Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN

YANG TEPASANG VENTILATOR DI RUANG ICU RSUD NATUNA

Disusun Oleh:
Ns. M Topan Wijaya Hasibuan, S.Kep
199401092020121010

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA


BEKERJA SAMA DENGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI


SIPILPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NATUNA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

Kelas P1-4 Angkatan I

Tahun 2021

JUDUL : Optimalisasi Pelaksanaan Oral

Hygien pada Pasien yang Terpasang

Ventilator di Ruang ICU RSUD

Natuna

NAMA : Ns. M Topan Wijaya Hasibuan, S.Kep

NIP : 19940109 202012 1 010

GOLONGAN, PANGKAT/RUANG : IIIa, Penata Muda/Perawat Mahir

SATUAN KERJA : UPTD Rumah Sakit Umum Daerah

Natuna

Disetujui untuk dilaksanakan pada tahap Habituasi sesuai hasil Seminar

Rancangan Aktualisasi pada tanggal 7-8 Oktober 2021 di Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Natuna

Ranai, 6 September 2021

Coach Penguji

Sukoyo, S.H., M.Si ...................................................


NIP. 19610703 199203 1 001

i
BERITA ACARA UJIAN/SEMINAR

LAPORAN AKTUALISASI

Pada Hari :

Tanggal :

Pukul :

Tempat : Zoom

Telah Diseminarkan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Angkatan I

Judul : Optimalisasi Pelaksanaan Oral Hygien pada Pasien yang

Terpasang Ventilator di Ruang ICU RSUD Natuna

Disusun Oleh : Ns. M Topan Wijaya Hasibuan, S.Kep

Angkatan/kelompok : P1-4

No Presensi : 29

Instansi : Pemerintah Kabupaten Natuna

Jabatan : Perawat Mahir

Dan telah mendapat pengujian/ Komentar/ Saran dari Penguji, Mentor dan

Coach/Moderator Peserta

Penguji Mentor

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III Kelas P1-4 Angkatan I
Tahun 2021

JUDUL : Optimalisasi Pelaksanaan Oral


Hygiene pada Pasien yang
Terpasang Ventilator di Ruang ICU
RSUD natuna
NAMA : Ns. M Topan Wijaya Hasibuan, S.Kep
NIP : 19940109 202012 1 010
GOLONGAN, PANGKAT/RUANG : IIIA, PENATA MUDA/PERAWAT
MAHIR
SATUAN KERJA : UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Natuna

Ranai, September 2021


Coach Penguji,

Sukoyo, S.H., M.Si.


NIP. 19610703 199203 1 001

Mengetahui,
Plt. Kepala Badan BKPSDM
Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna

Muhamad Alim Sanjaya, S.IP, MPP

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas

segala berkahdan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun rancangan

aktualisasi yang berjudul “OptimalisasiPelaksanaan Oral Hygiene pada Pasien

yang Terpasang Ventilator di Ruang ICU RSUD Natuna.’’ Rancangan

aktualisasi ini disusun berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab sebagai

abdi negara yang memiliki harapan besar untuk dapat mengaktualisasikan nilai-

nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi

di tempat tugas dan sebagai pribadi yang hidup di tengah masyarakat.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat untuk

kelulusan dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.Dalam penyusunan

rancangan aktualisasi ini, penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan

sempurna tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga khususnya

kepada :

1. Bapak Muhamad Alim Sanjaya, S.IP., MPP selaku Plt. Kepala Badan

Kepegawaian Pendidikandan Pelatihan Kabupaten Natuna

2. Bapak Sukoyo, S.H., M.Si selaku coach yang telah banyak meluangkan

waktu memberikan motivasi, inspirasi dan bimbingan

3. Ibu Cici Anggresta,S.Kep. selaku mentor yang telah banyak membantu

penulis melaksanakan kegiatan dengan memberikan arahan, motivasi

serta bimbingan.

4. Bapak dan ibu Widyaiswara yang telah memberikan berbagai

pengetahuan, motivasi serta bekal sebagai Aparatur Sipil Negara

iv
5. Teman-teman seperjuangan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Angkatan ke I yang saling memberikan dukungan dan motivasi

6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

Saya juga menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini memiliki

banyak kekurangan baik dari segi penulisan, tata bahasa maupun isi.

Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan rancangan aktualisasi

ini.

Ranai, 6 Oktober 2021


Penulis

Ns. M Topan Wijaya Hasibuan, S.Kep


NIP. 19940109 202012 1 010

v
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan i

Berita Acara Ujian/Seminar ii

Lembar Pengesahan iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel vii

Data Gambar & Bagan viii

Data Pribadi ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud Aktualisasi 3

1.3. Tujuan Aktualisasi 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Instansi 6

2.2. Uraian Tugas Perawat Ahli Pertama 17

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi Isu 22

3.2. DeskripsiIsu 24

3.3. Metode Penetapan Isu 26

3.4. Penentuan Penyebab Core Issue 28

3.5. Gagasan Kreatif Pemecahan Core Issue 29

3.6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi 31

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Natuna tahun 2020
11
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Natuna tahun 2020
sesuai Pendidikan 11
Tabel 3.1 Identifikasi Isu 23
Tabel 3.2 Identifikasi Isu Berdasarkan Kriteria USG 27
Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi 31
Tabel 3.4 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 41

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Daerah Natuna 6


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Natuna 16
Gambar 2.1 Diagram Fishbone 29

viii
DATA PRIBADI

 Nama : Ns. M Topan Wijaya Hasibuan, S.Kep


 TempatTanggalLahir : Ranai, 9 Januari 1994
 Agama : Islam
 GolonganDarah :A

KONTAK

 No .Telepon (HP) : 082284710356


 Email : muhammadtopan9194@gmail.com

PENDIDIKAN

 2001 – 2006 : SDN 001 Bunguran Timur


 2007 – 2009 :SMPN 1 Bunguran Timur
 2010 – 2012 : SMAN 1 BunguranTimur
 2013 – 2017 :S1 Keperawatan STIKes Mitra Bunda Persada Batam
 2017 – 2018 : Profesi Ners STIKes Mitra Bunda Persada Batam

ORGANISASI

 2019 – Sekarang :Persatuan Perawat Nasional Indonesia

PENGALAMAN PEKERJAAN

 2019 – 2020 RSUD Embung Fatimah


 2021 – Sekarang : RSUD Natuna

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi, pelayanan publik yang dilakukan oleh para

Aparatur Sipil Negara (ASN) selalu mendapat sorotan publik, terutama

tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan. Berbagai upaya

telah dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan

masyarakat terhadap pemerintahan khususnya terkait kinerja seorang

ASN.

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Pegawai

ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

memberikan pelayanan publikyang profesional dan berkualitas serta

mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Peraturan tentang ASN tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014

sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut

sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi

merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Salah satu bentuk

profesi pelayanan publik adalah bidang kesehatan.

Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan

profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan

yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada

individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat baik sehat maupun sakit.

1
Dalam menyelenggarakan praktik peperawatan, perawat bertugas

sebagai pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor bagi

klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti Keperawatan,

pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan/ atau

pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

Salah satu tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien

yang menjalani hospitalisasi di ruang Intensive Care Unit (ICU) adalah

oral hygiene, kegiatan ini dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan

mulut, gigi dan gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Menurut Taylor, et al

(dalam Shocker, 2008), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan

untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah

infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. Tujuan utama dari

oral hygiene adalah mencegah atau mengurangi plak dari gigi terutama

antara gingival margin dan proximal tooth atau batas gusi dengan gigi,

untuk mencegah penyakit periodontal dan khususnya mencegah

Ventilator Assisted Pneumonia (VAP) pada pasien yang terpasang

ventilator (Gupta, Singh & Saxsena, 2016).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna termasuk salah satu

fasilitas kesehatan yang melaksanakan pelayanan keperawatan. Dalam

pelaksanaan pelayanan keperawatan di RSUD Natuna, ditemukan

beberapa isu yang sedang terjadi dan dapat menjadi penghalang

tercapainya visi RSUD Natuna. Melalui penilaian kualitas isu dan

berdasarkan hasil observasi yang diperoleh diruang Intensive Care Unit

(ICU) RSUD Natuna dari 3 orang pasien yang terpasang ventilator

2
ketiganya diberikan tindakan oral hygiene, namun tindakan oral hygiene

yang diberikan belum sepenuhnya sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SPO) yang ada. Oleh karena itu dalam pelaksanaan

aktualisasi ini, penulis tertarik untuk membuat laporan aktualisasi dengan

judul “Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien yang

terpasang ventilator pada Ruangan ICU RSUD Natuna’’.

1.2. Maksud Aktualisasi

Maksud kegiatan aktualisasi “Belum optimalnya pelaksanaan oral

hygiene pada pasien yang terpasang ventilator pada ruangan ICU RSUD

Natuna’’ adalah membentuk ASN yang profesional dan berkarakter

yang dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai- nilai dasar ASN,

dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, serta

menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan

perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat melalui proses

habituasi (pembiasaan).

1.3. Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan dari aktualisasi adalah sebagai berikut :

1.3.1. Bagi Penulis

Untuk persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

1. Untuk menunjukkan sikap perilaku bela negara dalam

pelaksanaan aktualisasi

2. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam

pelaksanaan tugas jabatannya dengan kemampuan

berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional,

menjunjungtinggi standar etika publik, berinovasi untuk

3
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak

korupsi di lingkungan instansinya.

3. Untuk mengaktualisasikan kedudukan dan peran ASN dalam

kerangka NKRI dengan menjalankan fungsi ASN sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan

permersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan

dan masalah keragaman sosial-kultural dengan

menggunakan perspektif Whole of Government (WOG)

dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.

4. Untuk menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang

dibutuhkan sesuai bidang tugas.

1.3.2. Bagi Organisasi

1. Memberikan kontribusi dalam pencapaian visi dan misi

RSUD Natuna dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

yang prima, meningkatkan mutu, serta membangun

komitmen bersama melalui peningkatan pengetahuan pasien

dan keluarga.

2. Mengoptimalkan perawatan yang diberikan kepada pasien

yang menjalani hospitalisasi.

1.4. Manfaat

1.4.1 Manfaat Internal

Turut serta mewujudkan visi dan misi RSUD Natuna dalam

memberikan pelayanan yang berkualitas pada pasien.

4
1.4.2 Manfaat Eksternal

a. Meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan

kesehatan.

b. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Profil Instansi

2.1.1 Gambaran Umum Unit Kerja

Gambar 2.1.1
RSUD Natuna

Rumah Sakit Umum Daerah Natuna (RSUD) adalah

Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Natuna

Provinsi Kepulauan Riau, berada di lokasi strategis kota Ranai,

tepatnya di Jalan H. Ali Murtopo, Kabupaten Natuna, Provinsi

Kepulauan Riau, Email: natuna.rsud@gmail.com.

Keberadaannya sejak tanggal 12 September 2007

diresmikan penggunaannya oleh Bupati Natuna. Pada awal

pembukaannya RSUD Natuna langsung merawat 3 orang pasien,

ini berarti keberadaan Rumah Sakit Umum sangat diharapkan

oleh masyarakat Natuna. Dan pada tanggal 08 Februari 2008

1
barulah diresmikan keseluruhan operasionalnya oleh Wakil

Presiden RI Bapak M.Jusuf Kalla.

RSUD Natuna terletak tepat di jantung kota Natuna, di

kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. Dibangun diatas

tanah seluas 41.972 m2 , dengan luas bangunan 6.816 m 2 serta

kapasitas tempat tidur sebanyak 101.

Pada tanggal 02 Mei 2008 RSUD Natuna dikukuhkan oleh

surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

433/Menkes/SK/V/2008 sebagai Rumah Sakit Type C. Dengan

memberikan pelayanan empat spesialis dasar yaitu Spesialis

Penyakit Dalam, Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Spesialis

Anak, Spesialis Bedah dan tiga enam spesialis penunjang yaitu

spesialis anastesiologi, spesialis patologi anatomi, spesialis

radiologi, spesialis mata, THT dan neourologi.

Pada tahun 2017 RSUD telah mendapatkan sertifikat

Kelulusan Akreditas Tingkat Perdana dari Komite Akreditasi

Rumah Sakit (KARS) kementerian Kesehatan Republik Indonesia

dengan Nomor Sertifikat Kelulusan : KARS-SERT/577/I/201

RSUD Natuna sebagai organisasi besar telah bergerak di

bidang pelayanan kesehatan selama 13 tahun berjalan. Oleh

karena itu dalam menjalankan fungsinya RSUD Natuna

senantiasa melakukan pengembangan sarana dan prasarana

secara berkesinambungan mengikuti perkembangan kondisi yang

aktual. Jumlah kunjungan seluruh pasien di RSUD Natuna

sepanjang tahun 2020 yaitu sebanyak 34.892 orang. Disamping

2
perangkat keras pengembangan juga dilaksanakan pada

komponen sistem manajemen yang digunakan sebagai perangkat

untuk meningkatkan kualitas kinerja rumah sakit secara

keseluruhan terlebih dalam merencanakan dan melaksanakan

program-program di RSUD Natuna.

2.1.2 Visi Dan Misi RSUD Natuna

RSUD Natuna memiliki visi dan misi dalam memberikan

Pelayanan Kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Visi

RSUD Natuna: “Menjadi Rumah Sakit Rujukan Masyarakat

Kabupaten Natuna yang Terpercaya”

Dalam rangka mencapai visi tersebut, RSUD Natuna

mempunyai misi sebagai berikut:

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima, adil dan

terjangkau

b. Menjadi pusat rujukan utama masyarakat Natuna

c. Meningkatkan mutu dan sumberdaya manusia yang berjiwa

profesional dan penuh pengabdian

d. Membangun komitmen bersama antara stakeholder RSUD

Natuna dan Pemerintah Kabupaten Natuna

MOTTO RSUD Natuna Adalah “Melayani dengan Hati”.

Adapun tujuan dari visi dan misi dari RSUD Natuna adalah:

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui

penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan perorangan

(UKP) yang bermutu dan terjangkau serta seoptimal mungkin

dapat menumbuhkan iklim kemitraan dengan upaya kesehatan

3
masyarakat (UKM) dan dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah pada masyarakat yang membutuhkan.

b. Menjadi Rumah Sakit yang menjadi pilihan utama masyarakat

dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan

pelanggan.

c. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

2.1.3 Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai yang diyakini RSUD Natuna untuk menumbuhkan

motivasi dalam rangka mencapai Visi dan Misi di atas adalah

sebagai berikut:

1. Aspiratif, yakni dalam menyusun perencanaan harus selalu

memperhatikan dan menampung aspirasi masyarakat yang

berkembang didaerah.

2. Responsif, yakni bahwa perencanaan harus mengutamakan

program-program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat

dan daerah sesuai dengan potensi dan kemampuan keuangan

daerah, serta mampu mengatasi permasalahan di daerah

yang akan dihadapi pada masa yang akan datang.

3. Partisipatif, yakni dalam proses perencanaan harus selalu

melibatkan berbagai unsur stakeholders, dilingkungan instansi

pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, serta perguruan

tinggi sesuai dengan profesinya.

4. Implementatif, yakni bahwa perencanaan harus benar-benar

dapat dilaksanakan dan diwujudkan yang hasilnya dapat

4
dirasakan oleh masyarakat serta dapat

dipertanggungjawabkan.

5. Integritas, yakni bahwa perencanaan harus menjujung tinggi

kejujuran, kebenaran, kebijaksanaan dan adil dengan

mengutamakan kepentingan masyarakat.

2.1.4 Jumlah Pegawai

Jumlah tenaga kesehatan maupun non kesehatan di RSUD

Natuna terus mengalami penambahan sesuai dengan kebutuhan.

Penambahan sumber daya manusia ditujukan untuk pemenuhan

standart ketenagaan di Rumah Sakit serta untuk meningkatkan

kualitas pelayanan di RSUD.

Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Natuna tahun
2020
No Status Kepegawaian RSUD Natuna Jumlah
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 104
2 Pegawai Tidak Tetap (PTT) Pusat 1
3 Pegawai Tidak Tetap (PTT) Daerah 120
4 Pegawai kontrak 141
JUMLAH 366

Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Natuna tahun 2020
Berdasarkan pendidikan
No Pegawai Kesehatan Jumlah

1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1

2 Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan 1

3 Dokter Spesialis Bedah 2

4 Dokter Spesialis THT 1

5 Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1

6 Dokter Spesialis Radiologi 1

7 Dokter Spesialis Saraf 1

8 Dokter Umum 14

5
9 Dokter Gigi 2

10 S1 Farmasi + Apt 4

11 D-III Farmasi 7

12 S1-Keperawatan + Ners 33

13 S1-Keperawatan 7

14 D-III Keperawatan 83

15 SPK 2

16 D-III Keperawatan Gigi 2

17 D-III Keperawatan Anastesi 1

18 D-IV Kebidanan 4

19 D-III Kebidanan 28

20 S1-Gizi 3

21 D-III Gizi 1

22 D-III Radiolografer 5

23 D-IV Elektro Medis 1

24 D-III Elektro Medis 2

25 D-IV Analisis Kesehatan 1

26 D-III Analisis Kesehatan 9

27 D-III Kesling 3

28 D-III Refraksionis Optisien 1

29 D-III Rekam Medis 3

30 D-III Fisioterapi 4

31 SMF/SAA 3

32 SMAK 1

Tenaga Administrasi dan Non Kesehatan


1 Magister Hukum Keehatan 1

2 Magister Kesehatan Masyarakat 1

3 S1 Kedokteran 2

6
4 S1 Keperawatan+Ners 3

5 S1 Keperawatan 5

6 S1 Kesehatan Masyarakat 3

7 S1 Farmasi+Apt 2

8 S1 Ilmu Pemerintahan 7

9 S1 Ekonomi Pembangunan 1

10 S1 Ekonomi Manajemen 1

11 S1 Ekonomi Syariah 5

12 S1 Manajemen Perusahaan 1

13 S1 Administrasi Negara 1

14 S1 Teknik Elektro Telekomunikasi 1

15 S1 Teknik Informatika 1

16 S1 Psikologi 1

17 D-III Keperawatan 3

18 D-IV Kebidanan 2

19 S1 Keperawatan 1

20 D-III Kebidanan 7

21 D-IIII Manajemen Industri 1

22 D-III Elektro 1

23 D-III Sekretaris 1

24 D-III Ekonomi Manajemen 1

25 D-III Akuntansi 1

26 D-III Elektronik 1

27 D-1 1

28 SLTA 74

29 SLTP 6

30 SD 4

JUMLAH 366

7
2.1.5 Jenis Pelayanan di RSUD Natuna

Jenis-jenis pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum

Daerah Natuna terdiri dari:

1. Pelayanan Rawat Inap, meliputi:

a. Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan

b. Rwat Inap Anak

c. Rawat Inap Bedah

d. Rawat InapPenyakit Dalam

2. Pelayanan Rawat Jalan, meliputi :

a. Poli Penyakit Dalam (Interna)

b. Poli Bedah

c. Poli Anak

d. Poli Mata

e. Poli Kebidanan dan Kandungan

f. Poli THT

g. Poli Umum

h. Poli Gigi

i. Poli Syaraf

j. Poli Hemodialisa

3. Pelayanan Gawat Darurat24 Jam (IGD)

4. Pelayanan Penunjang Medik, meliputi:

a. Tindakan Rehabilitasi Medik/Fisiotherapy

b. CSSD

c. Tindakan Pembedahan/Operasi

8
5. Pelayanan Penunjang Non Medik, meliputi:

a. Pelayanan Rekam Medis

b. Pengolahan Limbah

c. Perawatan Jenazah

d. Pelayanan Ambulance

e. Pelayanan Pemeliharaan Rumah Sakit

f. Pelayanan Laundry

2.1.6 Instalasi di RSUD Natuna

Instalasi yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Natuna

terdiri dari:

6. Instalasi Rawat Inap

7. Instalasi Rawat Jalan

8. Instalasi Bedah Centeral

9. Instalasi Gawat Darurat

10. Instalasi ICU dan NICU

11. Instalasi Farmasi

12. Instalasi Gizi

13. Instalasi Laboratorium dan UTDRS

14. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit

(IPSRS)

15. Instalasi Radiologi

16. Instalasi IPAL dan Sanitasi

17. Instalasi Medical Record

18. Unit Pelayanan Fungsional Kamar Bersalin

19. Unit Pelayanan Fungsional Haemodialisa

9
2.1.7 Struktur Organisasi RSUD Natuna 2020
KEPALA DINAS KESEHATAN
Rizal Rinaldy, S.Si.T.M, Kes
DIREKTUR
DEWAN PENGAWAS
Dr. H. Imam Syafari, MPH

Jabatan Fugsional KOMITE-KOMITE SATUAN PENGAWAS INTEL

BIDANG PELAYANAN BIDANG KEPERAWATAN BIDANG KEUANGAN DAN BAGIAN TATA USAHA
PERENCANAAN
Plt. Dr. Ari Pajarudi Firman Eddy, S.Kep
Zuliana Z, SE Sarita Opianti, S.Kep. Ners

SEKSI PELAYANAN DAN SEKSI ASUHAN SEKSI PERENCANAAAN SUBBAG UMUM, HUMAS DAN
PENUNJANG KEPERAWATAN PERLENGAPAN
Sarita Opianti, S.Kep, Ns Raja Icha Husnita Elwita, AMK Harpen Suryadi, S.Kep

SEKSI FARMASI DAN SEKSI SDM SEKSI SUBBAG KEPEGAWAIAN


LOGISTIK KEPERAWATAN PERBENDAHARAAN
SEKSI
Ina Roziana, S.Si, Apt Cici Anggresta, S.Kep, Ns Edyi Sabara, S.Si, Apt Terijun Azrianto, SKM

SUBBAG HUKUM DAN


PELAPORAN

INSTALASI Sri Cahyati, S. Kep, M. Kes

10
2.2. Uraian Tugas Perawat Ahli Pertama

Berdasarkan PERMENPAN RB No 35 tahun 2019 tugas

pokok perawat ahli pertama yang tercantum dalam SKP yaitu:

1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga

3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat

4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan

dasar/lanjut

5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan

keperawatan

6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya

pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam

pelayanan keperawatan

7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar

pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan

infeksi.

8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang

berdampak pada pelayanan kesehatan

9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan

penyakit menular

10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu

11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah

keperawatan

11
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu

(merumuskan, menetapkan tindakan)

13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga

(merumuskan, menetapkan tindakan)

14. melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat

darurat/bencana/ kritikal

15. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic

16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan

intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi

kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan

keperawatan

18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi

19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan

eliminasi

20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan

mobilisasi

21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan

pengaturan suhu tubuh

24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu

12
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada

individu

26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru

pada individu

27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan

pada individu

28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

pasien

29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok

30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan

dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat

31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat

32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi

kompleks

33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi

34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik

35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan

komunikasi

36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang

kompleks pada area medikal bedah

37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang

kompleks di area anak

13
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di

area maternitas

39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang

kompleks di area komunitas

40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang

kompleks di area jiwa

41. Melakukan perawatan luka melakukan pemantauan atau

penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan

keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

42. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan

dokter

43. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu

44. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala

45. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada

individu

46. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan

keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer

47. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

48. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar

shift/unit/fasilitas kesehatan

49. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka

melakukan fungsi ketenagaan perawat

50. Melakukan preseptorship dan mentorship

14
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi Isu

Ada beberapa isu yang terjadi di RSUD Natuna, hal ini

membuat penulis harus melakukan analisis isu untuk menetapkan

salah satu isu yang ingin di angkat dalam pelaksanaan aktualisasi.

Adapun isu yang sudah penulis dapatkan di RSUD Natuna antara

lain:

1. Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien yang

terpasang ventilator pada Ruangan ICU RSUD Natuna

2. Kurangnya pengetahuan keluarga dalam mematuhi peraturan

tentang pembatasan kunjungan pasien yang menjalani

perawatan di Ruangan ICU RSUD Natuna

3. Belum optimalnya pendokumentasian diagnosa keperawatan

dan rencana tindakan keperawatan pada rekam medik pasien

di Ruangan ICU RSUD Natuna

15
Berdasarkan hal tersebut, identifiasi isu yang dikaitkan dengan

prinsip-prinsip kedudukan dan peran ASN adalah:

Tabel 3.1
Identifikasi Isu
Kondisi yang Keterkaitan
No Kondisi saat ini Isu
diharapkan Agenda III
1 Pelaksanaan oral Pelaksanaan oral Belum  Akuntabilitas
hygiene pada hygiene pada optimalnya  Pelayanan
pasien yang pasien dengan pelaksanaan Publik
terpasang ventilator dilakukan oral hygiene  Komitmen
ventilator dilakukan dengan peralatan pada pasien Mutu
dengan peralatan dan bahan yang yang terpasang
dan bahan terbatas lengkap dan sesuai ventilator yang
SPO menjalani
perawatan di
Ruangan ICU
RSUD Natuna
2 Masih banyak Keluarga,kerabat Kurangnya  Pelayanan
keluarga, kerabat dan/atau sanak pengetahuan Publik
dan/atau sanak saudara pasien pengunjung  Komitmen
saudara pasien yang tidak datang terhadap Mutu
yang datang membesuk pasien peraturan jam
membesuk pasien yang sedang besuk yang di
yang sedang menjalani terapkan di
menjalani perawatan di Ruangan ICU
perawatan di Ruangan ICU
RSUD Natuna.
Ruangan ICU RSUD Natuna.
RSUD Natuna
3 Pendokumentasian Pendokumentasian Belum  Pelayanan
diagnosa diagnosa optimalnya Publik
keperawatan dan keperawatan dan pendokumentasi  Komitmen
rencana tindakan rencana tindakan an diagnosa Mutu
keperawatan pada keperawatan pada keperawatan
rekam medik rekam medik dan rencana
pasien masih pasien masih tindakan
dilakukan dengan dilakukan dengan keperawatan
cara menulis sistem centang
pada rekam
manual mulai dari kolom mulai dari
medik pasien di
diagnosa diagnosa
keperawatan, keperawatan, Ruangan ICU
tujuan & kriteria tujuan & kriteria RSUD Natuna
hasil dan rencana hasil dan rencana
tindakan tindakan
keperawatan keperawatan

16
3.2. Deskripsi Isu

a. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah pelayanan yang dilaksanakan oleh

setiap unsur penyelenggara negara, untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Oral hygiene merupakan salah satu

tindakan keperawatan yang dilakukan di ruang ICU guna

mencegah berkembangnya bakteri dan kuman pada gigi, gusi

dan mulut. Terkhusus bagi pasien yang terpasang ventilator, oral

hygiene dilakukan guna mencegah terjadinya VAP

 Permasalahannya

Pelaksanaan oral hygiene di ruang ICU RSUD Natuna belum

sepenuhnya dilaksanakan sesuai SPO yang berlaku.

 Faktanya

Oral hygiene dapat mencegah terjadinya VAP pada pasien yang

terpasang Ventilator.

b. Manajemen ASN

ASN harus mampu memiliki nilai dasar ANEKA serta sikap

professional dalam bekerja, agar terciptanya sinergi dan

integritas ASN. Tujuan dari Manajemen ASN itu sendiri adalah

untuk menghasilkan ASN yang professional dan berintegritas.

Salah satunya dengan cara, ASN harus mampu menguasai

pengetahuan yang sesuai dengan keadaan jaman dan bisa

mengembangkan pengetahuannya.

17
 Permasalahannya

Pendokumentasian diagnosa keperawatan dan rencana

tindakan keperawatan masih ditulis tangan secara manual.

 Faktanya

Proses pendokumentasian diagnosa keperawatan dan rencana

tindakan keperawatan dengan sistem centang dapat

memudahkan perawat dalam melaksanakan asuhan

keperawatan.

c. Whole of Government

WOG adalah pelayanan publik bekerja lintas batas untuk

mencapai tujuan bersama serta sebagai respon terpadu

pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Alur penanganan pasien

bisa dirancang dengan kerja sama antara ruang ICU dan komite

rumah sakit.

 Permasalahannya

Kurangnya pengetahuan pengunjung terhadap peraturan jam

besuk yang di terapkan di ruangan ICU RSUD Natuna.

 Faktanya

Pengetahuan pengunjung terhadap peraturan jam besuk yang

diterapkan dapat mencegah terjadinya penularan infeksi

nosokomial.

18
3.3. Metode Penetapan Isu

Dalam penetapan isu digunakan metode USG. Metode USG

merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu

yang harus diselesaikan. Caranya adalah dengan menentukan

tingkat urgency (urgensi), seriousness (keseriusan), dan

growth(perkembangan isu apabila tidak segera diselesaikan)

dengan menentukan skala 1 (satu) – 5 (lima). Isu yang memiliki

skor tertinggi adalah Core Issue (isu prioritas).

a. Urgency atau urgensi yaitu dilihat dari tersedianya waktu,

mendesak atau tidak masalah tersebut ditindaklanjuti.

b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yaitu

dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap

produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,

membahayakan sistem atau tidak.

c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu dengan

melihat apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa

sehingga sullit untuk dicegah.

19
Tabel 3.2
Identifikasi Isu Berdasarkan Kriteria USG
Pemilihan Isu
No. Identifikasi Isu Total Ranking
U S G

1. Belum optimalnya
pelaksanaan oral
hygiene pada pasien 4 4 5 13 I
yang terpasang ventilator
pada Ruangan ICU
RSUD Natuna

2. Kurangnya pengetahuan
keluarga dalam
mematuhi peraturan
tentang pembatasan 4 4 4 12 II
kunjungan pasien yang
menjalani perawatan di
Ruangan ICU RSUD
Natuna

3. Belum optimalnya
pendokumentasian
diagnosa keperawatan
dan rencana tindakan 3 3 3 9 III
keperawatan pada
rekam medik pasien di
Ruangan ICU RSUD
Natuna

Keterangan:

U: Urgency; S :Seriousness; G: Growth

5 = Sangat Mendesak/Gawat/berdampak

4 = Mendesak/Gawat/ berdampak

3 = Cukup Mendesak/Gawat/ berdampak

2 = Kurang Mendesak/Gawat/ berdampak

1 = Tidak Mendesak/Gawat/ berdampak

20
Berdasarkan table di atas, maka isu aktual yang menjadi prioritas

adalah “Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien

yang terpasang ventilator pada Ruangan ICU RSUD Natuna”.

Berdasarkan permasalahan di atas, sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi perawat ahli pertama maka penulis ingin membuat

Rancangan Aktualisasi mengenai “Optimalisasi pelaksanaan

Oral Hygiene pada pasien yang terpasang ventilator pada

Ruangan ICU RSUD Natuna”.

3.4. Penentuan Penyebab Core Issue

Berdasarkan analisis USG tersebut, isu yang telah

ditetapkan yaitu “Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada

pasien yang terpasang ventilator pada Ruangan ICU RSUD

Natuna”. Untuk menentukan penyebabnya, penulis menggunakan

diagram fishbone. Diagram fishbone mengidentifikasi berbagai

sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis

masalah. Masalah akan dipecahkan menjadi sejumlah kategori

berkaitan yang kemudian diuraikan penyebabnya.

21
Measuremen Man

Belum Pelaksanaan
terbentuknya tim oral hygiene Belum
mutu pelayanan belum optimalnya
yang mengawasi sepenuhnya pelaksanaan
pelaksanaan sesuai SPO
oral hygiene
pada pasien
yang terpasang
Belum Alat yang ventilator pada
optimalnya tersedia untuk Ruangan ICU
sosialisasi SPO melaksanakan RSUD Natuna.
oral hygine oral hygiene
belum lengkap

Method Material

Gambar 3.1
Diagram Fishbone

Berdasarkan diagram Fishbone di atas bahwa penyebab isu

adalah pelaksanaan oral hygine pada pasien dengan Ventilator

sesuai SPO, belum terbentuknya tim mutu pelayanan yang

mengawasi pelaksanaan, alat yang tersedia untuk melaksanakan

oral hygiene belum lengkap dan belum optimalnya sosialisasi SPO

oral hygine.

3.5. Gagasan Kreatif Pemecahan Core Issue

Dari hasil USG (Urgency, Seriousness, Growth) di atas,

dapat dilihat isu yang prioritas dengan nilai tertinggi adalah “Belum

optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien yang

terpasang ventilator pada Ruangan ICU RSUD Natuna”. Begitu

22
juga dari hasil analisis Fishbone pada telah dipaparkan penyebab–

penyebab isu dapat terjadi, sehingga untuk menyelesaikan isu

tersebut penulis mengangkat sebuah gagasan secara lebih spesifik

yaitu “Optimalisasi pelaksanaan oral hygiene pada pasien yang

terpasang ventilator pada Ruangan ICU RSUD Natuna”. Maka

dalam mewujudkan gagasan tersebut penulis merancang kegiatan

yang dibutuhkan sebagai berikut:

1. Berkoordinasi dengan mentor dalam menentukan nilai ANEKA

yang terkait dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

2. Menyusun rancangan aktualisasi dan rencana kegiatan

aktualisasi

3. Mengidentifikasi kelengkapan alat yang diperlukan saat

melakukan oral hygiene

4. Mensosialisasikan kembali SPO oral hygiene kepada perawat

ICU

5. Perawat ICU mempraktikkan pelaksanaan oral hygiene sesuai

SPO pada pasien ICU

6. Mengevaluasi hasil kegiatan optimalisasi pelaksanaan oral

hygiene di ruang oleh perawat di ruang ICU

23
3.6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Natuna

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien yang terpasang

ventilator pada Ruangan ICU RSUD Natuna

Gagasan Pemecahan isu : Optimalisasi pelaksanaan oral hygiene pada pasien yang terpasang ventilator

pada Ruangan ICU RSUD Natuna

Tabel 3.3
Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Keterkaitan dengan Penguatan nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Pelatihan visi/misi organisasi organisasi
1 Berkoordinasi  Menghubungi Hasil: Dalam berkoordinasi Dengan berkoordinasi Dengan
dengan mentor guna dengan mentori, penulis dalam menentukan berkoordinasi
menyepakati Tersedianya
mentor dalam membuat rencana kegiatan kaitan nilai ANEKA dalam
waktu tabel
menentukan yg jelas dan transparan dari kegiatan yang menentukan
bimbingan keterkaitan
kaitan nilai baik dari tahapan, tujuan akan dilakukan pada kaitan nilai
 Berkonsultasi substansi mata
ANEK pada dan hasil yang diharapkan. rancangan aktualisasi, ANEKA dari
tentang pelatihan
kegiatan maka akan kegiatan yang
rencana dengan (Akuntabilitas)
yang akan mendukung akan dilakukan
kegiatan yang rencana
dilaksanakan pencapaian misi pada rancangan
akan kegiatan yang
RSUD Natuna yaitu aktualisasi yang

24
dilakukan akan dilakukan Pada saat konsultasi dan meningkatkan dilandasi oleh
 Bersama pada koordinasi, penulis akan pelayanan kesehatan nilai
mentor rancangan menggunakan bahasa yang prima, adil dan Akuntabilitas,
menentukan aktualisasi Indonesia yang baik dan terjangkau, Nasionalisme,
kaitan benar, tidak memaksakan meningkatkan mutu Etika Publik,
kegiatan yang kehendak dan menghargai dan sumber daya Komitmen Mutu,
akan setiap saran yang diberikan manusia yang berjiwa dan Anti
dilakukan (Nasionalisme) profesional dan penuh Korupsi maka
dengan nilai pengabdian, serta nilai organisasi
ANEKA
membangun komitmen RSUD Natuna
bersama antara adalah Aspiratif,
stakeholder RSUD Responsif,
Pada saat konsultasi dan Natuna dan Partisipasif,
koordinasi, penulis akan Pemerintah Kabupaten Implementatif,
menyapa dengan ramah, Natuna dan integritas
menggunakan tutur kata
yang baik, sopan dan
santun, serta hormat
terhadap atasan.(Etika
Publik)

Penulis melakukan
konsultasi dan koordinasi
kepada mentor dan pihak
terkait lainnya agar
dihasilkan kegiatan yang

25
baik (orientasi mutu) dan
dengan waktu yang efisien
(tidak membicarakan hal
lain diluar topik) (Komitmen
Mutu, Whole of
Government)

Penulis membuat rencana


kegiatan dengan kerja
keras, jujur dan mandiri
serta menggunakan
fasilitas sendiri(Anti
Korupsi)
2 Menyusun  Mempersiap- Hasil : Dalam mempersiapkan Dengan Dengan
rancangan kan aktualisasi, penulis mempersiapkan dan mempersiapkan
rancangan Tersedianya
aktualisasi membuat rencana kegiatan merencanakan dan
kegiatan Dokumen
dan rencana yg jelas dan transparan kegiatan aktualisasi, merencanakan
aktualisasi Rancangan
kegiatan baik dari tahapan, tujuan maka akan kerangka acuan
 Melakukan kegiatan
aktualisasi dan hasil yang diharapkan. mendukung kegiatan yang
konsultasi Aktualisasi
pencapaian misi dilandasi oleh
dengan (Akuntabilitas)
RSUD Natuna yaitu nilai
direktur RSUD meningkatkan Akuntabilitas,
Natuna dan pelayanan kesehatan Nasionalisme,
mentor Pada saat konsultasi dan yang prima, adil dan Etika Publik,
tentang koordinasi, penulis akan terjangkau, Komitmen Mutu,
rancangan

26
kegiatan menggunakan bahasa meningkatkan mutu dan Anti
aktualisasi Indonesia yang baik dan dan sumber daya Korupsi maka
 Menghadap benar, tidak memaksakan manusia yang berjiwa nilai organisasi
kepala bidang kehendak dan menghargai profesional dan penuh RSUD Natuna
keperawatan setiap saran yang diberikan pengabdian, serta adalah Aspiratif,
untuk (Nasionalisme) membangun komitmen Responsif,
memberitahu- bersama antara Partisipasif,
kan tentang stakeholder RSUD Implementatif,
rancangan Natuna dan dan integritas
kegiatan
Pemerintah Kabupaten
aktualisasi Pada saat konsultasi dan Natuna
yang akan koordinasi, penulis akan
dilakukan di menyapa dengan ramah,
RSUD Natuna menggunakan tutur kata
 Menghadap yang baik, sopan dan
kepala santun, serta hormat
ruangan ICU terhadap atasan.(Etika
untuk
Publik)
memberitahu-
kan tentang
rancangan
kegiatan Penulis melakukan
aktualisasi konsultasi dan koordinasi
yang akan kepada mentor dan pihak
dilakukan di terkait lainnya agar
ruang ICU dihasilkan kegiatan yang
baik (orientasi mutu) dan
dengan waktu yang efisien

27
(tidak membicarakan hal
lain diluar topik) (Komitmen
Mutu, Whole of
Government)

Penulis membuat rencana


kegiatan dengan kerja
keras, jujur dan mandiri
serta menggunakan
fasilitas sendiri(Anti
Korupsi)
3 Melengkapi  Melakukan Hasil : Peralatan yang dilengkapi Dengan tersedianya Dengan
peralatan konsultasi alat sesuai dengan tujuan alat yang diperlukan tersedianya alat
yang Tersedianya
yang dalam melakukan Oral yang dilandasi
diperlukan alat yang (Akuntabilitas)
dibutuhkan Hygiene sesuai SPO oleh nilai
dengan diperlukan
untuk Oral maka akan Akuntabilitas,
kepala dalam
Hygiene mendukung Nasionalisme,
ruangan ICU melaksanakan
sesuai SPO pencapaian misi Etika Publik,
 Melakukan Oral Hygiene
yang berlaku Dalam mekengkapi alat RSUD Natuna yaitu Komitmen Mutu,
konsultasi alat sesuai SPO
yang diperlukan penulis meningkatkan dan Anti
yang pelayanan kesehatan Korupsi maka
diperlukan menghormati setiap saran
yang diberikan. yang prima, adil dan nilai organisasi
dengan
terjangkau, RSUD Natuna
mentor (Nasionalisme) meningkatkan mutu adalah Aspiratif,
 Melengkapi
dan sumberdaya Responsif,
daftar alat

28
yang manusia yang berjiwa partisipatif,
diperlukan profesional dan penuh Implementatif,
sesuai saran Penulis melengkapi alat
pengabdian dan integritas
kepala yang diperlukan
ruangan ICU mengucapkan salam dan dan membangun
berkoordinasi menggunakan tutur kata komitmen bersama
dengan pihak yang baik, sopan dan antara stakeholder
CSSD santun serta menghormati RSUD Natuna dan
 Melakukan atasan. Pemerintah Kabupaten
konsultasi Natuna
(Etika Publik)
kelengkapan
alat yang
sudah
dilengkapi
dengan
Penulis melengkapi alat
mentor dan
yang diperlukan sesuai
kepala
ruangan ICU dengan standar yang
berlaku agar proses
 Meletakkan pelaksanaan tindakan dapat
alat yang terwujud dengan optimal
diperlukan (berorientasi pada mutu).
pada tempat (Komitmen Mutu)
alat di ruang
ICU

29
Penulis melakukan
konsultasi dengan pihak
terkait dan koordinasi dalam
melengkapi alat.(Whole Of
Government)

Dalam melengkapi alat,


penulis tidak menggunakan
simbol-simbol yang
berkaitan dengan politik.
(Manajemen ASN)
4 Sosialisasi  Melakukan Hasil : Penulis melakukan Dengan dilakukannya Dengan
tentang SPO koordinasi sosialisasi sesuai dengan sosialisasi, maka dilakukannya
dengan Terlaksananya
teknik Oral tujuan (konsistensi)dan diharapkan dapat sosialisasi yang
Mentor Sosialisasi
Hygiene sesuai dengan jadwal yang mendukung dilandasi oleh
 Menyebarkan tentang SPO
sudah ditentukan sebagai pencapaian misi nilai
undangan Oral Hygiene
bentuk RSUD Natuna yaitu Akuntabilitas,
kepada pihak pertanggungjawaban meningkatkan Nasionalisme,
terkait untuk pelayanan kesehatan Etika Publik,
hadir di acara (Akuntabilitas)
yang prima, adil dan Komitmen Mutu,
sosialisasi terjangkau, dan Anti
 Melakukan meningkatkan mutu Korupsi maka
pembukaan Dalam sosialisasi dan dan sumberdaya nilai organisasi
acara menyebarkan undangan,

30
sosialisasi penulis akan menggunakan manusia yang berjiwa RSUD Natuna
 Mensosialisasi bahasa Indonesia yang profesional dan penuh adalah Aspiratif,
kan SPO baik dan benar, pengabdian, serta Responsif,
Oral Hygiene bermusyawarah, saling membangun komitmen Partisipasif,
 Memberikan menghormati,tidak bersama antara Implementatif,
kesempatan memaksakan kehendak. stakeholder RSUD dan integritas
kepada Natuna dan
undangan (Nasionalisme)
Pemerintah Kabupaten
yang hadir Natuna
untuk
bertanya dan Dalam kegiatan sosialisasi,
memberikan penulis akan datang tepat
kritik dan waktu (disiplin),
saran menggunakan tutur kata
 Menutup yang sopan serta tanggap
acara terhadap pertanyaan yang
sosialisasi diberikan.
Dan selalu menerapkan nilai
budaya senyum, sapa,
salam, sopan, santun
(Etika Publik)

Saat sesi tanya jawab,


penulis menerima masukan
dari kepala ruangan dan

31
perawat-perawat serta
bersedia memperbaiki dari
masukan yang telah
diberikan untuk yang lebih
baik (orientasi mutu)
(Komitmen Mutu)
Penulis melakukan
sosialisasi dengan kerja
keras, jujur, dan berani
serta tidak mengganggu
waktu pelayanan (Anti
Korupsi)

Penulis melakukan
koordinasi dengan pihak
terkait dalam pembuatan
undangan (Whole of
Government)

5 Perawat ICU  Menyusun Hasil : Dalam Pemnyusunan jadwal Dengan dilakukannya Dengan adanya
Mempraktik- jadwal praktik Oral Hygiene penulis praktik Oral Hygiene, praktik Oral
kan Oral perawat untuk Jadwal praktik bertanggung jawab dalam maka diharapkan Hygiene yang
praktek Oral Oral Hygiene
Hygiene penyusunan dan dapat mendukung dilandasi oleh
Hygiene

32
kepada  Memberi pelaksanaan praktik pencapaian misi nilai
pasien kesempatan (Akuntabilitas) RSUD Natuna yaitu Akuntabilitas,
perawat meningkatkan Nasionalisme,
mempraktik- pelayanan kesehatan Etika Publik,
kan Oral yang prima, adil dan Komitmen Mutu,
Hygiene terjangkau, dan Anti
sesuai jadwal Dalam penyusunan jadwal meningkatkan mutu Korupsi maka
 Memberi praktik Penulis dan sumberdaya nilai organisasi
apresiasi menggunakan bahasa manusia yang berjiwa RSUD Natuna
perawat yang indonesia yang baik dan profesional dan penuh adalah Aspiratif,
sudah benar pengabdian, serta Responsif,
melakukan
(Nasionalisme) membangun komitmen partisipatif,
praktik Oral
bersama antara Implementatif,
Hygiene
stakeholder RSUD dan integritas
Dalam penyusunan jadwal Natunadan Pemerintah
praktik penulis menjaga Kabupaten Natuna
privasi pasien dengan tidak
menuliskan nama pasien
pada jadwal praktik serta
bersikap baik dan ramah
(Etika Publik)

Dalam penyusunan jadwal


praktik penulis menyusun
sesuai jadwal dinas ruangan

33
agar pelaksanaan praktik
lebih efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)

Dalam penyusunan jadwal


praktik penulis
menggunakan biaya
sendiri dan jujur
(Anti Korupsi)

6 Mengevaluasi  Membuat Hasil: Dalam mengevaluasi praktik Dengan dilakukannya Dengan adanya
praktik oral lembar Oral Hygiene penulis evaluasi praktik Oral evaluasi praktik
evaluasi Tersedianya
hygiene yang bertanggung jawab dalam Hygiene, maka Oral Hygiene
dilakukan  Mencatat hasil lembar evaluasi penyusunan dan diharapkan dapat yang dilandasi
perawat praktek pada pelaksanaan praktik mendukung oleh nilai
lembar (Akuntabilitas) pencapaian misi Akuntabilitas,
evaluasi RSUD Natuna yaitu Nasionalisme,
 Melaporkan meningkatkan Etika Publik,
hasil evaluasi Dalam mengevaluasi praktik pelayanan kesehatan Komitmen Mutu,
pada mentor oral hygiene Penulis yang prima, adil dan dan Anti
menggunakan bahasa terjangkau, Korupsi maka
indonesia yang baik dan meningkatkan mutu nilai organisasi
benar dan sumberdaya RSUD Natuna
manusia yang berjiwa adalah Aspiratif,

34
(Nasionalisme) profesional dan penuh Responsif,
pengabdian, serta partisipatif,
membangun komitmen Implementatif,
Dalam mengevaluasi bersama antara dan integritas
praktik oral hygiene penulis stakeholder RSUD
menjaga privasi pasien Natunadan Pemerintah
dengan tidak menuliskan Kabupaten Natuna
nama pasien pada jadwal
praktik serta bersikap baik
dan ramah
(Etika Publik)

Dalam mengevaluasi
praktik oral hygiene penulis
menggunakan biaya
sendiri dan jujur
(Anti Korupsi)

35
3.7. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.4 Rencana Jadwal Kegiatan

Oktober November
No
Kegiatan Minggu ke Minggu ke
.
1 2 3 4 1 2
1. Berkoordinasi dengan mentor dalam
menentukan kaitan nilai ANEK pada
kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Menyusun rancangan aktualisasi dan
rencana kegiatan aktualisasi
optimalisasi pelaksanaan oral
hygiene di ruang ICU RSUD Natuna
3. Melengkapi peralatan yang
dibutuhkan untuk Oral Hygiene
sesuai SPO yang berlaku
4. Sosialisasi kembali SPO Oral
Hygiene kepada perawat ICU
5. Perawat ICU Mempraktikkan Oral
Hygiene kepada pasien
6. Mengevaluasi pelaksanaan oral
hygiene di ruang ICU

39
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Akuntabilitas, Modul


Pendidikandan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. LAN
RI.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Nasionalisme: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Etika Publik: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Komitmen Mutu: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. LAN
RI.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Anti Korupsi: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. LAN RI.
PERMENPAN RB No. 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Perawat
Setianingsih, Febi, Ahmad,. (2017) Gambaran Pelaksanaan Tindakan
Oral Hygiene pada Pasien di Ruang Intesive Care Unit (ICU).
Jawa Tengah: Jurnal Perawat Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara

40

Anda mungkin juga menyukai