Anda di halaman 1dari 105

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang ASN No. 05 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyatakan bahwa profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran
utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam
menentukan keberhasilan pemerintahan.
Indikator dari kemajuan suatu bangsa atau negara salah satunya dapat dilihat
dari kemajuan pola pikir dan kinerja dari Aparatur negaranya, khususnya Aparatur
Sipil Negara. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki program
pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara atau sering
disingkat dengan ASN (Asnani, 2020).
ASN yang profesional yaitu ASN yang mampu melaksanakan tugas dan
jabatannya secara efektif dan efisien sesuai dengan bidang ahlinya. Untuk
menghasilkan ASN yang profesional, diperlukan penerapan nilai-nilai dasar ASN yang
biasa dikenal sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
mutu, dan Antikorupsi).
ASN yang profesional dapat dihasilkan melalui penerapan nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari korupsi, dan nepotisme sehingga
diperlukan pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil yang sejalan dengan UU No.
5 Tahun 2014 (UU ASN) merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) bahwa CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan selama satu tahun. Untuk
mewujudkan ASN yang professional, bersih dan melayani. Perlu diselengarakan Diklat
Prajabatan seperti yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Nomor 93 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Diklat ini bertujuan
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS sesuai dengan kurikulum yang tertera
dalam Keputusan Lembaga Kepala Administrasi Negara Nomor : 94/K.1/PDP.07/2021
agar PNS dapat melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Nilai-nilai dasar profesi
PNS tersebut yang biasa dikenal dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
1
etika publik dan anti korupsi sehingga ASN dapat memiliki kinerja yang mumpuni
untuk menuju ASN kelas dunia.
Pada Pelatihan dasar (Latsar) yang diadakan dengan pola on-off campus.
Kegiatan on Campus berlangsung di BLK Kabupaten Bungo yang memaparkan materi
tentang fungsi ASN dan nilai dasar ANEKA yang akan diaktualisasikan pada kegiatan
off campus sesuai dengan agenda yang telah direncanakan di masing-masing instansi
sehingga terbentuk ASN yang produktif, efektif, efisien dalam bekerja serta memiliki
jiwa nasionalisme, etika publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu, berkomitmen
untuk bekerja secara akuntabel serta komitmen untuk anti korupsi.
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam UUD
1945. Pelayanan kesehatan menurut depkes RI tahun 2009 ialah setiap upaya yang
diselenggarakan secara mandiri dan atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk mememlihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah, dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang secara perorangan,
keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat
akan layanan kesehatan, pemerintah mendirikan UPT puskesmas yang merupakan
bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan dikembangkan melalui
perencanaan pembangunan kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 43 Tahun 2019). Salah
satu upaya kesehatan wajib yang harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas adalah
upaya pengobatan yang terkait dengan pelayanan kefarmasian. Dalam peraturan
menteri kesehatan No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan
untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan.
Kegiatan kefarmasian di Puskesmas ada yang bersifat manajerial dan juga yang
bersifat fungsional. Kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang dimulai dari perencanaan, permintaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
Sedangkan kegiatan fungsionalnya meliputi pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan
2
informasi obat (PIO), pelayanan informasi, visite pasien (khusus puskesmas rawat
inap), monitoring efek samping obat (MESO), pemantauan terapi obat (PTO) dan
evaluasi penggunaan obat (EPO).
Resep menurut Kepmenkes RI No.1197/MENKES/SK/X/2004 adalah
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Menurut WHO, peresepan yang rasional adalah memberikan
obat sesuai dengan keperluan klinik, dosis sesuai dengan kebutuhan pasien, diberikan
dalam jangka waktu yang sesuai dengan penyakit, dan dengan biaya termurah menurut
pasien dan komunitasnya.
Dari pengamatan saya selama 5 bulan bekerja di UPT Puskesmas Rantau Ikil,
saya melihat bahwa masih belum optimalnya pelayanan resep yakni pada kegiatan
pengkajian resep di puskesmas Rantau Ikil. Hal ini berdasarkan data rata-rata dari 10
resep perhari yang dilayani terdapat 6 resep yang tidak memenuhi syarat administrasi
dan tidak rasional. Kondisi yang seperti ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan
kesalahan dalam pelayanan obat (dispensing dan konseling) pada pasien dan tidak
tercapainya terapi pasien. Menurut saya penyebab isu tersebut diantaranya:
1. Masih belum maksimalnya pengetahuan petugas farmasi mengenai
pengkajian resep
2. Masih kurangnya koordinasi petugas farmasi dengan dokter terkait
kelengkapan administrasi resep dan peresepan yang rasional
3. Belum adanya penerapan lembar telaah resep pada kegiatan
pengkajiaan resep

Dilihat dari beberapa penyebab isu tersebut, penulis mencoba membuat suatu
gagasan berupa kegiatan untuk mengoptimalisasikan kegiatan pengkajian resep di
Puskemas Rantau Ikil melalui penerapan lembar telaah resep. Hal ini bertujuan agar
tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan obat (dispensing dan konseling) pada pasien
dan tidak tercapainya terapi pasien. Sehingga peningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian
dapat tercapai sesuai dengan visi misi puskesmas yaitu meningkat derajat kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya. Berdarkan hal tersebut maka penulis tertarik membuat suatu
rancangan aktualisasi dengan judul, “ Optimalisasi Kegiataan Pengkajian Resep Melalui
Penerapan Lembar telaah Resep Oleh Tenaga Farmasi di Puskesmas Rantau Ikil
Kabupaten Bungo”.
3
Dalam mengoptimalisasi kegiatan pengkajian resep melalui penerapan lembar
telaah resep memiliki keterkaitan yang kuat dengan agenda III yaitu pada Manajemen
ASN dimana setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap tupoksi sebagai Apoteker. Selain itu, juga memiliki keterkaitan dengan
agenda III pada Pelayanan Publik sebab melalui kegiatan ini pasien mendapatkan
kerasionalan pengobatan sehingga terapi pasien dapat tercapai. Serta kegiatan ini juga
memiliki keterkaitan dengan agenda III pada Whole of Government dimana kegiatan
ini terdapat kolaborasi antara Apoteker dengan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter.
Keterkaitan ide gagasan ini dengan agenda III di dukung dari hasil data matriks
habituasi dimana dari matriks tersebut kegiatan ini lebih dominan keterkaitannya
dengan Manajemen ASN.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi
adalah:
1) Untuk meningkatkan pelayan resep di Puskemas Rantau Ikil Kabupaten Bungo
2) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rantau
Ikil Kabupaten Bungo
3) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Pemerintah
Kabupaten Bungo.

1.3 MANFAAT
Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penyusunan rancangan aktualisasi
diantaranya:
▪ Bagi Peserta Latsar
Meningkatkan kompetensi peserta latsar dalam melaksanakan tugas sebagai
Apoteker dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
▪ Bagi Instansi
Terlaksananya peran puskesmas dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo.
▪ Bagi Pasien
Memastikan pasien untuk memperoleh pengobatan yang rasional agar terapi
pasien dapat tercapai.

4
▪ Bagi Tenaga Farmasi
1. Membantu tenaga farmasi dalam mewujudkan pengobatan yang
rasional kepada pasien
2. Meningkatkan profesionalitas kerja tenaga farmasi dalam
memberikan pelayanan resep obat

1.4 RUANG LINGKUP


Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar ASN ini akan dilaksanakan mulai tanggal
5 Juli sampai tanggal 11 Agustus 2021 bertempat di Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten
Bungo.
Berdasarkan isu dan penyebab serta data yang disebutkan diatas,dapat dilihat
bahwa isu dalam rancangan ini adalah “Belum optimalnya pelaksanakan kegiatan
pengkajian resep oleh petugas farmasi di Puskesmas Rantau Ikil”. Melihat kondisi
dan permasalahan diatas, maka judul Rancangan Aktualisasi ini adalah “Optimalisasi
Kegiatan Pengkajian Resep Melalui Penerapan Lembar Telaah Resep Oleh
Petugas Farmasi Di Puskesmas Rantau Ikil.”.
Untuk menyelesaikan isu, maka rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Membuat format lembar telaah resep
2. Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan tenaga atau petugas farmasi di
puskesmas rantau ikil mengenai cara menelaah resep dengan menggunakan lembar
telaah resep.
3. Melakukan sosialisasi kepada dokter tentang manfaat telaah resep dan cara
penulisan resep yang rasional.
4. Melakukan penerapan lembar telaah resep guna menunjang kegiatan pengkajiaan
resep
5. Melakukan evaluasi dari hasil kegiatan penerapan lembar telaah resep terhadap
kerasionalan resep di Puskesmas Rantau Ikil.

5
BAB II
PROFIL LEMBAGA DAN KONSEP TEORI

2.1 Profil Lembaga


2.1.1 Profil Puskesmas
Puskesmas Rantau Ikil berawal sejak tahun 1976, nama puskesmas waktu
itu BKIA (Balai kesehatan ibu dan anak) ditempatkan di rumah warga dengan
satu orang bidan. Pada bulan Juni 1979 di bangun gedung baru dengan nama
Puskesmas Rantau Ikil, Kemuadian pada tanggal 11 Agustus 1979 Puskesms
Rantau Ikil di resmikan dengan Kepala Puskesmas Rantau Ikil dr. Agustinus
gabungan dengan Puskesmas Tanah Tumbuh sampai 1980.

Gambar 1. Foto Puskesmas Rantau Ikil

Puskesmas Rantau Ikil merupakan pecahan dari Puskesmas Tanah Tumbuh


dengan jumlah wilayah kerja sebanyak 10 desa. Puskesmas Rantau Ikil dalam
melaksanakan fungsinya sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, memiliki prinsip
penyelenggaraan Puskesmas :
1. Paradigma Sehat
2. Pertanggungjawaban wilayah
3. Kemandirian Masyarakat
4. Pemerataan
6
5. Teknologi tepat guna; dan
6. Keterpaduan dan Kesinambungan
Dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraanya Puskesmas Rantau Ikil
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan
Sehat.

2.1.2 Batas Wilayah

Gambar 2. Peta Kabupaten Bungo

Letak geografis Puskesmas Rantau Ikil terletak di Jalan Lintas Sumatera


Arah Padang, Desa Rantau Ikil, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo.
Kecamatan jujuha secara geografis terrletak antara 101´ 7623´ Bujur Timuru dan
-1.3207´ Lintang Selatan dan memiliki luas wilayah 293,34 km². Adapun batas-
batas wilayah kecamatan Jujuhan adalah sebagai berikut:

▪ Utara : Kecamatan Jujuhan Ilir


▪ Timur : Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang
▪ Selatan : Kecamatan Tanah Tumbuh
▪ Barat : Provinsi Sumatera Barat

7
2.1.3 Daftar Pegawai

Tabel 1. Daftar Pegawai Puskesmas Rantau ikil


No Tenaga Jumlah
1 Dokter Umum 6
2 Dokter Gigi 2
3 Apoteker 2
4 Asisten Apoteker 1
5 Perawat 42
6 Bidan 37
7 Kesehatan Masyarakat 2
8 Labor 2
9 Gizi 2

2.1.4 Visi Puskesmas Rantau Ikil


Visi Puskesmas Rantau Ikil yaitu mewujudkan Masyarakat jujuhan sehat
yang mandiri dan berkeadilan.

2.1.5 Misi Puskesmas Rantau Ikil


Misi Puskesmas Rantau Ikil sebagai upaya mencapai visi diantaranya:

1) Meningkatkan derajat kesehatan baik perorangan maupun masyarakat di


wilayah kerjanya.
2) Menjamin terselenggaranya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu
dan berkeadilan dengan penekanan pada peningkatan upaya promotif dan
preventif.
3) Menjamin tersedianya sumber daya kesehatan yang profesional dan
berkompeten.
4) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah
kerjanya melalui peran aktif masyarakat dan peningkatan pemberdayaan
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat).
5) Meningkatkan kerja sama lintas sektor.
6) Meningkatkan surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

8
2.1.6 Nilai-Nilai Puskesmas Rantau Ikil
Puskesmas Rantau Ikil dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
prima kepada masyarakat mengacu pada Tata Nilai Puskesmas Rantau Ikil yang
telah disepakati bersama yaitu “RANTAU IKIL”.

Tabel 2. Nilai-nilai Puskesmas Rantau Ikil


R Ramah dalam melayani
A Aktif dalam memberikan pendapat yang membangun
N Netral dalam memeberikan pelayanan
T Tanggap dalam setiap situasi
A Amanah dalam menyimpan rahasia pasien
U Unggul dalam pelayanan
I Inovasi, selalu berusaha memperbaharui setiap pelayanan
untuk lebih baik
K Kreatif,bisa dalam menyamopaikan informasi
I Integritas, berusaha melaksankan apa yang sesuai dengan
yang dikatakan
L Loyalitas dalam pelayanan

2.1.7 Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker


Penulis selama bertugas di Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai petugas kesling sebagai berikut:
a) Managerial :
▪ Membuat perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi berdasarkan
riwayat pemakaian obat sebelumnya
▪ Melakukan pengadaan dan pemesanan perbekalan farmasi ke
Instalasi Farmasi Kabupaten Bungo berdasarkan perencanaan yang
sudah dibuat
▪ Menerima dan menyimpan perbekalan farmasi dari Instalasi Farmasi
kabupaten
▪ Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit layanan
▪ Pengolahan data dan pelaporan

9
b) Fungsional :
▪ Melayani resep dan dispensing
▪ Melakukan pelayanan Informasi Obat
▪ Konseling

2.1.8 Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Rantau Ikil.

2.2 Konsep Teori Agenda I (Bela Negara)


Sikap perilaku dan kedisiplinan yang harus dilimiliki oleh PNS untuk menunjang
fungsinya adalah nilai-nilai sikap perilaku, kesehatan jasmani dan kesehatan mental,
kesamaptaan jasmani dan kesamaptaan mental, dan tata upacara sipil dan keprotokolan.

2.2.1 Wawasan Kebangsaan


Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada hakikatnya terkait dengan
pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku
PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan
UUD 1945) melalui:
a. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia
yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami banyak pulau yang
10
membentang dari Sabang sampai Merauke.
b. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
c. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia
yang menghormati lambang-lambang negara dan mentaati peraturan
perundang-undangan.

2.2.2 Kesiapan Bela Negara


Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada
semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara dan syarat-syarat tentang pembelaan negara. Dalam hal ini setiap CPNS
sebagai bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak dan kewajiban yang
sama untuk melakukan bela Negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD
Negara RI 1945 tersebut.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Cakupan bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama
warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.Setidaknya unsur Bela Negara antara lain:
a. Cinta Tanah Air.
b. Kesadaran Berbangsa dan bernegara.
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
e. Memiliki kemampuan awal bela negara.
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman
sekarang di berbagai lingkungan:
a. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.
(lingkungan keluarga).
b. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga).
c. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan pelatihan) Kesadaran
untuk menaati tata tertib pelatihan (lingkungan kampus/lembaga pelatihan).
d. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat

11
(lingkungan masyarakat).
e. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan
masyarakat).
f. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara).
g. Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara).

2.2.3 Isu Kontemporer


Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) ada
empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni individu,
keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/
Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal
yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa
dan bernegara. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi
saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut diantaranya; bahaya
paham radikalisme, terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry,
korupsi, proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis
kontemporer.

2.3 Konsep Teori Agenda II (Nilai-Nilai Dasar ASN)


Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman dan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di instansi tempat bekerja sesuai dengan
tupoksinya. Nilai- nilai dasar tersebut terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Dan
setiap ASN berkewajiban mengetahui dan bertanggung jawab untuk menerapkan dan
melaksanakan ANEKA. Berikut nilai-nilai dasar profesi ASN, yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, omitmen Mutu dan Anti Korupsi.

12
2.3.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas
berupa:
• Perencanaan Strategis
• Kontrak Kinerja
• Laporan Kinerja
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi
3) Integritas
konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
4) Tanggung Jawab
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
13
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan
9) Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapai tujuan akhir
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai – nilai
publik. Nilai – nilai publik itu antara lain :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar saat terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam praktik politik
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan public

2.3.2 Nasionalisme
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik menjadi
nilai dasar yang harus dimiliki setiap pegawai ASN, pegawai ASN harus
memahami dan mampu mengaktualisasikan pancasila dan semangat nasionalisme
serta wawasan kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya.
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai nasionalisme diharapkan PNS dapat
berperan sebagai:
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan Publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Nasionalisme dalam pengertian luas berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
14
Pancasila:
1. KeTuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.3.3 Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar /norma yang menentukan
baik/buruk, benar atau salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk pelayana
public. Fokus utama pelayanan publik:
▪ Berkualitas dan relevan
▪ Etika publik berperan dalam memilih sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi
▪ Modalitas etika, menjembatani norma moral dan tindakan faktual.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
professional tertentu.
Dengan pembelajaran nilai etika publik diharapkan PNS dapat berperilaku
sebagai berikut, Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik kode perilaku
ASN yakni sebagai berikut :
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

15
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indiator sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankanUndang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secarap rofesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada public secarajujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasilguna, dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
16
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

2.3.4 Komitmen Mutu


Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik yaitu diarahkan untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat sebagi pelanggan.
Efektifitas adalah sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan/berhasil mencapai sesuatu yang dikerjakan. Efisiensi adalah adalah
ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumberdaya.
Inovasi barang dan jasa adalah cara utama dimana suatu organisasi
beradaptasi terhdap perubahan-perubahan dipasar, teknologi dan persaingan.
Yang dapat diinovasi adalah: metode, proses, produk, struktur organisasi dan pola
pikir/ mindset. Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen.

2.3.5 Antikorupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan
baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang
lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun
dapat berdampak secara jangka panjang. Anti korupsi adalah salah satu sikap
melawan atau menentang penyelewengan atau penyalahgunaan uang negra atau
perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. KPK bersama dengan para
pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi , ada 9 nilai dasar
yang telah disepakati yaitu : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja
keras, sederhana, berani dan adil (LAN, 2014).

17
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang
2. Peduli
Individu yang memiliki jiwa social tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang
tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan
3. Mandiri
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
5. Tanggung Jawab
Segala tindakan dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepadaTuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya.
6. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya.

18
2.4 Konsep Teori Agenda III (Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI)
2.4.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
negeri sipil yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan
jenisnya pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur sipil negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,
pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksanan kebijakan publik; pelayan publik;
dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN.

2.4.2 Whole of Government


Whole of Government adalah Sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya, WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan terkait dengan urusan-urusan
yang relevan. Adapun nilai-nilai dasar WoG adalah: Kerjasama, Koordinasi,
Kolaborasi, Terintegrasi atau terpadu, Tujuan bersama, Lintas sektor,
Komunikasi, Terkait dengan pelayanan publik dan Pengembangan kebijakan.

2.4.3 Pelayanan Publik


Pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik,
tugas pemerintahan dan tugas pembangunan tertentu. Tugas pelayanan publik
dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan / atau pelayanan
administrative yang disediakan pegawai ASN. Terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu :
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau
19
organisasi yang berkepentingan;
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
pelanggan).
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kelemahan yang melekat pada tubuh
birokrasi. Prinsip-prinsip tersebut terdiri dari: partisipatif, transparan, responsif,
tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel,
dan berkeadilan.
Prinsip-prinsip pelayan prima antara lain:
1. Responsif terhadap pelanggan/ memahami pelanggan.
2. Membangun visi dan misi pelayanan.
3. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,
sebagai dasar pemberian pelayanan.
4. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana
memberikan pelayanan yang baik, serta pemahaman tugas dan
fungsi organisasi.

2.5 Penetapan Role Model

Gambar 4. Kepala UPT Puskesmas Rantau ikil


Role model adalah sosok tokoh panutan yang layak dijadikan contoh / teladan,
Role model yang saya pilih merupakan mentor sekaligus kepala puskesmas yang akan
membimbing saya nantinya dalam menjalankan program aktualisasi. Bapak Masa Jaya,
AMKL yang bertugas sebagai Kepala Puskesmas Rantau Ikil. Bapak Masa Jaya atau
biasa di panggil “Uwo Jaya” ini memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan pintar. Ini
di buktikan dengan kemampuan Uwo Jaya mengelola emosionaL skill dan
20
bertanggung jawab sebagai pimpinan dalam menghadapi masalah yang datang di UPT
Puskesmas Rantau Ikil yang dipimpin oleh beliau (akuntabilitas), mau bergotong
royong dan membantu staf karyawan puskesmas dalam menghadapi masalah ataupun
kendala dalam pekerjaan (nasionalisme), adanya sifat mengayomi anggota dengan cara
memberi nasehat–nasehat dan penguatan kepada anggotanya, dan sikap 5S (Salam,
Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) yang selalu di perlihatkan setiap hari (etika publik),
kreatif dan inovatif (komitmen mutu) serta mempunyai sifat kejujuran dan
kedisiplinan dalam mengerjakan tugas (anti korupsi). Dengan adanya nilai ANEKA
yang dimiliki oleh Role Model maka penulis bermaksud mengaktualisasikan nilai-nilai
beliau di lingkungan kerja baik kepada pimpinan, semua staf karyawan puskesmas
Rantau Ikil serta kepada masyarakat.

21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Rencana Aktualisasi


Unit Kerja : Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pelaksanakan kegiatan
pengkajian resep oleh petugas farmasi di
Puskesmas Rantau Ikil.
Penyebab isu :
1. Masih belum maksimalnya pengetahuan
petugas farmasi mengenai pengkajian resep
2. Masih kurangnya koordinasi petugas farmasi
dengan dokter terkait kelengkapan
administrasi resep dan peresepan yang
rasional
3. Belum adanya penerapan lembar telaah resep
pada kegiatan pengkajiaan resep

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Kegiatan Pengkajian Resep Melalui


Penerapan Lembar Telaah Resep Oleh Petugas
Farmasi Di Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten
Bungo.

Dampak : Apabila tidak ada penerapan lembar telaah resep


pada kegiatan pengkajian resep, maka
berdampak terjadinya kesalahan dalam pelayanan
obat (dispensing dan konseling) pada pasien dan
tidak tercapainya terapi pasien, sehingga peran
Puskesmas dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rantau Ikil
Kabupaten Bungo tidak berjalan dengan baik.

22
Rencana Kegiatan :

1. Membuat format lembar telaah resep


2. Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan
tenaga atau petugas farmasi di puskesmas
rantau ikil mengenai cara menelaah resep
dengan menggunakan lembar telaah resep.
3. Melakukan sosialisasi kepada dokter tentang
manfaat telaah resep dan cara penulisan resep
yang rasional.
4. Melakukan penerapan lembar telaah resep
guna mengoptimalisasi kegiatan pengkajiaan
resep
5. Melakukan evaluasi dari hasil kegiatan
penerapan lembar telaah resep terhadap
kerasionalan resep di Puskesmas Rantau Ikil.

23
Tabel 3. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output Yang Diharapkan

Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Subtansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out Put Terhadap Visi-Misi Nilai
Mata Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat format 1. Berkonsultasi ▪ foto AKUNTABILITAS Membuat format 1. Ramah
dengan mentor kegiatan 2. Unggul
lembar telaah resep Pada tahapan kegiatan ke 2 lembar telaah resep
▪ hasil 3. Inovasi
konsultasi Saya telah mencari referensi sesuai dengan visi 4. Kreatif
2. Mencari ▪ Foto
Ke Keterkaiatan Agenda yang dapat dan misi UPTD
referensi yang kegiatan
III(WoG, Manajemen terpercaya dipertanggungjawabkan Puskesmas Rantau

PNS, Yanlik) dan pada tahapan kegiatan ikil yaitu:


3. Membuat desain ▪ Desain ke 3 Saya telah memberikan
Kk kegiatan pembuatan format lembar format
format lembar telaah telaah resep lembar kejelasan kalimat dalam visi: mewujudkan
telaah membuat format lembar masyarakat jujuhan
resep berdasarkan resep
analisis tentang matrik telaah resep sehat yang mandiri

kedudukan dan peran 4. Mencetak hasil ▪ Hasil dan berkeadilan


desain lembar cetak NASIONALISME
PNS dalam NKRI, maka misi:
telaah resep lembar Pada tahapan kegiatan ke 1
kegiatan ini lebih telaah • Meningkatkan
resep Saya telah bermusyawarah derajat
cenderung pada kesehatan baik
dengan mentor, tentang
manajemen PNS karena perorangan
format lembar telaah maupun
kegiatan yang masyarakat di
digunakan
dilaksanakan sebagai wilayah
kerjanya.

24
bentuk tanggung jawab ETIKA PUBLIK
terhadap tupoksi sebagai Pada tahapan kegiatan ke 1
Apoteker yakni dalam Saya telah berkonsultasi
upaya meningkatkan dengan mentor dengan
pelayanan resep serta bersikap ramah dan sopan
pada WoG hal ini
merupakan pendekatan KOMITMEN MUTU
yang mengintegrasikan Pada tahapan kegiatan ke 3
upaya kolaboratif ASN Saya telah membuat lembar
yang memiliki tugas telaah resep dengan format
pokok dan fungsi untuk yang sederhana sehingga
mewujudkan tujuan mengefisiensi waktu
bersama sebagai aktor pengerjaan pengkajian resep
pelayanan dalam
menyelesaikan suatu
masalah pelayanan dan ANTI KORUPSI
disini melibatkan Pada tahapan kegiatan ke 3
kolaborasi antara Saya telah membuat lembar
Apoteker dan kepala telaah resep ini dengan
Puskesmas . jujur serta mengerjakannya
Dasar Hukum : dengan disiplin sesuai
• UU No. 5 tahun 2014 dengan jadwal yang
tentang ASN
ditentukan
• UU NO. 36 tahun

25
2009 tentang
Kesehatan
• permenkes No. 43
tahun 2019 tentang
Puskesmas
• peraturan menteri
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas

2 Melakukan Sosialisasi 1. Berkonsultasi ▪ Foto AKUNTABILITAS Sosialisasi dan 1. Ramah


dengan mentor kegiatan 2. Netral
dan Edukasi dengan Pada tahapan kegiatan ke 3 Edukasi dengan
▪ Hasil 3. Unggul
tenaga farmasi terkait konsultasi Saya telah bertanggung tenaga farmasi 4. Inovasi
5. Kreatif
cara menelaah resep jawab untuk membuat terkait cara menelaah
2. Berkoordinasi ▪ Undangan
dengan menggunakan materi mengenai telaah resep dengan
dengan pihak Sosialisasi
Lembar telaah resep terkait mengenai resep yang akan menggunakan
waktu
disosialisasikan. Lembar telaah resep
pelaksanaan
Keterkaiatan Agenda kegiatan sesuai dengan visi
NASIONALISME
III(WoG, Manajemen dan misi UPTD
PNS, Yanlik) 3. Menyiapkan ▪ Materi Pada tahapan kegiatan ke 1
Puskesmas Rantau
materi sosialiasi sosialisasi Saya telah bermusyawarah
Kk kegiatan sosialisasi dan dan edukasi dan ikil yaitu:
edukasi dengan mentor dan Pada
edukasi ini berdasarkan
tahapan kegiatan ke 4 Saya
analisis tentang matrik visi: mewujudkan
4. Melakukan ▪ Foto telah melakukan sosialisasi
kedudukan dan peran sosialisasi dan kegiatan masyarakat jujuhan
edukasi kepada

26
PNS dalam NKRI, maka petugas farmasi dengan bersikap adil dan sehat yang mandiri
kegiatan ini lebih tidak membeda bedakan dan berkeadilan
5. Mencatat hasil ▪ Catatan
cenderung pada petugas serta saling misi:
pertemuan dan hasil
manajemen PNS karena membuat kegiatan menghormati • Meningkatkan
laporan dan derajat
kegiatan yang
laporan ETIKA PUBLIK kesehatan baik
dilaksanakan sebagai kegiatan perorangan
Pada tahapan kegiatan ke 4 maupun
bentuk tanggung jawab
saya telah bersikap Sopan masyarakat di
terhadap tupoksi sebagai wilayah
saat melakukan kerjanya.
Apoteker dalam upaya
penyampaian informasi • Menjamin
meningkatkan pelayanan tersedianya
resep serta berkaitan sumber daya
KOMITMEN MUTU kesehatan yang
dengan WoG hal ini Pada tahapan kegiatan ke 4 profesional dan
merupakan pendekatan berkompeten
Saya telah melaksanakan
yang mengintegrasikan sosialisasi dengan penuh
upaya kolaboratif ASN inovasi dan menggunakan
yang memiliki tugas waktu yang efisien
pokok dan fungsi untuk
mewujudkan tujuan ANTI KORUPSI
bersama sebagai aktor Pada tahapan ke 4 Saya
pelayanan dalam telah menjalankan sosialisasi
menyelesaikan suatu dengan disiplin sesuai
masalah pelayanan dan dengan jadwal yang
disini melibatkan ditentukan serta pada

27
kolaborasi antara tahapan kegiatan ke 5 saya
Apoteker dan Asisten telah melakukan pembuatan
apoteker serta berkaitan laporan hasil kegiatan secara
juga dengan Yanlik jujur
sebab melalui kegiatan
ini petugas farmasi
paham tentang cara
meneelaah resep yang
benar

Dasar Hukum :
• UU No. 5 tahun 2014
tentang ASN
• UU NO. 36 tahun
2009 tentang
Kesehatan
• permenkes No. 43
tahun 2019 tentang
Puskesmas
• peraturan menteri
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas

28
3 Melakukan sosialisasi 1. Berkonsultasi ▪ Foto AKUNTABILITAS Sosialisasi dengan 1. Ramah
dengan mentor kegiatan
dengan dokter tentang Pada tahapan kegiatan ke 3 dokter terkait 2. Unggul
▪ Hasil
manfaat telaah resep dan konsultasi Saya telah bertanggung manfaat telaah resep 3. Inovasi
cara penulisan resep yang jawab untuk membuat dan penulisan resep 4. Kreatif
2. Berkoordinasi ▪ Undangan
rasional. materi mengenai telaah yang rasional sesuai
dengan pihak Sosialisasi
terkait mengenai resep yang akan dengan visi dan misi
waktu
Keterkaiatan Agenda disosialisasikan. UPTD Puskesmas
pelaksanaan
III(WoG, Manajemen kegiatan Rantau ikil yaitu:
NASIONALISME
PNS, Yanlik)
Kk kegiatan sosialisasi ini 3. Menyiapkan ▪ Materi Pada tahapan kegiatan ke 1
visi: mewujudkan
materi sosialiasi sosialisasi Saya telah bermusyawarah
berdasarkan analisis masyarakat jujuhan
dengan mentor dan Pada
tentang matrik sehat yang mandiri
tahapan kegiatan ke 4 Saya
kedudukan dan peran 4. Melakukan ▪ Foto dan berkeadilan
sosialisasi kegiatan telah melakukan sosialisasi
PNS dalam NKRI, maka misi:
kepada dokter dengan bersikap saling
kegiatan ini lebih • Meningkatkan
menghormati dengan derajat
cenderung dengan 5. Mencatat hasil ▪ Catatan kesehatan baik
pertemuan dan hasil dokter
manajemen PNS karena perorangan
membuat kegiatan maupun
kegiatan yang laporan dan ETIKA PUBLIK masyarakat di
dilaksanakan sebagai laporan wilayah
kegiatan Pada tahapan kegiatan ke 4
kerjanya.
bentuk tanggung jawab saya telah bersikap Sopan • Menjamin
terhadap tupoksi sebagai saat melakukan tersedianya
Apoteker dalam upaya sumber daya

29
meningkatkan pelayanan penyampaian informasi kesehatan yang
profesional dan
resep serta berkaitan
berkompeten
dengan WoG hal ini
merupakan pendekatan KOMITMEN MUTU
yang mengintegrasikan Pada tahapan kegiatan ke 4
upaya kolaboratif ASN Saya telah melaksanakan
yang memiliki tugas sosialisasi dengan penuh
pokok dan fungsi untuk inovasi dan menggunakan
mewujudkan tujuan waktu yang efisien
bersama sebagai aktor
pelayanan dalam ANTI KORUPSI
menyelesaikan suatu Pada tahapan kegiatan ke 4
masalah pelayanan dan Saya telah menjalankan
disini melibatkan sosialisasi dengan disiplin
kolaborasi antara sesuai dengan jadwal yang
Apoteker dan dokter . ditentukan serta pada
Serta juga berkaitan tahapan kegiatan ke 5 saya
dengan Yanlik sebab telah melakukan pembuatan
melalui kegiatan ini laporan hasil kegiatan secara
dokter dapat memahami jujur
pentingnya peresepan
obat yang rasional

30
Dasar Hukum :
• UU No. 5 tahun 2014
tentang ASN
• UU NO. 36 tahun
2009 tentang
Kesehatan
• permenkes No. 43
tahun 2019 tentang
Puskesmas
• peraturan menteri
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas

4 Melakukan penerapan 1. Berkonsultasi ▪ Foto AKUNTABILITAS Penerapan lembar 1. Ramah


dengan mentor kegiatan 2. Netral
lembar telaah resep Pada tahapan kegiatan ke 2 telaah resep guna
▪ Hasil 3. Unggul
konsultasi dan 3 Saya telah menunjang kegiatan 4. Inovasi
5. Kreatif
Keterkaiatan Agenda Bertanggung jawab untuk pengkajiaan resep
2. Menyiapkan ▪ Foto
III(WoG, Manajemen menyiapkan lembar telaah sesuai dengan visi
lembar telaah Kegiatan
PNS, Yanlik) resep yang resep dan melakukan dan misi UPTD
sudah
K kegiatan penerapan telaah/pengkajiaan resep. Puskesmas Rantau
disediakan
lembar telaah resep guna ikil yaitu:
menunjang kegiatan 3. Melakukan ▪ Foto NASIONALIME
pengkajian kegiatan
pengkajiaan resep Pada tahapan kegiatan ke 1 visi: mewujudkan
terhadap setiap

31
berdasarkan analisis resep dengan Saya telah bermusyawarah masyarakat jujuhan
menggunakan
tentang matriks dengan mentor dan Pada sehat yang mandiri
lembar telaah
kedudukan dan peran resep sebagai tahapan kegiatan ke 3 saya dan berkeadilan
acuan
PNS, kegiatan ini telah Bekerjasama dalam misi:
mengarah pada menelaah dan menyiapkan • Meningkatkan
derajat
Ma manajemen PNS karena resep obat dengan tenaga
kesehatan baik
kegiatan yang farmasi lainnya perorangan
maupun
dilaksanakan sebagai
ETIKA PUBLIK: masyarakat di
bentuk tanggung jawab wilayah
Pada tahapan kegiatan ke 1 kerjanya.
terhadap tupoksi sebagai
Saya telah berkonsultasi
Apoteker yakni malayani
dengan mentor
resep serta berkaitan
menggunakan bahasa yang
dengan Yanlik sebab
ramah dan sopan.
melalui kegiatan ini
pasien mendapatkan
KOMITMEN MUTU
kerasionalan pengobatan
Pada tahapan kegiatan ke 3
sehingga terapi pasien
Saya telah melaksanakan
dapat tercapai
kegiatan telaah resep
dengan menggunakan waktu
D Dasar Hukum :
yang efisien
• UU No. 5 tahun
2014 tentang ASN
• UU NO. 36 tahun ANTI KORUPSI
2009 tentang

32
Kesehatan Pada tahapan kegiatan ke 2
• Permenkes No. 43
dan 3 Saya telah mengajak
tahun 2019 tentang
Puskesmas petugas farmasi lainnya
• peraturan menteri untuk tetap disiplin
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang menerapkan lembar telaah
Standar Pelayanan resep ke setiap kegiatan
Kefarmasian di
Puskesmas pengkajian resep setiap
harinya serta jujur dalam
melakukan kegiatan
pengkajian resep dan tidak
memungut biaya kegiatan
pengkajian resep ini kepada
pasien (mandiri).

5 Melakukan evaluasi 1. Berkonsultasi ▪ Foto AKUNTABILITAS Melakukan kegiatan 1. Rama


dengan mentor kegiatan 2. Unggul
Pada tahapan kegiatan ke 2 evaluasi ini sesuai
▪ Hasil 3. Netral
penerapan lembar telaah konsultasi dan 3 Saya telah dengan visi dan misi
resep Bertanggung jawab untuk UPTD Puskesmas
2. Melakukan ▪ Foto
perekapan resep kegiatan melakukan perekapan resep Rantau ikil yaitu:
setiap harinya
Keterkaiatan Agenda dan penghitungan
R444444444444 ▪ Hasil
III(WoG, Manajemen 4444444 perhitungan kerasioanalan resep. visi: mewujudkan
PNS, Yanlik) 3. Menghitung persentase
masyarakat jujuhan
persentase kerasionala

33
K kegiatan penerapan kerasionalan n resep NASIONALIME sehat yang mandiri
dari resep yang
lembar telaah resep guna Pada tahapan kegiatan ke 1 dan berkeadilan
sudah direkap
menunjang kegiatan Saya telah bermusyawarah misi:
pengkajiaan resep dengan mentor dan Pada • Meningkatkan
derajat
berdasarkan analisis tahapan kegiatan ke 2 saya
kesehatan baik
tentang matriks telah Bekerjasama dalam perorangan
maupun
kedudukan dan peran melakukan perekapan resep
masyarakat di
PNS, kegiatan ini wilayah
ETIKA PUBLIK: kerjanya.
Ma manajemen PNS karena
Pada tahapan kegiatan ke 1
kegiatan yang
Saya telah berkonsultasi
dilaksanakan sebagai
dengan mentor
bentuk tanggung jawab
menggunakan bahasa yang
terhadap tupoksi sebagai
ramah dan sopan.
Apoteker yakni malayani
resep. KOMITMEN MUTU
Pada tahapan kegiatan ke 2
D Dasar Hukum : dan 3 Saya telah
• UU No. 5 tahun melaksanakan kegiatan
2014 tentang ASN
• UU NO. 36 tahun perekapan resep dan
2009 tentang penghitungan persentase
Kesehatan
• Permenkes No. 43 kerasionalan resep dengan
tahun 2019 tentang menggunakan waktu yang
Puskesmas

34
• peraturan menteri efisien
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang ANTI KORUPSI
Standar Pelayanan
Kefarmasian di Pada tahapan kegiatan ke 2
Puskesmas dan 3 Saya telah mengajak
petugas farmasi lainnya
untuk tetap disiplin
perekapan dan penghitungan
persentase kerasionalan
resep setiap harinya serta
jujur dalam melakukan
kegiatan.

35
Tabel 4. Matrik Habituasi

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Total


Nilai Dasar IndikatorNilai
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3
TanggungJawab 5
Akuntabilitas
Kejelasan 1
Musyawarah 5
Adil 2
Nasionalisme Kerjasama 2
Saling
3
menghormati
Sopan 7
Etika Publik Ramah 5
Efisien 4
Komitmen Mutu 1
Mutu Kreatif 4
Jujur 4
Anti Korupsi Disiplin 5
mandiri 2

36
Tabel 5. Matrik Visi Misi Dan Tata Nilai

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan

Keterkaitan dengan Visi Misi dan Nilai-nilai 1 2 3 4 5


Total
Organisani

Visi Puskesmas Rantau Ikil

Visi yaitu mewujudkan


5
Masyarakat jujuhan sehat
yang mandiri dan berkeadilan

5
1. Meningkatkan derajat
kesehatan baik
perorangan maupun
masyarakat di wilayah
kerjanya.
Misi 4
2. Menjamin
terselenggaranya
upaya kesehatan yang
paripurna,merata,
bermutu dan
berkeadilan dengan

37
penekanan pada
peningkatan upaya
promotif dan
preventif.
2
3. Menjamin tersedianya
sumber daya
kesehatan yang
profesional dan
berkompeten.

4. Mendorong
kemandirian hidup
sehat bagi keluarga
dan masyarakat
diwilayah kerjanya
melalui peran aktif
masyarakat dan
peningkatan
pemberdayaan
UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis
Masyarakat).

5. Meningkatkan kerja
sama lintas sektor.
6. Meningkatkan
surveilans,
monitoring dan
informasi kesehatan

Nilai-nilai Ramah dalam melayani 5

38
Organisaso Aktif dalam memberikan
pendapat yang
membangun
Netral 4
Tanggap
Amanah
Unggul dalam pelayanan 5
Inovasi 4
Kreatif 4
Integritas
Loyalitas

39
Tabel 6. Matrik Keterkaitan Dengan Agenda III
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan

1 2 3 4
5

(Membuat (Melakukan (Melakukan (Melakukan (Melakukan

Keterkaitan Dengan format Sosialisasi sosialisasi penerapan evaluasi


kegiatan) Total
Agenda III lembar dan Edukasi dengan lembar telaah

telaah resep) dengan tenaga dokter) resep )


farmasi)

Managemen ASN 5

Whole of Government 3

Pelayanan Publik 3

40
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Juli Agustus
NO KEGIATAN
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Membuat Format
1
lembar telaah resep
Melakukan

2 Sosialisasi dan
Edukasi dengan
tenaga farmasi
melakukan
3 sosialisasi dengan
dokter
Melakukan
4 penerapan lembar
telaah resep

5 Melakukan evaluasi
kegiatan

Keterangan:

Warna Keterangan
Rencana Pelaksanaan kegiatan
Hari minggu/libur

41
Tabel 8. Jadwal implementasi

TAHAPAN TARGET
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN
FISIK %
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkoordinasi • Foto kegiatan
dengan mentor • Hasil konsultasi
(5 Juli 2021)

2. Mencari referensi • Foto kegiatan


(5 Juli 2021)

Membuat format lembar


1 5-10 Juli 2021 3. Membuat desain • Desain lembar 100% Sesuai jadwal
telaah resep
lembar telaah resep telaah resep
(7 Juli 2021)

4. Mencetak hasil • Hasil cetak


desain lembar telaah
(10 Juli 2021) resep

1. Berkonsultasi • Foto kegiatan


dengan mentor • Hasil konsultasi
(12 Juli 2021)
Melakukan sosialisasi
2 12-17 Juli 2021 dan edukasi dengan 2. Berkoordinasi • Jadwal kegiatan 100% Sesuai jadwal
tenaga farmasi mengenai
pelaksanaan
kegiatan
(12 Juli 2021)
42
3. Menyiapkan materi • Materi
sosialisasi sosialisasi
(12 Juli 2021)

4. Melakukan • Foto kegiatan


sosialisasi
(13 Juli 2021)

5. Membuat laporan • Catatan hasil


hasil pertemuan kegiatan
(14-17 juli 2021)

1. Berkonsultasi • Foto kegiatan


dengan mentor • Hasil konsultasi
(19 Juli 2021)
2. Berkoordinasi • Jadwal kegiatan
mengenai
pelaksanaan
kegiatan
Melakukan sosialisasi (19 Juli 2021)
3 19-24 Juli 2021 100% Sesuai Jadwal
dengan dokter
3. Menyiapkan materi • materi
sosialisasi sosialisasi
(19 Juli 2021)

4. Melakukan • Foto kegiatan


sosialisasi
(21 Juli 2021)

43
5. Membuat laporan • Catatan hasil
hasil pertemuan kegiatan
(23-24 Juli 2021)

1. Berkonsultasi • Foto kegiatan


dengan mentor • Hasil konsultasi
(26 Juli 2021)

2. Menyiapkan lembar • Lembar telaah


telaah resep setiap resep yang
harinya sudah
(27 Juli – 04 disiapkan
26 Juli-04 Melakukan penerapan
4 Agustus 2021) 100% Sesuai Jadwal
Agustus 2021 lembar telaah resep
3. Melakukan • Foto kegiatan
pengkajian resep
dengan
menggunakan
lembar tealah resep
(27 Juli – 04
Agustus 2021)

1. Berkonsultasi • Foto kegiatan


dengan mentor • Hasil konsultasi
Melakukan evaluasi (05 Agustus 2021)
05-10 Agustus
5 penerrapan lembar 2. Melakuakan • Foto kegiatan 100% Sesuai Jadwal
2021
telaah resep perekapan resep
(05 Agustus 2021)

44
3. Menghitung • Hasil
persentase perhitungan
kerasionalan resep persentase
(06-10 Agustus
2021)

45
BAB IV

REALISASI AKTUALISASI

4.1 LaporanKegiatan

Pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan selama kurang lebih 30 hari yang dimulai
tanggal 05 Juli sampai dengan 10 Agustus 2021 oleh peserta Pelatihan Dasar CPNS (Calon
Pegawai Negri Sipil) Golongan III Angkatan II Kabupaten Bungo di Balai Latihan Kerja
Kabupaten Bungo.

Realisasi kegiatan berdasarkan Rancangan aktualisasi yang telah dibuat peserta


pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS
adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Membuat format lembar telaah resep
2. Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan tenaga atau petugas farmasi di
Puskesmas Rantau Ikil mengenai cara menelaah resep dengan
menggunakan lembar telaah resep.
3. Melakukan sosialisasi kepada dokter tentang manfaat telaah resep dan cara
penulisan resep yang rasional.
4. Melakukan penerapan lembar telaah resep guna mengoptimalisasi kegiatan
pengkajiaan resep
5. Melakukan evaluasi dari hasil kegiatan penerapan lembar telaah resep
terhadap kerasionalan resep di Puskesmas Rantau Ikil.

Setelah melakukan kegiatan Optimalisasi Kegiatan Pengkajian Resep Melalui


Penerapan Lembar Telaah Resep Di Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo yang
dipantau dan dikendalikan oleh coach dan mentor, kegiatan dilaporkan dan disertakan
lampiran berupa bukti melakukan tindakan seperti foto, lembar implementasi dan lembar
dari hasil kegiatan tersebut. Masing-masing kegiatan yang dilakukan terdapat tahapan-tahapan
yang harus dilakukan. Berikut penjabaran lebih jelasnya dari masing-masing kegiatan yang
dilakukan.

46
Tabel 9. Laporan Kegiatan 1

Kegiatan 1 Membuat format lembar telaah resep

Waktu 05-10 Juli 2021

Deskripsi keterkaitan kegiatan pembuatan format lembar telaah resep berdasarkan analisis
agenda III tentang matrik kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, maka kegiatan ini
(Management ASN lebih cenderung pada manajemen PNS karena kegiatan yang
WoG, , Yanlik) dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai
Apoteker yakni dalam upaya meningkatkan pelayanan resep serta pada
WoG hal ini merupakan pendekatan yang mengintegrasikan upaya
kolaboratif ASN yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan
tujuan bersama sebagai aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu
masalah pelayanan dan disini melibatkan kolaborasi antara Apoteker dan
kepala Puskesmas .

Nilai-nilai dasar
Yang Melandasi AKUNTABILITAS
• Tanggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 2 Saya mencari referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan dan pada tahapan kegiatan ke 3 Saya
memberikan kejelasan kalimat dalam membuat format lembar telaah resep

NASIONALISME
• Musyawarah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor, tentang
format lembar telaah digunakan

ETIKA PUBLIK
• Sopan
• Ramah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya berkonsultasi dengan mentor
menggunakan bahasa yang ramah dan sopan

KOMITMEN MUTU
• Efisien
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya membuat lembar telaah resep dengan
format yang sederhana sehingga mengefisiensi waktu pengerjaan
pengkajian resep

ANTI KORUPSI
• Jujur
• Disiplin
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya membuat lembar telaah resep ini dengan
jujur serta mengerjakannya dengan disiplin sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
47
Proses dan kualitas Dalam membuat format lembar telaah resep dilakukan tahapan proses
produk sebagai berikut:

1. Untuk mengawali kegiatan berkonsultasi dengan mentor saya


menemui Kepala Puskesmas/Mentor di saat waktu senggang
sehingga tidak mengganggu kegiatan atau pekerjaan yang
sedang Beliau kerjakan lalu saya mengajukan rancangan
kegiatan saya, serta mendiskusikannya kemudian saya mencatat
hasil konsultasi tersebut dan kemudian saya meminta izin untuk
melakukan kegiatan pengadaan lembar telaah resep ini.

2. Mencari sumber referensi yang terpercaya. Saya mencari contoh


lembar telaah resep di search engine dan memastikan bahwa
alamat web tempat saya mengambil contoh merupakan web
yang terpercaya, bukan merupakan blogspot, wordpress dan
alamat web lain yang merupakan alamat pribadi

3. Membuat desain format lembar telaah resep setelah


mendapatkan referensi yang tepat, saya membuat desain yang
sederhana dan menggunakan kalimat yang jelas sehingaa
mengefisiensi waktu pengerjaan pengkajian resep dan kemudian
saya ajukan kepada mentor

4. Mencetak hasil desain lembar telaah resep yang sudah disetujui


oleh mentor.

Kegiatan ini menghasilkan form Lembar telaah resep yang dapat digunakan
sebagai penunjang kegiatan pengkajian resep

Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor sehingga kegiatan pembuatan lembar
telaah resep ini berjalan dengan lancar

Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi pembuatan lembar telaah resep ini
kegiatan tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan

Dampak jika tidak


Apabila tidak dilakukan pembuatan lembar telaah resep maka kegiatan
dilaksanakan
pengkajian resep yang dilakukan petugas farmasi tidak optimal sehingga
tidak dapat dipastikan kerasionalan terapi pasien

Perwujudan terhadap Dengan adanya lembar telaah resep ini maka dapat memastikan
Pencapaian Visi dan kerasionalan pengobatan pasien sehingga meningkatkan kualitas pelayanan
Misi pengobatan yang sesuai dengan visi puskesmas yakni meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

48
Lampiran • foto kegiatan konsultasi dengan mentor

• lembar hasil konsultasi

• foto kegiatan mecari referensi

• desain format lembar telaah resep

• hasil cetak lembar telaah resep

49
BUKTI FISIKI KEGIATAN 1

50
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi

Gambar 5. Foto konsultasi Kegiatan 1 Dengan Mentor

Gambar 6. Hasil Konsultasi Kegiatan 1

51
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 2
MENCARI REFERENSI FORMAT TELAAH RESEP
OUT PUT : Foto Kegiatan Mencari Referensi

Gambar 7. Foto Kegiatan mencari Refensi 2

52
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 3
MEMBUAT DESAI FORMAT LEMBAR TELAAH RESEP
OUT PUT : Desain Format Lembar Telaah Resep

Gambar 8. Desain Format Lembar Telaah resep

53
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 4
MENCETAK HASIL DESAIN LEMBAR TELAAH RESEP
OUT PUT : Hasil Cetak Lembar Telaah Resep

Gambar 9. Hasil Cetak Lemabar Telaah resep

54
Tabel 10. Laporan kegiatan 2

Kegiatan 2 Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan tenaga farmasi terkait cara
meneelah resep dengan menggunakan lembar telaah resep

Waktu 12-17 Juli 2021

Deskripsi keterkaitan
Kk kegiatan sosialisasi ini berdasarkan analisis tentang matrik kedudukan dan
agenda III peran PNS dalam NKRI, maka kegiatan ini lebih cenderung dengan
(Management ASN,
manajemen PNS karena kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk
WoG,Yanlik)
tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai Apoteker dalam upaya
meningkatkan pelayanan resep serta berkaitan dengan WoG hal ini
merupakan pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif ASN
yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan tujuan bersama
sebagai aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan
dan disini melibatkan kolaborasi antara Apoteker dan dokter . Serta juga
berkaitan dengan Yanlik sebab melalui kegiatan ini dokter dapat
memahami pentingnya peresepan obat yang rasional

Nilai-nilai dasar
yang melandasi AKUNTABILITAS
• Taggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya bertanggung jawab untuk membuat
materi mengenai telaah resep yang akan disosialisasikan.

NASIONALISME
• Musyawarah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor terkait
kegiatan sosialisasi yang akan saya lakukan dan Pada tahapan kegiatan ke 4
Saya dalam melakukan sosialisasi bersikap adil dan tidak membeda
bedakan petugas serta saling menghormati

ETIKA PUBLIK
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 4 saya bersikap Sopan saat melakukan
penyampaian informasi

KOMITMEN MUTU
• Inovasi
• Efisen
Pada tahapan kegiatan ke 4 Saya melaksanakan sosialisasi dengan penuh
55
inovasi dan menggunakan waktu yang efisien

ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujur
Pada tahapan ke 4 Saya menjalankan sosialisasi dengan disiplin sesuai
dengan jadwal yang ditentukan serta pada tahapan kegiatan ke 5 saya
melakukan pembuatan laporan hasil kegiatan secara jujur

Proses dan kualitas Dalam melakukan sosialisasi dan edukasi dengan tenaga farmasi
produk dilakukan tahapan proses sebagai berikut:

1. Untuk mengawali kegiatan ini saya berkonsultasi terlebih dahulu


dengan mentor. Saya menemui Kepala Puskesmas/Mentor di saat
waktu senggang sehingga tidak mengganggu kegiatan atau
pekerjaan yang sedang Beliau kerjakan lalu saya mengajukan
rancangan kegiatan saya, serta mendiskusikannya kemudian saya
mencatat hasil konsultasi tersebut dan kemudian saya meminta izin
untuk melakukan kegiatan sosialisasi ini.

2. Setelah berkonsultasi dengan mentor saya lanjut Berkoordinasi


dengan pihak tenaga farmasi mengenai waktu pelaksanaan kegiatan
sosialisasi dan membuat jadwal kegiatan sosialisasinya

3. Setelah jadwal sosialisasi selesai dibuat saya langsung Menyiapkan


materi sosialisasi dan edukasi yang akan dibeikan. Materi yang
saya siapkan disini adalah tentang cara menelaah resep dengan
menggunakan lembar telaah resep yang nantinya akan digunakan
oleh petugas farmasi saat kegiatan pengkajian resep serta
menjelaskan manfaat dari lembar telaah tersebut.

4. Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan menggunakan materi


yang sudah dibuat. Saya melakukan sosialisasi dengan sopan serta
bersikap adil dan tidak membeda-bedakan setiap petugas farmasi
dan saya melakukan sosialisasi dengan penuh inovasi dan
menggunakan waktu yang efisien dan memastikan semua petugas
farmasi bisa mengerti dan memahami materi yang saya berikan

5. Setelah sosialisasi dengan petugas farmasi selesai dilakukan, saya


lanjut Membuat catatan hasil pertemuan dan laporan dengan jujur
terkait sosialisasi yang sudah saya jalankan

Kegiatan ini dapat Memantapkan pemahaman petugas farmasi terkait


pentingnya kegiatan pengkajian resep dan meningkatkan pengetahuan
petugas farmasi terkait penggunaan lembar telaah resep

Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu

56
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor dan seluruh petugas farmasi sehingga
kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar

Faktor penghambat
Selama melakukan kegiatan aktualisasi sosialisasi cara penerapan lembar
kegiatan
telaah resep ini tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan
Manfaat
Dengan adanya sosialisasi ini petugas farmasi dapat memahami
pentingnya kegiatan pengkajian resep dengan menggunakan lembar telaah
resep untuk memastikan kerasionalan resep

Dampak jika tidak


Petugas farmasi tidak dapat menjalankan kegiatan pengkajian resep
dilaksanakan
dengan optimal dan tidak mengetahui cara memastikan kerasionalan
resep
Perwujudan terhadap Dengan adanya sosialisasi ini maka dapat meningkatkan pengetahuan
Pencapaian Visi dan petugas farmasi dalam mengoptimalisasi kegiatan pengkajian resep
Misi
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pengobatan yang
sesuai dengan visi puskesmas yakni meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat serta Menjamin tersedianya sumber daya kesehatan yang
profesional dan berkompeten

Lampiran • foto kegiatan konsultasi dengan mentor

• lembar hasil konsultasi

• undangan sosialisasi

• materi sosialisasi

• foto kegiatan sosialisasi

57
BUKTI FISIK KEGIATAN 2

58
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi

Gambar 10. Foto Konsultasi Kegiatan 2 Dengan Mentor

Gambar 11. Hasil Konsultasi Kegiatan 2


59
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 2
BERKOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT MENGENAI PELAKSAAN
KEGIATAN
OUT PUT : Undangan Sosialisasi

Gambar 12. Undangan Sosialisasi Dengan Petugas Farmasi

60
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 3
MENYIAPKAN MATERI SOSIALISASI
OUT PUT : Materi Sosialisasi

Gambar 13. Materi Sosiaisasi Dengan Petugas Farmasi

61
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 4
MELAKUKAN SOSIALISASI DAN EDUKASI
OUT PUT : Foto Kegiatan Sosialisasi

Gambar 14. Foto Kegiatan sosialisasi Dengan Petugas Farmasi

62
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 5
MEMBUAT CATATAN DAN PELAPORAN HASIL SOSIALISASI
OUT PUT : Catatan Hasil Kegiatan

Gambar 15. Catatan Hasil Sosialisasi Dengan Petugas Framasi

63
Tabel 11. Laporan Kegiatan 3

Kegiatan 3 Melakukan sosialisasi kepada dokter tentang manfaat telaah resep dan cara
penulisan resep yang rasional

Waktu 19-24 Juli 2021

Deskripsi keterkaitan kegiatan sosialisasi ini berdasarkan analisis tentang matrik kedudukan dan
agenda III peran PNS dalam NKRI, maka kegiatan ini lebih cenderung dengan
(Management ASN, manajemen PNS karena kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk
WoG, Yanlik) tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai Apoteker dalam upaya
meningkatkan pelayanan resep serta berkaitan dengan WoG hal ini
merupakan pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif ASN
yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan tujuan bersama
sebagai aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan
dan disini melibatkan kolaborasi antara Apoteker dan dokter . Serta juga
berkaitan dengan Yanlik sebab melalui kegiatan ini dokter dapat
memahami pentingnya peresepan obat yang rasional

Nilai-nilai dasar yang


melandasi AKUNTABILITAS
• Tanggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya bertanggung jawab untuk membuat
materi mengenai telaah resep yang akan disosialisasikan.

NASIONALISME
• Musyawarah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor terkait
kegiatan sosialisasi yang akan saya lakukan dan Pada tahapan kegiatan ke 4
Saya dalam melakukan sosialisasi bersikap saling meghormati

ETIKA PUBLIK
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 4 saya bersikap Sopan saat melakukan
penyampaian informasi

KOMITMEN MUTU
• Inovasi
• Efisen
Pada tahapan kegiatan ke 4 Saya melaksanakan sosialisasi dengan penuh
inovasi dan menggunakan waktu yang efisien

ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujur
64
Pada tahapan ke 4 Saya menjalankan sosialisasi dengan disiplin sesuai
dengan jadwal yang ditentukan serta pada tahapan kegiatan ke 5 saya
melakukan pembuatan laporan hasil kegiatan secara jujur

Proses dan kualitas Dalam melakukan sosialisasi kepada dokter dilakukan tahapan proses
produk sebagai berikut:

1. Untuk mengawali kegiatan ini saya berkonsultasi terlebih dahulu


dengan mentor. Saya menemui Kepala Puskesmas/Mentor di saat
waktu senggang sehingga tidak mengganggu kegiatan atau
pekerjaan yang sedang Beliau kerjakan lalu saya mengajukan
rancangan kegiatan saya, serta mendiskusikannya kemudian saya
mencatat hasil konsultasi tersebut dan kemudian saya meminta izin
untuk melakukan kegiatan sosialisasi ini.

2. Setelah berkonsultasi dengan mentor saya lanjut Berkoordinasi


dengan para dokter mengenai waktu pelaksanaan kegiatan
sosialisasi dan membuat jadwal kegiatan sosialisasinya

3. Setelah jadwal sosialisasi selesai dibuat saya langsung Menyiapkan


materi sosialisasi yang akan dibeikan. Materi yang saya siapkan
disini adalah tentang manfaat telaah resep dan cara penulisan resep
yang rasional sesuai dengan aturan yang semestinya.

4. Melakukan sosialisasi dengan menggunakan materi yang sudah


dibuat. Saya melakukan sosialisasi dengan sopan serta bersikap
saling menghormati dengan pihak dokter dan saya melakukan
sosialisasi dengan penuh inovasi dan menggunakan waktu yang
efisien dan memastikan bahwa dokter memahami materi yang saya
berikan

5. Setelah sosialisasi dengan pihak dokter selesai dilakukan, saya


lanjut Membuat catatan hasil pertemuan dan laporan dengan jujur
terkait sosialisasi yang sudah saya jalankan

Kegiatan ini dapat Memantapkan pemahaman pihak dokter terkait


penulisan resep yang rasional sesuai dengan peraturan untuk mewujudkan
kerasionalan pengobatan pasien

Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor dan seluruh dokter sehingga kegiatan
sosialisasi ini berjalan dengan lancar

Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi sosialisasi manfaat telah resep cara
kegiatan penulisan resep yang rasional ini tidak ditemukan faktor penghambat
kegiatan

65
Manfaat Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini Dokter memahami pentingnya
penulisan resep yang rasional sesuai dengan peraturan yang semestinya
untuk memastikan ketercapaian terapi pasien

Dampak jika tidak


Jika sosialisasi ini tidak dilakaukan dikhawatirkan pasien tidak
dilaksanakan
mendapatkan kerasionalan pengobatan sehingga terapi pasien tidak
tercapai
Perwujudan terhadap Dengan adanya sosialisasi ini maka dapat memantapkan pemahaman
Pencapaian Visi dan pihak dokter terkait penulisan resep yang rasional sesuai dengan
Misi
peraturan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
pengobatan yang sesuai dengan visi puskesmas yakni meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat serta Menjamin tersedianya sumber daya
kesehatan yang profesional dan berkompeten

Lampiran • foto kegiatan konsultasi dengan mentor

• lembar hasil konsultasi

• undangan sosialisasi

• materi sosialisasi

• foto kegiatan sosialisasi

66
BUKTI FISIK KEGIATAN 3

67
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi

Gambar 16. Foto Konsultasi Kegiatan 3 Dengan Mentor

Gambar 17. Hasil Konsultasi kegiatan 3

68
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 2
BERKOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT MENGENAI PELAKSAAN
KEGIATAN
OUT PUT : Undangan Sosialisasi

Gambar 18. Undangan Sosisalisasi dengan Dokter


69
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 3
MENYIAPKAN MATERI SOSIALISASI
OUT PUT : Materi Soislaisasi

Gambar 19. Materi Sosilaisasi Dengan dokter

70
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 4
MELAKUKAN SOSIALISASI DAN EDUKASI
OUT PUT : Foto Kegiatan Sosialisasi

Gambar 20. Foto Kegiatan Sosialisasi Dengan Dokter

71
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 5
MEMBUAT CATATAN DAN PELAPORAN HASIL SOSIALISASI
OUT PUT : Catatan Hasil Kegiatan

Gambar 21. Catatan Hasil Sosialisasi Dengan Dokter

72
Tabel 12. Laporan Kegiatan 4

Kegiatan 4 Melakukan penerapan lembar telaah resep

Waktu 26 Juli – 03 Agustus 2021

Deskripsi keterkaitan
K kegiatan penerapan lembar telaah resep guna menunjang kegiatan
agenda III pengkajiaan resep berdasarkan analisis tentang matriks kedudukan dan
(Management ASN,
peran PNS, kegiatan ini mengarah pada manajemen PNS karena kegiatan
WoG, Yanlik)
yang dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai
Apoteker yakni malayani resep serta berkaitan dengan Yanlik sebab
melalui kegiatan ini pasien mendapatkan kerasionalan pengobatan
sehingga terapi pasien dapat tercapai
Nilai-nilai dasar AKUNTABILITAS
yang melandasi • tanggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya Bertanggung jawab untuk
menyiapkan lembar telaah resep dan melakukan telaah/pengkajiaan resep

NASIONALIME
• Musyawarah
• Kerja Sama
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor dan
Pada tahapan kegiatan ke 3 saya Bekerjasama dalam menelaah dan
menyiapkan resep obat dengan tenaga farmasi lainnya

ETIKA PUBLIK:
• Ramah
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya berkonsultasi dengan mentor
menggunakan bahasa yang ramah dan sopan

KOMITMEN MUTU
• Efisien
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya melaksanakan kegiatan telaah resep
dengan menggunakan waktu yang efisien

ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujue
• Mandiri
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya mengajak petugas farmasi lainnya
untuk tetap disiplin menerapkan lembar telaah resep ke setiap kegiatan
73
pengkajian resep setiap harinya serta jujur dalam melakukan kegiatan
pengkajian resep dan tidak memungut biaya kegiatan pengkajian resep ini
kepada pasien (mandiri).

Proses dan kualitas Dalam melakukan penerapan lembar telaah resep dilakukan tahapan proses
produk sebagai berikut:

1. Untuk mengawali kegiatan ini saya berkonsultasi terlebih dahulu


dengan mentor. Saya menemui Kepala Puskesmas/Mentor di saat
waktu senggang sehingga tidak mengganggu kegiatan atau
pekerjaan yang sedang Beliau kerjakan lalu saya mengajukan
rancangan kegiatan saya, serta mendiskusikannya kemudian saya
mencatat hasil konsultasi tersebut dan kemudian saya meminta izin
untuk melakukan kegiatan penerapan lembar telaah resep ini.

2. Setelah berkonsultasi dengan mentor saya lanjut melakukan


kegiatan Menyiapkan lembar telaah resep yang sudah dicetak.
Kegiatan ini dilakukan setiap harinya saat sebelum resep masuk ke
ruangan apotek.

3. Setelah lembar telaah resep disiapkan, kami mulai menerima resep


yang masuk ke apotek dan siap Melakukan pengkajian resep
dengan menggunakan lembar tealah resep terhadap semua resep
setiap harinya dipelayan apootek.

Kegiatan ini dapat mewujudkan Kepastian kerasionalan setiap resep yang


masuk kepelayanan kefarmasian (apotek)

Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor dan seluruh petugas farmasi sehingga
kegiatan penerapan lembar telaah resep ini berjalan dengan lancar

Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi penerapan lembart telaah resep ini
kegiatan tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan

Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini Pasien mendapatkan pengobatan yang rasional
dan tepat.

Dampak jika tidak Apabila tidak dilakukan penerapan lembar telaah resep ini, maka pelayanan
dilaksanakan pengobatan kepada pasien tidak optimal

Perwujudan terhadap Dengan adanya penerapan lembar telaah resep ini dapat memastikan
Pencapaian Visi dan ketepatan pengobatan pasien sehingga meningkatkan kualitas
Misi
pelayanan pengobatan yang sesuai dengan visi puskesmas yakni

74
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta Menjamin
tersedianya sumber daya kesehatan yang profesional dan berkompeten

Lampiran • foto kegiatan konsultasi dengan mentor

• Foto kegiatan menyiapkan lembar telaah resep

• foto kegiatan pengkajian resep

75
BUKTI FISIK KEGIATAN 4

76
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi

Gambar 22. Foto Konsultasi Kegiatan 4 Dengan Mentor

Gambar 23. Hasil Konsultasi Kegiatan 4

77
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
TAHAPAN 2
MENYIAPKAN LEMBAR TELAAH RESEP
OUT PUT : Foto Kegiatan

Gambar 24. Foto Kegiatan Menyiapkan Lembar Telaah Resep

78
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
TAHAPAN 3
MELAKUKAN PENGKAJIAN RESEP DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR
TELAAH RESEP
OUT PUT : Foto Kegiatan

Gambar 25. Foto kegiatan Pengkajian Resep

79
Tabel 13. Laporan Kegiatan 5

Kegiatan 5 Melakukan evaluasi penerapan lembar telaah resep

Waktu 04-10 Agustus 2021

Deskripsi keterkaitan Kegiatan evaluasi penerapan lembar telaah resep guna menunjang kegiatan
agenda III pengkajiaan resep berdasarkan analisis tentang matriks kedudukan dan
(Management ASN, peran PNS, kegiatan ini mengarah pada manajemen PNS karena kegiatan
WoG, Yanlik) yang dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai
Apoteker yakni malayani resep

Nilai-nilai dasar AKUNTABILITAS


yang melandasi • Tanggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya Bertanggung jawab untuk
melakukan perekapan resep dan penghitungan kerasioanalan resep.

NASIONALIME
• Musyawarah
• Kerjasama
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor dan
Pada tahapan kegiatan ke 2 saya Bekerjasama dalam melakukan
perekapan resep

ETIKA PUBLIK:
• Ramah
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya berkonsultasi dengan mentor
menggunakan bahasa yang ramah dan sopan

KOMITMEN MUTU
• Efisien
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya melaksanakan kegiatan perekapan
resep dan penghitungan persentase kerasionalan resep dengan
menggunakan waktu yang efisien

ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujur
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya mengajak petugas farmasi lainnya
untuk tetap disiplin perekapan dan penghitungan persentase kerasionalan
resep setiap harinya serta jujur dalam melakukan kegiatan

Proses dan kualitas Dalam melakukan evaluasi penerapan lembar telaah resep dilakukan
80
produk tahapan proses sebagai berikut:

1. Untuk mengawali kegiatan ini saya berkonsultasi terlebih dahulu


dengan mentor. Saya menemui Kepala Puskesmas/Mentor di saat
waktu senggang sehingga tidak mengganggu kegiatan atau
pekerjaan yang sedang Beliau kerjakan lalu saya mengajukan
rancangan kegiatan saya, serta mendiskusikannya kemudian saya
mencatat hasil konsultasi tersebut dan kemudian saya meminta izin
untuk melakukan kegiatan evaluasi penerapan lembar telaah resep
ini.

2. Setelah berkonsultasi dengan mentor saya lanjut melakukan


kegiatan perekapan resep yang sudah ditelaah dengan
menggunakan lembar telaah resep.

3. Setelah dilakukan perekapan, saya lanjut Menghitung persentase


kerasionalan resep berdasarkan jumlah total resep yang memenuhi
kerasionalan dari semua jumlah total resep yang dilayani. Hasil
Kegiatan dibuat dalam bentuk kurva peningkatan persentase
kerasionalan resep.

Kegiatan ini memberikan gambaran Keberhasilan kegiatan penerapan


lembar telaah resep dalam memastikan kerasionalan setiap resep yang
masuk kepelayanan kefarmasian (apotek)

Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor sehingga kegiatan evaluasi penerapan
lembar telaah resep ini berjalan dengan lancar

Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi evaluasi penerapan lembar telaah
kegiatan resep ini tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan

Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini dapat mengetahui keberhasilan
pengoptimalan kegiatan pengkajian resep

Dampak jika tidak Apabila tidak dilakukan evaluasi, maka tingkat keberhasilan kegiatan
dilaksanakan pengoptimalan pengkajian resep resep tidak diketahui.

Perwujudan terhadap Dengan adanya evaluasi penerapan lembar telaah resep ini dapat
Pencapaian Visi dan memastikan keberhasilan kegiatan penerapan lembar telaah resep
Misi
dalam memastikan kerasionalan setiap resep yang masuk kepelayanan
kefarmasian sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pengobatan
yang sesuai dengan visi puskesmas yakni meningkatkan derajat

81
kesehatan masyarakat serta Menjamin tersedianya sumber daya
kesehatan yang profesional dan berkompeten

Lampiran • Foto kegiatan konsultasi dengan mentor


• Foto kegiatan melakukan perekapan
• Hasil perhitungan persentase kerasionalan resep

82
BUKTI FISIK KEGIATAN 5

83
BUKTI FISIK KEGIATAN 5
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi

Gambar 26. Foto Konsultasi Kegiatan 5 Dengan Mnetor

Gambar 27. Hasil Konsultasi Kegiatan


84
BUKTI FISIK KEGIATAN 5
TAHAPAN 2
MELAKUKAN PEREKAPAN RESEP
OUT PUT : Foto Kegiatan Melakukan Perekapan Resep

Gambar 28. Foto Melakukan Kegiatan Perekapan Resep

85
BUKTI FISIK KEGIATAN 5
TAHAPAN 3
MENGHITUNG PERSENTASE KERASIONALAN RESEP
OUT PUT : Hasil Perhitungan Persentase Kerasionalan Resep

Tabel 14. Hasil Perhitungan persentase Kerasionalan Resep


Jumlah Total Jumlah Resep Persentase
Tanggal Resep
Resep Yang Rasional Kerasionalan Resep
27 Juli 2021 15 9 40%
28 Juli 2021 20 15 75%
29 Juli 2021 13 11 85%
30 Juli 2021 15 15 100%
31 Juli 2021 10 10 100%
02 Agustus 2021 16 16 100%
03 Agustus 2021 22 22 100%
Rata-rata Persentase Kerasionalan Resep 86%

Gambar 29. Kurva Persentase Kerasionalan resep

86
Kegiatan evaluasi dari optimalisasi kegiatan pengkajian resep melalui penerapan
lembar telaah resep di UPT Puskesmas rantau Ikil Kabupaten Bungo dengan melakukan
perekapan resep dan penghitungan persentase kerasionalan resep setiap harinya yang
dilayani di apotek UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo. Terlihat dari tabel hasil
perekapan dan perhitugan persentase keasionalan resep selama 1 miinggu dilakukannya
penerapan lembar telaah resep dapat meningkatkan kenaikan kerasionalan resep rata-rata
menjadi 85% dan ini juga terlihat dari kurva kenaikan persentase kerasionalan resep
setelah dilakukannya penerapan lembar telaah resep. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa
kegiatan aktualisasi yang berjalan di UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo
berjalan dengan optimal.

87
4.2 Kendali Mentor dan Coach

4.2.1 Kendali oleh Mentor


Kegiatan yang Penulis rancang memiliki 5 kegiatan, dan semua kegiatan tersebut sudah di aktualisasikan. Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
tersebut maka dibuktikan dengan kendali mentor sebagaimana yang tertera pada tabel berikut

Tabel 15. Kendali Oleh Mentor


Nama Mariza wahyuni, S.Farm.,Apt
Instansi UPT Puskesmas Rantau Ikil
Tempat Aktualisasi UPT Puskesmas rantau Ikil
Nama Mentor Masa Jaya, AMKL
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out Put Catatan Mentor Paraf
Mentor
1. Berkoordinasi • Foto kegiatan
dengan mentor • Hasil konsultasi

2. Mencari referensi • Foto kegiatan

Membuat Persiapkan referensi dan desain


3. Membuat desain • Desain lembar
1 format lembar lembar telaah telaah resep yang sederhana dan mudah
telaah resep resep dipahami

4. Mencetak hasil • Hasil cetak


desain lembar telaah
resep

88
1. Berkonsultasi • Jadwal kegiatan
dengan mentor

2. Berkoordinasi • Materi
mengenai sosialisasi
pelaksanaan
kegiatan
Melakukan Sosialisasikan dengan tim farmasi
sosialisasi dan
2 3. Menyiapkan • Foto kegiatan di aula pada saat jam pelayanan
edukasi dengan
materi sosialisasi selesai
tenaga farmasi

4. Melakukan • Catatan hasil


sosialisasi kegiatan

5. Membuat laporan • Jadwal kegiatan


hasil pertemuan

1. Berkonsultasi • Jadwal kegiatan


dengan mentor

2. Berkoordinasi • Materi
mengenai sosialisasi
Sosialisasikan secara personal ke
Melakukan pelaksanaan
3 sosialisasi kegiatan tiap-tiap dokter saat jam pelayanan
dengan dokter yang sudah disiapkanelesai
3. Menyiapkan • Foto kegiatan
materi sosialisasi

4. Melakukan • Catatan hasil


sosialisasi kegiatan
89
5. Membuat laporan • Jadwal kegiatan
hasil pertemuan
1. Berkonsultasi • Foto kegiatan
dengan mentor • Hasil konsultasi

2. Menyiapkan • Lembar telaah


lembar telaah resep yang
Melakukan resep setiap sudah
penerapan Lakukan kegiatan dengan lembar
4 harinya disiapkan
lembar telaah telaah resep
resep 3. Melakukan • Foto kegiatan
pengkajian resep
dengan
menggunakan
lembar tealah
resep

1. Berkonsultasi • Foto kegiatan


dengan mentor • Hasil konsultasi
Melakukan
evaluasi 2. Melakuakan • Foto kegiatan
perekapan resep Buat evaluasi hasil kegiatan
5 penerrapan setiap harinya
dengan menggunakan kurva
lembar telaah
resep 3. Menghitung • Hasil
persentase perhitungan
kerasionalan persentase
resep
90
4.2.2 Kendali oleh Coach
Kegiatan yang Penulis rancang memiliki 5 kegiatan, dan semua kegiatan tersebut sudah di aktualisasikan. Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
tersebut maka dibuktikan dengan kendali mentor sebagaimana yang tertera pada tabel berikut

Tabel 16. Kendali Oleh Coach


Nama Mariza wahyuni, S.Farm.,Apt
Instansi UPT Puskesmas Rantau Ikil
Tempat Aktualisasi UPT Puskesmas rantau Ikil
Nama Mentor Indria Mayesti, SE, ME
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out Put Catatan Coach Paraf
Coach
1. Berkoordinasi • Foto kegiatan
Tanggal 28 Juni 2021
dengan mentor • Hasil konsultasi
Tetapkan isu yang mau di
2. Mencari referensi • Foto kegiatan angkat, dapat dilihat dari
Membuat permasalahan yang ada di
3. Membuat desain • Desain lembar
1 format lembar lembar telaah telaah resep tempat kerja
telaah resep resep

4. Mencetak hasil • Hasil cetak


Tanggal 29 Juni 2021
desain lembar telaah 1. Pada BAB 1 tulis isu
resep strategis dan sertakan bukti
datanya
Melakukan 1. Berkonsultasi • Foto kegiatan 2. Tuliskan penyebab masalah
2 dari isu tersebut
sosialisasi dan dengan mentor • Hasil konsultasi

91
edukasi dengan 3. BAB 2 masukan tentang
tenaga farmasi 2. Berkoordinasi • Undangan profil lembaga dan konsep
mengenai sosialisasi teori
pelaksanaan
kegiatan Tanggal 01 Juli 2021
1. Menambahkan matriks
3. Menyiapkan • Materi habituasi
materi sosialisasi Sosialisasi 2. Buat powerpoint
3. Setuju untuk di seminarkan
4. Melakukan • Foto Kegiatan
sosialisasi
Tanggal 14 Juli 2021
5. Membuat laporan • Catatan hasil 1. Perbaikan sesudah seminar
hasil pertemuan kegiatan 2. konsultasi mengenai format
laporan
1. Berkonsultasi • Foto Kegiatan 3. konsultasi mengenai format
dengan mentor • Hasil pemaparan bukti fisik
Konsultasi
kegiatan di laporan

2. Berkoordinasi • Undangan
mengenai sosialisasi
Melakukan
3 pelaksanaan
sosialisasi
kegiatan
dengan dokter

3. Menyiapkan • Materi
materi sosialisasi Sosialisasi

4. Melakukan • Foto Kegiatan


sosialisasi

92
5. Membuat laporan • Catatan hasil
hasil pertemuan kegiatan

1. Berkonsultasi • Foto kegiatan


dengan mentor • Hasil konsultasi

2. Menyiapkan • Foto kegiatan


lembar telaah
Melakukan
resep setiap
4 penerapan
harinya
lembar telaah
3. Melakukan • Foto kegiatan
resep
pengkajian resep
dengan
menggunakan
lembar tealah
resep

1. Berkonsultasi • Foto kegiatan


dengan mentor • Hasil konsultasi

Melakukan 2. Melakuakan • Foto kegiatan


evaluasi perekapan resep
5 penerapan setiap harinya
lembar telaah
resep 3. Menghitung • Hasil
persentase perhitungan
kerasionalan persentase
resep
93
DOKUMENTASI PENGENDALIAN COACH

94
4.3 Rencana Aksi dan Komitmen dalam Penerapan Nilai ANEKA

Tabel 17. Tabel Rencana Aksi Penerapan Nilai ANEKA


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Rencana Aksi Pelaksanaan Kegiatan
1. Berkoordinasi Akuntabilitas
dengan mentor Dalam menjalankan kegiatan pengadaan
lembar telaah resep di masa yang akan
2. Mencari referensi
datang, saya akan melakukan kegiatan ini
3. Membuat desain dengan penuh tanggung jawab, agar
lembar telaah
kegiatan pengkajian resep tetap berjalan
resep
untuk memastikan kerasionalan
4. Mencetak hasil pengobatan pasien.
desain
Nasionalisme

Dimasa yang akan datang, saya akan tetap


bekeja sama dengan baik dengan rakan-
rekan petugas farmasi lainnya dalam

Membuat melakukan kegiatan pengadaan

format pengadaan lembar telaah resep.


1
lembar telaah
Etika Publik
resep
Dalam melakukan kerja sama pengadaan
lembar telaah resep dengan tenaga farmasi
lainnya dimasa yang akan datang, saya
tetap menggunakan sikap yang ramah
dan sopan sehingga terjalin kerjasama
yang baik antar tenaga farmasi.

Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi terhadap pengadaan lembar
telaah resep dengan format yang
sederhana sehingga mengefisiensi waktu
pengerjaan pengkajian resep

95
Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan pengadaan lembar
telaah resep, saya akan tetap melakukan
dengan jujur dan disiplin agar terus
berjalan sebagai penunjang kegiatan
pengkajian resep yanag optimal di
puskesmas Rantau ikil.

1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan
menerapkan jadwal khusus untuk
2. Berkoordinasi
mengenai sosialisasi kepada petugas farmasi setiap
pelaksanaan bulannya mengenai perkembangan
kegiatan
kegiatan pengkajiaan resep dengan penuh

3. Menyiapkan tanggung jawab agar wawasan dan


materi sosialisasi pengetahuan petugas farmasi semakin
bertambah mengenai kegiatan pengkajian
4. Melakukan
sosialisasi resep.

5. Membuat laporan Nasionalisme


Melakukan
sosialisasi hasil pertemuan Dimasa yang akan datang, saya akan tetap

2 dan edukasi melakukan sosialisasi dengan bersikap


dengan
adil dan tidak membeda bedakan petugas
tenaga
farmasi serta saling menghormati

Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi
dengan tenaga farmasi lainnya dimasa
yang akan datang, saya tetap
menggunakan sikap yang ramah dan
sopan sehingga terjalin kerjasama yang
baik antar tenaga farmasi.

96
Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan
sosialisasi ini dan menggunakan waktu
yang seefisien mungkin dalam
melaksanakan kegiatan ini setiap
bulannya

Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan sosialisasi dengan
tenaga farmasi, saya akan tetap
melakukan dengan jujur dan disiplin
agar terus berjalan untuk menabah
wawasan dan pengetahaun petugas
farmasi mengenai pengkajian resep.

1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan
menerapkan jadwal khusus untuk
2. Berkoordinasi
mengenai sosialisasi dengan pihak dokter setiap
pelaksanaan bulannya mengenai perkembangan
kegiatan
kerasionalan penulisan resep dengan

3. Menyiapkan penuh tanggung jawab agar tetap terjalin


materi sosialisasi kerja sama yang baik dengan pihak dokter
Melakukan
dalam mewujudkan ketercapaian terapi
3 sosialisasi 4. Melakukan
dengan sosialisasi pasien.
dokter
5. Membuat laporan Nasionalisme
hasil pertemuan Dimasa yang akan datang, saya akan tetap
melakukan sosialisasi dengan bersikap
adil serta saling menghormati

Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi
dengan pihak dokter dimasa yang akan

97
datang, saya tetap menggunakan sikap
yang ramah dan sopan sehingga terjalin
kerjasama yang baik antar Apoteker dan
pihak Dokter.

Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan
sosialisasi ini dan menggunakan waktu
yang seefisien mungkin dalam
melaksanakan kegiatan ini setiap
bulannya

Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan sosialisasi dengan
pihak dokter, saya akan tetap melakukan
dengan jujur dan disiplin agar terus
berjalan untuk memastikan kerasional
penulisan resep pasien oleh dokter.

1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan tetap
menerapkan lembar telaah resep pada
2. Menyiapkan kegiatan pengkajian resep dengan penuh
lembar telaah tanggung jawab agar kegiatan
resep setiap
pengkajian resep ini tetap berjalan
harinya
Melakukan optimal.
3. Melakukan
4 penerapan
pengkajian resep
lembar telaah
dengan Nasionalisme
resep
menggunakan Dimasa yang akan datang, saya akan tetap
lembar tealah
bekerja sama dengan petugas farmasi
resep
lainnya untuk menerapkan lembar telaah
resep

98
Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan penerapan
lembar telaah resep bersama dengan
tenaga farmasi lainnya dimasa yang akan
datang, saya tetap menggunakan sikap
yang ramah dan sopan sehingga terjalin
kerjasama yang baik antar tenaga farmasi.

Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan ini
dan menggunakan waktu yang seefisien
mungkin dalam melaksanakan kegiatan
ini setiap harinya

Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan penerapan lembar
telaah resep, saya akan tetap melakukan
dengan jujur dan disiplin agar terus
berjalan untuk memastika kerasionalan
pengobatan pasien di Puskesmas Rantau
Ikil

1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan terus
2. Melakuakan
melakukan evaluasi penerapan lembar
perekapan resep
setiap harinya telaah resep setiap minggu dengan penuh
Melakukan tanggung jawab agar memastikan
evaluasi 3. Menghitung
penerapan lembar telaah resep tetap
5 penerapan persentase
lembar telaah kerasionalan berjalan baik dalam upaya
resep resep pengoptimalisasian kegiatan pengkajian
resep

Nasionalisme
Dimasa yang akan datang, saya akan tetap

99
bekerja sama dengan seluruh tenaga
farmasi lainnya dalam melakukan
evaluasi penerapan lembar telaah resep.

Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan evaluasi
penerapan lembar telaah resep dengan
tenaga farmasi lainnya dimasa yang akan
datang, saya tetap menggunakan sikap
yang ramah dan sopan sehingga terjalin
kerjasama yang baik antar tenaga farmasi.

Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan ini
dan menggunakan waktu yang seefisien
mungkin dalam melaksanakan evaluasi
penerapan lembar telaah resep setiap
minggunya.

Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan evaluasi penerapan
lembar telaah resep bersama dengan
tenaga farmasi, saya akan tetap
melakukan dengan jujur dan disiplin
agar terus berjalan baik dalam upaya
pengoptimalisasian kegiatan pengkajian
resep di Puskesmas rantau Ikil.

100
Setelah mengimplementasikan semua kegiatan aktualisasi diatas selama 30 hari
masa habituasi di UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo, sikap dan perilaku
yang saya tunjukkan sebagai komitmen dan perwujudan dari Nilai Dasar Profesi ASN
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi),
untuk kedepannya adalah :
1. Senantiasa mengembangkan profesionalisme dan kompetensi diri saya sebagai
Apoteker
2. Mengedepankan kejujuran, keadilan, dan kedisiplinan dalam melakukan setiap
pelayanan.
3. Berprilaku sopan, santun dan selalu ramah kepada rekan kerja dan masyarakat
lainnya.
4. Berlaku adil dalam memberikan pelayanan kesehatan tanpa memandang latar
belakang status sosial masyarakat.
5. Menanamkan sikap kedisiplinan dalam waktu.
6. Membuat inovasi lainnya yang bersifat preventif, promotif, kuratif maupun
rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
7. Membangun kerjasama dengan rekan kerja, atasan maupun pihak lainnya demi
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Saya berkomitmen dan berjanji untuk melaksanakan butir-butir yang tertera diatas
sebagai seorang Apoteker, sekaligus sebagai seorang ASN yang bertugas di UPT
Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo.
Muara Bungo, 13 Agustus 2021

Mariza Wahyuni, S.Farm., Apt.


NIP. 199203212020122025

101
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilakukan dari tanggal 05 Juli 2021


sampai dengan 10 Agustus 2021 oleh peserta Pelatihan Dasar CPNS (Calon
Pegawai Negeri Sipil) Kabupaten Bungo di UPT Puskesmas Rantau Ikil kabupaten
Bungo menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Seluruh kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan sesuai
rencana dan berjalan tepat waktu.
2. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Rantau Ikil
kabupeten Bungo dapat memenuhi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) serta memiliki keterkaitan dengan peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI yang meliputi, Manajemen ASN, Whole of Government dan
Pelayanan Publik.
3. Kegiatan Aktualisasi yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Rantau Ikil
Kabupaten Bungo juga sejalan dengan visi misi Puskesmas dan
mengandung nilai-nilai organisasi Puskesmas sehingga membantu dalam
mencapai visi misi Puskesmas.
4. Penerapan ANEKA dan peran serta kedudukan PNS dalam NKRI di
kegiatan ini dapat membentuk saya menjadi ASN yang berintegritas
khususnya sebagai pemberi pelayanan khususnya pelayanan kesehatan.
5. Kegiatan aktualisasi yang selama ini dilakukan merupakan suatu bentuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan pengobatan
di UPT Puskesmas Rantau Ikil kabupaten bungo

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran agar
habituasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat dijadikan sebagai pemecahan
permasalahan yang ada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bungo.

102
1. Setiap PNS menjunjung tinggi nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
dalam melaksanakan tugas jabatannya.
2. Setiap PNS menerapkan nilai-nilai dari peran dan kedudukan PNS dalam
NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Proses aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh
peserta latsar tapi juga kepada seluruh ASN.
4. Selalu melakukan inovasi dalam mengembangkan prinsip nilai dasar ASN
dengan tujuan mampu menciptakan sumber daya manusia yang bukan hanya
memberikan pealyanan kepada pasien tetapi juga mampuberkontribusi dalam
mewujudkan visi misi UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo.

103
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Sekertariat Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government. Modul Pelatihan
DasarCalonPegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara . Modul Pelatihan
DasarCalonPegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Keputusan Menteri

104
NegaraPendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 23/KEP/M.PAN/4/2001. Tentang
Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kemenpan RB
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Jakarta: Sekertariat Negara.
Republik Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor I1 Tahun 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Sekertariat Negara.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Jakarta: Sekertariat Negara.

105

Anda mungkin juga menyukai