OLEH :
MENYETUJUI,
i
HALIMA T. TERNATE, S.IP Dr. HERLINAH, Sp.PK, M.Kes
NIP. 19820905 201101 2 004 NIP. 19780507 200604 2 008
FAISAL AHMAD, S.STP, M.Si
NIP. 19780829 199712 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya sehingga penyusun
bisa menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul “ OPTIMALISASI PELAYANAN
PERSALINAN UNTUK MENCEGAH ANGKA KEMATIAN IBU DI RSUD MAREN Hi
NOHO RENUAT KOTA. TUAL.” ini.
Dalam penyusunan rancangan ini penulis berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penyusun tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun atat bahasa. Tetapi walaupun demikina,
penyusun berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan seminar rancangan meskipun tersusun
sangat sederhana.
Selama penulisan laporan ini, penulis banyak menerima dukungan dan motivasi dari berbagai
pihak sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
iii
12. Teman-teman Peserta Diklat Latsar CPNS Golongan III Angkatan XIV Kota Tual,
terkhusus kelas B (Huu Haa Joss) yang telah menjadi bagian yang teristimewa saat
mengikuti proses pelatihan dasar di Ambon
13. Keluarga penulis yang selalu berdiri paling depan untuk selalu mendoakan dan
mendukung penulis
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam pelaksanaan aktualisasi ini.
Demikian semoga rancangan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca pada
umumnya. Penyusun mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
Peserta Diklat
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSTUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Deskripsi Unit Kerja
B. Visi Misi dan Nilai Organisasi
C. Struktur Organisasi RSUD Maren Hi. Noho Renuat
D. Tugas dan Fungsi
BAB IV AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Isu
B. Strategi Pemecahan Isu
C. Proses Menerapkan Kegiatan Inisiatif
D. Analisis Dampak
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
v
B. Saran
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
12
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Daerah Maren Hi. Noho Renuat 4
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di bidang kesehatan, Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan dan menjadi salah satu komponen indeks pembangunan
maupun indeks kualitas hidup. Menurut Ketua Komite Ilmiah International Conference on
Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH), Meiwita Budhiharsana,
hingga tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), target AKI
adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut
diperlukan kerja keras, terlebih jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, AKI di
Indonesia relatif masih sangat tinggi. AKI di negara-negara ASEAN rata-rata sebesar 40-60 per
100.000 kelahiran hidup. Bahkan, AKI di Singapura sebesar 2-3 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu di Provinsi Maluku juga tergolong tinggi. Menurut
data dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, tingkat kematian ibu dan anak yang tersebar di 11
kabupaten/kota provinsi itu terdapat 71 kasus kematian ibu hamil dan masih tergolong tinggi
dibanding angka rata-rata nasional. Sejak tahun 2011 lalu angka kematian ibu di Maluku
mencapai 264 kasus per seratus ribu kelahiran sedangkan angka rata-rata nasional hanya 228
kasus per seratus ribu kelahiran.
Faktor Penyebab Kematian Ibu Masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan,
termasuk AKI tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain
status kesehatan ibu dan kesiapan untuk hamil, pemeriksaan antenatal (masa kehamilan),
pertolongan persalinan dan perawatan segera setelah persalinan, serta faktor sosial budaya.
Dalam konteks Indonesia, terbatasnya akses perempuan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
reproduksi yang berkualitas, terutama bagi perempuan miskin di Daerah Tertinggal, Terpencil,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) merupakan salah satu tantangan yang dihadapi. Penyediaan
fasilitas PONEK, PONED, posyandu, dan unit transfusi darah belum merata dan belum
seluruhnya terjangkau oleh seluruh penduduk.
Upaya penurunan AKI merupakan salah satu target Kementerian Kesehatan. Beberapa
program yang telah dilaksanakan antara lain Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
1
Komplikasi (P4K) dan Bantuan 15 Operasional Kesehatan (BOK) ke puskesmas di
kabupaten/kota; safe motherhood initiative, program yang memastikan semua perempuan
mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan
persalinannya dan Gerakan Sayang Ibu
Sistem rujukan dari rumah ke Puskesmas dan ke rumah sakit juga belum berjalan dengan
optimal, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan perilaku penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan. Faktor lain yang mempengaruhi tingginya penyebab AKI paling tinggi adalah
pendarahan, preeklamsi/eklamsi, dan infeksi atau penyakit yang diderita ibu sebelum atau
selama kehamilan yang dapat memperburuk kondisi kehamilan. Selain itu latar belakang
pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan persalinan dibantu oleh dukun,
persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat,
Upaya Menurunkan AKI Upaya penurunan AKI merupakan salah satu target Kementerian
Kesehatan. Beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Bantuan 15 Operasional Kesehatan (BOK) ke
puskesmas di kabupaten/kota, program yang memastikan semua perempuan mendapatkan
perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan. Selain itu, telah
dilakukan penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk
mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir kepada masyarakat.
Berbagai upaya untuk menurunkan AKI yang dilakukan oleh pemerintah tersebut akan
lebih efektif jika didukung oleh semua pihak. Dalam konteks ini, perlu adanya sinergi yang
berkesinambungan baik itu pemerintah pusat, daerah, dinas kesehatan, dan fasilitas kesehatan
(baik Puskesmas maupun Rumah Sakit) untuk menggerakkan potensi yang ada dalam
masyarakat agar berperan serta dalam penurunan AKI.
Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di Unit Kerja RSUD Maren Hi. Noho
Renuat yang juga melayani persalinan ibu hamil maka didapatkan isu permasalahan yaitu
“Kurang optimalnya pelayanan persalinan berkualitas untuk mencegah kematian ibu di RSUD
Maren Hi Noho Renuat”.
2
B. TUJUAN AKTUALISASI
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai
Dasar Pegawai Negeri Sipil pada RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual adalah Ikut serta
dalam upaya pemerintah menurunkan angka kematian ibu (AKI) sebagai bentuk bela negara,
dengan cara optimalisasi pelayanan persalinan untuk mencegah angka kematian ibu di RSUD
Maren Hi Noho Renuat, dalam prakteknya dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam
pelaksanaan tugas jabatan sebagai seorang dokter umum.
C. Ruang Lingkup Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
Kegiatan aktualisasi dilakukan hanya di RSUD Maren Kota Tual mengingat saat ini
Indonesia sedang dalam pandemik Covid-19. Kegiatan yang seharusnya berlangsung dari
tanggal 11 Maret 2020 sampai dengan 02 April 2020 namun tertunda oleh karena adanya
pandemik Covid-19 dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut
1. Merevisi SOP pelayanan persalinan berkualitas
2. Sosialisasi SOP Pelayanan persalinan ke petugas ruangan
3. Melakukan pembentukan Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif/ tim cepat tanggap darurat persalinan)
4. Pelatihan bagi petugas ruangan kebidanan dan IGD
5. Melakukan asuhan sayang ibu
3
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maren Hi. Noho Renuat adalah Rumah Sakit
Pemerintah Kota Tual yang beralamat di Jl. Hi. Noho Renuat, Desa Dullah, Kecamatan Dullah
Utara Kota Tual. Dengan luas tanah 3000 m2. RSUD Maren Hi. Noho Renuat telah ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Daerah dengan tipe “D” yang melayani rujukan dari 15 unit puskesmas
yang ada di Kota Tual.
Batas wilayah kerja RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual sebagai berikut:
4
RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual tahun 2014 merupakan Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tual yang ditingkatkan dari Puskesmas Perawatan Namser pada tanggal 12
November 2014 yang bertujuan untuk mengatasi rentang kendali pelayanan kepada masyarakat
di Kota Tual dan sekitarnya.
Sesuai Peraturan Walikota Tual Nomor 37 Tahun 2017 tentang Peraturan Internal Rumah
Sakit Umum Daerah Maren Hi. Noho Renuat disebutkan bahwa RSUD Maren Hi. Noho Renuat
merupakan Rumah Sakit Umum Daerah yang berorientasi sosial dengan tetap memberikan
pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas, dan memuaskan kepada pasien serta
meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai.
Sumber daya manusia di RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual didukung oleh tenaga
sebanyak 147 orang yang terdiri dari tenaga medis, paramedis, serta pendukung pelayanan
manajemen. Unit pelayanan di RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual terdiri dari Pelayanan
Rawat Jalan, Pelayanan Rawat inap, Pelayanan Gawat darurat, Pelayanan Medis Penunjang Lain
(Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi Rekam Medik, Instalasi Radiologi, Instalasi
Laboratorium, Rehabilitasi Medik).
Instalasi Rawat Jalan di RSUD Maren Hi. Noho Renuat terdiri dari 4 Poliklinik, Instalasi
Rawat inap di RSUD Maren Hi. Noho Renuat terdiri dari 7 Ruangan dengan jumlah tempat tidur
55 buah, Instalasi Gawat Darurat melayani 24 Jam dalam 7 hari seminggu, Instalasi Gizi
memiliki Swakelola atau Dapur Gizi, Instalasi Rekam Medik terdiri dari Pendaftaran Pasien, dan
5
Pengelolaan berkas rekam medis pasien, Instalasi Radiologi dan Laboratorium pelayanannya
berdasarkan shift dan Instalasi farmasi RSUD Maren Hi. Noho Renuat melayani 24 jam.
Dalam perkembangannya sampai kini Rumah Sakit Umum Daerah Maren Hi. Noho Renuat
senantiasa melakukan pengembangan pembangunan serta berupaya untuk meningkatkan sarana
dan prasarana di semua unit pelayanan maupun peningkatan sumber daya manusia serta selalu
berusaha mewujudkan pelayanan prima yaitu pelayanan cepat, tepat, murah dan berkualitas
berdasarkan standar dan prosedur pelayanan yang ideal.
B. Visi, Misi Dan Nilai-Nilai Organisasi
Sesuai Peraturan Walikota Tual Nomor 37 Tahun 2017 tentang Peraturan Internal Rumah
Sakit Umum Daerah Maren Hi. Noho Renuat disebutkan bahwa RSUD Maren Hi. Noho Renuat
merupakan Rumah Sakit umum Daerah berorientasi sosial dengan tetap memberikan pelayanan
kesehatan paripurna yang berkualitas, dan memuaskan kepada pasien/pelanggan serta
meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai.
Visi pembangunan daerah Kota Tual dalam RPJMD Tahun 2018-2023 sesuai dengan
Visi kepala daerah terpilih adalah: “Terwujudnya Kota Tual Sebagai Kota BERADAT
(Beriman, Ekonomi kerakyatan, Responsif, Akuntabel, Demokrasi, Amanah, dan Transparan)”.
6
3. Memantapkan Perwujudan Tatanan Kehidupan Sosial, Dan Budaya Yang Demokratis
Serta Memperkokoh Ketertiban Dan Keamanan Yang Kondusid.
4. Mengembangkan Kegiatan Ekonomi Kerakyatan Yang Berbasis Pengembangan
Perikanan, Pertanian, Pariwisata, Perdagangan Dan Jasa Yang Berorientasi Pasar Serta
Memberikan Ruang Cukup Bagi Peningkatan Kesempatan Kerja.
5. Mengembangkan Iklim Kondusif Untuk Peningkatan Daya Tarik Investasi Guna
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi.
6. Memantapkan Pembangunan Infrastruktur Berbasis Penataan Ruang.
7. Memantapkan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Yang
Berkelanjutan.
7
C.Struktur Organisasi Rsuda Maren Hi. Noho Renuat
8
9
D. Tugas Dan Fungsi
8
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Setelah melaksanakan tugas sebagai dokter umum ahli pertama selama
kurang lebih 10 bulan di RSUD Maren Hi Noho Renuat terdapat beberapa
masalah/isu yang di temukan selama bertugas diantaranya:
1. Tingginya angka penderita hipertensi (Tekanan darah tinggi) yang
tangani di RSUD Maren Hi Noho Renuat
Hipertensi seringkali disebut silent killer karena tidak adanya gejala dan
tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ - organ vital.
Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan darah sistolik >
140 mmhg dan tekanan darah sistolik > 90 mmhg. Data dari kunjungan
pasien di Rumah sakit
2. Kurang optimalnya pelayanan persalinan berkualitas untuk mencegah
kematian ibu di RSUD Maren Hi Noho Renuat
10
Kematian ibu hamil masih menjadi masalah yang serius dan masih
menjadi penyumbang terbanyak angka kematian di indonesia. Karena itu
perlunya di tingkatkan pelayanan persalinan berkualitas untuk mencegah
kematian ibu.
3. Banyaknya anak penderita Helmenthyasis (Kecacingan) yang di
tangani di RSUD Maren Hi Noho Renuat
Cacingan merupakan masalah yang sering dianggap sepele tetapi jika
dalam penanganan terlambat ditangani dan tidak diobati bisa
mengakibatkan keparahan dan kematian
B. Isu Prioritas
Metode yang di gunakan untuk menentukan isu mana yang perlu di cari
permasalahannya adalah dengan metode USG (Urgency, Seriuosly, dan
Growth). Dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan
isu dengan menggunakan skala likert 1-5, isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas yang harus segera di selesaikan.
Berdasarkan hasil dari analisis tabel USG diatas, didapatkan bahwa isu tersebut
tentang “ Kurang optimalnya pelayanan persalinan untuk mencegah angka
kematian ibu di RSUD Maren Hi Noho Renuat”
11
C. Gagasan pemecahan isu
Berdasarkan hasil analisis isu prioritas diatas diperoleh gagasan untuk pemecahan
isu “ Optimalisasi pelayanan persalinan untuk mencegah angka kematian ibu di
RSUD Maren Hi Noho Renuat” untuk mendukung pencapaian gagasan tersebut,
maka kegiatan - kegiatan kreatifitas / inisiatif yang akan dilaksanakan :
1. Merevisi SOP pelayanan persalinan berkualitas
2. Sosialisasi SOP Pelayanan persalinan ke petugas ruangan
3. Melakukan pembentukan Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif/ tim cepat tanggap darurat persalinan)
4. Pelatihan bagi petugas ruangan kebidanan dan IGD
5. Melakukan asuhan sayang ibu
12
III.4. Penerapan Kegiatan Pemecah Isu
Unit kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kota. Tual
Identifikasi Isu : 1. Tingginya angka penderita hipertensi yang tangani di RSUD Maren Hi Noho Renuat. Kota. Tual
2. Kurang optimalnya pelayanan persalinan berkualitas untuk mencegah kematian ibu di RSUD Maren Hi Noho
Renuat Kota. Tual
3. Banyaknya anak penderita kecacingan yang di tangani di RSUD Maren Hi Noho Renuat Kota. Tual
Isu yang di angkat : Kurang optimalnya pelayanan persalinan berkualitas untuk mencegah kematian ibu di RSUD Maren Hi Noho Renuat
Kota. Tual
Gagasan Pemecah Isu: Optimalisasi pelayanan persalinan untuk mencegah kematian ibu di RSUD Maren Hi Noho
Renuat Kota. Tual
13
Tabel 2 Kegiatan Inisiatif
Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
pelatihan VISI dan MISI nilai Organisasi
1. Merevisi SOP 1. Konsultasi Tersedianya Sebelum malakukan pembuatan Merevisi SOP Dalam kegiatan ini
pelayanan dengan pimpinan SOP SOP pelayanan ,saya berkonsultasi pelayanan persalinan menguatkan nilai-
persalinan 2. Meminta pelayanan dengan pimpinan dengan dapat berkontribusi nilai organisasi yaitu
persetujuan persalinan menunjukkan sikap keterbukaan pada Visi : Mengedepankan
rancangan ke (akuntabilitas) pada pimpinan. Terwujudnya Kota Tual keselamatan
Komite Medik Kemudian saya meminta sebagai Kota
Rumah Sakit persetujuan rancangan ke Komite BERADAT
3. Merevisi SOP Medik Rumah Sakit dengan sopan (Beriman,
pelayanan dan santun (etika publik) dan Ekonomi,
persalinan melakukan revisi SOP pelayanan Responsif,
4. Mencetak SOP secara mandiri (anti korupsi) Akuntabel,
pelayanan setelah itu saya mencetak SOP Demokrasi,
persalinan sebagai bukti untuk pertanggung Amanah dan
5. Meminta tanda jawaban (nasionalisme) dan Transparan)
tangan meminta tanda tangan dengan
pengesahan berkonsultasi (WOG) dengan Kegiatan ini
14
6. Melaporkan pimpinan. Kemudian melaporkan berkontribusi pada
pembutan SOP kegiatan secara profesional MISI yang pertama
ke pimpinan (Manejmen ASN) yaitu
Mewujudkan
sumberdaya manusia
yang religius, cerdas
dan sehat
2. Sosialisasi ke 1. Konsultasi Terlaksananya Sebelum melakukan kegiatan Pada kegiataan Dalam kegiatan ini
petugas 2. Koordinasi ke sosialisasi berkonsultasi terlebih dahulu ke sosialisasi dapat menguatkan nilai-
tentang SOP kepala ruangan KIA SOP mentor dengan menunjukkan sikap berkontribusi pada nilai organisasi pada
pelayanan dan IGD pelayanan profesionalitas (pelayanan Visi : Terwujudnya poin ketiga yaitu
persalinan 3. Pemilihan media persalinan publik) pada pimpinan, kemudian Kota Tual sebagai Kota Mengedepankan
sosialisasi (SOP) berkoordinasi (WOG) ke kepala BERADAT keselamatan,
4. Pengumpulan instalasi untuk meminta kesediaan, (Beriman,
petugas ruangan setelah itu saya memilih media Ekonomi, Dan poin ke empat
5. Menyiapkan daftar sosialisasi yang efektif dan efisien Responsif, yaitu siap dan siaga
hadir (manajemen ASN) setelah itu Akuntabel,
6. Pelaksanan melakukan pengumpulan petugas Demokrasi,
sosialisasi dengan tertib dan teratur (etika Amanah dan
7. Melakukan sesi publik)kemudian menginstruksikan Transparan)
15
tanya jawab pengisian daftar hadir dengan jujur
8. melaporan hasil (anti korupsi) kemudian dalam Kegiatan ini
sosialisasi ke pelaksanan sosialisasi dilakukan berkontribusi pada
pimpinan dengan pendekatan ilmiah dan MISI yang pertama
inovatif (komitmen mutu) disertai yaitu
melakukan sesi tanya jawab dengan Mewujudkan
kejelasan dan integritas sumberdaya manusia
(akuntabilitas) dalam menjawab yang religius, cerdas
pertanyaan. Setelah itu melaporkan dan sehat
hasil sosialisasi dengan penuh
tanggung jawab (nasionalisme) ke
pimpinan
3. Melakukan 1. Konsultasi Tersedianya Sebelum melakukan pembentukan Pada kegiatan Dalam kegiatan ini
pembentukan 2. Koordinasi dengan SK TIM TIM saya berkonsultasi ke pembentukan dapat menguatkan nilai-
Tim PONEK Komite Medik dan PONEK dan pimpinan terlebih dahulu dengan berkontribusi pada nilai organisasi pada
(Pelayanan Komite keperawatan terbentuknya sopan santun (etika publik) Visi : Terwujudnya poin ketiga yaitu
Obstetri untuk membentuk TIM PONEK setelah itu berkoordinasi dengan Kota Tual sebagai Kota Mengedepankan
Neonatal TIM PONEK Komite medik dan Komite BERADAT keselamatan,
Emergensi 3. Menentukan keperawatan untuk bekerjasama (Beriman,
16
Komprehensif kriteria anggota (nasionalisme) dalam menentukan Ekonomi,
/ tim cepat bersama Komite kriteria dengan kami tidak Responsif,
tanggap medik dan Komite membeda-bedakan (manajmen Akuntabel,
darurat keperawatan ASN) kemudian memilih calon Demokrasi,
persalinan) 4. Memilih calon anggota dengan adil (anti Amanah dan
anggota bersama korupsi). Setelah memilih calon Transparan)
Komite medik dan saya bersama Komite medik dan Dan pada Kegiatan ini
Komite keperawatan Komite keperawatan langsung berkontribusi pada
5. Pembentukan TIM membentuk TIM PONEK dengan MISI yang pertama
PONEK bersama penuh komitmen (komitmen yaitu
Komite medik dan mutu) untuk manghasilkan Mewujudkan
Komite keperawatan pelayanan yang berkualiatas. sumberdaya manusia
6. Penjelasan Setelah membentuk TIM PONEK yang religius, cerdas
TUPOKSI anggota saya menjelaskan TUPOKSI dan sehat
7. Pembuatan SK dengan jelas dan berintegritas
TIM PONEK (akuntabilitas) kemudian membuat
8. Pengesahan SK SK pembentukan TIM agar ada rasa
pembentukan TIM tanggung jawab (akuntabilitas)
PONEK dari anggota TIM yang di terbentuk.
9. Melaporkan hasil Kemudian saya melakukan
17
ke pimpinan pengesahan SK supaya ada
kepastian hukum (pelayanan
publik) yang jelas. Setelah itu saya
mengkoordinasikan (WOG) dan
melaporkan hasil kegiatan ke
pimpinan.
4. Pelatihan / 1. konsultasi Terlaksananya Sebelum melakukan kegiatan Pada kegiatan pelatihan Dalam kegiatan ini
update ilmu 2. Koordinasi kepala pelatihan/ pelatihan saya berkonsultasi ke bagi petugas dapat menguatkan nilai-
bagi petugas ruangan KIA, dan update ilmu pimpinan terlebih dahulu dengan berkontribusi pada nilai organisasi pada
ruangan IGD bagi petugas keterbukaan (manajmen ASN) Visi : Terwujudnya poin ketiga yaitu
3. Pesiapan alat dan ruangan setelah itu berkoordinasi dan Kota Tual sebagai Kota Mengedepankan
materi pelatihan berkolaborasi (WOG) dengan BERADAT keselamatan,
4. Pengumpulan kepala instalasi untuk (Beriman,
petugas ruangan menjadwalkan waktu pelatihan. Ekonomi, Dan poin ke empat
5. Menyiapkan daftar Dalam mempersiapkan alat dan Responsif, yaitu Siap dan siaga
hadir bahan materi saya memilih materi Akuntabel,
6. Pelaksanan terbaik (komitmen mutu) untuk Demokrasi,
pelatihan menjamin kualitas pelatihan. Amanah dan
7. Melakukan sesi Setelah membuat materi saya Transparan)
18
tanya jawab langsung mengumpulkan petugas
8. Melaporkan hasil melalui media sosial agar efektif Dan pada Kegiatan ini
kegiatan ke pimpinan dan efisien (pelayanan publik) berkontribusi pada
kemudian setelah peserta terkumpul MISI yang pertama
saya menginstruksikan peserta yaitu
untuk mengisi daftar hadir dengan Mewujudkan
kejujuran (anti korupsi). dalam sumberdaya manusia
pelaksanan pelatihan saya yang religius, cerdas
meberikan materi dengan bahasa dan sehat
yang sopan (etika publik)
kemudian setelah pemberian materi
saya memberi kesempatan untuk
sesi tanya jawab dan saya memberi
ksempatan dengan adil dan merata
(nasionalisme) kepada peserta
untuk bertanya. Setelah kegiatan
selesai saya melaporkan hasil
kegiatan ke pimpinan penuh
tanggung jawab (akuntabilitas).
5. Malakukan 1. Konsultasi Terlaksananya Sebelum melakukan kegiatan ini Pada kegiatan Dalam kegiatan ini
19
asuhan sayang 2. Koordinasi dengan asuhan sayang saya berkonsultasi terlebih dahulu pemberian asuhan menguatkan nilai-
ibu kepala ruangan KIA ibu ke pimpinan dengan sopan dan dapat berkontribusi nilai organisasi pada
3. Bertemu langsung santun (Etika publik) kemudian pada Visi : poin pertama yaitu
dengan pasien (ibu saya langsung berkoordinasi dengan Terwujudnya Kota Tual Nyaman dan aman,
yang akan kepala isntalasi untuk bekerjasama sebagai Kota poin kedua
melahirkan) (WOG) dalam melaksanakan BERADAT Adil dalam
4. Melakukan kegiatan. Kemudian untuk (Beriman, pelayanan,
persetujuan konseling melakukan asuhan sayang ibu saya Ekonomi, Dan poin ke empat
atau asuhan sayang bertemu langsung/ partisipatif Responsif, yaitu siap dan siaga
ibu (pelayanan publik) dengan pasien Akuntabel,
5. Penandatangan dan meminta ijin untuk melakukan Demokrasi,
persetujuan konseling konseling dengan keterbukaan Amanah dan
6. Melaporkan ke (akuntabilitas) setelah itu apabila Transparan)
pimpinan pasien setuju untuk di lakukan
konseling saya akan jujur dan Dan pada Kegiatan ini
tanggung jawab (anti korupsi) berkontribusi pada
atas informasi yang didapatkan. MISI yang pertama
Setelah kegiatan selesai saya yaitu
melaporkan hasil kegiatan ke Mewujudkan
pimpinan dengan profesionalitas sumberdaya manusia
20
(Manajmen ASN) yang religius, cerdas
dan sehat
21
BAB IV
AKTUALISASI
23
PROSES MENERAPKAN INISIATIF
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar ASN dan pengetahuan dasar
mengenai kedudukan dan peran ASN dalam NKRI pada saat agenda habituasi dapat
dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
Tabel 3 Kegiatan inisiatif 1
Kegiatan 1 : Merevisi SOP pelayanan persalinan berkualitas
24
3. Anti Korupsi
Keterkaitan nilai dasar Anti Korupsi adalah dalam penyusunan revisi SOP dilakukan
dengan mandiri.
4. Nasionalisme
Keterkaitan nilai dasar Nasioalisme adalah dalam melakukan pencetakan SOP
dilakukan dengan penuh tanggung jawab
5. Whole Of Goverment (WOG)
Keterkaitan nilai dasar WOG dalam membuat SOP ini yaitu sebelum memulai
kegiatan ini saya berkosultasi dulu dan meminta tandatangan dengan pimpinan.
6. Manajemen ASN
Keterkaitan nilai dasar Manajemen ASN adalah selalu memberikan laporan terhadap
progres kegiatan secara profesional.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Merevisi SOP pelayanan persalinan dapat berkontribusi pada Visi : Terwujudnya Kota
Tual sebagai Kota BERADAT (Beriman, Ekonomi, Responsif, Akuntabel, Demokrasi,
Amanah dan Transparan)
Kegiatan ini berkontribusi pada MISI yang pertama yaitu Mewujudkan sumberdaya
manusia yang religius, cerdas dan sehat
Penguatan dengan nilai organisasi:
Dalam kegiatan ini menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Mengedepankan keselamatan
Analisa Dampak :
Apabila nilai – nilai dasar profesi ASN ( ANEKA ) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan
ini maka akan tercipta manajemen kerja yang keliru dan tidak akan menghasilkan output
yang baik bagi pelayanan persalinan. Bahkan bisa berakibat fatal bagi keselamatan ibu
yang melahirkan. Dalam hal ini akan menimbulkan penilaian yang negatif terhadap citra
diri sebagai ASN dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayaanan publik.
25
Tabel 4 Kegiatan inisiatif 2
27
Tabel 5 Kegiatan inisiatif 3
29
Apabila nilai – nilai dasar profesi ASN ( ANEKA ) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan
ini maka pembentukan Tim PONEK tidak akan berjalan dengan baik. Dan akan timbul
situasi kerja yang tidak kondusif karne pemilihan petugas yang tidak didasarkan pada
kriteria serta tidak adanya rasa tanggung jawab petugas kepada pekerjaannya.
31
Analisa Dampak :
Apabila nilai – nilai dasar profesi ASN ( ANEKA ) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan
ini maka tidak akan tersedia petugas yang terlatih dan siap untuk melakukan penanganan
kasus persalinan.
33
D. Analisis Dampak Dari Isu Yang Ditmbulkan Jika Tidak Segera
Ditangani
Isu yang diangkat mengenai “OPTIMALISASI PELAYANAN
PERSALINAN UNTUK MENCEGAH ANGKA KEMATIAN IBU DI RSUD
MAREN Hi NOHO RENUAT KOTA. TUAL” jika tidak segera di tangani
akan maka dampak yang di timbulkan :
1. Proses persalinan yang tidak sesuai dengan SOP pelayanan persalinan
yang bisa berakibat fatal bagi keselamatan ibu yang melahirkan.
2. Kemungkinan munculnya kematian ibu saat persalinan di kenudian
hari
3. Kurangnya kepercayaan masyarakat Kota Tual dengan pelayanan
persalinan di RSUD Maren Hi Noho Renuat.
34
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses habituasi untuk melaksanakan nilai – nilai dasar ASN telah
dilaksanakan sejak tanggal 11 Maret – 2 April 2020, di RSUD Maren Hi.
Noho Renuat Kota Tual. Adapun kegiatan tersebut antara lain :
1. Merevisi SOP pelayanan persalinan berkualitas
2. Sosialisasi SOP Pelayanan persalinan ke petugas ruangan
3. Melakukan pembentukan Tim PONEK (Pelayanan Obstetri
Neonatal
Emergensi Komprehensif/ tim cepat tanggap darurat persalinan)
4. Pelatihan bagi petugas ruangan kebidanan dan IGD
5. Melakukan asuhan sayang ibu
Penerapan nilai-nilai ANEKA selama melaksanakan kegiatan telah
memberikan dampak positif kepada penulis untuk lebih professional dan
berintegritas dalam pelaksanaan setiap tugas dan kewajiban sebagai ASN
dalam memberikan pelayanan publik sebagai dokter umum ahli pertama di
RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual. Dampak positif tersebut juga
secara tidak langsung memberikan manfaat bagi kegiatan, sehingga
perlahan – lahan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap fasilitas
penyedia layanan publik.
35
B. SARAN
Setelah mengaktualisasikan nilai – nilai ANEKA selama pelaksanaan
kegiatan di RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual, ada beberapa saran
terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan, antara lain :
1. Bagi Petugas ruangan
Aktualisasi nilai ANEKA sebaiknya senantiasa diterapkan oleh
seluruh pegawai di RSUD Maren Hi. Noho Renuat untuk
mendukung pemberian pelayanan optimal kepada masyarakat
khususnya ibu hamil yang akan melaksanakan persalinan,
sebagai penerima layanan publik. Peran komunikasi dan
koordinasi sangat vital untuk setiap kegiatan yang melibatkan
lintas program bahkan lintas sektor dalam pelaksanaannya. Oleh
karena itu, menjaga komunikasi yang baik dengan menerapkan
nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan di unit kerja.
2. Bagi RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual
Kegiatan ini kiranya dapat terus dilanjutkan dan dilaksanakan
secara berkesinambungan di RSUD Maren Hi. Noho Renuat.
Dengan demikian, angka kematian ibu / AKI di Kota Tual
khususnya dapat menurun dan menyumbang penurunan AKI
secara Nasional, sehingga target pemerintah dalam hal ini
Kementrian Kesehatan mengenai penurunan angka kematian
ibu / AKI dapat segera dicapai.
36