JUDUL:
PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENTINGNYA
DIET TINGGI PROTEIN DAN RENDAH KALIUM
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK END STAGE
YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA
DI UNIT HEMODIALISIS RSUD TOTO KABILA
Oleh:
SUCI TRISNAWATY DJUNU, S.Kep, Ns
NIP : 19920330 200903 2 004
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III
ANGKATAN XI TAHUN 2019
JUDUL:
PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENTINGNYA
DIET TINGGI PROTEIN DAN RENDAH KALIUM
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK END STAGE
YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA
DI UNIT HEMODIALISIS RSUD TOTO KABILA
COACH MENTOR
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III
ANGKATAN IX TAHUN 2019
JUDUL:
PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENTINGNYA
DIET TINGGI PROTEIN DAN RENDAH KALIUM
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK END STAGE
YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA
DI UNIT HEMODIALISIS RSUD TOTO KABILA
COACH MENTOR
…………………………………………………
NIP…………………………………………..
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan dengan
judul “Peningkatan Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan
rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila”. Semoga dengan
pembuatan laporan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di
tempat tugas dan lingkungan masyarakat. Ucapan terimakasih Penulis ucapkan
kepada pihak-pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan rancangan aktualisasi
ini.
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi
Gorontalo.
2. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kabupaten Bone Bolango.
3. Kepala seksi pelayanan medis RSUD Toto Kabila dr. Ronald Ibrahim yang
sekaligus menjadi mentor dalam aktualisasi ini.
4. Kepala Badan Diklat Pelatihan Dasar Provinsi Gorontalo.
5. Bapak DR.Ir.H. Nurdin Mokoginta, MM Selaku Pembimbing dalam
pembuatan rancangan aktualisasi.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.Akhirnya penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca semua.
Bone Bolango, 28 Agustus 2019
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara memiliki
kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia berintegritas tinggi non parsial
dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan
tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM.
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud Undang-undang ASN
pada ayat (1) berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN melaksanakan
tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi, melaksanakan
tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani dengan sikap hormat, sopan dan
tanpa tekanan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan yang
menyangkut kebijakan negara; menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien; menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; memberikan informasi secara benar
dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan, tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain, memegang teguh nilai dasar ASN
1
dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN dan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan
aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di
instansi Rumah Sakit.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Rumah
Sakit adalah penanggungjawab penyelenggara kesehatan untuk jenjang tingkat
pertama. Agar peran dan fungsi rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan
yang rujukan dapat lebih maksimal melayani masyarakat, maka setiap rumah sakit
yang ada maupun yang didirikan harus mememenuhi standar. Rumah Sakit dapat
dikatakan telah bermutu apabila dalam melayani masyarakat telah sesuai dengan
standar pelayanan yang telah ditentukan dan pelanggan merasa puas.
1.2.Tujuan dan Manfaat
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di
instansi tempat bekerja.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.
2
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
4
RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango terletak di Jalan Kesehatan
No. 25 Desa Permata Kecamatan Tilongkabila memiliki luas tanah 8 Ha terdiri
dari 6 Ha areal persawahan dan 2 Ha bangunan gedung. RSUD Toto Kabila
terletak di Desa Permata Kec. Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango dengan
batas – batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Huntu Utara Kecamatan Bulango
Selatan.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bongoime Kecamatan
Tilongkabila.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Toto Utara Kecamatan
Tilongkabila.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Dulomo Selatan Kota
Gorontalo.
Melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
402/MENKES/SK/VI/2009 tanggal 2 Juni 2009 tentang kelas Rumah Sakit
Umum Toto Kabila milik Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dengan
klasifikasi Kelas C.
Dalam perkembangannya RSUD Toto Kabila menjadi Badan Pengelola
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bone Bolango Nomor :
130/KEP/BUP.BB/IV/2011 Tanggal 7 April 2011 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada
Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango, dan pada
tanggal 29 Juni 2012 RSUD Toto Kabila mendapat pengakuan dari Komisi
Akreditas Rumah Sakit (KARS) dengan Nomor Sertifikat : KARS-
SERT/700/VI/2012. Pada tahun 2014 RSUD Toto Kabila telah berubah status
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) secara penuh berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Bone Bolango Nomor 173.b/KEP/BUP.BB/130/2014 tentang
Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
5
(PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila Kabupaten Bone
Bolango.
6
Kesehatan Nasional di masa depan dapat tercapai apabila tercipta suatu sistem
dan dasar pijakan yang jelas serta tidak berubah-ubah dalam menata
pembangunan kesehatan di daerah ini. Dengan sistem tersebut diharapkan akan
tercapai pembangunan dan pengelolaan program / kegiatan kesehatan secara
berkelanjutan.
MISI
Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan
tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil RSUD Toto Kabila.
Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, ditetapkanlah misi RSUD Toto Kabila
yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang maih
abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Lebih jauh,
pernyataan misi RSUD Toto Kabila memperlihatkan kebutuhan apa yang
hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan
bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, RSUD Toto Kabila menetapkan
2 (dua) misi, yaitu :
1. Memberikan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan;
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
profesional serta sarana prasarana pelayanan disemua bidang secara
transparan, efektif, efisien dan akuntabel
Jika dipadukan dengan perspektif Balance Scorecard, pernyataan 2 (dua)
misi RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango di atas setidaknya telah
memperlihatkan keseimbangan diantara perspektif utama suatu organisasi yaitu
perspektif customer (stakeholder atau pihak-pihak yang berkepentingan),
perspektif internal business process (proses bisnis internal) dan perspektif
learning and growth (pembelajaran dan pertumbuhan).
MOTTO
“ Melayani Dengan Senyum “
7
FALSAFAH
“ Pelayanan Kesehatan Diselenggarakan dengan Berlandaskan Etika dan
Profesionalitas “
TUJUAN
“ Menjadi Rumah Sakit yang Mampu Memberikan Pelayanan Prima dan
Inovatif dengan Didukung Oleh Sumber Daya Manusia yang Handal dan
Profesional “
NILAI
Senyum
Integritas
Responsibilitas
Pengetahuan
Komitmen
Kasih Sayang
Empathy
8
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh karena selain
berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun
dan pengatur. Menurut penelitan yang dipublikasikan oleh Mohamad I. Djihu di
Manado pada tahun 2014 bahwa Protein berperan penting dalam transportasi zat besi
dalam tubuh. Kurangnya asupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi
terhambat sehingga akan terjadi defisiensi besi Kekurangan zat besi menyebabkan
kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari normalnya, keadaan ini disebut
anemia. Pada pasien gagal ginjal kronik, mengalami penurunan fungsi ginjal, salah
satu fungsi ginjal adalah memproduksi hormone eritropoetin yang berperan penting
dalam pembentukan sel darah merah. Mekanisme itu terganggu pada pasien dengan
gagal ginjal kronik yang menyebabkan umur sel darah merah pada penderita gagal
ginjal kronik kurang dari 120 hari.
Pada orang normal, kalium bermanfaat untuk menggerakkan otot dan baik
bagi jantung. Namun pada pasien gagal ginjal kronik pada stage akhir, kalium
berbahaya karena mempercepat denyut atau irama jantung. Kelebihan kalium disebut
Hiperkalemia. Hiperkalemia dapat menyebabkan aritmia, yaitu perubahan irama
jantung yang dapat membahayakan jiwa. Kondisi ini dapat memicu terjadinya
ventrikel fibrilasi yang menyebabkan jantung bagian bawah bergetar cepat, namun
tidak memompa darah. Jika hiperkalemia tidak segera mendapat penanganan, maka
bisa membuat jantung berhenti berdetak dan menyebabkan kematian.
Pada pasien gagal ginjal stadium akhir, biasanya sudah melakukan
hemodialisis, mereka akan mengalami kelebihan kalium dalam darah atau
hiperkalemia. Diet rendah kalium sangat membantu. Pasien gagal ginjal dengan
hiperkalemia harus membatasi buah dan kalium tinggi. Yaitu pisang, alpukat, durian,
nangka dan leci. Isu yang diangkat dalam makalah ini adalah isu terkait masih
rendahnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila. Berdasarkan hasil observasi
di RSUD Toto Kabila, terdapat beberapa isu yang diangkat antara lain :
9
1) Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit Hemodialisis RSUD Toto Kabila.
Hal ini terkait masih rendahnya paparan pasien tentang informasi mengenai
pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium terhadap penyakit tersebut.
2) Ketidakefektifan manajemen complain.
Hal ini terkait dengan masih rendahnya penyelesaian complain yang terintegrasi
3) Kurangnya Kesadaraan Perawat dalam melengkapi informed consent.
Hal ini terkait kurangnya kesadaran perawat melengkapi status rekam medis
sehingga banyak terjadi kekurangan dalam informed consent
4) Ketidakefektifan pelayanan kerohanian pada pasien tahap terminal di Rumah
sakit.
Hal ini terkait karena kurangnya regulasi dari pihak Rumah sakit untuk
memberlakukan pelayanan kerohanian untuk pasien-pasien tahap terminal.
5) Ketidakefektifan pemberian heparin dosis awal pada pasien pre dialysis.
Hal ini terkait karena kebiasaan yang harus diubah agar supaya pemberian
heparin dosis awal tetap diberikan.
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di
atas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk
menentukan kriteria isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK
menggunakan bobot penilaian sebagai berikut:
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
10
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
2 Ketidakefektifan 3 3 3 3 12 4
manajemen
komplain
3 Kurangnya 3 3 3 4 13 3
Kesadaraan
Perawat dalam
melengkapi
informed consent
11
4 Ketidakefektifan 3 3 3 2 11 5
pelayanan
kerohanian pada
pasien tahap
terminal di Rumah
sakit
5 Ketidakefektifan 4 3 4 3 14 2
pemberian heparin
dosis awal pada
pasien pre dialysis
Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK.
12
No Penilaian Kriteria Jml Rank
Masalah U S G
1. Kurangnya Pengetahuan 5 5 4 14 1
Pasien tentang pentingnya
diet tinggi protein dan
rendah kalium pada
pasien Gagal Ginjal
Kronik End Stage yang
menjalani terapi
Hemodialisa pada Unit
Hemodialisis RSUD Toto
Kabila
2. Ketidakefektifan 5 4 3 12 2
pemberian heparin dosis
awal pada pasien pre
dialysis
3. Kurangnya Kesadaraan 3 3 4 10 3
Perawat dalam
melengkapi informed
consent
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat dilihat
bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah isu
final dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “Kurangnya
Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada
pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa”.
2.4 Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih
Isu yang terpilih menjadi core issue dari dua alat analisis di atas adalah
“Kurangnya Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah
kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi
Hemodialisa”. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemecahan isu dengan “Peningkatan
Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada
pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa”melalui
kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut antara lain:
13
1) Melakukan koordinasi dengan mentor terkait rencana yang akan dilakukan
2) Mencari dan membaca literatur tentang Diet pasien Hemodialisa
3) Membuat rancangan leaflet sebagai alat bantu edukasi kepada pasien
4) Pemberian Edukasi kepada pasien yang menjalani terapi dialisis dengan bantuan
leaflet
5) Evaluasi manfaat dari edukasi kepada pasien
2. Nasionalisme, nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1) sila
pertama: etos kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung jawab, dan
transparan. (2) sila kedua: humanis, persamaan derajat, tidak diskriminatif, saling
menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela berkorban, gotong royong, cinta
tanah air, menjaga ketertiban, dan mengutamakan kepentingan publik. (4) sila
keempat: musyawarah mufakat, menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, dan
serakah, bersikap adil, dan kerja keras.
3. Etika publik, nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas
tinggi, cermat, disiplin, hornat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat
perintah, dan menjaga rahasia.
5. Anti korupsi, nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
14
2.6 Matrix Rancangan
Matrix Rancangan Aktualisasi
15
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Penguatan Nilai
TerhadapVisi- Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Membuat agenda Saya akan Akuntabilitas Pelaksanaan
Kegiatan ini
koordinasi dengan konsultasi dengan melakukan kegiatan ini
mendukung salah
mentor terkait mentor konsultasi terkait memiliki
satu misi Rumah
rencana yang akan 2. Melakukan isu yang saya penguatan dari tata
Sakit yaitu "
dilakukan konfirmasi waktu angkat, sebagai nilai organisasi
Memberikan
pertemuan dengan bentuk tanggung yaitu” Senyum,
kesehatan
mentor jawab saya Integritas,
paripurna, bermutu
3. Mendiskusikan kepada Responsibilitas,
dan terjangkau
konsep rencana mentor/atasan Pengetahuan,
yang berorientasi
yang akan saya secara Komitmen, Kasih
pada kepuasan
dilakukan professional Sayang, Empathy”
pelanggan”
4. Menerima
masukan dan Melakukan Anti Korupsi
saran terkait koordinasi dan
konsep rencana konsultasi
yang dengan jujur dan
akandilakukan datang tepat
waktu
16
Saya melakukan Nasionalisme dan
konsultasi Komitmen Mutu
dengan mentor
dalam membuat
rancangan
dengan
mengedepankan
kepentingan
publik, serta
menyampaikan
gagasan yang
efektif dan
efisien
17
mengorbankan pelayanan disemua Sayang, Empathy”
waktu saya untuk bidang secara
2. Membaca dan mencari dan transparan, efektif,
memahami isi dari membaca efisien dan
literatur literatur demi akuntabel”
3. Mengaplikasi kan mendapatkan
hasil yang didapatkan hasil yang
dari literatur maksimal untuk
kepentingan
publik
Saya akan
mengaplikasikan Komitmen Mutu
hasil yang
didapatkan
literature dari
sumber-sumber
yang valid
18
dengan efektif Anti Korupsi
Saya akan
menyelesaikan
kegiatan ini
secara mandiri,
dan kerja keras
19
Saya akan KomitmenMutu
membuat
rancangan leaflet
sekreatif dan
semenarik
mungkin
20
dikonsumsi dan tidak secara
boleh dikonsumsi kekeluargaan
oleh pasien
Saya akan
melakukan Anti Korupsi
kegiatan ini dan
memberikan
contoh makanan
yang boleh dan
tidak boleh
dengan penuh
rasa peduli
21
5. Evaluasi manfaat 1. Mengkaji kembali Saya akan Akuntabilitas Pelaksanaan
Kegiatan ini
dari edukasi kepada pemahaman pasien melakukan kegiatan ini
mendukung salah
pasien tentang diet pasien evaluasi terhadap memiliki
satu misi Rumah
hemodialisa yang kegiatan ini penguatan dari tata
Sakit yaitu "
telah dijelaskan dengan nilai organisasi
Memberikan
sebelumnya profesional dan yaitu” Senyum,
kesehatan
2. Membandingkannya bertanggung Integritas,
paripurna, bermutu
dengan status jawab Responsibilitas,
dan terjangkau
kesehatan pasien Saya siap Nasionalisme Pengetahuan,
yang berorientasi
karena dampak dari mengorbankan Komitmen, Kasih
pada kepuasan
diet tinggi protein waktu saya untuk Sayang, Empathy”
pelanggan”
dan rendah kalium mengkaji
3. Mengobservasi kembali
tanda-tanda pemahaman
hiperkalemi pada pasien sebagai
pasien. evaluasi dari
kegiatan ini
22
membandingkan
nya dengan
status kesehatan
pasien dengan
efektif
23
2.7. Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di RSUD Toto Kabila antara
tanggal 01 September sampai dengan tanggal 30 September 2019. Kegiatan-
kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel sebagai
berikut.
1 2 3 4
Melakukan koordinasi dengan mentor terkait Laporan konsultasi, draft alur, draft
1 rencana yang akan dilakukan pembagian tugas dan jadwal, Foto
24
2.8 Kendala dan Antisipasi
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rancangan aktualisasi ini mengangkat isu “Kurangnya Pengetahuan Pasien
tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada pasien Gagal Ginjal
Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa”. Untuk mengatasi isu tersebut
dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu Perencanaan program kegiatan dan membuat
media penyuluhan tentang pentingnya diet tinggi protein dan rendah kalium pada
pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani terapi Hemodialisa
menggunakan leaflet. Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki substansi nilai-nilai dasar
ASN ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti
Korupsi), whole of government, pelayanan public, dan manajemen ASN. Kontribusi
juga diberikan dalam rangka pencapaian visi rumah sakit dengan menjalankan misi-
misi : Memberikan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan; Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
yang profesional serta sarana prasarana pelayanan disemua bidang secara transparan,
efektif, efisien dan akuntabel.
Berdasarkan isu dan kontribusi terhadap misi rumah sakit, maka ditetapkan
judul Upaya Peningkatan Pengetahuan Pasien tentang pentingnya diet tinggi protein
dan Rendah Kalium pada pasien Gagal Ginjal Kronik End Stage yang menjalani
terapi Hemodialisa.
B. SARAN
1. Nilai ANEKA, WoG, Pelayanan publik, dan manajemen ASN diharapkan
dapat diterapkan pada pelayanan kesehatan pekerja di RSUD Toto Kabila
26
2. Leaflet tentang diet tinggi protein dan rendah kalium pada pasien yang
menjalani terapi hemodialisa harus selalu tersedia di unit hemodialisis agar
memudahkan perawat memberikan informasi kepada pasien.
3. Agar lebih ditingkatkan koordinasi dan kerjasama antara seluruh perawat yang
ada di ruangan dengan perawat HD untuk memberikan informasi kepada
pasien gagal ginjal kronik khususnya yang sudah pada level end stage.
27
DAFTAR PUSTAKA
28