Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VI

Disusun oleh :
Asep Sofyan, Amd.Kep
NIP: 199108252019021001
Perawat Terampil
RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
INSTALASI GAWAT DARURAT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VI

Nama : Asep Sofyan, Amd.Kep


NIP : 199108252019021001
Pangkat Gol. Ruang : II/c
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Telah disetujui untuk diseminarkan


Di Balai Besar Pelatihan Jakarta
Pada tanggal, 5 November 2019

Menyetujui

Coach, Mentor,

Khikmatul Ulya, SKM Ns. Aep Sumarna, S.Kep


NIP. 197502152006042001 NIP. 1966041990031001

i
DAFTAR ISI

LEMBARPERSETUJUAN i

DAFTAR ISI ii

PROFILORGANISASI DAN PESERTA 1

1. Profil Organisasi 1

A. Sejarah Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor 1


B. Visi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor 2
C. Misi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor 2
D. Nilai-nilai Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor 3
E. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor 3
F. Struktur Organisasi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor 5
G. Struktur Organisasi IGD Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki

Mahdi Bogor

2. Profil Peserta 7

RANCANGAN AKTUALISASI 8

1. Deskripsi isu 8
2. Penetapan Core Isu 8
3. Penetapan penyebab masalah 9
4. Gagasan Pemecah Isu 10
5. Matriks Aktualisasi 11
6. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi 28

DAFTAR PUSTAKA iii

ii
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

1. PROFIL ORGANISASI
A. Sejarah Rumah Sakit DR.H. Marzoeki Mahdi Bogor
Rumah Sakit BLU DR.H. Marzoeki Mahdi Bogor merupakan
pusat rujukan nasional pelayanan kesehatan jiwa. Didirikan pada
zaman penjajahan Belanda pada tanggal 1 Juli 1882 dikenal dengan
nama Hetkrankzinnigengestich Buitenzorg. Perubahan sosio–ekonomi
dan politik di Indonesia sangat mempengaruhi kelangsungan
organisasi–organisasi pemerintah termasuk diantaranya Rumah Sakit
dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Perubahan tersebut dapat berdampak
pada struktur organisasi hingga status dan kedudukan organisasi.
Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor harus mempersiapkan diri
dengan pilihan yang ada, namun yang terpenting dan harus dilakukan
adalah mencapai kemandirian dalam menyediakan dan mengelola
sumber daya agar kelangsungan organisasi dapat dipertahankan.
Potensi sumberdaya material dan sumber daya manusia yang
ada di RS dr. H. Marzoeki Mahdi dapat digali untuk meningkatkan
revenue yang diperlukan demi kelangsungan organisasi. Peningkatan
utilisasi sumberdaya yang ada merupakan alternatif pilihan yang harus
dicoba untuk meningkatkan pendapatan rumah sakit. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara melakukan perubahan cara pandang, bahwa
organisasi pemerintah yang tadinya birokratis menjadi organisasi yang
mempunyai sifat wirausaha.
Rumah Sakit dr. H Marzoeki Bogor mempunyai luas lahan 578,
765 m2 dan luas bangunan 26. 862 m2. Kapasitas tempat tidur tercatat
sejumlah 640 tempat tidur (TT), distribusi tempat tidur berdasarkan
pelayanan terdiri dari rawat inap psikiatri 483 TT, rawat inap
pemulihan ketergantungan NAPZA 97 TT dan rawat inap umum 138
TT, sementara berdasarkan kelas terdiri dari kelas VIP dan Utama 45
TT (6,27 %), kelas I 57 TT (7,10 %), kelas II 57 TT ( 7,94 %), kelas
III 373 TT ( 51,95 %) dan kelas khusus 194 TT (26,94 %).

1
Di masa datang rumah sakit diharapkan tumbuh menjadi
organisasi yang mengutamakan profesionalisme dalam segala bidang.
Profesionalisme akan meningkatkan mutu, menjadi efektif dan efisien
sehingga akan meningkatkan produktivitas atau kinerja rumah sakit.
Hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi situasi yang berubah
dengan cepat dan tidak menentu.

B. Visi dan Misi


Visi
Menjadi rumah sakit jiwa rujukan nasional dengan unggulan
layanan rehabilitasi psikososial pada tahun 2019
Misi
1) Mewujudkan layanan kesehatan jiwa dengan unggulan
rehabilitasi psikososial.
2) Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan riset
unggulan dalm bidang kesehatan jiwa.
3) Meningkatkan peran strategis dalam program kesehatan jiwa
nasional.
4) Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan stakeholder.
5) Meningkatkan komitmen dan kinerja pegawai untuk mencapai
kesejahteraan.

C. Moto
Moto RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Adalah SEHAT yaitu
sebagai berikut:
S : Smart
E : Empati
H : Harmonis
A: Antusias
T : Tertib

2
D. Nilai-nilai
Nilai-nilai organisasi RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor adalah
sebagai berikut:
1) Belajar dan Berkembang
2) Profesionalisme
3) Bekerja Seimbang
4) Kekeluargaan
5) Saling menghargai
6) Motivasi dan Komitmen

E. Tugas Pokok dan Fungsi


RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dikategorikan sebagai
Rumah Sakit Jiwa Kelas A yang menupakan Pusat Rujukan
Nasional di bidang kesehatan jiwa dengan pelayanan unggulan
Rehabilitasi Psikososial, Rehabilitasi Narkotika, Psikotropika dan
Zat Adiktif lainnya (NAPZA). RSMM mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan upaya penyembhan dan pemulihan secara
paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan
di bidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan
berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya
serta melaksanakan upaya rujukan.
Adapun fungsi RSMM Bogor dalam melaksanakan tugas
pokok di atas, yaitu:
1) Pelayanan medis di bidang kesehatan jiwa
2) Pelayanan dan asuhan keperawatan di bidang kesehatan jiwa
3) Pelayanan penunjang medis dan non medis
4) Pengelolaan sumber daya manusia
5) Pendidikan dan pelatihan secara terpadu dalam bidang profesi
kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan di bidang
kesehata jiwa
6) Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya
7) Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa

3
8) Pelayanan rujukan di bidang kesehatan jiwa
9) Administrasi umum dan keuangan
Peserta yang merupakan CPNS Kementerian Kesehatan
dengan unit kerja RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor menduduki
jabatan fungsional sebagai Perawat terampil. Tugas pokok peserta
sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu:

1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu


2) Menyusun draft laporan kegiatan
3) Melaksanakan tugas jaga, tugas siaga dan tugas khusus
4) Melaksanakan penyuluhan kepada keluarga
5) Melaksanakan Analisa data sederhana untuk merumuskan
diagnose keperawatan pada individu
6) Menyusun laporan pelaksanaan tugas

4
F. Struktur Organisasi Rumah Sakit

5
G. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT

RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Gambar 1. Struktur organisasi

6
2. Profil Peserta

Nama :  Asep Sofyan

NIP : 199108252019021001201801 

Pangkat/Gol. Ruang : II-c 

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Instansi : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Dalam pelaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran 

Kerja Pegawai (SKP), sebagai berikut: 

No. Kegiatan Sumber

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu SKP

2. Menyusun draft laporan kegiatan SKP

3. Melaksanakan tugas jaga, tugas siaga dan tugas khusus SKP

4. Melaksanakan penyuluhan kepada keluarga SKP

5. Melaksanakan analisis data sederhana untuk merumuskan SKP


diagnose keperawatan pada individu

6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas SKP

Tabel 1.1

7
RANCANGAN AKTUALISASI

1. Deskripsi issues
Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan
sementara serta pelayanan pembedahan darurat bagi pasien yang datang
dengan gawat darurat medis. IGD memiliki peran sebagai gerbang utama
masuknya penderita gawat darurat (Ali, 2014). IGD Rumah Sakit
Marzoeki Mahdi Bogor mempunyai beberapa pelayanan seperti pelayanan
jiwa, pelayanan umum (keluhan fisik), ponek, crisis center dan triase.

Triase IGD adalah proses penentuan atau seleksi pasien yang


diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan terlebih dahulu di ruang
Instalasi Gawat Darurat rumah sakit. Proses penentuan ini dilakukan untuk
mendapatkan urutan penanganan sesuai tingkat kegawatdaruratan pasien.

Dalam pelaksanaannya masih banyak ditemui kekurangan dalam


kegiatan triase, terutama pada fungsi petugas triase. Dalam pembagian
tugas perawat yang sedang berdinas, telah ditentukan perawat triase untuk
satu hari pelayanan. Masalah yang sering terjadi adalah petugas triase
tidak tetap di bagian triase, dikarenakan membantu pelayanan di jiwa dan
pelayanan IGD fisik. Ini menyebabkan pelayanan triase menjadi tidak
optimal. Masalah ini harus segera diselesaikan karena triase merupakan
pelayanan yang paling penting dalam menentukan kebutuhan apa yang
harus diberikan terlebih dahulu terhadap pasien sehingga pemberian
pelayanan menjadi efektif dan efisien.

2. Penetap Core Issue

Untuk menetapkan isu saya menggunakan alat bantu penetapan


kriteria, seperti menggunakan kriteria isu : Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan. Aktual artinya benar-benar dan sedang

8
hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematic artinya isu yang
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya. Dan kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Isu Aktual Kekhalayakan Problematik Kelayakan

Belum Ya Ya Ya Ya
optimalnya
pelayanan
triase di IGD
RS Dr. H.
Marzoeki
Mahdi Tahun
2019

Table 1.2

Dari table di atas isu tersebut merupakan isu yang benar-benar


terjadi di Instalasi Gawat Darurat RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor,
menyangkut banyak orang, memiliki dimensi masalah yang kompleks, isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Belum optimalnya pelayanan triase di IGD RS Dr. H. Marzoeki


Mahdi tahun 2019 berkaitan dengan Manajemen ASN di mana mekanisme
pengelolaan ASN belum optimal.

3. Analisis Penyebab Masalah.

Masalah Penyebab

Belum optimalnya Material Belum optimalnya penggunaan


pelayanan triase di triase di Instalasi Gawat Darurat

9
Belum optimalnya kinerja
Man perawat di Instalasi Gawat
Darurat

Belum adanya pembebanan


IGD RS Dr. H.
tanggung jawab secara baku
Marzoeki Mahdi Method
terhadap pegawai dalam hal
tahun 2019
triase

Kurangnya kepedulian terhadap


Milieu/Mother Nature pentingnya pelayanan triase di
IGD

Table 1.3

4. Gagasan Pemecah Isu


Optimalisasi pelayanan triase di Instalasi Gawat Darurat RS Dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor tahun 2019.

No. Kegiatan Sumber

1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Tugas Tambahan


Ruangan terkait issue dan gagasan
pemecah issue

2. Melakukan kajian terhadap pegawai yang Tugas Tambahan


sudah mengikuti pelatihan triase

3. Melakukan kolaborasi dengan Kepala Tugas Tambahan


Ruangan dalam hal peningkatan
kompetensi perawat melalui Round
Table Discussion

4. Menyusun draft laporan kegiatan SKP

5. Membuatan banner tentang triase Inovasi

10
11
5. Matriks Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Keterkaitan substansi Konstribusi Penguatan


Hasil mata Pelatihan terhadap visi misi Nilai-Nilai
Organisasi Organisasi

1. Melakukan a. Meminta izin Persetujuan Penyampaian dalam Sesuai dengan Kerjasama :


konsultasi kepada Kepala Kepala meminta surat izin visi misi Rumah Saya harus
dengan Kepala Ruangan Ruangan dengan sopan santun Sakit Dr. H. mampu
Ruangan dan ramah juga Marzoeki Mahdi bekerja sama
terkait issue menghormati orang yaitu dengan atasan
dan gagasan lain merupakan meningkatkan agar
pemecah issue penerapan nilai komitmen dan permasalahan
Akuntabilitas dan kinerja pegawai yang ada di
Etika Publik, data untuk mencapai unit kerja
yang disampaikan kesejahteraan, dapat
obyektif, jujur dan kegiatan ini diselesaikan
transfaran merupakan mempunyai dengan baik.
penerapan nilai makna dengan
Nasionalisme, berkonsultasi Profesional :

12
berpartisipasi aktif dalam membahas Sikap
dalam penyampaian isu yang terjadi di professional
ide terkait isu dan lapangan akan dicerminkan
gagasan pemecah isu terbentuk kerja pada saat
merupakan penerapan sama dan diberikan
nilai Komitmen komunikasi yang masukan oleh
Mutu, jujur dalam baik maka akan atasan dapat
penyampaian isu menghasilkan menerima
tidak ditambah gagasan pemecah dengan baik
maupun dikuringi isu yang baik dan
merupakan penerapan dapat menjadi melaksanakan
nilai Anti Korupsi kesimpulan dengan penuh
bersama. tanggung
b. Menyiapkan bahan Rancangan Saya menyiapkan
jawab
rancangan Aktualisasi bahan rancangan
aktualisasi dengan jujur
merupakan penerapan
nilai Anti Korupsi,
data yang disertakan
tidak memberikan
informasi yang salah

13
merupakan penerapan
nilai Akuntabilitas,
data yang obyektif
dan transfaran
merupakan penerapan
nilai Nasionalisme,
dalam berkonsultasi
dengan atasan
mampu melayani
dengan sikap hormat,
sopan dan tanpa
tekanan merupakan
penerapan nilai Etika
Publik, mampu
memberikan gagasan
yang baik dalam
memecahkan
permasalahan
merupakan penerapan
nilai Komitmen

14
Mutu

c. Konsultasi dengan Foto Dalam melakukan


Kepala Ruangan kegiatan konsultasi saya
terkait rancangan berpakaian rapih, dan
aktualisasi berkomunikasi
dengan ramah, sopan
dan santun
merupakan penerapan
nilai Akuntabilitas,
data yang obyektif
dan transfaran
merupakan penerapan
nilai Nasionalisme,
dalam berkonsultasi
dengan atasan
mampu melayani
dengan sikap hormat,
sopan dan tanpa
tekanan merupakan
penerapan nilai Etika

15
Publik, saya mampu
memberikan gagasan
yang baik dalam
memecahkan
permasalahan
merupakan penerapan
nilai Komitmen
Mutu, Saya
menyampaikan bahan
rancangan dengan
jujur merupakan
penerapan nilai Anti
Korupsi

d. Mendokumentasik Data Dalam melakukan


an hasil konsultasi dokumentasi hasil
konsultasi saya
memasukkan data
yang obyektif, jujur
dan transfaran
merupakan penerapan

16
nilai Anti korupsi,
jujur dan professional
dalam memasukan
data yang ada
merupakan penerapan
nilai akuntabilitas
dan etika public,
saya dalam
mendokumentasikan
menerapkan
komitmen bagi
kepuasan masyarakat
merupakan penerapan
nilai Komitmen
mutu, bersikap
professional dalam
mendokumentasikan
merupakan penerapan
nilai Nasionalisme

17
2. Melakukan a. Meminta izin Surat Saya dalam meminta Sesuai dengan Motivasi dan
kajian terhadap kepada atasan pernyataan surat izin kepada visi misi RS Dr. komitmen :
pegawai yang untuk melihat dan diizinkan atasan dengan sopan H. Marzoeki Saya harus
sudah mencatat data oleh Kepala santun dan ramah Mahdi yaitu mampu
mengikuti pegawai yang telah Ruangan juga menunjukan meningkatkan memotivasi
pelatihan triase mengikuti keinginan untuk penyelenggaraan rekan kerja
pelatihan triase bekerja keras pendidikan, agar bias
merupakan penerapan pelatihan riset komitmen
nilai etika publik, unggulan dalam dalam hal
menunjukan sikap bidang kesehatan mengoptimalk
yang profesional jiwa, kegiatan ini an pelayanan
merupakan mempunyai triase.
pelaksanaaan nilai makna Profesional :
komitmen mutu, mengupayakan Sikap
serta menjunjung dengan adanya professional
tinggi kejujuran dan review mengenai dicerminkan
tanggung jawab triase dapat pada saat
merupakan mengoptimalkan menerima
pelaksanaan nilai kinerja dari masukan dari
akuntabilitas dan masing-masing rekan kerja,

18
anti korupsi, pegawai dalam dan mampu
dilakukan kepada hal pelayanan menerapkan
seluruh perawat IGD triase masukan yang
merupakan nilai baik dengan
Nasionalisme penuh
tanggung
jawab
b. Konsultasi dengan Masukan Menerima masukan
atasan perihal draft dari atasan dari pimpinan dengan
kuesioner baik, terbuka,
antusias dan sopan
santun merupakan
pelaksanaan dari nilai
etika publik, draf
dapat dipertanggung
jawabkan dan
transparan
(Akuntabilitas dan
Anti Korupsi)
sasaran Kuesioner
seluruh perawat IGD

19
(Nasionailsme),
tujuan draft untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
(Komitmen Mutu)

c. Meminta izin Pernyataan Penyampaian dalam


dengan rekan- bersedia meminta izin dengan
rekan perawat sopan santun dan
ruangan untuk ramah dengan
pelaksanaan menunjukan
pengisian keinginan untuk
kuesioner bekerja keras
merupakan penerapan
nilai etika publik,
menunjukan sikap
yang profesional
merupakan
pelaksanaaan nilai
komitmen mutu,
serta menjunjung

20
tinggi kejujuran dan
tanggung jawab
merupakan
pelaksanaan nilai
akuntabilitas dan
anti korupsi, sasaran
seluruh perawat IGD
(Nasionalisme)

d. Pelaksanaan Data Menjelaskan maksud


pengisian secara sopan santun
kuesioner terhadap rekan kerja
merupakan
pelaksanaan dari nilai
etika publik, terjalin
kerjasama dengan
rekan kerja
merupakan
pelaksanaan dari nilai
nasionalisme,

21
sehingga
menghasilkan out put
penilaian yang
transparan, jujur dan
tanggung jawab
merupakan
pelaksanaan dari nilai
akuntabilitas dan
anti korupsi,
kuesioner bertujuan
untuk meningkatkan
mutu pelayanan
(Komitmen Mutu)

e. Melakukan Table hasil Rekapitulasi nilai


rekapitulasi hasil rekapitulasi yang dilakukan
kuesioner secara cepat, tepat
dan transparan
merupakan
pelaksanaan dari nilai

22
komitmen mutu,
sehingga mampu
menunjukan sikap
kepercayaan dan
tanggung jawab
merupakan
pelaksanaan dari nilai
akuntabilitas dan
Anti Korupsi, rapih
dalam membuat
laporan kesimpulan
(Etika Publik),
menyimpulkan data
secara menyeluruh
(Nasionalisme)

f. Melaporkan hasil Data Menyampaikan hasil


kajian kepada secara transparan
Atasan merupakan
pelaksanaan dari nilai
komitmen mutu, dan

23
sikap yang ramah,
sopan santun dan
hormat merupakan
pelaksanaan dari nilai
etika publik,
kerjasama yang
terjalin dengan atasan
merupakan
pelaksanaan dari nilai
Nasionalisme, data
yang dilaporkan
transparan dan dapat
dipertanggung
jawabkan
(Akuntabilitas dan
Anti Korupsi)

3. Melakukan a. Melakukan Surat/ Meminta izin dengan Sesuai dengan Kerjasama :


kolaborasi konsultasi dengan pernyataan sikap yang sopan visi misi RS Dr. Saya harus
dengan Kepala kepala ruangan diizinkan santun, ramah dan H. Marzoeki mampu
Ruangan perihal perizinan, melaksanaka hormat merupakan Mahdi yaitu bekerjasama

24
dalam hal penentuan waktu n seminar pelaksanaan dari nilai meningkatkan dengan Atasan
peningkatan dan tempat dalam Rapat Etika Publik, terjalin penyelenggaraan agar kegiatan
kompetensi pelaksanaan RTD ruangan kerjasama dengan pendidikan, Round Table
perawat kepala ruangan pelatihan dan Discussion
melalui Round merupakan riset unggulan dapat
Table pelaksanaan dari nilai dalam bidang terselenggara
Discussion Nasionalisme, kesehatan jiwa, dengan baik
tanggung jawab kegiatan ini serta materi
dalam permohonan mempunyai yang
ijin merupakan makna disampaikan
pelaksanaan dari nilai mengupayakan dapat diterima
anti korupsi, dan terjadinya dan terserap
profesionalitas kerjasama yang dengan baik
perawat merupakan baik antara oleh peserta
pelaksanaan dari nilai Atasan dan Round Table
akuntabilitas, anggotanya Discussion.
dengan meningkatkan sehingga dapat
SDM dapat terlaksananya Professional :

meningkatkan mutu kegiatan Round Sikap


pelayanan Table Discussion professional

25
(Komitmen Mutu) dengan baik. dicerminkan
pada saat
b. Membuat SAP SAP dan Pembuatan SAP dan
diminta
(Satuan Acara Materi materi bahan ajar
mengikuti
Pembelajaran) dan Triase (hard dengan rapi,
Round Table
menyusun materi copy dan merupakan
Discussion,
bahan ajar slide show) pelaksanaan dari nilai
maka kita
etika publik,
harus
pembuatan SAP
mengikuti
dengan materi bahan
kegiatan
ajar menggunakan
tersebut
sumber yang valid
dengan penuh
dan terpercaya, tepat
tanggung
dan jelas merupakan
jawab
pelaksanaan dari nilai
komitmen mutu dan
akuntabilitas,
menunjukan
kejujuran dan
tanggung jawab
dalam rencana

26
pembelajaran
merupakan
pelaksanaan dari nilai
akuntabilitas.
Sasaran kegiatan ini
untuk seluruh
perawat IGD
(Nasionalisme)

c. Pelaksanaan Notulen, Pelaksanaan seminar


Round Table foto kegiatan dengan tepat waktu
Discussion merupakan
pelaksanaan dari nilai
etika publik,
menunjukan
kepedulian dan
kedisiplinan
merupakan
pelaksanaan dari nilai
anti korupsi,

27
kepercayaan dan
kejelasan pada saat
pelaksanaan
merupakan
pelaksanaan dari nilai
akuntabilitas
Melakukan
koordinasi dengan
pemimpin merupakan
pelaksanaan nilai
akuntabilitas,
menunjukan sikap
yang hormat, ramah
dan sopan santun
dalam berkoordinasi
merupakan
pelaksanaan nilai
etika publik, dan
menjalin kerjasama
dengan pemimpin

28
merupakan
pelaksanaan nilai
nasionalisme

4. Menyusun a. Konsultasi dengan Draft Menerima masukan Sesuai visi misi Belajar dan
draft laporan Atasan perihal laporan dari pimpinan dengan RS Dr. H. berkembang :
kegiatan draft laporan kegiatan baik, terbuka, Marzoeki Mahdi Saya harus
kegiatan antusias dan sopan yaitu mampu
santun merupakan meningkatkan berkembang
pelaksanaan dari nilai komitmen dan dan selalu
etika publik, draft kinerja pegawai belajar dengan
dapat dipertanggung untuk mencapai mengevaluasi
jawabkan dan kesejahteraan, dari setiap
transparan kegiatan ini draft laporan
(Akuntabilitas dan mempunyai kegiatan.
Anti Korupsi), makna
professional dalam mengupayakan Professional :

menyampaikan adanya Sikap

pendapat merupakan peningkatan professional

penerpan nilai kinerja pegawai dicerminkan


Nasionalisme, dengan mengacu pada saat

29
membuat laporan pada laporan menerima
secara efektif dan kegiatan dari masukan dari
efisien merupakan masing-masing atasan perihal
penerapan nilai pegawai. draft laporan
Komitmen mutu. kegiatan yang
dilaporkan.
b. Membuat draft Draft Membuat draft
laporan kegiatan laporan laporan kegiatan
kegiatan secara efektif dan
efisien merupakan
penerapan nilai
Akuntabilitas dan
Komitmen mutu,
draft laporan kegiatan
dibuat secara
obyektif, jujur dan
transfaran merupakan
penerapan nilai
Nasionalisme, dalam
membuat laporan
berorientasi pada

30
upaya peningkatan
kualitas kerja
merupakan penerapan
nilai Etika Publik,
draft laporan kegiatan
dapat
dipertanggungjawabk
an merupakan
penerapan nilai Anti
korupsi.

c. Melaporkan draft Draft Dalam


laporan kegiatan laporan menyampaikan draft
kepada atasan kegiatan laporan kegiatan
kepada atasan saya
berpakaian rapih,
ramah, sopan dan
santun merupakan
penerapan nilai
Akuntabilitas dan
Etika Publik, data

31
yang dilaporkan
dapat
dipertanggungjawabk
an merupakan
penerapan nilai Anti
korupsi, laporan
tersebut dibuat secara
obyektif, jujur dan
transfaran merupakan
penerapan nilai
Nasionalisme, dalam
pembuatan laporan
tidak ada pemborosan
merupakan penerapan
nilai Komitmen
mutu

5. Membuat a. Meminta izin Surat/ Saya dalam meminta Sesuai dengan Motivasi dan
banner tentang kepada atasan pernyataan surat izin kepada visi misi dari RS komitmen :
triase perihal pembuatan diizinkan atasan dengan sopan Dr. H. Marzoeki saya harus
banner triase oleh atasan santun dan ramah Mahdi yaitu mampu

32
perihal juga menunjukan menjadi rumah memotivasi
pembuatan keinginan untuk sakit jiwa rujukan rekan kerja
banner triase bekerja keras nasional dengan melalui media
merupakan penerapan unggulan layanan agar
nilai etika publik, rehabilitasi terciptanya
menunjukan sikap psikosoial pada komitmen
yang profesional tahun 2019, bersama untuk
merupakan kegiatan ini mengoptimalk
pelaksanaaan nilai mempunyai an pelayanan
komitmen mutu, makna triase di IGD
serta menjunjung mengupayakan
tinggi kejujuran dan terjadinya professional :

tanggung jawab kesadaran yang sikap


merupakan tinggi bagi professional
pelaksanaan nilai pegawai terhadap dicerminkan
akuntabilitas dan pentingnya pada saat saya

anti triase mampu


korupsi, pelayanan
menjaga dalam melakukan menjadi Agen
keseimbangan antara pelananan public of Chance bagi
hak dan kewajiban rekan kerja di

33
merupakan nilai terhadap pasien. IGD
Nasionalisme

b. Konsultasi dengan Konsep Menerima masukan


atasan perihal banner triase dari pimpinan dengan
konsep pembuatan baik, terbuka,
banner triase antusias dan sopan
santun merupakan
pelaksanaan dari nilai
etika publik, konsep
pembuatan banner
dapat dipertanggung
jawabkan dan
transparan
(Akuntabilitas dan
Anti Korupsi),
professional dalam
menyampaikan
pendapat merupakan
penerpan nilai

34
Nasionalisme,
membuat konsep
pembuatan banner
secara efektif dan
efisien merupakan
penerapan nilai
Komitmen mutu.

c. Pembuatan banner Banner triase Membuat banner


triase triase secara efektif
dan efisien
merupakan penerapan
nilai Akuntabilitas
dan Komitmen
mutu, banner triase
dibuat secara
obyektif, jujur dan
transfaran merupakan
penerapan nilai
Nasionalisme, dalam
membuat banner

35
triase berorientasi
pada upaya
peningkatan kualitas
kerja merupakan
penerapan nilai Etika
Publik, pembuatan
banner triase dapat
dipertanggungjawabk
an merupakan
penerapan nilai Anti
korupsi.

36
6. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

November Desember

No. Kegiatan 3 4 5 1 2

Melakukan konsultasi dengan Kepala Ruangan terkait issue dan


1 gagasan pemecah issue

Melakukan kajian terhadap pegawai yang sudah mengikuti


2 pelatihan triase

Melakukan kolaborasi dengan Kepala Ruangan dalam hal


peningkatan kompetensi perawat melalui Round Table
3 Discussion

4 Menyusun draft laporan kegiatan

5. Membuatan banner tentang triase

37
DAFTAR PUSAKA

Fatimah, E., dan E. Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Analisis Isu Kontemporer. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

Idris, I., Y. Suwarno, B.H. Purwana, S. Dendi, S. Imran, dan B.S.P. Nusa.
2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil
Negara. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

Kumorotomo, W., N.R.D. Wirapradja, dan A. Imbaruddin. 2015. Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Etika Publik.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari, B., S. Dwiputrianti, dan E.L. Allo. 2015. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Akuntabilitas. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:


Nilai - Nilai Dasar PNS: Anti Korupsi. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara.

Latief, Y., A. Suryanto, dan A.A. Muslim. 2015. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Nilai – Nilai Dasar PNS: Nasionalisme. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara.

Suryanto, Y., dan T.A. Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of Government. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

iii
Purwanto, E.A., D. Tyastianti, A. Taufiq, dan W. Novianto. 2017. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara.

Yuniarsih, T., dan M. Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Nilai – Nilai Dasar PNS: Komitmen Mutu. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara.

iv

Anda mungkin juga menyukai