Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
diperlukan ASN sebagai alat kelengkapan negara yang bertanggung jawab melaksanakan
roda pemerintahan, penyelenggaraan negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi
dan setia kepada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014, pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pegawai ASN berperan
sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN).
Sesuai dengan PerLAN No.01 Tahun 2021 yang selanjutnya dilakukan
perubahan menjadi PerLAN No.10 Tahun 2021, disebutkan bahwa sebelum diangkat
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon PNS (CPNS) wajib melalui masa prajabatan
atau masa percobaan. Sebagaimana yang dimaksud pasal 63 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, masa percobaan dilaksanakan selama satu tahun melalui
proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Adapun tujuan dan sasaran penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS ini adalah untuk
menginternalisasikan dan mengimplentasikan core values ASN yang BerAKHLAK, yaitu
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapatif,
Kolaboratif dalam rangka mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani
Bangsa”. Dengan ditetapkannya core values memberikan penguatan budaya kerja ASN
yang profesional sekaligus memudahkan proses adaptasi menuju smart ASN.
Kesehatan menjadi salah satu faktor penting dalam membangun peradaban bangsa
dan memajukan ekonomi suatu negara. Isu kesehatan bukan saja menjadi sorotan di
Indonesia melainkan hampir seluruh negara di dunia. Di Indonesia, kualitas kesehatan
masyarakat masih tergolong rendah. Hal ini menjadikannya salah satu sasaran pemerintah
dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024
di bidang kesehatan. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas kesehatan di Indonesia
seperti kesadaran masyarakat terhadap kesehatan rendah, akses pelayanan kesehatan
masih sulit serta masalah ekonomi juga ikut turut andil.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu (KEMENKES, 2020). Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama yang lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Puskesmas Ulu Moro’o merupakan puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan
Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat, dengan jumlah penduduk 8811 orang. Puskesmas
Ulu Moro’o merupakan puskesmas rawat jalan yang memiliki cakupan wilayah kerja
sebanyak 5 desa yaitu desa Lawelu,Bukit Tinggi, Saloo, Hilisangawola, Hilibadalu.
Penulis merupakan CPNS di Puskesmas Ulu Moro’o yang bertugas sebagai perawat.
Berdasarkan data yang saya himpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Nias Barat untuk kasus penderita hipertensi yang diobati pada tahun 2022 sebanyak 3289
orang yang merupakan penyakit tidak menular nomor satu di kabupaten Nias Barat .
Selama kurang lebih 1 tahun bekerja di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias
Barat, penulis menemukan salah satu isu permasalahan yang terjadi di unit kerja yang
penting untuk ditindaklanjuti, yakni “Kurangnya Pengetahuan Pasien Hipertensi dalam
Meminum Obat yang Teratur di Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat”. Hal ini
mengacu pada tinggi nya kunjungan penderita penyakit hipertensi yang datang berobat ke
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat yaitu sebanyak 364 orang mulai dari
Januari sampai Agustus 2023. Penyakit hipertensi termasuk salah satu penyakit 10
terbesar yang ada di puskesmas Ulu Moro’o. Memperhatikan hal tersebut maka perlu
dilakukan upaya “Meningkatkan Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Kepatuhan Minum
Obat Di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat”.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


1.2.1. Tujuan dan Sasaran Organisasi
Adapun tujuan dari puskesmas Ulu Moro’o adalah “meningkatnya derajat kesehatan”.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut maka ditetapkan sasaran puskesmas
yaitu meningkatnya kualitas Kesehatan masyarakat.

1.2.2 Tata Nilai Organisasi


Adapu tata nilai puskesmas Ulu Moro’o yaitu “PETIR’ Profesional dalam
melakukan pelayanan
Empati pada pasien
Terampil dalam bekerja
Ikhlas dalam melaksanakan tugas
Ramah terhadap masyarakat

1.2.3 Tupoksi Perawat Terampil


Uraian tugas jabatan fungsional Perawat kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan,
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagaimana tertuang dalam Permenpan RB Nomor 35
Tahun 2019, sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif.
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif.
5. Memberikan oksigenasi sederhana.
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal.
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi.
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah.
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak.
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas.
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas.
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa.
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik.
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan padapre/ intra/post operasi.
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif.
16..Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.
17. .Melakukan perawatan luka.
18. .Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

1.2.4. Fungsi Jabatan


Dalam menjalankan perannya, seorang perawat memiliki fungsi
dalam:
1. Melakukan asuhan dan manajemen keperawatan, meliputi:
a. Asuhan keperawatan individu/keluarga/kelompok/
masyarakat;
b. Manajemen dan kepemimpinan dalam sarana pelayanan
kesehatan
c. Penanggulangan bencana /wabah
2. Mengembangkan kualitas personal dan profesional, meliputi:
a. Karya ilmiah bidang keperawatan/kesehatan
b. Teknologi tepat guna bidang keperawatan
c. Penyusunan standar/Pedoman/SPO bidang Keperawatan

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU Nomor 5 tahun 2014 mengenai
Aparatur Sipil Negara, penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN bertujuan
agar ASN mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, manajemen ASN
dan smart ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan sebagai perawat di unit
kerja masing-masing.

1.3.2. Tujuan Khusus


Berdasarkan latar belakang isu permasalah yang terpilih diatas, pelaksanaan
aktualisasi ini memiliki beberapa tujuan khusus sebagai berikut:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, manajemen ASN dan
smart ASN dalam pelaksanaan tahapan- tahapan kegiatan optimalisasi promosi
kesehatan dalam pencegahan hipertensi di Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias
Barat.
2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
a. Membantu memahami dan mewujudkan penguatan karakter ASN sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK, budaya kerja ASN yang
profesional dan bernilai dasar melalui manajemen ASN, sekaligus memudahkan
proses adaptasi menuju smart ASN.
b. Mewujudkan pelayan publik yang profesional dan berkualitas sesuai tugas dan fungsi
masing-masing jabatan.
2. Bagi Organisasi
a. Membantu mewujudkan visi, misi Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Puskesmas Ulu Moro’o melalui
penerapan core values, manajemen ASN dan smart ASN
3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat pentingnya perilaku hidup
sehat
b. Meningkatkan kewaspadaan tentang gejala penyakit hipertensi serta tindakan
pencegahan
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
ISU

2.1. Identifikasi Isu


Isu diartikan sebagai suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi
yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi dan berlanjut pada tahap kritis. Ada beberapa isu yang penulis identifikasi di
Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat, yaitu:
1. Kurang optimalnya penerapan 5 momen cuci tangan pada staf di Puskesmas Ulu
Moro’o Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
2. Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat yang teratur di
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
3. Kurang optimalnya pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan setelah selesai digunakan
pada perawat di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat

Tabel 2.1. Identifikasi Isu di Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat

No. Identifikasi isu Sumber isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

1. Kurang optimalnya Manajemen ASN masih ditemukan tenaga Tenaga Kesehatan melakukan 5
penerapan 5 momen cuci (hal ini menunjukan kurang Kesehatan yang belum momen cuci tangan yaitu sebelum
tangan pada staf di kompeten, dimana ASN cuci tangan sebelum menyentuh pasien, sebelum
Puskesmas Ulu Moro’o tidak memahami dan tidak menyentuh pasien dan saat melakukan Tindakan aseptic,
Kabupaten Nias Barat melakukan 5 momen cuci meninggalkan lingkungan setelah terpapar cairan tubuh
tangan yang mengakibatkan pasien pasien, setelah menyentuh pasien,
asn tersebut sebagai setelah meninggalkan lingkungan
transmisi kuman kepada pasien
pasien yang lain. Kurang
Professional yang
menunjukkan kurangnya
komitmen dalam bekerja)
Smart ASN
(hal ini menunjukkan tidak
sesuai dengan integritas yaitu
kurangnya
kesadaran terhadap
perilaku

2. Kurangnya pengetahuan Manajemen ASN 1. Kurangnya pengetahuan Meningkatnya pengetahuan pasien


pasien hipertensi dalam (hal ini menunjukkan SDM masyarakat tentang minum obat yang teratur di
meminum obat yang kurang kompeten dimana 2. Masih kurangnyaminat Puskesmas Ulu Moro’oLaut
teratur di Puskesmas Ulu pasien masih kurang masyarakat tentang Kabupaten Nias Barat
Moro’o Kabupaten Nias pengetahuan mengenai penyakit tidak menular
Barat minum obat yang teratur) 3. Kurangnya penyuluhan
Smart ASN tentang penyakit hipertensi
(hal ini menunjukkan tidak di wilayah kerja puskesmas
sesuai dengan integritas
yaitu kurangnya
kesadaran terhadap
perilaku)

3. Kurang optimalnya Manajemen ASN Masih ditemukan alat-alat Setelah alat-alat Kesehatan
pelaksanaan sterilisasi alat (hal ini menunjukan tidak kesehatan yang belum steril dipakai dicuci lalu disterilkan
kesehatan setelah selesai bertanggung jawab (gunting, pingset,kasa, dll) dan sudah siap pakai
digunakan pada perawat dikarenakan tidak saat menghecting luka
di Puskesmas Ulu Moro’o menyelesaikan pekerjaan
Kabupaten Nias Barat sampai tuntas dan tidak
melakukan pekerjaan sesuai
SOP )
Smart ASN
(hal ini menunjukkan tidak
sesuai dengan integritas dan
nasionalisme dimana
kurangnya kesadaran diri
terhadap perilaku dan
tanggung jawab)

2.2. Analisis Isu dan Penetapan Isu Terpilih


Isu yang telah diidentifikasi perlu dianalisis lebih lanjut dengan teknik tapisan isu.
Hal ini bertujuan untuk menetapkan isu yang prioritas. Ada dua alat bantu yang digunakan
untuk pengujian yaitu metode APKL dan metode USG.
2.2.1. Analisis Isu dengan Metode APKL
Metode APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu isu
denga memperhatikan empat faktor, yaitu:
1. Aktual (A) artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakandi masyarakat
2. Problematika (P) artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks,sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif
3. Kekhalayakan (K) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak/ Kelayakan (L) artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapatdimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji
kelayakan suatu isu untuk dicarika solusinya dalam kegiatan aktualisasi.
Tabel 2.2. Analisis Isu dengan Metode APKL
Kriteria
No. Isu Keterangan
A P K L

Kurang optimalnya penerapan 5 momen cuci tangan pada staf di


1. Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi Syarat

Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat


2. yang teratur di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat Memenuhi Syarat
✓ ✓ ✓ ✓

Kurang optimalnya pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan


3. setelah selesai digunakan pada perawat di Puskesmas Ulu Memenuhi Syarat
Moro’o Kabupaten Nias Barat ✓ ✓ ✓ ✓

Berdasarkan analisis isu dengan metode APKL, ketiga isu permasalahan diatas
telah memenuhi syarat. Oleh sebab itu, penulis menganalisis lebih lanjut untuk
menetapkan isu prioritas dengan metode USG.
2.2.2. Analisis Isu dengan Metode USG
Untuk menetapkan isu prioritas yang akan diangkat menjadi isu utama (core issue)
digunakan alat bantu yaitu metode USG. Teknik penilaian dengan metode USG
menentukan prioritas isu melalui tiga tingkatan, yakni kegawatan, keseriusandan
pertumbuhan suatu isu. Terdapat 3 kriteria penilaian, antara lain:
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
danditindaklanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
denganakibat yang ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jikatidak segera ditangani.
Analisis dengan metode USG dilakukan dengan pemberian nilai, yaitu
rentangantara 1 sampai 5 dengan ketentuan:
1 = sangat tidak urgen/serius/mendesak 2 = tidak urgen/serius/mendesak 3
= cukup urgen/serius/mendesak 4 = urgen/serius/mendesak
5 = sangat urgen/serius/mendesak
Isu dengan jumlah nilai tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk
diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan kreatif yang diusulkan. Berikut analisis isu dengan
menggunakan teknik USG.
Tabel 2.3. Analisis Isu dengan Metode USG
Kriteria

No. Isu Jumlah Prioritas


U S G

Kurang optimalnya penerapan 5 momen cuci tangan pada staf di


1. Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat 5 5 3 13 III

Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat


2. yang teratur di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat 5 5 5 15 I

Kurang optimalnya pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan setelah


3. selesai digunakan pada perawat di Puskesmas Ulu Moro’o 5 5 4 14 II
Kabupaten Nias Barat

Berdasarkan penilaian dalam metode USG, maka diperoleh satu isu yang menjadi
core issue yaitu Kurangnyanya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat
yang teratur di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat. Dengan demikian
diperlukan gagasan-gagasan kreatif untuk memecahkan permasalahan isu tersebut.

2.2.3 Analisis Penyebab Isu Prioritas


Analisis sebab-akibat dengan kerangka fishbone merupakan metode yang
digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis
sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah kerangka seperti tulang ikan. Metode ini
berfungsi untuk menentukan penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari masalah dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya
Lingkungan
Anggapan bahwa penyakit
hipertensi tidak mematikan
anggapan bahwa lebih baik
minum obat herbal
kurangnya motivasidari
keluarga

Kurangnya
Material pengetahuan
Media pasien
edukasi hipertensi
belum ada dalam
dalam bentuk
leaflet meminum obat
ekonomi yang teratur di
kurang Puskesmas
Ronggur

Manusia
kurangnya keterampilan
petugas kesehatan dalam
melakukan edukasi/ sosialisasi
Metode
masyarakat tidak percaya
metode sosialisasi
kepada petugas kesehatan
yang digunakan kurang
efektif
Skrining yang tidak
dilakukan

gambar 2.1. analisis sebab-akibat dengan


fishbone

11
Role Model
Role model adalah seseorang yang dijadikan panutan atau contoh oleh orang lain
agar orang tersebut menjadi lebih baik. Di unit kerja tempat saya bertugas, yakni
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat yang dapat saya jadikan role model adalah
drg. S.T.T Subarta SA selaku kepala puskesmas. Beliau merupakan sosok pemimpin yang
patut menjadi teladan dalam sebuah organisasi. Beliau mempunyai sikap kepemimpinan
yang baik, menjunjung tinggi kedisiplinan dalam bekerja dan selalu membantu pegawai
dalam mewujudkan dan meningkatkan setiap program yang ada serta membantu
bawahannya dalam menghadapi kesulitan pada setiap program di Puskesmas Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat. Beliau juga selalu mendukung staf puskesmas dalam memberikan
inovasi guna meningkatkan pelayanan prima Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias
Barat. Selain itu beliau juga tegas terhadap pelanggaran disiplin staf puskesmas, dan
selalu berbuat adil dan tidak membeda– bedakan setaip staf puskesmas dan selalu bersikap
ramah kepada staf puskesmas maupun kepada pengunjung di Puskesmas Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat.

Gambar 2.2. Kepala Puskesmas Ulu Moro’o (Role Model)


Adapun biodata singkat beliau sebagai berikut:
Nama :drg. S.T.T Subarta SA
NIP 198306182010011014
Pangkat/ Golongan :Pembina Tingkat I/ IV b
Jabatan :Kepala Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

3.1. Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif


Berdasarkan isu prioritas yang telah dianalisis menggunakan metode APKL dan USG
yaitu “Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat yang teratur di
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat” maka dihasilkan gagasan kreatif
pemecahan masalah pada isu tersebut yakni “Meningkatkan Pengetahuan Pasien
Hipertensi Tentang Kepatuhan Minum Obat di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias
Barat.” Berikut ini kegiatan kreatif yang diusulkan untuk pemecahan isu terpilih, antara
lain:
1. Membuat bahan informasi tentang hipertensi (dalam bentuk banner) dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Konsultasi dan diskusi dengan kepala puskesmas terkait pembuatan banner
b. mencari bahan referensi untuk materi banner dari sumber terpercaya
c. Menyiapkan/ menyusun banner
d. Mencetak banner yang telah disetujui
e. Meletakkan banner di ruang tunggu dan di poli umum puskesmas Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat
2. Melaksanakan penyuluhan tentang penyakit hipertensi, gejala serta pencegahan dan
pengendalian hipertensi di wilayah kerja Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas, dan pemegang program PTM
untuk menentukan tempat dan waktu;
b. Menyiapkan media penyuluhan berupa leaflet, kuisioner tingkat pengetahuan serta
daftar hadir;
c. Mencetak leaflet, kuisioner tingkat pengetahuan serta daftar hadir;
d. Membagikan leaflet
e. Melakukan pre test tingkat pengetahuan tentang penyakit hipertensi , gejala serta
pencegahan dan pengendalian hipertensi
f. Memberikan penjelasan mengenai penyakit hipertensi, gejala serta
pencegahan dan pengendalian hipertensi
g. Melakukan sesi tanya-jawab pada peserta penyuluhan
h. Melakukan post test tingkat pengetahuan setelah penyuluhan
3. Melaksanakan Skrining Tensi tekanan darah kepada peserta saat kegiatan
penyuluhan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan skrining pengukuran tekanan darah
b. Membuat tabel hasil dari Pengukuran tekanan darah
c. Mengukur tekanan darah peserta dan mencatat hasil Pengukuran tekanan darah
4. Melaksanakan komunikasi teraupetik kepada pasien hipertensi yang berkunjung ke
puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat dengan tahapan sebagai berikut :
a. Konsultasi dengan kepala puskesmas
b. Mengumpulkan data hasil skrining pengukuran tekanan darah
c. Mengidentifikasi pasien yang terindikasi penyakit hipertensi yang berkujung ke
puskesmas
d. Melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien yang berkunjung
khususnya pasien penyakit hipertensi
5. Membuat video edukasi tentang penyakit hipertensi dengan tahapan sebagai berikut :
a. Konsultasi dengan kepala puskesmas
b. Mencari referensi materi edukasi dari sumber terpercaya
c. Membuat video edukasi dengan kualitas terbaik
d. Mengkonsultasikan hasil video dengan kepala puskesmas
e. Mengupload video yang telah disetujui di seluruh media sosial Puskesmas Ulu
Moro’o

3.2. Relevansi Rancangan Kegiatan dengan Core Value BerAKHLAK


Dalam menjalankan fungsi seorang ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, perekat dan pemersatu bangsa sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014, ASN
dituntut untuk memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
serta praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Oleh karena itu, seorang ASN harus
bisa menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK sebagai satu pedoman dalam
budaya kerja serta mempermudah proses adaptasi. Dalam membuat rancangan aktualisasi
ini, penulis menerapkan nilai-nilai dasar
ASN yang terdiri dari BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Berikut ini uraian tentang relevansi rencana
kegiatan dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu:

Tabel 3.1. Relevansi Rencana Kegiatan terhadap Core Value BerAKHLAK


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Core Value Panduan Deskripsi
BerAKHLA Perilaku Penerapan Nilai
K Dasar
BerAKHLAK
1 Membuat bahan a. Konsultasi dan Kolaboratif Terbuka dengan Kegiatan ini saya
informasi tentang diskusi dengan bekerja sama lakukan sebagai
hipertensi (dalam kepala puskesmas untuk penerapan nilai
bentuk banner) menghasilkan kolaboratif melalui
nilai tambah diskusi dengan
kepala puskesmas
dalam pelaksanaan
kegiatan
aktualisasi

b. mencari bahan Akuntabel Melaksanakan Kegiatan ini saya


referensi untuk tugas dengan lakukan sebagai
materi bannert dari jujur, penerapan
sumber terpercaya bertanggung akuntabel dengan
jawab, cermat, mengumpulkan
disiplin dan bahan materi dari
berintegritas sumber terpercaya
tinggi

c.Menyiapkan/ Akuntabel Melaksanakan Kegiatan ini saya


menyusun banner tugas dengan lakukan sebagai
jujur, penerapan
bertanggung akuntabel dengan
jawab, cermat, mempersiapkan
disiplin dan media yang
berintegritas digunakan sebagai
tinggi sumber informasi

d. Mencetak banner Adaptif Terus berinovasi Kegiatan ini saya


yang telah disetujui mengembangkan lakukan sebagai
kreativitas bukti inovasi dan
kreatifitas saya
dalam
mengembangkan
media sebagai
sumber informasi

e. Meletakkan banner Kompeten Membantu orang Kegiatan ini saya


di ruang tunggu lain belajar lakukan untuk
dan di poli umum membantu
puskesmas Ulu masyarakat
Moro’o Kabupaten dalam
Nias Barat meningkatkan
pengetahuan
2 Melaksanakan a.konsultasi dengan Kolaboratif Terbuka dengan Kegiatan ini saya
penyuluhan tentang kepala puskesmas, bekerja sama lakukan sebagai
penyakit hipertensi, dan pemegang untuk penerapan nilai
gejala serta program PTM untuk menghasilkan kolaboratif dengan
pencegahan dan menentukan tempat nilai tambah berdiskusi dengan
pengendalian dan waktu; dengan kepala
hipertensdi wilayah puskesmas, dan
kerja Ulu Moro’o pemegang
Kabupaten Nias Barat program PTM
dalam penyusunan
kegiatan
penyuluhan
Kesehatan

b. Menyiapkan media Akuntabel Melaksanakan Kegiatan ini saya


penyuluhan berupa tugas dengan lakukan sebagai
leaflet, kuisioner jujur, penerapan
tingkat pengetahuan bertanggung akuntabel dengan
tentang hipertensi jawab, cermat, mempersiapkan
dan daftar hadir disiplin dan media yang
berintegritas digunakan untuk
tinggi penyuluhan seperti
leaflet dan daftar
hadir

c. Mencetak, leaflet Adaptif Terus berinovasi Kegiatan ini saya


dan daftar hadir mengembangkan lakukan sebagai
kreativitas bukti inovasi dan
kreatifitas saya

d.Membagikan leaflet Kompeten Membantu orang Kegiatan ini saya


lain belajar lakukan untuk
membantu
masyarakat dalam
meningkatkan
pengetahuan

e. Melakukan pre test Kompeten Membantu orang Kegiatan ini saya


tingkat pengetahuan lain belajar lakukan untuk
tentang penyakit mengukur tingkat
hipertensi , gejala pengetahuan
serta pencegahan masyarakat
dan pengendalian
hipertensi
f. Memberikan Kompeten Membantu orang Kegiatan ini saya
penjelasan mengenai lain belajar lakukan untuk
penyakit hipertensi, membantu
upaya masyarakat untuk
penanggulangan meningkatkan
serta pencegahan pengetahuan

g.Melakukan sesi Harmonis Menghargai Kegiatan ini


tanya-jawab pada setiap orang sebagai wujud
peserta penyuluhan apapun latar harmonis guna
belakangnya membangun
penyuluhan yang
Efektif
h. Melakukan post Berorientasi Melakukan Kegiatan ini
test tingkat pada perbaikan tiada untuk melihat
pengetahuan pelayanan henti hasil
setelah perkembangan
penyuluhan pengetahuan
masyarakat
setelah
melakukan
kegiatan
penyuluhan
3 Melaksanakan a.Menyiapkan alat dan Akuntabel Menggunakan Kegiatan ini saya
Skrining Tensi bahan skrining kekayaan dan lakukan dengan
tekanan darah pengukuran tekanan barang milik bertanggung jawab
kepada peserta darah negara secara dalam
saat kegiatan bertanggung menggunakan
penyuluhan jawab, efektif, alat dan bahan
dan efisien yang dibutuhkan
b.Membuat tabel Kompeten Melaksanakan Kegiatan ini saya
hasil dari tugas dengan lakukan sebagai
Pengukuran kualitas terbaik penerapan
tekanan darah kompeten
untuk mencapai
tujuan yang
diinginkan
c.Mengukur tekanan Berorientasi Melakukan Kegiatan ini untuk
darah dan mencatat pada perbaikan tiada melihat hasil
hasil Pengukuran pelayanan henti tekanan darah
tekanan darah peserta
penyuluhan

4 Melaksanakan a.Konsultasi dengan Kolaboratif Terbuka dengan Kegiatan ini saya


komunikasi kepala puskesmas bekerja sama lakukan sebagai
teraupetik kepada untuk penerapan
pasien hipertensi menghasilkan kolaboratif melalui
yang berkunjung ke nilai tambah diskusi dengan
puskesmas Ulu kepala puskesmas
Moro’o Kabupaten dalam melakukan
Nias Barat edukasi

b.Mengumpulkan data Berorientasi Melakukan Kegiatan ini untuk


hasil skrining pada perbaikan tiada melihat hasil
pengukuran tekanan pelayanan henti tekanan darah
darah pasien untuk
diidentifikasi
c.Mengidentifikasi Berorientasi Melakukan Kegiatan ini untuk
pasien yang pada perbaikan tiada melihat hasil
terindikasi penyakit Pelayanan henti tekanan darah
hipertensi yang pasien untuk diberi
berkujung ke komunikasi
puskesmas teraupetik

d. Melakukan Berorientasi Ramah, cekatan, Kegiatan ini saya


komunikasi pada solutif dan dapat lakukan untuk
terapeutik kepada pelayanan diandalkan membantu
pasien yang masyarakat untuk
berkunjung meningkatkan
khususnya pasien pengetahuan
penyakit hipertensi

5 Membuat video a.Konsultasi dengan Kolaboratif Terbuka dengan Kegiatan ini saya
edukasi tentang kepala puskesmas bekerja sama lakukan sebagai
penyakit hipertensi, untuk penerapan
upaya menghasilkan kolaboratif melalui
penanggulangan serta nilai tambah diskusi dengan
pencegahannya kepala puskesmas
dalam membuat
video
edukasi

b Mencari referensi Akuntabel Melaksanakan Kegiatan ini saya


materi edukasi dari tugas dengan lakukan sebagai
sumber terpercaya jujur, penerapan
bertanggung akuntabel dengan
jawab, cermat, mengumpulkan
disiplin dan materi edukasi
berintegritas
tinggi

c.Membuat video Adaptif Terus berinovasi Kegiatan ini saya


edukasi dengan guna lakukan untuk terus
kualitas terbaik meningkatkan berinovasi dengan
kreativitas memanfaatkan
kemudahan
teknologi IT untuk
hasil yang terbaik

d.Mengkonsultasikan Berorietasi Melaksanakan Kegiatan ini


hasil video dengan pada tugas dengan sebagai penerapan
kepala puskesmas pelayanan kualitas terbaik kompeten dengan
melakukan
evaluasi kegiatan
mencapai tujuan
yang diinginkan
e. Mengupload video Adaptif Melaksanakan Kegiatan ini
yang telah disetujui tugas dengan menjadi bukti
di seluruh media jujur, bahwa telah
sosial Puskesmas bertanggung melaksanakan
Ulu Moro’o jawab, cermat, arahan yang di
displin dan berikan pimpinan
berintegritas agar kegiatan
tinggi aktualiasi dapat
berjalan optimal

3.3. Relevansi Rencana Aktualisasi dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI Menuju Smart ASN
3.3.1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Menurut undang-undang Nomor 5 bahwa
ASN memiliki tugas dan fungsi menjalankan kebijakan publik, memberikan pelayanan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Aparatur sipil negara (ASN) berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Adanya manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan kode etik dan kode perilaku pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul, selaras dengan
perkembangan zaman. Adapun kode etik dan kode perilaku ASN antara lain:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan kententuan peraturan perundang- undangan dan etika
pemerintah
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
k. Memegah teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.

3.3.2. Smart ASN


Smart ASN merupakan aparatur sipil negara yang memiliki profil nasionalisme,
integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa
asing dan entrepreneurship. Mereka berperan sebagai digital talent dan digital leader yang
mendukung transformasi birokrasi di Indonesia dengan semangat revolusi industri 4.0.
Saat ini semua jenis pelayanan publik dapat diselenggarakan berbasis digital dan
terintegrasi sedemikian rupa sehingga pelayanan menjadi lebih optimal. Saat ini ASN
disebut sebagai ASN Millenial yang akrab dengan teknologi dan keterampilan yang mumpuni
dengan jiwa berani, kreatif dan inovatif, pantang menyerah serta cerdas dalam menciptakan
peluang. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh Smart ASN, yaitu:
a. Nasionalisme
Dalam pelaksanaan tugas sehari–hari, setiap ASN dapat mengamalkan nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman hidup

b. Integritas
Berperilaku yang selaras dengan nilai, norma, etika organisasi kejujuran, kepatuhan
terhadap peraturan perundang- undangan, kemampuan bekerja sama dan pengabdian
kepada masyarakat, bangsa dan negara.

c. Menguasai IT (Information Technology) dan bahasa asing


ASN dituntut mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, tidak ketinggalan
kemajuan teknologi dan informasi, mampu mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-
aplikasi teknologi, bijak dalam memanfaatkan internet guna
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas
dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.

d. Profesionalisme
ASN mampu memberi pelayanan terbaik, bertanggung jawab, menjunjung integritas diri

e. Hospitality (keramahan)
ASN diharapkan mampu menjalankan tanggung jawab sebagai pelayan publik
dengan sikap tulus, ikhlas, ramah serta menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat.

f. Networking
ASN mampu membangun hubungan dengan orang/kelompok/organisasi lainnya
yang memberikan dampak positif terhadap kinerja diri.

g. Entepreneurship
ASN diharapkan berjiwa kewirausahaan dengan adanya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta
bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan
orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara
membantu mereka yang membutuhkan.
Selain itu, ASN mampu memahami literasi digital yang menjadi tantangan saat ini
dalam menghadapi era 4.0. Literasi digital adalah adalah kemampuan serta kecakapan
seseorang dalam bermedia digital yang bertanggng jawab. Literasi digital berperan penting
untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kompetensi literasi digital tidak
hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital skill), namun juga budaya
menggunakan media digital (digital culture), etik menggunakan digital (digital ethic) dan
aman bermedia digital (digital safety).
Tabel 3.2. Relevansi Rencana Aktualisasi dengan Kedudukan dan Peran PNS
menuju Smart ASN
No Kegiatan Kedudukan dan Relevansi dengan Rencana Kegiatan
Peran ASN dalam Aktualisasi
NKRI
1. Membuat bahan informasi a. Manajemen a. Dalam membuat media edukasi
tentang hipertensi (dalam ASN berupa banner, saya lakukan
bentuk banner) dengan cermat dan displin
b. Dalam membuat mendesain media
b. Smart ASN edukasi banner, saya menerapkan
pemanfaatan IT berupa teknologi
komputer dan internet
2. Melaksanakan penyuluhan a. Manajemen a. Kegiatan penyuluhan saya
tentang penyakit hipertensi, ASN laksanakan dengan jujur,
gejala serta pencegahan dan bertanggung jawab,serta
pengendalian hipertens di berintegritas tinggi
wilayah kerja Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat b. Dalam melaksanakan penyuluhan ini
b. Smart ASN saya memiliki integritas
3. Melaksanakan Skrining Tensi a. Manajemen a. Dalam melakukan skrining tekanan
tekanan darah kepada pasien ASN darah saya lakukan dengan sikap
saat kegiatan penyuluhan hormat, sopan, dan tanpa tekanan
b. Smart ASN b. Kegiatan kskrining tekanan darah
saya lakukan dengan menunjukan
sikap hospitality
4. Melaksanakan komunikasi a. Manajemen a. Dalam meyusun kegiatan evaluasi,
teraupetik kepada pasien ASN saya lakukan dengan jujur dan
hipertensi yang berkunjung ke b. Smart ASN bertanggung jawab
puskesmas Ulu Moro’o b. Dalam melakukan kegiatan evaluasi,
Kabupaten Nias Barat saya menunjukan sikap
profesionalisme dan integritas tinggi
5. Membuat video edukasi tentang a. Manajemen a. Dalam membuat video edukasi, saya
penyakit hipertensi, upaya ASN lakukan dengan cermat dan disiplin
penanggulangan serta b. Dalam membuat video edukasi, saya
pencegahannya b. Smart ASN menerapkan pemanfaatan IT berupa
komputer dan internet untuk mencari
referensi materi dari
sumber terpercaya serta kamera

3.4. Rancangan Aktualisasi


Berdasarkan penjelasan mengenai isu yang diangkat sesuai dengan nilai-nilai dasar
ASN berAKHLAK, Manajemen ASN, dan Smart ASN yang diaktualisasikan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok perawat di puskesmas, dengan isu yang
diangkat, yakni “Kurangnya Pengetahuan Pasien Hipertensi dalam Meminum Obat yang
Teratur di Puskesmas Ulu Moro’o, Kabupaten Nias Barat”.” Adapun rancangan aktualisasi
yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:
Unit Kerja : Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya penerapan 5 momen cuci tangan pada staf di Puskesmas Ulu
Moro’o Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
2. Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat yang teratur di
Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
3. Kurang optimalnya pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan setelah selesai digunakan
pada perawat di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
Isu yang Diangkat : Kurangnya pengetahuan pasien hipertensi dalam meminum obat
yang teratur di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan pengetahuan pasien hipertensi tentang kepatuhan
minum obat di puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias Barat.
Tabel 3.3. Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Tujuan dan Sasaran Penguatan Nilai
Tahapan Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6
1 Membuat bahan Tersedianya 2 Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
informasi tentang banner tentang Dasar ASN: merupakan bentuk memperkuat tata nilai
hipertensi (dalam a.Konsultasi dan diskusi dengan hipertensi yang a. Kolaboratif , bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR” yang
bentuk banner) kepala puskesmas diletakkan di sama dengan kepala perwujudan tujuan ke3, yakni Terampil
ruang tunggu dan puskesmas dalam organisasi yaitu dalam bekerja
di poli umum dalam pembuatan “meningkatnya
Puskesmas Ulu media leaflet derajat kesehatan”
Moro’o dengan tercapainya
b.Mencari bahan referensi untuk b. Akuntabel, dengan sasaran organisasi
materi bannert dari sumber bertanggung jawab yakni meningkatnya
terpercaya mencari bahan kualitas kesehatan
referensi yang masyarakat.
terpercaya/ benar
dalam penyusunan
materi banner

c. Menyiapkan/ menyusun banner c. Akuntabel, dengan


penuh tanggung jawab,
integritas dalam
menyiapkan media
banner,

d.Mencetak banner yang telah d. Adaptif, kreatif dan


disetujui berinovasi dalam
mengembangkan
media banner

e.Meletakkan banner di ruang e. Kompeten, membantu


tunggu dan di poli umum orang lain belajar
puskesmas Ulu Moro’o
Kabupaten Nias Barat Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a. Manajemen ASN,
bertanggung jawab, jujur
dan berintegritas dalam
membuat media banner
dengan memberikan
informasi yang benar dan
tidak menyesatkan

b. Smart ASN, membuat


media banner dengan
memanfaatkan teknologi
IT merupakan wujud
ASN yang kreatif
dan inovatif

2 Melaksanakan Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
penyuluhan tentang penyuluhan Dasar ASN: merupakan bentuk memperkuat tata nilai
penyakit hipertensi, a.konsultasi dengan kepala puskesmas, kesehatan a. Kolaboratif , bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR”
gejala serta pencegahan dan pemegang program PTM untuk mengenai sama dengan mentor perwujudan tujuan yang ke3,4.5, yakni
dan pengendalian menentukan tempat dan waktu penyakit dalam penyusunan organisasi yaitu Terampil dalam
hipertensdi wilayah hipertensi, kegiatan penyuluhan “meningkatnya bekerja,
kerja Ulu Moro’o b.Menyiapkan media penyuluhan kepada 20 derajat kesehatan” Iklas dalam
Kabupaten Nias Barat berupa leaflet kuisioner tingkat peserta di desa b. Akuntabel, dengan dengan tercapainya melaksanakan tugas,
pengetahuan serta daftar hadir Ulu Moro’o penuh tanggung sasaran organisasi Ramah terhadap
jawab, integritas yakni meningkatnya masyarakat
dalam menyiapkan kualitaskesehatan
media penyuluhan masyarakat .
berupa leaflet,
kuisioner tingkat
pengetahuan serta
daftar hadir

c.Mencetak leaflet, kuisioner tingkat c. Adaptif, kreatif dan


pengetahuan dan daftar hadir berinovasi dalam
mengembangkan
media penyuluhan

d. Membagikan leaflet d.Kompeten, membantu


orang lain belajar

e. Melakukan pre test tingkat e..Kompeten,


pengetahuan tentang penyakit membantu
hipertensi , gejala serta orang lain belajar
pencegahan dan pengendalian dalam mengevaluasi
hipertensi diri

f. Memberikan penjelasan mengenai


penyakit hipertensi, upaya f. Kompeten,
penanggulangan serta pencegahan membantu orang lain
belajar
g. Melakukan sesi tanya-jawab pada
peserta penyuluhan
g. Harmonis, wujud
menghargai orang lain
guna membangun
penyuluhan yang efektif
h. Melakukan post
test tingkat h. Berorientasi
pengetahuan pelayanan, terus
setelah melakukan evaluasi
penyuluhan guna perbaikan tiada
henti

Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a. Manajemen ASN,
bertanggung jawab,
jujur dan berintegritas
dalam melaksanakan
penyuluhan dengan
memberikan informasi
yang benar dan tidak
menyesatkan

b.Smart ASN,
melaksanakan
penyuluhan dengn
penuh integritas serta
menampilkan sikap
hospitality
3 Melaksanakan Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
Skrining Pengukuran Skrining Dasar ASN: a.Akuntabel, merupakan bentuk memperkuat tata nilai
tekanan a.Menyiapkan alat dan bahan Tensi kepada 20 dengan kontribusi dalam organisasi “PETIR” yang
darah kepada peserta skrining pengukuran tekanan peserta di desa penuh tanggung perwujudan tujuan ke,3 yakni Terampil
saat kegiatan darah Ulu Moro’o jawab,dalam organisasi yaitu dalam bekerja
penyuluhan menyiapkan alat ukur “meningkatnya
tekanan darah derajat kesehatan”
dengan tercapainya
b.Membuat tabel hasil dari b.Kompeten, membuat sasaran organisasi
pengukuran tekanan darah table dari hasil kegiatan yakni meningkatnya
sesuai dengan yang kualitaskesehatan
didapatkan masyarakat

c.Berorientasi pada
c.Mengukur tekanan darah dan pelayanan, melakukan
mencatat hasil Pengukuran perbaikan tiada henti
tekanan darah pelayanan kesehatan
dengan mengukur
tekanan darah

Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a. Manajemen ASN,
melaksanakan skrining
tekanan darah dengan
jujur, bertanggung jawab
serta memperhatikan
etika profesi

b. Smart ASN,
melaksanakan skrining
tekanan darah dengan
sikap hospitality , tulus
dan sepenuh hati dalam
melayani
4 Melaksanakan Terlaksananya Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
komunikasi teraupetik komunikasi Dasar ASN: merupakan bentuk memperkuat tata nilai
kepada pasien a. Konsultasi dengan kepala teraupetik kepada a. Kolaboratif, bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR”
hipertensi yang puskesmas 20 pasien sama dengan kepala perwujudan tujuan yang ke4, yakni
berkunjung ke hipertensi di puskemas organisasi yaitu Iklas dalam
puskesmas Ulu Moro’o puskesmas Ulu “meningkatnya melaksanakan tugas
Kabupaten Nias Barat b.Mengumpulkan data hasil skrining Moro’o dengan b. Berorientasi pada derajat kesehatan”
pengukuran tekanan darah durasi 1- pelayanan, melakukan dengan tercapainya
3 menit perbaikan tiada henti sasaran organisasi
pelayanan kesehatan yakni meningkatnya
dengan mengumpulkan kualitaskesehatan
data hasil skrining masyarakat
tekanan darah guna untuk
mengetahui pasien
hipertensi

c.Mengidentifikasi pasien yang c. Berorientasi pada


terindikasi penyakit hipertensi pelayanan, melakukan
yang berkujung ke puskesmas perbaikan tiada henti
pelayanan kesehatan
dengan mengidentifikasi
pasien hipertensi guna
untuk komunikasi
teraupetik

d.kompeten, membantu
d.Melakukan komunikasi terapeutik pasien dalam
kepada pasien yang berkunjung menjalankan perilaku
khususnya pasien penyakit kesehatan
hipertensi
Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a .Manajemen ASN,
bertanggung jawab, jujur
dan berintegritas dalam
mengumpulkan data
skrining dan
mengidentifikasi pasien
hipertensi dengan
memberikan edukasi
yang benar dan tidak
menyesatkan
b.Smart ASN,
melaksanakan
komunikasi teraupetik
kepada pasien dengan
sikap hospitality , tulus
dan sepenuh hati dalam
melayani

5 Membuat video edukasi Tersedianya satu Keterkaitan dengan Nilai Kegiatan ini Kegiatan ini akan
tentang penyakit video edukasi Dasar ASN merupakan bentuk memperkuat tata nilai
hipertensi, upaya a. Konsultasi dengan kepala tentang penyakit a. Kolaboratif, bekerja kontribusi dalam organisasi “PETIR” yang
penanggulangan serta puskesmas hipertensi, upaya sama dengan kepala perwujudan tujuan ke3, yakni Terampil
pencegahannya penanggulangan puskemas dalam organisasi yaitu dalam bekerja
serta merancang video “meningkatnya
pencegahannya edukasi derajat kesehatan”
dengan kualitas dengan tercapainya
b. Mencari referensi materi edukasi gambar terbaik, b. Akuntabel, dengan sasaran organisasi
dari sumber terpercaya durasi 3-7 menit bertanggung jawab, yakni meningkatnya
cermat, disiplin dalam kualitaskesehatan
mengumpulkan materi masyarakat
edukasi

c. Membuat video edukasi dengan c. Adaptif, berinovasi


kualitas terbaik membuat video
edukasi dengan hasil
yang terbaik

d. Mengkonsultasikan hasil video d. Berorientasi


dengan kepala puskesmas pelayanan
mendiskusikan
rancangan video guna
menghasilkan media
promosi kesehatan yang
efektif dan informatif

e. Adaptif, terus
e. Mengupload video yang telah berinovasi dengan
disetujui di seluruh media sosial memanfaatkan
Puskesmas Ulu Moro’o kemudahan teknologi
untuk hasil yang
terbaik

Keterkaitan dengan
kedudukan dan peran
ASN
a. Manajemen ASN,
bertanggung jawab,
jujur dan berintegritas
dalam membuat video
edukasi dengan
memberikan informasi
yang benar dan tidak
menyesatkan

b. Smart ASN,
menrancang video
edukasi dengan
memanfaatkan teknologi
IT merupakan wujud
ASN yang kreatif
dan inovatif
3.5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Rencana jadwal aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias
Barat mulai tanggal 26 Mei 2023 sampai dengan 1 Juli 2023. Adapun jadwal kegiatan
aktualisasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Mei 2023 Juni 2023
No Minggu Ke-
Nama Kegiatan
.
4 1 2 3
Mempersiapkan
1. bahan informasi tentang hipertensi ( dalam 29 Mei s/d 5 Juni
bentuk banner)
Membuat video edukasi tentang penyakit
2. 2 s/d 7 Juni
hipertensi
Melaksanakan komunikasi teraupetik kepada
pasien hipertensi yang berkunjung
3. 29 mei s/d 23 juni
ke puskesmas Ulu Moro’o Kabupaten Nias
Barat
Melaksanakan penyuluhan tentang penyakit
hipertensi, gejala serta pencegahan dan
4. pengendalian hipertensi di wilayah kerja Ulu 12s/d 23Juni
Moro’o Kabupaten
Nias Barat
Melaksanakan Skrining
5. Tensi tekanan darah kepada pasien saat 12
kegiatan penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai