PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU Nomor 5 tahun 2014 mengenai
Aparatur Sipil Negara, penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN bertujuan
agar ASN mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, manajemen ASN
dan smart ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan sebagai perawat di unit
kerja masing-masing.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
a. Membantu memahami dan mewujudkan penguatan karakter ASN sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK, budaya kerja ASN yang
profesional dan bernilai dasar melalui manajemen ASN, sekaligus memudahkan
proses adaptasi menuju smart ASN.
b. Mewujudkan pelayan publik yang profesional dan berkualitas sesuai tugas dan fungsi
masing-masing jabatan.
2. Bagi Organisasi
a. Membantu mewujudkan visi, misi Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Puskesmas Ulu Moro’o melalui
penerapan core values, manajemen ASN dan smart ASN
3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat pentingnya perilaku hidup
sehat
b. Meningkatkan kewaspadaan tentang gejala penyakit hipertensi serta tindakan
pencegahan
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
ISU
Tabel 2.1. Identifikasi Isu di Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat
No. Identifikasi isu Sumber isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1. Kurang optimalnya Manajemen ASN masih ditemukan tenaga Tenaga Kesehatan melakukan 5
penerapan 5 momen cuci (hal ini menunjukan kurang Kesehatan yang belum momen cuci tangan yaitu sebelum
tangan pada staf di kompeten, dimana ASN cuci tangan sebelum menyentuh pasien, sebelum
Puskesmas Ulu Moro’o tidak memahami dan tidak menyentuh pasien dan saat melakukan Tindakan aseptic,
Kabupaten Nias Barat melakukan 5 momen cuci meninggalkan lingkungan setelah terpapar cairan tubuh
tangan yang mengakibatkan pasien pasien, setelah menyentuh pasien,
asn tersebut sebagai setelah meninggalkan lingkungan
transmisi kuman kepada pasien
pasien yang lain. Kurang
Professional yang
menunjukkan kurangnya
komitmen dalam bekerja)
Smart ASN
(hal ini menunjukkan tidak
sesuai dengan integritas yaitu
kurangnya
kesadaran terhadap
perilaku
3. Kurang optimalnya Manajemen ASN Masih ditemukan alat-alat Setelah alat-alat Kesehatan
pelaksanaan sterilisasi alat (hal ini menunjukan tidak kesehatan yang belum steril dipakai dicuci lalu disterilkan
kesehatan setelah selesai bertanggung jawab (gunting, pingset,kasa, dll) dan sudah siap pakai
digunakan pada perawat dikarenakan tidak saat menghecting luka
di Puskesmas Ulu Moro’o menyelesaikan pekerjaan
Kabupaten Nias Barat sampai tuntas dan tidak
melakukan pekerjaan sesuai
SOP )
Smart ASN
(hal ini menunjukkan tidak
sesuai dengan integritas dan
nasionalisme dimana
kurangnya kesadaran diri
terhadap perilaku dan
tanggung jawab)
Berdasarkan analisis isu dengan metode APKL, ketiga isu permasalahan diatas
telah memenuhi syarat. Oleh sebab itu, penulis menganalisis lebih lanjut untuk
menetapkan isu prioritas dengan metode USG.
2.2.2. Analisis Isu dengan Metode USG
Untuk menetapkan isu prioritas yang akan diangkat menjadi isu utama (core issue)
digunakan alat bantu yaitu metode USG. Teknik penilaian dengan metode USG
menentukan prioritas isu melalui tiga tingkatan, yakni kegawatan, keseriusandan
pertumbuhan suatu isu. Terdapat 3 kriteria penilaian, antara lain:
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
danditindaklanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
denganakibat yang ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jikatidak segera ditangani.
Analisis dengan metode USG dilakukan dengan pemberian nilai, yaitu
rentangantara 1 sampai 5 dengan ketentuan:
1 = sangat tidak urgen/serius/mendesak 2 = tidak urgen/serius/mendesak 3
= cukup urgen/serius/mendesak 4 = urgen/serius/mendesak
5 = sangat urgen/serius/mendesak
Isu dengan jumlah nilai tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk
diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan kreatif yang diusulkan. Berikut analisis isu dengan
menggunakan teknik USG.
Tabel 2.3. Analisis Isu dengan Metode USG
Kriteria
Berdasarkan penilaian dalam metode USG, maka diperoleh satu isu yang menjadi
core issue yaitu Kurangnyanya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat
yang teratur di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat. Dengan demikian
diperlukan gagasan-gagasan kreatif untuk memecahkan permasalahan isu tersebut.
Kurangnya
Material pengetahuan
Media pasien
edukasi hipertensi
belum ada dalam
dalam bentuk
leaflet meminum obat
ekonomi yang teratur di
kurang Puskesmas
Ronggur
Manusia
kurangnya keterampilan
petugas kesehatan dalam
melakukan edukasi/ sosialisasi
Metode
masyarakat tidak percaya
metode sosialisasi
kepada petugas kesehatan
yang digunakan kurang
efektif
Skrining yang tidak
dilakukan
11
Role Model
Role model adalah seseorang yang dijadikan panutan atau contoh oleh orang lain
agar orang tersebut menjadi lebih baik. Di unit kerja tempat saya bertugas, yakni
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat yang dapat saya jadikan role model adalah
drg. S.T.T Subarta SA selaku kepala puskesmas. Beliau merupakan sosok pemimpin yang
patut menjadi teladan dalam sebuah organisasi. Beliau mempunyai sikap kepemimpinan
yang baik, menjunjung tinggi kedisiplinan dalam bekerja dan selalu membantu pegawai
dalam mewujudkan dan meningkatkan setiap program yang ada serta membantu
bawahannya dalam menghadapi kesulitan pada setiap program di Puskesmas Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat. Beliau juga selalu mendukung staf puskesmas dalam memberikan
inovasi guna meningkatkan pelayanan prima Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias
Barat. Selain itu beliau juga tegas terhadap pelanggaran disiplin staf puskesmas, dan
selalu berbuat adil dan tidak membeda– bedakan setaip staf puskesmas dan selalu bersikap
ramah kepada staf puskesmas maupun kepada pengunjung di Puskesmas Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat.
5 Membuat video a.Konsultasi dengan Kolaboratif Terbuka dengan Kegiatan ini saya
edukasi tentang kepala puskesmas bekerja sama lakukan sebagai
penyakit hipertensi, untuk penerapan
upaya menghasilkan kolaboratif melalui
penanggulangan serta nilai tambah diskusi dengan
pencegahannya kepala puskesmas
dalam membuat
video
edukasi
3.3. Relevansi Rencana Aktualisasi dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI Menuju Smart ASN
3.3.1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Menurut undang-undang Nomor 5 bahwa
ASN memiliki tugas dan fungsi menjalankan kebijakan publik, memberikan pelayanan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Aparatur sipil negara (ASN) berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Adanya manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan kode etik dan kode perilaku pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul, selaras dengan
perkembangan zaman. Adapun kode etik dan kode perilaku ASN antara lain:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan kententuan peraturan perundang- undangan dan etika
pemerintah
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
k. Memegah teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.
b. Integritas
Berperilaku yang selaras dengan nilai, norma, etika organisasi kejujuran, kepatuhan
terhadap peraturan perundang- undangan, kemampuan bekerja sama dan pengabdian
kepada masyarakat, bangsa dan negara.
d. Profesionalisme
ASN mampu memberi pelayanan terbaik, bertanggung jawab, menjunjung integritas diri
e. Hospitality (keramahan)
ASN diharapkan mampu menjalankan tanggung jawab sebagai pelayan publik
dengan sikap tulus, ikhlas, ramah serta menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat.
f. Networking
ASN mampu membangun hubungan dengan orang/kelompok/organisasi lainnya
yang memberikan dampak positif terhadap kinerja diri.
g. Entepreneurship
ASN diharapkan berjiwa kewirausahaan dengan adanya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta
bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan
orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara
membantu mereka yang membutuhkan.
Selain itu, ASN mampu memahami literasi digital yang menjadi tantangan saat ini
dalam menghadapi era 4.0. Literasi digital adalah adalah kemampuan serta kecakapan
seseorang dalam bermedia digital yang bertanggng jawab. Literasi digital berperan penting
untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kompetensi literasi digital tidak
hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital skill), namun juga budaya
menggunakan media digital (digital culture), etik menggunakan digital (digital ethic) dan
aman bermedia digital (digital safety).
Tabel 3.2. Relevansi Rencana Aktualisasi dengan Kedudukan dan Peran PNS
menuju Smart ASN
No Kegiatan Kedudukan dan Relevansi dengan Rencana Kegiatan
Peran ASN dalam Aktualisasi
NKRI
1. Membuat bahan informasi a. Manajemen a. Dalam membuat media edukasi
tentang hipertensi (dalam ASN berupa banner, saya lakukan
bentuk banner) dengan cermat dan displin
b. Dalam membuat mendesain media
b. Smart ASN edukasi banner, saya menerapkan
pemanfaatan IT berupa teknologi
komputer dan internet
2. Melaksanakan penyuluhan a. Manajemen a. Kegiatan penyuluhan saya
tentang penyakit hipertensi, ASN laksanakan dengan jujur,
gejala serta pencegahan dan bertanggung jawab,serta
pengendalian hipertens di berintegritas tinggi
wilayah kerja Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat b. Dalam melaksanakan penyuluhan ini
b. Smart ASN saya memiliki integritas
3. Melaksanakan Skrining Tensi a. Manajemen a. Dalam melakukan skrining tekanan
tekanan darah kepada pasien ASN darah saya lakukan dengan sikap
saat kegiatan penyuluhan hormat, sopan, dan tanpa tekanan
b. Smart ASN b. Kegiatan kskrining tekanan darah
saya lakukan dengan menunjukan
sikap hospitality
4. Melaksanakan komunikasi a. Manajemen a. Dalam meyusun kegiatan evaluasi,
teraupetik kepada pasien ASN saya lakukan dengan jujur dan
hipertensi yang berkunjung ke b. Smart ASN bertanggung jawab
puskesmas Ulu Moro’o b. Dalam melakukan kegiatan evaluasi,
Kabupaten Nias Barat saya menunjukan sikap
profesionalisme dan integritas tinggi
5. Membuat video edukasi tentang a. Manajemen a. Dalam membuat video edukasi, saya
penyakit hipertensi, upaya ASN lakukan dengan cermat dan disiplin
penanggulangan serta b. Dalam membuat video edukasi, saya
pencegahannya b. Smart ASN menerapkan pemanfaatan IT berupa
komputer dan internet untuk mencari
referensi materi dari
sumber terpercaya serta kamera
1 2 3 4 5 6
1 Membuat bahan Tersedianya 2 Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
informasi tentang banner tentang Dasar ASN: merupakan bentuk memperkuat tata nilai
hipertensi (dalam a.Konsultasi dan diskusi dengan hipertensi yang a. Kolaboratif , bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR” yang
bentuk banner) kepala puskesmas diletakkan di sama dengan kepala perwujudan tujuan ke3, yakni Terampil
ruang tunggu dan puskesmas dalam organisasi yaitu dalam bekerja
di poli umum dalam pembuatan “meningkatnya
Puskesmas Ulu media leaflet derajat kesehatan”
Moro’o dengan tercapainya
b.Mencari bahan referensi untuk b. Akuntabel, dengan sasaran organisasi
materi bannert dari sumber bertanggung jawab yakni meningkatnya
terpercaya mencari bahan kualitas kesehatan
referensi yang masyarakat.
terpercaya/ benar
dalam penyusunan
materi banner
2 Melaksanakan Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
penyuluhan tentang penyuluhan Dasar ASN: merupakan bentuk memperkuat tata nilai
penyakit hipertensi, a.konsultasi dengan kepala puskesmas, kesehatan a. Kolaboratif , bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR”
gejala serta pencegahan dan pemegang program PTM untuk mengenai sama dengan mentor perwujudan tujuan yang ke3,4.5, yakni
dan pengendalian menentukan tempat dan waktu penyakit dalam penyusunan organisasi yaitu Terampil dalam
hipertensdi wilayah hipertensi, kegiatan penyuluhan “meningkatnya bekerja,
kerja Ulu Moro’o b.Menyiapkan media penyuluhan kepada 20 derajat kesehatan” Iklas dalam
Kabupaten Nias Barat berupa leaflet kuisioner tingkat peserta di desa b. Akuntabel, dengan dengan tercapainya melaksanakan tugas,
pengetahuan serta daftar hadir Ulu Moro’o penuh tanggung sasaran organisasi Ramah terhadap
jawab, integritas yakni meningkatnya masyarakat
dalam menyiapkan kualitaskesehatan
media penyuluhan masyarakat .
berupa leaflet,
kuisioner tingkat
pengetahuan serta
daftar hadir
Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a. Manajemen ASN,
bertanggung jawab,
jujur dan berintegritas
dalam melaksanakan
penyuluhan dengan
memberikan informasi
yang benar dan tidak
menyesatkan
b.Smart ASN,
melaksanakan
penyuluhan dengn
penuh integritas serta
menampilkan sikap
hospitality
3 Melaksanakan Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
Skrining Pengukuran Skrining Dasar ASN: a.Akuntabel, merupakan bentuk memperkuat tata nilai
tekanan a.Menyiapkan alat dan bahan Tensi kepada 20 dengan kontribusi dalam organisasi “PETIR” yang
darah kepada peserta skrining pengukuran tekanan peserta di desa penuh tanggung perwujudan tujuan ke,3 yakni Terampil
saat kegiatan darah Ulu Moro’o jawab,dalam organisasi yaitu dalam bekerja
penyuluhan menyiapkan alat ukur “meningkatnya
tekanan darah derajat kesehatan”
dengan tercapainya
b.Membuat tabel hasil dari b.Kompeten, membuat sasaran organisasi
pengukuran tekanan darah table dari hasil kegiatan yakni meningkatnya
sesuai dengan yang kualitaskesehatan
didapatkan masyarakat
c.Berorientasi pada
c.Mengukur tekanan darah dan pelayanan, melakukan
mencatat hasil Pengukuran perbaikan tiada henti
tekanan darah pelayanan kesehatan
dengan mengukur
tekanan darah
Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a. Manajemen ASN,
melaksanakan skrining
tekanan darah dengan
jujur, bertanggung jawab
serta memperhatikan
etika profesi
b. Smart ASN,
melaksanakan skrining
tekanan darah dengan
sikap hospitality , tulus
dan sepenuh hati dalam
melayani
4 Melaksanakan Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
komunikasi teraupetik komunikasi Dasar ASN: merupakan bentuk memperkuat tata nilai
kepada pasien a. Konsultasi dengan kepala teraupetik kepada a. Kolaboratif, bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR”
hipertensi yang puskesmas 20 pasien sama dengan kepala perwujudan tujuan yang ke4, yakni
berkunjung ke hipertensi di puskemas organisasi yaitu Iklas dalam
puskesmas Ulu Moro’o puskesmas Ulu “meningkatnya melaksanakan tugas
Kabupaten Nias Barat b.Mengumpulkan data hasil skrining Moro’o dengan b. Berorientasi pada derajat kesehatan”
pengukuran tekanan darah durasi 1- pelayanan, melakukan dengan tercapainya
3 menit perbaikan tiada henti sasaran organisasi
pelayanan kesehatan yakni meningkatnya
dengan mengumpulkan kualitaskesehatan
data hasil skrining masyarakat
tekanan darah guna untuk
mengetahui pasien
hipertensi
d.kompeten, membantu
d.Melakukan komunikasi terapeutik pasien dalam
kepada pasien yang berkunjung menjalankan perilaku
khususnya pasien penyakit kesehatan
hipertensi
Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a .Manajemen ASN,
bertanggung jawab, jujur
dan berintegritas dalam
mengumpulkan data
skrining dan
mengidentifikasi pasien
hipertensi dengan
memberikan edukasi
yang benar dan tidak
menyesatkan
b.Smart ASN,
melaksanakan
komunikasi teraupetik
kepada pasien dengan
sikap hospitality , tulus
dan sepenuh hati dalam
melayani
5 Membuat video edukasi Tersedianya satu Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
tentang penyakit video edukasi Dasar ASN merupakan bentuk memperkuat tata nilai
hipertensi, upaya a. Konsultasi dengan kepala tentang penyakit a. Kolaboratif, bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR” yang
penanggulangan serta puskesmas hipertensi, upaya sama dengan kepala perwujudan tujuan ke3, yakni Terampil
pencegahannya penanggulangan puskemas dalam organisasi yaitu dalam bekerja
serta merancang video “meningkatnya
pencegahannya edukasi derajat kesehatan”
dengan kualitas dengan tercapainya
b. Mencari referensi materi edukasi gambar terbaik, b. Akuntabel, dengan sasaran organisasi
dari sumber terpercaya durasi 3-7 menit bertanggung jawab, yakni meningkatnya
cermat, disiplin dalam kualitaskesehatan
mengumpulkan materi masyarakat
edukasi
e. Adaptif, terus
e. Mengupload video yang telah berinovasi dengan
disetujui di seluruh media sosial memanfaatkan
Puskesmas Ulu Moro’o kemudahan teknologi
untuk hasil yang
terbaik
Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a. Manajemen ASN,
bertanggung jawab,
jujur dan berintegritas
dalam membuat video
edukasi dengan
memberikan informasi
yang benar dan tidak
menyesatkan
b. Smart ASN,
menrancang video
edukasi dengan
memanfaatkan teknologi
IT merupakan wujud
ASN yang kreatif
dan inovatif
3.5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Rencana jadwal aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias
Barat mulai tanggal 26 Mei 2023 sampai dengan 1 Juli 2023. Adapun jadwal kegiatan
aktualisasi dapat dilihat pada tabel berikut: