PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang ASN No. 05 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyatakan bahwa profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran
utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam
menentukan keberhasilan pemerintahan.
Indikator dari kemajuan suatu bangsa atau negara salah satunya dapat dilihat
dari kemajuan pola pikir dan kinerja dari Aparatur negaranya, khususnya Aparatur
Sipil Negara. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki program
pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara atau sering
disingkat dengan ASN (Asnani, 2020).
ASN yang profesional yaitu ASN yang mampu melaksanakan tugas dan
jabatannya secara efektif dan efisien sesuai dengan bidang ahlinya. Untuk
menghasilkan ASN yang profesional, diperlukan penerapan nilai-nilai dasar ASN yang
biasa dikenal sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
mutu, dan Antikorupsi).
ASN yang profesional dapat dihasilkan melalui penerapan nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari korupsi, dan nepotisme sehingga
diperlukan pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil yang sejalan dengan UU No.
5 Tahun 2014 (UU ASN) merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) bahwa CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan selama satu tahun. Untuk
mewujudkan ASN yang professional, bersih dan melayani. Perlu diselengarakan Diklat
Prajabatan seperti yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Nomor 93 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Diklat ini bertujuan
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS sesuai dengan kurikulum yang tertera
dalam Keputusan Lembaga Kepala Administrasi Negara Nomor : 94/K.1/PDP.07/2021
agar PNS dapat melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Nilai-nilai dasar profesi
PNS tersebut yang biasa dikenal dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
1
etika publik dan anti korupsi sehingga ASN dapat memiliki kinerja yang mumpuni
untuk menuju ASN kelas dunia.
Pada Pelatihan dasar (Latsar) yang diadakan dengan pola on-off campus.
Kegiatan on Campus berlangsung di BLK Kabupaten Bungo yang memaparkan materi
tentang fungsi ASN dan nilai dasar ANEKA yang akan diaktualisasikan pada kegiatan
off campus sesuai dengan agenda yang telah direncanakan di masing-masing instansi
sehingga terbentuk ASN yang produktif, efektif, efisien dalam bekerja serta memiliki
jiwa nasionalisme, etika publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu, berkomitmen
untuk bekerja secara akuntabel serta komitmen untuk anti korupsi.
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam UUD
1945. Pelayanan kesehatan menurut depkes RI tahun 2009 ialah setiap upaya yang
diselenggarakan secara mandiri dan atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk mememlihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah, dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang secara perorangan,
keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat
akan layanan kesehatan, pemerintah mendirikan UPT puskesmas yang merupakan
bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan dikembangkan melalui
perencanaan pembangunan kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 43 Tahun 2019). Salah
satu upaya kesehatan wajib yang harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas adalah
upaya pengobatan yang terkait dengan pelayanan kefarmasian. Dalam peraturan
menteri kesehatan No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan
untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan.
Kegiatan kefarmasian di Puskesmas ada yang bersifat manajerial dan juga yang
bersifat fungsional. Kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang dimulai dari perencanaan, permintaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
Sedangkan kegiatan fungsionalnya meliputi pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan
2
informasi obat (PIO), pelayanan informasi, visite pasien (khusus puskesmas rawat
inap), monitoring efek samping obat (MESO), pemantauan terapi obat (PTO) dan
evaluasi penggunaan obat (EPO).
Resep menurut Kepmenkes RI No.1197/MENKES/SK/X/2004 adalah
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Menurut WHO, peresepan yang rasional adalah memberikan
obat sesuai dengan keperluan klinik, dosis sesuai dengan kebutuhan pasien, diberikan
dalam jangka waktu yang sesuai dengan penyakit, dan dengan biaya termurah menurut
pasien dan komunitasnya.
Dari pengamatan saya selama 5 bulan bekerja di UPT Puskesmas Rantau Ikil,
saya melihat bahwa masih belum optimalnya pelayanan resep yakni pada kegiatan
pengkajian resep di puskesmas Rantau Ikil. Hal ini berdasarkan data rata-rata dari 10
resep perhari yang dilayani terdapat 6 resep yang tidak memenuhi syarat administrasi
dan tidak rasional. Kondisi yang seperti ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan
kesalahan dalam pelayanan obat (dispensing dan konseling) pada pasien dan tidak
tercapainya terapi pasien. Menurut saya penyebab isu tersebut diantaranya:
1. Masih belum maksimalnya pengetahuan petugas farmasi mengenai
pengkajian resep
2. Masih kurangnya koordinasi petugas farmasi dengan dokter terkait
kelengkapan administrasi resep dan peresepan yang rasional
3. Belum adanya penerapan lembar telaah resep pada kegiatan
pengkajiaan resep
Dilihat dari beberapa penyebab isu tersebut, penulis mencoba membuat suatu
gagasan berupa kegiatan untuk mengoptimalisasikan kegiatan pengkajian resep di
Puskemas Rantau Ikil melalui penerapan lembar telaah resep. Hal ini bertujuan agar
tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan obat (dispensing dan konseling) pada pasien
dan tidak tercapainya terapi pasien. Sehingga peningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian
dapat tercapai sesuai dengan visi misi puskesmas yaitu meningkat derajat kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya. Berdarkan hal tersebut maka penulis tertarik membuat suatu
rancangan aktualisasi dengan judul, “ Optimalisasi Kegiataan Pengkajian Resep Melalui
Penerapan Lembar telaah Resep Oleh Tenaga Farmasi di Puskesmas Rantau Ikil
Kabupaten Bungo”.
3
Dalam mengoptimalisasi kegiatan pengkajian resep melalui penerapan lembar
telaah resep memiliki keterkaitan yang kuat dengan agenda III yaitu pada Manajemen
ASN dimana setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap tupoksi sebagai Apoteker. Selain itu, juga memiliki keterkaitan dengan
agenda III pada Pelayanan Publik sebab melalui kegiatan ini pasien mendapatkan
kerasionalan pengobatan sehingga terapi pasien dapat tercapai. Serta kegiatan ini juga
memiliki keterkaitan dengan agenda III pada Whole of Government dimana kegiatan
ini terdapat kolaborasi antara Apoteker dengan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter.
Keterkaitan ide gagasan ini dengan agenda III di dukung dari hasil data matriks
habituasi dimana dari matriks tersebut kegiatan ini lebih dominan keterkaitannya
dengan Manajemen ASN.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi
adalah:
1) Untuk meningkatkan pelayan resep di Puskemas Rantau Ikil Kabupaten Bungo
2) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rantau
Ikil Kabupaten Bungo
3) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Pemerintah
Kabupaten Bungo.
1.3 MANFAAT
Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penyusunan rancangan aktualisasi
diantaranya:
▪ Bagi Peserta Latsar
Meningkatkan kompetensi peserta latsar dalam melaksanakan tugas sebagai
Apoteker dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
▪ Bagi Instansi
Terlaksananya peran puskesmas dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo.
▪ Bagi Pasien
Memastikan pasien untuk memperoleh pengobatan yang rasional agar terapi
pasien dapat tercapai.
4
▪ Bagi Tenaga Farmasi
1. Membantu tenaga farmasi dalam mewujudkan pengobatan yang
rasional kepada pasien
2. Meningkatkan profesionalitas kerja tenaga farmasi dalam
memberikan pelayanan resep obat
5
BAB II
PROFIL LEMBAGA DAN KONSEP TEORI
7
2.1.3 Daftar Pegawai
8
2.1.6 Nilai-Nilai Puskesmas Rantau Ikil
Puskesmas Rantau Ikil dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
prima kepada masyarakat mengacu pada Tata Nilai Puskesmas Rantau Ikil yang
telah disepakati bersama yaitu “RANTAU IKIL”.
9
b) Fungsional :
▪ Melayani resep dan dispensing
▪ Melakukan pelayanan Informasi Obat
▪ Konseling
11
(lingkungan masyarakat).
e. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan
masyarakat).
f. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara).
g. Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara).
12
2.3.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas
berupa:
• Perencanaan Strategis
• Kontrak Kinerja
• Laporan Kinerja
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi
3) Integritas
konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
4) Tanggung Jawab
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
13
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan
9) Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapai tujuan akhir
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai – nilai
publik. Nilai – nilai publik itu antara lain :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar saat terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam praktik politik
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan public
2.3.2 Nasionalisme
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik menjadi
nilai dasar yang harus dimiliki setiap pegawai ASN, pegawai ASN harus
memahami dan mampu mengaktualisasikan pancasila dan semangat nasionalisme
serta wawasan kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya.
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai nasionalisme diharapkan PNS dapat
berperan sebagai:
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan Publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Nasionalisme dalam pengertian luas berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
14
Pancasila:
1. KeTuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
15
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indiator sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankanUndang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secarap rofesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada public secarajujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasilguna, dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
16
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
2.3.5 Antikorupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan
baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang
lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun
dapat berdampak secara jangka panjang. Anti korupsi adalah salah satu sikap
melawan atau menentang penyelewengan atau penyalahgunaan uang negra atau
perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. KPK bersama dengan para
pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi , ada 9 nilai dasar
yang telah disepakati yaitu : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja
keras, sederhana, berani dan adil (LAN, 2014).
17
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang
2. Peduli
Individu yang memiliki jiwa social tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang
tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan
3. Mandiri
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
5. Tanggung Jawab
Segala tindakan dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepadaTuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya.
6. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya.
18
2.4 Konsep Teori Agenda III (Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI)
2.4.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
negeri sipil yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan
jenisnya pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur sipil negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,
pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksanan kebijakan publik; pelayan publik;
dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN.
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
22
Rencana Kegiatan :
23
Tabel 3. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output Yang Diharapkan
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Subtansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out Put Terhadap Visi-Misi Nilai
Mata Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat format 1. Berkonsultasi ▪ foto AKUNTABILITAS Membuat format 1. Ramah
dengan mentor kegiatan 2. Unggul
lembar telaah resep Pada tahapan kegiatan ke 2 lembar telaah resep
▪ hasil 3. Inovasi
konsultasi Saya telah mencari referensi sesuai dengan visi 4. Kreatif
2. Mencari ▪ Foto
Ke Keterkaiatan Agenda yang dapat dan misi UPTD
referensi yang kegiatan
III(WoG, Manajemen terpercaya dipertanggungjawabkan Puskesmas Rantau
24
bentuk tanggung jawab ETIKA PUBLIK
terhadap tupoksi sebagai Pada tahapan kegiatan ke 1
Apoteker yakni dalam Saya telah berkonsultasi
upaya meningkatkan dengan mentor dengan
pelayanan resep serta bersikap ramah dan sopan
pada WoG hal ini
merupakan pendekatan KOMITMEN MUTU
yang mengintegrasikan Pada tahapan kegiatan ke 3
upaya kolaboratif ASN Saya telah membuat lembar
yang memiliki tugas telaah resep dengan format
pokok dan fungsi untuk yang sederhana sehingga
mewujudkan tujuan mengefisiensi waktu
bersama sebagai aktor pengerjaan pengkajian resep
pelayanan dalam
menyelesaikan suatu
masalah pelayanan dan ANTI KORUPSI
disini melibatkan Pada tahapan kegiatan ke 3
kolaborasi antara Saya telah membuat lembar
Apoteker dan kepala telaah resep ini dengan
Puskesmas . jujur serta mengerjakannya
Dasar Hukum : dengan disiplin sesuai
• UU No. 5 tahun 2014 dengan jadwal yang
tentang ASN
ditentukan
• UU NO. 36 tahun
25
2009 tentang
Kesehatan
• permenkes No. 43
tahun 2019 tentang
Puskesmas
• peraturan menteri
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas
26
PNS dalam NKRI, maka petugas farmasi dengan bersikap adil dan sehat yang mandiri
kegiatan ini lebih tidak membeda bedakan dan berkeadilan
5. Mencatat hasil ▪ Catatan
cenderung pada petugas serta saling misi:
pertemuan dan hasil
manajemen PNS karena membuat kegiatan menghormati • Meningkatkan
laporan dan derajat
kegiatan yang
laporan ETIKA PUBLIK kesehatan baik
dilaksanakan sebagai kegiatan perorangan
Pada tahapan kegiatan ke 4 maupun
bentuk tanggung jawab
saya telah bersikap Sopan masyarakat di
terhadap tupoksi sebagai wilayah
saat melakukan kerjanya.
Apoteker dalam upaya
penyampaian informasi • Menjamin
meningkatkan pelayanan tersedianya
resep serta berkaitan sumber daya
KOMITMEN MUTU kesehatan yang
dengan WoG hal ini Pada tahapan kegiatan ke 4 profesional dan
merupakan pendekatan berkompeten
Saya telah melaksanakan
yang mengintegrasikan sosialisasi dengan penuh
upaya kolaboratif ASN inovasi dan menggunakan
yang memiliki tugas waktu yang efisien
pokok dan fungsi untuk
mewujudkan tujuan ANTI KORUPSI
bersama sebagai aktor Pada tahapan ke 4 Saya
pelayanan dalam telah menjalankan sosialisasi
menyelesaikan suatu dengan disiplin sesuai
masalah pelayanan dan dengan jadwal yang
disini melibatkan ditentukan serta pada
27
kolaborasi antara tahapan kegiatan ke 5 saya
Apoteker dan Asisten telah melakukan pembuatan
apoteker serta berkaitan laporan hasil kegiatan secara
juga dengan Yanlik jujur
sebab melalui kegiatan
ini petugas farmasi
paham tentang cara
meneelaah resep yang
benar
Dasar Hukum :
• UU No. 5 tahun 2014
tentang ASN
• UU NO. 36 tahun
2009 tentang
Kesehatan
• permenkes No. 43
tahun 2019 tentang
Puskesmas
• peraturan menteri
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas
28
3 Melakukan sosialisasi 1. Berkonsultasi ▪ Foto AKUNTABILITAS Sosialisasi dengan 1. Ramah
dengan mentor kegiatan
dengan dokter tentang Pada tahapan kegiatan ke 3 dokter terkait 2. Unggul
▪ Hasil
manfaat telaah resep dan konsultasi Saya telah bertanggung manfaat telaah resep 3. Inovasi
cara penulisan resep yang jawab untuk membuat dan penulisan resep 4. Kreatif
2. Berkoordinasi ▪ Undangan
rasional. materi mengenai telaah yang rasional sesuai
dengan pihak Sosialisasi
terkait mengenai resep yang akan dengan visi dan misi
waktu
Keterkaiatan Agenda disosialisasikan. UPTD Puskesmas
pelaksanaan
III(WoG, Manajemen kegiatan Rantau ikil yaitu:
NASIONALISME
PNS, Yanlik)
Kk kegiatan sosialisasi ini 3. Menyiapkan ▪ Materi Pada tahapan kegiatan ke 1
visi: mewujudkan
materi sosialiasi sosialisasi Saya telah bermusyawarah
berdasarkan analisis masyarakat jujuhan
dengan mentor dan Pada
tentang matrik sehat yang mandiri
tahapan kegiatan ke 4 Saya
kedudukan dan peran 4. Melakukan ▪ Foto dan berkeadilan
sosialisasi kegiatan telah melakukan sosialisasi
PNS dalam NKRI, maka misi:
kepada dokter dengan bersikap saling
kegiatan ini lebih • Meningkatkan
menghormati dengan derajat
cenderung dengan 5. Mencatat hasil ▪ Catatan kesehatan baik
pertemuan dan hasil dokter
manajemen PNS karena perorangan
membuat kegiatan maupun
kegiatan yang laporan dan ETIKA PUBLIK masyarakat di
dilaksanakan sebagai laporan wilayah
kegiatan Pada tahapan kegiatan ke 4
kerjanya.
bentuk tanggung jawab saya telah bersikap Sopan • Menjamin
terhadap tupoksi sebagai saat melakukan tersedianya
Apoteker dalam upaya sumber daya
29
meningkatkan pelayanan penyampaian informasi kesehatan yang
profesional dan
resep serta berkaitan
berkompeten
dengan WoG hal ini
merupakan pendekatan KOMITMEN MUTU
yang mengintegrasikan Pada tahapan kegiatan ke 4
upaya kolaboratif ASN Saya telah melaksanakan
yang memiliki tugas sosialisasi dengan penuh
pokok dan fungsi untuk inovasi dan menggunakan
mewujudkan tujuan waktu yang efisien
bersama sebagai aktor
pelayanan dalam ANTI KORUPSI
menyelesaikan suatu Pada tahapan kegiatan ke 4
masalah pelayanan dan Saya telah menjalankan
disini melibatkan sosialisasi dengan disiplin
kolaborasi antara sesuai dengan jadwal yang
Apoteker dan dokter . ditentukan serta pada
Serta juga berkaitan tahapan kegiatan ke 5 saya
dengan Yanlik sebab telah melakukan pembuatan
melalui kegiatan ini laporan hasil kegiatan secara
dokter dapat memahami jujur
pentingnya peresepan
obat yang rasional
30
Dasar Hukum :
• UU No. 5 tahun 2014
tentang ASN
• UU NO. 36 tahun
2009 tentang
Kesehatan
• permenkes No. 43
tahun 2019 tentang
Puskesmas
• peraturan menteri
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas
31
berdasarkan analisis resep dengan Saya telah bermusyawarah masyarakat jujuhan
menggunakan
tentang matriks dengan mentor dan Pada sehat yang mandiri
lembar telaah
kedudukan dan peran resep sebagai tahapan kegiatan ke 3 saya dan berkeadilan
acuan
PNS, kegiatan ini telah Bekerjasama dalam misi:
mengarah pada menelaah dan menyiapkan • Meningkatkan
derajat
Ma manajemen PNS karena resep obat dengan tenaga
kesehatan baik
kegiatan yang farmasi lainnya perorangan
maupun
dilaksanakan sebagai
ETIKA PUBLIK: masyarakat di
bentuk tanggung jawab wilayah
Pada tahapan kegiatan ke 1 kerjanya.
terhadap tupoksi sebagai
Saya telah berkonsultasi
Apoteker yakni malayani
dengan mentor
resep serta berkaitan
menggunakan bahasa yang
dengan Yanlik sebab
ramah dan sopan.
melalui kegiatan ini
pasien mendapatkan
KOMITMEN MUTU
kerasionalan pengobatan
Pada tahapan kegiatan ke 3
sehingga terapi pasien
Saya telah melaksanakan
dapat tercapai
kegiatan telaah resep
dengan menggunakan waktu
D Dasar Hukum :
yang efisien
• UU No. 5 tahun
2014 tentang ASN
• UU NO. 36 tahun ANTI KORUPSI
2009 tentang
32
Kesehatan Pada tahapan kegiatan ke 2
• Permenkes No. 43
dan 3 Saya telah mengajak
tahun 2019 tentang
Puskesmas petugas farmasi lainnya
• peraturan menteri untuk tetap disiplin
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang menerapkan lembar telaah
Standar Pelayanan resep ke setiap kegiatan
Kefarmasian di
Puskesmas pengkajian resep setiap
harinya serta jujur dalam
melakukan kegiatan
pengkajian resep dan tidak
memungut biaya kegiatan
pengkajian resep ini kepada
pasien (mandiri).
33
K kegiatan penerapan kerasionalan n resep NASIONALIME sehat yang mandiri
dari resep yang
lembar telaah resep guna Pada tahapan kegiatan ke 1 dan berkeadilan
sudah direkap
menunjang kegiatan Saya telah bermusyawarah misi:
pengkajiaan resep dengan mentor dan Pada • Meningkatkan
derajat
berdasarkan analisis tahapan kegiatan ke 2 saya
kesehatan baik
tentang matriks telah Bekerjasama dalam perorangan
maupun
kedudukan dan peran melakukan perekapan resep
masyarakat di
PNS, kegiatan ini wilayah
ETIKA PUBLIK: kerjanya.
Ma manajemen PNS karena
Pada tahapan kegiatan ke 1
kegiatan yang
Saya telah berkonsultasi
dilaksanakan sebagai
dengan mentor
bentuk tanggung jawab
menggunakan bahasa yang
terhadap tupoksi sebagai
ramah dan sopan.
Apoteker yakni malayani
resep. KOMITMEN MUTU
Pada tahapan kegiatan ke 2
D Dasar Hukum : dan 3 Saya telah
• UU No. 5 tahun melaksanakan kegiatan
2014 tentang ASN
• UU NO. 36 tahun perekapan resep dan
2009 tentang penghitungan persentase
Kesehatan
• Permenkes No. 43 kerasionalan resep dengan
tahun 2019 tentang menggunakan waktu yang
Puskesmas
34
• peraturan menteri efisien
kesehatan No. 74
tahun 2016 tentang ANTI KORUPSI
Standar Pelayanan
Kefarmasian di Pada tahapan kegiatan ke 2
Puskesmas dan 3 Saya telah mengajak
petugas farmasi lainnya
untuk tetap disiplin
perekapan dan penghitungan
persentase kerasionalan
resep setiap harinya serta
jujur dalam melakukan
kegiatan.
35
Tabel 4. Matrik Habituasi
36
Tabel 5. Matrik Visi Misi Dan Tata Nilai
5
1. Meningkatkan derajat
kesehatan baik
perorangan maupun
masyarakat di wilayah
kerjanya.
Misi 4
2. Menjamin
terselenggaranya
upaya kesehatan yang
paripurna,merata,
bermutu dan
berkeadilan dengan
37
penekanan pada
peningkatan upaya
promotif dan
preventif.
2
3. Menjamin tersedianya
sumber daya
kesehatan yang
profesional dan
berkompeten.
4. Mendorong
kemandirian hidup
sehat bagi keluarga
dan masyarakat
diwilayah kerjanya
melalui peran aktif
masyarakat dan
peningkatan
pemberdayaan
UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis
Masyarakat).
5. Meningkatkan kerja
sama lintas sektor.
6. Meningkatkan
surveilans,
monitoring dan
informasi kesehatan
38
Organisaso Aktif dalam memberikan
pendapat yang
membangun
Netral 4
Tanggap
Amanah
Unggul dalam pelayanan 5
Inovasi 4
Kreatif 4
Integritas
Loyalitas
39
Tabel 6. Matrik Keterkaitan Dengan Agenda III
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4
5
Managemen ASN 5
Whole of Government 3
Pelayanan Publik 3
40
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Juli Agustus
NO KEGIATAN
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Membuat Format
1
lembar telaah resep
Melakukan
2 Sosialisasi dan
Edukasi dengan
tenaga farmasi
melakukan
3 sosialisasi dengan
dokter
Melakukan
4 penerapan lembar
telaah resep
5 Melakukan evaluasi
kegiatan
Keterangan:
Warna Keterangan
Rencana Pelaksanaan kegiatan
Hari minggu/libur
41
Tabel 8. Jadwal implementasi
TAHAPAN TARGET
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN
FISIK %
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkoordinasi • Foto kegiatan
dengan mentor • Hasil konsultasi
(5 Juli 2021)
43
5. Membuat laporan • Catatan hasil
hasil pertemuan kegiatan
(23-24 Juli 2021)
44
3. Menghitung • Hasil
persentase perhitungan
kerasionalan resep persentase
(06-10 Agustus
2021)
45
BAB IV
REALISASI AKTUALISASI
4.1 LaporanKegiatan
Pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan selama kurang lebih 30 hari yang dimulai
tanggal 05 Juli sampai dengan 10 Agustus 2021 oleh peserta Pelatihan Dasar CPNS (Calon
Pegawai Negri Sipil) Golongan III Angkatan II Kabupaten Bungo di Balai Latihan Kerja
Kabupaten Bungo.
46
Tabel 9. Laporan Kegiatan 1
Deskripsi keterkaitan kegiatan pembuatan format lembar telaah resep berdasarkan analisis
agenda III tentang matrik kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, maka kegiatan ini
(Management ASN lebih cenderung pada manajemen PNS karena kegiatan yang
WoG, , Yanlik) dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai
Apoteker yakni dalam upaya meningkatkan pelayanan resep serta pada
WoG hal ini merupakan pendekatan yang mengintegrasikan upaya
kolaboratif ASN yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan
tujuan bersama sebagai aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu
masalah pelayanan dan disini melibatkan kolaborasi antara Apoteker dan
kepala Puskesmas .
Nilai-nilai dasar
Yang Melandasi AKUNTABILITAS
• Tanggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 2 Saya mencari referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan dan pada tahapan kegiatan ke 3 Saya
memberikan kejelasan kalimat dalam membuat format lembar telaah resep
NASIONALISME
• Musyawarah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor, tentang
format lembar telaah digunakan
ETIKA PUBLIK
• Sopan
• Ramah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya berkonsultasi dengan mentor
menggunakan bahasa yang ramah dan sopan
KOMITMEN MUTU
• Efisien
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya membuat lembar telaah resep dengan
format yang sederhana sehingga mengefisiensi waktu pengerjaan
pengkajian resep
ANTI KORUPSI
• Jujur
• Disiplin
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya membuat lembar telaah resep ini dengan
jujur serta mengerjakannya dengan disiplin sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
47
Proses dan kualitas Dalam membuat format lembar telaah resep dilakukan tahapan proses
produk sebagai berikut:
Kegiatan ini menghasilkan form Lembar telaah resep yang dapat digunakan
sebagai penunjang kegiatan pengkajian resep
Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor sehingga kegiatan pembuatan lembar
telaah resep ini berjalan dengan lancar
Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi pembuatan lembar telaah resep ini
kegiatan tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan
Perwujudan terhadap Dengan adanya lembar telaah resep ini maka dapat memastikan
Pencapaian Visi dan kerasionalan pengobatan pasien sehingga meningkatkan kualitas pelayanan
Misi pengobatan yang sesuai dengan visi puskesmas yakni meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
48
Lampiran • foto kegiatan konsultasi dengan mentor
49
BUKTI FISIKI KEGIATAN 1
50
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi
51
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 2
MENCARI REFERENSI FORMAT TELAAH RESEP
OUT PUT : Foto Kegiatan Mencari Referensi
52
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 3
MEMBUAT DESAI FORMAT LEMBAR TELAAH RESEP
OUT PUT : Desain Format Lembar Telaah Resep
53
BUKTI FISIK KEGIATAN 1
TAHAPAN 4
MENCETAK HASIL DESAIN LEMBAR TELAAH RESEP
OUT PUT : Hasil Cetak Lembar Telaah Resep
54
Tabel 10. Laporan kegiatan 2
Kegiatan 2 Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan tenaga farmasi terkait cara
meneelah resep dengan menggunakan lembar telaah resep
Deskripsi keterkaitan
Kk kegiatan sosialisasi ini berdasarkan analisis tentang matrik kedudukan dan
agenda III peran PNS dalam NKRI, maka kegiatan ini lebih cenderung dengan
(Management ASN,
manajemen PNS karena kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk
WoG,Yanlik)
tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai Apoteker dalam upaya
meningkatkan pelayanan resep serta berkaitan dengan WoG hal ini
merupakan pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif ASN
yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan tujuan bersama
sebagai aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan
dan disini melibatkan kolaborasi antara Apoteker dan dokter . Serta juga
berkaitan dengan Yanlik sebab melalui kegiatan ini dokter dapat
memahami pentingnya peresepan obat yang rasional
Nilai-nilai dasar
yang melandasi AKUNTABILITAS
• Taggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya bertanggung jawab untuk membuat
materi mengenai telaah resep yang akan disosialisasikan.
NASIONALISME
• Musyawarah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor terkait
kegiatan sosialisasi yang akan saya lakukan dan Pada tahapan kegiatan ke 4
Saya dalam melakukan sosialisasi bersikap adil dan tidak membeda
bedakan petugas serta saling menghormati
ETIKA PUBLIK
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 4 saya bersikap Sopan saat melakukan
penyampaian informasi
KOMITMEN MUTU
• Inovasi
• Efisen
Pada tahapan kegiatan ke 4 Saya melaksanakan sosialisasi dengan penuh
55
inovasi dan menggunakan waktu yang efisien
ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujur
Pada tahapan ke 4 Saya menjalankan sosialisasi dengan disiplin sesuai
dengan jadwal yang ditentukan serta pada tahapan kegiatan ke 5 saya
melakukan pembuatan laporan hasil kegiatan secara jujur
Proses dan kualitas Dalam melakukan sosialisasi dan edukasi dengan tenaga farmasi
produk dilakukan tahapan proses sebagai berikut:
Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
56
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor dan seluruh petugas farmasi sehingga
kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar
Faktor penghambat
Selama melakukan kegiatan aktualisasi sosialisasi cara penerapan lembar
kegiatan
telaah resep ini tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan
Manfaat
Dengan adanya sosialisasi ini petugas farmasi dapat memahami
pentingnya kegiatan pengkajian resep dengan menggunakan lembar telaah
resep untuk memastikan kerasionalan resep
• undangan sosialisasi
• materi sosialisasi
57
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
58
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi
60
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 3
MENYIAPKAN MATERI SOSIALISASI
OUT PUT : Materi Sosialisasi
61
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 4
MELAKUKAN SOSIALISASI DAN EDUKASI
OUT PUT : Foto Kegiatan Sosialisasi
62
BUKTI FISIK KEGIATAN 2
TAHAPAN 5
MEMBUAT CATATAN DAN PELAPORAN HASIL SOSIALISASI
OUT PUT : Catatan Hasil Kegiatan
63
Tabel 11. Laporan Kegiatan 3
Kegiatan 3 Melakukan sosialisasi kepada dokter tentang manfaat telaah resep dan cara
penulisan resep yang rasional
Deskripsi keterkaitan kegiatan sosialisasi ini berdasarkan analisis tentang matrik kedudukan dan
agenda III peran PNS dalam NKRI, maka kegiatan ini lebih cenderung dengan
(Management ASN, manajemen PNS karena kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk
WoG, Yanlik) tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai Apoteker dalam upaya
meningkatkan pelayanan resep serta berkaitan dengan WoG hal ini
merupakan pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif ASN
yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan tujuan bersama
sebagai aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan
dan disini melibatkan kolaborasi antara Apoteker dan dokter . Serta juga
berkaitan dengan Yanlik sebab melalui kegiatan ini dokter dapat
memahami pentingnya peresepan obat yang rasional
NASIONALISME
• Musyawarah
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor terkait
kegiatan sosialisasi yang akan saya lakukan dan Pada tahapan kegiatan ke 4
Saya dalam melakukan sosialisasi bersikap saling meghormati
ETIKA PUBLIK
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 4 saya bersikap Sopan saat melakukan
penyampaian informasi
KOMITMEN MUTU
• Inovasi
• Efisen
Pada tahapan kegiatan ke 4 Saya melaksanakan sosialisasi dengan penuh
inovasi dan menggunakan waktu yang efisien
ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujur
64
Pada tahapan ke 4 Saya menjalankan sosialisasi dengan disiplin sesuai
dengan jadwal yang ditentukan serta pada tahapan kegiatan ke 5 saya
melakukan pembuatan laporan hasil kegiatan secara jujur
Proses dan kualitas Dalam melakukan sosialisasi kepada dokter dilakukan tahapan proses
produk sebagai berikut:
Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor dan seluruh dokter sehingga kegiatan
sosialisasi ini berjalan dengan lancar
Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi sosialisasi manfaat telah resep cara
kegiatan penulisan resep yang rasional ini tidak ditemukan faktor penghambat
kegiatan
65
Manfaat Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini Dokter memahami pentingnya
penulisan resep yang rasional sesuai dengan peraturan yang semestinya
untuk memastikan ketercapaian terapi pasien
• undangan sosialisasi
• materi sosialisasi
66
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
67
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi
68
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 2
BERKOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT MENGENAI PELAKSAAN
KEGIATAN
OUT PUT : Undangan Sosialisasi
70
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 4
MELAKUKAN SOSIALISASI DAN EDUKASI
OUT PUT : Foto Kegiatan Sosialisasi
71
BUKTI FISIK KEGIATAN 3
TAHAPAN 5
MEMBUAT CATATAN DAN PELAPORAN HASIL SOSIALISASI
OUT PUT : Catatan Hasil Kegiatan
72
Tabel 12. Laporan Kegiatan 4
Deskripsi keterkaitan
K kegiatan penerapan lembar telaah resep guna menunjang kegiatan
agenda III pengkajiaan resep berdasarkan analisis tentang matriks kedudukan dan
(Management ASN,
peran PNS, kegiatan ini mengarah pada manajemen PNS karena kegiatan
WoG, Yanlik)
yang dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai
Apoteker yakni malayani resep serta berkaitan dengan Yanlik sebab
melalui kegiatan ini pasien mendapatkan kerasionalan pengobatan
sehingga terapi pasien dapat tercapai
Nilai-nilai dasar AKUNTABILITAS
yang melandasi • tanggung Jawab
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya Bertanggung jawab untuk
menyiapkan lembar telaah resep dan melakukan telaah/pengkajiaan resep
NASIONALIME
• Musyawarah
• Kerja Sama
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor dan
Pada tahapan kegiatan ke 3 saya Bekerjasama dalam menelaah dan
menyiapkan resep obat dengan tenaga farmasi lainnya
ETIKA PUBLIK:
• Ramah
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya berkonsultasi dengan mentor
menggunakan bahasa yang ramah dan sopan
KOMITMEN MUTU
• Efisien
Pada tahapan kegiatan ke 3 Saya melaksanakan kegiatan telaah resep
dengan menggunakan waktu yang efisien
ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujue
• Mandiri
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya mengajak petugas farmasi lainnya
untuk tetap disiplin menerapkan lembar telaah resep ke setiap kegiatan
73
pengkajian resep setiap harinya serta jujur dalam melakukan kegiatan
pengkajian resep dan tidak memungut biaya kegiatan pengkajian resep ini
kepada pasien (mandiri).
Proses dan kualitas Dalam melakukan penerapan lembar telaah resep dilakukan tahapan proses
produk sebagai berikut:
Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor dan seluruh petugas farmasi sehingga
kegiatan penerapan lembar telaah resep ini berjalan dengan lancar
Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi penerapan lembart telaah resep ini
kegiatan tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan
Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini Pasien mendapatkan pengobatan yang rasional
dan tepat.
Dampak jika tidak Apabila tidak dilakukan penerapan lembar telaah resep ini, maka pelayanan
dilaksanakan pengobatan kepada pasien tidak optimal
Perwujudan terhadap Dengan adanya penerapan lembar telaah resep ini dapat memastikan
Pencapaian Visi dan ketepatan pengobatan pasien sehingga meningkatkan kualitas
Misi
pelayanan pengobatan yang sesuai dengan visi puskesmas yakni
74
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta Menjamin
tersedianya sumber daya kesehatan yang profesional dan berkompeten
75
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
76
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi
77
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
TAHAPAN 2
MENYIAPKAN LEMBAR TELAAH RESEP
OUT PUT : Foto Kegiatan
78
BUKTI FISIK KEGIATAN 4
TAHAPAN 3
MELAKUKAN PENGKAJIAN RESEP DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR
TELAAH RESEP
OUT PUT : Foto Kegiatan
79
Tabel 13. Laporan Kegiatan 5
Deskripsi keterkaitan Kegiatan evaluasi penerapan lembar telaah resep guna menunjang kegiatan
agenda III pengkajiaan resep berdasarkan analisis tentang matriks kedudukan dan
(Management ASN, peran PNS, kegiatan ini mengarah pada manajemen PNS karena kegiatan
WoG, Yanlik) yang dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tupoksi sebagai
Apoteker yakni malayani resep
NASIONALIME
• Musyawarah
• Kerjasama
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya bermusyawarah dengan mentor dan
Pada tahapan kegiatan ke 2 saya Bekerjasama dalam melakukan
perekapan resep
ETIKA PUBLIK:
• Ramah
• Sopan
Pada tahapan kegiatan ke 1 Saya berkonsultasi dengan mentor
menggunakan bahasa yang ramah dan sopan
KOMITMEN MUTU
• Efisien
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya melaksanakan kegiatan perekapan
resep dan penghitungan persentase kerasionalan resep dengan
menggunakan waktu yang efisien
ANTI KORUPSI
• Disiplin
• Jujur
Pada tahapan kegiatan ke 2 dan 3 Saya mengajak petugas farmasi lainnya
untuk tetap disiplin perekapan dan penghitungan persentase kerasionalan
resep setiap harinya serta jujur dalam melakukan kegiatan
Proses dan kualitas Dalam melakukan evaluasi penerapan lembar telaah resep dilakukan
80
produk tahapan proses sebagai berikut:
Faktor pendukung Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi yaitu
kegiatan kerjasama yang baik dari mentor sehingga kegiatan evaluasi penerapan
lembar telaah resep ini berjalan dengan lancar
Faktor penghambat Selama melakukan kegiatan aktualisasi evaluasi penerapan lembar telaah
kegiatan resep ini tidak ditemukan faktor penghambat kegiatan
Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini dapat mengetahui keberhasilan
pengoptimalan kegiatan pengkajian resep
Dampak jika tidak Apabila tidak dilakukan evaluasi, maka tingkat keberhasilan kegiatan
dilaksanakan pengoptimalan pengkajian resep resep tidak diketahui.
Perwujudan terhadap Dengan adanya evaluasi penerapan lembar telaah resep ini dapat
Pencapaian Visi dan memastikan keberhasilan kegiatan penerapan lembar telaah resep
Misi
dalam memastikan kerasionalan setiap resep yang masuk kepelayanan
kefarmasian sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pengobatan
yang sesuai dengan visi puskesmas yakni meningkatkan derajat
81
kesehatan masyarakat serta Menjamin tersedianya sumber daya
kesehatan yang profesional dan berkompeten
82
BUKTI FISIK KEGIATAN 5
83
BUKTI FISIK KEGIATAN 5
TAHAPAN 1
BERKONSULTASI DENGAN MENTOR
OUT PUT : Foto Kegiatan Konsultasi Dan Hasil Konsultasi
85
BUKTI FISIK KEGIATAN 5
TAHAPAN 3
MENGHITUNG PERSENTASE KERASIONALAN RESEP
OUT PUT : Hasil Perhitungan Persentase Kerasionalan Resep
86
Kegiatan evaluasi dari optimalisasi kegiatan pengkajian resep melalui penerapan
lembar telaah resep di UPT Puskesmas rantau Ikil Kabupaten Bungo dengan melakukan
perekapan resep dan penghitungan persentase kerasionalan resep setiap harinya yang
dilayani di apotek UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo. Terlihat dari tabel hasil
perekapan dan perhitugan persentase keasionalan resep selama 1 miinggu dilakukannya
penerapan lembar telaah resep dapat meningkatkan kenaikan kerasionalan resep rata-rata
menjadi 85% dan ini juga terlihat dari kurva kenaikan persentase kerasionalan resep
setelah dilakukannya penerapan lembar telaah resep. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa
kegiatan aktualisasi yang berjalan di UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo
berjalan dengan optimal.
87
4.2 Kendali Mentor dan Coach
88
1. Berkonsultasi • Jadwal kegiatan
dengan mentor
2. Berkoordinasi • Materi
mengenai sosialisasi
pelaksanaan
kegiatan
Melakukan Sosialisasikan dengan tim farmasi
sosialisasi dan
2 3. Menyiapkan • Foto kegiatan di aula pada saat jam pelayanan
edukasi dengan
materi sosialisasi selesai
tenaga farmasi
2. Berkoordinasi • Materi
mengenai sosialisasi
Sosialisasikan secara personal ke
Melakukan pelaksanaan
3 sosialisasi kegiatan tiap-tiap dokter saat jam pelayanan
dengan dokter yang sudah disiapkanelesai
3. Menyiapkan • Foto kegiatan
materi sosialisasi
91
edukasi dengan 3. BAB 2 masukan tentang
tenaga farmasi 2. Berkoordinasi • Undangan profil lembaga dan konsep
mengenai sosialisasi teori
pelaksanaan
kegiatan Tanggal 01 Juli 2021
1. Menambahkan matriks
3. Menyiapkan • Materi habituasi
materi sosialisasi Sosialisasi 2. Buat powerpoint
3. Setuju untuk di seminarkan
4. Melakukan • Foto Kegiatan
sosialisasi
Tanggal 14 Juli 2021
5. Membuat laporan • Catatan hasil 1. Perbaikan sesudah seminar
hasil pertemuan kegiatan 2. konsultasi mengenai format
laporan
1. Berkonsultasi • Foto Kegiatan 3. konsultasi mengenai format
dengan mentor • Hasil pemaparan bukti fisik
Konsultasi
kegiatan di laporan
2. Berkoordinasi • Undangan
mengenai sosialisasi
Melakukan
3 pelaksanaan
sosialisasi
kegiatan
dengan dokter
3. Menyiapkan • Materi
materi sosialisasi Sosialisasi
92
5. Membuat laporan • Catatan hasil
hasil pertemuan kegiatan
94
4.3 Rencana Aksi dan Komitmen dalam Penerapan Nilai ANEKA
Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi terhadap pengadaan lembar
telaah resep dengan format yang
sederhana sehingga mengefisiensi waktu
pengerjaan pengkajian resep
95
Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan pengadaan lembar
telaah resep, saya akan tetap melakukan
dengan jujur dan disiplin agar terus
berjalan sebagai penunjang kegiatan
pengkajian resep yanag optimal di
puskesmas Rantau ikil.
1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan
menerapkan jadwal khusus untuk
2. Berkoordinasi
mengenai sosialisasi kepada petugas farmasi setiap
pelaksanaan bulannya mengenai perkembangan
kegiatan
kegiatan pengkajiaan resep dengan penuh
Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi
dengan tenaga farmasi lainnya dimasa
yang akan datang, saya tetap
menggunakan sikap yang ramah dan
sopan sehingga terjalin kerjasama yang
baik antar tenaga farmasi.
96
Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan
sosialisasi ini dan menggunakan waktu
yang seefisien mungkin dalam
melaksanakan kegiatan ini setiap
bulannya
Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan sosialisasi dengan
tenaga farmasi, saya akan tetap
melakukan dengan jujur dan disiplin
agar terus berjalan untuk menabah
wawasan dan pengetahaun petugas
farmasi mengenai pengkajian resep.
1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan
menerapkan jadwal khusus untuk
2. Berkoordinasi
mengenai sosialisasi dengan pihak dokter setiap
pelaksanaan bulannya mengenai perkembangan
kegiatan
kerasionalan penulisan resep dengan
Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi
dengan pihak dokter dimasa yang akan
97
datang, saya tetap menggunakan sikap
yang ramah dan sopan sehingga terjalin
kerjasama yang baik antar Apoteker dan
pihak Dokter.
Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan
sosialisasi ini dan menggunakan waktu
yang seefisien mungkin dalam
melaksanakan kegiatan ini setiap
bulannya
Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan sosialisasi dengan
pihak dokter, saya akan tetap melakukan
dengan jujur dan disiplin agar terus
berjalan untuk memastikan kerasional
penulisan resep pasien oleh dokter.
1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan tetap
menerapkan lembar telaah resep pada
2. Menyiapkan kegiatan pengkajian resep dengan penuh
lembar telaah tanggung jawab agar kegiatan
resep setiap
pengkajian resep ini tetap berjalan
harinya
Melakukan optimal.
3. Melakukan
4 penerapan
pengkajian resep
lembar telaah
dengan Nasionalisme
resep
menggunakan Dimasa yang akan datang, saya akan tetap
lembar tealah
bekerja sama dengan petugas farmasi
resep
lainnya untuk menerapkan lembar telaah
resep
98
Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan penerapan
lembar telaah resep bersama dengan
tenaga farmasi lainnya dimasa yang akan
datang, saya tetap menggunakan sikap
yang ramah dan sopan sehingga terjalin
kerjasama yang baik antar tenaga farmasi.
Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan ini
dan menggunakan waktu yang seefisien
mungkin dalam melaksanakan kegiatan
ini setiap harinya
Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan penerapan lembar
telaah resep, saya akan tetap melakukan
dengan jujur dan disiplin agar terus
berjalan untuk memastika kerasionalan
pengobatan pasien di Puskesmas Rantau
Ikil
1. Berkonsultasi Akuntabilitas
dengan mentor Dimasa yang akan datang, saya akan terus
2. Melakuakan
melakukan evaluasi penerapan lembar
perekapan resep
setiap harinya telaah resep setiap minggu dengan penuh
Melakukan tanggung jawab agar memastikan
evaluasi 3. Menghitung
penerapan lembar telaah resep tetap
5 penerapan persentase
lembar telaah kerasionalan berjalan baik dalam upaya
resep resep pengoptimalisasian kegiatan pengkajian
resep
Nasionalisme
Dimasa yang akan datang, saya akan tetap
99
bekerja sama dengan seluruh tenaga
farmasi lainnya dalam melakukan
evaluasi penerapan lembar telaah resep.
Etika Publik
Dalam melakukan kegiatan evaluasi
penerapan lembar telaah resep dengan
tenaga farmasi lainnya dimasa yang akan
datang, saya tetap menggunakan sikap
yang ramah dan sopan sehingga terjalin
kerjasama yang baik antar tenaga farmasi.
Komitmen Mutu
Dimasa yang akan datang, saya akan terus
berinovasi dalam melakukan kegiatan ini
dan menggunakan waktu yang seefisien
mungkin dalam melaksanakan evaluasi
penerapan lembar telaah resep setiap
minggunya.
Anti Korupsi
Dimasa yang akan datang, dalam
menjalankan kegiatan evaluasi penerapan
lembar telaah resep bersama dengan
tenaga farmasi, saya akan tetap
melakukan dengan jujur dan disiplin
agar terus berjalan baik dalam upaya
pengoptimalisasian kegiatan pengkajian
resep di Puskesmas rantau Ikil.
100
Setelah mengimplementasikan semua kegiatan aktualisasi diatas selama 30 hari
masa habituasi di UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo, sikap dan perilaku
yang saya tunjukkan sebagai komitmen dan perwujudan dari Nilai Dasar Profesi ASN
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi),
untuk kedepannya adalah :
1. Senantiasa mengembangkan profesionalisme dan kompetensi diri saya sebagai
Apoteker
2. Mengedepankan kejujuran, keadilan, dan kedisiplinan dalam melakukan setiap
pelayanan.
3. Berprilaku sopan, santun dan selalu ramah kepada rekan kerja dan masyarakat
lainnya.
4. Berlaku adil dalam memberikan pelayanan kesehatan tanpa memandang latar
belakang status sosial masyarakat.
5. Menanamkan sikap kedisiplinan dalam waktu.
6. Membuat inovasi lainnya yang bersifat preventif, promotif, kuratif maupun
rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
7. Membangun kerjasama dengan rekan kerja, atasan maupun pihak lainnya demi
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Saya berkomitmen dan berjanji untuk melaksanakan butir-butir yang tertera diatas
sebagai seorang Apoteker, sekaligus sebagai seorang ASN yang bertugas di UPT
Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo.
Muara Bungo, 13 Agustus 2021
101
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran agar
habituasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat dijadikan sebagai pemecahan
permasalahan yang ada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bungo.
102
1. Setiap PNS menjunjung tinggi nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
dalam melaksanakan tugas jabatannya.
2. Setiap PNS menerapkan nilai-nilai dari peran dan kedudukan PNS dalam
NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Proses aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh
peserta latsar tapi juga kepada seluruh ASN.
4. Selalu melakukan inovasi dalam mengembangkan prinsip nilai dasar ASN
dengan tujuan mampu menciptakan sumber daya manusia yang bukan hanya
memberikan pealyanan kepada pasien tetapi juga mampuberkontribusi dalam
mewujudkan visi misi UPT Puskesmas Rantau Ikil Kabupaten Bungo.
103
DAFTAR PUSTAKA
104
NegaraPendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 23/KEP/M.PAN/4/2001. Tentang
Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kemenpan RB
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Jakarta: Sekertariat Negara.
Republik Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor I1 Tahun 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Sekertariat Negara.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Jakarta: Sekertariat Negara.
105