Anda di halaman 1dari 188

LAPORAN AKTUALISASI

PROFESI PENATA KEUANGAN

OPTIMALISASI PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN


MELALUI PENYUSUNAN PANDUAN TEKNIS INTERNAL
PADA PENATA KEUANGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN TAPIN

OLEH:
GUSTI INDIRA AL HAJJRIANA, S.E.
NIP. 19950416 201903 2 007
NDH. 10

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BANJARBARU
TAHUN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : OPTIMALISASI PERTANGGUNGJAWABAN


KEUANGAN MELALUI PENYUSUNAN
PANDUAN TEKNIS INTERNAL PADA
PENATA KEUANGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN TAPIN
PENULIS : GUSTI INDIRA AL HAJJRIANA, SE
UNIT KERJA : DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

Telah disetujui oleh Mentor dan Coach untuk diseminarkan


Pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2019
Di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan

Banjarbaru, 6 Agustus 2019

Mengetahui dan menyetujui

Coach Mentor

Tina Purnamawati, S.Kom, M.AP Rabiatul Marbawiah, S.E.


NIP. 19700324 200501 2 008 NIP. 19700628 199503 2 003

ii
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : GUSTI INDIRA AL HAJJRIANA, SE


JUDUL : OPTIMALISASI PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN MELALUI PENYUSUNAN
PANDUAN TEKNIS INTERNAL PADA
PENATA KEUANGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN TAPIN

Telah diseminarkan dan disahkan


Pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2019
di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan

Coach Mentor

Tina Purnamawati, S.Kom, M.AP Rabiatul Marbawiah, S.E.


NIP. 19700324 200501 2 008 NIP. 19700628 199503 2 003

Penguji

Dr. Abdul Haris, S.Sos, S.H. M.Si


NIP.19780619 199810 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur di Panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat


dan limpahan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan Laporan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pertanggungjawaban Keuangan
melalui Penyusunan Panduan Teknis Internal pada Penata Keuangan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin”.
Penyusunan Laporan aktualisasi tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, saran dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penulisan rancangan aktualisasi khususnya kepada:
1. Bapak Drs. H. Zain Arifin, MM selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin;
2. Bapak Drs. Muhammad Nispuani, M.AP selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
3. Bapak Dr. Abdul Haris, S. Sos, SH., M.Si, sebagai Kepala Sub Bidang
Kompetensi Jabatan Pimpinan Daerah dan Prajabatan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan dan Penguji yang telah memberikan masukan dan saran bagi
penulis.
4. Ibu Tina Purnamawati, S.Kom, M.AP sebagai coach atau pembimbing
yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan serta
semangat dengan penuh kesabaran dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini.
5. Ibu Rabiatul Marbawiah, SE, selaku mentor yang yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan, sehingga rancangan ini dapat
diselesaikan.
6. Bapak dan Ibu seluruh Widyaiswara, panitia, pengasuh, dan staf
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan
selama diklat ini.

iv
7. Bapak Alwan Fauzi dan Bapak Sukris yang telah mengasuh dan
mendampingi selama pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan
III Angkatan III Tahun 2019.
8. Kedua orang tua tersayang yang selalu memberikan doa dan
dukungan kepada penulis.
9. Kepada teman – teman peserta Diklat Prajabatan Golongan III
angkatan III tahun 2019 atas kebersamaan, kekeluargaan, dan
kerjasamanya saat pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan III
Angkatan III Tahun 2019.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini


masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan adanya
masukan, saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
rancangan ini. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak.

Rantau, 2 Agustus 2019

Gusti Indira Al Hajjriana, S.E.

v
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................... 3
C. Isu Strategis .......................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ....................................................................... 6
BAB II GAMBARAN KEADAAN ......................................................... 8
A. Gambaran Umum .................................................................. 8
B. Visi dan Misi Organisasi ......................................................... 11
C. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................... 13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ................................................ 15
A. Landasan Teori dan Konsep ................................................. 15
B. Rancangan Aktualisasi ( Formulir I) ....................................... 21
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI ......................................................
A. Capaian Aktualisasi................................................................
B. Evaluasi Keberhasilan............................................................
C. Deskripsi Core Issue ..............................................................
D. Proses Penerapan Inisiatif dan Gagan Kreatif
E. Dampak apabila Nilai Dasar Profesi ASN tidak di aplikasikan
BAB V PENUTUP ................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................
B. Saran .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 38

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kriteria Penetapan metode AKPL dengan skor likert ........... 4
Tabel 1.2 Seleksi Isu Aktual Menggunakan metode AKPL .................. 4
Tabel 1.3 Kriteria penetapan metode USG dengan skor likert ............. 5
Tabel 1.4 Seleksi Isu Aktual menggunakan metode USG dengan Skor
Likert ..................................................................................... 6
Tabel 3.1 Formulir I .............................................................................. 22
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi......................................................... 23
Tabel 3.3. Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................ 37

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Tapin .................................................................................................... 9

viii
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh Aparatur Sipil
Negara (ASN) di negeri ini, menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat
tentang bagaimana kinerja dari ASN. Tidak datang tepat waktu, tidak
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, menunjukkan
kurangnya kesadaran ASN dalam menjalankan fungsi dan
tanggungjawabnya.
UU No. 5 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja dibawah pemerintah
yang memiliki tugas sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pemberi
pelayanan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Ditetapkannya Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara mengharuskan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan
tugasnya secara profesional. Oleh karena itu, sebagai pelayan publik ASN
harus menanamkan nilai-nilai yang kuat agar dapat menjalankan tugas
dan fungsinya secara optimal sesuai yang diamanatkan oleh undang-
undang serta mengembalikan fungsi dan nama baik ASN.
Salah satu tugas yang harus dijalankan oleh ASN secara optimal
adalah pengelolaan keuangan Negara UU no. 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara telah mengamanatkan bahwa penyelenggaraan
pemerintahan Negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan
hal dan kewajiban Negara yang diukur dengan uang. Setiap tahunnya
pemerintahan akan membuat rencana keuangan tahunan yang telah
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan
bahwa keuangan Negara harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan

1
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Oleh karena itu, pertanggungjawaban keuangan merupakan salah satu
wujud akuntabilitas ASN dan melaksanakan apa yang telah diamanatkan
oleh undang-undang.
Masih banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan
keuangan Negara seperti tidak transparan dalam pertanggungjawaban
keuangan, masih ditemuinya surat pertanggungjawaban fiktif, hingga
laporan keuangan yang tidak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan menunjukkan bahwa ASN masih belum menjalankan
fungsinya yakni pelaksana kebijakan publik. Selain itu, dapat menimbulkan
peluang untuk melakukan korupsi yang dapat menyebabkan kerugian bagi
Negara.
Penata keuangan memiliki peran penting dalam pengelolaan
administrasi keuangan suatu organisasi. Penata keuangan memberikan
pelayanan administratif dalam organisasinya. Salah satu tugas yang harus
dijalankan adalah melakukan pemeriksaan dan verifikasi berkas
pertanggungjawaban secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel. Agar
penata keuangan dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal
perlu ditanamkan nilai-nilai yang kuat dalam dirinya. Setiap penata
keuangan harus mengikuti pelatihan dasar sebagai salah satu
pembekalan yakni Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Pada Pendidikan
dan pelatihan dasar prajabatan Golongan III ini para ASN diberikan materi
aktualisasi yang mencakup nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
Penata Keuangan harus mampu menginternalisasi, menerapkan,
dan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA, serta menjadikan kebiasaan
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional.
Nilai-nilai ANEKA juga bertujuan agar dalam pengelolaan keuangan
Negara penata keuangan dapat mengoptimalkan perannya untuk
mengantisipasi terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang terkait

2
pengelolaan keuangan serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya
sesuai visi dan misi organisasi.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah mengimplementasikan
lima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang akan dituangkan dalam kegiatan
aktualisasi habituasi. Rancangan akualisasi ini menjadi langkah awal
penulis untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS dan peran
PNS dalam melakukan pelayanan publik, berkoordinasi dengan sektor
lain (whole of government) dan kemampuan manajemen ASN. Selain itu,
rancangan aktualiasi ini bertujuan menjadikan penulis sebagai PNS yang
professional dan berkarakter serta sebagai wujud kontribusi penulis pada
organisasi dalam memecahkan isu.

C. Isu Strategis
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai penata keuangan pada
sub bagian keuangan, dapat digambarkan isu-isu strategis sebagai
berikut:
1. Belum optimalnya pertanggungjawaban keuangan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
2. Manajemen waktu dalam penatausahaan keuangan yang belum
efektif dan efisien Di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
3. Sering kali terdapat selisih antara rekening koran, Buku Kas
Umum SIMDA, dan PINBUK di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin.
4. Kurangnya fasilitas sub bagian keuangan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin.
5. Aplikasi SIMDA error pada saat intensitas penggunaan tinggi
sehinggamenghambat proses keuangan di Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tapin.

3
Identifikasi isu-isu strategis yang akan diangkat penulis menggunakan
metode AKPL (Aktual, Problematis, Kekhalayakan, Kelayakan). Adapun
kriteria penetetapannya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1. Kriteria Penetetapan Metode AKPL dengan Skor Likert

Metode AKPL Skor Rubrik


Aktual 1 Pernah benar-benar terjadi
2 Benar-benar sering terjadi
3 Benar-benar terjadi dan bukan menjadi
pembicaraan
4 Benar-benar terjadi tekadang menjadi bahan
pembicaraan
5 Benar-benar terjadi dan menjadi bahan
pembicaraan
Kekhalayakan 1 Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematis 1 Masalah sedehana
2 Masalah kurang kompleks
3 Masalah cukup kompleks namun tidak perlu
segera dicarikan solusi
4 Masalah kompleks
5 Masalah sangat kompleks sehingga perlu
segera dicarikan solusinya
Kelayakan 1 Masuk akal
2 Realistis
3 Cukup masuk akal dan realistis
4 Masuk akal dan realistis
5 Masuk akal, realistis, dan relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

4
Tabel 1.2. Seleksi Isu Aktual Menggunakan Metode AKPL dengan
Skor Likert

TOTAL
NO ISU AKTUAL A K P L RANGKING
NILAI
Belum Optimalnya
1 Pertanggungjawaban 5 5 5 5 20 I
Keuangan
Manajemen Waktu dalam
penatausahaan keuangan
2 4 3 4 3 14 IV
yang belum efektif dan
efisien
Sering kali terdapat selisih
antara rekening Koran, Buku
3 3 2 4 3 12 V
Kas Umum SIMDA, dan
PINBUK.
Kurangnya fasilitas Sub
4 5 5 4 4 18 II
Bagian Keuangan
Aplikasi SIMDA error pada
saat intensitas penggunaan
5 4 4 3 4 15 III
tinggi, sehingga menghambat
proses keuangan

Berdasarkan beberapa isu yang telah diidentifikasikan dengan


metode AKPL, diambil tiga isu memalui rangking tertinggi. Isu tersebut
akan diseleksi kembali dengan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth).

Tabel 1.3 Kriteria Penetetapan Metode USG dengan Skor Likert

Metode USG Skor Rubik


Urgency 1 Tidak penting
2 Kurang penting
3 Cukup penting
4 Penting
5 Sangat Penting
Seriousness 1 Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 Akibat yang ditimbulkan serius
5 Akibat yang ditimbulkan sangat serius

5
Metode USG Skor Rubik
Growth 1 Tidak berkembang
2 Kurang berkembang
3 Cukup berkembang
4 Berkembang
5 Sangat berkembang

Tabel 1.4. Seleksi Isu Aktual Menggunakan Metode USG dengan Skor
Likert

NO MASALAH U S G TOTAL
Belum optimalnya pertanggungjawaban
1 5 4 5 14
keuangan
2 Kurangnya fasilitas Sub Bagian Keuangan 5 4 4 13
Aplikasi SIMDA Eror pada saat intensitas
3 penggunaan tinggi, sehingga menghambat 3 4 4 11
proses keuangan

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi meliputi kegiatan – kegiatan yang
dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Untuk
Implementasi dan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, penulis
berfokus pada kegiatan yang ada di Sub Bagian Keuangan yang
bertugas mengelola pertanggungjawaban keuangan, sesuai dengan
Sasaran Kerja Pegawai, (SKP), Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi),
tugas tambahan dari atasan langsung dan/atau inisiatif sendiri yang
terkait dengan Tupoksi dengan menerapkan dan menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ASN. Adapun lingkup kegiatan yang dilaksanakan terdiri
dari:
1. Membantu memeriksa dan memverifikasi berkas Surat
Pertanggungjawaban (SPJ).
2. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas Pinbuk LS Gaji,
Tunjangan dan Ganti Uang (GU).

6
3. Membantu memeriksa dan mengoreksi atas berkas pajak yang
telah di input pada Aplikasi SIMDA.
4. Membantu membuat draft pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM).
5. Membuat Lembar Verifikasi berkas Surat Pertanggungjawaban
Keuangan (SPJ).
6. Membuat flowchart (alur) proses pertanggungjawaban
keuangan.
7. Menyusun panduan teknis internal pada penata keuangan.
8. Membagikan Panduan Teknis untuk setiap Bidang pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.

7
BAB II

GAMBARAN KEADAAN

A. GAMBARAN UMUM
Berdasarkan Peraturan Bupati Tapin Nomor 09 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin, Dinas Lingkungan
Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah di bidang lingkungan hidup yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup bernama Badan Lingkungan
Hidup (BLH) namun, adanya pemberlakuan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.74/MENLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 per 1 Januari 2017 Badan
Lingkungan Hidup berubah nama menjadi Dinas Lingkungan Hidup.
Dinas Lingkungan Hidup terletak di Jalan Gubernur H.
Aberani Sulaiman No. 129 Dulang, Kabupaten Tapin. Dinas
Lingkungan Hidup saat ini, merupakan Organisasi Perangkat
Daerah Tipe A yang terdiri dari Sekretariat, Bidang Tata
Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup, Bidang Penataan dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup, Jabatan Fungsional dan Unit
Pelayanan Teknis (UPT). Untuk Sub Bagian Keuangan berada
dibawah Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.

Adapun Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Tapin dapat dilihat pada Gambar 2.1.

8
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin

9
Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan
di bidang Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakan tugasnya Dinas
Lingkungan Hidup memiliki fungsi:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang tata
lingkungan, bidang pengelolaan sampah dan limbah B3, bidang
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
dan bidang penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan
hidup;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang tata lingkungan, bidang
pengelolaan sampah dan limbah B3, bidang pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan bidang
penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidang tata lingkungan, bidang pengelolaan
sampah dan limbah B3, bidang pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup dan bidang penaatan dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
d. Pemberian bimbingan teknis dan penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan di Bidang Lingkungan Hidup;
e. Pelaksanaan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksana
kebijakan teknis di bidang tata lingkungan, bidang pengelolaan
sampah dan limbah B3, bidang pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup dan bidang penaatan dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
f. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana
Teknis;
g. Pengelolaan Kesekretariatan.
Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tapin maka peningkatan kinerja di bidang lingkungan
hidup melalui peningkatan kompetensi, berhasil guna dan berdaya guna
untuk melaksanakan otonomi daerah supaya perkembangan Dinas

10
Lingkungan Hidup lebih baik untuk mewujudkan good environmental
governance. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin adalah:
1. Rekomendasi Izin Lingkungan dan SPPL;
2. Rekomendasi Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH);
3. Pelayanan Umum Jasa Laboratorium Lingkungan;
4. Penanganan Pengaduan Sengketa Lingkungan Hidup;
5. Pelayanan Pengelolaan Persampahan
Keberhasilan Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan Tugas
dan Fungsinya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki
Dinas Lingkungan Hidup. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin, sumber daya
yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin masih belum
cukup memadai sehingga belum bisa maksimal dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya.

B. VISI DAN MISI ORGANISASI


Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dalam merumuskan visi dan
misinya tidak terlepas dari Visi dan Misi Kepala Daerah. Berdasarkan visi
dan misi Bupati dan wakil Bupati Tapin tahun 2018-2023 maka sesuai
dengan tugas dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup mendukung
perwujudan misi ketiga yakni, “memantapkan pengelolaan infrastruktur
dan lingkungan secara berkelanjutan”.
Dalam pelaksanaan perwujudan visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Tapin tahun 2018-2023 tentunya Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tapin tidak dapat bekerja sendiri, perlu dukungan-
dukungan dari berbagai stakeholder dan masyarakat dalam upaya
pengelolaan lingkungan tersebut. Adapun Visi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin adalah:

11
VISI :

Terwujudnya Dinas Lingkungan Hidup yang proaktif dan


partisipatif guna mewujudkan Kabupaten Tapin yang bersih, hijau
dan lestari melalui pembangunan yang berkelanjutan.

MISI :
Sebagai penjabaran dari visi yang telah dirumuskan, ditetapkan
misi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten
Tapin sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi.
2. Mewujudkan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang mengacu pada prinsip berkelanjutan.
3. Mewujudkan penegakkan hukum lingkungan secara efektif
untuk menghindari perusakan sumber daya alam dan
pencemaran lingkungan.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
dan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Berdasarkan Visi dan Misi dan uraian Rencana Strategis
Dinas Lingkungan Hidup terdapat nilai-nilai yang dianut oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin yakni:
1. Professionalitas, merupakan kualitas yang dimiliki oleh anggota
organiasi untuk melakukan tugas dan fungsinya.
2. Efektivitas, yakni sejauh mana tujuan telah dicapai.
3. Integritas, yakni menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum
yang berlaku, Undang-Undang, Kontrak, Kebijakan dan
peraturan yang berlaku (Kusumasari,dkk, 2015).
4. Akuntabilitas, merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai (Kusumasari, dkk, 2015)

12
5. Kerjasama, merupakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh dua
orang atau lebih agar lebih mudah mencapai tujuan yang
ditetapkan.
6. Bertanggungjawab, yakni adanya suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab (Kusumasari,dkk, 2015)
7. Inisiatif, yakni suatu upaya yang timbul dari dalam diri untuk
melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dilingkungan sekitar.

C. TUGAS, POKOK, DAN FUNGSI

Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan


penatausahaan administrasi keuangan dan pertanggungjawaban
keuangan. Uraian tugas Sub Bagian Keuangan :
1. Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembuatan rencana
anggaran dan perubahan anggaran kegiatan;
2. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembayaran belanja
langsung dan tidak langsung;
3. Menyiapkan bahan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
serta laporan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan
keuangan;
4. Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembuatan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran serta memelihara
arsip administrasi keuangan;
5. Mengevaluasi realisasi pendapatan dan belanja untuk
keperluan perencanaan tahun anggaran yang akan datang;
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugas.

Adapun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) penulis adalah:


1. Membantu menyiapkan bahan dan mengoordinasikan
pembuatan rencana anggaran dan perubahan anggaran
kegiatan;

13
2. Membantu memeriksa dan memverifikasi berkas Surat
Pertanggungjawaban (SPJ);
3. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas Pinbuk LS Gaji,
Tunjangan, dan Ganti Uang (GU);
4. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas Kelengkapan
Ganti Uang Persediaan (GU),Pertanggungjawaban Bendahara
pengeluaran, Pertanggungjawaban Tambah Uang (TU) dan
rincian objek per kode rekening;
5. Membantu mengoreksi dan memeriksa berkas Kontrak/LS Pihak
ke-3 dan LS Gaji dan Tunjangan;
6. Membantu memantau dan mengendalikan penatausahaan
Keuangan tiap bidang untuk tertib administrasi;
7. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas pajak yang
sudah di input di Aplikasi SIMDA;
8. Membantu membuat Draft Pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM)
UP/GU,TU,Belanja Langsung dan tidak langsung.

14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI DAN KONSEP


1. Nilai-Nilai Dasar ANEKA
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip nilai dasar; kode etik
dan kode perilaku; komitmen, integritas moral dan tanggungjawab pada
pelayanan publik;Kompetensi yang diperlukan, kualifikasi akademik;
jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan;
profeionalitas jabatan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Penata Keuangan
pada Sub Bagian Keuangan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
dengan baik, maka nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) harus diaktualisasikan.
Dalam mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut harus diidentifikasi seusai
dengan stakeholder, tugas organisasi, tugas unit, tugas pegawai dan
daftar kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi PNS. Berikut
disajikan penjelasan masing-masing nilai ANEKA.
a) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai serta dibuktikan dengan bentuk laporan. Kewajiban tersebut
dilaksanakan oleh setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau
tindakan seseorang akan dievaluasi oleh pihak lain dan hasil
evaluasinya dapat berupa reward atau punishment.
Berikut ini adalah beberapa nilai dasar dari akuntabilitas :
a. Kepemimpinan;
b. Transparansi;
c. Integritas;
d. Tanggung jawab;
e. Keadilan;

15
f. Kepercayaan;
g. Keseimbangan;
h. Kejelasan;
i. Konsistensi (Kusumasari Bevaola,dkk, 2015).

b) Nasionalisme
Setiap ASN harus memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan
yang kuat dan harus mampu mengaktualisasikan dalam menjalankan
profesinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik yang
berintegritas dan pemersatu bangsa. Nasionalisme merupakan
pondasi kuat bagi ASN/PNS untuk mengaktualisasi dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara. Adapun nilai dasar dari
nasionalisme antara lain:
a. Implementasi nilai-nilai Pancasila yakni nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan;
b. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik;
1) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan
2) Transparan, akuntabel dan tidak korupsi
3) Mempunyai integritas tinggi
c. ASN sebagai pelayan publik;
1) Berintegritas tinggi
2) Profesional
d. ASN sebagai perekat dan pemersatu Bangsa yang menjaga
kedamaian dilandasi oleh semangat Sumpah Pemuda dan
Bhineka Tunggal Ika (Dwiyanto Agus, dkk, 2015).

c) Etika Publik
Setiap aparat pemerintah harus tunduk pada etika yang melingkupi
dirinya yakni etika kekuasaan dan etika publik. Etika publik
merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

16
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN,
yaitu sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program Pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem Pemerintahan yang demokratis
sebagai Perangkat Sistem Karir (Kumorotomo Wahyudi,dkk,
2015).

d) Komitmen Mutu
Segala bidang yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil
harus dilaksanakan secara optimal karena memberikan kepuasan
para stakeholder merupakan indicator layanan yang bermutu.
Pelaksanaan komitmen mutu harus berorientasi pada kualitas hasil,
diantaranya adalah mengedepankan komitmen terhadap kepuasan

17
dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara. Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu antara lain:
a. Efektivitas dan efisiensi;
b. Inovasi;
c. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
costumers/clients;
d. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar costumers/clients tetap setia;
e. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,
tanpa kesalahan dan tidak ada pemborosan;
f. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan costumers/clients
maupun perkembangan teknologi;
g. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melaui
berbagai cara, antara lain:pendidikan, pelatihan,pengembangan
ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark (Yuniarsih Tjutju, Taufiq
Muhammad, 2015).

e) Anti Korupsi
Korupsi merupakan kerusakan, kebobrokan dan kebusukan
atau juga dapat diartikan sebagai perbatan yang tidak baik, buruk,
surang dan tidak bermoral. Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh
Korupsi baik dilihat dari sisi pribadi, keluarga, masyarakat dan
negara, korupsi dikatakan sebagai kejahatan luar biasa. Menurut UU
No. 31/1999 jo No. UU 20.2001 terdapat tujuh kelompok tindak
pidana korupsi yaitu:
Kerugian Keuangan Negara, Suap Menyuap, Pemerasan, Perbuatan
Curang, Penggelapan dalam Jabatan, Benturan Kepentingan dalam
Pengadaan, dan Gratifikasi.
Untuk memberantas segala tindakan dan tingkah laku yang
dapat merugikan Negara maka perlu dibangun nilai anti korupsi
dalam diri ASN. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain:

18
1. Jujur;
2. Peduli;
3. Mandiri;
4. Tanggungjawab;
5. Kerja keras;
6. Sederhana;
7. Berani;
8. Adil.(Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015)

2. Peranan dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
Sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
No. 12 Tahun 2018, dalam pembentukan karakter PNS terdapat agenda
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI yang terbagi dalam 3 (tiga) mata
pelatihan, yaitu Manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara), Pelayanan
Publik dan Whole of Government (WoG).
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersin dari praktik Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN). Manajemen ASN lebih menekankan kepada
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS), merupakan warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), adalah
warga Negara Indonesa yang memenuhi syarat tertentu yang
diangkat oleh pehabat Pembina kepegawaian berdasarkan

19
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN bertugas
melaksanakan kebijalanyang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang professional, bebas dariintervensi politik,
serta bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Fatimah Elly
dan Irawati, 2017).
.
b. Whole of Government
Whole of Government atau yang disingkat WoG adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan
yaitu, Penguatan koordinasi antar lembaga, Membentuk Lembaga
Koordinasi Khusus, membentuk Gugus Tugas, dan Koalisi Sosial
(Suwarno,Yogi dan Sejati Tri Atmojo, 2017).

c. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

20
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3
unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi
penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan dan kepuasan
yang diberikan oleh penerima layanan.
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kelemahan yang melekat pada
tubuh birokrasi. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan (Purwanto Agus,dkk, 2017)

B. RANCANGAN AKTUALISASI (FORMULIR I)


Rencana kegiatan dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas di Unit Kerja dan merupakan tugas yang harus dilaksanakan pada
pelatihan dasar. Aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2019 sampai
dengan 3 Agustus 2019. Pedoman pembuatan rencana kegiatan
aktualisasi diambil dari Sasaran Kinerja Pegawai, tugas dari pimpinan, dan
inisiatif. Identifikasi rencana aktualisasi dilaksanakan dengan
mengiplementasi nilai-nilai dasar ANEKA, visi misi organisasi, nilai-nilai
organisasi, manajemen aparatur sipil negara, whole of goverment dan
pelayanan publik. Rancangan kegiatan yang telah dijabarkan dalam tabel
berikut:

21
Tabel 3.1. Formulir 1
Unit Kerja : Sub Bagian Keuangan, Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin
Identifikasi Isu : Belum optimalnya Pertanggungjawaban
Keuangan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin
Gagasan : 1. Membantu memeriksa dan memverifikasi
Pemecahan Isu berkas Surat Pertanggungjawaban (SPJ).
(SKP)
2. Membantu memeriksa dan mengoreksi
berkas Pinbuk LS Gaji, Tunjangan dan
Ganti Uang (GU). (SKP)
3. Membantu memeriksa dan mengoreksi
atas berkas pajak yang telah di input pada
Aplikasi SIMDA. (SKP)
4. Membantu membuat draft pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat
Perintah Membayar (SPM). (SKP)
5. Membuat Lembar Verifikasi berkas Surat
Pertanggungjawaban Keuangan (SPJ)
(Inisiatif).
6. Membuat flowchart (alur) proses
pertanggungjawaban keuangan (Inisiatif).
7. Membuat panduan teknis internal pada
penata keuangan (Inisiatif).
8. Membagikan Panduan Teknis untuk setiap
Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin (Inisiatif).

22
TABEL 3.2 RANCANGAN AKTUALISASI

KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI-NILAI
KEGIATAN DASAR MISI
ORGANISASI
ORGANISASI

1. Membantu Adapun tahapan kegiatan yang - Daftar poin-poin 1. Melakukan Dengan Dengan
memeriksa akan dilaksanakan: penting yang konsultasi dan kegiatan ini adanya
dan 1. Melakukan Konsultasi dan harus asistensi diharapkan verifikasi Surat
memverifikasi asistensi dengan atasan diperhatikan merupakan dapat Pertanggung
berkas Surat langsung (kepala Sub dalam upaya untuk meningkatkan Jawaban maka
Pertanggung- Bagian Keuangan) tentang melakukan menghargai
komunikasi,
kemampuan nilai
jawaban (SPJ) poin-poin penting yang harus verifikasi SPJ.
diperhatikan dalam konsultasi organisasi akuntabilitas
melakukan verifikasi SPJ. - Rekomendasi dan sesuai dengan dan
2. Membaca dan memiliki untuk kerjasama tugas pokok bertanggung
Peraturan Bupati tentang melakukan yang dan fungsi Sub jawab dapat
komponen besaran biaya perbaikan Jika merupakan Bagian diperkuat.
perjalanan dinas terdapat hal-hal nilai etika Keuangan
3. Meneliti dan menguji kembali yang perlu publik. dalam
setiap bagian dari surat diperbaiki meningkatkan
pertanggungjawaban baik 2. Dalam kualitas Surat
nilai yang Membaca,
Pertanggung-
dipertanggungjawabkan, - Surat memahami dan
jawaban.
bukti pendukungnya, dan Pertanggung- memiliki file
redaksionalnya, serta jawaban yang Peraturan
ketepatan dalam sudah sesuai Bupati tentang
pembebanannya dalam dengan komponen
anggaran. ketentuan yang besaran biaya
4. Melakukan pengecekan berlaku dan perjalanan
terhadap kelengkapan dapat dinas
berkas surat dibukukan oleh menerapkan
pertanggungjawaban Bendahara nilai integritas
keuangan - Dokumentasi yang
23
5. Menyusun evaluasi terkait Kegiatan merupakan nilai
jenis-jenis kesalahan yang dasar
sering terjadipada berkas Akuntabilitas.
pertanggungjawaban yang
diverifikasi. 3. Meneliti dan
menguji kembali
setiap bagian
dari surat
pertanggungjaw
aban baik nilai
yang
dipertanggungja
wabkan, bukti
pendukungnya,
dan
redaksionalnya,
serta ketepatan
dalam
pembebanan-
nya dalam
anggaran
menerapkan
nilai jujur dan
tanggung
jawab yang
merupakan nilai
dasar Anti
Korupsi. Selain
itu , pada
langkah ini
mengimplement
asikan ASN
sebagai

24
pelayan publik
yang
berintegritas
tinggi dan
professional
yang
merupakan nilai
dasar
Nasionalisme.

4. Melakukan
pengecekan
terhadap
kelengkapan
berkas surat
pertanggung-
jawaban
keuangan
menerapkan
nilai
menghasilkan
produk yang
berkualitas
tinggi yakni
nilai dasar
Komitmen
Mutu.

5. Menyusun
evaluasi
terkait jenis-
jenis
kesalahan

25
yang sering
terjadi pada
berkas
pertanggungja
waban yang
diverifikasi
menerapkan
nilai
tanggung
jawab yang
merupakan
bagian dari
nilai dasar
Akuntabilitas.

2. Membantu Adapun tahapan kegiatan yang - Memperoleh 1. Melakukan Dengan Dengan


memeriksa akan dilaksanakan adalah: pemahaman konsultasi kegiatan ini adanya
dan koreksi 1. Berkonsultasi dengan mentor dalam dengan mentor diharapkan pemeriksaan
kelengkapan terkait hal-hal yang perlu mengoreksi merupakan dapat dan koreksi
berkas Pinbuk dipahami untuk mengoreksi berkas menghargai
meningkatkan kelengkapan
LS Gaji, kelengkapan berkas; - Rekomendasi komunikasi,
konsultasi,
kemampuan berkas
Tunjangan, 2. Membuat catatan berupa untuk
dan Ganti daftar kelengkapan berkas melengkapi dan kerjasama organisasi tersebut maka
Uang (GU) pinbuk, LS-Gaji, Tunjangan berkas yang sesuai dengan nilai
sebagai acuan dalam - Daftar merupakan nilai tugas pokok professionalita
pemeriksaan kelengkapan dasar etika dan fungsi Sub s dan
3. Melakukan pemeriksaan berkas publik. Bagian akuntabilitas
kelengkapan berkas Pinbuk, pinbuk, LS- Keuangan dapat
LS Gaji, Tunjangan, dan Gaji, 2. Membuat sesuai dengan diperkuat.

26
Ganti Uang (GU) Tunjangan daftar Misi pertama
dan Ganti kelengkapan Dinas
Uang (GU) berkas Lingkungan
menerapkan Hidup
nilai dasar Kabupaten
integritas yang
merupakan
Tapin.
nilai dasar
Akuntabilitas.

3. Melakukan
pemeriksaan
kelengkapan
berkas
mengaktualisasi
kan nilai
menghasilkan
produk yang
berkualitas.
(Komitmen
Mutu) . Selain
itu, apabila
berkas tidak
lengkap maka
harus
dikembalikan
dan tidak dapat
diproses
ketahap
berikutnya,
sekalipun
tunjangan untuk

27
para pejabat
stuktural (Tidak
Diskriminatif -
Nasionalisme).

3. Membantu Adapun tahapan kegiatan yang - Memahami hal- 1. Berkonsultasi Dengan Dengan
memeriksa akan dilaksanakan adalah: hal yang perlu sebelum kegiatan ini adanya
dan 1. Berkonsultasi dengan mentor diperhatikan memulai diharapkan pemeriksaan
mengoreksi terkait hal-hal yang perlu dalam kegiatan dapat dan koreksi
berkas pajak dipahami dan diperhatikan mengoreksi menerapkan meningkatkan berkas pajak
yang sudah di untuk mengoreksi berkas berkas pajak nilai
kemampuan maka nilai
input di pajak - Daftar besaran menghargai
Aplikasi 2. Membuat daftar besaran tarif tarif pajak komunikasi, organisasi organisasi
SIMDA pajak; - Dokumentasi konsultasi dan sesuai dengan berupa
3. Mempelajari perhitungan tarif Kegiatan kerja sama tugas pokok profesionalitas,
pajak; yang dan fungsi Sub integritas dan
4. Mempelajari dan memahami merupakan Bagian betanggung
menu yang ada di Aplikasi nilai dasar Keuangan jawab dapat
SIMDA untuk penginputan Etika Publik. sesuai dengan diperkuat.
Pajak ; Misi pertama
5. Mencetak Daftar pajak yang 2. Mempelajari Dinas
telah diinput dalam Aplikasi perhitungan, Lingkungan
SIMDA; memahami
Hidup
6. Melakukan koreksi terhadap penggunaan
berkas pajak yang telah aplikasi Kabupaten
diinput dalam aplikasi menerapkan Tapin.
SIMDA; nilai integritas
yakni nilai dasar

28
Akuntabilitas.

3. memastikan
bahwa pajak
yang dipotong,
dipungut dan
disetor telah
sesuai dengan
aturan
perpajakan
menunjukkan
nilai anti
korupsi yaitu
jujur dan
bertanggungja
wab.
4 Membantu Adapun tahapan kegiatan yang - Draft 1. Nilai-nilai dasar Dengan Dengan
membuat draft akan dilaksanakan adalah: Pengajuan Akuntabilitas kegiatan ini adanya daftar
pengajuan 1. Melakukan konsultasi SPP dan SPM yang diterapkan diharapkan pengajuan
Surat dengan mentor tentang hal- - Dokumentasi dalamkegiatan dapat SPP/SPM
Permintaan hal yang perlu disiapkan Kegiatan ini adalah
meningkatkan maka nilai
Pembayaran dalam pembuatan draft; Tanggungjawab
kemampuan organisasi
(SPP), Surat 2. Melakukan konsultasi , transparansi,
Perintah dengan Bendahara tentang integritas dalam organisasi berupa
Membayar jenis SPP dan SPM terkait membuat draft sesuai dengan profesionalitas,
(SPM) yang diajukan secara rutin, pengajuan. tugas pokok integritas dan
UP/GU,TU, yang diutamakan, dan waktu dan fungsi Sub betanggung
Belanja pengajuan 2. Nilai-nilai dasar Bagian jawab dapat
Langsung dan 3. Membuat draft pengajuan Komitmen Mutu Keuangan diperkuat.
tidak langsung untuk SPP/SPM yang diterapkan sesuai dengan
dalam kegiatan Misi pertama
ini adalah Dinas
Efektivitas dan Lingkungan

29
efisiensi dengan Hidup
adanya daftar Kabupaten
pengajuan SPP Tapin.
dan SPM

3. Nilai-nilai dasar
Etika Publik
yang terapkan
dalam kegiatan
ini adalah
Professional
dan tidak
berpihak,
Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama
Dalam
membuat daftar
pengajuan SPP
dan SPM

4. Nilai-nilai dasar
Anti Korupsi:
Tanggungjawab
dalam
menjalankan
daftar rencana
pengajuan
SPP/SPM

5. Membuat Adapun langkah-langkah Memiliki gambaran 1. Nilai-nilai dasar Dengan Dengan

30
Lembar kegiatan yang dilakukan adalah: dalam membuat Akuntabilitas kegiatan ini membuat
Verifikasi 1. Konsultasi awal dengan verifikasi yang diharapkan lembar
berkas mentor dalam membuat pertanggungjawab diaktualisasikan dapat verifikasi
Pertanggung- lembar verifikasi an keuangan dalam kegiatan meningkatkan berkas
jawaban pertanggungjawaban ini adalah kemampuan pertanggungja
keuangan. keuangan; Lembar Verifikasi Integritas,
organisasi waban
2. Mencari referensi lembar berkas Tanggungjawab
verifikasi Pertanggung- yakni dalam sesuai dengan keuangan
Pertanggungjawaban jawaban keuangan membuat tugas pokok maka nilai
keuangan; lembar verifikasi dan fungsi Sub organisasi
3. Menentukan komponen- Bagian berupa
komponen yang dimasukkan 2. Nilai-nilai dasar Keuangan profesionalitas,
kedalam lembar verifikasi Dokumentasi Komitmen Mutu sesuai dengan integritas dan
pertanggungjawaban Kegiatan yang diterapkan Misi pertama betanggung
berdasarkan referensi; adalah Dinas jawab dapat
4. Membuat draft lembar Efektifitas, Lingkungan diperkuat.
verifikasi menghasilkan Hidup
pertanggungjawaban produk yang
Kabupaten
keuangan berkualitas
5. Melakukan konsultasi (menghasilkan Tapin.
dengan mentor dalam lembar verifikasi
menentukan isi lembar pertanggugjawa
verifikasi ban keuangan
pertanggungjawaban yang yang sesuai
akan digunakan dengan kondisi
6. Membuat Lembar Verifikasi organisasi)
Pertanggungjawaban
Keuangan

3. Nilai-nilai dasar
etika publik:
Menjalankan
tugas secara

31
professional,
menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.

6. Menyusun Adapun langkah-langkah dalam Memperoleh 1. Nilai-nilai dasar Dengan Dengan


Panduan kegiatan ini adalah: gambaran dan Akuntabilitas kegiatan ini menyusun
Teknis Internal 1. Berkonsultasi dengan mentor referensi dalam yang diterapkan diharapkan panduan
Pertanggung- (Kepala Sub Bagian penyusunan adalah dapat teknis internal
jawaban Keuangan) sebagai langkah panduan teknis Tanggung- meningkatkan maka nilai
keuangan awal penyusunan Panduan internal jawab,
kemampuan organisasi
Teknis Internal terkait Integritas,
pertanggungjawaban Panduan Teknis Kejelasan organisasi berupa
keuangan; Internal sesuai dengan profesionalitas,
2. Mencari referensi tentang Pertanggung- 2. Nilai-nilai dasar tugas pokok integritas dan
tata cara penulisan panduan jawaban etika publik: dan fungsi Sub betanggung
teknis Keuangan Menjalankan Bagian jawab dapat
3. Mencari refensi panduan tugas secara Keuangan diperkuat.
teknis internal Dokumentasi professional, sesuai dengan
pertanggungjawaban Kegiatan menghargai Misi pertama
keuangan baik dengan unit komunikasi, Dinas
kerja sejenis atau lainnya; konsultasi dan Lingkungan
4. Mencari peraturan-peraturan kerjasama,
Hidup
daerah yang mengatur mendorong
tentang komponen kinerja pegawai. Kabupaten
5. Membuat daftar terkait poin- Yakni dengan Tapin.
poin penting maupun poin- melakukan
poin yang harus termuat konsultasi .
dalam Panduan Teknis
Internal 3. Nilai-nilai dasar
6. Membuat konsep panduan Komitmen
teknis internal Mutu:

32
7. Berkonsultasi dengan Menghasilkan
inspektorat setempat terkait produk yang
pertanggungjawaban berkualitas
keuangan dan hal-hal yang (pertanggungja
perlu ditingkatkan dalam waban) sesuai
pertanggungjawaban dengan aturan
keuangan di unit kerja; yang berlaku
8. Berkonsultasi dengan
mentor, kepala dinas, 4. Nilai-nilai
maupun rekan kerja, untuk dasar
kritik, saran, mapun hal-hal nasionalisme
lain yang masih perlu yang
diperbaiki dalam buku diterapkan
panduan adalah
9. Menyusun konsep final mencari
Panduan Teknis Internal referensi dan
berkonsultasi
dalam rangka
bekerjasama
dan
bermusyawara
h untuk
menyusun
panduan
teknis internal.

5.Nilai-nilai dasar
anti korupsi yang
diterapkan adalah
peduli dan
tanggungjawab
dengan membuat
panduan teknis

33
internal

7. Membuat Adapun langkah-langkah yang Memahami alur 1. Nilai-nilai dasar Dengan Dengan
bagan alur akan dilaksanakan adalah: pertanggungjawab Akuntabilitas: kegiatan ini adanya Bagan
(Flowchart) 1. Berkonsultasi dengan mentor an keuangan yang Integritas, diharapkan Alur
Pertanggung- untuk membuat alur telah dilaksanakan Kejelasan dapat Pertanggungja
jawaban pertanggungjawaban dalam alur meningkatkan waban
keuangan. keuangan pertanggungjaw
kemampuan Keuangan
2. Berkonsultasi dengan Bagan Alur aban keuangan.
Bendahara tentang alur (Flowchart) organisasi maka nilai
pertanggungjawaban 2. Nilai-nilai dasar sesuai dengan organisasi
keuangan Dokumentasi etika publik: tugas pokok berupa
3. Memahami alur Kegiatan Menjalankan dan fungsi Sub profesionalitas,
pertanggungjawaban tugas secara Bagian integritas dan
keuangan di unit kerja professional, Keuangan betanggung
4. Membuat konsep awal menghargai sesuai dengan jawab dapat
5. Mencari referensi konsep komunikasi, Misi pertama diperkuat.
bagan alur konsultasi dan Dinas
pertanggungjawaban kerjasama Lingkungan
6. Mencari referensi dan dengan
Hidup
memahami tata cara melakukan
membuat bagan alur konsultasi, Kabupaten
7. Membuat Bagan Alur mendorong Tapin.
(Flowchart) kinerja pegawai.

3. Nilai-nilai
komitmen mutu
yang diterapkan
adalah terkait

34
efektivitas;

8. Membagikan Adapun langkah-langkah yang 1. Nilai-nilai dasar Dengan Dengan


Soft File akan dilaksanakan adalah: Soft File (PDF) Akuntabilitas kegiatan ini membagikan
Panduan 1. Berkonsultasi dengan mentor panduan Teknis yang diterapkan diharapkan Soft File
Teknis Internal sebelum membagikan soft Internal adalah dapat Panduan
Pertanggung file Panduan Teknis Internal Pertanggung- Tanggung- meningkatkan Teknis
Jawaban Pertanggungjawaban jawaban jawab,
kemampuan Pertanggungja
Keuangan Keuangan Keuangan Integritas,
2. Melakukan pendataan Transparansi, organisasi waban
alamat email perwakilan Data email yakni dengan sesuai dengan Keuangan
masing-masing bidang perwakilan membagikan tugas pokok maka nilai
3. Membagikan soft file dan masing-masing soft file dan fungsi Sub organisasi
lembar evaluasi/saran bidang panduan teknis. Bagian berupa
panduan teknis internal Keuangan profesionalitas,
sehingga para bidang dapat Evaluasi dan 2. Nilai-nilai dasar sesuai dengan integritas , dan
melakukan evaluasi, saran dar masing- etika publik: Misi pertama betanggung
memberikan kritik maupun masing bidang Menjalankan Dinas jawab dapat
saran untuk Panduan Teknis tugas secara Lingkungan diperkuat.
Internal Dokumentasi professional,
Hidup
Kegiatan menghargai
komunikasi, Kabupaten
konsultasi dan Tapin.
kerjasama,
serta
menjalankan
tugas secara
professional

3. Nilai-nilai
dasar
Komitmen

35
Mutu:
Menghasilkan
produk yang
berkualitas
karena
memberikan
kesempatan
bagi bidang
lain untuk
memberikan
kritik maupun
saran dan
efisiensi

36
Tabel 3.3. Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi

BULAN
KEGIATAN
NO MEI JUNI JULI AGUSTUS
MINGGU KE- I II III IV I II III IV I II III IV I
Perencanaan
Berkonsultasi dengan mentor sekaligus atasan langsung
sebelum melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
1 Membuat Lembar Verifikasi berkas pertanggungjawaban.
2. Membuat alur (flowchart) pertanggungjawaban keuangan.

3. Menyusun Panduan Teknis Internal


4. Membantu Membuat draft pengajuan SPP/SPM UP/GU,
TU, belanja langsung dan tidak langsung
5. Membantu memeriksa dan memverifikasi Surat
Pertanggungjawaban (SPJ)
6. Membantu memeriksa dan koreksi kelengkapan berkas
Pinbuk, LS Gaji, Tunjangan, dan Ganti Uang (GU).
7. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas pajak yang
sudah diinput didalam aplikasi SIMDA
8. Membagikan Soft File Panduan Teknis Internal
Pertanggungjawaban Keuangan
Evaluasi dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
* Tentative

37
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Capaian Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Optimalisasi
Pertanggungjawaban Keuangan melalui Penyusunan Panduan Teknis
Internal pada Penata Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Tapin oleh saya sebagai penata keuangan dilakukan dengan 8
(delapan) kegiatan rancangan aktualiasasi dan 6 kegiatan tambahan,
sebagai berikut :
1. Membuat Lembar Verifikasi berkas Pertanggungjawaban.
Membuat Lembar Verifikasi berkas pertanggungjawaban
merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan, pada kegiatan ini
hal yang perlu diperhatikan adalah rincian kelengkapan berkas
pertanggungjawaban.
Pada pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu:
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan dalam
membuat lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban.
Konsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan sebagai
atasan langsung dilakukan sebelum membuat lembar verifikasi
berkas pertanggungjawaban. Hal ini bertujuan agar
mendapatkan pemahaman dan wawasan serta masukan untuk
membuat lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban. (Etika
publik: menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama).

b. Mencari referensi lembar verifikasi berkas


pertanggungjawaban.
Kegiatan mencari referensi lembar verifikasi berkas
pertanggungjawaban merupakan tahapan berikutnya. Adapun
referensi lembar verifikasi pertanggungjawaban keuangan
diperoleh melalui internet, BPKAD dan referensi dari tempat

39
bekerja sebelumnya. (Komitmen Mutu: Efektivitas dalam
rangka menghasilkan produk yang berkualitas).

c. Menyusun draft lembar verifikasi berkas


pertanggungjawaban.
Membuat draft bertujuan sebagai gambaran awal dalam
membuat lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban, jika
masih terdapat ketidaksesuaian dengan lingkungan organisasi
dapat diperbaiki dan disesuaikan. Pada tahap ini saya juga
kembali mengonsultasikan dengan Kepala Sub Bagian
Keuangan. (Komitmen Mutu: Efektivitas dalam rangka
menghasilkan produk yang berkualitas).

d. Menyusun lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban.


Tahap terakhir pada kegiatan ini adalah menyusun lembar
verifikasi berkas pertanggungjawaban. Setelah draft disusun dan
dikonsultasikan kembali dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
maka lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban disusun
berdasarkan jenis berkas (terlampir) yaitu:
1. Lembar verifikasi untuk berkas Pertanggungjawaban
Perjalanan Dinas,
2. Lembar verifikasi untuk berkas belanja barang/jasa,
3. Lembar verifikasi untuk kelengkapan berkas Gaji dan
Tunjangan PNS.
4. Lembar verifikasi untuk kelengkapan berkas Gaji Tenaga
Honorer. (Akuntabilitas: Integritas dan Tanggungjawab)
Kegiatan menyusun lembar verifikasi berkas
pertanggungjawaban dilaksanakan pada awal habituasi. Tujuannya
adalah dengan adanya lembar verifikasi ini dapat mengurangi
kekeliruan dalam penyusunan pertanggungjawaban seperti kurang
lengkapnya berkas pertanggungjawaban. Hal ini sesuai dengan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin yaitu meningkatkan

40
kemampuan organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
dalam hal ini yaitu Sub Bagian Keuangan. Selain itu, kegiatan ini
memperkuat nilai organisasi baik dalam hal profesionalitas,
tangungjawab, dan integritas.
Gambar. 4.1 Membuat Lembar Verifikasi Berkas Pertanggungjawaban

Gambar. 4.2 Lembar Verifikasi Berkas Pertanggungjawaban

41
Gambar 4.3 Lembar Verifikasi yang di isi

2. Membuat Alur (Flowchart) pertanggungjawaban Keuangan

Kegiatan habituasi berikutnya adalah membuat alur (flowchart)


pertanggungjawaban keuangan. Alur (flowchart) yang dimaksud
adalah menggambarkan sebuah sistem yang telah dilaksanakan
oleh instansi tidak dalam rangka membuat rancangan sistem atau
standar baru. Tujuan saya membuat flowchart ini adalah untuk
memberikan kemudahan bagi para pegawai dalam memahami
sistem keuangan yang telah dijalankan pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tapin. Selain itu, alur (flowchart) ini akan
dimasukkan dalam Panduan Teknis Internal.

42
Adapun tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu:

a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan


Sebelum membuat bagan, saya berkonsultasi dengan Kepala Sub
Bagian Keuangan untuk meningkatkan pemahaman terhadap
sistem keuangan yang telah dijalankan di instansi.
(Etika Publik: menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama)

b. Berkonsultasi dengan Bendahara tentang alur


pertanggungjawaban
Selain berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan, saya
juga berkonsultasi dengan Bendahara karena Bendahara sangat
berperan dalam pertanggungjawaban keuangan selama ini.
(Etika Publik: menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama)

c. Mencari referensi tata cara membuat bagan alur (flowchart)


Setelah berkonsultasi, berikutnya adalah mencari referensi terkait
tata cara membuat bagan alur termasuk simbol-simbol yang
digunakan pada flowchart. Referensi untuk membuat flowchart
bersumber dari internet dan buku Sistem Informasi Akuntansi.
(Akuntabilitas: Integritas dan Kejelasan)

d. Membuat Bagan Alur (Flowchart)


Tahap terakhir pada kegiatan ini adalah membuat flowchart.
Berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
dan Bendahara, ada beberapa flowchart yang dibuat yaitu alur
pertanggungjawaban belanja barang dan jasa yang menggunakan
uang persediaan; alur pertanggungjawaban belanja barang dan
jasa yang menggunakan mekanisme LS; serta alur untuk Gaji dan
Tunjangan pegawai (terlampir).

43
(Akuntabilitas: Integitas dan kejelasan, Etika Publik:
mendorong kinerja pegawai, Komitmen Mutu: Efektivitas)

Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi terkait


profesionalitas, integritas dan tanggungjawab. Membuat flowchart juga
diharapkan dapat mendukung Misi organisasi yakni meningkatkan
kemampuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
yang dalam hal ini adalah sub bagian keuangan. Kegiatan
dilaksanakan pada minggu ke – 5 habituasi.

Gambar. 4.4 Membuat Alur Pertanggungjawaban Keuangan

3. Membantu memeriksa dan memverifikasi berkas Surat


Pertanggungjawaban
Salah satu tugas pokok dan fungsi sub bagian keuangan adalah
memeriksa dan memverifikasi berkas Surat Pertanggungjawaban.
Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memastikan bahwa berkas
pertanggungjawaban lengkap dan tepat serta telah sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Sebelum di proses oleh Bendahara, semua
berkas pertanggungjawaban di periksa dan di verifikasi oleh
Verifikator yakni Kepala Sub Bagian Keuangan.

44
Untuk melaksanakan kegiatan ini, ada beberapa tahapan:
a. Melakukan konsultasi dan asistensi dengan kepala sub bagian
keuangan
Konsultasi dan asistensi dengan kepala sub bagian keuangan
merupakan tahap awal dalam melaksanakan kegiatan ini. Kepala
sub bagian keuangan memiliki tugas untuk memeriksa dan
memverifikasi berkas SPJ para pelaksana kegiatan sebelum di
proses ke tahap berikutnya. Pada tahap ini, saya bertanya tentang
bagaimana cara melakukan verifikasi dan bagian –bagian mana
yang harus diperhatikan dalam memverifikasi.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)

b. Memahami aturan yang berlaku terkait Surat


Pertanggungjawaban (SPJ)
Untuk memastikan apakah nilai yang dipertanggungjawabkan
khususnya untuk perjalanan dinas sudah sesuai dengan aturan
yang berlaku, tahapan berikutnya adalah memahami aturan
tentang komponen biaya perjalanan dinas. Untuk instansi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin, komponen biaya
perjalanan dinas telah diatur dalam peraturan Bupati No. .Menurut
peraturan tersebut, jumlah biaya perjalanan dinas dibayarkan
tergantung dari lokasi perjalanan dinas tersebut.
(Akuntabilitas : Integritas)

c. Meneliti dan menguji kembali setiap bagian dari surat


pertanggungjawaban
Tahapan berikutnya adalah membantu memeriksa dan
memverifikasi berkas pertanggungjawaban. Tugasnya adalah
meneliti dan menguji kembali setiap bagian dalam
pertanggungjawaban seperti redaksional, kode rekening,

45
perhitungan pajak (jika ada), perhitungan pada rincian biaya, bukti
pendukungnya dan sebagainya.
(Anti Korupsi : Jujur dan bertanggungjawab, Nasionalisme:
ASN sebagai pelayan publik yang bertegritas tinggi dan
professional)

d. Melakukan pengecekan terhadap kelengkapan berkas SPJ


Setelah melakukan pengujian kembali, berikutnya adalah
mengecek kembali kelengkapan berkas SPJ. Berkas SPJ yang
telah sesuai dengan aturan, benar perhitungannya, dan
redaksionalnya di cek kembali untuk kelengkapannya. Apabila
masih belum lengkap maka berkas tersebut tidak dapat di proses
ke tahap berikutnya, maka berkas tersebut harus dikembalikan
kepada pelaksana kegiatan atau perjalanan dinas untuk
dilengkapi.
(Komitmen Mutu : Menghasilkan produk yang berkualitas)

e. Mengevaluasi terkait koreksi-koreksi yang sering dilakukan


pada saat memeriksa dan verifikasi berkas SPJ
Koreksi yang sering dilakukan pada saat memeriksa dan verifikasi
berkas SPJ selama melaksanakan kegiatan ini di masa habituasi
adalah:
1. Redaksional
2. Perhitungan Pajak
3. Penulisan Kode Rekening
4. Kelengkapan Berkas

(Akuntabilitas: tanggung jawab, Komitmen Mutu:


Menghasilkan produk yang berkualitas)

Kegiatan ini dilaksanakan dari Bulan Juni 2019 hingga akhir


habituasi. Adapun berkas pertanggungjawaban yang saya bantu untuk
verifikasi terkait SPJ perjalanan dinas dan belanja barang/jasa.

46
Nilai tanggungjawab dan akuntabilitas dapat diperkuat dengan
dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan dapat
berkontribusi untuk mendukung misi organisasi yakni meningkatkan
kemampuan oganisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Sub
Bagian Keuangan).

Gambar 4.5 Membantu Memeriksa dan Verifikasi

4. Membantu memeriksa dan koreksi kelengkapan berkas pinbuk LS


Gaji dan Tunjangan dan Ganti Uang (GU)
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi sub
bagian keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Pinbuk
(Pindah Buku) merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan
dilingkungan pemerintah Kabupaten Tapin untuk transaksi non tunai.
Pembayaran gaji, tunjangan, maupun ganti uang di lingkungan SKPD
Kabupaten Tapin dilakukan dengan memindahbukukan sejumlah dana
dari rekening Bendahara kepada rekening Penerima (Pegawai,
Pelaksana Kegiatan, maupun penyedia).

47
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
Tahapan awal kegiatan ini adalah berkonsultasi dengan Kepala
Sub Bagian Keuangan terkait hal- hal yang perlu diperhatikan
dalam memeriksa dan koreksi kelengkapan berkas.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)

2. Membuat daftar/catatan kelengkapan berkas pinbuk LS Gaji,


Tunjangan, dan Ganti Uang (GU)
Tahapan berikutnya adalah membuat catatan/ daftar kelengkapan
berkas pinbuk LS Gaji, Tunjangan dan Ganti Uang (GU). Catatan
ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam memeriksa
dan koreksi berkas. Kelengkapan berkas pinbuk Ganti Uang (GU)
adalah:
1. Surat Permintaan Pemindahbukuan dari rekening bendahara
ke rekening penerima
2. Lampiran Pinbuk yang berisi tentang No Bukti, Uraian
Pembayaran, Rincian Pembayaran, dan Penerima
3. Lampiran Pinbuk berupa Rekapitulasi daftar penerima dan
Jumlah yang diterima.

Kelengkapan berkas pinbuk LS Gaji adalah:

1. Surat Permintaan Pemindahbukuan dari rekening bendahara


ke rekening penerima
2. Surat Kompensasi Pajak
3. Lampiran Pinbuk yang berisi tentang No Bukti, Uraian
Pembayaran, Rincian Pembayaran, dan Penerima
4. Lampiran Pinbuk berupa Rekapitulasi daftar penerima dan
Jumlah yang diterima.

48
Kelengkapan berkas pinbuk Tunjangan adalah:

1. Surat Permintaan Pemindahbukuan dari rekening bendahara


ke rekening penerima
2. Surat Kompensasi Pajak
3. Lampiran Pinbuk yang berisi tentang No Bukti, Uraian
Pembayaran, Rincian Pembayaran, dan Penerima
4. Lampiran Pinbuk berupa Rekapitulasi daftar penerima dan
Jumlah yang diterima.

(Akuntabilitas: Integritas dan Kejelasan)

3. Melakukan pemeriksaan berkas pinbuk LS Gaji, Tunjangan,


dan Ganti Uang (GU)
Tahap berikutnya adalah membantu memeriksa dan koreksi
berkas pinbuk LS Gaji, Tunjangan, dan Ganti Uang (GU). Di awal
membantu memeriksa dan koreksi berkas, Bendahara juga
memberikan petunjuk terkait berkas-berkas yang perlu diperiksa.
Pemeriksaan dan koreksi berkas ini bertujuan agar berkas yang
diserahkan kepada Bank dapat langsung diproses tanpa ada
hambatan secara administrasi.
(Komitmen Mutu: Menghasilkan produk yang berkualitas)

Membantu memeriksa dan koreksi berkas pinbuk LS Gaji,


Tunjangan dan Ganti Uang (GU) dilaksanakan dari awal habituasi
hingga akhir habituasi. Untuk memeriksa berkas pinbuk LS Gaji
dilaksanakan pada minggu akhir bulan berjalan. Berkas pinbuk
Tunjangan dilaksanakan pada minggu pertama atau minggu
kedua bulan berjalan. Adapun berkas pinbuk Ganti Uang
Persediaan dilaksanakan per dua minggu hingga per minggu
tergantung jumlah pertanggungjawaban yang harus dibayar oleh
Bendahara.

Nilai profesionalitas dan akuntabilitas dapat diperkuat


dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan

49
dapat berkontribusi untuk mendukung misi organisasi yakni
meningkatkan kemampuan oganisasi sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).

Gambar 4.6 Membantu memeriksa dan koreksi kelengkapan


berkas pinbuk LS Gaji dan Tunjangan dan Ganti Uang (GU)

5. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas pajak yang


sudah diinput di aplikasi SIMDA
Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas pajak yang
sudah diinput di aplikasi SIMDA merupakan bagian dari tugas sub
bagian keuangan. Setiap berkas pajak yang telah diinput di BKU
akan diperiksa dan dikoreksi kembali untuk memastikan pajak dan
jenis pajak yang dipotong sudah sesuai dengan aturan yang
berlaku. Tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
a. Berkonsultasi dengan kepala sub bagian keuangan terkait
hal-hal yang pelu diperhatikan dalam memeriksa dan
mengoreksi berkas pajak yang sudah diinput

50
Tahapan awal kegiatan ini adalah berkonsultasi dengan
Kepala Sub Bagian Keuangan terkait hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam memeriksa dan koreksi berkas pajak yang
telah diinput.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)

b. Menyusun daftar besaran tarif pajak


Untuk memberikan kemudahan dalam membantu memeriksa
dan mengoreksi berkas pajak yang telah diinput adalah dengan
membuat daftar besaran tarif pajak. Daftar besaran tarif pajak
bersumber dari peraturan tentang perpajakan seperti, Undang-
undang no. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, UU No.
42 tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
(Akuntabilitas : Integritas, Kejelasan)

c. Mempelajari perhitungan tarif pajak


Setelah menyusun daftar besaran tarif pajak, berikutnya
adalah mempelajari tentang tata cara perhitungannya misalnya
dasar perhitungan pajak dari jumlah bruto atau nilai dasar
pengenaan pajak (DPP).
(Akuntabilitas: Integritas)

d. Mempelajari dan memahami fitur yang ada di aplikasi


SIMDA untuk penginputan pajak
Tahap berikutnya adalah mempelajari dan memahami fitur
yang ada di aplikasi SIMDA untuk penginputan pajak. Untuk
mempelajari dan memahaminya saya di bantu oleh Bendahara.
Adapun yang saya pelajari tentang menu data entry (Bukti
Pengeluaran dan Pajak) dan laporan (Buku per jenis pajak).

51
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)

e. Mencetak daftar pajak yang telah diinput kedalam aplikasi


SIMDA
Untuk mengetahui pajak yang telah dipotong, dipungut , dan
disetor dapat melalui buku per jenis pajak pada menu laporan.
Buku per jenis pajak tersebut memberikan kemudahan untuk
menelusuri perhitungan pajak yang keliru atau pajak yang
belum disetor oleh Bendahara.
(Akuntabilitas : Kejelasan)

f. Membantu memeriksa dan koreksi atas berkas pajak yang


telah diinput di aplikasi SIMDA
Tahap terakhir adalah membantu memeriksa dan koreksi
atas berkas pajak yang telah diinput di aplikasi SIMDA. Untuk
berkas-berkas pajak yang masih belum tepat perhitungannya,
berkas akan dikembalikan kepada pembuat
pertangungjawaban. Selama masa habituasi, berkas pajak
yang dikembalikan karena kode billing yang belum tepat dan
pembulatan dalam perhitungan pajak.
(Akuntabilitas: Integritas, Anti Korupsi : Jujur dan
bertanggung jawab, Komitmen Mutu: Menghasilkan produk
yang berkualitas)

Kegiatan ini dilaksanakan dari awal masa habituasi hingga


akhir habituasi. Harapannya dengan kegiatan ini dapat menambah
wawasan terkait perpajakan. Nilai Integritas, profesionalitas, dan
tanggung jawab pada organisasi dapat diperkuat dengan adanya
kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini dapat berkontribusi untuk
mendukung misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan
oganisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian
Keuangan).

52
Gambar 4.7 Membantu memeriksa dan koreksi berkas Pajak yang
telah di Input di aplikasi SIMDA

6. Membantu membuat draft pengajuan Surat Permintaan


Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM) UP/GU,
TU, Belanja Langsung, dan Belanja Tidak Langsung
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi
Sub Bagian Keuangan. Untuk Membuat draft pengajuan SPP dan
SPM baik untuk UP/GU, TU, Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Daerah (SIMDA). Program-program yang ada di Aplikasi SIMDA
digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi
meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi, dan
pelaporannya. Untuk pengajuan draft SPP dan SPM termasuk pada
penatausahaan.
Untuk melaksanakan kegiatan ini ada beberapa tahapan
yang dilaksanakan yaitu:

53
a. Melakukan konsutasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
tentang hal-hal yang perlu disiapkan dalam membuat draft
pengajuan SPP dan SPM
Melakukan konsultasi merupakan tahap awal dalam
melaksanakan kegiatan ini. Hal ini bertujuan untuk memahami
fitur-fitur yang digunakan dalam membuat draft pengajuan SPP
dan SPM, tahapan dalam membuat SPP – SPM, dan berkas
yang harus disiapkan.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)

b. Melakukan konsultasi dengan Bendahara terkait jenis-jenis


SPP dan SPM yang diajukan termasuk waktu pengajuan
Tahapan berikutnya adalah melakukan konsultasi dengan
Bendahara. Bendahara berperan dalam menyampaikan SPP
dan SPM ke BPKAD Kabupaten Tapin. Pada tahap ini, saya
berkonsultasi tentang jenis SPP dan SPM yang diajukan oleh
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Selama masa
habituasi, SPP dan SPM yang diajukan meliputi GU dan LS.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)

c. Membuat draft pengajuan SPP dan SPM


Berikutnya adalah membuat draft pengajuan SPP dan SPM.
Untuk pembuatannya menggunakan aplikasi SIMDA. Selama
masa habituasi saya membuat draft pengajuan SPP dan SPM
meliputi:
1. SPP dan SPM Ganti Uang (GU)
2. SPP dan SPM LS – Gaji Pegawai Tidak Tetap

(Akuntabilitas: Integritas, Kejelasan, Transparansi dan


Tanggungjawab, Anti Korupsi: Tanggungjawab, Komitmen
Mutu: Efektivitas dan efisiensi )

54
Membantu membuat draft pengajuan SPP dan SPM
dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2019 (SPP dan SPM GU),
tanggal 17 Mei 2019 (SPP dan SPM LS Gaji Pegawai Tidak
Tetap), tanggal 22 Juni 2019 (SPP dan SPM LS Gaji Pegawai
Tidak Tetap). Nilai profesionalitas dan akuntabilitas dapat
diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini
diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung misi organisasi
yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).

Gambar 4.8.1 Membantu membuat draft pengajuan SPP dan SPM

55
Gambar 4.8.2 Membantu Membuat Draft pengajuan SPP dan SPM di
SIMDA

Gambar 4.8.3 SPP dan SPM

56
7. Menyusun Buku Paduan Teknis Internal pada Penata Keuangan
Membuat Buku Paduan Teknis Internal pada Penata
Keuangan Dinas Lingkungan Hidup merupakan kegiatan inisiatif
yang dilaksanakan pada masa habituasi. Buku Panduan Teknis
Internal ini berisi tentang tahapan-tahapan dalam proses keuangan
di Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Tapin serta kelengkapan
berkas pertanggungjawaban keuangan. Tujuan melaksanakan
kegiatan ini adalah untuk memberi kemudahan bagi saya dalam
mempelajari tugas pokok dan fungsi sub Bagian keuangan. Selain
itu, dapat memberikan informasi kepada para pegawai lainnya
tentang mekanisme pertanggungjawaban keuangan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Harapannya, adanya buku
panduan teknis ini dapat meminimalisir kekeliruan dalam
pertanggungjawaban keuangan kedepannya.
Tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah:

a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan terkait


penyusunan Buku Panduan Teknis Internal
Tahap pertama dalam melaksanakan kegiatan ini adalah
berkonsultasi dengan kepala sub bagian keuangan. Hal ini
bertujuan untuk memperoleh masukan tentang poin-poin yang
termuat dalam buku panduan teknis internal. Buku panduan
teknis internal penata keuangan yang akan disusun ini lebih
menekankan pada penatausahaan keuangan belum sampai
pada tahap pelaporan.
(Etika Publik : Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)

b. Berkonsultasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset


Daerah (BPKAD)
Berkonsultasi dengan BPKAD ini merupakan tahapan
tambahan dalam kegiatan ini. Saya berkonsultasi pada bagian

57
Akuntansi BPKAD. Pada tahap ini saya memperoleh banyak
informasi dari BPKAD terkait pengelolaan keuangan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin. Adapun hasil dari
konsultasi adalah untuk penyusunan panduan teknis internal
juga mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
BPKAD juga memberikan masukan agar untuk panduan teknis
ini bisa berkembang hingga tahap pelaporan tidak hanya
penatausahaan keuangan.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama)

c. Mencari referensi tentang tata cara menyusun panduan


teknis internal dan contoh panduan teknis internal
Referensi tentang tata cara menyusun panduan teknis
internal diperoleh melalui internet. Umumnya panduan teknis
yang saya peroleh merupakan panduan teknis milik
kementerian.
(Komitmen Mutu : menghasilkan produk yang berkualitas)

d. Mencari peraturan-peraturan terkait pengelolaan keuangan


daerah
Dalam penyusunan panduan teknis internal ini peraturan
terkait pengelolaan keuangan daerah diperlukan sebagai acuan
dasar. Peraturan-peraturan terkait pengelolaan keuangan
daerah khususnya untuk lingkungan pemerintah kabupaten
Tapin diperoleh dari internet. Adapun peraturan tersebut adalah
Peraturan Bupati Tapin No.11 Tahun 2012 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Tapin.
(Komitmen Mutu: menghasilkan produk yang berkualitas,
Nasionalisme: )

58
e. Membuat daftar hal-hal yang akan termuat dalam panduan
teknis internal
Untuk memberikan kemudahan dalam menyusun panduan
teknis internal, saya membuat daftar poin-poin penting yang
akan dimuat dalam buku panduan teknis internal.
(Komitmen Mutu: menghasilkan produk yang berkualitas)

f. Membuat konsep awal panduan teknis internal


Berdasarkan beberapa referensi yang saya peroleh, daftar
poin-poin penting, peraturan terkait pengelolaan keuangan dan
hasil konsultasi, tahap berikutnya adalah membuat konsep awal
panduan teknis internal. Pada tahap ini, isi dari buku panduan
mulai disusun dari Kelengkapan berkas, langkah-langkah teknis
pengajuan SPP dan SPM, tarif pajak, hingga penutupan kas.
(Akuntabilitas: Tanggung Jawab, Integritas, Kejelasan)

g. Berkonsultasi dengan inspektorat setempat terkait hal-hal


yang perlu ditingkatkan dalam pertanggungjawaban di unit
kerja
Setelah konsep awal panduan teknis disusun berikutnya
adalah berkonsultasi dengan inspektorat setempat terkait hal-
hal yang perlu ditingkatkan dalam pertanggungjawaban di unit
kerja. Dari hasil konsultasi tersebut adalah kelengkapan dalam
pertanggungjawaban belanja barang sebaiknya jumlah belanja
lebih dari satu juta rupiah juga dilengkapi dengan Berita Acara
Pemeriksaan Barang sebagai syarak kelegkapan administrasi.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama)

h. Berkonsultasi dengan kepala Sub Bagian Keuangan, Kepala


Dinas, maupun rekan kerja terkait kritik dan saran dalam
panduan teknis internal

59
Sebelum menyusun konsep final Pandual Teknis Internal
saya kembali berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian
Keuangan, Kepala Dinas Maupun Rekan Kerja terkait isi dari
buku Panduan Teknis Internal.
(Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama)

i. Menyusun konsep final Panduan Teknis Internal


Tahap akhir dari kegiatan ini adalah menyusun konsep finas
Panduan Teknis Internal pada Penata Keuangan. Untuk
panduan teknis internal disusun menjadi dua bagian untuk
bagian pertama terkait proses keuangan dari kelengkapan
berkas hingga pembuatan SPM. Untuk bagian kedua khusus
terkait perjalanan dinas.
(Anti Korupsi: Peduli dan tanggung jawab, Akuntabilitas:
Kejelasan dan integritas)

Gambar 4.9 Berkonsultasi ke BPKAD

Gambar 4.10 Berkonsultasi dengan Inspektorat rkonsultasi dengan


Kepala Dinas

60
Membuat panduan teknis internal pada penata keuangan Dinas
Ligkungan Hidup Kabupaten Tapin ini saya susun sejak awal masa
habituasi hingga akhir habituasi. Nilai profesionalitas, integritas, dan
tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan
ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung
misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan oganisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).

8. Membagikan Soft File Panduan Teknis Internal


Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wujud transparansi hasil
aktualisasi saya kepada para pegawai di lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Harapannya panduan teknis ini
dapat memberikan manfaat berupa informasi terkait
pertanggungjawaban keuangan dan kemudahan dalam membuat
pertanggungjawaban keuangan. Selain itu, kegiatan ini juga
memberikan kesempatan bagi para pegawai untuk memberikan
saran maupun kritik pada panduan teknis internal yang saya susun.
Tahapan dalam kegiatan ini adalah:
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi, konsultasi dengan
Kepala Sub Bagian Keuangan merupakan langkah awal yang
dilaksanakan.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerja Sama)

b. Melakukan pendataan alamat email perwakilan masing-


masing bidang
Kegiatan berikutnya adalah melakukan pendataan alamat email
perwakilan masing-masing bidang untuk mengirimkan soft file
panduan teknis internal. Pada Dinas Lingkungan Hidup

61
Kabupaten Tapin terdapat lima Bidang, yaitu Bidang Sekretariat,
Bidang Persampahan, Bidang Tata Lingkungan,
(Etika Publik: Menjalankan tugas secara professional,
menghargai komunikasi dan kerjasama)

c. Membagikan soft file panduan teknis internal dan lembar


evaluasi untuk saran dan kritik
Tahapan terakhir dalam kegiatan ini adalah membagikan soft file
panduan teknis internal dan lembar evaluasi untuk saran dan
kritik melalui email.
(Akuntabilitas: Integritas, Tanggung jawab, dan
transparansi, Komitmen Mutu: Menghasilkan produk yang
berkualitas, Etika Publik: Mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik)

Membagikan soft file panduan teknis internal pada penata


keuangan Dinas Ligkungan Hidup Kabupaten Tapin ini dilakukan
pada Minggu ke- 2 di Bulan Juli. Nilai profesionalitas, integritas, dan
tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan
ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung
misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan). Selain itu,
kegiatan ini juga mendukung program pengurangan penggunaan
kertas.

62
Gambar 4.9 Pengiriman Panduan Teknis Internal Via Email

9. Menginput Surat Pertanggungjawaban ke Buku Kas Umum di


APLIKASI SIMDA
Setelah berkas SPJ diverifikasi oleh verifikator dan Pejabat
Penatausahaan Keuangan SKPD, berkas SPJ diserahkan kepada
Bendahara untuk di input ke BKU APLIKASI SIMDA. Ada beberapa
tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini:
a. Menginput Berkas SPJ ke BKU Aplikasi SIMDA
Pada tahap ini berkas SPJ di input di Bukti Pengeluaran (BKU)
mulai dari Nomor BKU, tanggal, nama penerima, alamat
penerima, pembebanan rekening, nilai, dan keterangan serta
pajak. Pada saat penginputan, operator memastikan kembali
bahwa berkas yang telah diinput sudah sesuai pembebanannya
serta tersedia dananya. Penginputan berkas
pertanggungjawaban dilaksanakan pada hari yang sama pada
saat penyerahan berkas.
(Etika Publik:Memberikan layanan kepada publik cepat,
tanggap, akurat; Komitmen Mutu; Efektivitas dan Efisiensi)

63
b. Menuliskan nomor BKU pada berkas SPJ
Setiap berkas SPJ yang telah di input selalu dituliskan nomor
BKU sesuai dengan yang tercatat di SIMDA. Selain itu, berkas
SPJ juga dikelompokkan sesuai dengan program kegiatannya.
Hal ini memberikan kemudahan pada saat penyertaan lampiran
untuk SPP –GU.
(Akuntabilitas: Kejelasan, Anti Korupsi: Tanggungjawab)

Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan


pada masa habituasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal masa
habituasi hingga akhir habituasi. Nilai profesionalitas, integritas, dan
tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan
ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung
misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).

Gambar 4.11 Menginput BKU ke Aplikasi SIMDA

64
10. Menginput Setoran Pajak di APLIKASI SIMDA
Kegiatan menginput setoran pajak di Aplikasi SIMDA
dilaksanakan setelah menginput berkas pertanggungjawaban di
Bukti Pengeluaran SIMDA. Untuk penginputan setoran pajak hanya
untuk SPJ yang terdapat Bukti Pungut dan Potong Pajak. Kegiatan
ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan pada awal
hingga akhir masa habituasi.
Untuk melaksanakan kegiatan ini ada beberapa tahapan, yaitu:
a. Mencetak Buku Per Jenis Pajak
Tahap pertama dalam melaksanakan kegiatan ini adalah
mencetak Buku Per Jenis Pajak PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan
PPN. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bukti pengeluaran yang
ada pemotongan pajaknya.
(Akuntabilitas: Transparansi)

b. Menginput Pajak yang di Pungut dan di Potong Berdasarkan


Nomor Bukti Pengeluaran
Tahapan berikutnya adalah menginput bukti setor pajak di
Aplikasi SIMDA. Bukti setor pajak diinput secara berurutan
dimulai dari PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN. Apabila
penginputan telah selesai, saya akan meninjau kembali Buku Per
Jenis Pajak untuk memastikan bahwa nilai pajak yang belum
disetor telah nol.
(Komitmen Mutu : Menghasilkan produk yang berkualitas
tanpa kesalahan, Anti Korupsi: Kejujuran, Kedisiplinan, dan
Tanggung Jawab)

Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan


pada masa habituasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal masa
habituasi hingga akhir habituasi. Nilai profesionalitas, integritas, dan
tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan
ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung

65
misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).

Gambar 4.12 Menginput Setoran Pajak ke Aplikasi SIMDA

11. Membuat PINBUK GU dan LS


Membuat PINBUK GU dan LS juga merupakan kegiatan yang
saya laksanakan selama masa habituasi. Kegiatan ini dilaksanakan
dari awal habituasi hingga akhir habituasi.
Di Lingkungan pemerintah Kabupaten Tapin telah
menggunakan aplikasi berbasis online untuk transaksi non tunai
yang dikenal dengan Aplikasi Pindah Buku (PINBUK). Aplikasi ini
terhubung dengan SIMDA.
Ada beberapa tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu:
a. Membuat Draft PINBUK GU atau LS
Tahap pertama adalah membuat draft PINBUK. Cara
pembuatan Draft PINBUK GU dengan PINBUK LS berbeda.
Untuk pembuatan draft PINBUK GU dimulai dari penginputan
nomor PINBUK dan pengambilan Bukti Pengeluaran dari Aplikasi
SIMDA. Adapun untuk membuat draft PINBUK LS dapat diambil

66
langsung dari SPM-LS aplikasi SIMDA. Pada Draft PINBUK LS
sudah tertera nilai yang harus di Pindah Bukukan sehingga untuk
rincian PINBUK yang diinput harus sesuai dengan nilai SPM LS.
(Anti Korupsi: Jujur, Tanggungjawab, Akuntabilitas:
Integritas)

b. Menginput rincian PINBUK


Tahapan berikutnya adalah menginput rincian PINBUK.
Untuk PINBUK GU rinciannya bersumber dari bukti pengeluaran
yang telah diinput di SIMDA. Pada tahap penginputan ini, saya
memastikan kembali apakah program dan kegiatan antara bukti
pengeluaran SIMDA dengan SPJ telah benar serta Nilai dan
potongan pajak telah benar. Apabila telah sesuai, berikutnya
saya menginput rekening penerima.
Untuk PINBUK LS rinciannya bersumber dari daftar rincian
yang telah dibuat oleh Bendahara atau pelaksana kegiatan
seperti, Daftar Gaji, Daftar Tambahan Penghasilan, dan Daftar
tanda terima Honorarium Pegawai Tidak Tetap.
(Komitmen Mutu: menghasilkan produk yang berkualitas,
Akuntabilitas: Integritas dan Tanggung jawab)

c. Mencetak Kelengkapan Berkas PINBUK


Sebelum kelengkapan berkas PINBUK beserta lampirannya
di cetak, rincian yang telah diinput diperiksa kembali, apakah
rekening penerima, nama penerima, nilai yang diterima, pajak
yang dipotong pungut sudah tepat. Jika sudah tepat, berkas
PINBUK beserta lampirannya dicetak untuk diserahkan ke Bank.
(Komitmen Mutu : Menghasilkan produk yang berkualitas,
Akuntabilitas: Transparansi, Etika Publik: Memberikan
layanan kepada publik secara cepat, tepat, Akurat)

67
Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal masa
habituasi hingga akhir habituasi. Nilai profesionalitas, Akuntabilitas,
dan tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya
kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk
mendukung misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan
organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian
Keuangan).

Gambar 4.13 Membuat PINBUK GU

68
Gambar 4.14 Membuat PINBUK LS

Gambar 4.15 Membuat PINBUK

69
12. Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas
Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas merupakan kegiatan
tambahan yang dilaksanakan pada masa habituasi. Kartu kendali
perjalanan dinas ini dibuat karena adanya temuan dari inspektorat
terkait tanggal pada berkas keuangan yang mana pada saat tanggal
penandatanganan yang bersangkutan sedang melaksanakan tugas
luar. Jadi, kartu kendali perjalanan dinas ini bertujuan untuk
monitoring tanggal tugas luar pegawai dan sebagai alat bantu untuk
verifikasi berkas pertanggungjawaban.
Ada beberapa tahapan dalam melaksanakan kegiatan ini :
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
Berkonsultasi kepada Kepala Sub Bagian Keuangan
merupakan langkah pertama yang dilaksanakan karena Kepala
Sub Bagian Keuangan bertugas sebagai Verifikator dan
membantu PPK –SKPD. Berdasarkan hasil konsultasi, kartu
kendali perjalanan dinas dibuat per bidang dan di buat per bulan.
Untuk penginputannya dilakukan pada saat input data Berkas
Pertanggunggjawaban yang masuk ke Bendahara karena pada
berkas tersebut juga dicantumkan tanggal pelaksanaan
perjalanan dinas atau tugas luar.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)

b. Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas


Langkah berikutnya adalah membuat kartu kendali
perjalanan dinas. Untuk membuat kartu kendali saya
menggunakan excel. Pertama, untuk membuat kartu kendali per
bidang saya meminta daftar seluruh pegawai ke bagian
kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin baik
Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap. Setelah itu, data
pegawai saya kelompokkan sesuai dengan bidangnya masing-
masing.

70
Di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin terdapat lima
bidang yakni Bidang Sekretariat, Bidang Tata Lingkungan, Bidang
Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Limbah B3, Bidang
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup,
serta Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup. Untuk Kartu Perjalanan Dinas yang dibuat dimulai dari
bulan April 2019.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama, Akuntabilitas: Kejelasan)

c. Mengisi Kartu Kendali Perjalanan Dinas


Langkah selanjutnya adalah mengisi kartu kendali
perjalanan dinas. Kartu kendali perjalanan dinas pegawai diisi
sesuai dengan tanggal penugasan yang ada dalam Surat
Perintah Tugas (SPT). Untuk pengisian kartu kendali perjalanan
dinas di isi pada tanggal tugas luar serta dengan tempat tujuan
perjalanan dinas pelaksana perjalanan dinas.
(Anti Korupsi: Jujur dan Tanggung Jawab, Akuntabilitas:
Transparansi dan kejelasan)

Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan


pada masa habituasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal masa
habituasi hingga akhir habituasi. Nilai Kejujuran, profesionalitas,
Akuntabilitas, Kerjasama, dan tanggung jawab dapat diperkuat
dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan dapat
berkontribusi untuk mendukung misi organisasi yakni meningkatkan
kemampuan organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Sub
Bagian Keuangan).

71
Gambar 4.16 Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas

13. Membuat BKU Manual


Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin tidak
memiliki BKU Manual dan semua bukti pengeluaran hanya di input di
Aplikasi SIMDA, sehingga apabila terjadi masalah pada aplikasi
tersebut data yang telah diinput sebelumnya tidak tersimpan. Selain
itu, apabila terdapat pemeriksaan pada saat penutupan kas oleh
Inspektorat, SPJ yang belum di GU kan dihitung secara manual dari
tanggal GU yang terakhir. Salah satu cara untuk mengatasi hal
tersebut adalah dengan membuat BKU Manual.
BKU Manual merupakan Rincian BKU yang telah diinput di
aplikasi SIMDA di catat kembali ke BKU Manual Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Tapin. ini hanya Bukti Pengeluaran di input di
Aplikasi SIMDA. pada Membuat BKU Manual merupakan kegiatan
tambahan yang dilaksanakan masa habituasi. Adapun tahapan
dalam membuat BKU manual adalah sebagai berikut:

72
a. Berkonsultasi dengan Bendahara Pengeluaran Dinas
Lingkungan Hidup
Tahap awal dalam melaksanakan tugas ini adalah
berkonsultasi dengan Bendahara Pengeluaran karena informasi
terkait belum memiliki BKU manual tersebut diperoleh dari
Bendahara Pengeluaran. Menurut beliau, memiliki BKU Manual
sangatlah sebagai data cadangan yang dimiliki oleh Bendahara.
Untuk BKU Manual akan dibuat dalam bentuk File Excel.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)

b. Membuat BKU Manual


Untuk membuat daftar BKU Manual ini disesuaikan dengan
informasi yang termuat dalam BKU di Aplikasi SIMDA seperti,
Nomor Bukti, Tanggal Bukti, Cara Pembayaran, Kode Kegiatan,
Rekening, Nilai, Penerima, dan keterangan. BKU Manual dibuat
dalam bentuk File excel.
(Akuntabilitas:Tanggungjawab)

c. Mengisi BKU Manual


Langkah berikutnya adalah mengiri Daftar BKU Manual,
karena sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
belum memiliki BKU Manual maka penginputan dimulai dari
Nomor Bukti 001 bulan Januari 2019. Untuk penginputan BKU
Manual dilakukan setelah penginputan di Aplikasi SIMDA.
(Komitmen Mutu: Menghasilkan produk yang berkualitas)

Kegiatan ini dilaksanakan dari awal masa habituasi hingga akhir


habituasi. Setiap harinya ditargetkan untuk menginput minimal 25
nomor BKU untuk Bukti pengeluaran yang telah diinput di Aplikasi
SIMDA sejak bulan Januari 2019, ada 617 bukti pengeluaran yang

73
harus diinput di BKU Manual hingga 28 Juni 2019 (tanggal
Penutupan Kas) .
Nilai profesionalitas, Akuntabilitas, dan tanggung jawab dapat
diperkuat dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Kegiatan ini
diharapkan dapat berkontribusi untuk mendukung misi organisasi
yakni meningkatkan kemampuan organisasi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi (Sub Bagian Keuangan).
Gambar 4.17 Membuat BKU Manual

Gambar 4.18 BKU Manual

14. Menyusun Surat Pertanggungjawaban

74
Selain membantu memeriksa berkas pertangungjawaban, saya
juga mendapat kesempatan untuk membuat surat
pertanggungjawaban perjalanan dinas saya dalam rangka
menghadiri Rapat Kerja Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ekoregion
Kalimantan di Balikpapan pada tanggal 10 - 11 Juli 2019. Adapun
tahapan untuk menyusun surat pertanggungjawaban perjalanan
dinas ini adalah sebagai berikut:
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan
Tahap awal dalam melaksanakan tugas ini adalah
berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan tentang hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan surat
pertanggungjawaban seperti, cara memasukkan bukti perjalanan
dinas kedalam rincian biaya, daftar transport yang dapat
dimasukkan kedalam pengeluaran rill, dan kelengkapan surat
pertanggungjawaban.
(Etika Publik: Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama)

b. Mengumpulkan Bukti-Bukti Perjalanan Dinas


Tahap berikutnya adalah mengumpulkan bukti-bukti
perjalanan dinas. Adapun bukti-bukti yang saya kumpulkan
seperti bukti transport seperti kuitansi pembelian tiket pesawat
Pulang-Pergi serta Boarding Pass PP dan Bukti penginapan (Bill
Guest). Selain itu, Undangan kegiatan, Surat Tugas dan Blangko
SPD juga dikumpulkan.
(Akuntabilitas:Tanggungjawab)

c. Membuat Laporan Perjalanan Dinas


Tahap berikutnya adalah membuat laporan perjalanan dinas
yang menjadi kewajiban bagi setiap pelaksana perjalanan dinas.
Laporan perjalanan dinas terdiri dari nama pelaksana, jabatan,
surat tugas, tanggal pelaksanaan, dan hasil perjalanan dinas.

75
(Etika Publik: Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik, Anti Korupsi : Jujur dan
Tanggungjawab)

d. Membuat Surat Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas


Setelah bukti –bukti perjalanan dinas di kumpulkan dan
laporan perjalanan dinas di susun, langkah berikutnya adalah
menyusun Surat Pertanggungjawaban perjalanan dinas
berdasarkan bukti yang dimiliki. Untuk Surat Pertangungjawaban
perjalanan dinas terdiri dari Kuitansi, Rincian Biaya Perjalanan
Dinas, Daftar Pengeluaran Rill untuk transportasi yang tidak
terdapat bukti transport yang sah. Sebelum Surat
Pertanggungjawaban diserahkan kepada berifikator untuk
diverifikasi, saya mengecek kembali Surat Pertanggungjawaban
yang dibuat baik perhitungannya maupun kelengkapannya.
(Komitmen Mutu: Menghasilkan produk yang berkualitas,
Anti Korupsi : Jujur dan Bertanggungjawab, Akuntabilitas:
Tanggung jawab dan transparansi)

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2019 setelah


pelaksanaan perjalanan dinas. Nilai profesionalitas, Akuntabilitas,
dan tanggung jawab dapat diperkuat dengan dilaksanakannya
kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk
mendukung misi organisasi yakni meningkatkan kemampuan
organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Sub Bagian
Keuangan).

76
Gambar 4.18 Menyusun Surat Pertanggungjawaban

B. Evaluasi Keberhasilan

Keberhasilan pelaksanaan aktualisasi tempat kerja dapat diukur


dengan menggunakan matrik kriteria keberhasilan yang memuat
jenis kegiatan,sasaran,indikator yang diukur melalui perbandingan
antara target dan realisasi kinerja. Adapun keberhasilan
pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

77
Tabel 1. Evaluasi Keberhasilan
Satuan/ Tingkat Kinerja
Kegiatan
Ukuran Target Realisasi %

Kegiatan
Membuat Lembar Verifikasi
1 1 100
Berkas Pertanggungjawaban

Membuat Alur (Flowchart)


pertanggungjawaban Kegiatan 1 1 100
keuangan

Membantu Memeriksa dan


1 6 100
memverifikasi Berkas SPJ Kegiatan

Membantu memeriksa dan


koreksi kelengkapan berkas
pinbuk LS Gaji dan 1 6
Kegiatan 100
Tunjangan dan Ganti Uang
(GU)

Membantu memeriksa dan


mengoreksi berkas pajak
yang sudah diinput di aplikasi Kegiatan 1 1 100
SIMDA

Membantu membuat draft


pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP), Surat
Perintah Membayar (SPM)
UP/GU, TU, Belanja Kegiatan 1 1 100
Langsung, dan Belanja Tidak
Langsung

Menyusun Buku Paduan


Teknis Internal pada Penata
Keuangan Kegiatan 1 1 100

Membagikan Soft File


Panduan Teknis Internal Kegiatan 1 1 100

78
C. Deskripsi Core Isu Dan Strategi Pemecahannya

1. Deskripsi Core Isu

Saya mengangkat isu utama yaitu “Belum optimalnya


pertanggungjawaban keuangan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin” karena berdasarkan identifikasi isu dan diskusi
yang saya lakukan dengan mentor aktualisasi, masih banyak
perbaikan yang harus dilakukan dalam pertanggungjawaban
keuangan. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
merupakan bagian penting yang harus dilakukan secara tertib dan
taat pada peraturan perundang-undangan. Segala kegiatan yang
telah dilaksanakan harus segera dibuat pertanggungjawabannya
baik perjalanan dinas maupun kegiatan yang telah menjadi tugas
pokok dan fungsi instansi. Selain itu, saya mengambil isu tersebut
karena langsung berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi saya
sebagai penata keuangan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Tapin dan apabila Pertanggungjawaban keuangan sudah berjalan
dengan baik dan benar maka hal tersebut tentunya dapat membantu
tercapainya misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin yaitu
“Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi”.
Adapun permasalahan utama dalam pertanggungjawaban
keuangan yang terjadi di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
adalah Berkas pertanggungjawaban belum lengkap secara
administrasi dan Berkas pertanggungjawaban yang telah selesai
disusun langsung diserahkan ke Bendahara, tidak diserahkan ke
verifikator untuk diverifikasi terlebih dahulu sehingga kekeliruan
dalam penyusunan pertanggungjawaban keuangan teridentifikasi
saat akan dibukukan yang pada akhirnya menghambat proses
pertanggungjawaban karena harus menyusun ulang.
Pada kegiatan yang saya laksanakan pada masa habituasi ini
masih terbatas pada Surat Pertanggungjawaban hingga proses
pembuatan Surat Perintah Membayar, belum sampai pada tahap

79
pelaporan pertanggungjawaban keuangan mengingat waktu
pelaksanaan yang terbatas.

2. Strategi Mengatasi Kendala


Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan selama tiga
bulan ini telah berjalan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
dijadwalkan, namun masih terdapat kendala dalam
pelaksanaannya. Adapun kendala yang muncul tidak begitu
menghambat kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan.
Kendala yang terjadi seperti penggunaan lembar verifikasi
pertanggungjawaban keuangan masih belum maksimal, karena
masih dalam tahap penyesuaian yang mana sebelumnya belum
menggunakan lembar verifikasi. Untuk mengatasi hal tersebut
penulis mengkomunikasikan secara lisan kepada para pegawai di
setiap bidang dan verifikator pertanggungjawaban untuk terus-
menerus menerapkan hal tersebut agar terlaksana
pertanggungjawaban yang baik dan tertib.

D. Proses Penerapan Inisiatif Dan Gagasan Kreatif

Inisiatif dan kreatifitas sangat diperlukan dalam lingkungan kerja.


Kreatifitas dapat meningkatkan efisiensi kerja, inisiatif, penampilan,
mutu produk dan meningkatkan keuantungan. Seorang Aparatur Sipil
Negara (ASN) juga harus memiliki daya kreatifitas. Daya
pengembangan kreativitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tinggi
akan dapat memperbaiki kinerja dan mendorong keberhasilan dalam
lingkungan kerjanya.
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi wajib melaksanakan
kegiatan inisiatif yang masih berhubungan dengan tugas dan fungsi.
Adapun kegiatan inisiatif yang saya laksanakan adalah menyusun
panduan teknis internal pada penata keuangan, membuat lembar
verifikasi berkas pertanggungjawaban, dan membuat alur

80
pertanggungjawaban keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Tapin. Dengan adanya kegiatan inisiatif tersebut dapat
mengoptimalisasikan pertanggungjawaban keuangan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
Beberapa hal yang dapat dilaksanakan dari kegiatan tersebut guna
mengoptimalisasikan pertanggungjawaban keuangan adalah:
1. Ketertiban dalam pertanggungjawaban keuangan dapat
ditingkatkan dengan menggunakan lembar verifikasi.
Penggunaan lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban
keuangan dapat membantu verifikator untuk mengetahui
apakah berkas tersebut sudah tepat perhitungannya serta
lengkap atau belum lengkap. Verifikator dapat memberikan
catatan pada berkas tersebut untuk diperbaiki atau dilengkapi
terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada Bendahara.
2. Pertanggungjawaban yang baik dan tertib juga ditunjukan
dengan pertanggungjawaban tersebut telah disusun sesuai
dengan aturan yang berlaku. Undang-undang. Peraturan
Menteri dalam Negeri, Peraturan Bupati, hingga Surat
Keputusan yang digunakan sebagai dasar dalam menyusun
pertanggungjawaban. Umumnya para pegawai masih
menyusun pertanggungjawaban berdasarkan
pertanggungjawaban terdahulu yang telah disusun tanpa
mempelajari peraturannya.
Panduan teknis internal dapat menjadi salah satu cara agar
para pegawai dapat mempelajari tentang pertanggungjawaban
keuangan. Hal ini juga dapat menjadi pedoman para pegawai
dalam menyusun pertanggungjawaban keuangan.

E. Dampak apabila Nilai Dasar Profesi ASN tidak di aplikasikan


Pada pembahasan capaian aktualisasi telah dijelaskan bahwa
kegiatan yang dilaksanakan menerapkan nilai-nilai ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

81
Korupsi serta telah tercapai sesuai dengan target. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan menerapkan nilai –nilai ANEKA dalam
melaksanakan tugas memberikan banyak manfaat dan kemudahan
dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan optimal.
Adapun jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam
melaksanakan aktualisasi dan kegiatan tidak dilaksanakan dengan
segera adalah sebagai berikut:

1. Membuat Lembar Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan


Kegiatan ini merupakan kegiatan inisiatif yang dilaksanakan
oleh penulis. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan segera
dan tidak menerapkan nilai:
1. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi dan
Kerjasama) maka tidak akan memperoleh pemahaman dan
wawasan serta masukan untuk membuat lembar verifikasi
berkas pertanggungjawaban;
2. Komitmen Mutu ( Efektifitas menghasilkan produk yang
berkualitas) maka lembar verifikasi yang dihasilkan tidak sesuai
dengan kebutuhan dan tidak sesuai dengan daftar kelengkapan
berkas yang ada pada peraturan.
3. Akuntabilitas (Integritas dan Tanggung jawab) maka lembar
verifikasi berkas pertanggungjawaban tidak dapat diselesaikan
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat mengendalikan berkas
pertanggungjawaban tanpa verifikasi yang langsung diserahkan ke
Bendahara. Jika tidak dilaksanakan dengan segera maka semakin
banyak pertanggungjawaban yang tidak melewati tahap verifikasi.

82
2. Membuat Alur (Flowchart) pertanggungjawaban Keuangan
Kegiatan ini merupakan kegiatan inisiatif yang dilaksanakan
oleh penulis. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan segera
dan tidak menerapkan nilai:
1. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi dan
Kerjasama) maka tidak akan memperoleh pemahaman tentang
alur pertangungjawaban keuangan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapin;
2. Akuntabilitas (Integritas dan Kejelasan) maka tidak memiliki
referensi dan simbol-simbol yang digunakan untuk membuat
flowchart dan flowchart yang dihasilkan tidak sesuai dengan alur
yang dijalankan;
3. Komitmen Mutu (Efektivitas) maka flowchart yang dibuat tidak
dapat dilampirkan dalam panduan teknis sebagai langkah untuk
memberikan informasi kepada para pegawai mengenai alur
pertanggungjawaban keuangan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat memberikan informasi dan
pemahaman kepada pegawai mengenai alur pertangungjawaban
keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.

3. Membantu memeriksa dan memverifikasi berkas Surat


Pertanggungjawaban
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi
yang dilaksanakan oleh penulis. Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan dengan segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Integritas dan tanggung jawab) maka berkas
pertanggungjawaban tidak dilakukan verifikasi dan tidak sesuai
dengan aturan yang berlaku.

83
2. Nasionalisme (ASN sebagai pelayan publik yang
berintegritas tinggi dan Professional) maka verifikasi
pertanggungjawaban tidak dilaksanakan dengan baik dan sesuai
aturan yang berlaku.
3. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama) maka tidak memahami bagaimana cara melakukan
verifikasi dan bagian-bagian yang perlu diperhatikan pada saat
memverifikasi.
4. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka berkas pertanggungjawaban keuangan yang dihasilkan
tidak sesuaidengan aturan yang berlaku.
5. Anti Korupsi (Jujur dan bertanggungjawab) maka berkas
pertanggungjawaban tidak diteliti dan diuji kembali dengan benar
baik dari perhitungannya maupun berkas pendukungnya.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat mengendalikan berkas
pertanggungjawaban keuangan tanpa verifikasi yang langsung
diserahkan kepada Bendahara sehingga dapat mengendalikan
pertanggungjawaban keliru dan tidak lengkap yang
dipertanggungjawabkan.

4. Membantu memeriksa dan koreksi kelengkapan berkas pinbuk LS


Gaji dan Tunjangan dan Ganti Uang (GU)
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi sub
bagian keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Apabila
kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan segera dan tidak menerapkan
nilai:
1. Etika Publik (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama) maka tidak memahami hal yang perlu diperhatikan
dalam memeriksa dan koreksi kelengkapan berkas pinbuk.

84
2. Akuntabilitas (Integritas dan Tanggungjawab) maka
catatan/daftar kelengkapan berkas pinbuk LS gaji, Tunjangan
dan Ganti Uang tidak dibuat.
3. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka berkas yang diserahkan kepada Bank tidak dapat
langsung diproses karena masih terdapat hambatan secara
administrasi yaitu berkas yang kurang lengkap.

Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan


dengan segera karena dapat mengendalikan berkas
pertanggungjawaban keuangan tanpa verifikasi yang langsung
diserahkan kepada Bendahara sehingga dapat mengendalikan
pertanggungjawaban keliru dan tidak lengkap yang
dipertanggungjawabkan.

5. Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas pajak yang sudah


diinput di aplikasi SIMDA
Membantu memeriksa dan mengoreksi berkas pajak yang
sudah diinput di aplikasi SIMDA merupakan bagian dari tugas sub
bagian keuangan. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Integritas dan Kejelasan) maka daftar tariff
pajak tidak disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
tidak memahami perhitungan pajak.
2. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama) maka tidak mengetahui hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam memeriksa dan koreksi berkas pajak yang
telah diinput.
3. Komitmen Mutu (menghasilkan produk yang berkualitas)
maka masih terdapat berkas pajak yang masih belum tepat
perhitungannya dan kode billingnya.

85
4. Anti Korupsi (Jujur dan bertanggungjawab) maka berkas
pajak tidak diperiksa dengan sungguh-sungguh dan dapat
menimbulkan kerugian negara jika pajak tidak dipotong dan
dipungut sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat meminimalisir berkas-berkas pajak
yang keliru.

6. Membantu membuat draft pengajuan Surat Permintaan


Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM) UP/GU,
TU, Belanja Langsung, dan Belanja Tidak Langsung
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi
Sub Bagian Keuangan. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan
dengan segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (integritas, tanggung jawab, dan kejelasan)
maka draft pengajuan SPP dan SPM belum terlaksana.
2. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama) maka tidak memahami fitur-fitur yang digunakan
dalam membuat draft pengajuan SPP dan SPM, tahapan dalam
membuat SPP – SPM, dan berkas yang harus disiapkan.
3. Komitmen Mutu (Efektivitas dan Efisiensi) maka waktu yang
diperlukan untuk membuat SPP dan SPM akan semakin lama
karena tidak memaami fitur-fitur yang digunakan untuk
membuat SPP dan SPM di aplikasi SIMDA.
4. Anti Korupsi (Tanggungjawab) maka mengajukan SPP dan
SPM yang tidak sesuai dengan nilai yang seharusnya di bayar.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat mengoptimalkan proses pembuatan
SPP dan SPM.

86
7. Menyusun Buku Paduan Teknis Internal pada Penata Keuangan
Membuat Buku Paduan Teknis Internal pada Penata
Keuangan Dinas Lingkungan Hidup merupakan kegiatan inisiatif
yang dilaksanakan pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan dengan segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Tanggung jawab, Integritas, dan Kejelasan)
maka konsep awal dan buku panduan teknis internal tidak dapat
tersusun.
2. Etika Publik (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama) maka tidak diperoleh masukan tentang poin-poin
yang sebaiknya termuat dalam buku panduan teknis.
3. Komitmen Mutu (menghasilkan produk yang berkualitas)
maka tidak mencari referensi dalam penyusunan panduan teknis
sehingga panduan teknis yang dihasilkan tidak terkonsep
dengan baik.
4. Anti Korupsi (Peduli dan Tanggung Jawab) maka tidak
menyusun panduan teknis berdasarkan peraturan yang berlaku.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat memberikan kemudahan bagi para
pegawai dalam membuat pertanggungjawaban keuangan,
meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam menyusun surat
pertanggungjawaban, mudah untuk mengetahui harga
standar,format pertanggungjawaban hingga kelengkapan berkas.
Selain itu dapat mengoptimalkan pertanggungjawaban keuangan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.

8. Membagikan Soft File Panduan Teknis Internal


Membagikan Buku Paduan Teknis Internal pada Penata
Keuangan Dinas Lingkungan Hidup merupakan kegiatan inisiatif
yang dilaksanakan pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan dengan segera dan tidak menerapkan nilai:

87
1. Akuntabilitas (Tanggung jawab, Integritas, dan
Transparansi) maka kegiatan membagikan soft file buku
panduan teknis internal tidak dapat terlaksana.
2. Etika Publik (Menjalankan tugas secara professional,
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama,
mempertanggungjawabkan kinerja atau tindakannya kepada
publik) maka tidak terjalin komunikasi serta kerjasama yang baik
antar bidang. Selain itu, soft file yang dibagikan tidak
tersampaikan secara maksimal ke pada para pegawai yang ada
di bidang tersebut.
3. Komitmen Mutu (menghasilkan produk yang berkualitas)
maka panduan teknis yang dihasilkan tidak terkonsep dengan
baik dan tidak dapat digunakan oleh para pegawai.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena panduan teknis ini dapat memberikan
manfaat berupa informasi terkait pertanggungjawaban keuangan dan
kemudahan dalam membuat pertanggungjawaban keuangan. Selain
itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para pegawai
untuk memberikan saran maupun kritik pada panduan teknis internal
yang saya susun.

9. Menginput Surat Pertanggungjawaban ke Buku Kas Umum di


APLIKASI SIMDA
Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakn dengan
segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Kejelasan) maka Surat Pertanggungjawaban
tidak diinput sesuai dengan pembebanan program dan kegiatan
yang dilaksanakan
2. Etika Publik (Memberikan layanan publik yang cepat,
tanggap dan akurat) maka surat pertanggungjawaban tidak
diinput dengan segera pada hari penyerahan berkas.

88
3. Komitmen Mutu (Efektifitas dan efisiensi) maka surat
pertanggungjawaban tidak di proses dengan segera.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena pertanggungjawaban keuangan dapat
diproses ke tahap pembuatan PINBUK.

10. Menginput Setoran Pajak di APLIKASI SIMDA


Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Transparansi) maka tidak mengetahui bukti
pengeluaran yang ada pemotongan pajaknya.
2. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka pajak yang telah disetor tidak diinput sesuai dengan urutan
dan nomor bukti pengeluarannya.
3. Anti Korupsi (Kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab)
maka pajak yang telah disetorkan tidak diinput segera dan tidak
sesuai dengan bukti potong pungut.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat memberikan laporan yang akurat
tentang pajak yang telah dipotong, dipungut, dan disetor.

11. Membuat PINBUK GU dan LS


Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Transparansi,Integritas dan tanggung jawab)
maka tidak memastikan kembali apakah program dan kegiatan
antara bukti pengeluaran SIMDA dengan SPJ telah benar serta
Nilai dan potongan pajak telah benar.

89
2. Etika Publik (Memberikan layanan kepada publik secara
cepat, tepat dan akurat) maka kelengkapan berkas PINBUK
beserta lampirannya tidak di cetak dan diperiksa kembali dengan
segera.
3. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka tidak memastikan kembali apakah program dan kegiatan
antara bukti pengeluaran SIMDA dengan SPJ telah benar serta
Nilai dan potongan pajak telah benar.
4. Anti Korupsi (Jujur dan tanggung jawab) maka tidak
memastikan kembali apakah program dan kegiatan antara bukti
pengeluaran SIMDA dengan SPJ telah benar serta Nilai dan
potongan pajak telah benar ddan nilai yang diinput tidak sesuai
dengan yang harus dibayarkan.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena proses keuangan dapat terselenggara dengan
cepat.

12. Membuat Kartu Kendali Perjalanan Dinas


Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Transparansi dan Kejelasan) maka kartu
kendali perjalanan dinas tidak dibuat berdasarkan bidang
masing-masing.
2. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama) maka tidak terlaksana koordinasi degan kepala sub
bagian keuangan serta tidak di peroleh konsep untuk membuat
kartu kendali perjalanan dinas.
3. Anti Korupsi (Jujur dan tanggung jawab) maka Kartu Kendali
Perjalanan Dinas tidak diinput dan diperbaharui secara rutin.

90
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena dapat mengendalikan kekeliruan tanggal
penandatanganan berkas pertanggungjawaban dengan mengetahui
tanggal-tanggal tugas luar pegawai.

13. Membuat BKU Manual


Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
segera dan tidak menerapkan nilai:
1. Akuntabilitas (Tanggungjawab) maka BKU manual dinas tidak
dibuat dengan segera dan tidak diinput sesuai dengan BKU
Aplikasi SIMDA.
2. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, Konsultasi, dan
Kerjasama) maka tidak terlaksana koordinasi dengan
Bendahara serta tidak di peroleh konsep untuk membuat BKU
Manual.
3. Komitmen Mutu (Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka BKU manual tidak diinput sesuai dengan BKU Aplikasi
SIMDA.
Kegiatan ini memberikan dampak positif jika dilaksanakan
dengan segera karena memiliki Bendahara Dinas Lingkungan Hidup
akan memiliki data cadangan BKU sehingga jika sewaktu-waktu
terjadi masalah pada aplikasi, bendahara masih dapat mengetahui
berkas SPJ yang sudah atau belum diinput.

14. Menyusun Surat Pertanggungjawaban


Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan
pada masa habituasi. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
segera dan tidak menerapkan nilai:

91
1. Akuntabilitas (tanggung jawab dan transparansi) maka tidak
menyusun surat pertanggungjawaban perjalanan dinas dengan
segera dan tidak mengumpulkan bukti-bukti perjalanan dinas
serta tidak membuat laporan perjalanan dinas.
2. Etika Publik (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama, mempertanggungjawabkan tindakan kinerjanya
kepada publik) maka tidak dilakukan koordinasi dengan kepala
sub bagian keuangan
3. Komitmen Mutu ( Menghasilkan produk yang berkualitas)
maka tidak menyusun surat pertanggungjawaban sesuai dengan
bukti perjalanan dinas dan tidak menyusun laporan perjalanan
dinas.
4. Anti Korupsi (Jujur dan tanggung jawab) maka tidak
menyusun pertanggungjawaban perjalanan dinas sesuai dengan
bukti-bukti yang dimiliki misalnya membuat kuitansi fiktif.

92
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada publik merupakan


tugas dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai ASN, Penata Keuangan
di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin harus memberikan
pelayanan administratif secara profesional dan optimal kepada organisasi.
Penata keuangan memiliki peran penting dalam pengelolaan administrasi
keuangan suatu organisasi.
Agar dapat menjalankan tugas dan fungsi sebagai penata keuangan
dengan baik dan optimal, penata keuangan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi (ANEKA). Sebagai langkah awal untuk menerapkan
nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas dan fungsi adalah dengan
menyusun rancangan aktualisasi yang memuat nilai-nilai ANEKA disertai
dengan Whole of Government.
Adapun kegiatan aktualisasi yang direncanakan adalah (1) Membantu
memeriksa dan memverifikasi berkas Surat Pertanggungjawaban; (2)
Membantu memeriksa berkas Pinbuk LS, Gaji, Tunjangan, dan Ganti
Uang (GU); (3) Membantu memeriksa atas berkas pajak yang telah di
input pada Aplikasi SIMDA; (4) Membantu membuat draft pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM); (5)
Membuat lembar verifikasi berkas pertanggungjawaban keuangan; (6)
Membuat flowchart (alur) proses pertanggungjawaban keuangan; (7)
Menyusun panduan teknis internal; dan (8) membagikan panduan teknis.
Kegiatan aktualisasi ini telah dilaksanakan sesuai dengan target (100%).
Pada setiap kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan Sasaran
Kinerja Pegawai mencakup nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

93
B. SARAN
Berdasarkan hasil aktualisasi tersebut terdapat beberapa saran:

1. ASN harus menerapkan Nilai dasar ANEKA secara berkelanjutan


tidak hanya pada saat mengerjakan kegiatan aktualisasi, sehingga
pelayanan publik yang diberikan selalu berkualitas dan optimal;
2. Nilai dasar ASN tidak hanya diterapkan oleh ASN yang baru
bertugas tetapi juga diberikan dan diterapkan oleh ASN yang telah
bertugas lebih dulu;
3. Segala rancangan kegiatan aktualisasi harus selalu dikonsultasikan
dengan coach dan didukung oleh mentor serta para pegawai di
lingkungan kerja;

94
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Kumorotomo, dkk. 2015. ETIKA PUBLIK Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Kusumasari,dkk. 2015. AKUNTABILITAS Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Komisi Pemberantasan Korupsi.2015. ANTI KORUPSI Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Latief Yudi, dkk. 2015. NASIONALISME Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Purwanto Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Suwarno Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole Of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Yuniarsih Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. KOMITMEN MUTU Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara

95
BUKU
PANDUAN
TEKNIS PADA
PENATA
KEUANGAN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN


DAFTAR ISI

Daftar Isi 2

Umum 3

Kelengkapan Berkas 4

Langkah-langkah Teknis Pengajuan SPP dan SPM 14

Penutupan Kas dan Pajak 33

2
Umum
Buku panduan teknis ini bersumber pada:
Peraturan Bupati Tapin No. 05 Tahun 2018 tentang Perjalanan Dinas Bagi
Bupati dan Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil,
Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain di

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Bupati Tapin No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Tapin

3
Sumber
Kelengkapan Berkas

4
Kelengkapan Berkas Pertanggungjawaban

5
Kelengkapan berkas Surat Pertanggungjawaban
Perjalanan Dinas Pegawai berupa:

1. Kuitansi
2. Rincian Biaya Perjalanan Dinas
3. Daftar pengeluaran rill (untuk biaya transportasi yang tidak dapat
ditunjukkan bukti sah nya)
4. Surat Tugas
5. Blangko SPD
6. Undangan Kegiatan
7. Bukti Transport yang sah (misalnya, Tiket Pesawat beserta Boarding Pass)
8. Kuitansi Penginapan (Jika Menginap pada Perjalanan Dinas Luar Daerah)
9. Surat Pernyataan Tidak Menginap (Jika tidak menginap pada Perjalanan
Dinas Luar Daerah)
10. Laporan Perjalanan Dinas

6
Kelengkapan Berkas Surat Pertanggungjawaban
Belanja Barang/Jasa dengan Total < 8 jt berupa:

1. Kuitansi bermaterai (Materai 3000 untuk belanja


< 1 jt dan Materai 6000 untuk belanja > 1 jt)
2. Bukti pembelian/nota yang bertanda tangan dan
stempel dari rekanan

7
Kelengkapan Berkas Surat Pertanggungjawaban
Belanja Barang/Jasa dengan Total >8 jt berupa:

1. Kuitansi bermaterai 6000


2. Berita Acara Permintaan/Pemesanan Barang
3. Berita Acara Pemeriksaan Barang
4. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
5. Berita Acara Pembayaran
6. Bukti pembelian/nota yang bertanda tangan dan stempel
dari rekanan
7. Dokumentasi Pesanan
8. E-Billing Pajak (Surat Setoran Elektronik)

8
Kelengkapan Berkas Pinbuk

9
Kelengkapan Berkas PINBUK Ganti Uang Berupa:

1. Surat Permintaan Pemindahbukuan


2. Daftar Rincian Pembayaran Pinbuk
3. Rekapitulasi
4. E- Billing Pajak

10
Kelengkapan Berkas PINBUK LS-Gaji Berupa:

1. Surat Permintaan Pemindahbukuan


2. Daftar Rincian Pembayaran Pinbuk
3. Rekapitulasi
4. Kompensasi Pajak
5. Daftar KPE
6. Daftar Gaji Pegawai

11
Kelengkapan Berkas PINBUK Tambahan Penghasilan Pegawai
Berupa:

1. Surat Permintaan Pemindahbukuan


2. Daftar Rincian Pembayaran Pinbuk
3. Rekapitulasi
4. E-Billing Pajak
5. Rekapitulasi daftar hadir pegawai dari Inspektorat

12
Kelengkapan Berkas PINBUK LS-Honorarium PTT Berupa:

1. Surat Permintaan Pemindahbukuan


2. Daftar Rincian Pembayaran Pinbuk
3. Rekapitulasi

13
Langkah-Langkah Teknis Pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat
Perintah Membayar (SPM)

Langkah Teknis
14
Langkah-Langkah Teknis Pengajuan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

15
A. Pengajuan SPP – UP:
1. Bendahara menyiapkan kelengkapan untuk pengajuan SPP-UP
berupa:
a. Surat Pengantar SPP- UP
b. Ringkasan SPP – UP
c. Rincian SPP – UP
d. Lembar Verifikasi SPP
e. Draft Surat Pernyataan Tanggungjawab untuk ditandatangani
oleh Pengguna Anggaran yang menyatakan uang yang
diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain uang
persediaan
2. Berkas SPP UP diverifikasi oleh PPK-SKPD dengan memberi tanda
centang (√) serta membubuhkan tanda tangan pada lembar
verifikasi SPP
3. Berkas SPP – UP diajukan kepada PA/KPA untuk diterbitkan SPM –
UP.

16
B. Pengajuan SPP – GU
1. PPTK menyiapkan berkas bukti-bukti fisik pengeluarasn atas
belanja UP/GU sebelumnya;
2. Bendahara pengeluaran memeriksa kelengkapan berkas
yang diajukan oleh PPTK, apabila tidak lengkap , maka
bendahara pengeluaran mengembalikan berkas tersebut
pada PPTK untuk dilengkapi;
3. Bendahara pengeluaran melakukan entri data SPJ ke
program aplikasi penatausahaan keuangan;
4. Bendahara Pengeluaran menyusun berkas SPJ atas belanja
UP/GU sebelumnya berupa:

17
a) SPJ Administratf dan SPJ Fungsional;
b) BKU
c) Register Penutupan Kas
d) Buku Rincian Objek Belanja
e) Buku Pajak
f) Bukti Pembayaran Pajak
5. Berkas-berkas SPJ di sahkan
6. Apabila berkas SPJ sudah mendapat pengesahan, maka bendahara
pengeluaran dapat mengajukan SPP-GU
7. Adapun kelengkapan SPP GU terdiri dari:
a) Surat Pengantar SPP-GU
b) Ringkasan SPP – GU
c) Rincian SPP –GU
d) Draft surat pernyataan tanggung jawab untuk ditandatangani
PA/KPA
8. Berkas SPP GU diverifikasi oleh PPK-SKPD dengan memberi tanda
centang serta membubuhkan tanda tangan pada lembar verifikasi SPP
9. Berkas SPP-Gu diajukan kepada PA/KPA untuk diterbitkan SPM-GU.

18
C. SPP Tambahan UP (SPP –TU)
1. SKPD mengirimkan surat permohonan persetujuan
pengajuan Tambahan UP ke PPKD. Surat setidaknya
memuat keterangan mengenai keperluan pengisian
Tambahan UP
2. Petugas pada BUD membuat saran staf terkait
permohonan Tambahan UP kepada PPKD
3. Apabila permohonan disetujui, PPKD akan
membubuhkan paraf ACC pada nota dinas
4. Apabila tidak disetujui, PPKD akan menerbitkan surat
penolakan permohonan tambahan UP dan dikirimkan
kepada SKPD bersangkutan
5. Dalam hal permohonan tambahan UP disetujui, maka
bendahara pengeluaran membuat SPP TU

19
6. Kelengkapan SPP – TU terdiri dari:
a) Surat Pengantar SPP –TU
b) Ringkasan SPP – TU
c) Rincian SPP – TU
d) Draft surat pernyatan tanggung jawab untuk di
tanda tangani KPA
e) Saran staf tambahan UP yang sudah mendapat
persetujuan PPKD
7. Berkas SPP TU diverifikasi oleh PPK – SKPD dengan
memberi tanda centang (√) serta mebubuhkan
tanda tangan pada checklist lampiran SPP
8. Berkas SPP TU diajukan kepada KPA untuk
diterbitkan SPM TU
20
C. Pengajuan SPP – LS untuk pengadaan Barang dan
Jasa Lainnya
1. Berdasarkan tagihan dari pihak ketiga/penyedia
barang/jasa lainnya, PPTK menyusun berkas untuk
pengajuan SPP – LS pengadaan barang dan jasa
lainnya
2. Bendahara pengeluaran memeriksa kelengkapan
berkas yang diajukan oleh PPTK, jika belum lengkap
maka berkas akan dikembalikan
3. Jika berkas telah lengkap maka Bendahara
mengajukan SPP – LS untuk pengadaan barang dan
jasa lainnya

21
4. Kelengkapan SPP-LS untuk pengadaa barang dan jasa lainnya terdiri dari:
a) Surat Pengantar SPP-LS
b) Ringkasan SPP-LS
c) Rincian SPP –LS
d) Draft Surat Pernyataan Tanggung jawab
untuk ditandatangani Pengguna Anggaran
5. Lampiran-lampiran SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa lainnya
terdiri dari:
a) Fotokopi DPA-SKPD dan Fotokopi Surat Penyediaan Dana (SPD)
b) Nota/Faktur Pembelian
c) Kuitansi untuk disahkan PA
d) Ringkasan proses pengadaan Barang/Jasa
e) Berita Acara Klarifikasi/Negosiasi teknis dan harga apabila
dibutuhkan
f) Surat Peritah Kerja /Surat Perjanjian beserta addendumnya jika ada
g) Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) atau Surat
Penetapan Penyedia Barang/Jasa

22
h. Surat Pesanan (SP) untuk pengadaan barang atau Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk pengadaan jasa lainnya
i. Jaminan-jaminan yang diperlukan
j. Berita Acara Penilaian/Pemeriksaan Hasil Pekerjaan/Barang
k. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan/Barang
l. Dokumentasi barang/hasil pekerjaan
m. Bukti cetak (print out) e-billing untuk penyetoran pajak
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

5. Berkas SPP-LS diverifikasi oleh PPK-SKPD dengan memberi tanda


centang (√) serta membubuhkan tanda taan pada ceklist lampiran
SPP
6. Berkas SPP-lS diajukan kepada Pengguna Anggaran untuk
diterbitkan SPM LS

23
D. SPP-LS untuk Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai

1. Bendahara pengeluaran menyusun berkas untuk


penerbitan SPP-LS gaji dan tunjangan
2. Kelengkapan SPP LS terdiri dari: Surat Pengantar
SPP-LS, Ringkasan SPP-LS, Rincian SPP-LS, Draft
surat pernyataan tanggung jawab Pengguna
Anggaran dan lampiran lainnya.
3. Berkas SPP-LS diverifikasi oleh PPK-SKPD dengan
memberi tanda centang (√) serta membubuhkan
tanda taan pada ceklist lampiran SPP
4. Berkas SPP-lS diajukan kepada Pengguna
Anggaran untuk diterbitkan SPM LS

24
• Lampiran untuk pembayaran gaji rutin
bulanan:
- Daftar Gaji Pegawai
- Sub Rekap per golongan
- Daftar rekap keseluruhan
- Bukti Surat Setoran Bukan Pajak IWP 10% dan
potongan TAPERUM
- Fotokopi payroll gaji utuh untuk tiap PNS
- Ringkasan rekening gaji

25
• Lampiran SPP-LS untuk pembayaran kekurangan
gaji dan tunjangan:
- Daftar kekurangan gaji pegawai
- Sub rekap per golongan
- Daftar rekap keseluruhan
- Bukti Surat Setoran Bukan Pajak IWP 10% dan
potongan TAPERUM
- Fotokopi payroll gaji utuh untuk tiap PNS
- Ringkasan rekening gaji
- SK Kenaikan pangkat/berkala
- SK Pelantikan Jabatan

26
• Lampiran SPP-LS untuk pembayaran gaji susulan:
- Daftar kekurangan gaji pegawai
- Sub rekap per golongan
- Daftar rekap keseluruhan
- Bukti Surat Setoran Bukan Pajak IWP 10% dan potongan
TAPERUM
- SK Mutasi dari BKN/Gubernur
- SK Mutasi dari tempat asal
- SK CPNS dan PNS
- SK Kenaikan pangkat /berkala terakhir
- Surat Perintah Melaksanakan Tugas dari BKD
- Daftar Keluarga
- Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) dari
instansi atau daerah asal
27
• Lampiran tambahan SPP-LS untuk tambahan
penghasilan pegawai:
- Kuitansi untuk disahkan PA
- Rekap tingkat kehadiran
- Daftar penerima dan daftar perhitungan
tambahan penghasilan PNS yang sudah di
tandatangani oleh bendahara dan disahkan
oleh PA
- Bukti cetak (print out) e-billing

28
Langkah-Langkah Teknis Pengajuan
Surat Perintah Membayar (SPM)

29
1. PPK-SKPD memeriksa dan menverifikasi
berkas SPP dan kelengkapannya yang
diajukan oleh bendahara pengeluaran
dengan memberikan tanda centang pada
lembar verifikasi SPP
2. Pengguna Anggaran menerbitkan SPM dan
diajukan kepada BUD untuk diterbitkan SP2D.

30
Kelengkapan SPM yang dikirim ke BUD sesuai dengan Jenis
pengajuannya terdiri dari :
a. SPM-UP
1) Surat permohonan pencairan dana
2) Surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA
3) Berkas lain yang diperlukan sesuai verifikasi loket BUD.
b. SPM-GU
1) Surat permohonan pencairan dana
2) Laporan SPJ fungsional atas belanja UP/GU sebelumnya yang telah
diverifikasi dan disahkan;
3) Surat pernyataan tanggung jawab PA
c. SPM-TU
1) Surat permohonan pencairan dana
2) Surat pernyataan tanggung jawab PA
3) Surat permohonan tambahan UP yang sudah disetujui oleh PPKD
4) Berkas lain yang diperlukan sesuai verifikasi loket BUD

31
f. SPM-LS untuk pengadaan barang dan jasa lainnya
1) Surat permohonan pencairan dana ;
2) Surat pernyataan tanggung jawab PA/KPA
3) Kuitansi yang sudah disahkan PA/KPA ;
4) Faktur barang;
5) Ringkasan proses pengadaan;
6) Rincian angsuran pembayaran apabila pembayaran dilakukan secara
bertahap ;
7) Fotokopi buku rekening bank / referensi bank tahun anggaran
berkenaan untuk pihak
ketiga/penyedia;
8) Fotokopi NPWP pihak ketiga/penyedia;
9) Slip kliring apabila rekening penerima ada di bank lain selain bank
persepsi;
10) Bukti acara penerimaan barang
11) Bukti cetak (print out) e-billing
12) Berkas lain yang diperlukan sesuai verifikasi loket BUD.

32
PENUTUPAN KAS DAN PAJAK

33
PENUTUPAN KAS

34
Penutupan kas ini bertujuan untuk tertib
administrasi pelaporan keuangan SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin.
Pengecekan penutupan kas dilakukan per
triwulan oleh Tim Inspektorat Kabupaten Tapin.

35
Dokumen-dokumen yang dipersiapkan antara lain:
1. BKU s.d tanggal penutupan kas
2. Rekening koran s.d tanggal penutupan kas
3. BAP Kas per tanggal penutupan kas
4. Register penutupan kas
5. Buku dan Bukti Panjar (bila ada)
6. SPJ Fisik yang belum diinput
7. SP2D UP/GU/TU/LS per jenis
8. SPJ Administratif per tanggal penutupan kas
9. STS/S3 TU (bila ada)
10.Saldo Kas per tanggal penutupan kas

36
PAJAK

37
Besaran Tarif Pajak
PPh PPh
NO Uraian Transaksi PPN PPh 23 Keterangan
21 22
1 Honorarium PNS Gol IV 15%

2 Honorarium PNS Gol III 5%

3 Honorarium PNS Gol I dan II Tidak Kena Pajak

4 Honorarium untuk Non PNS 5%


berNPWP
5 Honorarium untuk Non PNS 6%
Tanpa NPWP

6 Honorarium Praktisi (NPWP) 2.5%

7 Honorarium Praktisi tanpa 3%


NPWP
8 Pembelian barang dengan Tidak Kena Pajak
kuitansi nilai < 1 Juta
9 Pembelian barang dengan 10% Dari DPP
kuitansi nilai 1 juta s.d 2 juta
10 Pembelian barang dengan 10% 1,5% Dari DPP
kuitansi > 2 Juta
38
Besaran Tarif Pajak
PPh PPh
NO Uraian Transaksi PPN PPh 23 Keterangan
21 22
11 Pembelian barang dengan nilai > 10% 1,5% Dari DPP
2 Juta Tanpa NPWP x
200%
12 Jasa Perbaikan dengan Kuitansi < 2% Dari nilai kotor
1 Juta
13 Jasa Perbaikan dengan Kuitansi > 10% 2% Dari DPP
1 Juta
14 Jasa Perbaikan dengan Kuitansi < 4%
1 Juta Tanpa NPWP
15 Jasa Perbaikan dengan Kuitansi > 10% 4% Dari DPP
1 Juta Tanpa NPWP

16 Jasa Catering - Prasmanan 2%

17 Jasa Catering –Prasmanan Tanpa 4%


NPWP
18 Jasa Catering – Kotakan 1,5% Jika total pembelian diatas 2
Juta

39
Besaran Tarif Pajak
PPh PPh
NO Uraian Transaksi PPN PPh 23 Keterangan
21 22
19 Jasa Sewa Kendaraan < 1 Juta 2%

20 Jasa Sewa Kendaraan > 1 Juta 10% 2% Untuk Kendaraan berplat


kuning tidak dikenakan PPN
21 Jasa Sewa Kendaraan < 1 Juta 4%
tanpa NPWP
22 Jasa Sewa Kendaraan > 1 Juta 10% 4% Untuk Kendaraan berplat
tanpa NPWP kuning tidak dikenakan PPN
23 Jasa Sewa Gedung untuk PPh Final 10%
pertemuan milik orang pribadi <
1 Juta
24 Jasa Sewa Gedung untuk 10% PPh Final 10%
pertemuan milik orang pribadi >
1 Juta

40
Kode Billing

Kode Akun Kode Jenis


NO Uraian
Pajak Setoran
1 PPh 21 411121 402
2 PPh 22 411122 920
3 PPh 23 411124 104
4 PPN 411211 920

41
Batas Waktu Pelaporan

NO Jenis SPT Batas Waktu Pelaporan

1 SPT Tahunan Orang Pribadi Paling lama 3 Bulan setelah


akhir Tahun Pajak (31 Maret)
2 SPT Masa PPh 21 Paling lama 20 (dua puluh) hari
setelah Masa Pajak berakhir
3 SPT Masa PPh 22 yang di Paling lama 14 (empat belas)
pungut Bendahara hari setelah Masa Pajak
berakhir
4 SPT Masa PPh 23 Paling lama 20 (dua puluh) hari
setelah Masa Pajak berakhir
5 SPT Masa PPN Paling lama akhir bulan
berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir

42
BUKU
PANDUAN
TEKNIS PADA
PENATA
KEUANGAN
(Pertanggungjawaban
Perjalanan Dinas Pegawai )

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN


Buku panduan teknis ini bersumber pada:

Peraturan Bupati Tapin No. 05 Tahun 2018 tentang Perjalanan Dinas


Bagi Bupati dan Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai
Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tapin

Keputusan Bupati Tapin No. 188.45/206/KUM/2016 tentang


Perubahan Atas Keputusan Bupati Tapin Nomor
188.45/294/KUM/2015 tentang Standar Satuan Harga Perjalanan Dinas
Bagi Bupati dan Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap,
dan Pihak Lain di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapin

2
Biaya Perjalanan Dinas

3
Tingkatan golongan Perjalanan Dinas:
Biaya Perjalanan Dinas Di Golongkan Menjadi beberapa tingkatan:
Tingkat A : Bupati
Tingkat B: Wakil Bupati
Tingkat C: Sekretaris Daerah dan Pimpinan DPRD
Tingkat D: Anggota DPRD
Tingkat E: Pejabat Eselon III a
Tingkat F : Pejabat Eselon III b dan Pejabat Fungsional Golongan IV
Tingkat G: Pejabat Eselon IV a dan Pejabat Fungsional Golongan III
Tingkat H : Eselon IV b
Tingkat I : Eselon V
Tingkat J : PNS Staf Pelaksana Golongan IV/III/II/I dan Pejabat Fungsional
Golongan II/I serta Pegawai Tidak Tetap

4
Surat Tugas (ST) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD)

Dalam hal mengajukan Surat Tugas Melaksanakan


Perjalanan Dinas agar disertakan
telex/fax/surat/undangan/ jadwal kegiatan

A. Penanda tangan Surat Tugas Perjalanan Dinas Dalam


Daerah :
a. Bupati dan Wakil Bupati ditandatangani oleh Bupati:
b. Ketua, wakil-wakil ketua dan Anggota DPRD
ditandatangani oleh Ketua DPRD;
c. Pejabat Eselon II, Eselon III , Eselon IV, Staf PNS, dan
PTT serta pihak lain ditandatangani oleh Kepala SKPD.
5
B. Penanda tangan Surat Tugas Perjalanan Dinas keluar
Daerah dalam Provinsi Kalimantan Selatan atau
Perjalanan Dinas Keluar Provinsi Kalimantan Selatan :

a. Bupati dan Wakil Bupati ditandatangani oleh Bupati:


b. Ketua, wakil-wakil ketua dan Anggota DPRD
ditandatangani oleh Ketua DPRD;
c. Pejabat Eselon II, Kepala SKPD dan Pihak Lain di
tandatangani oleh Bupati atau Wakil Bupati atau
Sekretaris Darah atas Nama Bupati;
d. Eselon III , Eselon IV, Staf PNS, dan PTT serta pihak lain
ditandatangani oleh Kepala SKPD yang bersangkutan;
e. Pejabat atau staf yang menjalankan tugas atas
perintah lisan Bupati ditandatangani oleh Bupati.

6
Penandatangan SPD dalam/luar daerah,
ditandatangani oleh Pengguna Anggaran.

7
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :

a. Uang harian
b. Uang representasi
c. Biaya transportasi
d. Biaya sewa kendaraan
e. Biaya penginapan

8
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :
a. Uang harian
Uang harian sebagaimana dimaksud terdiri
dari uang makan, uang transportasi lokal
(Misalnya: dari Penginapan ke Lokasi Kegiatan),
dan uang saku. Uang Harian diperhitungkan
sesuai dengan jumlah hari perjalanan dinas di
kali dengan besaran standar satuan harga uang
harian perjalanan dinas yang dibayarkan secara
Lumpsum.

9
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :
b. Uang representasi
Diberikan epada Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Wakil-
Wakil Ketua DPRD, Anggota DPRD, dan Pejabat Eselon II
selama melakukan Perjalanan Dinas.

c. Biaya Transportasi
Biaya yang diberikan untuk keperluan transportasi
darat/air/laut/udara selamat melaksanakan perjalanan
dinas beserta pengeluaran lain yang mengikutinya
(airport tax/retribusi yang dipungut di
terminal/stasiun/bandara/pelabuhan yang dibayar sesuai
dengan biaya rill)

10
Biaya Perjalanan Dinas terdiri dari :
d. Biaya Sewa Kendaraan
Khusus disediakan kepada Bupati, dan Wakil
Bupati untuk keperluan pelaksanaan Tugas

e. Biaya Peginapan
Biaya yang diperlukan untuk menginap di hotel
atau di tempat menginap lainnya yang
dibayarkan sesuai biaya rill. Lamanya Menginap
adalah Jumlah Hari perjalanan dinas dikurangi 1
(satu) hari.
11
Komponen Biaya Perjalanan Dinas
Jenis Perjalanan Uang Biaya Uang
Transport Keterangan
Dinas Harian Penginapan Representasi
Dalam Daerah Transport
diberikan Jika
pelaksana

√ - - perjalanan dinas
menggunakan
kendaraan
umum
Luar Daerah Dalam Uang
Provinsi √ √ √ √
Representasi
hanya diberikan
Luar Daerah Luar kepada Bupati,
Provinsi
√ √ √ √ Waklil Bupati
dan Eselon II

12
Pertanggungjawaban Biaya Perjalanan Dinas

13
Biaya perjalanan dinas dipertanggungjawabkan oleh Pelaksana SPD
yang melaksanakan perjalanan dinas paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja setelah perjalanan dinas dilaksanakan.

Bahan-bahan pertanggungjawaban bagi Pelaksana SPD yang


melaksanakan perjalanan dinas meliputi :
1. telex/fax/surat/undangan/jadwal kegiatan dari hasil Badan
2. Musyawarah DPRD/telaahan staf dan/atau permohonan perjalanan
dinas, kecuali atas perintah lisan Bupati;
3. surat tugas (ST);
4. surat perjalanan dinas (SPD);
5. laporan hasil perjalanan dinas, kecuali Bupati/Wakil Bupati dan
Pejabat/Staf yang mendampingi Bupati/Wakil Bupati;
6. kwitansi perjalanan dinas;
7. rincian biaya perjalanan dinas yang memuat uang harian, uang
8. representasi, biaya transportasi dan biaya penginapan; dan
9. bukti pengeluaran yang sah dari biaya transportasi dan biaya
10. Penginapan.

14
Apabila tidak terdapat bukti yang sah atas
penginapan (seperti kuitansi, bill guest, dan
sebagainya), maka pelaksana perjalanan dinas
hanya dapat melakukan klaim sebesar 30% dari
batas atas penginapan sesuai dengan Surat
Keputusan Bupati, serta membuat surat
pernyataan tidak menginap bermaterai 6.000
untuk dilampirkan pada Surat
Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas.

15
Biaya transportasi Pelaksana SPD yang melaksanakan
perjalanan dinas didukung dengan bukti pengeluaran yang
sah, berupa :

1. nota/kwitansi pembelian bahan bakar minyak harga


pemerintah untuk kendaraan dinas roda empat/roda dua
atau nota/kwitansi pembelian bahan bakar minyak dari
pedagang eceran bahan bakar minyak dengan harga eceran
tertinggi yang wajar khusus bagi kendaraan dinas roda du ,
sesuai kebutuhan nyata jarak yang ditempuh pergi-pulang;

2. kwitansi/bukti pembayaran biaya penggunaan kendaraan


umum roda empat pergi-pulang;

3. kwitansi/bukti pembayaran biaya penggunaan kendaraan


roda 2 (dua)/ojek pergi-pulang;

16
4. Kwitansi/bukti pembayaran biaya penggunaan
perahu motor (kelotok) pergi-pulang;

5. Tiket transportasi umum air (kapal


penyeberangan/ferry) pergi-pulang;

6. Tiket transportasi umum udara/air/laut pergi-


pulang;

7. Kwitansi/bukti pembayaran biaya sewa


kendaraan selamaperjalanan dinas;
17
8. Tiket transportasi umum udara/air/laut
sebagaimana dimaksud dalam huruf f diatas
dengan menggunakan pesawat udara atau kapal
laut dilampiri dengan cetak pemesanan tiket
yang mencantumkan harga, nama, nomor dan
tujuan tiket serta waktu keberangkatan (print
out booking), boarding pass, airport tax dan
bukti retribusi yang dipungut di
bandara/pelabuhan pergi-pulang;

9. Bukti pembayaran moda transportasi lainnya


yang dikeluarkan oleh Badan Usaha yang
bergerak di Bidang Jasa Angkutan Umum pergi-
pulang.

18
Dalam hal bukti pembayaran/pengeluaran biaya transportasi
tidak diperoleh, maka pertanggungjawaban biaya transportasi
perjalanan dinas harus dilengkapi dengan surat pernyataan
yang menjelaskan bahwa biaya transport yang dikeluarkan
sesuai kebutuhan nyata jarak yang ditempuh pergi
pulang (Daftar Pengeluaran Riil).

Dalam hal melaksanakan perjalanan dinas kehilangan salah


satu boardingpass, yaitu boardingpass keberangkatan atau
kepulangan, maka diharuskan membuat surat pernyataan
kehilangan boardingpass dengan menyebutkan nomor tiket
dan kode booking serta jadwal penerbangan/keberangkatan
atas penerbangan/keberangkatan yang hilang
boardingpassnya dimaksud.

19
Format Pertanggungjawaban Perjalanan
Dinas dan Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas

20
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas

21
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas

22
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas

23
Standar Satuan Harga
Perjalanan Dinas

24
25
26
27
28
29
30
Format Pertangungjawaban
Perjalanan Dinas

31
PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Jalan Gubernur H. Aberani Sulaiman No. 129 Rantau 71111 Kalimantan Selatan
Telp./Fax (0517) 31638 / E-Mail : blhtapin@gmail.com

SURAT TUGAS
Nomor : 090/ – P2KLH/DLH/20xx

DASAR : Surat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin Nomor 660/ 108 – P2KLH/DLH/2019 tanggal 25
Januari 2019 Perihal Inspeksi Titik Penaatan Pembuangan Limbah Cair.

Dengan ini ditugaskan kepada :

Nama
No. Pangkat/Gol Jabatan
NIP
1. H. Hermansyah, S.Hut, MMA Pembina, (IV/a) Kabid Penaatan & Peningkatan
19700923 199703 1 005 Kapasitas LH

2. Dedy Darmawan, ST Penata Muda, (III/a) Staf Bidang P2KLH


19920521 201503 1 002

3. Lianawidy Sihite, A.Md Pengatur Tk. I, (II/d) Staf Bidang P2KLH


19871220 201402 2 002

Maksud Surat Tugas :


1. Keperluan : Inspeksi Titik Penaatan Limbah Cair

2. Tempat tujuan : PT. Energi Batubara Lestari


3. Berlaku mulai tanggal : 31 Januari 2019
4. Alat angkutan yang : Kendaraan Dinas Roda Empat DA 788 KE
dipergunakan
5. Pembebanan anggaran : DPA SKPD Dinas Lingkungan Hidup Kab. Tapin

Demikian Surat Tugas ini dibuat, untuk dilaksanakan dan dipergunakan sebagaimana mestinya, dan
setelah selesai menjalankan Surat Tugas ini diharuskan menyampaikan hasil laporan kepada yang memberikan
tugas.

Ditetapkan di Rantau
pada tanggal 28 Januari 20xx

AN. BUPATI TAPIN


Kepala,

Drs. H. Zain Arifin, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19610117 198907 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Jalan Gubernur H. Aberani Sulaiman No. 129 Rantau 71111 Kalimantan Selatan
Telp./Fax (0517) 31638 / E-Mail : blhtapin@gmail.com

Nomor : 090/ ......../DLH/ ........

SURAT PERJALANAN DINAS

01. Pejabat yang memberi perintah : Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Tapin
02. Nama dan NIP Pegawai yang diperintah : ........
03. a. Pangkat/Golongan : a. ........
b. Jabatan : b. ........
c. Tingkat perjalanan dinas menurut peraturan : c. = ........ =
04. Maksud perjalanan dinas : ........
05. Alat angkutan yang digunakan : ........
06. a. Tempat berangkat : a. Rantau
b. Tempat tujuan : b. ........
07. a. Lamanya perjalanan dinas : a. ........ (........) Hari
b. Tanggal berangkat : b. ........
c. Tanggal kembali : c. ........
08. Pengikut : ........
(Nama/NIP/Pangkat/Golongan/Jabatan)
09. Pembebanan Anggaran :
a. Instansi : a. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
b. Mata anggaran : b. ........
10. Keterangan lain-lain : -

Dikeluarkan di Rantau
Pada tanggal ........
KEPALA,

Drs. H. Zain Arifin, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19610117 198907 1 001
RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS
Nomor dan Tanggal ST : 090/ ......../DLH/........ tanggal ........
Nomor dan Tanggal SPD : 090/ ......../DLH/2019 tanggal ........
RINCIAN BIAYA
JUMLAH
NO. URAIAN HARGA KETERANGAN
VOLUME (Rp)
(Rp)
1. Biaya Transportasi : - - - -

 ........ ........ ........ ........ -

 ........ ........ ........ ........ ........

Biaya Penginapan :
2. ........Malam ........ ........ ........
........

3. Uang Harian :

........ ........Hari ........ ........ ........

4. Uang Representasi - - - -

Total Biaya Perjalanan Dinas ........

Terbilang = ........=

Rantau,
Pelaksana SPD,

........

TANDA TERIMA BIAYA PERJALANAN DINAS


Pangkat / Jumlah Uang Yang Tanda
No. Nama / NIP No. Rekening Golongan Diterima (Rp) Tangan
1. ........ ........ ........ ........
Tahun Anggaran : 2019 No. BKU : …………….
No. Rekening : 5.2.2.15.02 No. BKP : …………….
Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan : Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi
KUITANSI

Sudah terima dari : Bendahara Pengeluaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin
di Rantau
Uang sejumlah : = Enam Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Tiga Ratus
Empat Puluh Tujuh Rupiah =
Yaitu untuk : Pembayaran belanja .......... dalam rangka ........ pada tanggal
.........sesuai Surat Tugas Nomor : ........... tanggal ..........

Terbilang : Rp. 6.735.347,-


PPn.Dn : Rp. 0
Sisa : Rp. 6.735.347,-
PPh pasal 23 : Rp. 0
Jumlah Dibayarkan : Rp. 6.735.347,-

Mengetahui/Setuju Dibayar : Mengetahui :


Atasan Langsung Bendahara Pengeluaran, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Drs. H. Zain Arifin, MM Iwan Setyawan, S.Sos


NIP. 19610117 198907 1 001 NIP. 19700707 199303 1 013

Lunas dibayar tgl, RANTAU,


Bendahara Pengeluaran, TANDA TERIMA

Heriansyah, A.Md Nama : Gusti Indira Al Hajjriana, SE


NIP. 19890410 201101 1 004 Pangkat : Penata Muda
Jabatan : Staf
Alamat : Rantau
No.Rek : 001.03.2824492.5
DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : H. Hanafi Gobeth, S.AP

NIP : 19620702 198602 1 008

Jabatan : Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

Berdasarkan Surat Tugas (ST) Nomor 090 / 273 – Sekt/DLH/2019 tanggal 5 Juli 2019 dan Surat

Perjalanan Dinas (SPD) Nomor 090 / 273 – Sekt/DLH/2019 tanggal 5 Juli 2019, dengan ini saya

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Biaya transportasi dibawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya,
meliputi :
No Uraian Jumlah

1. Transportasi umum darat dari Kantor DLH Rp. 60.000,-


Kabupaten Tapin ke Bandara Syamsudin Noor
Banjarbaru
2. Transportasi umum darat dari Bandara Sultan Aji Rp.100.000,-
Muhammad Sulaiman Sepinggan International
Airport ke Hotel Novotel Balikpapan
3. Transportasi umum darat dari Hotel Novotel Rp.100.000,-
Balikpapan ke Bandara Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan International Airport
4. Transportasi umum darat dari Bandara Syamsudin Rp.60.000
Noor Banjarbaru ke Kantor DLH Kabupaten Tapin
Jumlah Rp.320.000,-

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan
Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran,
saya bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Daerah.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui/Menyetujui : Rantau, 15 Juli 2019


Pengguna Anggaran, Pelaksana SPD,

Drs. H. Zain Arifin, MM H. Hanafi Gobeth, S.AP


NIP. 19610117 198907 1 001 NIP. 19620702 198602 1 008
PERNYATAAN TIDAK MENGINAP DI HOTEL/PENGINAPAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ......

NIP : ......

Jabatan : ......

Berdasarkan Surat Tugas (ST) Nomor 090/ ....../DLH/...... tanggal ......dan


Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor 090/ ....../DLH/...... tanggal ......, dengan
ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, selama dan/atau sebagian
dari hari perjalanan dinas, saya tidak menggunakan/menginap di
hotel/penginapan yang berbayar.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila


dikemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung
jawab penuh dan bersedia diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.

Mengetahui/Menyetujui : Rantau, ...............20xx


Pengguna Anggaran, Pelaksana SPD,

Drs. H. Zain Arifin, MM ......


LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

1. Dasar : ...........................................................

a. ST : ......
b. SPD : ......

2. PEJABAT / PNS YANG MELAKSANAKAN PERJALANAN DINAS


a. Nama : ......
b. Pangkat, golongan : ......
c. Jabatan : ......

3. PENGIKUT :
Nama Pangkat, golongan Jabatan
...... ...... ......

...... ...... ......

4. KEPERLUAN ...... :
5. TEMPAT / INSTANSI TUJUAN : ......
6. LAMANYA, TANGGAL : ......
7. LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS YANG DIPEROLEH :

......
......
......
......
......
......
......
Demikianlah laporan ini dibuat, sebagai pertanggungjawaban melaksanakan tugas.

Rantau, 16 Januari 20xx


Yang Melaksanakan Perjalanan Dinas

......
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH LUAR PROVINSI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

SPJ Didukung dokumen : Kelengkapan Lainnya :


Kuitansi Undangan Kegiatan
Rincian Biaya Perjalanan Dinas Tiket Pesawat + Boarding Pass
atau Bukti Transport yang Sah
Daftar Pengeluaran Rill Kuitansi/Bill Penginapan
atau Surat Pernyataan tidak menginap
Surat Tugas Lainnya,…………………………………………
Blangko SPD

Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003

LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN


PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH LUAR PROVINSI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

SPJ Didukung dokumen : Kelengkapan Lainnya :


Kuitansi Undangan Kegiatan
Rincian Biaya Perjalanan Dinas Tiket Pesawat + Boarding Pass
atau Bukti Transport yang Sah
Daftar Pengeluaran Rill Kuitansi/Bill Penginapan
atau Surat Pernyataan tidak menginap
Surat Tugas Lainnya,…………………………………………

Blangko SPD

Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

SPJ Didukung dokumen : Kelengkapan Lainnya :


Kuitansi Undangan Kegiatan
Rincian Biaya Perjalanan Dinas Bukti Transport yang Sah

Daftar Pengeluaran Rill Kuitansi/Bill Penginapan


atau Surat Pernyataan tidak menginap
Surat Tugas Lainnya,…………………………………………
Blangko SPD

Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003

LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN


PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

SPJ Didukung dokumen : Kelengkapan Lainnya :


Kuitansi Undangan Kegiatan
Rincian Biaya Perjalanan Dinas Bukti Transport yang Sah
Daftar Pengeluaran Rill Kuitansi/Bill Penginapan
atau Surat Pernyataan tidak menginap
Surat Tugas Lainnya,…………………………………………

Blangko SPD

Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
BELANJA BARANG/JASA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

Kelengkapan dokumen : Kelengkapan Lainnya :


Kuitansi Perhitungan PPh dan/atau PPn sudah benar
Pemeriksaan Barang/Jasa Lainnya,…………………………………………

Kuitansi/Nota asli berstempel rekanan

Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003

LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN


BELANJA BARANG/JASA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

Kelengkapan dokumen : Kelengkapan Lainnya :


Kuitansi Perhitungan PPh dan/atau PPn sudah benar
Pemeriksaan Barang/Jasa Lainnya,…………………………………………
Kuitansi/Nota berstempel

Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN
PENGAJUAN LS GAJI PEGAWAI TIDAK TETAP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

Kelengkapan dokumen : Kelengkapan Lainnya


Surat Pernyataan Tanggung Jawab Surat Pengantar Pengguna Anggaran
Penggunaan Uang Pembayaran
langsung Kuitansi
SPM
Daftar Tanda Terima Gaji PTT
SPP
Daftar Hadir
Lembar Kontrol SPP SIMDA

Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Obyek


Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Mengetahui
Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003

LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN


PENGAJUAN LS GAJI PEGAWAI TIDAK TETAP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TAPIN

Kelengkapan dokumen : Kelengkapan Lainnya :


Surat Pernyataan Tanggung Jawab Surat Pengantar Pengguna Anggaran
Penggunaan Uang Pembayaran
langsung Kuitansi
SPM
Daftar Tanda Terima Gaji PTT
SPP
Daftar Hadir
Lembar Kontrol SPP SIMDA

Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Obyek


Catatan (Hasil Verifikasi) :

Telah diverifikasi pada: / /2019


Mengetahui
Kepala Subbagian Keuangan,

Rabiatul Marbawiyah, SE
NIP. 19700628 199503 2 003

Anda mungkin juga menyukai