Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, PNS memiliki peranan
penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa.
Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No.5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, PNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk
membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan
kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 39 tahun
2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Dalam sistem
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan lain dan di
tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi).
Hal ini ditegaskan lagi dalam peraturan terbaru dari Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam
peraturan tersebut disebutkan bahwa Masa Prajabatan adalah masa
percobaan selama 1 tahun yang wajib dijalani oleh CPNS melalui
proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Kompetensi adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku seorang PNS yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
Seorang PNS pada era globalisasi saat ini dituntut mempunyai
kompetensi, baik itu kompetensi terhadap bidang pekerjaannya
maupun kompetensi terhadap nilai dasar sebagai seorang PNS. Untuk
dapat menjadi PNS yang memiliki kompetensi maka dibutuhkanlah
sebuah pembelajaran Agenda Habituasi. Diawali dengan penjelasan
konsep Habituasi yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan
tentang kegiatan pembelajaran di tempat kerja untuk menerapkan
materi yang telah dipelajari pada kurikulum pembentukan karakter
PNS. Untuk dapat menghabituasi Nilai-Nilai Dasar PNS maka
diperlukan penyusunan rancangan aktualisasi.
Penyusunan rancangan aktualisasi diharapkan dapat digunakan
untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada unit kerja
masing-masing dengan menyusun beberapa kegiatan yang disinyalir
dapat memecahkan masalah-masalah yang ada di unit kerja.
Dengan terhabituasinya seorang PNS setelah mendapatkan
Pendidikan dan Pelatihan Dasar, maka diharapkan mampu
mendorong seorang PNS untuk melakukan pembaharuan dan
peningkatan sistem pemerintahan dalam pembangunan, perlindungan
dan pelayanan masyarakat guna mendorong kebutuhan serta
kepentingan masyarakat. Bidang Kesehatan merupakan salah satu
bidang yang sangat erat kaitannya dengan pelayanan publik. Sejalan
dengan program pemerintah yang tertuang dalam 9 agenda prioritas
(Nawacita) dimana pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang akan dicapai
melalui program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sejahtera dan
Program Indonesia Sehat.
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia (SDM), peluang pasar yang
besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat mengelola
sumber daya yang melimpah tersebut diharapkan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai sistem birokrasi dengan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yaitu Pegawai Negeri
Sipil (PNS) professional.
Kabupaten Bekasi terdiri dari 27 kecamatan, salah satu
kecamatan di Bekasi yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang
adalah kecamatan Kedungwaringin. Pada kecamatan Kedungwaringin
terdapat 2 puskesmas, salah satunya adalah puskesmas
Karangsambung. Pada puskesmas Karangsambung cakupan wilayah
kerjanya ada 3 desa, yaitu desa Karangsambung. desa Waringinjaya
dan desa Karangharum. Karena letak wilayah desa yang jauh dari
ibukota Kabupaten maka keberadaan Puskesmas Karangsambung
sangat dibutuhkan.
Pelayanan yang ada di Puskesmas Karangsambung terdiri atas
poli umum, poli gizi, poli KB dan KIA, poli MTBS, Laboratorium,
Farmasi dan Poli Gigi. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang tinggi
sayangnya tidak ditunjang dengan SDM dan fasilitas yang cukup.
Terbukti dengan ketiadaan dokter gigi di Puskesmas Karangsambung
dari tahun 2017 dan hanya memiliki 1 perawat gigi. Selain itu adanya
pengadaan alat berupa kursi gigi dan alat-alat kedokteran gigi baru
ada di tahun 2018. Sedang pada tahun sebelumnya kursi gigi dan
alat-alat kedokteran gigi mengalami kerusakan sehingga kurang
memadai.
Sumber daya manusia (SDM) yang sangat terbatas karena
ketiadaan dokter gigi dan hanya memiliki tenaga perawat gigi yang
hanya berjumlah 1 orang dengan beban kerja yang tinggi serta
terkadang petugas harus melakukan kordinasi ke dinas kesehatan
seperti kegiatan penyusunan BOK (Bantuan Operasional Kesehatan),
rapat dan kordinasi dengan dinas kesehatan, dan kegiatan lain diluar
distrik inilah membuat kurang optimalnya pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dalam menunjang tercapainya misi Puskemas
Karangsambung untuk Mewujudkan Masyarakat Puskesmas
Karangsambung yang Mandiri Dalam Hidup Sehat.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik mengangkat isu tentang
“Kurang Optimalnya Pelayanan Kesehatan Gigi di Poli Gigi
Puskesmas Karangsambung Kecamatan Kedungwaringin
Kabupaten Bekasi” sebagai muatan pokok dalam rancangan
aktualisasi dan habituasi.

1. Gambaran Umum Organisasi Puskemas Karangsambung

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang


beaatnggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Dengan demikian fungsi dari Puskesmas adalah sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayan individu, keluarga dan masyarakat sertabpusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas Karangsambung adalah satu dari dua Puskesmas di
Kecamatan Kedungwaringin yaitu Puskesmas Karangsambung dan
Puskesmas Kedungwaringin. Jarak antara kedua puskesmas tersebut
kurang lebih 5 km. Kecamatan Kedungwaringin meliputi 7 desa yaitu desa
Bojongsari, Karangharum, Karangmekar, Karangsambung,
Kedungwaringin, Mekarjaya serta desa Waringinjaya.
Secara georafis Puskesmas Karangsambung terletak pada titik
koordinat 107013’ 57.2” BT dan 06016’ 5.304” LS, dan secara
administrative Puskesmas Karangsambung termasuk ke dalam wilayah
Kecamatan Kedungwaringin dengan jumlah desa wilayah kerja
Puskesmas Karangsambung adalah 3 desa yaitu desa Karangsambung,
Waringinjaya, dan Karangharum serta meliputi 55 RT dan 24 RW.
Sedangkan 4 desa lainnya yang telah disebutkan merupakan wilayah
kerja Puskesmas Kedungwaringin.

Luas wilayah kerja Puskesmas Karangsambung adalah 25,5 Km²


Desa wilayah kerja yang paling luas adalah Desa Karangsambung 17,5
Km² dan desa wilayah kerja paling kecil adalah Desa KarangHarum 2,4
Km².

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Karangsambung sebagai


berikut:
Sebelah Utara : Wilayah Puskesmas Karang Bahagia

Sebelah Selatan : Wilayah Puskesmas Cipayung

Sebelah Barat : Wilayah Puskesmas Lemah Abang

Sebelah Timur : Wilayah Puskesmas Kedung Waringin

Gambar 1: Puskesmas Karangsambung


Gambar 2: cakupan wilayah kerja puskesmas Karangsambung

2. Visi dan Misi Organisasi

a. VISI PUSKESMAS KARANGSAMBUNG:


Mewujudkan masyarakat puskesmas Karangsambung mandiri
dalam hidup sehat.
b. MISI PUSKESMAS KARANGSAMBUNG:
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat
dan hidup dalam lingkungan sehat
2. Pemenuhan kebutuhan alat baik sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan puskesmas
3. Meningkatkan kompetensi SDM agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor

3. Tugas dan Fungsi Organisasi Puskesmas Karangsambung

a. Tugas Puskesmas Karangsambung


Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat.
b. Fungsi Puskesmas Karangsambung
1. Dalam setiap kegiatan Puskesmas berupaya untuk memilihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2. Melakukan suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.

4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja (Poli Gigi)

Tugas pokok dan fungsi seorang dokter gigi pada unit kerja Poli
Gigi di Puskesmas Karangsambung adalah:

a. Memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan


rehabilitatif penyakit gigi dan mulut
b. Membuat catatan medis dengan baik dan benar di buku rekam
medis
c. Supervisi kegiatan perawat gigi
d. Melayani konsultasi dari unit lain
e. Memberikan rujukan horizontal dan vertikal
f. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan
g. Melakukan pencatatan, pelaporan, pengolahan dan analisa data
hasil kegiatannya serta merencanakan dan melaksanakan
upaya tindak lanjut.
h. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
i. Melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsi managemen
j. Membantu kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran
serta masyarakat.
5. Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMA
6.
H. SAHRONI, SKM,M.SI

KETUA TIM MUTU KASUBAG TATA USAHA


TARIDIN OOM MARIAM S.TR.Keb

KEPEGAWAIAN SIMPUS KEUANGAN


OOM MARIAM S.TR.Keb EVA SEPTIARINI WASILAH

KOORDINATOR KOORDINATOR
UPAYA KESAHATAN MASYARAKAT (UKM) UPAYA KESAHATAN PERORANGAN (UKP)
Hj. WIWIN WULANDARI, SST dr. NURLITASARI

PENANGGUNG JAWAB  PEMERIKSAAN UMUM


PENANGGUNG JAWAB
UKM ESSENSIAL UKM PENGEMBANG dr. NURLITASARI
 KESEHATAN IBU & ANAK
Hj. WIWIN W, SST
 KELUARGA BERENCANA
 PROMKES & PERKESMAS  KESEHATAN JIWA MARIANA SST
CASMINEM, STR.Keb dr. NURLITASARI  PEMERIKSAAN GIGI
 KESLING  KESEHATAN LANSIA drg. MERI YUNIAR
ISAK, AMK MARIANA, SST TARIDIN
 KIA & KB  KESEHATAN INDERA  LABORATORIUM
Hj. WIWIN W dr. NURLITASARI DINI YULIANI, S.Si
 P2M  KESEHATAN KERJA & OR RINA HUTASOIT
YUSUF, AMMK ISAK, AMMK  RUANGAN FARMASI
 UKS & UKGM RETNONINGSIH
TARIDIN

BIDAN DESA KARANGSAMBUNG BIDAN DESA KARANGHARUM BIDAN DESA WARINGINJAYA


NURULANNAH AM.Keb NURAENI AM.Keb KARTIKA EKASARI AM.Keb
B. TUJUAN AKTUALISASI
Mengoptimalkan Pelayanan Kesehatan Gigi di Poli Gigi
Puskesmas Puskesmas Karangsambung Kabupaten Bekasi.

C. MANFAAT AKTUALISASI
Adapun manfaat dari dipilihnya isu tersebut adalah diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
Karangsambung Kabupaten Bekasi khususnya mengenai pelayanan
yang kita berikan serta sebagai bahan acuan bagi organisasi layanan
kesehatan khususnya Puskesmas Karangsambung dalam
mengevaluasi bentuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada pasien.
BAB II
KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Rencana kegiatan yang akan diaktualisasikan oleh penulis yaitu


dalam rangka Mengoptimalkan Pelayanan Kesehatan gigi di Puskesmas
Karangsambung, dengan rician kegiatan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Secara Rinci Kepada Pasien


2. Mendiagnosis pasien secara tepat
3. Melakukan Tindakan Perawatan Gigi dan Mulut yang Adekuat
4. Melakukan Edukasi Post Tindakan Sesuai Perawatan yang
Diberikan
5. Melakukan Peresepan Obat untuk Pasien
6. Mengisi Rekam Medis Pasien Secara Lengkap

A. KEGIATAN DAN TAHAPAN KEGIATAN


1. KEGIATAN 1: Melakukan Pemeriksaan Secara Rinci Kepada
Pasien
a. Tahapan Kegiatan
1) Memanggil pasien ke ruang pemeriksaan serta menyapa
pasien dengan memberikan senyum, sapa, salam dan
mempersilahkan pasien duduk.
2) Menanyakan identitas pasien dan mencocokan dengan
rekam medis pasien.
3) Melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan utama
pasien dengan ramah
4) menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat
penyakit keluarga serta apakah ada alergi obat.
5) Meminta pasien untuk berbaring di dental unit (kursi gigi)
6) Mengawali pemeriksaan fisik pada pasien dengan
melakukan hand hygiene dengan hands rub atau cuci
tangan, memakai handscoan dan masker.
7) Meminta izin atau persetujuan kepada pasien atau keluarga
untuk dilakukan pemeriksaan
8) Melakukan pemeriksaan objektif secara menyeluruh secara
sistematis baik pemeriksaan intra oral maupun ekstra oral
9) Menunjukkan rasa empati kepada pasien

b. Hasil Kegiatan
Dengan terlaksananya kegiatan pemeriksaan pada pasien
diperoleh data keterangan-keterangan tentang keluhan utama
pasien, penyakit pasien sebelumnya, riwayat penyakit keluarga
dan alergi obat serta mengetahui tanda-tanda klinis dan gejala
penyakit pada pasien.

c. Nilai Nilai Dasar PNS (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Kegiatan ini merupakan salah satu tanggung jawab
dokter gigi dalam memberikan pelayanan, dimana dalam
kegiatan ini dokter gigi melakukan pemeriksaan secara
menyeluruh baik secara subjektif maupun obyektif sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.

2) Nasionalisme
Melakukan pelayanan dengan tidak membeda-
bedakan tingkatan status sosial pasien sesuai dengan nilai
sila ke-2 Pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan
ke-3 Persatuan Indonesia serta memberikan pelayanan
kesehatan yang adil dan paripurna untuk ikut menyokong
pembangunan kesehatan Indonesia sehingga tercapai
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yaitu sila ke-
5 pancasila.

3) Etika Publik
Sebelum melakukan pemeriksaan dokter gigi meminta
izin kepada pasien atau keluarganya dan saat memberikan
pelayanan dokter gigi bersikap ramah, menyapa pasien
dengan senyum, sopan dan ramah, serta menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien ketika
penyampaian informasi, menggunakan pakaian dinas yang
rapih dan lengkap sesuai ketentuan.

4) Komitmen Mutu

Saat melakukan pelayanan dokter gigi melakukan


pemeriksaan secara sistematis dan menyeluruh baik itu
pemeriksaan subjektif berupa anamnesa atau pemeriksaan
objektif berupa pemeriksaan secara ektra oral dan intra oral
dengan menggunakan alat kedokteran gigi sesuai dengan
SOP.

5) Anti Korupsi

Melakukan pemeriksaan tanpa meminta imbalan


diluar ketentuan yang berlaku

d. Keterkaitan dengan mata Diklat


Kegiatan ini berkaitan dengan mata diklat:

1) Pelayanan publik: dokter gigi berinteraksi dan


berkomunikasi secara langsung terhadap pasien, serta
memberikan pelayanan secara prima.
2) Manajemen ASN: dokter gigi melakukan pemeriksaan
dengan profesional sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
3) WoG: dokter gigi dapat berkordinasi dengan perawat gigi
dalam melakukan pemeriksaan gigi dan mulut serta
bertindak sebagai supervisi dalam proses perawatan
pasien dan dokter gigi dapat berkoordinasi dengan
dokter umum dan petugas laboratorium untuk menunjang
pemeriksaan secara menyeluruh.

e. Keterkaitan dengan Visi Misi Organisasi


Terlaksananya pelayanan pasien yang humanis, dan
paripurna. Hal ini sesuai dengan misi organisasi point ke 3.
Dimana dengan memberikan pelayanan yang optimal
merupakan wujud dari pelayanan prima dan bermutu
Puskesmas serta mampu meningkatkan kompetensi dokter
gigi sebagai SDM.

f. Kontribusi terhadap nilai – nilai Organisasi


Dengan dilaksanakannya proses pelayanan pasien sesuai
prosedur maka bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Khususnya di Poli
Gigi. Selain untuk pasien, bagi lembaga bisa meningkatkan
nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dalam hal
penerapan kegiatan sehari-hari.

2. KEGIATAN 2 : Mendiagnosis Pasien Secara Tepat


a. Tahap kegiatan

1) Mengawali dengan melakukan pemeriksaan subjektif dan


objektif secara menyeluruh
2) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada pasien.
3) Menjelaskan kepada pasien hasil pemeriksaan subjektif
(anamnesa) serta mengulang gejala-gejala yang dikeluhkan
pasien
4) Menjelaskan hasil pemeriksaan objektif yang didapat pada saat
pemeriksaan oleh dokter gigi
5) Memberitahu hasil diagnosis kepada pasien yang bersumber
dari hasil pemeriksaan subjektif (anamnesa) dan pemeriksaan
objektif
6) Menuliskan hasil diagnosis pasien di kartu rekam medis milik
pasien sesuai dengan kode ICD X,
7) Memberikan rasa empati kepada pasien.

b. Hasil Kegiatan
Melalui tahapan kegiatan tersebut dapat ditegakkan diagnosis
penyakit sesuai dengan kode ICD X yang dialami pasien pada saat
berobat ke Puskesmas Karangsambung, pasien mengetahui penyakit
yang dideritanya dan mempersiapkan pasien untuk mendapatkan
penanganan selanjutnya.

c. Nilai-Nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Menegakkan diagnostik kerja pada pasien termasuk
kedalam standar profesi, sebagai bentuk pertanggungjawaban
saat menentukan diagnostik kerja, sehingga terbangun
kepercayaan dokter gigi dan pasien .
2) Nasionalisme
Memberikan penjelasan diagnosis penyakit tanpa
membeda-bedakan pasien dan semangat profesi jujur dalam
penegakan diagnosis penyakit yang sesuai dengan nilai sila ke-2
Pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta
memberikan pelayanan kesehatan yang adil dan paripurna untuk
ikut menyokong pembangunan kesehatan Indonesia sehingga
tercapai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yaitu sila
ke-5 pancasila.
3) Etika Publik
Memberikan keputusan diagnosis sesuai keahlian dengan
mengedepankan etika sehingga terjalin hubungan yang
profesional antara dokter dan pasien serta menyampaikan hasil
diagnosis dengan sopan dan ramah serta menunjukan rasa
empati kepada pasien.
4) Komitmen Mutu
Tercapai diagnosis kerja yang tepat dengan efektif dan efisien
sesuai dengan kompetensi sebagai dokter gigi.
5) Anti Korupsi
Menjelaskan diagnosis penyakit kepada pasien tanpa
mengurangi, menambah dan menutupi diagnosa yang diderita
pasien.

d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi


Dengan melakukan penegakkan diagnosis kepada pasien
sesuai dengan kode ICD X secara penuh tanggungjawab, maka
dapat mendorong terwujudnya misi Puskesmas Karangsambung
yaitu meningkatkan kompetensi SDM agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu.

e. Kontribusi Terhadap Nilai – Nilai Organisasi


Dengan dilaksanakannya proses pelayanan pasien sesuai
prosedur maka bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Khususnya di Poli
Gigi. Selain untuk pasien, bagi lembaga bisa meningkatkan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dalam hal penerapan
kegiatan sehari-hari.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan ini berkaitan dengan mata diklat:

1) Pelayanan publik: dokter gigi berinteraksi dan berkomunikasi


secara langsung terhadap pasien, serta memberikan
pelayanan secara prima.
2) Manajemen ASN: dokter gigi melakukan penegakan
diagnosis dengan profesional sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
3) WoG: dokter gigi dapat berkordinasi dengan dokter umum dan
petugas laboratorium dalam melakukan pemeriksaan
penunjang medik perawatan gigi dalam melakukan penegakan
diagnosis yang tepat.

3. Kegiatan 3: Melakukan Tindakan Perawatan Gigi dan Mulut


yang Adekuat
a. Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada
pasien
2) Memberi penjelasan kepada pasien tentang tindakan medis
yang akan dilakukan.
3) Meminta ijin kepada pasien atau keluarga atas tindakan
perawatan yang akan dilakukan
4) Melakukan tindakan perawatan sesuai dengan diagnosis
penyakit dan sesuai dengan kompetensi dan SOP
5) Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai manfaat
hingga faktor resiko tindakan perawatan
6) Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya
mengenai tindakan perawatan yang diberikan
7) Memberikan kesempatan pasien untuk memilih alternatif
tindakan perawatan jika dibutuhkan.
b. Hasil Kegiatan
Melalui tahapan kegiatan tersebut maka dapat dilakukan
tindakan perawatan yang adekuat sesuai dengan diagnosis
penyakit yang telah ditegakkan, pertimbangan akan factor resiko
dan alternatif perawatan sehingga diharapkan dapat
mencipatakan masyarakat Puskesmas Karangsambung yang
sehat.

c. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Kegiatan pemberian tindakan perawatan kesehatan gigi dan
mulut yang adekuat kepada pasien sesuai dengan diagnosis
penyakit pasien merupakan tanggung jawab secara profesi
2) Nasionalisme
Memberikan tindakan perawatan gigi dan mulut tanpa
membeda-bedakan status sosial, ras dan suku pasien serta
dengan semangat profesi, jujur dan adil dalam tindakan
perawatan yang sesuai dengan nilai sila ke-2 Pancasila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta memberikan
pelayanan kesehatan yang adil dan paripurna untuk ikut
menyokong pembangunan kesehatan Indonesia sehingga
tercapai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yaitu
sila ke-5 pancasila.

3) EtikaPublik
Dalam pemberian tindakan perawatan gigi dan mulut, dilakukan
dengan mengedepankan etika, sehingga terjalin hubungan
yang profesional antara dokter dan pasien.
4) Komitmen Mutu
Melakukan tindakan perawatan gigi dan mulut sesuai dengan
kompetensi dan SOP sehingga tercapai kepuasan pasien
setelah diberikan penanganan dan pengobatan pada
penyakitnya.

5) Anti Korupsi
Memberikan tindakan perawatan gigi dan mulut yang adekuat
kepada pasien tanpa meminta imbalan diluar ketentuan yang
berlaku.

d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi


Dengan melakukan tindakan perawatan gigi dan mulut yang
adekuat kepada pasien secara penuh tanggungjawab, maka dapat
mendorong terwujudnya visi Puskesmas Karangsambung yaitu
mewujudkan masyarakat puskesmas Karangsambung mandiri dalam
hidup sehat serta terwujudnya pula misi puskesmas Karangsambung
yaitu meningkatkan kompetensi SDM agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu.

e. Kontribusi Terhadap Nilai – Nilai Organisasi


Dengan dilaksanakannya proses pelayanan pasien sesuai prosedur
maka bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di Puskesmas Khususnya di Poli Gigi. Selain
untuk pasien, bagi lembaga bisa meningkatkan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dalam hal penerapan
kegiatan sehari-hari.

f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Memberikan perawatan gigi dan mulut yang adekuat kepada
pasien sehingga kepuasan dan keselamatan pasien terjamin.
2) Manajemen ASN
Dokter gigi melakukan penegakan diagnosis dengan profesional
sesuai dengan kompetensi, SOP, tugas pokok dan fungsi.

3) WoG
Dokter gigi dapat berkordinasi dengan perawat gigi dalam
melakukan tindakan perawatan gigi dan mulut serta bertindak
sebagai supervisi dalam proses perawatan pasien serta dapat
berkoordinasi dengan petugas farmasi dalam terapi dan
penanganan penyakit.

4. Kegiatan 4: Melakukan Edukasi Post Tindakan Sesuai Perawatan


yang Diberikan
a. Tahapan Kegiatan :
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada
pasien.
2) Memberikan edukasi tentang hal-hal yang akan
memperberat dan meringankan penyakit pasien, sehingga
pasien dapat mengerti tentang penyakitnya.
3) Memberikan saran terkait penyembuhan penyakit yang
diderita oleh pasien.
4) Memberikan edukasi mengenai hal-hal apa saja yang boleh
dan yang tidak boleh dilakukan setelah perawatan gigi dan
mulut
5) Memberikan rasa empati kepada pasien.

b. Hasil Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan memberikan edukasi post
tindakan perawatan gigi dan mulut serta memberikan saran-
saran mengenai penyakit pasien. Pasien dapat mengerti
tentang penyakit yang diderita sehingga tercipta kepuasan
pasien.

c. Nilai - Nilai Dasar PNS :


1) Akuntabilitas
Memberikan edukasi post tindakan perawatan gigi dan mulut
serta memberikan saran-saran mengenai penyakit pasien
yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab sesuai
kompetensi dan SOP.
2) Nasionalisme
Memberikan edukasi post tindakan perawatan gigi dan mulut
dan saran-saran mengenai penyakit pasien tanpa membeda-
bedakan status sosial, ras dan suku pasien serta dengan
semangat profesi, jujur dan adil dalam tindakan perawatan
yang sesuai dengan nilai sila ke-2 Pancasila Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab serta memberikan pelayanan
kesehatan yang adil dan paripurna untuk ikut menyokong
pembangunan kesehatan Indonesia sehingga tercapai
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yaitu sila ke-5
pancasila.

3) EtikaPublik
Memberikan edukasi post tindakan perawatan dan saran-
saran mengenai penyakit pasien dengan ramah,sopan dan
santun dan memberikan semangat pada pasien untuk hidup
selalu sehat .
4) Komitmen Mutu
Memberikan edukasi post tindakan perawatan dan saran-
saran mengenai penyakit pasien, sehingga tercapai kepuasan
pasien setelah diberikan edukasi dan saran tentang tindakan
perawatan yang diperolehnya dan saran tentang penyakitnya.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi :
Dengan Memberikan edukasi dan saran-saran mengenai
tindakan perawatan gigi dan mulut dan penyakit pasien,
merupakan penjabaran teknis dilapangan terhadap visi
Puskesmas Karangsambung yaitu mewujudkan masyarakat
Puskesmas Karangsambung Mandiri dalam Hidup Sehat dan
misi yang pertama Puskesmas Karangsambung yaitu
Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Berperilaku Sehat
dan Hidup Dalam Lingkungan Sehat.

e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :


Dengan dilaksanakannya proses edukasi pada pasien
post tindakan perawatan yang sesuai prosedur maka bisa
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas Khususnya di Poli Gigi. Selain untuk
pasien, bagi lembaga bisa meningkatkan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dalam hal penerapan
kegiatan sehari-hari.

f. Keterkaitan mata Diklat :


1. Pelayanan Publik
Dengan memberikan edukasi post perawatan gigi dan
mulut serta saran kepada pasien tentang penyakit, proses
perawatan dan penanganan penyakit dapat berjalan sesuai
rencana.
2. Manajemen ASN
Memberikan edukasi post perawatan gigi dan mulut serta
saran tentang penyakit pasien sedetail-detailnya dengan
penuh tanggung jawab dan jujur.
3. WoG
Dapat berkoordinasi dengan perawat gigi, dan pemegang
program kesehatan masyarakat, serta kader dalam rangka
edukasi post perawatan dan mengenai penyakit.

5. Kegiatan 5: Melakukan Peresapan Obat untuk Pasien


a. Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada pasien
2) Menuliskan identitas pasien (nama pasien, umur pasien, alamat
pasien)
3) Menuliskan nama obat, dosis obat, jenis sediaan dan jumlah obat,
sesuai indikasi.
4) Menjelaskan mengenai kegunaan obat, cara pakai, hingga efek
yang ditimbulkan obat kepada pasien
5) Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya mengenai
pengobatan yang diberikan
6) Mempersilakan pasien menuju unit farmasi untuk mengambil obat
yang sudah diresepkan
b. Hasil Kegiatan
Melalui tahapan kegiatan tersebut pasien diberikan terapi obat
secara rasional sesuai dengan diagnosis dan pasien dapat mengerti
tentang pengobatan yang diberikan oleh dokter, diharapkan kondisi
pasien akan membaik setelah mengkonsumsi obat sesuai anjuran.
c. Keterkaitan Nilai Dasar PNS
1) Akuntabilitas
PNS memberikan penanganan dan pengobatan sesuai dengan
indikasi penyakit pasien dan kompetensi sebagai dokter gigi dengan
penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Memberikan penanganan dan pengobatan penyakit gigi dan mulut
dan pengobatan post perawatan tanpa membeda-bedakan
tingkatan status sosial, ras ataupun agama pasien sesuai dengan
nilai sila ke-2 Pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan
ke-3 Persatuan Indonesia serta memberikan pelayanan kesehatan
yang adil dan paripurna untuk ikut menyokong pembangunan
kesehatan Indonesia sehingga tercapai Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia yaitu sila ke-5 pancasila.

3) EtikaPublik
Dalam pemberian obat dilakukan dengan mengedepankan etika,
sehingga terjalin hubungan yang profesional antara dokter gigi dan
pasien.
4) Komitmen Mutu
Dengan melakukan peresepan obat yang sesuai dengan indikasi dan
kompetensi sebagai dokter gigi sehingga tercapai kepuasan pasien
setelah diberikan penanganan dan pengobatan pada penyakitnya
5) Anti Korupsi
PNS memberikan tindakan terapi dan pengobatan kepada pasien
tanpa meminta imbalan diluar ketentuan yang berlaku,tidak
memaksa pasien untuk membeli obat langsung dari dokter gigi dan
mengutamakan keselamatan pasien.

d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan memberi resep untuk terapi farmakologi kepada
pasien dilakukan dengan berpedoman pada nilai-nilai dasar PNS,
akan berkontribusi dalam terbentuknya pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bermutu, memberikan pelayanan yang terjangkau baik
biaya maupun jarak, dan secara tidak langsung memberdayakan
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan sehingga
dapat mendorong terwujudnya visi Puskesmas Karangsambung yaitu
mewujudkan masyarakat puskesmas Karangsambung mandiri dalam
hidup sehat serta terwujudnya pula misi puskesmas Karangsambung
yaitu meningkatkan kompetensi SDM agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu.

e. Kontribusi Terhadap Nilai – Nilai Organisasi


Dengan dilaksanakannya proses pelayanan pasien berupa
peresepan obat yang sesuai prosedur maka bisa meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
Puskesmas Karangsambung khususnya di Poli Gigi. Selain untuk
pasien, bagi lembaga bisa meningkatkan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik dalam hal penerapan kegiatan sehari-hari.

f. Keterkaitandengan Mata Diklat


1. Pelayanan Publik
Dengan melakukan peresepan obat yang sesuai dengan
indikasi penyakit dan kompetensi dokter gigi maka proses
perawatan dan penanganan penyakit gigi dan mulut dapat
berjalan sesuai prosedur sehingga keselamatan pasien terjamin
2. Manajemen ASN
Tindakan peresepan obat akan memberikan penanganan dan
pengobatan terhadap penyakit gigi dan mulut pasien yang
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan jujur.
3. WoG
Dapat berkoordinasi dengan petugas farmasi dalam terapi dan
penanganan penyakit.

6. Melengkapi hasil pemeriksaan dalam buku rekam medis pasien


a. Tahapan Kegiatan
1) Bersikap sopan, santun dan penuh rasa hormat kepada pasien
2) Menuliskan hasil pemeriksaan subjektif (anamnesa) dan
pemeriksaan objektif secara lengkap di kartu rekam medis
3) Menuliskan diagnosa penyakit di kartu rekam medis dengan
menggunakan kode ICD X
4) Menuliskan tindakan perawatan gigi dan mulut dan pengobatan
ataupun pemberian rujukan pada rekam medis pasien.
5) Menyerahkan kartu rekam medis kepada petugas rekam medis
untuk disimpan.
6) Menjaga kerahasiaan isi rekam medis pasien.

b. Hasil Kegiatan
Melalui tahapan melengkapi hasil pemeriksaan, perawatan dan
pengobatan dalam buku rekam medis pasien secara lengkap
termasuk menuliskan kode penyakit sesuai kode ICD X, sehingga
riwayat penyakit pasien tercatat dan terdokumentasi dalam buku
rekam medis.
c. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Menuliskan hasil pemeriksaan pasien pada buku rekam
medis pasien, merupakan pertanggungjawaban kinerja dan
profesi seorang dokter gigi yang harus dilakukan secara jujur
dan professional serta menyimpan kerahasiaan isi rekam
medis.
2) Nasionalisme
Dalam menuliskan hasil pemeriksaan pasien pada buku
rekam medis pasien, dokter gigi tidak membeda-bedakan
status sosial, ras atau agama pasien dalam
mendokumentasikan isi rekam medis yang berupa hasil
pemeriksaan, perawatan dan pengobatan pasien. Kesemuanya
dituliskan dalam buku medis, dengan semangat profesi yang
jujur dan adil sesuai dengan nilai sila ke-2 Pancasila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan sila ke-3 Pancasila
Persatuan Indonesia serta memberikan pelayanan kesehatan
yang adil dan paripurna untuk ikut menyokong pembangunan
kesehatan Indonesia sehingga tercapai Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia yaitu sila ke-5 pancasila.

3) Etika Publik
Dengan Menuliskan hasil pemeriksaan pasien pada buku
rekam medis pasien, harus menjaga kerahasiaan penyakit
pasien sesuai dengan standar operasional prosedur yang
berlaku
4) Komitmen Mutu
Dengan Menuliskan hasil pemeriksaan pasien pada buku
rekam medis pasien, Pelayanan kesehatan dapat lebih efektif
dan mempermudah untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
saat berkunjung untuk berobat dilain waktu.
5) Anti Korupsi
Dengan Menuliskan hasil pemeriksaan, diagnosis dan
perawatan serta pengobatan pasien pada buku rekam medis,
harus sesuai dengan data yang ditemukan dari pemeriksaan
penyakit pasien, ditulis sejujur-jujurnya tanpa ditambah atau
dikurangi datanya dan sesuai dengan standar operasional
prosedur yang berlaku

d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi


Dengan menuliskan hasil pemeriksaan, diagnosis dan
perawatan serta pengobatan dalam buku rekam medis pasien
secara lengkap tersebut dengan penuh tanggung jawab, maka
dapat mendorong terwujudnya misi Puskesmas Karangsambung
yaitu yaitu meningkatkan kompetensi SDM agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu.

e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi


Dengan menuliskan hasil pemeriksaan, diagnosis dan perawatan
serta pengobatan pasien dalam buku rekam medis secara lengkap
yang berpedoman pada nilai-nilai dasar PNS akan mengoptimalkan
rekam medis Puskesmas Karangsambung. Selain untuk pasien,
bagi lembaga bisa meningkatkan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik dalam hal penerapan kegiatan sehari-
hari

f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dengan menuliskan hasil pemeriksaan, diagnosis, dan
perawatan serta pengobatan pasien pada buku rekam medis
dan menjaga kerahasiaan rekam medis pasien, merupakan
suatu bentuk profesionalisme dalam memberikan pelayanan
yang baik
2) Manajemen ASN
Menuliskan hasil pemeriksaan pasien pada buku rekam medis
pasien, dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan jujur.
3) WoG
Dapat berkoordinasi dengan petugas rekam medis atau
petugas pendaftaran di Puskesmas Karangsambung dalam
penyimpanan dan pendokumentasian rekam medis.
Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
Tanggal/Bulan/Tahun
N
KEGIATAN JULI 2019
o.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1. Pemeriksaan secara rinci pada


pasien

2. Mendiagnosis pasien secara


tepat

3. Melakukan tindakan perawatan


yang adekuat
Melakukan edukasi post
4. tindakan sesuai perawatan yang
diberikan

5. Melakukan peresapan obat


untuk pasien

6. Mengisi rekam medis pasien


secara lengkap

Keterangan : Masuk Puskesmas Rancabali Hari Libur


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rancangan aktualisasi ini terdiri dari 6 (enam) kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 1 bulan terhitung hari kerja yaitu 1 Juli – 30 Juli 2019
dan diharapkan menjadi pembelajaran dan inovasi yang dapat
diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari sebagai seorang PNS di UPT
Puskesmas Karangsambung Kabupaten Bekasi.

Adapun ke-6 (enam) kegiatan tersebut adalah melakukan


pemeriksaan pasien secara rinci, mendiagnosis pasien secara tepat,
melakukan tindakan perawatan yang adekuat, melakukan edukasi post
tindakan sesuai perawatan yang diberikan, melakukan peresepan obat,
dan mengisi rekam medis pasien secara lengkap.

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk menjadi


pegawai yang profesional. Oleh karena itu untuk mewujudkan pegawai
negeri sipil yang profesional maka diadakanlah DIKLATSAR bagi CPNS.
DIKLATSAR pada saat ini telah menerapkan pola baru dimana peserta
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA), serta mata diklat pelayanan publik, manajeman ASN
dan whole of goverment

B. SARAN
Dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi ini, diharapkan penulis
sebagai dokter gigi umum mampu secara profesional menjalankan tugas
pokok dan fungsinya sebagai dokter gigi di puskesmas. Selain dari hal
tersebut, penulis meminta kepada semua pihak untuk berkenan menuntun
dan memberikan saran dan masukan demi terlaksananya rancangan
aktualisasi ini. Sehingga dengan adanya masukan dari pihak lain
khususnya para pembimbing dan senior dapat menjadikan penulis
menjadi PNS yang memiliki profesionalisme dan integritas dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai dokter gigi umum di
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai