OLEH:
GUSTI INDIRA AL HAJJRIANA, S.E.
NIP. 19950416 201903 2 007
NDH. 10
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Coach Mentor
Penguji
iii
KATA PENGANTAR
iv
7. Bapak Alwan Fauzi dan Bapak Sukris yang telah mengasuh dan
mendampingi selama pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan
III Angkatan III Tahun 2019.
8. Kedua orang tua tersayang yang selalu memberikan doa dan
dukungan kepada penulis.
9. Kepada teman – teman peserta Diklat Prajabatan Golongan III
angkatan III tahun 2019 atas kebersamaan, kekeluargaan, dan
kerjasamanya saat pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan III
Angkatan III Tahun 2019.
v
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................... 3
C. Isu Strategis .......................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ....................................................................... 6
BAB II GAMBARAN KEADAAN ......................................................... 8
A. Gambaran Umum .................................................................. 8
B. Visi dan Misi Organisasi ......................................................... 11
C. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................... 13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ................................................ 15
A. Landasan Teori dan Konsep ................................................. 15
B. Rancangan Aktualisasi ( Formulir I) ....................................... 21
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI ......................................................
A. Capaian Aktualisasi................................................................
B. Evaluasi Keberhasilan............................................................
C. Deskripsi Core Issue ..............................................................
D. Proses Penerapan Inisiatif dan Gagan Kreatif
E. Dampak apabila Nilai Dasar Profesi ASN tidak di aplikasikan
BAB V PENUTUP ................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................
B. Saran .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 38
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kriteria Penetapan metode AKPL dengan skor likert ........... 4
Tabel 1.2 Seleksi Isu Aktual Menggunakan metode AKPL .................. 4
Tabel 1.3 Kriteria penetapan metode USG dengan skor likert ............. 5
Tabel 1.4 Seleksi Isu Aktual menggunakan metode USG dengan Skor
Likert ..................................................................................... 6
Tabel 3.1 Formulir I .............................................................................. 22
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi......................................................... 23
Tabel 3.3. Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................ 37
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh Aparatur Sipil
Negara (ASN) di negeri ini, menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat
tentang bagaimana kinerja dari ASN. Tidak datang tepat waktu, tidak
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, menunjukkan
kurangnya kesadaran ASN dalam menjalankan fungsi dan
tanggungjawabnya.
UU No. 5 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja dibawah pemerintah
yang memiliki tugas sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pemberi
pelayanan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Ditetapkannya Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara mengharuskan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan
tugasnya secara profesional. Oleh karena itu, sebagai pelayan publik ASN
harus menanamkan nilai-nilai yang kuat agar dapat menjalankan tugas
dan fungsinya secara optimal sesuai yang diamanatkan oleh undang-
undang serta mengembalikan fungsi dan nama baik ASN.
Salah satu tugas yang harus dijalankan oleh ASN secara optimal
adalah pengelolaan keuangan Negara UU no. 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara telah mengamanatkan bahwa penyelenggaraan
pemerintahan Negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan
hal dan kewajiban Negara yang diukur dengan uang. Setiap tahunnya
pemerintahan akan membuat rencana keuangan tahunan yang telah
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan
bahwa keuangan Negara harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan
1
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Oleh karena itu, pertanggungjawaban keuangan merupakan salah satu
wujud akuntabilitas ASN dan melaksanakan apa yang telah diamanatkan
oleh undang-undang.
Masih banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan
keuangan Negara seperti tidak transparan dalam pertanggungjawaban
keuangan, masih ditemuinya surat pertanggungjawaban fiktif, hingga
laporan keuangan yang tidak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan menunjukkan bahwa ASN masih belum menjalankan
fungsinya yakni pelaksana kebijakan publik. Selain itu, dapat menimbulkan
peluang untuk melakukan korupsi yang dapat menyebabkan kerugian bagi
Negara.
Penata keuangan memiliki peran penting dalam pengelolaan
administrasi keuangan suatu organisasi. Penata keuangan memberikan
pelayanan administratif dalam organisasinya. Salah satu tugas yang harus
dijalankan adalah melakukan pemeriksaan dan verifikasi berkas
pertanggungjawaban secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel. Agar
penata keuangan dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal
perlu ditanamkan nilai-nilai yang kuat dalam dirinya. Setiap penata
keuangan harus mengikuti pelatihan dasar sebagai salah satu
pembekalan yakni Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Pada Pendidikan
dan pelatihan dasar prajabatan Golongan III ini para ASN diberikan materi
aktualisasi yang mencakup nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
Penata Keuangan harus mampu menginternalisasi, menerapkan,
dan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA, serta menjadikan kebiasaan
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional.
Nilai-nilai ANEKA juga bertujuan agar dalam pengelolaan keuangan
Negara penata keuangan dapat mengoptimalkan perannya untuk
mengantisipasi terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang terkait
2
pengelolaan keuangan serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya
sesuai visi dan misi organisasi.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah mengimplementasikan
lima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang akan dituangkan dalam kegiatan
aktualisasi habituasi. Rancangan akualisasi ini menjadi langkah awal
penulis untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS dan peran
PNS dalam melakukan pelayanan publik, berkoordinasi dengan sektor
lain (whole of government) dan kemampuan manajemen ASN. Selain itu,
rancangan aktualiasi ini bertujuan menjadikan penulis sebagai PNS yang
professional dan berkarakter serta sebagai wujud kontribusi penulis pada
organisasi dalam memecahkan isu.
C. Isu Strategis
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai penata keuangan pada
sub bagian keuangan, dapat digambarkan isu-isu strategis sebagai
berikut:
1. Belum optimalnya pertanggungjawaban keuangan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
2. Manajemen waktu dalam penatausahaan keuangan yang belum
efektif dan efisien Di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
3. Sering kali terdapat selisih antara rekening koran, Buku Kas
Umum SIMDA, dan PINBUK di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin.
4. Kurangnya fasilitas sub bagian keuangan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin.
5. Aplikasi SIMDA error pada saat intensitas penggunaan tinggi
sehinggamenghambat proses keuangan di Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tapin.
3
Identifikasi isu-isu strategis yang akan diangkat penulis menggunakan
metode AKPL (Aktual, Problematis, Kekhalayakan, Kelayakan). Adapun
kriteria penetetapannya adalah sebagai berikut:
4
Tabel 1.2. Seleksi Isu Aktual Menggunakan Metode AKPL dengan
Skor Likert
TOTAL
NO ISU AKTUAL A K P L RANGKING
NILAI
Belum Optimalnya
1 Pertanggungjawaban 5 5 5 5 20 I
Keuangan
Manajemen Waktu dalam
penatausahaan keuangan
2 4 3 4 3 14 IV
yang belum efektif dan
efisien
Sering kali terdapat selisih
antara rekening Koran, Buku
3 3 2 4 3 12 V
Kas Umum SIMDA, dan
PINBUK.
Kurangnya fasilitas Sub
4 5 5 4 4 18 II
Bagian Keuangan
Aplikasi SIMDA error pada
saat intensitas penggunaan
5 4 4 3 4 15 III
tinggi, sehingga menghambat
proses keuangan
5
Metode USG Skor Rubik
Growth 1 Tidak berkembang
2 Kurang berkembang
3 Cukup berkembang
4 Berkembang
5 Sangat berkembang
Tabel 1.4. Seleksi Isu Aktual Menggunakan Metode USG dengan Skor
Likert
NO MASALAH U S G TOTAL
Belum optimalnya pertanggungjawaban
1 5 4 5 14
keuangan
2 Kurangnya fasilitas Sub Bagian Keuangan 5 4 4 13
Aplikasi SIMDA Eror pada saat intensitas
3 penggunaan tinggi, sehingga menghambat 3 4 4 11
proses keuangan
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi meliputi kegiatan – kegiatan yang
dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Untuk
Implementasi dan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, penulis
berfokus pada kegiatan yang ada di Sub Bagian Keuangan yang
bertugas mengelola pertanggungjawaban keuangan, sesuai dengan
Sasaran Kerja Pegawai, (SKP), Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi),
tugas tambahan dari atasan langsung dan/atau inisiatif sendiri yang
terkait dengan Tupoksi dengan menerapkan dan menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ASN. Adapun lingkup kegiatan yang dilaksanakan terdiri
dari:
1. Membantu memeriksa dan memverifikasi berkas Surat
Pertanggungjawaban (SPJ).
2. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas Pinbuk LS Gaji,
Tunjangan dan Ganti Uang (GU).
6
3. Membantu memeriksa dan mengoreksi atas berkas pajak yang
telah di input pada Aplikasi SIMDA.
4. Membantu membuat draft pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM).
5. Membuat Lembar Verifikasi berkas Surat Pertanggungjawaban
Keuangan (SPJ).
6. Membuat flowchart (alur) proses pertanggungjawaban
keuangan.
7. Menyusun panduan teknis internal pada penata keuangan.
8. Membagikan Panduan Teknis untuk setiap Bidang pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
7
BAB II
GAMBARAN KEADAAN
A. GAMBARAN UMUM
Berdasarkan Peraturan Bupati Tapin Nomor 09 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin, Dinas Lingkungan
Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah di bidang lingkungan hidup yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup bernama Badan Lingkungan
Hidup (BLH) namun, adanya pemberlakuan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.74/MENLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 per 1 Januari 2017 Badan
Lingkungan Hidup berubah nama menjadi Dinas Lingkungan Hidup.
Dinas Lingkungan Hidup terletak di Jalan Gubernur H.
Aberani Sulaiman No. 129 Dulang, Kabupaten Tapin. Dinas
Lingkungan Hidup saat ini, merupakan Organisasi Perangkat
Daerah Tipe A yang terdiri dari Sekretariat, Bidang Tata
Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup, Bidang Penataan dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup, Jabatan Fungsional dan Unit
Pelayanan Teknis (UPT). Untuk Sub Bagian Keuangan berada
dibawah Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.
8
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
9
Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan
di bidang Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakan tugasnya Dinas
Lingkungan Hidup memiliki fungsi:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang tata
lingkungan, bidang pengelolaan sampah dan limbah B3, bidang
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
dan bidang penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan
hidup;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang tata lingkungan, bidang
pengelolaan sampah dan limbah B3, bidang pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan bidang
penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidang tata lingkungan, bidang pengelolaan
sampah dan limbah B3, bidang pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup dan bidang penaatan dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
d. Pemberian bimbingan teknis dan penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan di Bidang Lingkungan Hidup;
e. Pelaksanaan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksana
kebijakan teknis di bidang tata lingkungan, bidang pengelolaan
sampah dan limbah B3, bidang pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup dan bidang penaatan dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
f. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana
Teknis;
g. Pengelolaan Kesekretariatan.
Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tapin maka peningkatan kinerja di bidang lingkungan
hidup melalui peningkatan kompetensi, berhasil guna dan berdaya guna
untuk melaksanakan otonomi daerah supaya perkembangan Dinas
10
Lingkungan Hidup lebih baik untuk mewujudkan good environmental
governance. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin adalah:
1. Rekomendasi Izin Lingkungan dan SPPL;
2. Rekomendasi Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH);
3. Pelayanan Umum Jasa Laboratorium Lingkungan;
4. Penanganan Pengaduan Sengketa Lingkungan Hidup;
5. Pelayanan Pengelolaan Persampahan
Keberhasilan Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan Tugas
dan Fungsinya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki
Dinas Lingkungan Hidup. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin, sumber daya
yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin masih belum
cukup memadai sehingga belum bisa maksimal dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya.
11
VISI :
MISI :
Sebagai penjabaran dari visi yang telah dirumuskan, ditetapkan
misi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten
Tapin sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi.
2. Mewujudkan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang mengacu pada prinsip berkelanjutan.
3. Mewujudkan penegakkan hukum lingkungan secara efektif
untuk menghindari perusakan sumber daya alam dan
pencemaran lingkungan.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
dan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Berdasarkan Visi dan Misi dan uraian Rencana Strategis
Dinas Lingkungan Hidup terdapat nilai-nilai yang dianut oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin yakni:
1. Professionalitas, merupakan kualitas yang dimiliki oleh anggota
organiasi untuk melakukan tugas dan fungsinya.
2. Efektivitas, yakni sejauh mana tujuan telah dicapai.
3. Integritas, yakni menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum
yang berlaku, Undang-Undang, Kontrak, Kebijakan dan
peraturan yang berlaku (Kusumasari,dkk, 2015).
4. Akuntabilitas, merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai (Kusumasari, dkk, 2015)
12
5. Kerjasama, merupakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh dua
orang atau lebih agar lebih mudah mencapai tujuan yang
ditetapkan.
6. Bertanggungjawab, yakni adanya suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab (Kusumasari,dkk, 2015)
7. Inisiatif, yakni suatu upaya yang timbul dari dalam diri untuk
melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dilingkungan sekitar.
13
2. Membantu memeriksa dan memverifikasi berkas Surat
Pertanggungjawaban (SPJ);
3. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas Pinbuk LS Gaji,
Tunjangan, dan Ganti Uang (GU);
4. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas Kelengkapan
Ganti Uang Persediaan (GU),Pertanggungjawaban Bendahara
pengeluaran, Pertanggungjawaban Tambah Uang (TU) dan
rincian objek per kode rekening;
5. Membantu mengoreksi dan memeriksa berkas Kontrak/LS Pihak
ke-3 dan LS Gaji dan Tunjangan;
6. Membantu memantau dan mengendalikan penatausahaan
Keuangan tiap bidang untuk tertib administrasi;
7. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas pajak yang
sudah di input di Aplikasi SIMDA;
8. Membantu membuat Draft Pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM)
UP/GU,TU,Belanja Langsung dan tidak langsung.
14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
15
f. Kepercayaan;
g. Keseimbangan;
h. Kejelasan;
i. Konsistensi (Kusumasari Bevaola,dkk, 2015).
b) Nasionalisme
Setiap ASN harus memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan
yang kuat dan harus mampu mengaktualisasikan dalam menjalankan
profesinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik yang
berintegritas dan pemersatu bangsa. Nasionalisme merupakan
pondasi kuat bagi ASN/PNS untuk mengaktualisasi dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara. Adapun nilai dasar dari
nasionalisme antara lain:
a. Implementasi nilai-nilai Pancasila yakni nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan;
b. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik;
1) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan
2) Transparan, akuntabel dan tidak korupsi
3) Mempunyai integritas tinggi
c. ASN sebagai pelayan publik;
1) Berintegritas tinggi
2) Profesional
d. ASN sebagai perekat dan pemersatu Bangsa yang menjaga
kedamaian dilandasi oleh semangat Sumpah Pemuda dan
Bhineka Tunggal Ika (Dwiyanto Agus, dkk, 2015).
c) Etika Publik
Setiap aparat pemerintah harus tunduk pada etika yang melingkupi
dirinya yakni etika kekuasaan dan etika publik. Etika publik
merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
16
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN,
yaitu sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program Pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem Pemerintahan yang demokratis
sebagai Perangkat Sistem Karir (Kumorotomo Wahyudi,dkk,
2015).
d) Komitmen Mutu
Segala bidang yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil
harus dilaksanakan secara optimal karena memberikan kepuasan
para stakeholder merupakan indicator layanan yang bermutu.
Pelaksanaan komitmen mutu harus berorientasi pada kualitas hasil,
diantaranya adalah mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
17
dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara. Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu antara lain:
a. Efektivitas dan efisiensi;
b. Inovasi;
c. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
costumers/clients;
d. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar costumers/clients tetap setia;
e. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,
tanpa kesalahan dan tidak ada pemborosan;
f. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan costumers/clients
maupun perkembangan teknologi;
g. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melaui
berbagai cara, antara lain:pendidikan, pelatihan,pengembangan
ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark (Yuniarsih Tjutju, Taufiq
Muhammad, 2015).
e) Anti Korupsi
Korupsi merupakan kerusakan, kebobrokan dan kebusukan
atau juga dapat diartikan sebagai perbatan yang tidak baik, buruk,
surang dan tidak bermoral. Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh
Korupsi baik dilihat dari sisi pribadi, keluarga, masyarakat dan
negara, korupsi dikatakan sebagai kejahatan luar biasa. Menurut UU
No. 31/1999 jo No. UU 20.2001 terdapat tujuh kelompok tindak
pidana korupsi yaitu:
Kerugian Keuangan Negara, Suap Menyuap, Pemerasan, Perbuatan
Curang, Penggelapan dalam Jabatan, Benturan Kepentingan dalam
Pengadaan, dan Gratifikasi.
Untuk memberantas segala tindakan dan tingkah laku yang
dapat merugikan Negara maka perlu dibangun nilai anti korupsi
dalam diri ASN. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain:
18
1. Jujur;
2. Peduli;
3. Mandiri;
4. Tanggungjawab;
5. Kerja keras;
6. Sederhana;
7. Berani;
8. Adil.(Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015)
19
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN bertugas
melaksanakan kebijalanyang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang professional, bebas dariintervensi politik,
serta bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Fatimah Elly
dan Irawati, 2017).
.
b. Whole of Government
Whole of Government atau yang disingkat WoG adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan
yaitu, Penguatan koordinasi antar lembaga, Membentuk Lembaga
Koordinasi Khusus, membentuk Gugus Tugas, dan Koalisi Sosial
(Suwarno,Yogi dan Sejati Tri Atmojo, 2017).
c. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
20
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3
unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi
penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan dan kepuasan
yang diberikan oleh penerima layanan.
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kelemahan yang melekat pada
tubuh birokrasi. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan (Purwanto Agus,dkk, 2017)
21
Tabel 3.1. Formulir 1
Unit Kerja : Sub Bagian Keuangan, Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin
Identifikasi Isu : Belum optimalnya Pertanggungjawaban
Keuangan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin
Gagasan : 1. Membantu memeriksa dan memverifikasi
Pemecahan Isu berkas Surat Pertanggungjawaban (SPJ).
(SKP)
2. Membantu memeriksa dan mengoreksi
berkas Pinbuk LS Gaji, Tunjangan dan
Ganti Uang (GU). (SKP)
3. Membantu memeriksa dan mengoreksi
atas berkas pajak yang telah di input pada
Aplikasi SIMDA. (SKP)
4. Membantu membuat draft pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat
Perintah Membayar (SPM). (SKP)
5. Membuat Lembar Verifikasi berkas Surat
Pertanggungjawaban Keuangan (SPJ)
(Inisiatif).
6. Membuat flowchart (alur) proses
pertanggungjawaban keuangan (Inisiatif).
7. Membuat panduan teknis internal pada
penata keuangan (Inisiatif).
8. Membagikan Panduan Teknis untuk setiap
Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin (Inisiatif).
22
TABEL 3.2 RANCANGAN AKTUALISASI
KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI-NILAI
KEGIATAN DASAR MISI
ORGANISASI
ORGANISASI
1. Membantu Adapun tahapan kegiatan yang - Daftar poin-poin 1. Melakukan Dengan Dengan
memeriksa akan dilaksanakan: penting yang konsultasi dan kegiatan ini adanya
dan 1. Melakukan Konsultasi dan harus asistensi diharapkan verifikasi Surat
memverifikasi asistensi dengan atasan diperhatikan merupakan dapat Pertanggung
berkas Surat langsung (kepala Sub dalam upaya untuk meningkatkan Jawaban maka
Pertanggung- Bagian Keuangan) tentang melakukan menghargai
komunikasi,
kemampuan nilai
jawaban (SPJ) poin-poin penting yang harus verifikasi SPJ.
diperhatikan dalam konsultasi organisasi akuntabilitas
melakukan verifikasi SPJ. - Rekomendasi dan sesuai dengan dan
2. Membaca dan memiliki untuk kerjasama tugas pokok bertanggung
Peraturan Bupati tentang melakukan yang dan fungsi Sub jawab dapat
komponen besaran biaya perbaikan Jika merupakan Bagian diperkuat.
perjalanan dinas terdapat hal-hal nilai etika Keuangan
3. Meneliti dan menguji kembali yang perlu publik. dalam
setiap bagian dari surat diperbaiki meningkatkan
pertanggungjawaban baik 2. Dalam kualitas Surat
nilai yang Membaca,
Pertanggung-
dipertanggungjawabkan, - Surat memahami dan
jawaban.
bukti pendukungnya, dan Pertanggung- memiliki file
redaksionalnya, serta jawaban yang Peraturan
ketepatan dalam sudah sesuai Bupati tentang
pembebanannya dalam dengan komponen
anggaran. ketentuan yang besaran biaya
4. Melakukan pengecekan berlaku dan perjalanan
terhadap kelengkapan dapat dinas
berkas surat dibukukan oleh menerapkan
pertanggungjawaban Bendahara nilai integritas
keuangan - Dokumentasi yang
23
5. Menyusun evaluasi terkait Kegiatan merupakan nilai
jenis-jenis kesalahan yang dasar
sering terjadipada berkas Akuntabilitas.
pertanggungjawaban yang
diverifikasi. 3. Meneliti dan
menguji kembali
setiap bagian
dari surat
pertanggungjaw
aban baik nilai
yang
dipertanggungja
wabkan, bukti
pendukungnya,
dan
redaksionalnya,
serta ketepatan
dalam
pembebanan-
nya dalam
anggaran
menerapkan
nilai jujur dan
tanggung
jawab yang
merupakan nilai
dasar Anti
Korupsi. Selain
itu , pada
langkah ini
mengimplement
asikan ASN
sebagai
24
pelayan publik
yang
berintegritas
tinggi dan
professional
yang
merupakan nilai
dasar
Nasionalisme.
4. Melakukan
pengecekan
terhadap
kelengkapan
berkas surat
pertanggung-
jawaban
keuangan
menerapkan
nilai
menghasilkan
produk yang
berkualitas
tinggi yakni
nilai dasar
Komitmen
Mutu.
5. Menyusun
evaluasi
terkait jenis-
jenis
kesalahan
25
yang sering
terjadi pada
berkas
pertanggungja
waban yang
diverifikasi
menerapkan
nilai
tanggung
jawab yang
merupakan
bagian dari
nilai dasar
Akuntabilitas.
26
Ganti Uang (GU) Tunjangan daftar Misi pertama
dan Ganti kelengkapan Dinas
Uang (GU) berkas Lingkungan
menerapkan Hidup
nilai dasar Kabupaten
integritas yang
merupakan
Tapin.
nilai dasar
Akuntabilitas.
3. Melakukan
pemeriksaan
kelengkapan
berkas
mengaktualisasi
kan nilai
menghasilkan
produk yang
berkualitas.
(Komitmen
Mutu) . Selain
itu, apabila
berkas tidak
lengkap maka
harus
dikembalikan
dan tidak dapat
diproses
ketahap
berikutnya,
sekalipun
tunjangan untuk
27
para pejabat
stuktural (Tidak
Diskriminatif -
Nasionalisme).
3. Membantu Adapun tahapan kegiatan yang - Memahami hal- 1. Berkonsultasi Dengan Dengan
memeriksa akan dilaksanakan adalah: hal yang perlu sebelum kegiatan ini adanya
dan 1. Berkonsultasi dengan mentor diperhatikan memulai diharapkan pemeriksaan
mengoreksi terkait hal-hal yang perlu dalam kegiatan dapat dan koreksi
berkas pajak dipahami dan diperhatikan mengoreksi menerapkan meningkatkan berkas pajak
yang sudah di untuk mengoreksi berkas berkas pajak nilai
kemampuan maka nilai
input di pajak - Daftar besaran menghargai
Aplikasi 2. Membuat daftar besaran tarif tarif pajak komunikasi, organisasi organisasi
SIMDA pajak; - Dokumentasi konsultasi dan sesuai dengan berupa
3. Mempelajari perhitungan tarif Kegiatan kerja sama tugas pokok profesionalitas,
pajak; yang dan fungsi Sub integritas dan
4. Mempelajari dan memahami merupakan Bagian betanggung
menu yang ada di Aplikasi nilai dasar Keuangan jawab dapat
SIMDA untuk penginputan Etika Publik. sesuai dengan diperkuat.
Pajak ; Misi pertama
5. Mencetak Daftar pajak yang 2. Mempelajari Dinas
telah diinput dalam Aplikasi perhitungan, Lingkungan
SIMDA; memahami
Hidup
6. Melakukan koreksi terhadap penggunaan
berkas pajak yang telah aplikasi Kabupaten
diinput dalam aplikasi menerapkan Tapin.
SIMDA; nilai integritas
yakni nilai dasar
28
Akuntabilitas.
3. memastikan
bahwa pajak
yang dipotong,
dipungut dan
disetor telah
sesuai dengan
aturan
perpajakan
menunjukkan
nilai anti
korupsi yaitu
jujur dan
bertanggungja
wab.
4 Membantu Adapun tahapan kegiatan yang - Draft 1. Nilai-nilai dasar Dengan Dengan
membuat draft akan dilaksanakan adalah: Pengajuan Akuntabilitas kegiatan ini adanya daftar
pengajuan 1. Melakukan konsultasi SPP dan SPM yang diterapkan diharapkan pengajuan
Surat dengan mentor tentang hal- - Dokumentasi dalamkegiatan dapat SPP/SPM
Permintaan hal yang perlu disiapkan Kegiatan ini adalah
meningkatkan maka nilai
Pembayaran dalam pembuatan draft; Tanggungjawab
kemampuan organisasi
(SPP), Surat 2. Melakukan konsultasi , transparansi,
Perintah dengan Bendahara tentang integritas dalam organisasi berupa
Membayar jenis SPP dan SPM terkait membuat draft sesuai dengan profesionalitas,
(SPM) yang diajukan secara rutin, pengajuan. tugas pokok integritas dan
UP/GU,TU, yang diutamakan, dan waktu dan fungsi Sub betanggung
Belanja pengajuan 2. Nilai-nilai dasar Bagian jawab dapat
Langsung dan 3. Membuat draft pengajuan Komitmen Mutu Keuangan diperkuat.
tidak langsung untuk SPP/SPM yang diterapkan sesuai dengan
dalam kegiatan Misi pertama
ini adalah Dinas
Efektivitas dan Lingkungan
29
efisiensi dengan Hidup
adanya daftar Kabupaten
pengajuan SPP Tapin.
dan SPM
3. Nilai-nilai dasar
Etika Publik
yang terapkan
dalam kegiatan
ini adalah
Professional
dan tidak
berpihak,
Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama
Dalam
membuat daftar
pengajuan SPP
dan SPM
4. Nilai-nilai dasar
Anti Korupsi:
Tanggungjawab
dalam
menjalankan
daftar rencana
pengajuan
SPP/SPM
30
Lembar kegiatan yang dilakukan adalah: dalam membuat Akuntabilitas kegiatan ini membuat
Verifikasi 1. Konsultasi awal dengan verifikasi yang diharapkan lembar
berkas mentor dalam membuat pertanggungjawab diaktualisasikan dapat verifikasi
Pertanggung- lembar verifikasi an keuangan dalam kegiatan meningkatkan berkas
jawaban pertanggungjawaban ini adalah kemampuan pertanggungja
keuangan. keuangan; Lembar Verifikasi Integritas,
organisasi waban
2. Mencari referensi lembar berkas Tanggungjawab
verifikasi Pertanggung- yakni dalam sesuai dengan keuangan
Pertanggungjawaban jawaban keuangan membuat tugas pokok maka nilai
keuangan; lembar verifikasi dan fungsi Sub organisasi
3. Menentukan komponen- Bagian berupa
komponen yang dimasukkan 2. Nilai-nilai dasar Keuangan profesionalitas,
kedalam lembar verifikasi Dokumentasi Komitmen Mutu sesuai dengan integritas dan
pertanggungjawaban Kegiatan yang diterapkan Misi pertama betanggung
berdasarkan referensi; adalah Dinas jawab dapat
4. Membuat draft lembar Efektifitas, Lingkungan diperkuat.
verifikasi menghasilkan Hidup
pertanggungjawaban produk yang
Kabupaten
keuangan berkualitas
5. Melakukan konsultasi (menghasilkan Tapin.
dengan mentor dalam lembar verifikasi
menentukan isi lembar pertanggugjawa
verifikasi ban keuangan
pertanggungjawaban yang yang sesuai
akan digunakan dengan kondisi
6. Membuat Lembar Verifikasi organisasi)
Pertanggungjawaban
Keuangan
3. Nilai-nilai dasar
etika publik:
Menjalankan
tugas secara
31
professional,
menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
32
7. Berkonsultasi dengan Menghasilkan
inspektorat setempat terkait produk yang
pertanggungjawaban berkualitas
keuangan dan hal-hal yang (pertanggungja
perlu ditingkatkan dalam waban) sesuai
pertanggungjawaban dengan aturan
keuangan di unit kerja; yang berlaku
8. Berkonsultasi dengan
mentor, kepala dinas, 4. Nilai-nilai
maupun rekan kerja, untuk dasar
kritik, saran, mapun hal-hal nasionalisme
lain yang masih perlu yang
diperbaiki dalam buku diterapkan
panduan adalah
9. Menyusun konsep final mencari
Panduan Teknis Internal referensi dan
berkonsultasi
dalam rangka
bekerjasama
dan
bermusyawara
h untuk
menyusun
panduan
teknis internal.
5.Nilai-nilai dasar
anti korupsi yang
diterapkan adalah
peduli dan
tanggungjawab
dengan membuat
panduan teknis
33
internal
7. Membuat Adapun langkah-langkah yang Memahami alur 1. Nilai-nilai dasar Dengan Dengan
bagan alur akan dilaksanakan adalah: pertanggungjawab Akuntabilitas: kegiatan ini adanya Bagan
(Flowchart) 1. Berkonsultasi dengan mentor an keuangan yang Integritas, diharapkan Alur
Pertanggung- untuk membuat alur telah dilaksanakan Kejelasan dapat Pertanggungja
jawaban pertanggungjawaban dalam alur meningkatkan waban
keuangan. keuangan pertanggungjaw
kemampuan Keuangan
2. Berkonsultasi dengan Bagan Alur aban keuangan.
Bendahara tentang alur (Flowchart) organisasi maka nilai
pertanggungjawaban 2. Nilai-nilai dasar sesuai dengan organisasi
keuangan Dokumentasi etika publik: tugas pokok berupa
3. Memahami alur Kegiatan Menjalankan dan fungsi Sub profesionalitas,
pertanggungjawaban tugas secara Bagian integritas dan
keuangan di unit kerja professional, Keuangan betanggung
4. Membuat konsep awal menghargai sesuai dengan jawab dapat
5. Mencari referensi konsep komunikasi, Misi pertama diperkuat.
bagan alur konsultasi dan Dinas
pertanggungjawaban kerjasama Lingkungan
6. Mencari referensi dan dengan
Hidup
memahami tata cara melakukan
membuat bagan alur konsultasi, Kabupaten
7. Membuat Bagan Alur mendorong Tapin.
(Flowchart) kinerja pegawai.
3. Nilai-nilai
komitmen mutu
yang diterapkan
adalah terkait
34
efektivitas;
3. Nilai-nilai
dasar
Komitmen
35
Mutu:
Menghasilkan
produk yang
berkualitas
karena
memberikan
kesempatan
bagi bidang
lain untuk
memberikan
kritik maupun
saran dan
efisiensi
36
Tabel 3.3. Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi
BULAN
KEGIATAN
NO MEI JUNI JULI AGUSTUS
MINGGU KE- I II III IV I II III IV I II III IV I
Perencanaan
Berkonsultasi dengan mentor sekaligus atasan langsung
sebelum melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
1 Membuat Lembar Verifikasi berkas pertanggungjawaban.
2. Membuat alur (flowchart) pertanggungjawaban keuangan.
37
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Capaian Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Optimalisasi
Pertanggungjawaban Keuangan melalui Penyusunan Panduan Teknis
Internal pada Penata Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Tapin oleh saya sebagai penata keuangan dilakukan dengan 8
(delapan) kegiatan rancangan aktualiasasi dan 6 kegiatan tambahan,
sebagai berikut :
1. Membuat Lembar Verifikasi berkas Pertanggungjawaban.
Membuat Lembar Verifikasi berkas pertanggungjawaban
merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan, pada kegiatan ini
hal yang perlu diperhatikan adalah rincian kelengkapan berkas
pertanggungjawaban.
Pada pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu:
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan dalam
membuat lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban.
Konsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan sebagai
atasan langsung dilakukan sebelum membuat lembar verifikasi
berkas pertanggungjawaban. Hal ini bertujuan agar
mendapatkan pemahaman dan wawasan serta masukan untuk
membuat lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban. (Etika
publik: menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama).
39
bekerja sebelumnya. (Komitmen Mutu: Efektivitas dalam
rangka menghasilkan produk yang berkualitas).
40
kemampuan organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
dalam hal ini yaitu Sub Bagian Keuangan. Selain itu, kegiatan ini
memperkuat nilai organisasi baik dalam hal profesionalitas,
tangungjawab, dan integritas.
Gambar. 4.1 Membuat Lembar Verifikasi Berkas Pertanggungjawaban
41
Gambar 4.3 Lembar Verifikasi yang di isi
42
Adapun tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu:
43
(Akuntabilitas: Integitas dan kejelasan, Etika Publik:
mendorong kinerja pegawai, Komitmen Mutu: Efektivitas)
44
Untuk melaksanakan kegiatan ini, ada beberapa tahapan:
a. Melakukan konsultasi dan asistensi dengan kepala sub bagian
keuangan
Konsultasi dan asistensi dengan kepala sub bagian keuangan
merupakan tahap awal dalam melaksanakan kegiatan ini. Kepala
sub bagian keuangan memiliki tugas untuk memeriksa dan
memverifikasi berkas SPJ para pelaksana kegiatan sebelum di
proses ke tahap berikutnya. Pada tahap ini, saya bertanya tentang
bagaimana cara melakukan verifikasi dan bagian –bagian mana
yang harus diperhatikan dalam memverifikasi.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)
45
perhitungan pajak (jika ada), perhitungan pada rincian biaya, bukti
pendukungnya dan sebagainya.
(Anti Korupsi : Jujur dan bertanggungjawab, Nasionalisme:
ASN sebagai pelayan publik yang bertegritas tinggi dan
professional)
46
Nilai tanggungjawab dan akuntabilitas dapat diperkuat dengan
dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan dapat
berkontribusi untuk mendukung misi organisasi yakni meningkatkan
kemampuan oganisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Sub
Bagian Keuangan).
47
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
Tahapan awal kegiatan ini adalah berkonsultasi dengan Kepala
Sub Bagian Keuangan terkait hal- hal yang perlu diperhatikan
dalam memeriksa dan koreksi kelengkapan berkas.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)
48
Kelengkapan berkas pinbuk Tunjangan adalah:
49
dapat berkontribusi untuk mendukung misi organisasi yakni
meningkatkan kemampuan oganisasi sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).
50
Tahapan awal kegiatan ini adalah berkonsultasi dengan
Kepala Sub Bagian Keuangan terkait hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam memeriksa dan koreksi berkas pajak yang
telah diinput.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)
51
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)
52
Gambar 4.7 Membantu memeriksa dan koreksi berkas Pajak yang
telah di Input di aplikasi SIMDA
53
a. Melakukan konsutasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
tentang hal-hal yang perlu disiapkan dalam membuat draft
pengajuan SPP dan SPM
Melakukan konsultasi merupakan tahap awal dalam
melaksanakan kegiatan ini. Hal ini bertujuan untuk memahami
fitur-fitur yang digunakan dalam membuat draft pengajuan SPP
dan SPM, tahapan dalam membuat SPP – SPM, dan berkas
yang harus disiapkan.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)
54
Membantu membuat draft pengajuan SPP dan SPM
dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2019 (SPP dan SPM GU),
tanggal 17 Mei 2019 (SPP dan SPM LS Gaji Pegawai Tidak
Tetap), tanggal 22 Juni 2019 (SPP dan SPM LS Gaji Pegawai
Tidak Tetap). Nilai profesionalitas dan akuntabilitas dapat
diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini
diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung misi organisasi
yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).
55
Gambar 4.8.2 Membantu Membuat Draft pengajuan SPP dan SPM di
SIMDA
56
7. Menyusun Buku Paduan Teknis Internal pada Penata Keuangan
Membuat Buku Paduan Teknis Internal pada Penata
Keuangan Dinas Lingkungan Hidup merupakan kegiatan inisiatif
yang dilaksanakan pada masa habituasi. Buku Panduan Teknis
Internal ini berisi tentang tahapan-tahapan dalam proses keuangan
di Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Tapin serta kelengkapan
berkas pertanggungjawaban keuangan. Tujuan melaksanakan
kegiatan ini adalah untuk memberi kemudahan bagi saya dalam
mempelajari tugas pokok dan fungsi sub Bagian keuangan. Selain
itu, dapat memberikan informasi kepada para pegawai lainnya
tentang mekanisme pertanggungjawaban keuangan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Harapannya, adanya buku
panduan teknis ini dapat meminimalisir kekeliruan dalam
pertanggungjawaban keuangan kedepannya.
Tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah:
57
Akuntansi BPKAD. Pada tahap ini saya memperoleh banyak
informasi dari BPKAD terkait pengelolaan keuangan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin. Adapun hasil dari
konsultasi adalah untuk penyusunan panduan teknis internal
juga mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
BPKAD juga memberikan masukan agar untuk panduan teknis
ini bisa berkembang hingga tahap pelaporan tidak hanya
penatausahaan keuangan.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)
58
e. Membuat daftar hal-hal yang akan termuat dalam panduan
teknis internal
Untuk memberikan kemudahan dalam menyusun panduan
teknis internal, saya membuat daftar poin-poin penting yang
akan dimuat dalam buku panduan teknis internal.
(Komitmen Mutu: menghasilkan produk yang berkualitas)
59
Sebelum menyusun konsep final Pandual Teknis Internal
saya kembali berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian
Keuangan, Kepala Dinas Maupun Rekan Kerja terkait isi dari
buku Panduan Teknis Internal.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama)
60
Membuat panduan teknis internal pada penata keuangan Dinas
Ligkungan Hidup Kabupaten Tapin ini saya susun sejak awal masa
habituasi hingga akhir habituasi. Nilai profesionalitas, integritas, dan
tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan
ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung
misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan oganisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).
61
Kabupaten Tapin terdapat lima Bidang, yaitu Bidang Sekretariat,
Bidang Persampahan, Bidang Tata Lingkungan,
(Etika Publik: Menjalankan tugas secara professional,
menghargai komunikasi dan kerjasama)
62
Gambar 4.9 Pengiriman Panduan Teknis Internal Via Email
63
b. Menuliskan nomor BKU pada berkas SPJ
Setiap berkas SPJ yang telah di input selalu dituliskan nomor
BKU sesuai dengan yang tercatat di SIMDA. Selain itu, berkas
SPJ juga dikelompokkan sesuai dengan program kegiatannya.
Hal ini memberikan kemudahan pada saat penyertaan lampiran
untuk SPP –GU.
(Akuntabilitas: Kejelasan, Anti Korupsi: Tanggungjawab)
64
10. Menginput Setoran Pajak di APLIKASI SIMDA
Kegiatan menginput setoran pajak di Aplikasi SIMDA
dilaksanakan setelah menginput berkas pertanggungjawaban di
Bukti Pengeluaran SIMDA. Untuk penginputan setoran pajak hanya
untuk SPJ yang terdapat Bukti Pungut dan Potong Pajak. Kegiatan
ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan pada awal
hingga akhir masa habituasi.
Untuk melaksanakan kegiatan ini ada beberapa tahapan, yaitu:
a. Mencetak Buku Per Jenis Pajak
Tahap pertama dalam melaksanakan kegiatan ini adalah
mencetak Buku Per Jenis Pajak PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan
PPN. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bukti pengeluaran yang
ada pemotongan pajaknya.
(Akuntabilitas: Transparansi)
65
misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).
66
langsung dari SPM-LS aplikasi SIMDA. Pada Draft PINBUK LS
sudah tertera nilai yang harus di Pindah Bukukan sehingga untuk
rincian PINBUK yang diinput harus sesuai dengan nilai SPM LS.
(Anti Korupsi: Jujur, Tanggungjawab, Akuntabilitas:
Integritas)
67
Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal masa
habituasi hingga akhir habituasi. Nilai profesionalitas, Akuntabilitas,
dan tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya
kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk
mendukung misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan
organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian
Keuangan).
68
Gambar 4.14 Membuat PINBUK LS
69
12. Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas
Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas merupakan kegiatan
tambahan yang dilaksanakan pada masa habituasi. Kartu kendali
perjalanan dinas ini dibuat karena adanya temuan dari inspektorat
terkait tanggal pada berkas keuangan yang mana pada saat tanggal
penandatanganan yang bersangkutan sedang melaksanakan tugas
luar. Jadi, kartu kendali perjalanan dinas ini bertujuan untuk
monitoring tanggal tugas luar pegawai dan sebagai alat bantu untuk
verifikasi berkas pertanggungjawaban.
Ada beberapa tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini :
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
Berkonsultasi kepada Kepala Sub Bagian Keuangan
merupakan langkah pertama yang dilaksanakan karena Kepala
Sub Bagian Keuangan bertugas sebagai Verifikator dan
membantu PPK –SKPD. Berdasarkan hasil konsultasi, kartu
kendali perjalanan dinas dibuat per bidang dan di buat per bulan.
Untuk penginputannya dilakukan pada saat input data Berkas
Pertanggunggjawaban yang masuk ke Bendahara karena pada
berkas tersebut juga dicantumkan tanggal pelaksanaan
perjalanan dinas atau tugas luar.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)
70
Di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin terdapat lima
bidang yakni Bidang Sekretariat, Bidang Tata Lingkungan, Bidang
Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Limbah B3, Bidang
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup,
serta Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup. Untuk Kartu Perjalanan Dinas yang dibuat dimulai dari
bulan April 2019.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama, Akuntabilitas: Kejelasan)
71
Gambar 4.16 Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas
72
a. Berkonsultasi dengan Bendahara Pengeluaran Dinas
Lingkungan Hidup
Tahap awal dalam melaksanakan tugas ini adalah
berkonsultasi dengan Bendahara Pengeluaran karena informasi
terkait belum memiliki BKU manual tersebut diperoleh dari
Bendahara Pengeluaran. Menurut beliau, memiliki BKU Manual
sangatlah sebagai data cadangan yang dimiliki oleh Bendahara.
Untuk BKU Manual akan dibuat dalam bentuk File Excel.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)
73
harus diinput di BKU Manual hingga 28 Juni 2019 (tanggal
Penutupan Kas) .
Nilai profesionalitas, Akuntabilitas, dan tanggung jawab dapat
diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini
diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung misi organisasi
yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).
Gambar 4.17 Membuat BKU Manual
74
Selain membantu memeriksa berkas pertangungjawaban, saya
juga mendapat kesempatan untuk membuat surat
pertanggungjawaban perjalanan dinas saya dalam rangka
menghadiri Rapat Kerja Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ekoregion
Kalimantan di Balikpapan pada tanggal 10 - 11 Juli 2019. Adapun
tahapan untuk menyusun surat pertanggungjawaban perjalanan
dinas ini adalah sebagai berikut:
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
Tahap awal dalam melaksanakan tugas ini adalah
berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan tentang hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan surat
pertanggungjawaban seperti, cara memasukkan bukti perjalanan
dinas kedalam rincian biaya, daftar transport yang dapat
dimasukkan kedalam pengeluaran rill, dan kelengkapan surat
pertanggungjawaban.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)
75
(Etika Publik: Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik, Anti Korupsi : Jujur dan
Tanggungjawab)
76
Gambar 4.18 Menyusun Surat Pertanggungjawaban
B. Evaluasi Keberhasilan
77
Tabel 1. Evaluasi Keberhasilan
Satuan/ Tingkat Kinerja
Kegiatan
Ukuran Target Realisasi %
Kegiatan
Membuat Lembar Verifikasi
1 1 100
Berkas Pertanggungjawaban
78
C. Deskripsi Core Isu Dan Strategi Pemecahannya
79
pelaporan pertanggungjawaban keuangan mengingat waktu
pelaksanaan yang terbatas.
80
pertanggungjawaban keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Tapin. Dengan adanya kegiatan inisiatif tersebut dapat
mengoptimalisasikan pertanggungjawaban keuangan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
Beberapa hal yang dapat dilaksanakan dari kegiatan tersebut guna
mengoptimalisasikan pertanggungjawaban keuangan adalah:
1. Ketertiban dalam pertanggungjawaban keuangan dapat
ditingkatkan dengan menggunakan lembar verifikasi.
Penggunaan lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban
keuangan dapat membantu verifikator untuk mengetahui
apakah berkas tersebut sudah tepat perhitungannya serta
lengkap atau belum lengkap. Verifikator dapat memberikan
catatan pada berkas tersebut untuk diperbaiki atau dilengkapi
terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada Bendahara.
2. Pertanggungjawaban yang baik dan tertib juga ditunjukan
dengan pertanggungjawaban tersebut telah disusun sesuai
dengan aturan yang berlaku. Undang-undang. Peraturan
Menteri dalam Negeri, Peraturan Bupati, hingga Surat
Keputusan yang digunakan sebagai dasar dalam menyusun
pertanggungjawaban. Umumnya para pegawai masih
menyusun pertanggungjawaban berdasarkan
pertanggungjawaban terdahulu yang telah disusun tanpa
mempelajari peraturannya.
Panduan teknis internal dapat menjadi salah satu cara agar
para pegawai dapat mempelajari tentang pertanggungjawaban
keuangan. Hal ini juga dapat menjadi pedoman para pegawai
dalam menyusun pertanggungjawaban keuangan.
81
Korupsi serta telah tercapai sesuai dengan target. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan menerapkan nilai –nilai ANEKA dalam
melaksanakan tugas memberikan banyak manfaat dan kemudahan
dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan optimal.
Adapun jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam
melaksanakan aktualisasi dan kegiatan tidak dilaksanakan dengan
segera adalah sebagai berikut:
82
2. Membuat Alur (Flowchart) pertanggungjawaban Keuangan
Kegiatan ini merupakan kegiatan inisiatif yang dilaksanakan
oleh penulis. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan segera
dan tidak menerapkan nilai:
1. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi dan
Kerjasama) maka tidak akan memperoleh pemahaman tentang
alur pertangungjawaban keuangan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin;
2. Akuntabilitas (Integritas dan Kejelasan) maka tidak memiliki
referensi dan simbol-simbol yang digunakan untuk membuat
flowchart dan flowchart yang dihasilkan tidak sesuai dengan alur
yang dijalankan;
3. Komitmen Mutu (Efektivitas) maka flowchart yang dibuat tidak
dapat dilampirkan dalam panduan teknis sebagai langkah untuk
memberikan informasi kepada para pegawai mengenai alur
pertanggungjawaban keuangan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat memberikan informasi dan
pemahaman kepada pegawai mengenai alur pertangungjawaban
keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
83
2. Nasionalisme (ASN sebagai pelayan publik yang
berintegritas tinggi dan Professional) maka verifikasi
pertanggungjawaban tidak dilaksanakan dengan baik dan sesuai
aturan yang berlaku.
3. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama) maka tidak memahami bagaimana cara melakukan
verifikasi dan bagian-bagian yang perlu diperhatikan pada saat
memverifikasi.
4. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka berkas pertanggungjawaban keuangan yang dihasilkan
tidak sesuaidengan aturan yang berlaku.
5. Anti Korupsi (Jujur dan bertanggungjawab) maka berkas
pertanggungjawaban tidak diteliti dan diuji kembali dengan benar
baik dari perhitungannya maupun berkas pendukungnya.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat mengendalikan berkas
pertanggungjawaban keuangan tanpa verifikasi yang langsung
diserahkan kepada Bendahara sehingga dapat mengendalikan
pertanggungjawaban keliru dan tidak lengkap yang
dipertanggungjawabkan.
84
2. Akuntabilitas (Integritas dan Tanggungjawab) maka
catatan/daftar kelengkapan berkas pinbuk LS gaji, Tunjangan
dan Ganti Uang tidak dibuat.
3. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka berkas yang diserahkan kepada Bank tidak dapat
langsung diproses karena masih terdapat hambatan secara
administrasi yaitu berkas yang kurang lengkap.
85
4. Anti Korupsi (Jujur dan bertanggungjawab) maka berkas
pajak tidak diperiksa dengan sungguh-sungguh dan dapat
menimbulkan kerugian negara jika pajak tidak dipotong dan
dipungut sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat meminimalisir berkas-berkas pajak
yang keliru.
86
7. Menyusun Buku Paduan Teknis Internal pada Penata Keuangan
Membuat Buku Paduan Teknis Internal pada Penata
Keuangan Dinas Lingkungan Hidup merupakan kegiatan inisiatif
yang dilaksanakan pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan dengan segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Tanggung jawab, Integritas, dan Kejelasan)
maka konsep awal dan buku panduan teknis internal tidak dapat
tersusun.
2. Etika Publik (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama) maka tidak diperoleh masukan tentang poin-poin
yang sebaiknya termuat dalam buku panduan teknis.
3. Komitmen Mutu (menghasilkan produk yang berkualitas)
maka tidak mencari referensi dalam penyusunan panduan teknis
sehingga panduan teknis yang dihasilkan tidak terkonsep
dengan baik.
4. Anti Korupsi (Peduli dan Tanggung Jawab) maka tidak
menyusun panduan teknis berdasarkan peraturan yang berlaku.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat memberikan kemudahan bagi para
pegawai dalam membuat pertanggungjawaban keuangan,
meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam menyusun surat
pertanggungjawaban, mudah untuk mengetahui harga
standar,format pertanggungjawaban hingga kelengkapan berkas.
Selain itu dapat mengoptimalkan pertanggungjawaban keuangan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
87
1. Akuntabilitas (Tanggung jawab, Integritas, dan
Transparansi) maka kegiatan membagikan soft file buku
panduan teknis internal tidak dapat terlaksana.
2. Etika Publik (Menjalankan tugas secara professional,
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama,
mempertanggungjawabkan kinerja atau tindakannya kepada
publik) maka tidak terjalin komunikasi serta kerjasama yang baik
antar bidang. Selain itu, soft file yang dibagikan tidak
tersampaikan secara maksimal ke pada para pegawai yang ada
di bidang tersebut.
3. Komitmen Mutu (menghasilkan produk yang berkualitas)
maka panduan teknis yang dihasilkan tidak terkonsep dengan
baik dan tidak dapat digunakan oleh para pegawai.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena panduan teknis ini dapat memberikan
manfaat berupa informasi terkait pertanggungjawaban keuangan dan
kemudahan dalam membuat pertanggungjawaban keuangan. Selain
itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para pegawai
untuk memberikan saran maupun kritik pada panduan teknis internal
yang saya susun.
88
3. Komitmen Mutu (Efektifitas dan efisiensi) maka surat
pertanggungjawaban tidak di proses dengan segera.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena pertanggungjawaban keuangan dapat
diproses ke tahap pembuatan PINBUK.
89
2. Etika Publik (Memberikan layanan kepada publik secara
cepat, tepat dan akurat) maka kelengkapan berkas PINBUK
beserta lampirannya tidak di cetak dan diperiksa kembali dengan
segera.
3. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka tidak memastikan kembali apakah program dan kegiatan
antara bukti pengeluaran SIMDA dengan SPJ telah benar serta
Nilai dan potongan pajak telah benar.
4. Anti Korupsi (Jujur dan tanggung jawab) maka tidak
memastikan kembali apakah program dan kegiatan antara bukti
pengeluaran SIMDA dengan SPJ telah benar serta Nilai dan
potongan pajak telah benar ddan nilai yang diinput tidak sesuai
dengan yang harus dibayarkan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena proses keuangan dapat terselenggara dengan
cepat.
90
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat mengendalikan kekeliruan tanggal
penandatanganan berkas pertanggungjawaban dengan mengetahui
tanggal-tanggal tugas luar pegawai.
91
1. Akuntabilitas (tanggung jawab dan transparansi) maka tidak
menyusun surat pertanggungjawaban perjalanan dinas dengan
segera dan tidak mengumpulkan bukti-bukti perjalanan dinas
serta tidak membuat laporan perjalanan dinas.
2. Etika Publik (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama, mempertanggungjawabkan tindakan kinerjanya
kepada publik) maka tidak dilakukan koordinasi dengan kepala
sub bagian keuangan
3. Komitmen Mutu ( Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka tidak menyusun surat pertanggungjawaban sesuai dengan
bukti perjalanan dinas dan tidak menyusun laporan perjalanan
dinas.
4. Anti Korupsi (Jujur dan tanggung jawab) maka tidak
menyusun pertanggungjawaban perjalanan dinas sesuai dengan
bukti-bukti yang dimiliki misalnya membuat kuitansi fiktif.
92
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
93
B. SARAN
Berdasarkan hasil aktualisasi tersebut terdapat beberapa saran:
94
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Kumorotomo, dkk. 2015. ETIKA PUBLIK Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Kusumasari,dkk. 2015. AKUNTABILITAS Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Komisi Pemberantasan Korupsi.2015. ANTI KORUPSI Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Latief Yudi, dkk. 2015. NASIONALISME Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Purwanto Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Suwarno Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole Of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Yuniarsih Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. KOMITMEN MUTU Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
95
BUKU
PANDUAN
TEKNIS PADA
PENATA
KEUANGAN
Daftar Isi 2
Umum 3
Kelengkapan Berkas 4
2
Umum
Buku panduan teknis ini bersumber pada:
Peraturan Bupati Tapin No. 05 Tahun 2018 tentang Perjalanan Dinas Bagi
Bupati dan Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil,
Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain di
Peraturan Bupati Tapin No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Tapin
3
Sumber
Kelengkapan Berkas
4
Kelengkapan Berkas Pertanggungjawaban
5
Kelengkapan berkas Surat Pertanggungjawaban
Perjalanan Dinas Pegawai berupa:
1. Kuitansi
2. Rincian Biaya Perjalanan Dinas
3. Daftar pengeluaran rill (untuk biaya transportasi yang tidak dapat
ditunjukkan bukti sah nya)
4. Surat Tugas
5. Blangko SPD
6. Undangan Kegiatan
7. Bukti Transport yang sah (misalnya, Tiket Pesawat beserta Boarding Pass)
8. Kuitansi Penginapan (Jika Menginap pada Perjalanan Dinas Luar Daerah)
9. Surat Pernyataan Tidak Menginap (Jika tidak menginap pada Perjalanan
Dinas Luar Daerah)
10. Laporan Perjalanan Dinas
6
Kelengkapan Berkas Surat Pertanggungjawaban
Belanja Barang/Jasa dengan Total < 8 jt berupa:
7
Kelengkapan Berkas Surat Pertanggungjawaban
Belanja Barang/Jasa dengan Total >8 jt berupa:
8
Kelengkapan Berkas Pinbuk
9
Kelengkapan Berkas PINBUK Ganti Uang Berupa:
10
Kelengkapan Berkas PINBUK LS-Gaji Berupa:
11
Kelengkapan Berkas PINBUK Tambahan Penghasilan Pegawai
Berupa:
12
Kelengkapan Berkas PINBUK LS-Honorarium PTT Berupa:
13
Langkah-Langkah Teknis Pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat
Perintah Membayar (SPM)
Langkah Teknis
14
Langkah-Langkah Teknis Pengajuan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
15
A. Pengajuan SPP – UP:
1. Bendahara menyiapkan kelengkapan untuk pengajuan SPP-UP
berupa:
a. Surat Pengantar SPP- UP
b. Ringkasan SPP – UP
c. Rincian SPP – UP
d. Lembar Verifikasi SPP
e. Draft Surat Pernyataan Tanggungjawab untuk ditandatangani
oleh Pengguna Anggaran yang menyatakan uang yang
diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain uang
persediaan
2. Berkas SPP UP diverifikasi oleh PPK-SKPD dengan memberi tanda
centang (√) serta membubuhkan tanda tangan pada lembar
verifikasi SPP
3. Berkas SPP – UP diajukan kepada PA/KPA untuk diterbitkan SPM –
UP.
16
B. Pengajuan SPP – GU
1. PPTK menyiapkan berkas bukti-bukti fisik pengeluarasn atas
belanja UP/GU sebelumnya;
2. Bendahara pengeluaran memeriksa kelengkapan berkas
yang diajukan oleh PPTK, apabila tidak lengkap , maka
bendahara pengeluaran mengembalikan berkas tersebut
pada PPTK untuk dilengkapi;
3. Bendahara pengeluaran melakukan entri data SPJ ke
program aplikasi penatausahaan keuangan;
4. Bendahara Pengeluaran menyusun berkas SPJ atas belanja
UP/GU sebelumnya berupa:
17
a) SPJ Administratf dan SPJ Fungsional;
b) BKU
c) Register Penutupan Kas
d) Buku Rincian Objek Belanja
e) Buku Pajak
f) Bukti Pembayaran Pajak
5. Berkas-berkas SPJ di sahkan
6. Apabila berkas SPJ sudah mendapat pengesahan, maka bendahara
pengeluaran dapat mengajukan SPP-GU
7. Adapun kelengkapan SPP GU terdiri dari:
a) Surat Pengantar SPP-GU
b) Ringkasan SPP – GU
c) Rincian SPP –GU
d) Draft surat pernyataan tanggung jawab untuk ditandatangani
PA/KPA
8. Berkas SPP GU diverifikasi oleh PPK-SKPD dengan memberi tanda
centang serta membubuhkan tanda tangan pada lembar verifikasi SPP
9. Berkas SPP-Gu diajukan kepada PA/KPA untuk diterbitkan SPM-GU.
18
C. SPP Tambahan UP (SPP –TU)
1. SKPD mengirimkan surat permohonan persetujuan
pengajuan Tambahan UP ke PPKD. Surat setidaknya
memuat keterangan mengenai keperluan pengisian
Tambahan UP
2. Petugas pada BUD membuat saran staf terkait
permohonan Tambahan UP kepada PPKD
3. Apabila permohonan disetujui, PPKD akan
membubuhkan paraf ACC pada nota dinas
4. Apabila tidak disetujui, PPKD akan menerbitkan surat
penolakan permohonan tambahan UP dan dikirimkan
kepada SKPD bersangkutan
5. Dalam hal permohonan tambahan UP disetujui, maka
bendahara pengeluaran membuat SPP TU
19
6. Kelengkapan SPP – TU terdiri dari:
a) Surat Pengantar SPP –TU
b) Ringkasan SPP – TU
c) Rincian SPP – TU
d) Draft surat pernyatan tanggung jawab untuk di
tanda tangani KPA
e) Saran staf tambahan UP yang sudah mendapat
persetujuan PPKD
7. Berkas SPP TU diverifikasi oleh PPK – SKPD dengan
memberi tanda centang (√) serta mebubuhkan
tanda tangan pada checklist lampiran SPP
8. Berkas SPP TU diajukan kepada KPA untuk
diterbitkan SPM TU
20
C. Pengajuan SPP – LS untuk pengadaan Barang dan
Jasa Lainnya
1. Berdasarkan tagihan dari pihak ketiga/penyedia
barang/jasa lainnya, PPTK menyusun berkas untuk
pengajuan SPP – LS pengadaan barang dan jasa
lainnya
2. Bendahara pengeluaran memeriksa kelengkapan
berkas yang diajukan oleh PPTK, jika belum lengkap
maka berkas akan dikembalikan
3. Jika berkas telah lengkap maka Bendahara
mengajukan SPP – LS untuk pengadaan barang dan
jasa lainnya
21
4. Kelengkapan SPP-LS untuk pengadaa barang dan jasa lainnya terdiri dari:
a) Surat Pengantar SPP-LS
b) Ringkasan SPP-LS
c) Rincian SPP –LS
d) Draft Surat Pernyataan Tanggung jawab
untuk ditandatangani Pengguna Anggaran
5. Lampiran-lampiran SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa lainnya
terdiri dari:
a) Fotokopi DPA-SKPD dan Fotokopi Surat Penyediaan Dana (SPD)
b) Nota/Faktur Pembelian
c) Kuitansi untuk disahkan PA
d) Ringkasan proses pengadaan Barang/Jasa
e) Berita Acara Klarifikasi/Negosiasi teknis dan harga apabila
dibutuhkan
f) Surat Peritah Kerja /Surat Perjanjian beserta addendumnya jika ada
g) Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) atau Surat
Penetapan Penyedia Barang/Jasa
22
h. Surat Pesanan (SP) untuk pengadaan barang atau Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk pengadaan jasa lainnya
i. Jaminan-jaminan yang diperlukan
j. Berita Acara Penilaian/Pemeriksaan Hasil Pekerjaan/Barang
k. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan/Barang
l. Dokumentasi barang/hasil pekerjaan
m. Bukti cetak (print out) e-billing untuk penyetoran pajak
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku
23
D. SPP-LS untuk Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
24
• Lampiran untuk pembayaran gaji rutin
bulanan:
- Daftar Gaji Pegawai
- Sub Rekap per golongan
- Daftar rekap keseluruhan
- Bukti Surat Setoran Bukan Pajak IWP 10% dan
potongan TAPERUM
- Fotokopi payroll gaji utuh untuk tiap PNS
- Ringkasan rekening gaji
25
• Lampiran SPP-LS untuk pembayaran kekurangan
gaji dan tunjangan:
- Daftar kekurangan gaji pegawai
- Sub rekap per golongan
- Daftar rekap keseluruhan
- Bukti Surat Setoran Bukan Pajak IWP 10% dan
potongan TAPERUM
- Fotokopi payroll gaji utuh untuk tiap PNS
- Ringkasan rekening gaji
- SK Kenaikan pangkat/berkala
- SK Pelantikan Jabatan
26
• Lampiran SPP-LS untuk pembayaran gaji susulan:
- Daftar kekurangan gaji pegawai
- Sub rekap per golongan
- Daftar rekap keseluruhan
- Bukti Surat Setoran Bukan Pajak IWP 10% dan potongan
TAPERUM
- SK Mutasi dari BKN/Gubernur
- SK Mutasi dari tempat asal
- SK CPNS dan PNS
- SK Kenaikan pangkat /berkala terakhir
- Surat Perintah Melaksanakan Tugas dari BKD
- Daftar Keluarga
- Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) dari
instansi atau daerah asal
27
• Lampiran tambahan SPP-LS untuk tambahan
penghasilan pegawai:
- Kuitansi untuk disahkan PA
- Rekap tingkat kehadiran
- Daftar penerima dan daftar perhitungan
tambahan penghasilan PNS yang sudah di
tandatangani oleh bendahara dan disahkan
oleh PA
- Bukti cetak (print out) e-billing
28
Langkah-Langkah Teknis Pengajuan
Surat Perintah Membayar (SPM)
29
1. PPK-SKPD memeriksa dan menverifikasi
berkas SPP dan kelengkapannya yang
diajukan oleh bendahara pengeluaran
dengan memberikan tanda centang pada
lembar verifikasi SPP
2. Pengguna Anggaran menerbitkan SPM dan
diajukan kepada BUD untuk diterbitkan SP2D.
30
Kelengkapan SPM yang dikirim ke BUD sesuai dengan Jenis
pengajuannya terdiri dari :
a. SPM-UP
1) Surat permohonan pencairan dana
2) Surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA
3) Berkas lain yang diperlukan sesuai verifikasi loket BUD.
b. SPM-GU
1) Surat permohonan pencairan dana
2) Laporan SPJ fungsional atas belanja UP/GU sebelumnya yang telah
diverifikasi dan disahkan;
3) Surat pernyataan tanggung jawab PA
c. SPM-TU
1) Surat permohonan pencairan dana
2) Surat pernyataan tanggung jawab PA
3) Surat permohonan tambahan UP yang sudah disetujui oleh PPKD
4) Berkas lain yang diperlukan sesuai verifikasi loket BUD
31
f. SPM-LS untuk pengadaan barang dan jasa lainnya
1) Surat permohonan pencairan dana ;
2) Surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA
3) Kuitansi yang sudah disahkan PA/KPA ;
4) Faktur barang;
5) Ringkasan proses pengadaan;
6) Rincian angsuran pembayaran apabila pembayaran dilakukan secara
bertahap ;
7) Fotokopi buku rekening bank / referensi bank tahun anggaran
berkenaan untuk pihak
ketiga/penyedia;
8) Fotokopi NPWP pihak ketiga/penyedia;
9) Slip kliring apabila rekening penerima ada di bank lain selain bank
persepsi;
10) Bukti acara penerimaan barang
11) Bukti cetak (print out) e-billing
12) Berkas lain yang diperlukan sesuai verifikasi loket BUD.
32
PENUTUPAN KAS DAN PAJAK
33
PENUTUPAN KAS
34
Penutupan kas ini bertujuan untuk tertib
administrasi pelaporan keuangan SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin.
Pengecekan penutupan kas dilakukan per
triwulan oleh Tim Inspektorat Kabupaten Tapin.
35
Dokumen-dokumen yang dipersiapkan antara lain:
1. BKU s.d tanggal penutupan kas
2. Rekening koran s.d tanggal penutupan kas
3. BAP Kas per tanggal penutupan kas
4. Register penutupan kas
5. Buku dan Bukti Panjar (bila ada)
6. SPJ Fisik yang belum diinput
7. SP2D UP/GU/TU/LS per jenis
8. SPJ Administratif per tanggal penutupan kas
9. STS/S3 TU (bila ada)
10.Saldo Kas per tanggal penutupan kas
36
PAJAK
37
Besaran Tarif Pajak
PPh PPh
NO Uraian Transaksi PPN PPh 23 Keterangan
21 22
1 Honorarium PNS Gol IV 15%
39
Besaran Tarif Pajak
PPh PPh
NO Uraian Transaksi PPN PPh 23 Keterangan
21 22
19 Jasa Sewa Kendaraan < 1 Juta 2%
40
Kode Billing
41
Batas Waktu Pelaporan
42
BUKU
PANDUAN
TEKNIS PADA
PENATA
KEUANGAN
(Pertanggungjawaban
Perjalanan Dinas Pegawai )
2
Biaya Perjalanan Dinas
3
Tingkatan golongan Perjalanan Dinas:
Biaya Perjalanan Dinas Di Golongkan Menjadi beberapa tingkatan:
Tingkat A : Bupati
Tingkat B: Wakil Bupati
Tingkat C: Sekretaris Daerah dan Pimpinan DPRD
Tingkat D: Anggota DPRD
Tingkat E: Pejabat Eselon III a
Tingkat F : Pejabat Eselon III b dan Pejabat Fungsional Golongan IV
Tingkat G: Pejabat Eselon IV a dan Pejabat Fungsional Golongan III
Tingkat H : Eselon IV b
Tingkat I : Eselon V
Tingkat J : PNS Staf Pelaksana Golongan IV/III/II/I dan Pejabat Fungsional
Golongan II/I serta Pegawai Tidak Tetap
4
Surat Tugas (ST) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD)
6
Penandatangan SPD dalam/luar daerah,
ditandatangani oleh Pengguna Anggaran.
7
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :
a. Uang harian
b. Uang representasi
c. Biaya transportasi
d. Biaya sewa kendaraan
e. Biaya penginapan
8
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :
a. Uang harian
Uang harian sebagaimana dimaksud terdiri
dari uang makan, uang transportasi lokal
(Misalnya: dari Penginapan ke Lokasi Kegiatan),
dan uang saku. Uang Harian diperhitungkan
sesuai dengan jumlah hari perjalanan dinas di
kali dengan besaran standar satuan harga uang
harian perjalanan dinas yang dibayarkan secara
Lumpsum.
9
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :
b. Uang representasi
Diberikan epada Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Wakil-
Wakil Ketua DPRD, Anggota DPRD, dan Pejabat Eselon II
selama melakukan Perjalanan Dinas.
c. Biaya Transportasi
Biaya yang diberikan untuk keperluan transportasi
darat/air/laut/udara selamat melaksanakan perjalanan
dinas beserta pengeluaran lain yang mengikutinya
(airport tax/retribusi yang dipungut di
terminal/stasiun/bandara/pelabuhan yang dibayar sesuai
dengan biaya rill)
10
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :
d. Biaya Sewa Kendaraan
Khusus disediakan kepada Bupati, dan Wakil
Bupati untuk keperluan pelaksanaan Tugas
e. Biaya Peginapan
Biaya yang diperlukan untuk menginap di hotel
atau di tempat menginap lainnya yang
dibayarkan sesuai biaya rill. Lamanya Menginap
adalah Jumlah Hari perjalanan dinas dikurangi 1
(satu) hari.
11
Komponen Biaya Perjalanan Dinas
Jenis Perjalanan Uang Biaya Uang
Transport Keterangan
Dinas Harian Penginapan Representasi
Dalam Daerah Transport
diberikan Jika
pelaksana
√
√ - - perjalanan dinas
menggunakan
kendaraan
umum
Luar Daerah Dalam Uang
Provinsi √ √ √ √
Representasi
hanya diberikan
Luar Daerah Luar kepada Bupati,
Provinsi
√ √ √ √ Waklil Bupati
dan Eselon II
12
Pertanggungjawaban Biaya Perjalanan Dinas
13
Biaya perjalanan dinas dipertanggungjawabkan oleh Pelaksana SPD
yang melaksanakan perjalanan dinas paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja setelah perjalanan dinas dilaksanakan.
14
Apabila tidak terdapat bukti yang sah atas
penginapan (seperti kuitansi, bill guest, dan
sebagainya), maka pelaksana perjalanan dinas
hanya dapat melakukan klaim sebesar 30% dari
batas atas penginapan sesuai dengan Surat
Keputusan Bupati, serta membuat surat
pernyataan tidak menginap bermaterai 6.000
untuk dilampirkan pada Surat
Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas.
15
Biaya transportasi Pelaksana SPD yang melaksanakan
perjalanan dinas didukung dengan bukti pengeluaran yang
sah, berupa :
16
4. Kwitansi/bukti pembayaran biaya penggunaan
perahu motor (kelotok) pergi-pulang;
18
Dalam hal bukti pembayaran/pengeluaran biaya transportasi
tidak diperoleh, maka pertanggungjawaban biaya transportasi
perjalanan dinas harus dilengkapi dengan surat pernyataan
yang menjelaskan bahwa biaya transport yang dikeluarkan
sesuai kebutuhan nyata jarak yang ditempuh pergi
pulang (Daftar Pengeluaran Riil).
19
Format Pertanggungjawaban Perjalanan
Dinas dan Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas
20
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas
21
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas
22
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas
23
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas
24
25
26
27
28
29
30
Format Pertangungjawaban
Perjalanan Dinas
31
PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Jalan Gubernur H. Aberani Sulaiman No. 129 Rantau 71111 Kalimantan Selatan
Telp./Fax (0517) 31638 / E-Mail : blhtapin@gmail.com
SURAT TUGAS
Nomor : 090/ – P2KLH/DLH/20xx
DASAR : Surat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin Nomor 660/ 108 – P2KLH/DLH/2019 tanggal 25
Januari 2019 Perihal Inspeksi Titik Penaatan Pembuangan Limbah Cair.
Nama
No. Pangkat/Gol Jabatan
NIP
1. H. Hermansyah, S.Hut, MMA Pembina, (IV/a) Kabid Penaatan & Peningkatan
19700923 199703 1 005 Kapasitas LH
Demikian Surat Tugas ini dibuat, untuk dilaksanakan dan dipergunakan sebagaimana mestinya, dan
setelah selesai menjalankan Surat Tugas ini diharuskan menyampaikan hasil laporan kepada yang memberikan
tugas.
Ditetapkan di Rantau
pada tanggal 28 Januari 20xx
01. Pejabat yang memberi perintah : Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Tapin
02. Nama dan NIP Pegawai yang diperintah : ........
03. a. Pangkat/Golongan : a. ........
b. Jabatan : b. ........
c. Tingkat perjalanan dinas menurut peraturan : c. = ........ =
04. Maksud perjalanan dinas : ........
05. Alat angkutan yang digunakan : ........
06. a. Tempat berangkat : a. Rantau
b. Tempat tujuan : b. ........
07. a. Lamanya perjalanan dinas : a. ........ (........) Hari
b. Tanggal berangkat : b. ........
c. Tanggal kembali : c. ........
08. Pengikut : ........
(Nama/NIP/Pangkat/Golongan/Jabatan)
09. Pembebanan Anggaran :
a. Instansi : a. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
b. Mata anggaran : b. ........
10. Keterangan lain-lain : -
Dikeluarkan di Rantau
Pada tanggal ........
KEPALA,
Biaya Penginapan :
2. ........Malam ........ ........ ........
........
3. Uang Harian :
4. Uang Representasi - - - -
Terbilang = ........=
Rantau,
Pelaksana SPD,
........
Sudah terima dari : Bendahara Pengeluaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
di Rantau
Uang sejumlah : = Enam Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Tiga Ratus
Empat Puluh Tujuh Rupiah =
Yaitu untuk : Pembayaran belanja .......... dalam rangka ........ pada tanggal
.........sesuai Surat Tugas Nomor : ........... tanggal ..........
Berdasarkan Surat Tugas (ST) Nomor 090 / 273 – Sekt/DLH/2019 tanggal 5 Juli 2019 dan Surat
Perjalanan Dinas (SPD) Nomor 090 / 273 – Sekt/DLH/2019 tanggal 5 Juli 2019, dengan ini saya
1. Biaya transportasi dibawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya,
meliputi :
No Uraian Jumlah
2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan
Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran,
saya bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Daerah.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama : ......
NIP : ......
Jabatan : ......
1. Dasar : ...........................................................
a. ST : ......
b. SPD : ......
3. PENGIKUT :
Nama Pangkat, golongan Jabatan
...... ...... ......
4. KEPERLUAN ...... :
5. TEMPAT / INSTANSI TUJUAN : ......
6. LAMANYA, TANGGAL : ......
7. LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS YANG DIPEROLEH :
......
......
......
......
......
......
......
Demikianlah laporan ini dibuat, sebagai pertanggungjawaban melaksanakan tugas.
......
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH LUAR PROVINSI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
Blangko SPD
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
Blangko SPD
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
BELANJA BARANG/JASA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
PENGAJUAN LS GAJI PEGAWAI TIDAK TETAP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003