Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI

MENINGKATKAN KESADARAN PENGUNJUNG LARANGAN


MEROKOK DI AREA UPTD PUSKESMAS SAPPA KABUPATEN
WAJO

Oleh :
ANDI KHAERUN NISA, AMK
NIP. 19870226 201902 2 002
NDH : 06

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
LATIHAN DASAR CPNS WAJO
ANGKATAN LIV
TAHUN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengawali kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) diperlukan suatu sistem

pelatihan yang terintegrasi dalam hal meningkatkan kinerja, memberikan gambaran

awal serta menanamkan nilai-nilai dasar yang akan menjadi cerminan kepribadian

dalam hal sistem pelayanan publik yang prima. Hal tersebut tertuang dalam UU Nomor

5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Pemerintah Nomor

11 tahhun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil

wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan selama satu tahun. Mereka harus

mengikuti pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,

semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul

dan bertanggungjawab dan meningkatkan profesionalisme dan kompetensi bidang.

Pelatihan calon pegawai negeri sipil yang terintegrasi tertuang dalam kegiatan

latihan dasar yang menanamkan nilai dasar serta pengetahuan awal tentang sistem

kinerja serta pelayanan di setiap bidang. Hal ini disebabkan karena adanya harapan

akan sistem kinerja dan pelayanan yang prima oleh setiap ASN. Namun nyatanya, tidak

semua ASN memiliki kompetensi tersebut, sehingga pelayanan prima dan memuaskan

masih menjadi seuatu hal yang sulit untuk diwujudkan.Pelayanan terkesan berbelit-

belit, kualitas pelayanan kurang baik, prosedur tidak jelas, dan tak jarang sengaja

dipersulit. Hal itulah yang memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN.

Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya kurang disiplin, kurang bertanggung

jawab, lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan masyarakat.

2
Pelatihan ini memang sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter PNS yang

profesional sesuai bidang tugas. Mereka harus mampu menginternalisasi, menerapkan,

dan mengaktualisasikan lalu membuatnya menjadi kebiasaan. Diharapkan setelah

pelatihan, tunas-tunas baru ini akan menjadi pribadi yang profesional dalam mengampu

jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta

pemersatu bangsa.

Dalam kegiatan Pelatihan Dasar terdapat kegiatan membuat Rancangan

Aktualisasi, dengan membuat sebuah laporan isu kontemporer yang terdapat di

lingkungan habituasi atau instansi tempat penugasan kemudian dicari pokok

permasalahannya sehingga dapat di tarik kesimpulan untuk pemecahan masalah.

Dengan hal tersebut PNS dapat menerapkan semua pelajaran yang didapat di Pelatihan

Dasar CPNS Golongan II Angkatan LIII Tahun 2019 di Provinsi Sulawesi Selatan.

Rancangan Aktualisasi itu sendiri mengambil sampel isu di lingkungan instansi tempat

PNS ditugaskan bekerja. Secara garis besar Rancangan Aktualisasi itu sendiri akan

diterapkan di masa habituasi dan permasalahan yang ada dalam Rancangan Aktualisasi

itu sendiri akan diselesaikan pada masa habituasi.

UPTD Puskesmas Sappa Desa Sappa Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo

teridentifikasi masalah yaitu masih ditemukannya pengunjung Puskesmas Yng

merokok diarea Puskesmas, hal ini berdampak pada tidak efektifnya program perilaku

hidup bersih dan sehat serta pelanggaran perda kabupaten wajo tentang larangan

merokok di area fasilitas publik .Hal tersebut dapat dikatahui berdasarkan hasil

identifikasi yang diantaranya masih ditemukannya pengunjung yang dengan bebas

merokok diarea Puskesmas serta laporan laporan dari pengunjung lainnta tentang

adanya pengunjung yang meroko dan membuang puntung rokoknya secara

sembarangan. disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat agar tidak meroko diarea

fasilitas layana masyarakat. Penyebab lainnya yaitu karena kurangnya sosialisasi


3
tentang larangan merokok diarea fasilitas layanan masyarakat dan bahaya yang akan

ditimbulkan oleh perokok tersebut. Sebagai ASN sudah seharusnya meningkatkan

kompetensi dan inovasi dalam bidangnya sehingga berbagai permasalahan yang ada di

Puskesmas ini bisa di minimalisir. Tenaga kesehatan sebagai ASN di harapkan mampu

menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA yang telah diproleh selama mengikuti pelatihan

dasar CPNS secara professional dalam menjalankan tugasnya, oleh karena itu

disusunlah laporan aktualisasi peningkatan kesadaran pengunjung untuk tidak merokok

diarea Puskesmas Sappa.

B. TujuanAktualisasi

1. Tujuan Umum

Terdapat beberapa tujuan secara umum dilaksanakannya legiatan aktualisasi di

UPTD Puskesmas Sappa, antara lain:

a. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung

jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.

b. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar

semangat nilai-nilai Pancasila.

c. Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik sehingga menciptakan

lingkungan Sekolah dan masyarakat yang harmonis.

d. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan

pelayanan yang prima terhadap pesertadidik maupun masyarakat.

e. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi sehingga bisa mewujudkan

lingkungan kerja yang tidak diskriminatif dan bebas KKN.

2. Tujuan Khusus

Mampu mengoptimalkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran

larangan merokok pada pengunjung pasien diarea UPTD Puskesmas Sappa.

4
C. Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan latihan dasar prajabatan CPNS ini meliputi:

a. Diri sendiri

Kegiatan ini dapat dijadikan bahan untuk :

1) Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dalam jabatannya.

2) Menjunjung tinggi etika publik dalam pekerjaan dan pelayanan publik.

3) Memprioritaskan mutu pelayanan

4) Menghindari praktik tidak terpuji seperti korupsi

b. Organisasi

1) Mewujudkan visi dan misi organisasi

2) Menjadikan organisasi lebih unggul dalam pelayanan serta meningkatkan

nilai mutu organisasi

3) Menghadilakan tenaga-tenaga pelayanan yang prima

4) Mengedepankan kinerja serta pengembangan sistem organisasi

5) Mengoptimalkan proses tugas dan fungsi organisasi

c. Masyarakat

1) Mempersiapkan tenaga pelayanan kepada masyarakat

2) Meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pelayanan publik kepada

masyarakat

3) Meningkatkan kinerja yang berorientasi pada kepuasan masyarakat

d. Bangsa dan Negara

1) Meningkatkan semangat bela negara

2) Menjunjung tinggi nilai nasionalisme serta kebersamaan

3) Ikut andil dalam menjalankan stabilitas kebijakan negara

5
D. Ruang Lingkup

1. Tempat Pelaksanaan

Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi serta nilai Pelayanan

Publik, Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Whole of Government (WoG)

dilaksanakan di UPTD Puskemas Sappa.

2. Waktu Pelaksanaan

Seluruh kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN akan dilaksanakan dalam

kurun waktu tanggal 30 September – 02 November 2019.

6
BAB II

GAMBAR UMUM UNIT KERJA

A. Gambaran Umum Organisasi

UPTD Puskesmas Sappa merupakan layanan kesehatan untuk masyarakat yang

terletak di jalan Balai Desa, Desa Sappa, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo. Staf

dan tenaga perawat, bidan dokter berjumlah 541 orang serta memiliki 2 gedung ,

perawatan kebidanan dan poli. Puskesmas ini melayani masyarakat 24 jam untuk

layanan UGD dan kebidanan. Dan rawat jalan dari pukul 08.00 – 16.00. dengan

wilayah kerja sebanyak 3 desa.

B. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari Puskesmas Sappa adalah sebagai berikut:

VISI

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Sappa 2020

MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu baik perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat

2. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui

usahaka kesehatan berbasis masyarakat

3. Melaksanakan bimbingan secara optimal terhadap peserta didik untuk

meningkatkan kemampuan, keterampilan dan memiliki daya saing tinggi

7
C. Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi akan menjadi acuan dasar bagi seluruh staf dan tenaga

medis serta dalam berperilaku untuk pencapaian visi dan misi Puskesmas Sappa pada

khususnya dan tujuan kesehatan pada umumnya. Adapun yang menjadi nilai organisasi

Puskesmas Sappa yang dimaksud, yaitu:

1. Siaga

Selalu berusaha memberikan pelayanan sesuai jadwal

2. Antusias

Memiliki etos kerja yang tinggi

3. Peduli

Peka terhadap sesama dan lingkungan

4. Profesional

Bekerja sesuai dengan standar oprasional prosedur

5. Amanah

Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab

D. Tugas dan Fungsi Puskesmas

Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan


baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.
Berdasarkan hal tersebut maka Kementerian Kesehatan menyusun strategi menuju
Indonesia Sehat dengan mengembangkan visi dan misi Pembangunan Kesehatan 2015-
2019 diantaranya :

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat,


2. Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
3. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan,
4. Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran dan mutu obat
serta sumber daya kesehatan.

8
E. Profil Organisasi

1. Adapun profil Puskesmas Sappa adalah sebagai berikut :

Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Sappa terletak di bagian barat


laut Kabupaten Wajo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap.
Letaknya yang strategis 3 Desa dalan wilayah kerja Puskesmas Sappa tersebut
merupakan dataran rendah, dengan potensi-potensi yang ada didalammya salah
satunya pertanian. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun
2014 tentang Puskesmas Sappa menjelaskan perinsip penyelenggaraan
Puskskesmas salah satunya : Pertanggungjawanban Wilayah, yakni Puskesmas
menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjannya. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjannya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Dalam pelaksanaan tugasnya Puskesmas Sappa sendiri adalah Puskesmas


Pedesaaan dengan posisi berada dalam wilayah kerja Kecamatan Belawa,
Kabupaten Wajo, selain itu berada dipesisir Danau Lapongpakka yang merupakan
kawasan penghasil ikan di Kecamatan Belawa. Selain itu wilayah kerja
Puskesmas Sappa berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap dengan batas –
batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Sidrap

Sebelah Selatan : Desa Leppangeng, Kel. Malakke, Danau Lapongpakka

Sebelah Barat : Kabupaten Sidrap

Sebelah Timur : Kecamatan Maniangpajo

9
2. Struktur Organisasi

KEPALA
PUSKESMAS

TATA USAHA

BAG. HUKUM DAN BAG.RUMAH BAG.KEUANGA


INFORMASI KEPEGAWAIAN TANGGA N

KESMAS UKM UKP

3. Letak geografis

Dari wilayah kerja Puskesmas,3 Desa yang dimiliki semuanya merupakan


area pertanian yang sangat luas sehingga memungkinkan sosial ekonomi
masyarakat jauh lebih berkambang diantaranya :
a. Desa Ongko dengan luas wilayah : 21,90 Km²
b. Desa Sappa dengan luas wilayah : 18,54 Km²
c. Desa Wele dengan luas wilayah : 15,61 Km²

10
Secara keseluruhan luas wilayah kerja Puskesmas Sappa 56,05 Km² dengan
struktur tanah yang sangat subur karena berada di dataran rendah tetapi berisiko
terkena dampak banjir akibat letaknya.

4. Keadaan Penduduk
Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Wajo tahun 2017 menunjukkan
jumlah Keseluruhan Pendududuk di wilayak Kerja Puskesmas Sappa sebesar :
12.566 jiwa proporsi penduduk laki-laki : 5.969 jiwa dan perempuan : 6.597 jiwa

Gambar 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin Tahun 2017

Laki-laki
Perempuan 48%
52%

Laki-laki
Perempuan

Angka tersebut diatas merupakan hasil perhitungan proyeksi yang


dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Wajo tahun 2016. Gambar 1
memperlihatkan perbandingan proporsi Penduduk Perempuam lebih banyak
dibandingakan penduduk perempuan

11
Gambar 2
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk
Tahun 2017

JUMLA RATA
KEPADATA
LUAS JUMLAH H -
N N
DESA WILAYA PENDUDU RUMAH RATA
O PENDUDUK
H K TANGG JIWA
/ KM2
A / RT
1 Ongko 21,90 4.372 1.137 3,85 199,63
e
2 Sappa 18,54 4..432 1.112 3,99 239,05
3 Wele 15,61 3.581 933 3,84 229,40
Jumlah 56,05 12.380 3.182 3,89 221

F. Nilai-nilai Dasar ASN

Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara sebagai mata pelatihan kami, terdiri dari

ANEKA yang merupakan kepanjangan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Selain itu juga ada Pelayanan Publik, Whole of

Government (WoG) dan Manajemen ASN yang merupakan substansi-substansi dasar

dari pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan II. Nilai-nilai

dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator atau butir-butir yang sebagian

besar diambil dari 45 butir nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator Nilai Dasar ASN


No Nilai Dasar Indikator
1 Akuntabilitas  Kepemimpinan
 Transparansai
 Integritas
 Tanggung jawab
 Keadilan
 Kepercayaan
 Keseimbangan

12
 Kejelasan
 Konsistensi
2 Nasionalisme  Religius
 Hormat-menghormati
 Kerjasama
 Tidak memaksakan kehendak
 Jujur
 Amanah
 Adil
 Persamaan derajat
 Tenggang rasa
 Membela kebenaran
 Persatuan
 Rela berkorban
 Cinta tanah air
 Disiplin
 Musyawarah
 Kekeluargaan
 Menghormati keputusan
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Menghargai karya orang lain
3 Etika Publik  Jujur dalam memberikan informasi
 Terbuka
 Tulus
 Ramah dan Sopan
 Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
 Bersikap hormat
 Tidak diskriminatif dalam pelayanan

4 Komitmen  Efektifitas
Mutu  Efisiensi
 Inovatif
13
 Mutu
 Adaptif
 Responsif
 Perbaikan berkelanjutan
5 Anti Korupsi  Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggungjawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil
Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara adalah sebagai

berikut:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada

setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam

memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada

atasannya.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau

organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas

mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan,

akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan,

akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.

Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:

14
1. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah

dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan

lingkungannya

2. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong

komunikasi internal dan eksternal, memberikan perlinddungan terhadap

pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan,

meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan

kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan

3. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk

dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas

akan membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan

stakeholders.

4. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap

individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang

dilakukan,

5. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan

berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja

6. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.

Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat

dipercaya

7. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan

kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk

peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang

dimiliki.

15
8. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang,

peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan

organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

9. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak

konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki

konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel

(Sumber modul Akuntabilitas)

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar

terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme pun bisa diartikan sebagai cara yang digunakan untuk menyatukan

beberapa perbedaan karena mengutamakan kepentingan umum di atas

kepentingan individu.Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham

kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang disdasarkan

pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/ Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

(Sumber modul Nasionalisme)

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan


16
publik.Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang ASN

adalah:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila

2. Setia dan mempertahankan UUD 1945

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

8. Mampu dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah

9. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat,

berdaya guna, dan santun

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir

(Sumber modul Etik Publik)

4. Komitmen Mutu

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi

keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah

yang berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa

ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.

Apabila pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka

17
akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik

yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain

yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek

utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada

mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan

berorientasi mutu.

Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima

sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:

a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien

b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara

agar customer/klien tetap setia

c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan

dan tanpa pemborosan

d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan

pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan

teknologi

e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah

dan pengambilan keputusan

f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,

antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan

benchmark.

(Sumber modul komitmen mutu)

18
5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan,

kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering

dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena

dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup

pribadi, keluarga, dan masyarakat. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam

kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak jangka panjang.Korupsi

merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri

sendiri maupun orang lain.

Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang

sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi

antara lain

a. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang

b. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan

c. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain

d. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien

e. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal

yang dilakukan

f. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan

ketahann demi tercapainya suatu tujuan

g. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta

sidat iri dengki

h. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak

i. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar

(Sumber modul anti korupsi)

19
Adapun penjelasan tentang kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam

NKRI adalah sebagai berikut:

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN

lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar

selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem

birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi

yang profesional.

Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang

dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya ASN terdiri

atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. PNS

merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat

sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara

nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan

perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu

tertentu dalam rberangka melaksanakan tugas pemerintahan . Kedudukan ASN

berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu

kesatuan. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.

(Sumber modul manajemen ASN)

20
2. Whole of Government

Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih

luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program

dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu

pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-

urusan yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik

bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai

respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.(sumber modul WOG)

3. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang

diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di

lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses

bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan

kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap

pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU

Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan

publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan 3

unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi

penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan)

21
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga

kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan. (sumber modul

pelayanan publik)

22
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Dari hasil observasi selama bertugas di UPTD Puskesmas Sappa dalam

menetukan identifikasi isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik,

Kekhayalakan, dam Layak), serta berbagai masukan dari kepala Puskesmas rekan

tenaga sejawat maka penulis menemukan 3 isu yang berkaitan dengan tugas pokok dan

fungsi sebagai guru yaitu:

1. Kurangnya kesadaran larangan merokok pada pengunjung pasien di area

Puskesmas Sappa

2. Kurangnya optimalnya pengelolaan sampah di Puskesmas Sappa

3. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan senam sehat terjadwal di

Puskesmas Sappa.

B. Core Issue

Dari hasil identifikasi isu-isu yang telah dirincikan, maka dilakukan analisa

penetapan prioritas isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus

diselesaikan.Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan

perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5. Urgency artinya seberapa

mendesak suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness

artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas berkaitan dengan akibat yang

akan ditimbulkan, Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

tersebut jika tidak ditangani segera. Core Issunya adalah “Kurangnya kesadaran

larangan merokok pada pengunjung pasien di area UPTD Puskesmas Sappa”

23
C. Deskripsi Isu

Kebanyakan pengunjung yang datang di Puskesmas Sappa baik itu pengantar

pasien maupun pembesuk pasien, mereka tidak memperhatikan adanya larangan

meroko diarea Puskesmas. Kebiasaan merokok adalah sebuah kebiasaan yang sangat

merugikan kesehatan baik terhadap perokok itu sendiri maupun orang lain yang

terpapar dengan asap roko tersebut. Selain itu roko juga kan mencemari lingkungan.

Sesuai dengan fungsi seorang ASN sebagai pelayan publik, maka kemampuan untuk

melayani kebutuhan masyarakat akan kesehatan adalah suatu kewajiban. Selain itu

pentingnya menghadirkan lingkungan yang sehat dan mendukung program perilaku

hidup bersih dan sehat.

Adapun inovasi yang akan dilakukan dalam proses optimalisasi yaitu :

1. Memberi informasi larangan merokok dengan pengeras suara

2. Mendesain dan membuat stiker larangan merokok.

3. Memasang stiker / tanda larangan merokok.

4. Membagikan brosur larangan merokok

5. Mensosialisasikan Perda tentang rokok.

6. Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok.

7. Memutar video tentang larangan dan bahaya merokok

8. Memakaikan pin anti rokok pada pengunjung pasien rawat inap.

Gagasan-gagasan di atas diharapkan menjadi sebuah upaya optimalisasi

lingkungan Puskesmas yang dianggap kurang untuk pembiasaan tidak merokok diarea

puskesmas. Pembiasaan dalam hal ini akan dipantau serta dikontrol sehingga kebiasaan

merokok diarea puskesmas tidak ditemukan lagi.

24
D. Sumber Isu

Selama kurang lebih 7 bulan bertugas di Puskesmas Sappa, melakukan kegiatan

pelayan terhadap masyarakat. Jadi, sumber isu yang diangkat berasal dari hasil

observasi lingkungan dan konsultasi dengan kepala Puskesmas Sappa.

E. Tehnik Analisis Isu

Isu di analisis menggunakan teknik USG yang meliputi kriteria:

1. Urgency

Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis danditindak lanjuti

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang

ditimbulkan

3. Growth

Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jikatidak ditangani

sebagaimana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan rentang nilai 1 sampai

dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan

sangat serius untuk segera ditangani.

Tabel 3.1
No Isu U S G TOTAL
Kurangnya kesadaran pengunjung akan
1 larangan merokok diarea UPTD 4 3 4 11
Puskesmas Sappa
Kurangnya efektifnya pengolahan sampah
2 3 3 3 9
Puskesmas.
Kurangnya minat masyarakat akan manfaat
3 3 3 2 8
senam terjadwal di Puskesmas

Keterangan:

25
1 = Tidak Penting 2= Kurang penting 3 = Sedang
4 = Penting 5 = Sangat Penting

Berdasarkan penentuan isu dengan menggunakan analisis USG maka diketahui

Isu yang mendapatkan rangking tertinggi merupakan isu yang perlu dicarikan

pemecahan masalahnya atau memiliki tingkat prioritas tertinggi untuksegera

diselesaikan. Isu yang terpilih yaitu: Kurangnya kesadaran pengunjung akan

larangan merokok di area Puskesmas Sappa.

F. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu di atas

sekaligus menjadi judul aktualisasi, yakni: “ MENINGKATKAN KESADARAN

PENGUNJUNG AKAN LARANGAN MEROKO DIAREA UPTD PUSKESMAS

SAPPA KABUPATEN WAJO ”.

Gagasan pemecahan isu ini akan dilakukan dengan mengadakan inovasi proses

pembiasaan untuk tidak merokok di area fasilitas kesehatan utamanya Puskesmas

dengan tehnik sosialisasi, inovasi dan edukasi tentang larangan merokok dan

bahayanya.

26
RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Keterkaitan Kontribusi terhadap


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Visi dan Misi Penguatan Nilai-nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 Membuat a. Melakukan konsultasi Terlaksananya konsultasi Akuntabilitas Dengan merancang Pada kegiatan ini
rancangan program dengan mentor. dengan pimpinan ini (kejujuran program bersama mengandung beberapa
larangan merokok dilakukan sesuai dengan tanggung jawab kepala nilai yakni:
di area Puskesmas etika,sopan santun dan disiplin) Puskesmas/Mentor Profesionalisme dalam
(Manajemen ASN) tanggung jawab serta akan mewujudkan misi menemui atasan dengan
kebersamaan dalam Nasionalisme Puskesmas yaitu menjaga etika
musyawarah. (kebersamaan) “Melaksanakan Amanah dalam
pemberdayaan menjalankan kegiatan/
b. Membuat rancangan Tersedianya rancangan masyarakat dalam koordinasi
program larangan program larangan bidang kesehatan
meroko di area merokok berlandaskan melalui usaha
Puskesmas kejujuran dan disiplin kesehatan berbasis
masyarakat”

c. Meminta persetujuan Disetujuinya program


pimpinan atas rencana larangan meroko diarea
program larangan Puskesmas yang
merokok. dimaknai, tanggung
jawab dan disiplin,

27
2 Mendesain dan a. Membuat desain Akuntabilitas Pada kegiatan ini
mencetak stiker/tanda larangan tersedianya stiker/tanda (tanggung Dengan mendesain dan mengandung beberapa
stiker/tanda merokok yang dibuat mengandung jawab, mencetak stiker/tanda nilai yakni:
makna menjalankan tugas Profesional, ) program larangan Amanah dalam
dengan tanggung jawab Nasionalisme merokok akan menjalankan tugas dan
(Peduli) mewujudkan misi kewajiban dengan penuh
b. Menganalisa/merivie Puskesmas yaitu tanggung jawab
we kembali desain Terlaksananya Analisa “Melaksanakan profesional bekerja
stiker dilakukan dengan dasar pemberdayaan sesuai dengan standar
pemikiran bekerja secara masyarakat dalam profesional, Peduli peka
Profesional bidang kesehatan terhadap sesama dan
melalui usaha lingkungan
c. Mencetak stiker Tersedianya stiker/tanda kesehatan berbasis
yang dibuat dalam rangka masyarakat”
menopang program
larangan merokok
bernilai, peduli terhadap
lingkungan

3 Memasang a. Membuat jadwal Komitmen Pada kegiatan ini


stiker pemasangan stiker Terjadwalnya mutu (sesuai Dengan memasang mengandung beberapa
larangan merokok pemasangan stiker/tanda jadwal, bekerja stiker larangan nilai yakni:
diarea Puskesmas menggambarkan tehnik sesuai merokokdan bahyanya siaga selalu bersedia
bekerja secara terencana jadwal,menjaga akan mewujudkan misi memberikan pelayanan
dan sesuai jadwal mutu Puskesmas yaitu sesuai jadwal
b. Mengidentifikasi area pelayanan) “Melaksanakan profesional bekerja
Puskesmas yang sering Teridentifikasinya area akuntabilisme pemberdayaan sesuai dengan standar
digunakan perokok yang perlu dipasangi (Profesionalism masyarakat dalam profesional, Peduli peka
stike/tanda bermakna, e) bidang kesehatan terhadap sesama dan
bekerja sesuai rencana Nasionalisme melalui usaha lingkungan
(peduli) kesehatan berbasis
c. Mempersiapakan alat Tersedianya alat yang Anti korupsi masyarakat”
alat melakukan termasuk aset negara yang (memanfaatkan
pemasangan stiker akan digunakan dalam aset negara
mendukung program sesuai

28
menggambarkan fungsinya)
profesinalisme
1) Memasang stiker Terlaksananya
diarea yang sering pemasangan stiker
digunakan merokok membantu masyarkat
mengenali larangan
merokok bermakna,
peduli terhadap
lingkungan dan patuh
pada aturan.dan menjaga
mutu pelayanan
Akuntabilitas Pada kegiatan ini
Memberi a. Merancang isi kata Tersedianya naskah yang (profesional) Dengan memberi mengandung beberapa
4 informasi kata pengumuman tersusun jelas dan Etika publik informasi larangan nilai yakni:
dengan terorganisir, bermakna (mengutamkan merokokdan bahyanya Antusias memiliki etos
pengeras suara profesionalisme kepentingan akan mewujudkan misi kerja yang tinggi
publik, sopan Puskesmas yaitu siaga selalu bersedia
Terjadwalnya rangkain santun) “Melaksanakan memberikan pelayanan
b. Mengatur jadwal kegiatan akan membantu pemberdayaan sesuai jadwal
pemberian informasi keberhasilan program, masyarakat dalam profesional bekerja
melalui pengeras suara bermakna bidang kesehatan sesuai dengan standar
melalui usaha profesional,
Terindetifikasinya kesehatan berbasis Peduli peka terhadap
c. Mengidentifikasi pengunjung yang perlu masyarakat” sesama dan lingkungan
pengunjung yang perlu diberi informasi
diberikan informasi mengandung makna,
mengutamakan
kepentingan publik
d. Memberikan informasi
melalui pengeras suara Tersedianya informasi
tentang larangan yang jelas bagi
meroko pada area pengunjung tentang
puskesmas larangangan merokok
bermakna, pelayanan
dengan sopan dan santun

29
Memutar video Akuntabilitas
tentang a. Merancang jadwal (profesional , Pada kegiatan ini
5 larangan pelaksanaan pemutran Tersedianya jadwal berintegrasi Dengan memutra video mengandung beberapa
merokok dan video pelaksanaan pemutaran tinggi) larangan merokokdan nilai yakni:
bahaya yang video sehingga lebih bahyanya akan Profesionalisme bekerja
komitmen
ditimbulkan terkoordinir dengan baik mewujudkan misi sesuai standar siaga
bermakna, bekerja
mutu (bekerja Puskesmas yaitu siaga selalu bersedia
rokok di ruang
dengan standar
tunggu dengan standar yang “Melaksanakan memberikan pelayanan
yang baik
Puskesmas baik pemberdayaan sesuai jadwal
b. menyiapkan media ) masyarakat dalam profesional bekerja
sederhana untuk Tersedianya media umtuk nasionalisme bidang kesehatan sesuai dengan standar
pemutaran video memutar video bermakna, (peduli) melalui usaha profesional, Peduli peka
dalam hal ini adalah emberikan pelayan secara kesehatan berbasis terhadap sesama dan
Tv profesional masyarakat” lingkungan

c. menyiapkan file video


yang akan diputar Tersedianya file video
untuk diketahui
masyarakat bermakna
berintegrasi tinggi dalam
bekerja
d. Memutar video diarea
ruang tunggu pasien Tersedianya informasi
melalui media video
bermakna, peduli
terhadap kebutuhan akan
Membagikan informasi oleh masyarakat Akuntabilitas
brosur/leaflet a. Melakukan konsultasi (profesional) Pada kegiatan ini
6 dengan mentor tentang Terlaksananya konsultasi Nasionalisme Dengan terlaksananya mengandung beberapa
pembagian dengan pimpinan ini (etika,sopan pembagian nilai yakni:
brosr/leaflet dilakukan sesuai dengan santun brosur/lefleat merokok Profesionalisme bekerja
etika,sopan santun tanggung jawab dan bahyanya akan sesuai standar siaga
tanggung jawab serta serta mewujudkan misi Siaga selalu bersedia
kebersamaan dalam kebersamaan) Puskesmas yaitu memberikan pelayanan

30
musyawarah. “Melaksanakan sesuai jadwal
pemberdayaan Peduli peka terhadap
masyarakat dalam sesama dan lingkungan
b. Menyusun materi yang bidang kesehatan Amanah menjalankan
akan dituangkan dalam Tersedianya materi yang melalui usaha tugas dan kewajiban
brosur/leaflet akan dituangkan dalam kesehatan berbasis dengan penuh tanggung
brosur/lefleat bermakna, masyarakat” jawab
bekerja secara
profesional
c. Mendesain dan
mencetak Tersedianya brosur/lefleat
brosur/leaflet yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
akan bahaya rokok.
bermakna, profesional
dalam pelayanan
d. Membagikan brosur
Larangan dan bahaya Tersedianya brosur
merokok /leaflet yang dapat
membantu masyarakat
dalam menemukan
informasi mengenai
Melaksanakan bahaya rokok. Akuntabilitas
penyuluhan a. Melakukan konsultasi (bertanggung Pada kegiatan ini
7 tentang bahaya dengan atasan Terlaksananya konsultasi jawab dan Dengan melakukan mengandung beberapa
rokok mengenai rencana yang baik dengan atasan inovatif) penyuluhan tentang nilai yakni:
penyuluhan tentang bermakna, sopan santun, Nasionalisme larangan merokok dan Profesionalisme bekerja
larangan dan bahaya dan musyawarah (sopan santun, bahayanya akan sesuai standar siaga
merokok. dan mewujudkan misi Siaga selalu bersedia
musyawarah) Puskesmas yaitu memberikan pelayanan
b. Menyusun materi “Melaksanakan sesuai jadwal
penyuluhan Tersedianya materi pemberdayaan Peduli peka terhadap
penyuluhan untuk masyarakat dalam sesama dan lingkungan
masyarakat bidang kesehatan Amanah menjalankan
c. Mengatur perencanaan melalui usaha tugas dan kewajiban

31
jadwal penyuluhan Terjadwalnya rencana kesehatan berbasis dengan penuh tanggung
penyuluhan yang masyarakat” jawab
dilaksanakan penuh Antusias memiliki etos
d. Melakukan tanggung jawab kerja yang tinggi
penyuluhan tentang Terlaksananya
bahaya merokok setiap penyuluhan sesuai
minggunya rencana secara
bertanggung jawab dan
inovatif dan mendapat
Melaksanakan hasil sesuai tujuan Akuntabilitas
pemberian pin a. Melakukan konsultasi (penuh Pada kegiatan ini
8 anti rokok dengan mentor Terlaksananya konsultasi tanggung Dengan melaksanakan mengandung beberapa
mengenai pengadaan yang baik dengan atasan jawab) pemberian pin anti nilai yakni:
pin anti rokok dengan bermakna, sopan santun, nasionalisme merokok akan Profesionalisme bekerja
memanfaatkan limbah dan musyawarah (sopan santun, mewujudkan misi sesuai standar dan sopan
kertas dan plastik dan Puskesmas yaitu santun Siaga selalu
musyawarah, “Melaksanakan bersedia memberikan
b. Mensosialisasikan menghindari pemberdayaan pelayanan sesuai jadwal
penggunaan pin anti Tersosialisasikannya pencemaran masyarakat dalam Peduli peka terhadap
rokok bagi penunggu penggunann pin anti lingkungan. bidang kesehatan sesama dan lingkungan
pasien rawat inap rokok pada pengunjung jawab dan melalui usaha Amanah menjalankan
selama berada di area pasien yang rawat inap inovatif kreatif kesehatan berbasis tugas dan kewajiban
Puskesmas dengan penuh tanggung ) pelayanan masyarakat” dengan penuh tanggung
serta dengan asas publik (ramah jawab
kesopanan. dan tidak Antusias memiliki etos
c. Mendesain dan diskriminatif) kerja yang tinggi
membuat pin Tersedianya pin anti
rokok yang terbuat dari
limbah menghindari
pencemaran lingkungan.
jawab dan inivatif
kreatif
d. Memasangkankan pin
pada penunggu pasien Terlaksanaya program
rawat inap selama yang mendukung larangan

32
berada diarea dan bahaya merokok
Puskesmas dengan pemasangan pin
secara ramah dan tidak
diskriminatif

Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa offcampusdengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.4 Waktu Pelaksanan Kegiatan
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
MINGGU
No Kegiatan
1 2 3 4

1. Memberi informasi larangan merokok dengan pengeras suara


2. Mendesain dan membuat stiker larangan merokok.
3. Memasang stiker / tanda larangan merokok.
4. Membagikan brosur larangan merokok
5. Memutar video tentang rokok.
6. Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok.
7. Memutar video tentang larangan dan bahaya merokok
8. Memakaikan pin anti rokok pada pengunjung pasien rawat inap.

33
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI, MANFAAT DAN
ANALISIS DAMPAK NILAI-NILAI
DASAR PROFESI

A. Capaian Aktualisasi
Capaian hasil aktualisasi ini berisi tentang jenis kegiatan yang di
aktualisasikan, waktu pelaksanaan output, nilai dasar serta keterangan pada
kegiatan tersebut. Berikut adalah pemaparannya :

Kegiatan Aktualisasi
NO KEGIATAN WAKTU OUTPUT NILAI DASAR KET.
PELAKSANAAN
1 Membuat 30 September – 12 Terlaksananya Akuntabilitas Terlaksana
rancangan program Oktober 2019 konsultasi dengan (kejujuran
larangan merokok pimpinan ini dilakukan tanggung jawab
di area Puskesmas sesuai dengan dan disiplin)
etika,sopan santun Nasionalisme
tanggung jawab serta (kebersamaan)
kebersamaan dalam
musyawarah.
2 Mendesain dan 3 Oktoberber 2019 Tersedianya Akuntabilitas Terlaksana
mencetak stiker/tanda yang
stiker/tanda dibuat mengandung
makna menjalankan
tugas dengan
tanggung jawab

3 Memasang Stiker 7 Oktober 2019 Dengan memasang Komitmen mutu Terlaksana


stiker larangan (sesuai jadwal,
merokok dan bahyanya bekerja sesuai
akan mewujudkan misi jadwal,menjaga
Puskesmas yaitu mutu pelayanan)
“Melaksanakan akuntabilisme
pemberdayaan (Profesionalisme)
masyarakat dalam Nasionalisme
. bidang kesehatan (peduli)
melalui usaha Anti korupsi
kesehatan berbasis (memanfaatkan
masyarakat” aset negara sesuai
fungsinya

4 Memberi informasi 28 Oktober 2019 Dengan memberi Akuntabilitas(pr Belum

34
dengan pengeras informasi larangan ofesional) Terlaksana
suara merokokdan bahyanya Etika publik
akan mewujudkan misi (mengutamkan
Puskesmas yaitu kepentingan
“Melaksanakan publik, sopan
pemberdayaan santun)
masyarakat dalam
bidang kesehatan
melalui usaha
kesehatan berbasis
masyarakat”

5 Memutar video 7 Oktober 2019 Dengan memutra video Akuntabilitas Belum


tentang larangan larangan merokokdan (profesional , Terlaksana
merokok dan bahyanya akan berintegrasi
bahaya yang mewujudkan misi tinggi)
ditimbulkan rokok Puskesmas yaitu komitmen mutu
di ruang tunggu “Melaksanakan (bekerja dengan
Puskesmas pemberdayaan standar yang baik
. masyarakat dalam ) nasionalisme
bidang kesehatan (peduli)
melalui usaha
kesehatan berbasis
masyarakat”

6 Membagikan 1 -14 Oktober 2019 Dengan terlaksananya Akuntabilitas Terlaksana


brosur/leaflet pembagian (profesional)
brosur/lefleat merokok Nasionalisme
dan bahyanya akan (etika,sopan
mewujudkan misi santun tanggung
Puskesmas yaitu jawab serta
“Melaksanakan kebersamaan)
pemberdayaan
masyarakat dalam
bidang kesehatan
melalui usaha
kesehatan berbasis
masyarakat”

7 Melaksanakan 16 Oktober 2019 Akuntabilitas Dengan Terlaksana


penyuluhan tentang (bertanggung jawab melakukan
bahaya rokok dan inovatif) penyuluhan
Nasionalisme (sopan tentang larangan
santun, dan merokok dan
musyawarah) bahayanya akan
mewujudkan misi

35
Puskesmas yaitu
“Melaksanakan
pemberdayaan
masyarakat
dalam bidang
kesehatan
melalui usaha
kesehatan
berbasis
masyarakat
8 Melaksanakan 1-25 Oktober 2019 Akuntabilitas (penuh Dengan Terlaksana
pemberian pin anti tanggung jawab) melaksanakan
rokok nasionalisme (sopan pemberian pin
santun, dan anti merokok
musyawarah, akan
menghindari mewujudkan misi
pencemaran Puskesmas yaitu
lingkungan. “Melaksanakan
jawab dan inovatif
pemberdayaan
kreatif
) pelayanan publik masyarakat
(ramah dan tidak dalam bidang
diskriminatif) kesehatan
melalui usaha
kesehatan
berbasis
masyarakat

B. Kegiatan Pengganti
WAKTU NILAI
NO KEGIATAN OUTPUT KET.
PELAKSANAAN DASAR
1 Melaksanakan 11 Oktober 2019  Terlaksananya  Akuntabilitas Terlaksana
pengkajian pada pelayanan (tanggung
pasien yang datang keperawatan yang jawab)
berobat dipoli profesional guna  Nasionalisme

36
umum meningkatkan mutu (partisipatif)
kesehatan
masyarakat
2 Melakukan healt 11 Oktober 2019  Dilaksanakannya  Akuntabilitas Terlaksana
education pada kegiatan ini dengan (tanggung
pasien yang berobat rasa tanggung jawab)
mengenai bahaya jawab.  Nasionalisme
rokok . (partisipatif)
 Komitmen
(mutu)

C. Deskripsi Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar ASN dan Analisis


Dampak Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pada bagian ini berisikan tentang deskripsi keterkaitan kegiatan nilai-nilai
dasar ASN dengan analisis dampak dan manfaat dari kegiatan tersebut.
Adapun daftar kegiatan pada masa aktualisasi sebagai berikut :

37
1. Kegiatan 1
Kegiatan Ke-1 Membuat rancangan program larangan merokok di area
Puskesmas
Tanggal
30 September -12 Oktober
Pelaksanaan
Output Dengan merancang program bersama kepala
Puskesmas/Mentor akan mewujudkan misi Puskesmas yaitu
“Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan melalui usaha kesehatan berbasis masyarakat”

Bukti Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


CASN harus bersikap jujur, cerdas dan teliti dalam melaksanakan pekerjaan
harus dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) menyiapkan semua bahan
yang akan digunakan dalam pembuatan Rancangan program larangan merokok
ini sesuai dengan apa yang diarahkan oleh pimpinan/mentor dalam
pelaksanaannya.
Proses pelaksanaan penyusunan rancangan ini dengan menggunakan bahasa
yang sopan dan santun dalam berbahasa. Hasil yang diharapkan terhadap
penyusunan perangkat pembelajaran ini untuk melaksanakan tugasnya dalam hal
ini kesiapan dan ketepatan waktu untuk guna menjaga dan meningkatkan kualitas

38
pelayanan pendidikan yang diberikan.

2. Kegiatan 2
Kegiatan Mendesain dan mencetak stiker/tanda
Ke-2
Tanggal 3 Oktober 2019
Pelaksanaan
Output Tersedianya stiker/tanda yang dibuat mengandung makna
menjalankan tugas dengan tanggung jawab

Bukti
Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


Selaku CASN Amanah dalam menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh
tanggung jawab profesional bekerja sesuai dengan standar profesional, Peduli
peka terhadap sesama dan lingkungan

 Manfaat :
Dengan adanya k tentang larangan meroko dampak dan penilaian etika sosial
bagi perokok.

3. Kegiatan 3
Kegiatan Memasang Stiker / Tanda Larangan Merokok
Ke-3
Tanggal 7 Oktober 2019
Pelaksanaa

39
n
Output Dengan memasang stiker larangan merokok dan bahyanya akan
memberikan informasi bahwa area Puskesmas harus bersih dari
asap rokok.
Bukti
Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


Sebagai CASN dan staf yang baik haruslah bertanggungjawab penuh terhadap
apa yang telah dipercayakan kepada kita. Kaitannya dalam hal ini adalah saya
selaku CASN yang bertanggung jawab terhadap pembuatan rambu rambu
larangan merokok sebagai bentuk kepedulian terkadap masyarakat dan
lingkungan.

Manfaat :
Dengan adanya tanda larangan merokok akan memberi efek edukasi kepada
masyarakat tentang bahaya dan larangan merokok diarea publik.

4. Kegiatan 4
Kegiatan Ke-4 Memberi informasi dengan pengeras suara

Tanggal 14 Oktober 2019


Pelaksanaan
Output Tersedianya informasi mengenai larangan dan bahaya
merokok sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian

40
terhadap masyarakat
Bukti Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, saya selaku CASN melakukan
pemberian informasi dengan pengeras suara agar tersedia informasi dalam
sekejap ketika informasi itu dibutuhkan. Sehingga saat ditemukan pengunjung
yang meroko diarea puskesmas maka seketika itu pula dilakukan pemberitahuan
mealului pengeras suara dengan kata kata yang sopan santun dan benar. Serta
tidak diskriminatif.

Manfaat :
 Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan lebih memudahkan, mengeefisienkan
masyarakt menerima informasi dan terciptanya lingkungan bersih dan sehat.

5. Kegiatan 5
Kegiatan Ke-5 Memutar video tentang larangan merokok dan
bahaya yang ditimbulkan rokok di ruang tunggu
Puskesmas

Tanggal Pelaksanaan 28 Oktober 2019


Output Tersedianya layanan informasi dalam bentuk
visual yang menarik perhatiann dan membantu

41
masyarakat mendapatkan informasi dan edukasi
mengenai larangan dan bahaya merokok.
Bukti Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


Dalam melakukan kegiatan ini selaku CASN harus memiliki Akuntabilitas
(profesional , berintegrasi tinggi) komitmen mutu (bekerja dengan standar yang
baik) nasionalisme (peduli) terhadap masyarakat dan lingkungan serta
adil dan Anti Korupsi dalam hal ini menggunakan barang milik negara sebaik
mungkin dan semamfaat mungkin.

Manfaat :
Tersedianya informasi bagi masyarakt yang mudah dijangkau dan efisien.
Digunakannnya aset negara secara baik dan benar.

6. Kegiatan 6
Kegiatan Ke-6 Membagikan brosur/leaflet

Tanggal 1-14 Oktober 2019


Pelaksanaan
Output Pembagian brosurt dilakukan bersamaan dengan kegiatan
penyuluhan sehingga Tersedianya informasi mengenai
larangan dan bahaya merokok sebagai bentuk pengabdian
dan kepedulian terhadap masyarakat
Bukti Kegiatan

42
Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
Pemberian brosurt adalah salah satu bentuk dari kepedulian terhadap masyarakat
serta upaya dalam mengedukasi masyrakat.
Manfaat :
Mendorong semangat masyarakat untuk mengetahui dampak dampak dari rokok
sehingga akan membangun kesadran dari diri sendiri untuk tidak meroko lagi.
7. Kegiatan 7
Kegiatan Ke-7 Memberikan penyuluhan

Tanggal 17 Oktober 2019


Pelaksanaan
Output Kegiatan penyuluhan sehingga Tersedianya informasi
mengenai larangan dan bahaya merokok sebagai bentuk
pengabdian dan kepedulian terhadap masyarakat

43
Bukti Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


Pemberian penyuluhan adalah salah satu bentuk dari kepedulian terhadap
masyarakat serta upaya dalam mengedukasi masyrakat.
Manfaat :
Memberi informasi bagi masyarakat dan Mendorong semangat masyarakat untuk
mengetahui dampak dampak dari rokok sehingga akan membangun kesadran dari
diri sendiri untuk tidak merokok lagi.
8. Kegiatan 8
Kegiatan Ke-8 Memasangkan pin anti merokok selama diarea
Puskesmas

Tanggal Pelaksanaan 1 -24 oktober 2019


Output Pasien diberi tanda agar selama berada diarea
puskesma pengunjung tidak ada yang merokok

44
Bukti Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


Akuntabilitas (penuh tanggung jawab) Nasionalisme (sopan santun, dan
musyawarah, menghindari pencemaran lingkungan.
jawab dan inovatif kreatif) pelayanan publik (ramah dan tidak diskriminatif)
Manfaat :
Memberi efek mawas diri akan larangan merokok informasi bagi masyarakat dan
Mendorong semangat masyarakat untuk tidak merokok selama berada di
Puskesmas.

D. Kegiatan Pengganti
1. Kegiatan 1
Kegiatan-1 Melakukan program layanan UBM dimasyarakat

45
Tanggal Pelaksanaan 28 Oktober sampai 1 September 2019
Output Terlaksana
Bukti Kegiat an

Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar


Sebagai CASN yang baik maka saya melaksanakan kegiatan melakukan koseling
upaya berhenti merokok pada pasien yang berniat berhenti merokok, serta
membuka layanan konsultasi melalui telepon.
Manfaat :
 Dapat membantu memberi dukungan dalam upaya berhenti merokok Jika tidak
dilaksanakan maka perokok tidak memiliki dukungan dalam meneruskan niat
baiknya untuk berhenti merokok.

46
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Latsar CPNS Pemerintah Kabupaten Wajo Tahun 2019 yang

telah dilaksanakan mulai dari tahap on campus hingga off campus dengan

tujuan untuk mengaktualisasikan kelima nilai dasar ANEKA dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Diklat latsar pola baru lebih ditekankan pada pengembangan karakter

CASN melalui proses internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA profesi

ASN agar dapat menjalankan tugas jabatan profesi ASN secara

profesional sebagai pelayan masyarakat.

2. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA terdapat

perubahan sikap, budaya dan perilaku kerja ASN di tempat bertugas.

3. Penerapan nilai dasar profesi ASN dalam setiap kegiatan pekerjaan

menghasilkan ASN yang memiliki integritas tinggi terhadap

pekerjaannya, khususnya di UPTD Puskesmas Sappa Kabupaten

Wajo.

47
B. Saran

Dari seluruh rangkaian latsar latsar dengan tujuan mengaktualisasikan nilai-

nilai dasar ANEKA, terdapat beberapa saran yang bisa dijadikan rekomendasi

antara lain :

1. Peserta latsar diharapkan tidak hanya paham mengenai esensi dari kelima

nila-nilai dasar ANEKA tetapi benar-benar bisa mengimplementasikan pada

unit kerja masing-masing.

2. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA tidak hanya diterapkan pada saat

kegiatan aktualisasi saja tetapi harus terus diimplementasikan pada tugas

sehari-hari nantinya pasca latsar latsar di unit kerja masing-masing.

3. UPTD Puskesmas Sappa agar menyelenggarakan sosialisasi nilai-nilai dasar

profesi ASN kepada seluruh pegawai untuk merubah pola pikir ASN

sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja pegawai demi

tercapainya visi misi UPTD Puskesmas Sappa.

4. Evaluasi perlu dilakukan pasca penyelenggaraan latsar latsar terutama

penjadwalan kegiatan Diklat yang efektif dan manajemen waktu yang baik

mengingat proses pengaktualisasian yang cukup singkat karena bertepatan

dengan masa ujian semester genap tahun ajaran 2018/2019.

48

Anda mungkin juga menyukai