Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai
perencana, sebagai pelaksana sekaligus sebagai pengawas dan pengendali dalam
pelaksanaan pembangunan bangsa. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta adil agar tercipta persatuan dan kesatuan.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Latsar) Prajabatan
dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya LATSAR Prajabatan pola baru ini juga
diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada
nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat disingkat menjadi ANEKA.
Dengan demikian peserta Latsar prajabatan dapat menjadi ASN yang profesional
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu
bangsa.
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam
undang-undang dasar Negara arepublik Indonesia tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pelayanan kesehatan merupakan tempat yang sangat
dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Hampir semua orang tidak
tergantung usia dan tingkat sosial yang menyadari pentingnya kesehatan akan
datang memeriksakan kesehatannya ditempat penyelenggaraan medis, seperti
rumah sakit, puskesmas, klinik, dokter, perawat, bidan dan petugas medis lainnya.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai penyedia saranan
pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat,
tepat, dan akurat. Salah satu bagian dari puskesmas adalah posyandu lansia.
Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan pada lanjut usia. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor
13 tahun 1998 tentang kesejahteraan Lanjut Usia. Yang dimaksud dengan lanjut
usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Keberhasilan
pembangunan diberbagai bidang terutama bidang kesehatan menyebabkan
terjadinya peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia termasuk Indonesia.
Namun dibalik keberhasilan peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) terselip
tantangan yang harus diwaspadai, yaitu kedepannya Indonesia akan menghadapi
beban tiga (triple burden) yaitu disamping meningkatnya angka kelahiran dan
beban penyakit menular (menular dan tidak menular), juga akan terjadi
peningkatan angka beban tanggungan penduduk kelompok usia produktif terhadap
kelompok usia tidak produktif.
Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami
penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit. Oleh
karena itu, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia maka
sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan dan merencaranakan berbagai
program kesehatan yang ditujukan bagi kelompok lansia. Salah satunya melalui
pelaksanaan program Posyandu Lansia yang optimal.

1
Selama beberapa tahun ini, pola demografi diwilayah Puskesmas Ilangata
cenderung mengarah pada penduduk berusia muda. Akan tetapi, keberadaan para
lanjut usia juga tidak dapat diabaikan, karena dengan meningkatnya kualitas hidup
para lanjut usia maka beban ketergantungan dan beban biaya kesehatan yang
ditimbulkannya akan makin berkurang. Jumlah warga lanjut usia diwilayah
puskesmas ilangata tahun 2020 yang terdaftar yaitu sekitar 978 jiwa dan yang
mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 211 jiwa atau (21,6%)
Pelayanan kesehatan untuk para lanjut usia masih dibawah jumlah jiwa
warga lanjut usia di wilayah puskesmas ilangata. Hal ini dikarenakan terdapat
lansia yang belum berobat ke posyandu lansia dengan berbagai alasan. Dengan
latar belakang tersebut, maka rancangan aktualisasi ini dibuat. Diharapkan dengan
program Dokter Lansia (DorLan), terjadi peningkatan angka kunjungan lansia
yang berobat ke posyandu lansia wilayah kerja puskesmas ilangata.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara
di instansi tempat bekerja.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi ANS, peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.
6) Meningkatkan angka kunjungan Posyandu Lansia di Puskesmas Ilangata
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:
1) Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN serta peran dan
kedudukannya.
2) Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja dan kenyamanan
masyarakat sebagai stakeholder.
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4) Manfaat yang didapatkan oleh puskesmas adalah peningkatan kualitas hidup
para lanjut usia, sehingga mereka bisa tetap sehat dan produktif diusianya. Hal
ini sesuai dengan visi puskesmas yaitu mewujudkan masyarakat sehat dan
produktif.

1.3 Ruang Lingkup


Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi
Pegawai Negeri Sipil yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi yang kegiatan rancangan aktualisasi ini akan
diimplementasikan selama masa habituasi pada tanggal 14 April s.d 01 Juni tahun
2021 dengan lokasi pelaksanaan di wilayah kerja Puskesmas Ilangata

2
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Profil Organisasi


2.1.1 Profil Puskesmas Ilangata
Puskesmas Ilangata adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Penyelenggaraan upaya kesehatan Puskesmas Ilangata terbagi dalam
dua kegiatan pokok yaitu Upaya Kesehatan Wajib (Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular serta Pengobatan) dan Upaya Kesehatan Pengembangan (Kesehatan
Sekolah, Perkesmas, Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa,
Kesehatan Usia Lanjut, Pengobatan Tradisional). Dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus
menerapkan asas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu asas
pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan
rujukan.
Tugas Pokok Puskesmas adalah Pelaksana Pemberian pelayanan
kesehatan tingkat pertama dalam upaya mengakselerasikan terwujudnya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal dalam rangka pembangunan
SDM menuju masyarakat sehat 2020 sebagai bagian tak terpisahkan dari
upaya menuju Kabupaten Gorontalo Utara Sehat, Cerdas, Kreatif dan
Berwawasan lingkungan menuju Masyarakat yang Sejahtera dan Mandiri.
Fungsi Puskesmas Ilangata sebagaimana Keputusan MenKes No. 128
tahun 2004 adalah sebagai berikut :
1. Pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer
4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer

2.1.2 Visi, Misi dan Nilai – Nilai Puskesmas Ilangata


Visi : “Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Produktif”
Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan
kesehatan
3. Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program
4. Memasyarakatkan pola hidup bersih dan sehat
Nilai- Nilai Organisasi :
Nilai - Nilai organisasi Puskesmas Ilangata adalah :
- C : Cerdas
- E : Empatik

3
- R : Ramah
- I : Inovatif
- A : Amanah

2.2 Deskripsi Isu


Berdasarkan pengalaman dan diskusi dengan pimpinan dan rekan-rekan
kerja maka dapat diidentifikasi beberapa isu yakni :
1. Rendahnya kunjungan Posyandu Lansia Puskesmas Ilangata
2. Kurangnya kepatuhan pegawai puskesmas ilangata dalam penggunaan alat
pelindung diri & hand hygiene
3. Tingginya kejadian Anemia pada ibu hamil di Puskesmas Ilangata
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu
diatas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK
digunakanuntuk menentukan kriteria isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis
AKPK dilakukan sebagaimana matriks berikut

Tabel 1. Analisis kriteria isu denganalat analisis AKPK


A K P K
No ISU Jml Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1. Rendahnya kunjungan 5 4 5 5 19 1
Posyandu Lansia
Puskesmas Ilangata
2. Kurangnya kepatuhan 5 4 4 4 17 2
pegawai puskesmas
ilangata dalam
penggunaan alat
pelindung diri & hand
hygiene
3. Tingginya angka 4 4 4 4 16 3
kejadian Anemia pada
ibu hamil di Puskesmas
Ilangata

Berdasarkan isu yang ada, isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah isu final
dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu “Rendahnya
kunjungan Posyandu Lansia Puskesmas Ilangata”

2.3 Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih


Rendahnya kunjungan posyandu lansia puskesmas ilangata merupakan
masalah yang belum terselesaikan sejak tahun 2020. Berdasarkan data pelayanan
kesehatan pra usila dan usila diperoleh, dari 978 jiwa warga lanjut usia diwilayah
kerja puskesmas ilangata, yang mendapat pelayanan kesehatan hanya 211 Jiwa
(21,6%). Rendahnya kunjungan disebabkan karena pasien merasa kurang puas
tentang pelayanan, khususnya sering ketidakhadiran dokter dalam kegiatan
posyandu lansia. Kehadiran dokter yang tidak rutin datang diposyandu lansia,
menyebabkan kurang efektifnya pelayanan karena tidak adanya pengobatan, yang
manapengobatan harus dilakukan oleh dokter. Masalah ini jika tidak segera
diselesaikan dapat berujung pada penurunan kualitas hidup lansia itu sendiri. Isu
4
yang dipilih berkaitan dengan Manajemen ASN, Whole of Government (WoG)
dan pelayanan publik.

2.4 Kegiatan Untuk Penyelesaian Isu


Oleh karena itu rendahnya kunjungan posyandu lansia, perlu dilakukan
pemecahan isu dengan program ” Dokter Lansia (DorLan)”. Adapun kegiatan-
kegiatan dalam program Dokter Lansia (DorLan) untuk menjawab isu tersebut
antara lain:
1) Menggalang dukungan pimpinan, sejawat dokter dan pemegang program
posyandu lansia dalam menggagas program Dokter Lansia (DorLan).
2) Melakukan sosialisasi tentang Program Dokter Lansia (DorLan)
3) Membuat jadwal pelayanan dokter di posy andu lansia dengan adil dan
transparan
4) Menyusun data daftar penyakit yang sering dijumpai di posyandu lansia.
5) Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan di posyandu lansia
6) Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pasien posyandu
lansia.

2.5 Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN


Nilai-nilai dasar ASN :
1.  Akuntabilitas, nilai dasar akuntabilitas adalah tanggung jawab, jujur,
kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten, dan partisipasif.
2.  Nasionalisme, nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1)
sila pertama: etos kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung
jawab, dan transparan. (2) sila kedua: humanis, persamaan derajat, tidak
diskriminatif, saling menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela
berkorban, gotong royong, cinta tanah air, menjaga ketertiban, dan
mengutamakan kepentingan publik. (4) sila keempat: musyawarah
mufakat, menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, bersikap adil, dan
kerja keras.
3.  Etika publik, nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab,
integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan
perundang-undangan, taat perintah, dan menjaga rahasia.
4.  Komitmen mutu, nilai dasar di dalamnya antara lain: efektifitas, efisiensi,
inovasi, dan berorientasi mutu.
5.  Anti korupsi, nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI:


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi
semakin profesional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen
aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga
bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.

5
Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman.

Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah
dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan
murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, berkeadilan.

Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.

6
2.6 Matrix Rancangan
Matrix Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Ilangata
Isu yang diangkat : Rendahnya kunjungan Posyandu Lansia Puskesmas Ilangata
Gagasan pemecahan isu : Program Dokter Lansia (DorLan)
No Kontribusi
Keterkaitan substansi mata Penguatan nilai-
terhadap visi dan
pelatihan nilai organisasi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menggalang WoG Konsultasi dengan Kegiatan ini
dukungan Menggalang dukungan pimpinan, atasan dan mendukung nilai
pimpinan, dan sejawat dokter dan pemegang pemegang program organisasi ramah,
pemegang program merupakan bentuk diharapkan dapat dalam hal ini ramah
program koordinasi dan kolaborasi lintas mendukung misi dalam menggalang
posyandu lansia bidang, yang sesuai dengan PKM ilangata dalam dukungan
dalam penerapan konsep WoG, bekerja meningkatkan kerja pimpinan, sejawat
menggagas sama untuk mencapai tujuan yang sama lintas sektor dokter dan
program Dokter sama dan lintas program pemegang program
Lansia (DorLan) posyandu lansia
1. Membuat janji temu Penentuan waktu Komitmen Mutu : untuk menggagas
antara pimpinan, dan tempat Dengan adanya penentuan waktu dan program Dokter
dan pemegang konsultasi tempat sebelum pertemuan, Lansia (DorLan)
program konsultasi dapat berjalan efektif,
sesuai dengan nilai dasar komitmen
mutu yaitu efektif dan efisien
2. Menggalang Tergalangnya Etika Publik :
dukungan pimpinan, dukungan Dukungan pimpinan, sejawat dan
sejawat dokter dan terhadap gagasan pemegang program posyandu lansia
pemegang program program Dokter sesuai dengan nilai dasar etika publik
posyandu lansia Lansia (DorLan) yang menghargai komunikasi,
dalam menggagas konsultasi dan kerja sama
program Dokter
Lansia (DorLan)
dengan sopan dan
santun
3. Membuat catatan catatan hasil Akuntabilitias :
hasil konsultasi konsultasi Catatan hasil konsultasi dibuat
dengan penuh tanggung jawab,
jujur, dan jelas, hal ini sesuai

7
dengan nilai dasar akuntabilitas yang
bertanggung jawab dan dapat
dipercaya
2. Melakukan Pelayanan Publik : Sosialisasi tentang Sosialisasi tentang
sosialisasi Melakukan sosialisasi Program Program Dokter Program Dokter
tentang Program Dokter Lansia (DorLan) pada Lansia (DorLan) Lansia (DorLan)
Dokter Lansia masyarakt sesuai dengan prinsip diharapkan dapat diharapkan mampu
(DorLan) pelayanan public yang partisipatif meningkatkan menambah
yaitu pelibatan masyarakat dalam pengetahuan pengetahuan
setiap kegiatan pelayanan publik masyarakat tentang masyarakat tentang
termasuk pelayanan kesehatan kegiatan posyandu kegiatan-kegiatan
lansia dan penyakit- yang akan
penyakit yang umum dilaksanakan
1. Menyiapkan materi Materi sosialisasi Komitmen Mutu : terjadi dimasyarakat. diposyandu lansia.
sosialisasi tentang Program Dokter Materi sosialisasi Program Dokter Kegiatan ini Hal ini akan
Program Dokter Lansia (DorLan) Lansia (DorLan) merupakan bentuk mendukung Misi memperkuat nilai
Lansia (DorLan) kreatifitas yang sesuai dengan nilai Puskesmas Ilangata organisasi yaitu
dasar komitmen mutu yang kreatif yaitu memberikan Cerdas dan
dan inovatif pelayanan kesehatan Inovatif
yang bermutu dan
2. Membuat leaflet Leaflet Program Akuntabilitas : profesional
mengenai Program Dokter Lansia Leaflet dibuat dengan penuh
Dokter Lansia (DorLan) tanggung jawab dan jelas tujuan
(DorLan) pembuatannya. Kegiatan ini sesuai
dengan nilai akuntabilitas yang
bertanggung jawab dan jelas
tujuannya
3. Melakukan kegiatan Terlaksananya Etika Publik & Komitmen Mutu
sosialisasi Program Kegiatan Kegiatan sosialisasi kepada petugas
Dokter Lansia Sosialisasi masyarakat, di dahului dengan
(DorLan) Program Dokter memberikan salam, memperkenalkan
menggunakan Lansia (DorLan) diri dengan sopan, kemudian
bahasa yang sopan, menggunakan memaparkan materi sosialisasi
jelas dan tersruktur bahasa yang dengan cermat dan menggunakan

8
sehingga mudah sopan dan jelas bahasa yang baik dan benar juga
dipahami dan tersruktur mudah dipahami agar
sehingga mudah penyampaiannya efektif
dipahami
3. Membuat jadwal Manajemen ASN : Dengan membuat Kegiatan ini terkait
pelayanan Membuat jadwal pelayanan dokter di jadwal pelayanan dengan pewujudan
dokter di posyandu lansia dengan adil & dokter di posyandu nilai-nilai organisasi
posyandu lansia transparan sesuai dengan sytem lansia maka puskesmas,
dengan adil dan penyelenggaraan manajemen ASN diharapkan akan khususnya nilai
transparan yang adil tanpa membedakan latar mewujudkan Cerdas dan
belakang politik, jenis kelamin, pelayanan yang Amanah
agama dll. terorganisir , optimal
dan bemutu. Hal ini
1. Melakukan Terlaksananya Nasionalisme : mendukung
koordinasi dengan koordinasi Koordinasi yang baik dengan pencapaian Misi
pemegang program dengan pemegang program lansia sesuai Puskesmas Ilangata
lansia dengan tutur pemegang dengan penerapan Sila ke-4 yaitu yaitu memberikan
kata yang baik dan program dengan mengutamakan musyawarah pelayanan kesehatan
sopan terkait jadwal cara diskusi dan mufakat dalam mengambil keputusan yang bermutu dan
rutin posyandu tutur kata yang untuk kepentingan bersama professional
lansia baik
Etika Publik :
koordinasi dengan pemegang
program dengan tutur kata yang baik
dan sopan sesuai dengan nilai-nilai
etika publik yang memelihara dan
menjunjung tinggi etika luhur
2. Memilih posyandu Terpilihnya Komitmen Mutu :
lansia didaerah yang posyandu lansia Terpilihnya posyandu lansia yang
kunjungan dengan memiliki kunjungan pasien terbanyak
pasiennya banyak kunjungan pasien dilakukan agar pelayanan yang
terbanyak dilakukan tepat sasaran/efektif. Ini
sesuai dengan nilai dasar komitmen
mutu yaitu Efektifitas yang tinggi

9
3. Membuat jadwal Tersusunnya Akuntabilitas :
pelayanan dokter ke jadwal pelayanan Jadwal disusun dengan tanggung
posyandu lansia dokter di jawab dan adil dalam pembagian
posyandu lansia jumlah hari pelayanan dokter di
dengan posyandu lansia ini sesuai dengan
bertanggung penerapan nilai-nilai dasar
jawab dan adil akuntablitas yaitu bertanggung jawab
dan adil dalam lingkungan organisasi
4. Meminta tanda Tersedianya Akuntabilitas :
tangan pengesahan Jadwal pelayanan Jadwal pelayanan dokter diposyandu
terkait jadwal dokter lansia yang ditandatangani pimpinan
pelayanan dokter di diposyandu adalah adalah bentuk komitmen dan
posyandu lansia dari lansia yang sudah tanggung jawab dokter untuk
atasan ditanda tangani melakukan pelayanan rutin
oleh pimpinan diposyandu lansia

4. Menyusun data Manajemen ASN : Dengan menyusun Menyusun data


daftar penyakit Menyusun data daftar penyakit yang data daftar penyakit daftar penyakit yang
yang sering sering dijumpai di posyandu lansia yang sering dijumpai sering dijumpai di
dijumpai di berkaitan dengan asas manajemen di posyandu lansia posyandu lansia
posyandu lansia ASN yang terintegraasi dan diharapkan akan terkait dengan
professional untuk mencapai terjadi peningkatan pewujudan nilai
pelayanan publik yang berkualitas pelayanan terhadap organisasi Cerdas
penyakit-penyakit
1. Meminta data Tersedianya dataEtika Publik : berdasarkan daftar
rekapan lansia dan rekapan pasien Meminta data rekapan pasien yang sudah disusun,
posbindu dengan Posyandu Lansia posyandu lansia dilakukan dengan sehingga
sopan bahasa sopan santun. Ini berkaitan diharapakan dapat
dengan nilai dasar etika publik yang berkontribusi
memelihara dan menjunjung tinggi mendukung
etika luhur pencapaian Visi :
2. Menyusun data Tersusunnya data Akuntabilitas : mewujudkan
penyakit yang sering penyakit yang Data penyakit disusun dengan jelas masyarakat sehat
dijumpai di jelas dan apa dan apa adanya merupakan bentuk dan produktif dan
10
posyandu lansia adanya penerapan nilai dasar akuntabilitas dapat berkontribusi
dengan jelas dan apa yaitu memiliki gambaran jelas mendukung Misi :
adanya tentang tujuannya memberikan
3. Menyerahkan daftar Terlaksananya Akuntabilitas : pelayanan yang
penyakit kepada penyerahan Penyerahan daftar penyakit kepada bermutu dan
pemegang program daftar penyakit pemegang program dilakukan dengan profesional
penuh tanggung jawab sesuai
dengan penerapan nilai dasar
akuntabilitas tanggung jawab
5. Menyiapkan Manajemen ASN : Dengan menyiapkan Kegiatan ini terkait
obat-obatan Menyiapkan obat-obatan yang obat-obatan yang dengan pewujudan
yang diperlukan diperlukan di posyandu lansia diperlukan nilai organisasi
di posyandu berkaitan dengan asas manajemen diposyandu lansia Cerdas khususnya
lansia ASN yang terintegraasi dan maka diharapkan dalam melaksanakan
professional untuk mencapai adanya peningkatan pelayanan public
pelayanan publik yang berkualitas pelayanan khususnya yang berkualitas
pada penyakit yang
1. Membuat daftar obat Tersusunnya Akuntabilitas : sering terdapat di
yang diperlukan daftar obat- Penyusunan daftar obat-obatan yang posyandu lansia. Hal
berdasarkan daftar obatan yang diperlukan sesuai dengan nilai dasar ini mendukung
penyakit yang sering diperlukan akuntablilitas yaitu kejelasan dimana pencapaian Misi
di posyandu lansia daftar yang dibuat memiliki Puskesmas ilangata
gambaran yang jelas tentang apa meningkatkan
yang menjadi tujuan dan hasil yang pelayan kesehatan
diharapkan yang bermutu dan
2. Berkonsultasi Mendapatkan Etika Publik : profesional
dengan dokter lain masukan/saran Berkonsultasi dengan sejawat dokter
terkait daftar obat terkait dengan lain dan menerima saran yang
yang dibuat daftar obat- diberikan sesuai dengan penerapan
obatan yang nilai dasar etika publik yang saling
dibuat menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerja sama antar satu dan lainnya
dalam organisasi
3. Melakukan Terlaksananya Komitmen Mutu :

11
koordinasi dengan koordinasi Koordinasi dengan apoteker adalah
apoteker untuk dengan apoteker bentuk kerja sama dalam satu
permintaan obat- organisasi untuk mencapai suatu
obatan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan pasien, kegiatan ini
sesuai dengan nilai dasar komitmen
mutu yaitu mengutamakan kepuasan
masyarakat
6. Melakukan WoG : Melakukan Melakukan
pemeriksaan Pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan pasien posyandu lansia kesehatan dan kesehatan dan
pengobatan dilakukan bersama dengan perawat, pengobatan pasien pengobatan pasien
pasien posyandu apoteker dan analis laboratorium. posyandu lansia posyandu lansia
lansia Kegiatan ini terkait dengan mata diharapkan mampu sesuai dengan
pelatihan WoG yang berarti memberikan kompetensi
berkolaborasi untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan diharapkan mampu
yang sama yang optimal, yang memperkuat nilai
mendukung Visi organisasi
1. Melakukan Mendapatkan Komitmen Mutu : puskesmas yaitu khususnya nilai
anamnesa dan data penyakit Data penyakit yang didapatkan dari mewujudkan Cerdas
pemeriksaan fisik pasien di hasil anamnesa dan pemeriksaan masyarakat sehat
pada pasien dengan posyandu lansia fisik pasien diposyandu lansia dapat dan produktif
penuh tanggung yang dipertanggung jawabkan kepada
jawab dipertanggung pimpinan. kegiatan ini terkait dengan
jawabkan nilai dasar akuntabilitas yaitu
tanggung jawab
2. Memberikan Pasien Komitmen Mutu :
edukasi kepada mengetahui Dokter memiliki kompetensi dalam
pasien terkait penyakit yang mengedukasi pasien tentang
penyakitnya dideritanya dan penyakitnya, hal ini sesuai dengan
hal-hal yang nilai dasar komitmen mutu yaitu
perlu dilakukan adanya kompetensi yang cukup dalam
untuk mengobati memberikan pelayanan yang efektif
penyakitnya dan efisien

12
3. Memberikan resep Diberikannya Akuntabilitas :
obat Resep obat Dokter memberikan resep obat
dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan nilai dasar
akuntabilitas yaitu tanggung jawab

2.7 Jadwal Kegiatan

N APRIL MEI
O KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu ke
ke 3 ke 4 ke 1 ke 2 ke 3 4
1 Menggalang 1. Membuat janji temu
dukungan antara pimpinan dan
pimpinan, dan pemegang program
pemegang 2. Menggalang dukungan
program posyandu pimpinan dan
lansia dalam pemegang program
menggagas posyandu lansia dalam

13
program Dokter menggagas program
Lansia (DorLan) Dokter Lansia
(DorLan) dengan sopan
dan santun
3. Membuat catatan hasil
konsultasi
2 Melakukan 1. Menyiapkan materi
sosialisasi tentang sosialisasi tentang
Program Dokter Program Dokter Lansia
Lansia (DorLan) (DorLan)
2. Membuat leaflet
mengenai Program
Dokter Lansia
(DorLan)
3. Melakukan kegiatan
sosialisasi Program
Dokter Lansia
(DorLan)
menggunakan bahasa
yang sopan, jelas dan
tersruktur sehingga
mudah dimengerti

3 Membuat jadwal 1. Melakukan koordinasi


pelayanan dokter dengan pemegang
di posyandu lansia program lansia dengan
dengan adil dan tutur kata yang baik
transparan dan sopan terkait
jadwal rutin posyandu
lansia
2. Memilih posyandu
lansia didaerah yang
kunjungan pasiennya
banyak

14
3. Membuat jadwal
pelayanan dokter ke
posyandu lansia
4. Meminta tanda tangan
pengesahan terkait
jadwal pelayanan
dokter di posyandu
lansia dari atasan
4 Menyusun data 1. Meminta data rekapan
daftar penyakit lansia dan posbindu
yang sering dengan sopan
dijumpai di 2. Menyusun data
posyandu lansia penyakit yang sering
dijumpai di posyandu
lansia dengan jelas dan
apa adanya
3. Menyerahkan daftar
penyakit kepada
pemegang program
5. Menyiapkan obat- 1. Membuat daftar obat
obatan yang yang diperlukan
diperlukan di berdasarkan daftar
posyandu lansia penyakit yang sering di
posyandu lansia
2. Berkonsultasi dengan
dokter lain terkait
daftar obat yang dibuat
3. Melakukan koordinasi
dengan apoteker untuk
permintaan obat-obatan

15
6. Melakukan 1. Melakukan anamnesa
pemeriksaan dan pemeriksaan fisik
kesehatan dan pada pasien dengan
pengobatan pasien penuh tanggung jawab
posyandu lansia
2. Memberikan edukasi
kepada pasien terkait
penyakitnya
3. Memberikan resep obat

16
2.8  Kendala dan Antisipasi
Kurangnya minat masyarakat untuk memperhatikan bahan materi yang di
sosialisasikan, sehingga untuk mengantisipasi hal ini sosialisasi di lakukan lebih
menarik lagi dengan menggunakan leaflet yang lebih menarik dan cara sosialisasi
yang lebih interaktif.
Kurangnya fasilitas yang mendukung sosialisasi seperti pengeras suara
ataupun LCD saat pemberian materi. Untuk mengantisipasinya sebelum kegiatan
sosialisasi dilakukan, sarana penunjang dipersiapkan sendiri oleh pemateri.

17
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 14 April 2021 sampai
dengan tanggal 31 Mei 2021 di lingkungan Puskesmas Ilangata, Kec. Anggrek,
Kabupaten Gorontalo Utara
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujui, ada enam kegiatan yang
dilaksanakan diantaranya:
Kegiatan 1. Menggalang dukungan pimpinan, dan pemegang program
posyandu lansia dalam menggagas program Dokter Lansia (DorLan)
A. Tahapan Kegiatan
1. Membuat janji temu antara pimpinan, dan pemegang program
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Janji temu dengan pimpinan dan pemegang program dilaksanakan
pada tanggal 16 April 2021
Komitmen Mutu : Dengan adanya penentuan waktu dan tempat
sebelum pertemuan, konsultasi dapat berjalan efektif, sesuai dengan
nilai dasar komitmen mutu yaitu efektif dan efisien
b. Dokumentasi

Terlampir

Gambar 3.1 Janji temu dengan pimpinan dan pemegang program


lansia melalui pesan whatsapp
c. Analisis dampak Implementasi Nilai
Janji temu dilakukan agar pertemuan yang dapat berjalan efektif dan
efisien sesuai dengan tujuannya. Jika tidak dilakukan janji temu
sebelumnya maka pertemuan menjadi kurang efektif karena bisa saja
terganggu dengan kegiatan lain yang mungkin harus dilakukan pada
waktu yang sama
2. Menggalang dukungan pimpinan dan pemegang program posyandu
lansia dalam menggagas program Dokter Lansia (DorLan) dengan
sopan dan santun
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Menggalang dukuangan pimpinan dan pemegang program posyandu
lansia dilakukan pada tanggal 17 April 2021 di ruang kerja kepala
puskesmas ilangata.
Etika Publik : Dukungan pimpinan, sejawat dan pemegang program
posyandu lansia sesuai dengan nilai dasar etika publik yang
menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama
b. Dokumentasi
Terlampir

18
Gambar 3.2 Menggalang dukungan pimpinan dan pemegang program
dalam menggagas program Dokter Lansia (Dorlan)
c. Analisis dampak Implementasi Nilai
Komunikasi merupakan hal yang utama dalam berorganisasi. Untuk itu
dalam merancang kegiatan dalam suatu unit kerja perlu
dikomunikasikan kepada atasan. Jika tidak berkomunikasi dengan
santun kepada atasan akan terjadi tidak saling menghormati dan tidak
lancarnya kegiatan.
3. Membuat catatan hasil konsultasi
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Mencatat hasil konsultasi dilakukan pada waktu yang sama saat
pertemuan dengan pimpinan dan pemegang program yaitu tanggal 17
April 2021.
Akuntabilitas: Catatan hasil konsultasi dibuat dengan penuh tanggung
jawab, jujur, dan jelas, hal ini sesuai dengan nilai dasar akuntabilitas
yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya
b. Dokumentasi
terlampir
Gambar 3.3 Membuat catatan hasil konsultasi
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Catatan hasil konsultasi dibuat dengan penuh tanggung jawab, jujur
dan jelas. Jika tidak mencatat saran dan hal penting apa yang
disampaikan maka akan sulit mempertanggung jawabkan hasil
kegiatan yang akan dibuat pada akhir kegiatan.
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Loyalitas terhadap pemimpin dengan cara diskusi dan konsultasi dengan
pimpinan Puskesmas dan pemegang program demi menjalin kerjasama dan
kesuksesan kegiatan diharapkan dapat berkontribusi terhadap Misi PKM
Ilangata dalam meningkatkan kerja sama lintas sektor dan lintas program
C. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung nilai organisasi ramah, dalam hal ini ramah
dalam menggalang dukungan pimpinan, sejawat dokter dan pemegang
program posyandu lansia untuk menggagas program Dokter Lansia (DorLan)
D. Analisis Manfaat
Pelaksanaan konsultasi kepada Pimpinan untuk mendapatkan saran serta
petunjuk agar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar memberikan hasil yang lebih maksimal.
Karena segala sesuatu kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dalam suatu instansi butuh dukungan dari segala pihak.

Kegiatan 2. Melakukan sosialisasi tentang Program Dokter Lansia (DorLan)


A. Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan materi sosialisasi tentang Program Dokter Lansia
(DorLan)

19
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Mengumpulkan informasi tentang kegiatan diposyandu lansia dari
berbagai sumber. Membaca jurnal maupun artikel dan data terbaru
tentang kegiatan di posyandu lansia di internet. Kegiatan dilakukan
pada tanggal 19 April 2021
Komitmen Mutu : Materi sosialisasi Program Dokter Lansia
(DorLan) merupakan bentuk kreatifitas yang sesuai dengan nilai dasar
komitmen mutu yang kreatif dan inovatif
b. Dokumentasi
Terlampir
Gambar 3.4 Menyiapkan materi sosialisasi dari berbagai sumber

c. Analisis Dampak Implementasi Nilai


Mengumpulkan berbagai informasi dengan penuh tanggung jawab dan
memahami target dengan jelas sehingga sosialisasi yang dilakukan
akan memberikan dampak yang maksimal. Materi sosialisasi yang
dikumpulkan berbagai sumber adalah bentuk kreativitas yang dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat. Jika pemateri tidak
bertanggung jawab & kreatif, maka masyarakat yang mendengarkan
menjadi kurang percaya & tidak tertarik mendengarkan materi yang
disampaikan

2. Membuat leaflet mengenai Program Dokter Lansia (DorLan)


a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Menyusun leaflet tentang program dokter lansia yang akan digunakan
dalam memberikan edukasi kepada pasien 19 April 2021
Akuntabilitas : Leaflet dibuat dengan penuh tanggung jawab dan jelas
tujuan pembuatannya. Kegiatan ini sesuai dengan nilai akuntabilitas
yang bertanggung jawab dan jelas tujuannya
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar. 3.5 Menyusun leaflet program dokter lansia


Terlampir

Gambar 3.6 Leaflet Edukasi Program Dokter Lansia


c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Jika tidak menyusun draft leaflet dengan tampilan yang rinci dan jelas
serta disusun secara efektif dan efesien maka materi tidak akan
tersampaikan dengan maksimal karena akan menimbulkan kebosanan
bagi penerima materi

3. Melakukan kegiatan sosialisasi Program Dokter Lansia (DorLan)


menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan tersruktur sehingga
mudah dipahami
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan

20
Kegiatan sosialisasi program dokter lansia dilakukan pada tanggal 22
April 2021 di kantor desa ibarat.
- Etika Publik : Kegiatan sosialisasi kepada petugas masyarakat, di
dahului dengan memberikan salam, memperkenalkan diri dengan
sopan
- Komitmen mutu : memaparkan materi sosialisasi dengan cermat dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar juga mudah dipahami agar
penyampaiannya efektif
b. Dokumentasi
Terlampir
Gambar 3.7 Sosialisasi Program Dokter Lansia
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Sosialisasi program dokter lansia disampaikan dengan bahasa yang
sopan dan mudah dimengerti sehingga masyarakat yang mendengarkan
merasa senang dan paham dengan tujuan sosialisasi. Jika penyampaian
materi tidak sopan dan tidak terstruktur maka masyarakat akan merasa
bosan dan tidak mendapatkan pengetahuan tentang materi sosialisasi

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Sosialisasi tentang Program Dokter Lansia (DorLan) diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kegiatan posyandu lansia dan
penyakit-penyakit yang umum terjadi dimasyarakat. Kegiatan ini mendukung
misi Puskesmas Ilangata yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan profesional
C. Penguatan Nilai Organisasi
Sosialisasi tentang Program Dokter Lansia (DorLan) diharapkan mampu
menambah pengetahuan masyarakat tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan diposyandu lansia. Hal ini akan memperkuat nilai organisasi
yaitu Cerdas dan Inovatif
D. Analisis Manfaat
Sosialisasi program dokter lansia memberikan pengetahuan tentang
pentingnya menjaga dan memeriksakan kesehatan di usia lanjut, dan
meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk membina sendiri kesehatannya
sehingga mereka masih dapat produktif dimasa tua.

Kegiatan 3. Membuat jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia dengan


adil dan transparan
A. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan koordinasi dengan pemegang program lansia dengan
tutur kata yang baik dan sopan terkait jadwal rutin posyandu lansia
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Koordinasi dengan pemegang program lansia terkait jadwal rutin
posyandu lansia dilaksanakan pada tanggal 26 April 2021.
- Nasionalisme : Koordinasi yang baik dengan pemegang program
lansia sesuai dengan penerapan Sila ke-4 yaitu mengutamakan
musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama

21
- Etika Publik : koordinasi dengan pemegang program dengan tutur
kata yang baik dan sopan sesuai dengan nilai-nilai etika publik yang
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur

b. Dokumentasi
Terlampir
Gambar 3.8 Koordinasi dengan pemegang program lansia
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Koordinasi dengan pemegang program lansia dilakukan dengan
menerapkan nilai sila ke 4 yaitu musyawarah dan disampaikan dengan
cara bicara yang sopan, ramah dan menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar sehingga komunikasi berjalan dengan lancar. Jika
nilai ini tidak diaplikasikan maka tidak akan ada kesepakatan untuk
mengahasilkan rencana kegiatan yang tepat
2. Memilih posyandu lansia didaerah yang kunjungan pasiennya banyak
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Memilih posyandu lansia didaerah kunjungan pasiennya terbanyak
dilakukan pada tanggal 27 April 2021
Komitmen mutu : Terpilihnya posyandu lansia yang memiliki
kunjungan pasien terbanyak dilakukan agar pelayanan yang dilakukan
tepat sasaran/efektif. Ini sesuai dengan nilai dasar komitmen mutu
yaitu Efektifitas yang tinggi
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.9 Memilih daerah posyandu lansia yang memiliki kunjungan


pasien terbanyak
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Memilih posyandu lansia yang memiliki kunjungan pasien terbanyak
mengaktualisasikan nilai efektif dimana saat pelayanan oleh dokter
hasil yang akan didapatkan lebih maksimal karena pasien yang datang
lebih banyak.
3. Membuat jadwal pelayanan dokter ke posyandu lansia
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Pembuatan jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia dilaksanakan
pada tanggal 27 April 2021
Akuntabilitas : Jadwal disusun dengan tanggung jawab dan adil
dalam pembagian jumlah hari pelayanan dokter di posyandu lansia ini
sesuai dengan penerapan nilai-nilai dasar akuntablitas yaitu
bertanggung jawab dan adil dalam lingkungan organisasi
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.10 Pembuatan jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia


c. Analisis Dampak Implementasi Nilai

22
Membuat jadwal pelayanan dokter diposyandu lansia
mengaktualisasikan nilai tanggung jawab, yang dilakukan dengan cara
mencocokkan jadwal dokter yang dipuskesmas dan dengan teliti
membuat jadwal agar tidak terjadi tumpang tindih jadwal. Jika hal ini
tidak dilakukan dengan benar maka pembagian pekerjaan menjadi
tidak adil dan akan mengganggu kinerja pelayanan puskesmas
4. Meminta tanda tangan pengesahan terkait jadwal pelayanan dokter
di posyandu lansia dari atasan
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Meminta tanda tangan pengesahanterkait jadwal pelayanan dokter di
posyandu lansia kepada kepala puskesmas dilaksanakan pada tanggal
30 April 2021 diruang kerja kepala puskesmas
Akuntabilitas : Jadwal pelayanan dokter diposyandu lansia yang
ditandatangani pimpinan adalah adalah bentuk komitmen dan tanggung
jawab dokter untuk melakukan pelayanan rutin diposyandu lansia
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.11 Meminta tanda tangan pengesahan terkait jadwal pelayanan


dokter di posyandu lansia

Terlampir
Gambar 3.12 Jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Meminta tanda tangan pengesahan dari atasan terkait jadwal
pelayanan dokter diposyandu lansia mengaktualisasikan nilai
akuntabilitas dimana berdasarkan jadwal yang disahkan oleh
kepala puskesmas maka dokter bertanggung jawab melakukan
pelayanan. Jika hal ini tidak diaktualisasikan maka tidak akan ada
kejelasan pelayanan dokter yang akhirnya akan menurunkan
kualitas pelayanan puskesmas dimata masyarakat.

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Dengan membuat jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia maka
diharapkan akan mewujudkan pelayanan yang terorganisir, optimal dan
bemutu. Hal ini mendukung pencapaian misi Puskesmas Ilangata yaitu
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional
C. Penguatan Nilai Organisasi
Pembuatan jadwal pelayanan dokter diposyandu lansia terkait dengan
pewujudan nilai-nilai organisasi puskesmas, khususnya nilai Cerdas dan
Amanah
D. Analisis Manfaat
Jadwal pelayanan dokter diposyandu lansia dibuat dengan teliti dan
bertanggung jawab, kemudian disahkan oleh kepala puskesmas. Dengan
adanya ini maka masyarakat memiliki info yang jelas mengenai jadwal
pelayanan dokter diposyandu lansia, sehingga mereka bisa memeriksakan
kesehatan secara rutin dan mendapatkan penanganan sesuai penyakitnya.

23
Kegiatan 4. Menyusun data daftar penyakit yang sering dijumpai di
posyandu lansia
A. Tahapan Kegiatan
1. Meminta data rekapan lansia dan posbindu program dengan sopan
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Meminta data rekapan lansia dan posbindu dilaksanakan pada tanggal
3 Mei 2021.
Etika Publik : Meminta data rekapan pasien posyandu lansia
dilakukan dengan bahasa sopan santun. Ini berkaitan dengan nilai
dasar etika publik yang memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur.
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.13 Meminta data rekapan lansia dan posbindu kepada


pemegang program
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Meminta data rekapan lansia kepada pemegang program
mengaktualisasikan nilai sopan dan kerja sama. Apabila nilai ini tidak
diaktualisasikan maka akan mengakibatkan tidak harmonisnya
hubungan antar sesama rekan kerja, yang berujung pada ketidak
lancaran kegiatan yang dilaksanakan.
2. Menyusun data penyakit yang sering dijumpai di posyandu lansia
dengan jelas dan apa adanya
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Penyusunan data penyakit yang sering dijumpai di posyandu lansia
dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2021.
Etika Publik : Data penyakit disusun dengan jelas dan apa adanya
merupakan bentuk penerapan nilai dasar akuntabilitas yaitu memiliki
gambaran jelas tentang tujuannya
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.14 Menyusun data penyakit yang sering dijumpai diposyandu


lansia

Terlampir
Gambar 3.15 Data penyakit yang sering dijumpai di posyandu lansia

c. Analisis Dampak Implementasi Nilai


Penyusunan data penyakit yang sering dijumpai diposyandu lansia
mengaktualisasikan nilai jujur dan jelas. Jika nilai-nilai ini tidak
diaplikasikan maka data yang disusun menjadi tidak tepat dan tidak
dapat dipercaya yang akan berdampak pada pelayanan nantinya.
3. Menyerahkan daftar penyakit kepada pemegang program
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Daftar penyakit yang telah disusun kemudian diserahkan kepada
pemegang program pada tanggal 3 Mei 2021.

24
Akuntabilitas : Penyerahan daftar penyakit kepada pemegang
program dilakukan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan
penerapan nilai dasar akuntabilitas
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.16 Menyerahkan daftar penyakit kepada pemegang program

d. Analisis Dampak Implementasi Nilai


Menyerahkan daftar penyakit kepada pemegang program,
mengaktualisasikan nilai tanggung jawab dan sikronisasi. Apabila nilai
ini tidak diaplikasikan maka akan terjadi perbedaan data jumlah
penyakit antara penulis dan pemegang program. Hal ini yang akan
menyebabkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan posyandu lansia.

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Dengan menyusun data daftar penyakit yang sering dijumpai di posyandu
lansia diharapkan akan terjadi peningkatan pelayanan terhadap penyakit-
penyakit berdasarkan daftar yang sudah disusun, sehingga diharapakan dapat
berkontribusi mendukung pencapaian Visi : mewujudkan masyarakat sehat
dan produktif dan dapat berkontribusi mendukung Misi : memberikan
pelayanan yang bermutu dan professional
C. Penguatan Nilai Organisasi
Menyusun data daftar penyakit yang sering dijumpai di posyandu lansia
terkait dengan pewujudan nilai organisasi Cerdas
D. Analisis Manfaat
Menyusun data daftar penyakit yang sering dijumpai di posyandu lansia
dapat meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas khusunya di kegiatan
posyandu lansia, karena pasien merasa diperhatikan dengan kejelasan
penyakitnya dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh posyandu
lansia.

Kegiatan 5. Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan di posyandu lansia


A. Tahapan Kegiatan
1. Membuat daftar obat yang diperlukan berdasarkan daftar penyakit
yang sering di posyandu lansia
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Membuat daftar obat yang diperlukan berdasarkan daftar penyakit
yang sering di posyandu lansia dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2021.
Akuntabilitas : Penyusunan daftar obat-obatan yang diperlukan sesuai
dengan nilai dasar akuntablilitas yaitu kejelasan dimana daftar yang
dibuat memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan
dan hasil yang diharapka
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.17 Membuat daftar obat yang diperlukan

25
Terlampir
Gambar 3.18 Daftar obat yang diperlukan pada posyandu lansia
Terlampir

c. Analisis Dampak Implementasi Nilai


Membuat daftar obat berdasarkan daftar penyakit yang sering
diposyandu lansia mengaktualisasikan nilai kejelasan dimana tahapan
ini dibuat dengan jelas dan teliti khususnya dalam pemilihan obat yang
diperlukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan daftar
obat-obatan untuk posyandu lansia.
2. Berkonsultasi dengan dokter lain terkait daftar obat yang dibuat
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Berkonsultasi dengan dokter lain terkait daftar obat yang dibuat
dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2021.
Etika Publik : Berkonsultasi dengan sejawat dokter lain dan
menerima saran yang diberikan sesuai dengan penerapan nilai dasar
etika publik yang saling menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja
sama antar satu dan lainnya dalam organisasi
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.19 Berkonsultasi dengan dokter lain terkait dengan daftar obat
yang dibuat
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Berkonsultasi dengan dokter lain terkait daftar obat yang sudah dibuat
mengaktualisasikan nilai kerja sama, yang dilakukan dengan cara
diskusi tentang obat-obat apa saa yang diperlukan. Dari diskusi
tersebut terbentuk hubungan yang harmonis antar sesam rekan kerja.
Jika nilai ini tidak diaktualisasikan maka tidak akan ada keputusan
tentang obat apa yang diperlukan dan hubungan antar sesama rekan
kerja menjadi kurang harmonis dan kurang akrab.

3. Melakukan koordinasi dengan apoteker untuk permintaan obat-


obatan
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Melakukan koordinasi dengan apoteker untuk permintaan obat-obatan
dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2021.
Komitmen Mutu : Koordinasi dengan apoteker adalah bentuk kerja
sama dalam satu organisasi untuk mencapai suatu pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan pasien, kegiatan ini sesuai dengan nilai dasar
komitmen mutu yaitu mengutamakan kepuasan masyarakat
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.20 Koordinasi dengan apoteker terkait dengan permintaan


obat
c. Analisis Dampak Implementasi Nilai

26
Koordinasi dengan apoteker terkait daftar permintaan obat yang
diperlukan mengaktualisasikan nilai bekerja dalam tim dimana tahapan
ini membudayakan bekerja dalam tim sehingga tercipta rasa bekerja
yang nyaman dan mempererat rasa persatuan di lingkungan
puskesmas. Jika tidak diaplikasikan akan menyebabkan kegiatan tidak
dapat berjalan lancar dan kurangya rasa persatuan antara pegawai
puskesmas.

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Dengan menyiapkan obat-obatan yang diperlukan diposyandu lansia maka
diharapkan adanya peningkatan pelayanan khususnya pada penyakit yang
sering terdapat di posyandu lansia. Hal ini mendukung pencapaian Misi
Puskesmas ilangata meningkatkan pelayan kesehatan yang bermutu dan
profesional
C. Penguatan Nilai Organisasi
Menyiapkan obat-obat yang diperlukan untuk kegiatan posyandu terkait
dengan pewujudan nilai organisasi cerdas khususnya dalam melaksanakan
pelayanan publik yang berkualitas
D. Analisis Manfaat
Menyiapkan obat-obat yang diperlukan untuk kegiatan posyandu lansia
bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan puskesmas, dimana ketersediaan
obat yang sesuai dengan penyakit yang dialami oleh setiap pasien dapat
membuat pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
puskesmas khususnya di kegiatan posyandu lansia.

Kegiatan 6. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pasien


posyandu lansia
A. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien dengan
penuh tanggung jawab
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien dilaksanakan
pada tanggal 29 Mei 2021.
Komitmen Mutu : Data penyakit yang didapatkan dari hasil anamnesa
dan pemeriksaan fisik pasien diposyandu lansia dapat dipertanggung
jawabkan kepada pimpinan. kegiatan ini terkait dengan nilai dasar
akuntabilitas yaitu tanggung jawab
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.21 Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien


c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien dilakukan dengan penuh
tanggung jawab, sehingga data diagnosa penyakit yang diperoleh dapat
dipertanggung jawabkan kepada atasan dan kepada masyarakat. Jika
nilai ini tidak diaplikasikan maka dapat terjadi kesalahan diagnosa

27
hingga pengobatan yang akan menurunkan kualitas pelayanan
posyandu lansia
2. Memberikan edukasi kepada pasien terkait penyakitnya
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Memberikan edukasi kepada pasien terkait penyakitnya dilaksanakan
pada tanggal 29 Mei 2021.
Komitmen Mutu : Dokter memiliki kompetensi dalam mengedukasi
pasien tentang penyakitnya, hal ini sesuai dengan nilai dasar komitmen
mutu yaitu adanya kompetensi yang cukup dalam memberikan
pelayanan yang efektif dan efisien
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.22 Memberikan edukasi kepada pasien terkait penyakitnya


c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Edukasi kepada pasien terkait penyakitnya dilakukan langsung oleh
dokter yang memiliki kompetensi dan pengetahuan tentang penyakit
yang diderita oleh para lansia. Jika edukasi dilakukan oleh orang yang
tidak kompeten maka dapat terjadi kesalahan dalam edukasi yang
dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas
puskesmas.
3. Memberikan resep obat
a. Deskripsi Pelaksanaan Tahapan
Resep obat diberikan setelah anamnesa, pemeriksaan fisik dan edukasi
kepada pasien terkait penyakitnya, yaitu pada tanggal 29 Mei 2021.
Akuntabilitas : Dokter memberikan resep obat dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan nilai dasar akuntabilitas yaitu tanggung
jawab
b. Dokumentasi
Terlampir

Gambar 3.23 Memberikan resep


c. Analisis Dampak Implementasi Nilai
Resep obat diberikan dengan rasa tangggung jawab, baik itu kepada
pasien sebagai penerima layanan maupun kepada pimpinan yaitu
kepala puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan. Jika nilai ini
tida diaplikasikan maka dapat terjadi kesalahan dalam memberikan
resep yang berakibat fatal kepada pasien.

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pasien posyandu lansia
diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, yang
mendukung Visi puskesmas yaitu mewujudkan masyarakat sehat dan
produktif
C. Penguatan Nilai Organisasi

28
Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pasien posyandu lansia
sesuai dengan kompetensi diharapkan mampu memperkuat nilai organisasi
khususnya nilai Cerdas
D. Analisis Manfaat
Melakukan pemeriksaan dan pengobatan kepada pasien lansia dapat
mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis para lansia agar selalu bugar
dan bahagia, sehingga mereka dapat tetap produktif di usia tua. Kegiatan ini
juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas khususnya untuk
kegiatan posyandu lansia di setiap desa.

BAB IV
PENUTUP

Rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini akan


dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Ilangata dalam waktu 30 hari.
Rancangan aktualisasi ini memiliki enam kegiatan, baik yang bersumber dari
instruksi atasan maupun inisitiaf dari diri sendiri. Kegiatan tersebut antara lain :
1) Menggalang dukungan pimpinan, sejawat dokter dan pemegang program
posyandu lansia dalam menggagas program Dokter Lansia (DorLan)
2) Melakukan sosialisasi tentang Program Dokter Lansia (DorLan)
3) Membuat jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia dengan adil dan
transparan
4) Menyusun data daftar penyakit yang sering dijumpai di posyandu lansia
5) Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan di posyandu lansia
6) Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pasien posyandu lansia
Ketercapaian seluruh kegiatan tersebut tercemin pada beberapa indikator
lima nilai dasar profesi ASN. Dengan mengetahui tingkat ketercapaian kegiatan
maka akan dapat dilakukan evaluasi dan identifikasi hal-hal mana saja yang dapat
dioptimalkan.
Melalui perencanaan ini diharapkan kelima nilai dasar profesi ASN yang
terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) dapat teraktualisasi secara nyata pada aktivitas kerja sehari-
hari. Semoga dengan bimbingan mentor dan coach, seluruh rancangan ini dapat
terlaksana dengan baik sesuai rencana.

29
LAMPIRAN
Kegiatan 1. Menggalang dukungan pimpinan, dan pemegang program
posyandu lansia dalam menggagas program Dokter Lansia (DorLan)

Tahap 1
Janji temu dengan pimpinan dan pemegang program melalui pesan whatsapp

Tahap 2
Menggalang dukungan pimpinan dan pemegang program dalam menggagas
program Dokter Lansia (Dorlan)

30
Tahap 3
Membuat catatan hasil konsultasi

31
Kegiatan 2. Melakukan sosialisasi tentang Program Dokter Lansia (DorLan)
Tahap 1
Menyiapkan materi sosialisasi dari berbagai sumber

Tahap 2
Menyusun leaflet program dokter lansia

Leaflet Dokter lansia

Tahap 3

32
Sosialisasi Program Dokter Lansia

Kegiatan 3. Membuat jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia dengan


adil dan transparan

Tahap 1
Koordinasi dengan pemegang program lansia

Tahap 2
Memilih daerah posyandu lansia yang memiliki kunjungan pasien terbanyak

Tahap 3
Pembuatan jadwal pelayanan dokter di posyandu lansia

33
Tahap 4
Meminta tanda tangan pengesahan terkait jadwal pelayanan dokter di posyandu
lansia

Jadwal Pelayanan Dokter di posyandu lansia

34
Kegiatan 4. Menyusun data daftar penyakit yang sering dijumpai di
posyandu lansia

Tahap 1
Meminta data rekapan lansia dan posbindu

Tahap 2
Menyusun data penyakit yang sering dijumpai diposyandu lansia

Daftar penyakit yang sering dijumpai diposyandu lansia

Tahap 3

Daftar penyakit tersering diposyandu lansia

35
Tahap 3
Menyerahkan daftar penyakit kepada pemegang program

36
Kegiatan 5. Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan di posyandu lansia

Tahap 1
Membuat daftar obat yang diperlukan pada kegiatan posyandu lansia

Daftar obat yang diperlukan pada posyandu lansia

Tahap 2

37
Berkonsultasi dengan dokter lain terkait dengan daftar obat yang dibuat

Tahap 3
Koordinasi dengan apoteker terkait dengan permintaan obat

38
Kegiatan 6. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pasien
posyandu lansia

Tahap 1
Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien

Tahap 2
Memberikan edukasi kepada pasien terkait penyakitnya

Tahap 3
Memberikan resep

39
Testimoni Nilai-nilai Dasar ASN

Kepala Puskesmas Ilangata

Pemegang Program Posyandu Lansia

40
Apoteker di puskesmas Ilangata

41
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2012. Situasi Lanjut Usia
(Lansia) di Indonesia 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Amanullah G, M.A.Statistik Penduduk Lanjut Usia. 2019. Jakarta: Badan Pusat
Statistik
Wismaningsih. 2015. Hubungan Pelayanan Posyandu X dengan Tingkat
Kepuasan Lansia. Jurnal Wiyata. 2(1) : 29-33

42

Anda mungkin juga menyukai