kecamatan
Wonogiri menggantungkan perekonomian pada sektor pertanian. Hal tersebut
sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat termasuk daya beli
dalam bidang kesehatan.
Asumsi yang diperhatikan bahwa kondisi internal Puskesmas, kondisi eksternal
Puskesmas, asumsi makro dan asumsi mikro yang digunakan/ dicantunkan dalam
RBA adalah yang benar‐benar berkaitan dengan pencapaian target BLUD, dan
dijelaskan kaitannya dengan keberhasilan pencapaian target tahun yang akan
datang adalah

Tabel 2.3 Asumsi Makro Tahun Yang Akan Datang


Tahun YAD TA
No Unsur Ket
2017
1 2 4 5
1. Pertumbuhan ekonomi (%) 6,07
2. Tingkat inflasi (%) 6,46

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 25


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

3. Pertumbuhan penduduk (%) 0,94


4. Pendapatan perkapita (Rp) 12.094
5. Nilai Tukar Rupiah / Kurs 13.900
(Rp)

Tabel di atas menjelaskan bahwa aspek makro sangat berpengaruh sekali


terhadap pencapaian kinerja Puskesmas. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan
ekonomi semakin tinggi, tingkat inflasi semakin kecil, pertumbuhan penduduk
dapat ditekan dengan demikian perhitungan income perkapita akan naik dan nilai
tukar rupiah menguat maka masyarakat semakin sadar untuk memikirkan
kesehatannya yang berakibat layanan di Puskesmas akan naik.
Tabel di bawah menjelaskan bahwa sebelum BLUD jasa layanan berdasarkan
peraturan daerah (Perda No. 1 Tahun 2012), setelah ditetapkan PPK-BLUD maka
jasa layanan dengan tarif Puskesmas masing-masing sesuai dengan aspek makro
di atas, dengan demikian kunjungan akan meningkat, pendapatan bertambah
sehingga dalam pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dipenuhi sesuai dengan
pengelolaannya.

Tabel 2.4 Asumsi Mikro Tahun Yang Akan Datang


Tahun YAD
No Unsur Ket
(2017)
1 2 4 5
1. Kenaikan biaya layanan Naik Tarif
2. Volume pelayanan 48.542 pasien
3. Pengembangan Pelayanan Ada Iva,IMS
Baru
4. Total pendapatan 1.868.704.472 RJ+BOK

5. Total biaya 1.868.704.472 Ops+Non Ops

B. PENCAPAIAN KINERJA DAN TARGET KINERJA BLUD


Bagian ini menguraikan mengenai pencapaian kinerja tahun berjalan (tahun 2016), dan
target kinerja yang akan dicapai (tahun 2017). Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan bagian ini adalah:
1) Pengukuran pencapaian kinerja tahun berjalan (2016) dilakukan dengan cara
membandingkan target dengan perkiraan realisasi sampai dengan akhir tahun.

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 26


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

2) Sejalan dengan restrukturisasi Program dan Kegiatan, maka rumusan Program dan
Kegiatan yang digunakan dalam RBA harus sesuai/sama dengan rumusan
Program dan Kegiatan yang ada dalam dokumen Renstra Puskesmsas.
a) Merupakan penjabaran dari Program yang rumusannya mencerminkan tugas
dan fungsi Satker BLUD atau penugasan tertentu yang berisi komponen
kegiatan untuk mencapai output dengan indikator kinerja yang terukur.
b) Disertai dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai instrumen yang
digunakan untuk mengukur output pada tingkat Kegiatan.
3) Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka penyusunan anggaran Puskesmas
berdasarkan basis Kas, yang berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas
diterima oleh Puskesmas, serta belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari
Puskesmas.
4) Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka perhitungan biaya layanan per unit
kerja berdasarkan basis akrual, yang berarti biaya sudah diakui dan dicatat saat
terjadinya transaksi tanpa memperhatikan saat kas telah dibayarkan atau belum
oleh satker BLUD. Biaya ini antara lain adalah biaya penyusutan dan biaya
dibayar dimuka. Penyusunan biaya layanan per unit kerja tersebut harus
didasarkan pada perhitungan biaya per layanan (unit cost per layanan).

Anggaran BLUD merupakan penjabaran program kegiatan usaha dalam satuan uang
berdasarkan pendapatan dan pengeluaran, baik yang dananya bersumber dari
pendapatan jasa layanan maupun APBD/APBN.

1. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja


Program Peningkatan Pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas:
Kegiatan:
a. Pelayanan, terdiri dari:
1) Program Pengobatan dasar (RJTP/ UGD/)
2) Program Pemeriksaan penunjang (Lab, Spirometri)
3) Program Pengembang (Jiwa, Batra, Lansia,Ramah anak dan remaja dan
Indera)
b. Pendukung Pelayanan, terdiri dari:
1) Program Promkes/ UKS
2) Program P2P
3) Program Kesehatan lingkungan
4) Program KIA/KB
5) Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
6) Program perbaikan Gizi

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 27


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Berdasarkan sumber pendapatan, berasal dari:

(a) Jasa layanan;

(b) Hibah;

(c) Hasil kerjasama;

(d) APBD;

(e) APBN; dan

(f) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah.

Penyajian anggaran pendapatan BLUD, dengan format sebagai berikut:


Tabel 2.5 Pendapatan Per Unit Kerja
Realisasi tahun berjalan 2016
Realisasi TA (Rp)
No Jenis Pendapatan
2015 (Rp) Realisasi sampai Prognosa Des
dengan Okt 2016 2016
1 2 3 4
1. Jasa layanan 1.710.593.000 1.455.978.000 1747173600

2. Hibah 0
-
3. Hasil kerjasama 0
-
4. Pendapatan dari APBD 0
-
5. Pendapatan dari APBN 120.000.000 135.313.600 135.313.600
6. Lain-lain pendapatan 14.354.974 10.629.807 12.755.768
BLUD yang sah
Jumlah 1.844.947.974 1.601.921.407 1.895.242.968

2. Rincian Belanja Per Unit Kerja

a. Biaya pelayanan, terdiri dari:

1) biaya pegawai;

2) biaya bahan;

3) biaya jasa pelayanan;

4) biaya pemeliharaan;

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 28


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

5) biaya barang dan jasa;

6) biaya pelayanan lainnya

b. Biaya umum administrasi, merupakan biaya operasional yang tidak secara


langsung berhubungan dengan pelayanan yang diberikan BLUD, meliputi:
1) biaya pegawai;

2) biaya administrasi kantor;

3) biaya pemeliharaan;

4) biaya barang dan jasa;

5) biaya promosi;

6) biaya umum dan administrasi lainnya.

c. Biaya Non Operasional, meliputi:

1) biaya bunga;

2) biaya administrasi bank;

3) biaya non operasional lainnya.

d. Pengeluaran untuk Investasi, meliputi:

1) pembelian surat berharga

2) pengeluaran pembelian tanah;

3) pengeluaran pembelian gedung;

4) pengeluaran untuk peralatan dan mesin; dan

5) pengeluaran sarana fisik lainnya.

e. Pengeluaran untuk Pendanaan/Pembiayaan, meliputi: pengeluaran pembayaran


hutang;

Tabel 2.6 Belanja Per Unit Kerja


Tahun Berjalan 2016

Realisasi s/d Okt Prognosa Des


Komponen Realisasi TA 2015 2016 2016
1 2 3 4=(3/10)X12
A. Biaya

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 29


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Operasional
1. Biaya 809.513.642 659.907.700 791.889.240
pelayanan
1.1. Bi Pegawai
1.2. Bi Bahan 25.838.042 14.026.000 16.831.200
1.3. Bi Jasa 639.235.750 767.082.900
pelayanan 773.265.600
1.4. Bi 1.700.000 4.595.000 5.514.000
pemelihaan
1.5. Bi Barang 2.050.950 2.461.140
dan Jasa 8.710.000
1.6. Bi
Pelayanan lainnya
2. Biaya umum 415.961.508 277.126.604 332.551.925
dan administrasi
2.1. Bi pegawai 23.250.000 19.725.000 23.670.000
2.2. Bi 112.536.300 157.359.400 188.831.280
Administrasi kantor
2.3. Bi 118.830.600 49.362.700 59.235.240
Pemeliharaan
2.4. Bi barang 50.679.504 60.815.405
dan jasa 161.329.608
2.5. Bi Promosi
2.6. Bi Umum 15.000
dan adm lain
3. APBN 120.000.000 87.939.000 149.467.800
1. Biaya
pelayanan -
1.1. Bi Pegawai
-
1.2. Bi Bahan
-
1.3. Bi Jasa
Pelayanan -
1.4. Bi
Pemeliharaan -

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 30


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

1.5. Bi Barang 120.000.000 87.939.000 149.467.800


dan jasa
1.6. Bi
Pelayanan lainnya -
2. Biaya umum
dan administrasi -
2.1. Bi
pegawai -
2.2. Bi
administrasi kantor -
2.3. Bi
pemeliharaan - -
2.4. Bi barang
dan jasa - -
2.5. Bi
Promosi - -
2.6. Bi Umum
dan administrasi - -
lainnya
B.BIAYA NON 40.000
OPERASIONAL
1. Biaya bunga
-
2.Biaya 40.000
administrasi bank
3.Biaya non
operasional -
C.PENGELUARAN
INVESTASI - - -
1.Pengeluaran
pembelian tanah
2.Pengeluaran
pembelian gedung
3.Pengeluaran
untuk peralatan dan
mesin

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 31


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

4.Pengeluaran
sarana fisik lainnya
5.Pengeluaran
untuk jaringan,jalan
dan irigasi
PENGELUARAN
PENDANAAN/
PEMBIAYAAN 0 0 0
1.Pengeluaran
pembayaran hutang

Jumlah 1.345.515.150 937.034.304 1.273.908.965

3. Pengelolaan Dana Khusus


Bagi BLUD yang mengelola dana khusus, menyampaikan pula informasi tambahan
antara lain mengenai:
a) Perkembangan pengelolaan dana sampai dengan tahun berjalan (2015).
b) Hasil yang telah dicapai maupun kendala dalam pengelolaan/ penyaluran dana.
c) Rencana kebutuhan dana pada tahun yang akan datang (2016). Kebutuhan dana
pada tahun tersebut dapat diusulkan untuk dialokasikan dalam APBD atau
mencari sumber‐sumber pendanaan lainnya. Mekanisme pengalokasian dana
dalam APBD dan penggunaan sumber‐sumber pendanaan lainnya dilakukan
sesuai dengan ketentuan.
Dalam hal pengelolaan dana khusus Puskesmas Wonogiri tidak dan belum pernah
mendapatkan alokasi dana tersebut maka tidak ada informasi yang disampaikan
dalam RBA ini.

4. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan Tahun Anggaran


Yang Akan Datang

Tabel 2.7 Target Pendapatan Menurut Program dan Kegiatan


Realisasi
Target S/D
No Jenis Pendukung Pelayanan Kinerja Oktober Prognosa
TA Desember
Satuan 2016 2016 TA 2017 Ket
1 2 3 4 5 6 7

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 32


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

I Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


1.Promkes % keg 100 34.89 69.78
2.Kesling % keg 100 78.88 157.76
3.KIA & KB % keg 100 71.32 142.64
4.Gizi % keg 100 70.29 140.58
5.P2P % keg 100 60.5 121
6.Pengobatan % keg 100 65.79 131.58
7.Imunisasi dan survelen % keg 100 58.58 117.16
8.Laboratorium % keg 100 72.6 145.2
9.Upaya Pengembangan % keg 100 51.96 103.92
10.Program Perbekalan Obat % keg 100 50
dan Pemeliharaan Kesehatan 100
II Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) (16)
A Upaya KIA-KB
1. K1 % keg 100 80 100
2. K4 % keg 95 80,23 96,276
3. Persalinan Nakes % keg 90 82,26 98,712
4. KF 3 % keg 90 77,27 92,724
5. Bumil komplikasi yang % keg 80 107,712
ditangani 89,76
6. Bumil resti terdeteksi % keg 80 63,41 76,092
7. Neo resti tertangani % keg 80 95 114
8. KN I % keg 90 78,3 89
9. Bayi yang memeproleh % keg 100 87,6
pelayanan kesehatan 86,5
10. Pelayanan anak balita % keg 100 85,9 88,5
11. Peserta KB aktif % keg 83 83,15 99,78
B Perbaikan Gizi 0
1. Vit A pada balita 1kali/thn % keg 100 100 120
2. Vit A pada balita 2kali/thn % keg 100 100 120
3. Vit A Bufas % keg 100 74,95 89,94
4. Pemberian Fe bumil % keg 90
73,53 88,23
5. Balita gikur gakin yg % keg 100
mendapat MPASI 100 120
6. D/S % keg 85 82,7

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 33


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

99,24
7. N/D % keg 85
86,45 103,74
8. Gizi buruk mendapat % keg 100
perawatan 100 120
9. Gizi Buruk % keg ≤1
0,08 0,096
10. Gizi Kurang % keg ≤5
0,85 1,02
11. Bumil KEK % keg
≤ 15 5,78 6,93
12. Bumil dengan Anemia % keg
≤ 20 8,67 10,40
13. ASI Eksklusif % keg 50 46 55,2
14.Rujukan gizi buruk % keg
100 100 120
C PROMKES
1.Rumah tangga ber PHBS % keg 65
65 0,34
2. Tatanan institusi pend. Yg % keg 70
ber PHBS 70 120,00
3. Sarkes yg ber PHBS % keg 76,6
70 -
4. TTU yg melaks. PHBS % keg 70,51
70 76,61
5. Frek. Penyuluhan Napza % keg 86,6
100 100
6. Posy. Aktif ( purnama dan % keg 88 96
mandiri) 90
7. Desa siaga % keg 100
100 120,00
8. Desa siaga aktif % keg 80
80 100
9.Penjaringan kesh siswa SD % keg 100 120
kelas 1 100
10.Skrining anak sekolah kesh % keg 100 120
70

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 34


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

remaja (SMP,SMA )

D KESLING
1. Penduduk memiliki akses % keg 100
air bersih 100 120,00
2. Pembinaaan tempat % keg 4,11 5,9
pengelolaan makanan ≥ 35
3. Rumah sehat % keg ≥ 85 78,64 94,36
4. Desa yg melaksanakan % keg 100 120
STBM 100
5. Insp Sanitasi TTU % keg ≥ 70 82,54 99,04
6. Insp sanitasi sarana % keg ≥ 50 40,19 48,22
pembuangan sampah dan
limbah
7. Pengawasan pembuangan % keg ≥ 70 42,72 51,26
sampah sementara
8. Penyuluhan dan pembinaan % keg ≥ 70 70 84
pembuangan sampah
sementara
9. Inspeksi TP2 % keg 80 70 84

10. pembinaan TP2 % keg 80 70 84

E P2P 0
1. Cak Penderita TBC % keg 85 15,45 18,54
dengan BTA positif yang
ditemukan
2.Cak Penderita TBC % keg 85 12,5 15
dengan BTA positif yang
disembuhkan
3. Penemuan penderita kusta % keg 100 25 30

4. Pengobatan penderita % keg 100 100 100


kusta
5. Penemuan kasus diare % keg 90 51,3 59,7

6. Kasus Diare ditangani % keg 100 100 120

7. Cakupan penemuan dan % keg 90 0 0


tatalaksana penerita

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 35


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

pnemonia balita

8. Angka Bebas Jentik (ABJ) % keg 100 79,84 95,81

9. Cakupan Penyelidikan % keg 100 100 120


Epidemiologi (PE) DBD
10. Penderita DBD yang % keg 100 100 120
tertangani
11.Persentase anak usia 0- 11 % keg 90 73 87,6
bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
12.Persentase desa yang % keg 100 100 120
mencapai Universal Child
Imunisasi (UCI)
13.Persentase anak SD yang % keg 98 99 118,8
mendapat Imunisasi (kelas
1,2,3)
14.Presentase supervisi % keg 100 100 120
(pelayanan imunisasi) di oleh
petugas puskesmas 2X
Setahun
15.Desa yang mengalami KLB % keg 0 0 0
dan dilaksanakan PE
16.Cakupan ibu hamil yang di % keg 30 4,16 5
tes HIV
17.Kasus Filariasis yang % keg 0 0 0
ditangani
18.Cakupan desa yang % keg 100 25 30
memiliki posbindu
3 Administrasi umum dan manajemen
1 Manajemen Operasional % keg 10 7.8 15.6
2 Manajemen Alat dan Obat % keg 10 8.8 17.6
3 Manajemen Keuangan % keg 10 10 20
4 Manajemen Kepegawaian % keg 10 8 16
5 Manajemen Ketenagaan % keg 10 7 14
6 Manajemen Laboratorium % keg 10 8.6 17.2

5. Pendapatan dan Belanja Agregat

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 36


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Tabel 2.8 Pendapatan dan Belanja Agregat


Tahun Berjalan 2016
Proyeksi
Realisasi s/d Prognosa Des TA 2017
Komponen Okt 2016 2016 (Rp)
1 3 4=(3/10)X12 5=4/12+4
A. Pendapatan
1. Jasa 1.455.978.000 1.747.173.600 1.892.771.400
layanan
2. Hibah
-
3. Hasil
kerjasama -
4. Pendapatan
dari APBD -
5. Pendapatan 135.313.600 135.313.600 146.589.733
dari APBN
6. Lain-lain 10.629.807 12.755.768 13.818.749
pendapatan BLUD
yang sah
Jumlah 1.601.921.407 1.895.242.968 2.053.179.882
Pendapatan
(1+2+3+4+5+6)

B. Biaya
Operasional
1. Jasa layanan
1. Biaya 659.907.700 791.889.240 857.880.010
pelayanan
1.1. Bi Pegawai 0 -
1.2. Bi Bahan 14.026.000 16.831.200 18.233.800
1.3. Bi Jasa 639.235.750 767.082.900 831.006.475
pelayanan
1.4. Bi 4.595.000 5.514.000 5.973.500
pemelihaan
1.5. Bi Barang 2.050.950 2.461.140 2.666.235

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 37


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

dan Jasa
1.6. Bi 0 0 0
Pelayanan lainnya
2. Biaya umum 277.126.604 332.551.925 360.264.585
dan administrasi
2.1. Bi pegawai 19.725.000 23.670.000 25.642.500
2.2. Bi 157.359.400 188.831.280 204.567.220
Administrasi kantor
2.3. Bi 49.362.700 59.235.240 64.171.510
Pemeliharaan
2.4. Bi barang 50.679.504 60.815.405 65.883.355
dan jasa
2.5. Bi Promosi 0 0 0
2.6. Bi Umum 0 0 0
dan adm lain
2. Hibah
-
1. Biaya
pelayanan - -
1.1. Bi Barang
dan jasa - -
1.2. Bi
Pelayanan lainnya - -
2. Biaya umum -
dan administrasi - -
1.1. Bi barang -
- -
1.2. Bi Umum -
dan administrasi - -
lainnya
3. APBN 97.925.000 117.510.000 127.302.500
1. Biaya
pelayanan -
1.1. Bi Pegawai -
-
1.2. Bi Bahan -

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 38


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

-
1.3. Bi Jasa -
Pelayanan -
1.4. Bi -
Pemeliharaan -
1.5. Bi Barang 97.925.000 117.510.000 127.302.500
dan jasa
1.6. Bi
Pelayanan lainnya -
2. Biaya umum
dan administrasi -
2.1. Bi
pegawai -
2.2. Bi
administrasi kantor -
2.3. Bi -
pemeliharaan - -
2.4. Bi barang -
dan jasa - -
2.5. Bi -
Promosi - -
2.6. Bi Umum -
dan administrasi - -
lainnya
Jumlah Biaya 1.034.959.304 1.241.951.165 1.345.447.095
Operasional
(1+2+3)
Surplus (Defisit) 566.962.103 653.291.804 707.732.787
setelah biaya
operasional (A-B)

-
C. Pendapatan Non -
Operasional - -
D. Biaya Non 45000000 0 0
Operaional

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 39


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

-
Surplus (Defisit) 521.962.103 653.291.804 707.732.787
tahun berjalan
bersih

6. Perhitungan Biaya Layanan Per Unit Kerja (sampai dengan Oktober 2016)
Tabel 2.9 Perhitungan Biaya Layanan Per Unit Kerja
Jenis Anggaran
Belanja
Belanja Barang dan Belanja
No Jenis Biaya Pegawai jasa Modal Total Biaya
1 2 3 4 5 6
BIAYA
I OPERASIONAL

A Biaya Pelayanan - - - -

1 Biaya Pegawai - - - -

2 Biaya Bahan - 14.026.000 - 14.026.000

3 Biaya jasa pelayanan 639.235.750 - - 639.235.750

4 Biaya pemeliharaan - 4.595.000 - 4.595.000


Biaya barang dan
5 jasa - 2.050.950 - 2.050.950
Biaya
depresiasi/penyusuta
6 n AT - - - 0
Biaya pelayanan
7 lainnya - - 0
Biaya Umum
B Administrasi - - - 0

1 Biaya pegawai 19.725.000 - - 19.725.000

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 40


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

2 Biaya administrasi 157.359.400 - 157.359.400

3 Biaya pemeliharaan - 49.362.700 - 49.362.700


Biaya barang dan
4 jasa - 50.679.504 - 50.679.504
Biaya
depresiasi/penyusuta
5 n AT - - - 0
Biaya Umum dan
6 administrasi lainnya - - 0

II APBN / BOK - - - 0

1 Biaya pegawai - 0

2 Biaya administrasi - 0

3 Biaya pemeliharaan - 0
Biaya barang dan
4 jasa 87.939.000 - 87.939.000
Biaya
depresiasi/penyusuta
5 n AT - - 0
Biaya Umum dan
6 administrasi lainnya - - - 0
BIAYA NON
III OPERASIONAL - - - 0

1 Biaya bunga - - - 0
Biaya administrasi
2 bank - - - 0
Biaya kerugian
3 penjualan aset tetap - - - 0
Biaya Kerugian
4 penurunan nilai kurs - - - 0

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 41


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

Biaya non opersional


5 lainnya - - - 0
PENGELUARAN
IV INVESTASI - - - 0
Pembelian surat
1 berharga - - - 0
Pengeluaran
2 pembelian tanah - - - 0
Pengeluaran
3 pembelian gedung - - 0
Pengeluaran untuk
4 peralatan dan mesin - - 66.569.000 66.569.000
Pengeluaran fisik
5 lainnya - - 284.590.000 284.590.000
IV PENGELUARAN
PENDANAAN/PEMBI
AYAAN - - - 0
1 Pengeluaran
pembayaran hutang - - - 0
1.1.Pokok……………
…. - - - 0
1.2.Bunga dan
administrasi……… - - - 0
1.3.Komisi,provisi,den
da……….. - - - 0

2 dst……………… - - - 0
1.376.132.304
JUMLAH 658.960.750 366.012.554 351.159.000

7. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLUD


Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Belanja Pada bagian ini diuraikan
mengenai prakiraan maju 3 (tiga) tahun kedepan untuk belanja dan tahun volume
kedepan masing-masing untuk target output beserta pendapatan. prakiraan maju 3
(tiga) Perhitungan prakiraan maju sebagai pagu indikasi awal tahun anggaran

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 42


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

berikutnya harus memperhatikan output prioritas yang dinyatakan tetap berlanjut


berlaku. sesuai dengan dokumen RPJMN atau RKP yang masih berlaku.
a. Informasi lainnya yang perlu disampaikan
Puskesmas adalah instansi milik pemerintah yang merupakan salah satu unit
pelayanan publik. Dengan perkembangan Iptek dan untuk meningkatkan
pelayanan maka pada tahun 2016 Puskesmas berencana melakukan Akreditasi.
b. Ambang batas belanja BLUD
Setelah Revisi RBA Definitif disahkan oleh Pemimpin BLUD selanjutnya pemimpin
BLUD menyampaikan Revisi RBA Definitif kepada:
1) Kepala Dinas Kesehatan/ Pengelola keuangan SKPD

2) Dinas Pendapatan, Perpajakan Keuangan dan Asset Daerah cq Bendahara


umum Daerah (BUD) selaku Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLUD.
Revisi RBA Definitif yang telah mendapatkan pengesahan Pemimpin BLUD
merupakan dasar melakukan kegiatan (ps 12 Peraturan Dirjen Perbendaharaan
No.Per-55/PB/2011). Sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan No.Per-
55/PB/2011 BLUD Puskesmas dapat melakukan belanja dalam hal ada Revisi
RBA Definitif sebagai berikut:
Tabel 2.10 Ambang Batas Belanja BLUD
No Kondisi Pelaksanaan belanja
1 Perubahan atau pergeseraan Rincian Setelah revisi DIPA
anggaran dalam hal pagu DIPA BLUD BLUD disahkan
tetap
2 Perubahan Rincian anggaran disebabkan Mendahului
penambahan pagu anggaran belanja masih pengesahan atas
dalam Ambang Batas revisi DIPA BLUD
3 Perubahan Rincian anggaran disebabkan Setelah revisi DIPA
penambahan pagu anggaran belanja BLUD disahkan
melebihi Ambang Batas
4 Penggunaan saldo awal kas untuk Setelah revisi DIPA
menambah pagu belanja BLUD disahkan
5 Perubahan/ralat karena kesalahan Setelah revisi DIPA
Administrasi BLUD

Pimpinan BLUD selaku Kuasa Pengguna Anggaran menyusun dan


menandatangani Revisi DIPA BLUD untuk selanjutnya mengajukan usul
pengesahan kepada DPPKAD cq Perbendaharaan, dilampiri dengan:
a. ADK usulan revisi DIPA BLUD

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 43


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

b. Berita Acara rekonsiliasi Saldo Kas antara Puskesmas dengan KPPN atau
Memo Penyesuaian
Terhadap usulan pengesahan revisi DIPA BLUD yang mengakibatkan
penambahan keluaran (output) baru dan belum tercantum dalam tabel referensi
pada aplikasi RKA‐ BLUD, Pengelola keuangan SKPD akan mengajukan
permohonan penambahan keluaran (output) baru kepada BUD c.q
perbendaharaan sebelum melakukan pengesahan revisi DIPA BLUD.

Tabel 2.13 Tabel Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLUD

Kode Program/Kegiatan/Output TA TA TA TA TA
2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7
Program

Kegiatan

Output

Pagu Belanja Target Pendapatan

1 2 3
2015

2016

2017

2018

2019

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 44


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rencana Strategis Anggaran Puskesmas menjadi komitmen kinerja yang akan
dilaksanakan oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas dan dijabarkan dalam
bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat
komitmen kepada Kepala Daerah.
Rencana Kegiatan dan Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan
dari Rencana Bisnis Anggaran dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan
dicapai oleh jajaran Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan
tujuan kepuasan pelanggan karena dengan status BLUD kita punya komitmen untuk
mencapai kepuasan pelanggan demi untuk mempertahankan customer loyality.
Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal
dan akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah jugakepada publik dalam bentuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja.

B. SARAN
Hal- hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka melaksanakaan kegiatan
Badan Layanan Umum Daerah di Puskesmas Wonogiri antara lain :
1. Anggaran kesehatan yang sangat terbatas
Dengan keterbatasan anggaran pemerintah daerah yang dialokasikan pada sektor
kesehatan, Puskesmas Wonogiri tertantang untuk berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai yang diharapkan oleh
pelanggan.

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 45


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

2. Beban kerja semakin meningkat


Seiring dengan di laksanakan penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD di
Puskesmas Wonogiri menjadi tantangan bagi semua SDM untuk meningkatkan
kinerja dan kualitas pelayanan sehingga beban kerja menjadi meningkat.

3. Tuntutan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat semakin tinggi


Tuntutan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Wonogiri saat ini semakin tinggi dimana masyarakat yang datang ke puskesmas
tidak hanya memeriksa penyakitnya tetapi mereka konsultasi agar tetap menjadi
sehat, dengan keterbatasan anggaran pemerintah daerah yang dialokasikan pada
sektor kesehatan Puskesmas Wonogiri masyarakat menuntut peningkatan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas sesuai yang diharapkan oleh
masyarakat Sehingga puskesmas dituntut harus mampu memenuhi apa yang
menjadi harapan pelanggan,
Adapun langkah konkret yang dilakukan oleh Puskesmas Wonogiri yaitu dengan
memantapkan sistem manajemen pelayanan kesehatan melalui penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, penerapan Jaga Mutu/ QA pelayanan
kesehatan dasar di puskesmas, penerapan MTP untuk pengobatan rasional,
penerapan SPMKK untuk Keperawatan dan Kebidanan, penerapan SPK
Kebidanan, penerapan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS), program
Puskesmas Santun Lansia.

4. SDM terbatas dan masih banyak yang belum sesuai kompetensinya


Kondisi saat ini dengan di laksanakan penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
BLUD di Puskesmas Wonogiri ada beberapa SDM yang belum sesuai dengan
kompetensinya khususnya untuk tenaga suporting di bagian keuangan diperlukan
tenaga akutan yang mampu mengelola administrasi keuangan berbasis akutansi
sedangkan untuk tenaga teknis medis dan paramedis sudah sesuai dengan
kompetensinya.

5. Banyaknya kompetitor di bidang jasa pelayanan kesehatan


Diwilayah kerja Puskesmas Wonogiri saat ini sudah banyak kompetitor
bisnis dibidang jasa pelayanan kesehatan antara lain RSU, RSK, Dokter praktek
swasta, Bidan praktek swasta, Apotik, hal tersebut kalau tidak mampu bersaing
maka puskesmas akan ditinggalkan oleh pelanggan. sehingga Puskesmas
Wonogiri perlu melakukan pengembangan (expansi) jenis pelayanan misalnya

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 46


Rencana Bisnis Dan Anggaran (RBA) Tahun 2017

kerja sama dengan spesialis maupun kerja sama kemitraan dengan pihak ke III
(tiga) sehingga mampu menangkap peluang – peluang yang ada.

Wonogiri,6 Februari 2017


KEPALA UPTD
PUSKESMAS WONOGIRI

dr.Y. Agus Sudarmanto, MKes


NIP.19700314 200501 1 009

PPK-BLUD UPT Puskesmas Pracimantoro 1 47

Anda mungkin juga menyukai